• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

No. 50/11/Th.XVII, 5 November 2014

“PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH

TRIWULAN III TAHUN 2014”

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

 Pertumbuhan ekonomi Aceh dengan migas pada triwulan III-2014 secara triwulanan (q-to-q) mencapai 0,55 persen dan tanpa migas sebesar 1,79 persen. Secara tahunan (y-on-y), pertumbuhan ekonomi di triwulan ini dengan migas mencapai 2,71 persen dan tanpa migas sebesar 4,82persen.

 Nilai PDRB Aceh ADHB dengan migas meningkat menjadi Rp28,64 triliun pada triwulan III-2014 dan tanpa migas meningkat menjadi Rp25,68 triliun. Berdasarkan harga konstan 2000, PDRB ADHK triwulan III-2014 dengan migas tercatat sebesar Rp9,81 triliun dan tanpa migas menjadi Rp9,06 triliun.

 Struktur PDRB Aceh baik dengan migas maupun tanpa migas menunjukkan bahwa dua sektor yang merupakan leading sector bagi perekonomian Aceh pada triwulan III-2014 masih berada pada sektor pertanian (28,38 persen) dan sektor perdagangan, hotel dan restoran (18,27 persen) dari sisi lapangan usaha. Sedangkan dari sisi pengeluaran kontribusi yang terbesar adalah komponen konsumsi rumah tangga (40,50 persen) dan konsumsi pemerintah (25,48 persen).

 Laju pertumbuhan q-to-q pada triwulan III 2014 dari sisi lapangan usaha yang tumbuh tinggi pada sektor jasa-jasa (4,22 persen), sektor perdagangan, hotel, dan restoran (3,03 persen), dan sektor konstruksi (3,01 persen). Sedangkan dari sisi pengeluaran laju pertumbuhan yang paling tinggi adalah PMTB (2,66 persen) dan konsumsi rumah tangga (1,75 persen).

 Laju pertumbuhan y-on-y pada triwulan III 2014 dari sisi lapangan usaha yang paling tinggi adalah sektor jasa-jasa sebesar 9,56 persen diikuti oleh sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan sebesar 7,52 persen, sedangkan dari sisi pengeluaran yang paling tinggi adalah impor (10,19 persen) dan PMTB (6,89 persen).

 Laju pertumbuhan c-to-c pada triwulan III 2014 dari sisi lapangan usaha yang paling tinggi adalah sektor jasa-jasa sebesar 8,16 persen diikuti oleh sektor keuangan sebesar 7,70 persen, sedangkan dari sisi pengeluaran yang paling tinggi adalah impor (12,26 persen) dan PMTB (6,53 persen).

(2)

I. PDRB Menurut Lapangan Usaha

a. Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Aceh

Perekonomian Provinsi Aceh di triwulan ketiga tahun 2014 ini diwarnai dengan adanya persiapan menjelang hari raya idul fitri. Pertumbuhan ekonomi triwulan III-2014 dibandingkan triwulan II-2014 adalah sebesar 0,55 persen (q-to-q). Dengan mengeluarkan komponen migas, perekonomian Provinsi Aceh tumbuh lebih tinggi yaitu 1,79 persen.

Dibandingkan triwulan III-2013 (y-on-y) ekonomi Provinsi Aceh triwulan III-2014 mengalami pertumbuhan sebesar 2,71 persen. Sama seperti pertumbuhan ekonomi q-to-q, pertumbuhan ekonomi y-on-y juga akan lebih besar jika komponen migas dikeluarkan dalam penghitungan PDRB yaitu sebesar 4,82 persen. Hal ini menunjukkan bahwa penurunan produksi migas pada triwulan ini lebih dalam dari pada triwulan-triwulan sebelumnya.

Grafik 1.

