• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN STATUS SOSIAL ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH MINAT BELAJAR DAN STATUS SOSIAL ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1 PENGARUH MINAT BELAJAR DAN STATUS SOSIAL

ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Yuliani, Herkulana, Warneri

Program Studi S-2 Pendidikan Ekonomi FKIP Untan, Pontianak Email :yuliani992@gmail.com

Abstract: This study aimed to describe the effect of interest in learning and the learning outcomes of economic, social status influence parents on learning outcomes with economic and social status of learning and parental influence on the results of the economic study. This study used a descriptive method with a quantitative approach. The result showed that there are significant positive and significant interest in learning the results of the economic study, with correlation coefficient 0.845 means a strong influence. There is a positive and significant effect of the social status of parents of the results of the economic study, with correlation coefficient 0.744 means an effect that is strong enough. There is a positive and significant effect between learning and social status of the parents of the results of the economic study, the simultaneous correlation coefficient F value is 71.237. While the significant value of F table 0.05 with df ( nk -1) = 41-2-1 = 38 at 3,252. Interest in learning and social status of parents and significant positive effect on learning outcomes of the economy.

Keyword: Interest in Learning, Learning Outcomes

Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengetahui dan mendeskripsikan pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar ekonomi, pengaruh status sosial orang tua terhadap hasil belajar ekonomi dan secara bersama minat belajar dan status sosial orang tua pengaruhnya terhadap hasil belajar ekonomi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian diperoleh terdapat pengaruh yang positif dan signifikan minat belajar terhadap hasil belajar ekonomi, dengan nilai koefisien korelasi 0,845 artinya berpengaruh yang kuat. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan status sosial orang tua terhadap hasil belajar ekonomi, dengan nilai koefisien korelasi 0,744 artinya berpengaruh yang cukup kuat. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara minat belajar dan status sosial orang tua terhadap hasil belajar ekonomi, dengan nilai koefisien korelasi simultan nilai F adalah 71,237. Sedangkan nilai F tabel signifikan 0,05 dengan df (n-k-1) = 41-2-1 = 38 sebesar 3,252. Minat belajar dan status sosial orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar ekonomi.

(2)

2 endidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang saling berkaitan satu sama lain dan saling mempengaruhi. Komponen tersebut dapat berupa komponen masukan yang terdiri masukan mentah (raw input), masukan alat (instrumental input), dan masukan lingkungan (environmental input). Artinya para siswa sebagai masukan yang akan mengikuti proses pembelajaran, dan masukan alat yaitu guru, kurikulum, sarana, prasarana dan sebagainya. Sedangkan masukan lingkungan yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat yang memiliki pengaruh terhadap jalannya proses pembelajaran. Sementara komponen keluaran yaitu hasil atau keluaran dari proses pembelajaran setelah mengikuti proses pembelajaran yang dapat dilihat dan diukur melalui evaluasi hasil belajar.

Kenyataan di lapangan selama ini terdapat banyak komponen yang saling mempengaruhi hasil belajar siswa, diantaranya proses pembelajaran, pada tahap sebelum pembelajaran, tahap proses pembelajaran dan tahap sesudah pembelajaran. Tahap sebelum pembelajaran terkait dengan karateristik siswa antara lain bakat, minat, status sosial orang tua, cita-cita, kecakapan, pengalaman dan keinginan belajar, demikian pula selama ini yang dialami peneliti kurangnya perhatian dari guru ekonomi di SMA Negeri I Ledo Kabupaten Bengkayang.

Karateristik siswa akan dapat mendoronng terjadinya belajar dan keberhasilan belajar sesuai dengan hasil yang diharapkan. Tahap proses belajar terkait dengan interaksi antara siswa dengan guru, interaksi antar sesama siswa, maupun dengan berbagai sumber belajar lainnya. Sedangkan tahap sesudah pembelajaran merupakan tahap evaluasi yang dilakukan oleh guru untuk menilai tingkat keberhasilan proses pembelajaran. Idealnya tahap sesudah pembelajaran siswa menguasai materi pembelajaran atau berwujud perubahan perilaku yang dapat dilihat dari hasil belajar siswa sebagai dampak dari interaksi dengan sumber-sumber belajar.

Hasil belajar siswa turut dipengaruhi oleh minat belajar siswa dan status sosial orang tua siswa. Hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan oleh Ana Purwati di SMP Negeri I Karangploso Malang mengemukakan bahwa : “ Status Sosial Ekonomi orang tua siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi siswa. Tingkat pendidikan orang tua yang baik, pendapatan ekonomi orang tua yang mencukupi dapat meningkatkan prestasi belajar ekonomi siswa”.(fe.um.ac.id/wp-content/ uploads / 2009 /10/2-Ana Purwati.pdf, diakses tanggal 27 juli 2013)).

Sementara siswa harus memiliki keinginan atau minat belajar, motivasi, rasa percaya diri agar mampu mengembangkan potensi dirinya terutama setiap mengikuti kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu sangat penting dan relevan untuk dilakukan pengkajian terhadap variabel-variabel yang memiliki keterkaitan dan hubungan dengan hasil belajar, terutama yang melibatkan guru, orang tua peserta didik maupun peserta didik itu sendiri.

