• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Ilmiah Teknik Sipil No. 1, Vol. 1, Maret 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Jurnal Ilmiah Teknik Sipil No. 1, Vol. 1, Maret 2014"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Liony Dwi Putri Takaredas, Arfan Utiarahman, Maret 2014 EFISIENSI PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN GEDUNG TRAINING CENTRE UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

1) LIONY DWI PUTRI TAKAREDAS, 2) ARFAN UTIARAHMAN

1) Mahasiswa S1 Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Negeri Gorontalo Jln. Jend. Sudirman No. 6, Kota Gorontalo

2) Dosen S1 Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo INTISARI: Penggunaan alat berat yang efisien pada pekerjaan konstruksi perlu direncanakan secara khusus agar tercapai sebuah proyek dengan biaya dan waktu yang optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara yang efisien dari kombinasi penggunaan alat Tower Crane dan Truck Mixer guna mendapatkan biaya dan waktu yang optimal pada volume pekerjaan struktur.

Lokasi studi dilakukan di Universitas Negeri Gorontalo pada proyek pembangunan gedung Training Centre. Metode efisiensi yang digunakan yaitu dengan mengurangi dan menambah penggunaan alat berat serta dilakukan penambahan jam kerja.

Durasi normal yang diperoleh berdasarkan volume pekerjaan dengan menggunakan kombinasi Tower Crane dan Truck Mixer yaitu 31 hari kerja dan biaya Rp.302.585.855,45. Hasil analisis dari berbagai metode yang dilakukan didapatkan kombinasi alat yang paling efisien yaitu dengan menggunakan penambahan Truck Mixer. Setelah dilakukan penambahan Truck Mixer maka dihasilkan durasi 29 hari kerja dengan biaya Rp. 301.440.690,36.

Kata Kunci : Tower Crane dan Truck Mixer, Efisiensi, Jam Kerja.

Abstract: Efficient of heavy equipment on construction needs planned specifically to achieve a project with optimum cost and time. The purpose of this study for knowing efficiently ways of combination use a Tower Crane and Truck Mixer in order to obtain the optimal cost and time to volume of work structures.

The place of studies was conducted in the State University of Gorontalo on building projects Training Centre. The efficiency of the method used is to reduce and increase the use of heavy equipment and the addition of working hours.

Normal duration obtained by the volume of work by using a combination of Tower Crane and Truck Mixer which is 31 working days and costs Rp. 302.585.855,45 The results of the analysis of the various methods that do obtain the most efficient combination of tools is by using the additional Truck Mixer. After the addition Truck Mixer then produced a duration of 29 days and cost Rp. 301.440.690,36

Key words: Tower Crane and Truck Mixer, Efficiency, Working Hours.

(3)

Liony Dwi Putri Takaredas, Arfan Utiarahman, Maret 2014 PENDAHULUAN

Keberhasilan suatu proyek dapat diukur dari dua hal, yaitu keuntungan yang didapat serta ketepatan waktu penyelesaian proyek (Soeharto,1997). Keduanya tergantung pada perencanaan yang cermat terhadap metode pelaksanaan, penggunaan alat dan penjadwalan. Proyek konstruksi berkembang semakin besar dan rumit dewasa ini, baik dari segi fisik maupun biaya. Pada prakteknya suatu proyek mempunyai keterbatasan akan sumber daya, baik manusia, material, biaya ataupun alat. Untuk ini membutuhkan suatu manajemen proyek mulai dari fase awal proyek hingga fase penyelesaian proyek. Seiring meningkatnya tingkat kompleksitas proyek dan semakin langkanya sumber daya maka dibutuhkan juga peningkatan sistem pengelolaan proyek yang baik dan terintegrasi.

Pembangunan Gedung Training Centre Universitas Negeri Gorontalo (UNG) merupakan gedung bertingkat berlantai enam dan dibutuhkan beberapa alat berat sebagai penunjang untuk percepatan pekerjaan konstruksi seperti Tower Crane, Truck Mixer, Truck, Concrete Pump, Bucket dan jenis alat.

