I. Pengerti
a
n
a. Dana pensiun adalah badan hukum yang menyelenggarakan program pensiun, yaitu suatu program yang menjanjikan sejumlah uang yang pembayarannya dikaitkan dengan pencapaian usia tertentu. (UU Dana Pensiun pasal 1 butir 1,6,9; pasal 3; pasal 4 pasal 7)
b. Dana pensiun memiliki status badan hukum dengan syarat dan tata cara yang diatur dalam undang undang (UU Dana Pensiun pasal 4) dan
I.
Pengertian
a. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)
- didirikan oleh orang/badan yang mempekerjakan karyawan
b. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
- didirikan oleh badan hukum atau perusahaan asuransi
- pesertanya perorangan
- menyelenggarakan program iuran pasti (UU Dana Pensiun pasal 1 butir 2,4)
Jenis Dana Pensiun ada 2 yaitu
I.
Pengertian
JENIS
DANA
PENSIUN
Dana pensiun pemberi kerja (DPPK)
•Didirikan oleh orang/badan yang mempekerjakan
karyawan (ada hubungan hukum ketenagakerjaan antara Pendiri dan Peserta)
•Didirikan karyawan pemberi kerja ybs
•Menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti
Dana pensiun lembaga keuangan (DPLK)
•Didirikan oleh bank umum atau perusahaan asuransi
I.
Pengertian
a. Program Pensiun Manfaat Pasti
b. Program Pensiun Iuran Pasti
(UU Dana Pensiun pasal 1 butir 7,8)
I.
Pengertian
PROGRAM
PENSIUN
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
•Besarnya manfaat pensiun sudah pasti
•Besarnya iuran tidak pasti
PROGRAM PENSIUN IURAN PASTI
•Besarnya manfaat pensiun tidak pasti
I.
Pengertian
4. Azaz-azaz dana pensiun
b. Azaz keterpisahan kekayaan
Kekayaan dapen terpisah dari kekayaan badan hukum pendirinya. c. Azaz penyelenggaraan dalam sistem pendanaan.
Penyelenggaraan program pensiun harus dilakukan dengan
pemupukan dana (iuran pemberi kerja dan karyawan) dan tidak dengan Sistem cadangan (Book Reserved) dan atau sistem
anggaran (Pay As You Go) a. Azaz kebebasan
Pembentukan Dana Pensiun tidak bersifat wajib tetapi ditentukan oleh masing-masing Pemberi Kerja
I. Pengertian
e. Azaz penundaan manfaat
Pembayaran hak peserta hanya dapat dilakukan setelah peserta pensiun dan pembayarannya dilakukan secara berkala.
d. Azaz pembinaan dan pengawasan
Penggunaan kekayaan dapen dihindarkan dari kepentingan–
kepentingan yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya maksud utama dari pemupukan dana.
II. Manfaat Dana Pensiun
1. Bagi perorangan (karyawan)
2. Bagi perusahaan
3. Bagi masyarakat
4. Bagi negara
II. Manfaat Dana Pensiun
1. Bagi perorangan (karyawan)
Dengan ikut program Pensiun pada Dana Pensiun, maka ada jaminan kesinambungan penghasilan bagi dirinya sendiri, bagi istri/ suami dan anaknya, untuk kesejahteraan di hari tua bagi dirinya.
II. Manfaat Dana Pensiun
b. Dengan adanya jaminan kesinambungan penghasilan untuk hari tua maka akan menimbulkan perasaan aman di masa depan, sehingga ada ketenangan baik di waktu masih aktif bekerja maupun pada purna tugas. Kondisi demikian akan menciptakan iklim yang kondusif dalam hubungan yang harmonis antara karyawan dengan perusahaan.
2. Bagi perusahaan
a. Dengan mengikutsertakan karyawannya pada Dana Pensiun, berarti perusahaan memberikan kesinambungan penghasilan bagi karyawannya setelah berhenti bekerja dari perusahaan, untuk kesejahteraan karyawan di hari tua.