(3)

3 Berdasarkan pengamatan terhadap peserta didik selama ini, ditemui bahwa peserta didik yang memiliki hasil belajar ekonomi yang tinggi, sebagian besar peserta didik yang memiliki minat belajar yang tinggi pula, namun faktor lain yang juga turut menjadi penentu juga adalah keadaan atau status sosial orang tua peserta didik sebagai penunjang keberlangsungan proses pembelajaran.

Peserta didik yang memiliki minat belajar tinggi akan selalu mencurahkan waktu, pikiran dan tenaga untuk selalu belajar, merasa senang untuk mempelajari berbagai materi pelajaran dan terlihat selalu terlibat dalam berbagai kegiatan pembelajaran secara sukarela, memiliki kegigihan untuk mencari tahu atau ingin tahu lebih lanjut akan hal-hal yang terkait dengan mata pelajaran dan ingin terus bertanya kepada berbagai nara sumber, memiliki konsentrasi terhadap penyelesaian tugas-tugas atau pekerjaan rumah dan kegiatan-kegiatan diskusi serta selalu memiliki perhatian terhadap kelompok-kelompok belajar dan pusat sumber belajar, bahkan menjadi kegiatan pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan bagi peserta didik.

Pelaksanaan pendidikan mesti didukung oleh peran partisipasi orang tua terhadap anaknya, namun hal ini sering terbentur karena keadaan status sosial, hal ini lah yang sering menjadikan anak-anak yang semestinya sekolah atau sedang usia belajar menjadi tergendala. Masalah kondisi sosial dan kondisi ekonomi orang tua tentang harapan masa depan anak dari orang tua pada akhirnya akan menimbulkan masalah bagi orang tua untuk menentukan alternatif pilihan terhadap kelangsungan pembelajaran bagi anak-anaknya.

Berdasarkan pengalaman dan hasil wawancara dengan sesama teman guru yang terlibat dalam mengajar mata pelajaran Ekonomi selama ini, ditemukan bahwa masih banyak kendala dan persoalan yang berkaitan tentang minat belajar peserta didik dan keadaan status sosial orang tua peserta didik yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil belajar peserta didik yang bersangkutan, banyak peserta didik kurang semangat dalam belajar dikarenakan mereka kurang adanya minat untuk belajar sehingga berdampak terhadap menurunnya hasil belajar peserta didik yang bersangkutan. Untuk itu diperlukan peran guru dan orang tua peserta didik untuk dapat menumbuhkan minat siswa dan upaya orang tua untuk meningkatkan minat belajar anak-anaknya dalam belajar.

SMA Negeri I Ledo Kabupaten Bengkayang adalah salah satu SMA Negeri yang ada di Kabupaten Bengkayang, hasil belajar mata pelajaran Ekonomi masih belum maksimal. Hasil rata-rata ulangan umum kelas X pada semester ganjil tahun ajaran 2012/2013 terlihat sebagai berikut :

(4)

4 Tabel 1 Nilai Rata-Rata Ulangan Harian Mata Pelajaran Ekonomi semester

ganjil Kelas X SMA Negeri 1 Ledo Kabupaten Bengkayang Tahun Ajaran 2012/2013

Sumber : Guru Mata Pelajaran Ekonomi

Tabel 1 tersebut menunjukkan bahwa dari tiga kelas X yang ada di SMA Negeri 1 Ledo Kabupaten Bengkayang terlihat bahwa nilai rata-rata untuk mata pelajaran Ekonomi kelas X1 =74 dan presentase ketuntasan 76 %, kelas X2 = 68 dan presentase ketuntasan 68 % dan kelas X3 = 70 dan presentase ketuntasan 72 %. Sekolah menetapkan KKM untuk nilai ekonomi 70 dan ketuntasan klasikal 75 %. Data pada tabel tersebut memperlihatkan bahwa kelas Xl rata-rata nilainya 74 berarti sudah di atas nilai KKM sekolah, kelas X2 rata-rata 68 berarti rata-rata tersebut dibawah nilai KKM sedangkan kelas X3 rata-rata 70 berarti rata-ratanya sama dengan KKM sekolah, dengan demikian hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar ekonomi belum begitu memuaskan, karena secara klasikal hanya kelas X1 saja yang tuntas. Disamping data dan temuan tersebut di atas peneliti menetapkan dan memilih kelas X sebagai subyek penelitian, karena peneliti mengajar di kelas X mata pelajaran Ekonomi.

Minat itu tidak dibawa sejak lahir, akan tetapi akan diperoleh sejalan dengan aktivitas atau proses kehidupan dan aktivitas yang dilakukan. Seperti yang dikemukakan oleh Slameto ( 2010 : 180 ) bahwa :” Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat”.

Pawit M.Yusuf (2010 : 202) mengatakan bahwa :

Minat adalah kesenangan atau perhatian yang terus menerus terhadap sesuatu obyek karena adanya pengharapan akan memperoleh manfaat dari padanya... Seseorang yang mempunyai minat besar terhadap belajar akan terus menyenangi pelajaran tersebut sampai pada suatu saat ia tampak berhasil dibandingkan dengan yang lain khusus bidang itu.