Gedung Training Centre (TC) Universitas Negeri Gorontalo dalam proses pembangunannya membutuhkan tenaga dan alat yang banyak dan waktu pelaksanaan yang cukup lama. Salah satu kendala yang akan dihadapi adalah pengangkutan/pemindahan bahan bangunan untuk pekerjaan pada tingkat/lantai dua sampai dengan lantai enam yang membutuhkan banyak tenaga dan waktu yang lama. Demikian pula pekerjaan berat seperti pengecoran lantai, kolom, dan balok. Untuk itu dibutuhkan alat berat berupa Truck Mixer dan Tower Crane yang berfungsi untuk menunjang pekerjaan pengecoran.

Sumberdaya modal/biaya, tenaga kerja, peralatan/mesin, dan material, adalah faktor-faktor penentu dalam penyelenggaraan proyek. Perencanaan sumber daya yang cermat dapat membantu terselenggaranya proyek secara efektif dan efisien. Alat-alat berat digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur bangunan. Saat ini alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama proyek-proyek yang penting pada skala

(4)

Liony Dwi Putri Takaredas, Arfan Utiarahman, Maret 2014 yang besar peralatan yang digunakan dalam suatu proyek dipengaruhi oleh produktivitas alat terhadap volume pekerjaan yang akan dilakukan.

Rumusan Masalah; Berdasarkan uraian di atas, maka pokok permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut; Berapa biaya operasional alat berat jika dilihat dari volume pekerjaan struktur yang dikerjakan?. Berapa durasi optimal dalam proyek pembangunan gedung Training Centre Universitas Negeri Gorontalo?.

Tujuan Penelitian ini adalah; Mengetahui biaya operasional alat berat berdasarkan volume pekerjaan struktur yang dikerjakan dengan menggunakan bantuan alat berat. Mengetahui efisiensi penggunaan alat berat pada proyek pembangunan gedung Training Centre.

METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan pada lokasi pembangunan gedung Training Centre Universitas Negeri Gorontalo. Lokasi penelitian dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Data yang diperlukan dalam Skripsi adalah data sekunder. Data sekunder yaitu data pendukung yang berasal dari lapangan sehingga dapat langsung digunakan sebagai sumber perhitungan sehingga menjadi data yang siap digunakan. Data yang digunakan dalam penulisan Skripsi ini yaitu volume pekerjaan, kapasitas alat yang digunakan / tipe alat, sewa alat, jam kerja efektif perhari, Gambar Proyek. Adapun sumber data lainnya diambil dari buku tentang peralatan dan media internet sehingga dapat dipelajari cara penggunaan dan spesifikasi alat berat yang digunakan.

Beberapa metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Melakukan perhitungan volume pekerjaan struktur bagian atas.

Melakukan perhitungan biaya peralatan, yaitu biaya sewa alat dan biaya operasional, upah operator yang terdiri dari pemakaian bahan bakar, dan crew pendukung peralatan. Mempelajari dengan seksama alat-alat yang digunakan pada proyek ini khususnya pada Tower Crane dan Truck Mixer agar dapat diketahui definisi, bagian-bagian, dan penggunaan alat secara efisien guna mengurangi

(5)

Liony Dwi Putri Takaredas, Arfan Utiarahman, Maret 2014 penggunaan biaya dan waktu secara berlebihan. Waktu dan biaya pelaksanaan pekerjaan pada penggunaan Tower Crane dan Truck Mixer dapat diperoleh setelah volume pekerjaan, jumlah pekerja dan biaya diketahui.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Struktur, upah pekerja dan sewa peralatan termasuk pada biaya langsung.

Pada saat Alat berat yang digunakan pada proyek pembangunan gedung Training Centre dalam pekerjaan struktur yaitu 3 alat berat Truck Mixer dan satu unit Tower Crane serta satu Bucket. Biaya sewa Tower Crane senilai Rp.