II. Manfaat Dana Pensiun
d. Dengan program pensiun, akan terbentuk citra yang sangat positif dari masyarakat terhadap perusahaan tempat seseorang pernah mengabdikan diri. Reputasi perusahaan ini mempunyai nilai tersendiri dalam mempertahankan keberadaan dan membesarkan perusahaan.
c. Dengan kondisi demikian, karyawan akan lebih bergairah, lebih bersemangat untuk bekerja keras dan lebih loyal kepada perusahaan. Perusahaan dapat mempertahankan karyawan yang bermutu, bahkan dapat merekrut (menarik) tenaga yang berkualitas dan profesional. Dengan demikian produktifitas perusahaan akan meningkat sehingga rentabilitas perusahaan juga meningkat.
II. Manfaat Dana Pensiun
3. Bagi masyarakat
Dana Pensiun merupakan salah satu lembaga pemupuk dana dari masyarakat. Terbentuknya akumulasi dana yang bersumber dalam negeri, berarti bertumpu pada kemampuan dalam negeri, sehingga secara bertahap dapat mengurangi ketergantungan dari luar negeri dalam pembangunan nasional untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat. ( Pada tahun 2002, aktiva bersih yang dimiliki seluruh Dana Pensiun (336) berjumlah Rp 41,2 Triliun, tentunya merupakan potensi yang patut diperhitungkan)
II. Manfaat Dana Pensiun
4. Bagi negara
Dengan kesejahteraan dihari tua akan mengurangi kerawanan sosial. Kondisi sosial yang baik merupakan unsur yang sangat penting.
III. Pengelolaan Dana Pensiun
1. Pendiri :
a. Hak dan Wewenang Pendiri
- Menetapkan dan memberlakukan Peraturan Dana Pensiun beserta perubahannya.
- Mengangkat dan memberhentikan anggota Pengurus dan anggota Dewan Pengawas.
- Menunjuk dan mengubah penunjukan Penerima Titipan.
- Menetapkan dan mengubah Arahan Investasi.
- Menetapkan Rencana Kerja serta Anggaran Belanja dan Pendapatan Dana Pensiun.
III. Pengelolaan Dana Pensiun
b.Tanggung Jawab Pendiri
Pendiri bertanggung jawab atas kecukupan dana untuk memenuhi kewajiban membayar Manfaat Pensiun kepada Peserta dan pihak yang berhak atas Manfaat Pensiun sesuai Peraturan Dana Pensiun.
III. Pengelolaan Dana Pensiun
2. Pengurus dan Dewan Pengawas
a. Persyaratan Pengurus
1) Warga Negara Indonesia (WNI).
2) Memiliki akhlak dan moral yang baik.
3) Tidak pernah melakukan tindakan tercela di bidang perekonomian.
4) Pernah menduduki jabatan manajemen yang menangani bidang keuangan dan atau personalia pada suatu Badan Hukum sekurang-kurangnya 3 tahun; dan
5) Memiliki pengetahuan di bidang Dana Pensiun dibuktikan
dengan kepemilikan SERTIFIKAT lulus ujian yang diselenggarakan oleh Lembaga yang dibentuk oleh ADPI (Asosiasi Dana Pensiun Indonesia) dan Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan.)
III. Pengelolaan Dana Pensiun
3. Kepesertaan
a. Syarat Kepesertaan :
1) Setiap karyawan yang telah berusia setidak-tidaknya 18 tahun atau telah kawin telah memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 1 tahun. 2) Kepesertaan pada Dana Pensiun tidak bersifat wajib.
3) Peserta tidak dapat mengundurkan diri atau menuntut haknya dari Dana Pensiun apabila masih memenuhi syarat kepesertaan.
III. Pengelolaan Dana Pensiun
b. Kewajiban dan Hak Peserta
1) Kewajiban Peserta
a) Membayar iuran (apabila PDP mewajibkan Peserta ikut mengiur).
b) Membuat pernyatan tertulis (apabila PDP mewajibkan Peserta ikut mengiur) tentang kesediaannya dipotong gajinya setiap bulan untuk membayar iuran.