Minat belajar merupakan salah satu aspek yang turut mempengaruhi keberhasilan belajar peserta didik, minat belajar selalu berkaitan dengan kesukaan seseorang peserta didik untuk terlibat dalam suatu kegiatan belajar yang ditunjukkan melalui kesenangan, kegigihan, keinginan, kosentrasi dan perhatian terhadap kegiatan belajar. Disamping hal tersebut minat belajar juga merupakan salah satu unsur yang sangat penting dari dalam diri siswa, aktivitas peserta didik dalam belajar membutuhkan suatu ketekunan dan kesenangan tertentu, oleh karena itu belajar memiliki daya tarik tertentu bagi peserta didik apabila peserta

No Kelas Rata-rata Persentase Ketuntasan

1 X1 74 76 %

2 X2 68 68 %

(5)

5 didik memiliki minat tertentu terhadap belajar. Minat yang tinggi terhadap pemahaman seseorang akan obyek dan kegiatan bersangkutan.

Minat belajar merupakan salah satu aspek yang turut mempengaruhi keberhasilan belajar peserta didik, minat belajar selalu berkaitan dengan kesukaan seseorang peserta didik untuk terlibat dalam suatu kegiatan belajar yang ditunjukkan melalui kesenangan, kegigihan, keinginan, kosentrasi dan perhatian terhadap kegiatan belajar. Disamping hal tersebut minat belajar juga merupakan salah satu unsur yang sangat penting dari dalam diri siswa, aktivitas peserta didik dalam belajar membutuhkan suatu ketekunan dan kesenangan tertentu, oleh karena itu belajar memiliki daya tarik tertentu bagi peserta didik apabila peserta didik memiliki minat tertentu terhadap belajar. Minat yang tinggi terhadap sesuatu obyek atau kegiatan belajar akan mempermudah dan mempercepat pemahaman seseorang akan obyek dan kegiatan bersangkutan.

Untuk membangkitkan minat belajar peserta didik Thomas L, Good and Hurlock dalam Era Era Hia (2010 : 62) mengatakan bahwa terdapat lima strategi yang dapat diterapkan dalam aplikasinya, yaitu :

1. Gunakan peristiwa-peristiwa yang baru, bersifat konfliktual, dan paradoksal. 2. Gunakan anekdot-anekdot dan alat-alat apa saja untuk menggugah unsur-unsur

personal dan emosional ketimbang hal-hal yang sifatnya intelektual atau prosedural.

3. Beri siswa kesempatan untuk belajar hal-hal yang lebih banyak tentang segala sesuatu yang sudah mereka ketahui dengan kadar yang moderat.

4. Gunakan analogi-analogi untuk hal-hal yang belum dikenal atau familiar, dan 5. Bimbing siswa dalam proses inkuiri atau pemunculan persoalan.

Abu Ahmadi (2007 : 230) mengatakan bahwa :”Status sosial ialah kedudukan orang tua dalam kelompoknya. Status sosial ini dapat bersifat statis dapat pula dinamis”. Dalam status sosial orang tua yang hidup dalam bermasyarakat tidak terlepas dari fakta sosial yang terjadi, seperti cara bertindak, berpikir dan berperasaan, hal ini sesuai yang dikemukakan oleh Durkheim (dalam Mahmud,2012 : 21) bahwa : “ Here, then is a category of fact with very distinctive charecterirics : it consist of ways of acting, thingking and feeling, external to the individual and endowed with a power of coercion, by reason of wich they control him...”

Pernyataan tersebut bermakna bahwa fakta sosial ialah cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunyai kekuatan memaksa yang mengendalikannya. Lebih lanjut dikemukakan tentang karateristik fakta sosial, yaitu :

1. Fakta sosial bersifat eksternal.Ia mencontohkan, norma-norma dan sistem moneter.Lalu, ia menegaskan bahwa ini benar-benar berada di luar individu; 2. Fakta sosial itu memaksa individu, membimbing, dan mendorong dengan cara

tertentu yang dipengaruhi oleh pelbagai tipe fakta sosial yang ada di dalam lingkungannya;

(6)

6 Abu Ahmadi (2009 : 104) berpendapat bahwa : ” Keluarga adalah merupakan kelompok primer yang paling penting di dalam masyarakat. Keluarga merupakan sebuah group yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan wanita, perhubungan mana sedikit banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak”.

Menurut Dewi Wulansari (2009 ; 34) bahwa :” Proses sosial pada hakekatnya adalah pengaruh timbal balik antara berbagai bidang kehidupan bersama. Kehidupan bersama itu dapat terlihat dari berbagai segi atau aspek kehidupan seperti ekonomi, politik, hukum, sosial budaya, hamkam, dan sebagainya”.

Soejono Soekanto (2012 : 55) Interaksi sosial merupakan :” Hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut Hubungan-hubungan antara orang-orang perseorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perseorangan dengan kelompok manusia’.