50.000.000,00 /bulan, biaya tersebut belum termasuk biaya operator. Sedangkan biaya sewa untuk Truck Mixer setiap unitnya yaitu Rp. 76.646.000,00 /bulan sudah termasuk biaya operator, dan sewa alat kosong.

Biaya sewa peralatan didasarkan pada biaya sewa alat, biaya operasional peralatan, biaya produksi, biaya mobilisasi dan demobilisasi. Biaya untuk pekerjaan proyek berlangsung, beberapa pekerjaan memiliki jam lembur sehingga terjadi penambahan pada biaya proyek. Total biaya langsung bedasarkan data Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek pembangunan gedung Training Centre sebesar Rp. 1.932.615.808,69.

Berdasarkan data yang diperoleh dari PT. ADHI KARYA (persero) Tbk, rincian dari biaya pekerjaan struktur dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Biaya Pekerjaan Struktur

No. Pekerjaan Struktur Training Centre Biaya Volume (m³)

1 Pile Cap Rp 103,756,800.00 86.46

2 Tie Beam Rp 69,600,000.00 58.00

3 Sloef 20/40 Rp 1,440,000.00 1.20

4 Pedestral Kolom Rp 13,080,000.00 10.90

5 Elevasi -0.10 s/d 4.00 Rp 190,587,948.57 159.32

6 Elevasi 4.00 s/d 8.00 Rp 246,560,228.57 206.47

7 Elevasi 8.00 s/d 12.00 (lantai 3) Rp 285,845,482.97 251.74 8 Elevasi 12.00 s/d 16 (lantai 4) Rp 253,542,582.86 218.54

9 Elevasi 16 s/d 20 (lantai 5) Rp 252,390,582.86 217.58

10 Elevasi 20 s/d 24 (lantai 6) Rp 262,950,582.86 220.13

11 Elevasi 24 s/d 27,15 (toop floor) Rp 219,141,600.00 182.62

12 elevasi 27,15 s/d Atap Rp 33,720,000.00 28.10

Total Rp 1,932,615,808.69 1,641.04

Sumber : RAB TC UNG (PT.ADHI KARYA)

(6)

Liony Dwi Putri Takaredas, Arfan Utiarahman, Maret 2014 Adapun rincian biaya tidak langsung dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2 Daftar Biaya Tidak Langsung Pekerjaan

No. Uraian Jml Biaya

I PELAKSANA

1 Manejer Proyek 1 Rp 2,000,000.00

2 Staf 2 Rp 1,000,000.00

3 Logistik 1 Rp 1,500,000.00 4 Administrasi 2 Rp 5,000,000.00 5 Pengawas Lapangan 2 Rp 1,500,000.00 6 Mekanik Alat Rp 2,500,000.00 II FASILITAS

1 Alat Komunikasi Rp 3,050,000.00 2 Transportasi Rp 500,000.00

III KEAMANAN

1 Asuransi Rp 3,000,000.00

2 Security 2 Rp 50,000.00 3 Pembantu Umum 2 Rp 500,000.00 TOTAL Rp 20,600,000.00 Sumber: PT. Adhi Karya

Berdasarkan Tabel 2 diatas biaya tidak langsung yang dikeluarkan oleh kontraktor pelaksana sebesar Rp. 20.600.000,00 perbulan, maka total biaya tidak langsung senilai Rp 686.666,67.

Nilai sewa yang digunakan dalam penyewaan alat Truck Mixer dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Biaya Sewa Truck Mixer

No.