2) Hak Peserta
a) Mendapatkan Manfaat Pensiun
b) Menentukan pilihan bentuk anuitas pada Perusahaan Asuransi Jiwa (dalam hal PPIP) untuk pembayaran Manfaat Pensiunnya
III. Pengelolaan Dana Pensiun
c) Mengajukan wakilnya dalam Dewan Pengawas
kepada Pendiri
d) Memperoleh keterangan dari Pengurus mengenai
Neraca dan Perhitungan hasil usaha Dana Pensiun Perhutani
e) Memperoleh Pengumuman dari Pengurus mengenai perkembangan portofolio investasi dan hasilnya f) Memperoleh salinan mengenai hasil pengawasan
oleh Dewan Pengawas atas pengelolaan Dana Pensiun
III. Pengelolaan Dana Pensiun
4. Pendanaan
a. Pendiri bertanggung jawab untuk menjaga agar Dana Pensiun
berada dalam keadaan Dana Terpenuhi, atau dalam hal keadaan
tersebut belum tercapai, bertanggungjawab agar Dana Pensiun
secara bertahap mencapai keadaan Dana Terpenuhi.
b. Pemberi Kerja berkewajiban membayar Iuran Normal dan Iuran
Tambahan, apabila ada, yang menjadi tanggungjawabnya dan
menyetorkan seluruh iuran, baik dari Pemberi Kerja maupun dari
Peserta, ke Dana Pensiun.
c. Pemberi kerja bertanggung jawab agar iuran-iuran sebagaimana
dimaksud dalam ayat(2) disetorkan ke Dana Pensiun sesuai
dengan jumlah dan waktu yang ditetapkan dalam peraturan Dana
Pensiun atau pernyataan aktuaris.
I. Maksud, Tujuan dan Kegiatan
1. Maksud dan Tujuan
Maksud pembentukan Dana Pensiun adalah untuk
menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP), dengan tujuan untuk memberikan jaminan kesinambungan penghasilanpenghasilan bagi Peserta setelah Purna Bakti
I. Visi dan Misi Dana
2. Kegiatan
a.
Bersama Pemberi Kerja menyelesaikan dan memantapkan data
kepesertaan
b.
Menerima dan mencatat setoran iuran normal dan iuran tambahan
baik dari peserta maupun Pemberi Kerja
c.
Membayar Manfaat Pensiun kepada yang berhak secara tepat
I. Visi dan Misi Dana Pensiun Perhutani
f. Menyelenggarakan administrasi pengelolaan Dana Pensiun secara
cermat, tepat, rapi dan sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku
e.
Melaksanakan ketentuan dalam Peraturan Dana Pensiun (PDP)
dari Dana Pensiun Perhutani
d. Memperkuat kemampuan pendanaan untuk menjamin kepastian
pembayaran Manfaat Pensiun dengan cara mengembangkan dana
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
Peraturan Dana Pensiun (PDP) dari Dana Pensiun Perhutani Kedua dengan SK Direksi PT Perhutani (Persero) No: 856/Kpts /Dir/2001
1. Dasar Hukum
Dana Pensiun Perhutani ditetapkan oleh Pendiri/Perum Perhutani sebagai Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK), dengan Program Pensiun Manfaat Pasti, sesuai dengan:
Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Perhutani SK Direksi Perum Perhutani No 663/KPTS/Dir/1997 tanggal 9 Mei 1997. Dengan Pengesahan Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan keputusan No. 446/KMK.17/1997 tanggal 27 Juli 1997
II. Dana Pensiun Pemberi Kerja Dengan
Program Pensiun Manfaat Pasti
2. Peserta
:
Terbatas pada karyawan Perum Perhutani sebagai pemberi kerja ( pendiri dan mitra pendiri), terdiri dari:
Aktif : 6.492 orang
Pasif : 12.656 orang
Jumlah : 19.148 orang
(data bulan Juli 2017)
II. Dana Pensiun Pemberi Kerja Dengan
Program Pensiun Manfaat Pasti
3. Pengurus dan Dewan Pengawas
:
Ditunjuk dan berhentikan oleh pendiri Pengurus : 5 orang
( SK Direksi PT. Perhutani No. 626/KPTS/DIR /2002 tanggal 21 Oktober 2002)
Dewan Pengawas : 3 orang
(SK Direksi PT. Perhutani No. 627/KPTS/DIR /2002 tanggal 21 Oktober 2002)
II. Dana Pensiun Pemberi Kerja Dengan
Program Pensiun Manfaat Pasti
II. Dana Pensiun Pemberi Kerja Dengan
Program Pensiun Manfaat Pasti
1) Iuran pemberi kerja 2) Iuran peserta
3) Hasil investasi
4) Pengalihan dari dana pensiun lain (saat ini tidak ada pengalihan dari Dana Pensiun lain.)