Berdasarkan pendapat tersebut jelas bahwa indikator yang dapat digunakan sebagai parameter atau pengukuran tingkat kondisi sosial orang tua dalam penelitian ini adalah kondisi latar belakang sosial terhadap hasil belajar pendidikan anaknya, yang meliputi :Tingkat pendidikan orang tua, Pekerjaan orang tua, Tingkat pendapatan yang diperoleh oleh orang tua yang akan menggambarkan kondisi tempat tinggal, hubungan atau interaksi dengan lingkungan sekitar.

METODE

Penelitian ini berjudul Pengaruh Minat Belajar dan Status Sosial Orangtua Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Negeri 1 Ledo Kabupaten Bengkayang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, maka bentuk penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yang menganalisis pengaruh antar variabel dalam penelitian ini, yaitu pengaruh variabel X1 terhadap Y, Pengaruh variabel X2 terhadap Y, dan Pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap Y.

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Ledo Kabupaten Bengkayang. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juni 2013 sampai dengan September 2013.

Populasi dan Sampel

Berdasarkan data yang diperoleh dari Tata usaha SMA Negeri 1 ledo Kabupaten Bengkayang jumlah peserta didik , masing-masing kelas X1 = 38 orang, X2 = 36 orang dan X3 = 37 orang dan jumlah seluruhnya = 111 orang pada tahun ajaran 2012/2013. Dengan tingkat kesalahan 5 % jumlah sampelnya adalah 41 siswa. Dari jumlah 41 orang siswa tersebut, peneliti menggunakan teknik samling random atau acak untuk setiap kelasnya, dengan terlebih dahulu melakukan perhitungan jumlah sampel untuk setiap kelasnya sebagai berikut :

(7)

7 Kelas XI.IPS1 = 38/111 x 41 = 14 siswa

Kelas XI.IPS2 = 36/111 x 41 = 13 siswa Kelas XI.IPS2 = 37/111 x 41 = 14 siswa Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik komunikasi langsung, teknik komunikasi tidak langsung, kertas kerja atau lembar catatan dokumentasi.

Alat pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara, angket atau kuesuoner, dokumentasi

Analisis Data

a. Menentukan Koefisien korelasi Ganda

Korelasi ganda (multi correlation), merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel independen secara bersama-sama atau lebih dengan satu variabel dependen.

Rumusnya adalah sebagai berikut : Ryx1x2 =

(Sugiyono,2012 : 233) Keterangan :

Ry.x1x2 = Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama dengan variabel Y.

ryx1 = Korelasi product moment antara x1 dengan Y ryx2 = Korelasi product Moment antara X2 dengan Y rx1x2 = Korelasi Product Moment antara X1 dengan X2 b. Menentukan Koefisien Korelasi Parsial

Korelasi parsial digunakan untuk menganalisis bila peneliti bermaksud mengetahui pengaruh atau hubungan antara variabel independen dan dependen, dimana salah satu variabel independenya dibuat tetap/dikendalikan.

Untuk menentukan koefisien korelasi antara X1 dengan Y apabila X1 tetap /dikendalikan digunakan rumus :

(Sugiyono, 2012 : 236)

Untuk menentukan koefisien korelasi parsial antara X1 dengan Y apabila X2 tetap /dikendalikan digunakan rumus :

(8)

8 Ryx1x2 = Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama dengan

variabel Y

ryx1 = Korelasi produc moment antara X1 dengan Y ryx2 = Korelasi product Moment antara X2 dengan Y rx1x2 = Korelasi produc Moment antara X1 dengan X2

Untuk menentukan besarnya kontribusi variabel X1 terhadap variabel Y maupun variabel X2 terhadap Y digunakan rumus Koefisien Determinasi (KD), menurut Sudjana (2008 : 369) yaitu :” KD = r2

x 100 % “. c. Uji Hipotesis

1) Pengujian Hipotesis secara simultan (Uji F) Fh =

Keterangan :

R = Koefisien Korelasi Ganda k = Jumlah variabel Independen

n = Jumlah Anggota Sampel (Sugiyono, 2012 : 235)

Jumlah Fhitung selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel dengan df pembilang = k – 1 dengan df penyebut = N- k dengan taraf signifikan 5 %. Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima begitu juga sebaliknya, jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

2) Pengujian hipotesis secara Parsial (Uji t) t =

Keterangan :

rp =Koefisien Korelasi Parsial

n = Jumlah Anggota sampel (Sugiyono, 2012 : 237)

Nilai t hitung selanjutnya dibandingkan dengan nilai t tabel dengan dk = n – k dengan taraf kesalahan 5 % . jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, begitu juga sebaliknya, jika t hitung < t tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

1. Variabel Minat Belajar Siswa (X1)

Minat belajar siswa yang diperoleh melalui angket penelitian terhadap responden pada kelas X SMA Negeri 1 ledo Kabupaten Bengkayang tahun ajaran 2012/2013, diperoleh hasil sebagai berikut :

Kelas X yang dijadikan sebagai sampel penelitian tingkat jawaban yang diberikan variabel minat belajar siswa tergolong pada kategori reliabel yang tinggi.