Laju Pertumbuhan PDRB Tw III-2014 terhadap Tw II-2014 (q-to-q)

dan Tw III-2014 terhadap Tw III-2013 (y-on-y)(persen)

Pada triwulan III-2014, hanya ada empat sektor yang mengalami pertumbuhan positif, sementara lima sektor lainnya tumbuh negatif. Sektor yang mengalami pertumbuhan positif adalah sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel, dan restoran, sektor pengangkutan, dan sektor jasa-jasa. Sektor yang mengalami pertumbuhan negatif

q-to-q y-on-y 0,55 2,71 1,79 4,82 PDRB PDRB Tanpa Migas

(3)

adalah sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, sektor listrik, dan sektor keuangan.

Grafik 2.

Laju Pertumbuhan Triwulanan (q-to-q) Menurut Sektor (persen), Triwulan III-2014

Keterangan:

1. Pertanian

2. Pertambangan dan Penggalian

3. Industri Pengolahan

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih

5. Bangunan

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran

7. Pengangkutan dan Komunikasi

8. Keuangan, Sewa Bangunan dan Jasa

Perusahaan

9. Jasa-jasa

Sektor pertanian yang biasanya tumbuh positif di triwulan III, pada triwulan III tahun ini mengalami penurunan sebesar 0.72 persen. Penurunan sektor pertanian ini diakibatkan oleh adanya kekeringan yang melanda 8 daerah yang menyebabkan turunnya produksi padi, dan cuaca buruk yang menyebabkan turunnya hasil tangkapan ikan. Sektor pertambangan dan penggalian serta sektor industri pengolahan juga mengalami penurunan masing-masing sebesar 6,11 persen dan 7,11 persen yang disebabkan oleh besarnya penurunan produksi migas baik di pertambangan maupun industrinya.

Sektor listrik, gas, dan air mengalami penurunan sebesar 0,41 persen karena terbakarnya gardu interkoneksi listrik di Binjai, sehingga pasokan listrik ke Aceh terganggu. Sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan juga mengalami penurunan sebesar

-0,72 -6,11 -7,11 -0,41 3,01 3,03 0,90 -0,48 4,22 0,55 1,79 1 2 3 4 5 6 7 8 9 q-to-q Sektor q-to-q PDRB

(4)

0,48 persen, karena menurunnya transaksi keuangan di bank dibandingkan dengan triwulan II-2014.

Sektor yang mengalami pertumbuhan paling besar adalah sektor jasa-jasa yang mengalami pertumbuhan sebesar 4,22 persen. Kemudian diikuti sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang tumbuh sebesar 3,03 persen dan sektor konstruksi yang tumbuh sebesar 3,01 persen. Sementara itu sektor pengangkutan dan komunikasi juga mengalami pertumbuhan meskipun tidak terlalu tinggi, yaitu sebesar 0,90 persen (Grafik 2).

Grafik 3.

Laju Pertumbuhan Tahunan (y-on-y) Menurut Sektor (persen), Triwulan III-2014

Keterangan:

1. Pertanian

2. Pertambangan dan Penggalian

3. Industri Pengolahan

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih

5. Bangunan

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran

7. Pengangkutan dan Komunikasi

8. Keuangan, Sewa Bangunan dan Jasa

Perusahaan

9. Jasa-jasa

Seiring dengan pertumbuhan perekonomian q-to-q, pertumbuhan ekonomi triwulan III-2014 secara y-on-y juga tumbuh positif, hanya ada 2 sektor yang tumbuh negatif, yaitu: sektor pertambangan dan penggalian dan sektor industri pengolahan. Sedangkan tujuh sektor yang lainnya tumbuh positif. Sektor jasa-jasa merupakan sektor dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi, yaitu sebesar 9,56 persen. Diikuti oleh sektor keuangan

2,23 -9,20 -8,61 5,06 6,57 4,21 1,94 7,52 9,56 2,71 4,82 1 2 3 4 5 6 7 8 9 y-to-y Sektor y-to-y PDRB

(5)

yang meskipun secara q to q tumbuh negatif, namun secara y on y tumbuh positif sebesar 7,52 persen. Sektor lain yang pertumbuhan y on y-nya cukup tinggi adalah sektor konstruksi yang tumbuh sebesar 6,57 persen dan sektor listrik, gas, dan air bersih yang tumbuh sebesar 5,06 persen. Ketiga sektor lainnya juga tumbuh positif, meskipun masih di bawah 5 persen.