(UU Dana Pensiun pasal 29)
4. Kekayaan Dana Pensiun :
b.
Tidak
satu
bagianpun
dari
kekayaan
Dana
Pensiun
dapat
dipinjamkan atau diinvestasikan langsung/tidak langsung pada
surat berharga* yang diterbitkan oleh atau pada tanah dan
bangunan** yang dimiliki / dipergunakan oleh orang / badan lain:
1)
Pengurus, pendiri, mitra pendiri atau penerima titipan
2)
Badan usaha yang lebih dari 25% sahamnya dimiliki oleh
orang/badan yang terdiri dari Pendiri, Mitra Pendiri, Pengurus,
Penerima Titipan atau Serikat Kerja yang anggotanya adalah
Peserta Dapen bersangkutan.
II. Dana Pensiun Pemberi Kerja Dengan
Program Pensiun Manfaat Pasti
II. Dana Pensiun Pemberi Kerja Dengan
Program Pensiun Manfaat Pasti
* Kecuali surat berharga tsb telah diperdagangkan di Pasar Modal di Indonesia
[UU Dana Pensiun Psl 32 (2)]
**Kecuali penyewaan tanah dan bangunan tsb dilakukan melalui transaksi yg didasarkan pada harga pasar yg berlaku [UU Dana Pensiun Ps/ 32(1])
3) Pejabat atau Direktur dan Badan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b serta keluarganya sampai derajat kedua menurut garis lurus maupun garis kesamping, termasuk menantu dan ipar
II. Dana Pensiun Pemberi Kerja Dengan
Program Pensiun Manfaat Pasti
c.
Kekayaan DP tidak diperkenankan diagunkan atau dijaminkan
atas suatu pinjaman
[UU Dana Pensiun PsI 3l (2)].
d.
Semua transaksi yg mengakibatkan penyerahan, pembebanan,
pembayaran
Manfaat
Pensiun
sebelum
jatuh
tempo
atau
menjaminkan Manfaat Pensiun dinyatakan batal berdasarkan UU
DP
[UU DP Psl 20 (2)].
II. Dana Pensiun Pemberi Kerja Dengan
Program Pensiun Manfaat Pasti
f.
Kekayaan DP yg disimpan pada Penerima Titipan dapat
ditarik atau dialihkan atas perintah Pengurus
[UU DP Ps/30 (5)].
g.
Dalam pembagian kekayaan DP yg dilikuidasi hak
Peserta dan Pensiunan atau AhIi Warisnya merupakan
hak utama setelah kewajiban kepada negara
SUMBER IURAN BESAR IURAN KETERANGAN
Pemberi Kerja Tidak pasti, tergantung
dari kecukupan dana untuk memenuhi kewajiban membayar Manfaat Pensiun.
Besarnyaberdasarkan perhitungan aktuaria, terdiri dari iuran normal dan iuran tambahan (apabila defisit).
✓Disetor setiap bulan, paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya.
✓Apabila belum disetor setelah melampaui 2,5 bulan dinyatakan:
-Sebagai hutang Pemberi Kerja dan dikenakan bunga sebesar bunga deposito Bank Pemerintah yang paling menguntungkan Peserta.
-Dana Pensiun yang memiliki hak utama dalam pelaksanaan eksekusi Pengadilan, apabila Pemberi Kerja dilikuidasi. ✓Apabila Pendiri tidak membayar iuran 3 bulan
berturut-turut, Pengurus wajib melaporkan kepada
5. Iuran
II. Dana Pensiun Pemberi Kerja Dengan
Program Pensiun Manfaat Pasti
SUMBER IURAN BESAR IURAN KETERANGAN
Peserta Max 3x Faktor
Penghargaan per Tahun Masa Kerja
Pemberi Kerja sebagai wajib pungut iuran Peserta.