(9)

9 2. Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua siswa (X2)

Gambaran mengenai status sosial orang tua siswa pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Ledo kabupaten Bengkayang tahun ajaran 2012/2013 berdasarkan data pendahuluan yang diperoleh di sekolah dan jawaban angket dari masing-masing responden diperoleh hasil bahwa status sosial orang tua siswa menunjukkan tingkat reliabel yang tinggi, dan apabila dilihat dari pendapatan orang tua dan interaksi dalam keluarga dan lingkungan yang sebagian besar rendah,dimana status sosial orang tua sebagian adalah besar bekerja sebagai petani

3. Hasil Belajar siswa (Y)

Gambaran mengenai hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X SMA Negeri 1 ledo Kabupaten Bengkayang tahun ajaran 2012/2013 berdasarkan jawaban angket dari masing-masing responden diperoleh hasil belajar dari rata-rata ulangan harian sebanyak tiga kali ulangan. Nilai yang diperoleh tersebut menunjukan rata-rata 63,90, dan nilai terendah adalah 30, sedangkan nilai tertinggi adalah 82. Jika diperhatikan dari nilai KKM sekolah untuk mata pelajaran ekonomi yang ditetapkan 70, berarti hanya 21 orang siswa atau 51,22 % yang dikategorikan tuntas.

Pembahasan

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah data berdistribusi secara normal atau tidak.Dalam pengujian normalitas data digunakan program SPSS versi 18 dengan menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov terlihat sebagai berikut:

Tabel 2 Uji Normalitas Data

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

minat belajar .189 41 .090 .823 41 .000

Status sosial orang tua

.338 41 .080 .704 41 .000

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan data pada Tabel 4.6 tersebut berdasarkan Kolmogorov-Smirnov diperoleh bahwa signifikansi variabel minat belajar siswa adalah 0,090 serta signifikansi variabel status sosial orang tua adalah 0,080. Karena signifikansi kedua variabel > 0,05 maka data menunjukkan berdistribusi normal.

A.Uji Regresi X1 Terhadap Y

Berikut ini adalah hasil pengolahan data statistik dengan program SPSS versi 0,18 terhadap uji regresi variable minat belajar siswa (X1) terhadap variabel hasil belajar siswa (Y)

(10)

10 Tabel 3 Uji Regresi Variabel X1 terhadap Y

Variables Entered/Removedb Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Minat belajar Siswab . Enter a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: motivasi belajar

Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .845a .714 .706 6.250

a. Predictors: (Constant), minat belajar siswa

Berdasarkan data pada tabel 4.7 tersebut diketahui bahwa nilai R dengan model Summary adalah sebagai berikut :

1. Diperoleh nilai R sebesar 0.845 ini berarti bahwa tingkat pengaruh yang terjadi antara X1 dengan Y tergolong yang sangat kuat.

2. Diperoleh nilai R Square (R2) sebesar 0,714 atau 71,4 %,pengaruh variabel minat belajar siswa terhadap hasil belajar siswa. Artinya bahwa sumbangan pengaruh variabel minat belajar siswa terhadap hasil belajar siswa adalah 71,4 %, ini menunjukkan bahwa sebesar 28,6 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak di teliti dalam penelitian ini.

3. Standar error yang ditetapkan adalah 6,250

Berikut ini adalah koefisien persamaan regresi linier : Tabel 4 Koefisien Persamaan Regresi Linier

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -39,05 6 10,474 -3,7 29 ,0 01 Minat Belajar Siswa 1,306 ,132 ,845 9,8 61 ,0 00 1,000 1,00 0 a. DependentVariable: Hasil Belajar

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel 4 tersebut diperoleh bahwa : 1. Persamaan regresi linear adalah Y = a + bX atau Y = -39,056 + 1,306 X

2. Nilai konstanta (a) adalah = -39,056. Artinya jika koefisien minat belajar bernilai 0, maka hasil belajar sebesa = r-39,056

3. Nilai koefisien regresi variable minat belajar (b) sebesar = 1,306. artinya in jika minat belajar ditingkatkan sebesar 1, maka hasil belajar akan meningkat sebesar = 1,306 %

(11)

11 4. Uji t

a. Nilai t hitung sebesar = 9,861

b. Nilai t table dengan signifikansi = 0,025 dan derajat kebebasan df= n-2 atau 41-2 = 39 adalah sebesar = 2,024

c. Karena nilait hitung > t table maka Ha diterima dan Ho ditolak. 5. Uji signifikansi

Nilai output signifikansi adalah sebesar 0. Karena nilai signifikansi < 0,05 maka Ha diterima. Atau didasarkan dari nilai t hitung sebesar 9,861 > nilai tabel 2,024 artinya nilai t hitung > t tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Berikut juga diperoleh hasil perhitungan bahwa :

1. Nilai R sebesar 0,845 yang artinya tingkat hubungan (pengaruh) X1 terhadap Y sangat kuat (mendekati 1)

2. Nilai R Square (R2) adalah sebesar 0,706 atau 70,6%. Artinya sumbangan pengaruh X1 terhadap Y sebesar 70,6 % sedangkan sisanya dipengaruhi oleh hal lain.