Truck Mixer 76,646,000.00 Rp/bln

Uraian

Pekerjaan / Alat Sat Waktu

Kerja/Bulan Harga Satuan Harga (Rp)/Bulan)

1 Sewa Bln 4 61,800,000.00 247,200,000.00

2 Operator (1 org) Bln 4 3,000,000.00 12,000,000.00

3 Solar Ltr 4,120.00 10,700.00 44,084,000.00

4 Olie Bln 4 825,000.00 3,300,000.00

306,584,000.00 Sumber : PT. ADHI KARYA

Adapun rincian waktu siklus Tower Crane dalam proses pengecoran dapat dilihat pada Tabel 4

(7)

Liony Dwi Putri Takaredas, Arfan Utiarahman, Maret 2014 Tabel 4. Analisis waktu siklus Tower Crane dalam proses pengecoran

Pekerjaan Lama Pekerjaan (menit)

Pengisian beton ke dalam Bucket 0,5

Pengangkutan (lift load) 1.5

Penempatan (position load) 1

Cor (concreting) 5

Bucket kembali (return to load) 1,5

Sumber : Hasil Analisis

Perhitungan kombinasi Truck Mixer dan Tower crane pada proyek pembangunan gedung Training Centre dapat dilihat pada tabel 5. Total biaya sewa alat berdasarkan data kondisi lapangan yang menggunakan alat berat yaitu senilai Rp.281.282.80654.

Tabel 5. Hasil Anlisis Sewa Alat No. Uraian Pekerjaan Volume

(m³) Sat.

Efektif Kerja (jam)

Alat Berat

Durasi

(hari) Biaya

Truck Mixer

Tower

Crane Bucket

1 Pekerjaan Pondasi

156.56 m³ 8 3 1 Rp

7,664,600.00

2 Pekerjaan Lantai 1

159.32 m³ 8 3 1 Rp

7,664,600.00

3 Pekerjaan Lantai 2 206.47 m³ 8 3 2 Rp

15,329,200.00

4 Pekerjaan Lantai 3 251.74 m³ 8 3 2 Rp

15,329,200.00

5 Pekerjaan Lantai 4 218.54 m³ 8 3 2 Rp

15,329,200.00

6 Pekerjaan Lantai 5 217.58 m³ 8 3 1 1 8 Rp

76,509,915.32

7 Pekerjaan Lantai 6 220.13 m³ 8 3 1 1 8 Rp

76,509,915.32

8 Toop Floor 182.62 m³ 8 3 1 1 6 Rp

57,382,436.49

9 Elevasi s/d Atap 28.10 m³ 8 3 1 1 1 Rp

9,563,739.41

Total 1,641.04 m³

31 Rp

281,282,806.54 Sumber: Hasil Analisis

Rincian biaya setelah dikurangi Truck Mixer dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6 Analisa Setelah dikurangi Truck Mixer No. Uraian Pekerjaan Volume

(m³) Sat.

Efektif Kerja (jam)

Alat Berat

Durasi Biaya

Truck Mixer

Tower

Crane Buket

(8)

Liony Dwi Putri Takaredas, Arfan Utiarahman, Maret 2014

1 Pekerjaan Pondasi 156.56 8 2 2 Rp 10,219,466.67

2 Pekerjaan Lantai 1

159.32 8 2 2 Rp

10,219,466.67 3 Pekerjaan Lantai 2

206.47 8 2 2 Rp

11,722,117.58 4 Pekerjaan Lantai 3

251.74 8 2 3 Rp

15,329,200.00 5 Pekerjaan Lantai 4

218.54 8 2 2 Rp

10,219,466.67 6 Pekerjaan Lantai 5

217.58 8 2 1 1 8 Rp

56,070,981.99 7 Pekerjaan Lantai 6

220.13 8 2 1 1 8 Rp

56,070,981.99 8 Toop Floor

182.62 8 2 1 1 6 Rp

42,053,236.49 9 Elevasi s/d Atap

28.10 8 2 1 1 2 Rp

14,017,745.50

Total

1,641.04

35 Rp

225,922,663.53 Sumber : Hasil Analisis

Adapun rincian dari hasil perhitungan setelah dilakukan penambahan jam kerja dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7. Penambahan Jam Kerja No. Uraian Pekerjaan Volume

(m³) Sat.