II. Dana Pensiun Pemberi Kerja Dengan
Program Pensiun Manfaat Pasti
YANG BERHAK ATAS MANFAAT PENSIUN SYARAT BESARNYA MANFAAT PENSIUN CARA PEMBAYARAN Peserta MPN
Pada waktu berhenti bekerja telah mencapai U PN
F x MK x PhDP Bulanan dan Seumur Hidup
MPD Pada waktu berhenti bekerja telah mencapai U PD
NSx F x MK x PhDP Bulanan dan Seumur Hidup
MPC Berhenti bekerja karena cacat F x MK x PhDP Bulanan dan Seumur Hidup
6. Manfaat Pensiun
II. Dana Pensiun Pemberi Kerja Dengan
Program Pensiun Manfaat Pasti
YANG BERHAK ATAS MANFAAT PENSIUN SYARAT BESARNYA MANFAAT PENSIUN CARA PEMBAYARAN
Janda / Duda Peserta / Pensiunan meninggal dunia
80% dari Manfaat Pensiun Peserta
Bulanan dan seurnur hidup kecuali apabila Janda / Duda kawin lagi, manfaat pensiun dibayarkan kepada Anak
Anak Janda / Duda kawin lagi atau Janda / Duda meninggal dunia atau Peserta / Pensiunan
meninggal dunia tidak ada Janda / Duda
Sama besarnya dengan Manfaat Pensiun Janda / Duda
Bulanan dan wajib dibayarkan sampai Anak sekurang-kurangnya mencapai usia 21 tahun dan dapat diteruskan sampai Anak mencapai usia setinggi-tingginya 25 tahun.
Dalam hal Anak cacat sebelum melampaui batas usia pembayaran manfaat pensiun, manfaat pensiun tersebut dapat dibayarkan melebihi usia tersebut diatas.
Pihak Yang Ditunjuk Oleh Peserta
Peserta tidak mempunyai istri/suami dan tidak mempunyai anak hingga meninggal
Sama besarnya dengan Manfaat Peserta
Dibayarkan sekaligus
II. Dana Pensiun Pemberi Kerja Dengan
Program Pensiun Manfaat Pasti
MPN = Manfaat Pensiun Normal MPD = Manfaat Pensiun Dipercepat MPC = Manfaat Pensiun Cacat PD = Pensiun Ditunda UPN = Usia Pensiun Normal UPD = Usia Pensiun Dipercepat
F = Faktor Penghargaan per Tahun• Masa Kerja
(max. 2,5% untuk rumus bulanan atau max 2,5
untuk rumus sekaligus) MK = Masa Kerja
PhDP =Penghasilan Dasar Pensiun,yaitu sebagian atau seluruh penghasilan karyawan dari pemberi Kerja sebagai dasar perhitungan iuran dan atau Manfaat Pensiun
NS = Nilai Sekarang MP = Manfaat Pensiun
• Untuk MPD boleh tanpa NS
•NP max 8O% dari PHDP (rumus bulanan)atau max 80 x PhDP (rumus sekaligus)
•Untuk rumus bulanan, apabila MP < Rp. 400.000,-, NS atas MP dapat dibayarkan secara sekaligus
• Untuk rumus sekaligus, apabila bagian Manfaat Pensiun <Rp. 50.000.000,- ( MP tersebut
dapat dibayar secara sekaligus
•Max 200% dari NP dapat dibayar secara sekaligus
• Apabila Peserta meninggal dunia lebih dari 10 tahun sebelum UPN, MP dapat dibayar secara sekaligus
• Dalam hal Peserta meninggal dunia atau cacat, Masa Kerja dapat diakui sampai usia
Penslun Normal.
keterangan
II. Dana Pensiun Pemberi Kerja Dengan
Program Pensiun Manfaat Pasti
a. Usia Pensiun Normal
b. Usia Pensiun Dipercepat
c. Usia Wajib Pensiun
56 (lima puluh enam ) tahun
46 (empat puluh enam ) tahun
60 (enam puluh enam ) tahun
7. Usia Pensiun
II. Dana Pensiun Pemberi Kerja Dengan
Program Pensiun Manfaat Pasti
III. Perhitungan Aktuaria
1. Tujuan Perhitungan Aktuaria
Perhitungan Aktuaria antara lain untuk menentukan:
a.
Kekayaan untuk pendanaan (KP)
b.
Kewajiban aktuaria(KA)
c. Kewajiban solvabilitas (KS)
III. Perhitungan Aktuaria
Karena kekayaan Dana Pensiun Perhutani masih berada di bawah kekayaan solvabilitas, maka keadaan ini menunjukkan bahwa kekayaan Dana Pensiun belum cukup untuk mendanai seluruh kewajibannya apabila Dana Pensiun bubar, apalagi untuk mendanai seluruh kewajibannya bilamana Dana Pensiun terus berlangsung, sehingga Dana Pensiun Perhutani masuk pada kategori kualitas pendanaan tingkat III
IV. SISTEM PERENCANAAN DAN
PENDANAAN SERTA INVESTASI
1. Sistem Perencanaan
a.