3. Standar error sebesar 6,250

Berikut ini dikemukakan penjelasan hasil perhitungan pengolahan data dari regresi linear tersebut di atas :

B. Uji Regresi X2 terhadap Y

Berikut ini adalah hasil pengolahan data statistik dengan program SPSS versi 0,18 terhadap uji regresi variabel status sosial ekonomi orang tua siswa (X2) terhadap variabel hasil belajar siswa (Y).

Tabel 5 Uji Regresi Variabel X2 terhadap Y

Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .744a .554 .542 7.804

a. Predictors: (Constant), status sosial

Variables Entered/Removedb Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Status sosiab . Enter a. All requested variables entered.

(12)

12 Berdasarkan hasil perhitungan statistik program SPSS pada tabel 5 tersebut di atas diperoleh hasil model summary bahwa :

1. Nilai koefisien R sebesar 0,744, ini berarti bahwa tingkat hubungan variabel X2 terhadap variabel Y tergolong tinggi.

2. Nilai R Square diperoleh sebesar 0,554 atau 55,4 %. Ini berarti bahwa sumbangan variabel X2 terhadap variabel Y sebesar 55,4 %. Sedangkan sisanya 44,6 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

3. Standar error nya adalah sebesar 7,804

Sedangkan hasil perhitungan regresi linear variabel X2 terhadap variabel Y dapat dideskripsikan sebagai berikut :

a. Persamaan regresi linear sederhana Y = a + bX atau Y = -11,936 + 0,967 X

b. Nilai konstanta (a) adalah-11,936. Artinya, jika koefisien status sosial bernilai 0, maka hasil belajar bernilai = -11,936.

c. Nilai koefisien regresi variable status sosial (b) sebesar = 0,967. Artinya setiap peningkatan status sosial sebesar 1, maka hasil belajar siswa akan meningkat sebesar = 0,967.

d. Uji t

1). Nilai t hitung sebesar = 6,956 2). Nilai t tabel = 2, 024

3). Karena t hitung> t table maka Ho ditolak dan Ha diterima. 4). Uji signifikansi.

Karena nilai signifikansi sebesar 0 atau < dari 0,005, maka Ha diterima. Atau didasarkan kepada nilai t hitung yaitu 6,956 > nilai t tabel 2,024 ini berarti bahwa nilai t hitung > dari nilai t tabel, maka dikatakan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak.

C. Uji Regresi Berganda (X1 dan X2 terhadap Y )

Berikut ini dikemukakan hasil uji regresi berganda dan uji asumsi klasik : Coefficientsa Model UnstandardizedC oefficients StandardizedCo efficients t S ig . CollinearityS tatistics B Std. Error Beta Tolera nce VI F 1 (Cons tant) -11,936 10,954 -1, 09 0 ,2 8 3 Status Sosial ,967 ,139 ,744 6, 95 6 ,0 0 0 1,000 1,0 00 a. DependentVariable: Hasil Belajar

(13)

13 Tabel 6 Uji Regresi Berganda , Regresi X1 dan X2 terhadap Y

Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of theEstimate 1 ,889a ,789 ,778 5,430 ANOVAa

Model Sum of Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 4200,646 2 2100,323 71,237 ,000b

Residual 1120,378 38 29,484

Total 5321,024 40

a. DependentVariable: Hasil Belajar

b. Predictors: (Constant), Minat Belajar Siswa, Status Sosial Coefficientsa

Model UnstandardizedCoeffic ients StandardizedC oefficients t Sig. CollinearityStatistic s B Std. Error Beta Toleranc e VIF 1 (Constant) -48,038 9,419 -5,100 ,000 Status Sosial ,459 ,124 ,353 3,696 ,001 ,607 1,648 Minat Belajar Siswa ,964 ,148 ,623 6,523 ,000 ,607 1,648

a. DependentVariable: Hasil Belajar

ResidualsStatisticsa Minimu m Maximu m Mean Std. Deviation N PredictedValue 28,67 83,47 63,78 10,248 41 Residual -10,294 7,580 ,000 5,292 41 Std. PredictedValue -3,427 1,921 ,000 1,000 41 Std. Residual -1,896 1,396 ,000 ,975 41

(14)

14 Gambar 1 P-P Plot

Berdasarkan uji Regresi Linear Berganda dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Persamaan regresi liniear berganda dengan 2 variabel dependen adalah Y=a+b1X1+b2X2. Nilai output dimasukkan dalam persamaan tersebut sehingga Y= -48,038+ 0,459X1 + 0,964X2

Keterangan:

a. Nilai konstanta (a) adalah-48,038. Artinya jika minat belajar dan status sosial bernilai 0, maka hasil belajar bernilai -48,038.

b. Nilai koefisien regresi variable minat belajar (b1) bernilai positif yaitu 0,459. Aritnya setiap peningkatan minat belajar siswa sebesar 1, maka hasil belajar akan meningkat sebanyak 0,459 (dengan asumsi variable lainnya tetap). c. Nilai koefisien regresi variable status sosial (b2) bernilai positif yaitu 0,964.

Artinya setiap peningkatan status sosial sebesar 1, maka hasil belajar akan meningkat sebanyak 0,964 (dengan asumsi variable lainnya tetap).