Pertumbuhan ekonomi Aceh secara tahunan (y-on-y) triwulan III-2014 disumbang oleh pertumbuhan positif di tujuh sektor. Jika dilihat dari sumber pertumbuhan y-on-y, maka sektor jasa-jasa adalah yang tertinggi (1,78 persen) diikuti oleh sektor perdagangan di peringkat kedua sebesar 0,91 persen, dan sektor pertanian di peringkat ketiga sebesar 0,60 persen. Sektor lain yang menjadi sumber pertumbuhan adalah sektor konstruksi di peringkat keempat sebesar 0,50 persen (Grafik 4).

Grafik 4.

Laju Pertumbuhan PDRB dan Sumber Pertumbuhan y-on-y, Triwulan III-2014 (persen)

Keterangan:

1. Pertanian

2. Pertambangan dan Penggalian

3. Industri Pengolahan

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih

5. Bangunan

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran

7. Pengangkutan dan Komunikasi

8. Keuangan, Sewa Bangunan dan Jasa

Perusahaan 9. Jasa-jasa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2,23 -9,20 -8,61 5,06 6,57 4,21 1,94 7,52 9,56 0,60 -0,61 -0,77 0,02 0,50 0,91 0,15 0,15 1,78

(6)

b. Nilai PDRB Aceh

Nilai PDRB Provinsi Aceh atas dasar harga berlaku (ADHB) dengan migas meningkat menjadi Rp 28,64 triliun pada triwulan III-2014 dari Rp28,17 triliun di triwulan II-2014. Begitu juga pada nilai PDRB tanpa migas meningkat menjadi Rp25,68 triliun dari Rp24,72 triliun pada triwulan sebelumnya. Adapun nilai PDRB Provinsi Aceh atas dasar harga konstan (ADHK) atau dengan menghilangkan pengaruh perubahan harga, adalah sebesar Rp9,81 triliun. PDRB ADHK triwulan III-2014 dengan menghilangkan nilai migas adalah sebesar Rp9,06 triliun atau lebih tinggi Rp0,16 triliun dibandingkan triwulan sebelumnya.

Grafik 5.

Nilai PDRB ADHB dan ADHK 2000 Triwulan II-2014 dan Triwulan III-2014 (triliun rupiah)

c. Struktur dan Perkembangan Kontribusi PDRB Aceh

1. Struktur

Struktur PDRB Aceh dengan migas menunjukkan bahwa dua sektor masih menjadi leading sector bagi perekonomian Provinsi Aceh triwulan III-2014 adalah sektor pertanian sebesar 28,38 persen, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 18,27 persen. Sementara itu ada tiga sektor yang peranannya juga cukup besar, yaitu sektor bangunan, sektor jasa-jasa, dan sektor pengangkutan dan komunikasi dengan peranan berkisar antara 10-12 persen. Sektor pertambangan dan penggalian dan sektor industri pengolahan memiliki peranan masing-masing sebesar 7,76 persen dan 6,73 persen, sedangkan dua

Tw. II-2014 Tw. III-2014

28,1

7

28,6

4

24,7

2

25,6

8

PDRB ADHB

PDRB PDRB Tanpa Migas Tw. II-2014 Tw. III-2014

9,76

9,81

8,90

9,06

PDRB ADHK 2000

PDRB PDRB Tanpa Migas

(7)

sektor lainnya, yaitu sektor keuangan, sewa bangunan, dan jasa perusahaan serta sektor listrik, gas, dan air minum memiliki peranan paling kecil, masing-masing sebesar 3,13 persen dan 0,57 persen.