Berdasarkan Undang-undang Dana Pensiun Pasal 30
ayat (1), pengelolaan kekayaan Dana
Pensiun
Perhutani oleh Pengurus harus sesuai dengan:
2) Arahan Investasi yang digariskan oleh Pendiri (Direksi Perum Perhutani).
1) Ketentuan tentang investasi yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
b. Arahan Investasi merupakan Rencana Jangka
Panjang dan Dana Pensiun, yang a.l. memuat :
1) Batas maksimum proporsi kekayaan Dana Pensiun yang Dapat ditempatkan untuk setiap jenis investasi
2) Batas maksimum proporsi kekayaan Dana Pensiun yang dapat Ditempatkan pada satu pihak
3) Obyek investasi yang dilarang untuk penempatan kekayaan Dana Pensiun
IV. SISTEM PERENCANAAN DAN
4) Ketentuan likuiditas minimum portofolio investasi Dana Pensiun Untuk mendukung ketersediaan dana guna pembayaran Manfaat Pensiun dan operasional Dana Pensiun.
5) Sistem pengawasan dan pelaporan pengelolaan investasi. 6) Ketentuan mengenai penggunaan tenaga ahli, penasehat,
Lembaga keuangan dan jasa lain yang dipergunakan dalam Pengelolaan investasi.
IV. SISTEM PERENCANAAN DAN
IV. SISTEM PERENCANAAN DAN
PENDANAAN SERTA INVESTASI
c.
Berdasarkan keputusan Menteri Keuangan Nomor :
551/KMK.06/2002 Pasal 4 ayat (1) dan (2), Pengurus
wajib menyusun Rencana Investasi Tahunan yang
merupakan penjabaran dari Arahan Investasi.
d.
Berdasarkan Peraturan Dana Pensiun (PDP) dari Dana
Pensiun Perhutani tahun 2002 Pasal 11 ayat (11),
Pengurus wajib menyampaikan Rencana Kegiatan
serta Anggaran Belanja dan Pendapatan Dana Pensiun
(RKADP) tahun yad. Untuk mendapatkan persetujuan
Pendiri.
IV. SISTEM PERENCANAAN DAN
a.
Pendiri bertanggung jawab untuk menjaga dan atau
berupaya agar Dana Pensiun berada dalam keadaan dana
terpenuhi.
b.
Pemberi Kerja wajib menyetorkan ke Dana Pensiun seluruh
iuran, baik iuran Pemberi Kerja sendiri maupuan iuran
Peserta.
2. Sistem Pendanaan
IV. SISTEM PERENCANAAN DAN
c.
Manakala Dana Pensiun dalam keadaan defisit, yaitu pada
posisi dimana kewajiban lebih besar dari kekayaannya,
Pendiri wajib membayar defisit tersebut sebagai iuran
tambahan.
d.
Kualitas pendanaan Dana Pensiun, ditentukan oleh tingkat
kekayaannya dibanding dengan kewajiban aktuaria dan atau
kewajiban solvabilitas.
IV. SISTEM PERENCANAAN DAN
e.
Kualitas pendanaan Dana Pensiun dinilai berdasarkan
perhitungan aktuaria.
f.
Dana Pensiun berada dalam keadaan dan terpenuhi apabila
kekayaannya tidak kurang dari kewajiban aktuarianya.
IV. SISTEM PERENCANAAN DAN
1) Deposito Berjangka pada Bank ( Bank di Indonesia ) 2) Deposito On Call pada Bank ( sda ) 3) Sertifikat Deposito pada Bank ( sda ) 4) SAHAM yang tercatat di Bursa Efek
Investasi Dana Pensiun hanya dapat ditempatkan pada jenis
investasi sebagai berikut :
3. Investasi
a.
Jenis Investasi
IV. SISTEM PERENCANAAN DAN
7) Surat Pengakuan Utang yang diterbitkan oleh Badan Hukum yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia
8) Tanah di Indonesia
9) Bangunan di Indonesia
10) Unit penyertaan Reksa Dana sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.