Efektif Kerja (jam)

Alat Berat

Truck Mixer

Tower

Crane Bucket Durasi Biaya

1 Pekerjaan Pondasi

156.56 m³ 8 3

1 Rp

7,664,600.00 2 Pekerjaan Lantai 1

159.32 m³ 8 3 1 Rp

7,664,600.00 3 Pekerjaan Lantai 2

206.47 m³ 8 3 2 Rp

27,451,600.00 4 Pekerjaan Lantai 3

251.74 m³ 12 3 1 Rp

13,725,800.00 5 Pekerjaan Lantai 4

218.54 m³ 8 3 1 Rp

13,725,800.00 6 Pekerjaan Lantai 5

217.58 m³ 8 3 1 1 8 Rp

149,351,933.33 7 Pekerjaan Lantai 6

220.13 m³ 8 3 1 1 8 Rp

149,351,933.33 8 Toop Floor

182.62 m³ 8 3 1 1 6 Rp

112,013,950.00 9 Elevasi s/d Atap

28.10 m³ 8 3 1 1 1 Rp

9,563,739.41

Total

1,641.04

29 Rp

490,513,956.08 Sumber : Hasil Analisis

(9)

Liony Dwi Putri Takaredas, Arfan Utiarahman, Maret 2014 Waktu dan kemajuan proyek seperti yang ditunjukkan pada tabel 8.

Perhitugan biaya efisiensi.

Tabel 8. Perhitungan Biaya Efisiensi

No .

Efisiensi Pekerjaan Durasi

(hari) Biaya Biaya Tidak

Langsung Biaya Total

1 Hasil Analisa Lapangan 31

281,282,806.54

21,303,048.91

302,585,855.45

2 Seteleh Dikurangi Truck Mixer 35

225,922,663.53

24,235,265.65

250,157,929.19

3 Setelah Ditambah jam Kerja 20

327,436,222.75

13,733,333.33

341,169,556.08

4 Ditambah Jam Kerja dan TC dari lt. 2 35

622,300,672.75

24,033,333.33

646,334,006.08

5 Setelah Ditambah Truck Mixer 29

281,510,974.78

19,929,715.58

301,440,690.36 6 Penambahan Jam akerja pada lt.2 sampai Toop Floor 29

490,513,956.08

19,913,333.33

510,427,289.41 Sumber: Hasil Analisis

Hubungan antara biaya langsung, biaya tidak langsung dan total biaya proyek terhadap waktu dan biaya optimal dapat dilihat dalam bentuk grafik.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil perhitungan pada proyek pembangunan gedung Training Centre, diambil kesimpulan sebagai berikut

281,282,806.54

225,922,663.53

490,513,956.08

622,300,672.75

281,510,974.78

21,303,048.91 24,235,265.65

19,913,333.33 24,033,333.33 19,929,715.58 -

100,000,000.00 200,000,000.00 300,000,000.00 400,000,000.00 500,000,000.00 600,000,000.00 700,000,000.00

31 35 29 35 29

Biaya

Durasi

(10)

Liony Dwi Putri Takaredas, Arfan Utiarahman, Maret 2014 1. Biaya operasional alat berat berdasarkan volume pekerjaan struktur dari

data yang ada yaitu senilai Rp. 302.585.855,45. dan durasi kerja selama 31 hari.

2. Durasi optimal berdasarkan hasil analisis yaitu 29 hari dan biaya proyek selama penggunaan alat senilai Rp.301.440.690,36 Durasi dan biaya optimal didapatkan berdasarkan penambahan Truck Mixer.

SARAN

Penggunaan peralatan dan pemilihan peralatan pada pembangunan proyek harus memperhatikan beberapa hal yaitu lokasi dan kondisi proyek, Rencana dari bangunan proyek meliputi waktu dan biaya serta metode kerja dari peralatan yang digunakan. Skripsi ini hanya membahas penggunaan peralatan Tower Crane dan Truck Mixer untuk pekerjaan pengecoran saja sehingga dirasa kurang lengkap.