2. Uji koefisien regresi secara bersama-sama (Uji F) a. Nilai F hitung sebesar 71,237

b. Nilai F Tabel pada tingkat signifikansi 0,05 dengan df 1=2 dan df 2 (n-k-1)= 41-2-1= 38 adalah sebesar 3,252.

c. Karena F hitung> F table maka Ho ditolak dan Ha diterima

d. Kesimpulan: Minat belajar siswa dan status sosial secara bersama-sama berpengaruh terhadap hasil belajar.

3. Uji signifikansi

a. Hasil uji signifikansi sebesar 0

(15)

15 4. Uji koefisien regresi secara parsial (uji T)

a. Uji koefisien variabel b1 b. Nilai t hitung 3,696

c. Nilai t table untuk siginifikansi 0,025 dengan derajat kebebasan df= n-k-1 atau df= 41-2-1= 38 adalah sebesar 2,026

d. Karena t hitung > t table maka Ho ditolak

e. Uji signifikansi b1 adalah sebesar 0,001 atau < 0,05 sehingga Ho ditolak f. Uji koefisien variabel b2

1). Nilai t hitung 6,523

2). Nilai t table untuk siginifikansi 0,025 dengan derajat kebebasan df = n-k-1 atau df= 4n-k-1-2-n-k-1= 38 adalah sebesar 2,026

3). Karena t hitung> t table maka Ho ditolak

4). Uji signifikansi b1 adalah sebesar 0 atau< 0,05 sehingga Ho ditolak

D. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil perhitungan statistik, maka akan dilakukan pengujian hipotesis dengan uji F, rumusan hipotesis dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Hipotesis Pertama

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara minat belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri Ledo Kabupaten Bengkayang.

Ha : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara minat belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri Ledo Kabupaten Bengkayang.

Berdasarkan hasil pengujian statistik yang telah dilakukan diperoleh signifikansi sebesar 0,00 < 0,05, ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima, atau t hitung > dari t tabel dimana t hitungnya adalah 9,861 sedangkan t tabel adalah 2,024 , berarti t hitung > t ttabel maka terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara minat belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri Ledo Kabupaten Bengkayang.

2. Hipotesis Kedua

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara status sosial orang tua terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Ledo Kabupaten Bengkayang.

Ha : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara status sosial orang tua siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Ledo Kabupaten Bengkayang.

Berdasarkan hasil pengujian statistik yang telah dilakukan diperoleh signifikansi sebesar 0 < 0,05, ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima, atau diperoleh t hitung > dari t tabel, t hitungnya adalah 6,956 sedangkan t tabel adalah 2,024 , ini berarti thitung > ttabel maka terdapat pengaruh yang positif

(16)

16 dan signifikan antara status sosial orang tua siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Ledo Kabupaten Bengkayang. 3. Hipotesis Ketiga

Ho: Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan antara minat belajar siswa dan status sosial orang tua siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Ledo Kabupaten Bengkayang.

Ha: Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan antara minat belajar siswa dan status sosial orang tua siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Ledo Kabupaten Bengkayang.

Berdasarkan hasil pengujian statistik yang telah dilakukan diperoleh signifikansi sebesar 71, 237 < 3,252, ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima, maka terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan antara minat belajar siswa dan status sosial ekonomi orang tua siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Ledo Kabupaten Bengkayang.

Berdasarkan hasil peehitungan statistik dan pengujian hipotesis, maka dari ketiga hipotesis yang diuji semuanya dinyatakan positif dan signifikan, ini berarti bahwa baik secara parsial maupun secara simultan “ minat belajar siswa dan Status Sosial Orang Tua siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap Hasil Belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Ledo Kabupaten Bengkayang tahun ajaran 2012/2013”

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil perhitungan dan pengolahan data serta hasil pengujian hipotesis diperoleh bahwa bahwa minat belajar siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas X SMA Negeri Ledo Kabupaten Bengkayang tahun ajaran 2012/2013, dengan nilai koefisien korelasi parsial sebesar 0,845 dengan tingkat hubungan interpretasi yang sangat kuat. Berdasarkan hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis bahwa status sosial orang tua siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas X SMA Negeri Ledo Kabupaten Bengkayang tahun ajaran 2012/2013, dengan nilai koefisien korelasi parsial sebesar 0,744 dengan tingkat hubungan interpretasi yang kuat antara status sosial orang tua siswa terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis bahwa secara simultan atau bersama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara minat belajar siswa dan status sosial orang tua siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri Ledo Kabupaten Bengkayang tahun ajaran 2012/2013 dengan nilai F hitung sebesar 71,237 > dari F tabel yaitu 3,252 dengan taraf signifikansi 0,05 dengan df 1 = 2 dan df 2 (n-k-1) = 41 – 2 – 1 = 38

(17)

17 sebesar 3,252. Ini berarti bahwa nilai uji koefisien regresi secara simultan sebesar 71,237 > 3,252 maka memiliki pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel X dan Y.

Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda, maka diperoleh persamaan regresi linear berganda dengan dua variabel dependen yaitu Y = a + b1X1 + b2X2 atau Y =-48,038 + 0,459 X1 + 0,964 X2 . Artinya jika minat belajar siswa dan status sosial orang tua siswa bernilai 0, maka hasil belajar bernilai 48,038 dan apabila nilai koefisien regresi variabel minat belajar siswa bernilai positif yaitu 0,459 maka setiap peningkatan minat belajar siswa 1, maka hasil belajar r siswa akan meningkat sebanyak 0,459 dengan asumsi variabel lain tetap. Sedangkan nilai koefisien regresi variabel status sosial orang tua siswa bernilai positif 0,964 artinya setiap peningkatan status sosial orang tua siswa sebesar 1, maka status sosial orang tua siswa akan meningkat sebanyak 0,964 dengan asumsi variabel lainnya tetap.

Saran

Dengan melihat kondisi status sosial ekonomi orang tua siswa dan minat belajar siswa termasuk dalam kategori taraf yang tinggi terhadap motivasi belajar Ekonomi siswa , maka diharapkan pihak sekolah, guru dapat selalu memberikan meningkatkan minat belajar siswa dan slalu memperhatikan keadaan sosial ekonomi orang tua siswa agar motivasi beljar siswa di masa mendatang lebih tinggi lagi dan akan berdampak pada hasil belajar yang lebih baik.

Dengan memperhatikan status sosial ekonomi orang tua siswa kelas X SMA Negeri ledo Bengkayang yang sebagian besar orang tua siswa berstatus soaial ekonmi kurang, maka pihak sekolah, guru dan pihak terkait dapat mengupayakan bagaimana pihak orang tua dapat merasa berkurang bebannya dengan jalan mencarikan solusi pembiayaan bagi anak-anak mereka, baik melalui keringanan biaya maupun bantuan beasiswa dari instansi terkait. Upaya lain yang dapat diperhatikan oleh orang tua siswa dan guru, khususnya guru Ekonomi adalah dapat selalu menumbuhkan minat belajar siswa dengan cara-cara

pendekatan dan sering berkomunikasi dengan siswa agar dapat mengetahui apa permasalahan siswa jika motivasi belajarnya tidak maksimal.

Bagi siswa hendaknya dapat berusaha semaksimal mungkin untuk dapat mempertahankan minat belajar siswa yang selama ini sudah termasuk dalam kategori yang baik terhadap motivasi belajar Ekonomi, agar hasil belajar

Ekonomi yang diperoleh selama ini dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan lagi. DAFTAR RUJUKAN

Abdulsyani, (2008), Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan, Jakarta : Bumi Aksara.

(18)

18 Ali, Muhammad, (2010), Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung : Sinar

Baru Algensindo

Arikunto, Suharsimi, (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,Yogyakarta : Rineka Cipta

Aunurahman, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Bandung : Alfabeta Aqib, Zainal, (2013), Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran

Kontekstual (Inovatif), Bandung : Yrama Widya.

Bahri Djamarah, Syaiful dan Aswan Zain, (2010), Strategi Belajar Mengajar, Edisi Revisi, Jakarta : Rineka Cipta.

Era Era Hia, (2010), Hubungan Antara Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Minat Belajar dan Komunikasi Interpersonal Siswa Dengan Hasil Belajar Ekonomi Siswa SMA , Jakarta : UNJ

Hadimiarso, Yusuf, (2007), Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta : Kencana Prenada media group.

Hamalik Oemar, (2011), Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara

Nawawi, Hadari, (2012), Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gajahmada university Press.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Jakarta : Rineka Cipta

Sugiyono, (2012), Statika Untuk Penelitian, Bandung ; Alfabeta

Sugiyono, ( 2011), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung : Alfabeta.

Gambar

Tabel 2 Uji Normalitas Data

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian diantara perlakuan perendaman daging ayam kampung pada konsentrasi ekstrak nanas dan lama perendaman terhadap uji kadar air, kadar lemak dan kadar protein

Adhedhasar dhata evaluasi sajrone nulis siswa klas IX F SMPN 3 Kertosono semester I isih sangisore Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaiku 76. Meruhi kanyataan

Dalam sistem ini digunakan 7 data latih pada 2 stimulus berbeda yakni ketika sebelum dan setelah makan setelah itu dari masing-masing stimulus dibagi menjadi 2 kelas yaitu

72.. PILEG dan PILKADA. Tidak adanya implementasi langsung kepada masyarakat dari KIP/KPU, berbeda dengan PILEG atau PILKADA yang langsung berimplementasi kepada

Metode yang digunakan dalam penyelesaian rancang bangun model alat uji teras reaktor pada susunan sub buluh segi enam ialah dengan menggunakan konsep desain yang sudah

Dari hasil ini menunjukkan bahwa untuk kelima atribut kinerja terminal Tawang Alun Jember perlu ditingkatkan dan dianalisis lebih lanjut karena tingkat kepuasan

Pita Trans Line dikatakan belum terkomputerisasi, dengan mengandalkan kertas untuk pengarsipan data keuangan, sehingga sering terjadi kesalahan dalam proses perhitungan membuat

masyarakat dan bangsa dalam melaksanakan pembangunan nasionalnya. Pengalaman telah membuktikan, bahwa penguasaan, pengembangan dan pendayagunaan IPTEK yang tidak didasari