11) Sertifikat Bank Indonesia ( SBI )
IV. SISTEM PERENCANAAN DAN
IV. SISTEM PERENCANAAN DAN
PENDANAAN SERTA INVESTASI
b. Resiko Investasi
1) Resiko Investasi diperinci :
a) Resiko tingkat bunga b) Resiko tingkat deviden c) Resiko tingkat capital gain d) Resiko perubahan aturan
IV. SISTEM PERENCANAAN DAN
PENDANAAN SERTA INVESTASI
2. Tingkat Resiko Instrumen Investasi (dari yang terkecil) :
a) SUN b) Deposito c) Reksadana d) Obligasi
a) SPU yang berjangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun dan jatuh tempo paling lama 10 (sepuluh) tahun
b) SPU yang dijamin oleh penerbitnya dengan kekayaan yang bernilai sekurang-kurangnya 100% dari nilai utang.
c) SPU yang diterbitkan oleh Badan Hukum yang telah menghasilkan keuntungan selama 3 (tiga) tahun terakhir.
1) Penempatan langsung pada SAHAM atau surat Pengakuan Utang hanya dapat ditempatkan pada :
c.
Pembatasan Investasi Dana Pensiun
IV. SISTEM PERENCANAAN DAN
d) SAHAM atau SPU yang diterbitkan oleh Badan Hukum yang bukan merupakan Pendiri, Mitra Pendiri ataupun penerima titipan dari Dana Pensiun yang
bersangkutan.
e) SAHAM atau SPU yang diterbitkan oleh Badan Hukum yang tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Pengurus, Dewan Pengawas, Pendiri, Mitra Pendiri ataupun Penerima titipan dari Dana Pensiun yang bersangkutan.
IV. SISTEM PERENCANAAN DAN
a) Dilengkapi dengan bukti kepemilikan atas nama Dana Pensiun ; dan
b) Memberikan penghasilan ke Dana Pensiun atau bertambah nilainya karena pembangunan dan atau pengelolaan oleh pihak lain yang dilakukan melalui transaksi yang didasarkan pada harga pasar yang berlaku.
( KMK No : 511 Pasal 8 )
2) Investasi pada tanah, bangunan atau tanah dan bangunan harus :
IV. SISTEM PERENCANAAN DAN
PENDANAAN SERTA INVESTASI
3) Penempatan langsung pada SAHAM dan SPU tidak boleh melebihi 20% dari total investasi.
4) Investasi pada tanah, bangunan atau tanah dan bangunan tidak boleh melebihi 15% dari total investasi Dan Pensiun.
( KMK No : 511 Pasal 9 )
IV. SISTEM PERENCANAAN DAN
5) Jumlah seluruh investasi pada satu pihak tidak boleh melebihi 20% dari total investasi Dana Pensiun.
6) Total Investasi penempatan langsung SAHAM dan SPU pada satu pihak tidak boleh melebihi 10% dari total investasi.
7) Total Investasi penempatan langsung SAHAM dan SPU pada satu pihak tidak boleh melebihi 10% dari total investasi
( KMK No : 511 Pasal 11 )
IV. SISTEM PERENCANAAN DAN
a) Semua pihak yang dalam tahun buku terakhir mengalami kerugian atau mengalami kegagalan dalam memenuhi kewajiban keuangan
b) Menempatkan langsung atas SAHAM dan SPU.
c) Tanah, bangunan atau tanah dan bangunan.
Tidak boleh melebihi 35% dari total investasi Dana Pensiun.
IV. SISTEM PERENCANAAN DAN
1) Bunga SBI terus menurun (s/d akhir tahun 2017 sebesar 7.25%) dan bunga deposito hanya + 6%
2) Kondisi Pendiri saat ini masih sulit untuk menurunkan bunga teknis Dana Pensiun Perhutani yaitu 10%, karena semakin turun bunga teknis kewajiban Pendiri semakin besar. (Iuran tambahan)
4. Kinerja Investasi
a.
Permasalahan dan solusi :
IV. SISTEM PERENCANAAN DAN
4) Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas guna memenuhi target investasi perlu upaya dengan resiko yang lebih besar namun tanpa
harus mengesampingkan azas prudential (kehati-hatian) dengan
memindahkan sebagian besar dana dari instrumen investasi deposito
ke obligasi dan reksadana, disamping menggunakan instrumen
investasi saham