Maka untuk bisa menenentukan alternatif penggunaan peralatan yang lain perlu dibahas lagi suatu penelitian atau studi lanjutan tentang masalah yang berkembang dilapangan.

DAFTAR PUSTAKA

Arta, A. 2013. Analisa Optimasi Biaya Dan Waktu Pada Proyek Pembangunan Gedung Fakultas Teknologi Informasi ITS. http://digilib.its.ac.id/public. diakses 10 januari 2014.

Damayanti, D. 2013. Panduan Lengkap Menyusun Proposal, Skripsi, Tesis, Disertasi. Penerbit Araska: Yogyakarta.

Http://maps.google.co.id. Gambar Lokasi Penelitian, diakses 28 September, 2012.

Husen, A. 2011. Manajemen Proyek. Edisi Pertama Revisi. Penerbit Andi offset:

Yogyakarta.

Indriyo,B. 2007. Analisa Perbandingan Kominasi Alat Tower Crane, Material Lift dan Concrette Pump Terhadap Biaya dan Waktu Pelaksanaan.

(11)

Liony Dwi Putri Takaredas, Arfan Utiarahman, Maret 2014 http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7944-3104109531-judul.pdf.

diakses 10 desember 2014.

Lestari, A. 2012. Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Tower Crane.http://ftsl.itb.ac.id/ . diakses 10 desember 2013

Moha, H. 2009, “Efisiensi Alat Berat Pada pekerjaan embung Dumati Kabupaten Gorontalo”.

Ridha, M. 2011. Perbandingan Biaya dan Waktu Pemakaian Alat Berat Tower Crane dan Mobil Crane Pada Proyek Rumah Sakit Haji Surabaya. diakses 19 september 2012.

Rochmanhandi, 1985. Perhitungan Biaya pelaksanaan Pekerjaan dengan Menggunakan Alat-Alat Berat. Penerbit Badab Penerbit Pekerjaan Umum.

Rostiyanti, S. 2008. Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi. Edisi Ke-2. Penerbit Rineka Cipta: Jakarta.

Soeharto, I. 1997. Manajemen Proyek dari Konseptual sampai Operasional Jilid II, Penerbit Erlangga: Jakarta.

Gambar

Tabel 8. Perhitungan Biaya Efisiensi

Referensi

Dokumen terkait

Maka kalimat tauhid ini menunjukkan akan penafan/penolakan/peniadaan semua jenis penyembahan dan peribadahan dari semua selain Allah Ta’ala, apa dan siapapun dia,

Dengan demikian dapat ditarik sebuah benang merah bahwa berdirinya ICMI merupakan jalinan beragam dinamika yang mencakup: penerimaan asas tunggal Pancasila oleh umat Is- lam,

Dalam hal terdapat perbedaan data antara DIPA Petikan dengan database RKA-K/L-DIPA Kementerian Keuangan maka yang berlaku adalah data yang terdapat di dalam database

“Manusia tidak memiliki kemampuan untuk mendaftarkan warna”, sehingga kontras warna yang signifikan dalam menyoroti informasi dapat membedakan antara pesan yang

Siklus tahunan Arlindo Makassar dicirikan oleh besaran kecepatan aliran dan lebar Jet Arlindo Makassar yang lebih kuat pada Musim Timur dibandingkan dengan

Penjaminan mutu telah dilakukan di Universitas Darma Persada dengan penyusunan Standar Nasional Pendidikan sebagai tolok ukur pencapaian minimal pada suatu siklus

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir tingkat tinggi mahasiswa (higher order thinking) dalam menyelesaikan soal konsep optika setelah diberikan

Ion-ion yang dihasilkan dibutuhkan untuk destabilisasi koloid yang terdapat dalam limbah cair.Besi (III) klorida dapat menghasilkan pembentukan flok yang lebih kuat