Demikian juga struktur PDRB tanpa migas, menunjukkan bahwa dua sektor dengan dominasi terbesar tetap berada pada sektor pertanian sebesar 31,66 persen, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 20,37 persen. Sementara itu, ada tiga sektor yang peranannya juga cukup besar, yaitu sektor bangunan, sektor jasa-jasa, dan sektor pengangkutan dan komunikasi dengan peranan antara 11-14 persen. Sedangkan empat sektor lainnya masing-masing masih memberikan peranan di bawah empat persen.

Grafik 6.

Struktur PDRB ADHB Dengan Migas Menurut Sektor, Triwulan III-2014 (persen)

Pertanian; 28,38 Pertambangan & penggalian; 7,76 Industri Pengolahan; 6,73 LGA; 0,57 Bangunan; 12,19 Perdagangan, Hotel & Restoran; 18,27 Pengangkutan & Komunikasi; 10,75 Keuangan, Persewaan & Js. Prshn; 3,13 Jasa-Jasa; 12,23

(8)

Grafik 7.

Struktur PDRB ADHB Tanpa Migas Menurut Sektor, Triwulan III-2014 (persen)

2. Perkembangan Struktur

Struktur perekonomian yang baik bisa dilihat dari peranan kelompok tersier dan sekunder yang lebih tinggi dibandingkan dengan sektor primer. Tingginya kelompok sekunder bisa menjadi tolak ukur produktivitas penduduk yang mampu menyediakan produk yang lebih tinggi nilainya dibandingkan hanya menyajikannya sebatas bahan baku (sektor primer). Kemudian tingginya perananan kelompok tersier mengindikasikan kemampuan penduduk suatu daerah dalam memberikan pelayanan jasa.

Perkembangan struktur perekonomian Provinsi Aceh baik dengan migas maupun tanpa migas antara triwulan II dan triwulan III-2014 mengalami sedikit perubahan. Kelompok tersier masih mendominasi PDRB dengan migas maupun tanpa migas dengan peranan sebesar 44,37 persen, naik 1,29 poin dari triwulan sebelumnya yang sebesar 43,08 persen. Kelompok sektor primer memiliki peranan sebesar 36,14 persen, turun dari triwulan II yang sebesar 36,79 persen. Demikian juga dengan sektor sekunder yang mengalami penurunan sebesar 0,63 poin dari triwulan sebelumnya menjadi 19,49 persen.

Pertanian; 31,66 Pertambanga n & penggalian; 1,34 Industri Pengolahan; 3,28 LGA; 0,64 Bangunan; 13,59 Perdagangan , Hotel & Restoran; 20,37 Pengangkuta n & Komunikasi; 11,99 Keuangan, Persewaan & Js. Prshn; 3,49 Jasa-Jasa; 13,64

(9)

Grafik 8.

Perkembangan Struktur PDRB Dengan Migas

Menurut Kelompok Sektor, Triwulan II dan Triwulan III-2014 (persen)

Grafik 9.

Perkembangan Struktur PDRB Tanpa Migas

Menurut Kelompok Sektor, Triwulan II-2014 dan Triwulan III-2014 (persen)

Primer Sekunder Tersier

36,7

9

20,1

2

43,0

8

36,1

4

19,4

9

44,3

7

Tw. II-2014 Tw. III-2014

Primer Sekunder Tersier

33,2

3

17,6

7

49,1

0

33,0

0

17,5

2

49,4

9

Tw. II-2014 Tw. III-2014

(10)

II. PDRB Menurut Pengeluaran

a. Laju Pertumbuhan

Pertumbuhan ekonomi Aceh (q-to-q) pada triwulan III tahun 2014 mencapai 0,55 persen seperti telah dijelaskan sebelumnya. Jika pertumbuhan ekonomi dilihat dari sisi pengeluaran secara umum komponen pengeluaran mengalami pertumbuhan positif pada triwulan ini, hanya saja pada komponen ekspor barang dan jasa mengalami kontraksi sebesar 2,67 persen.

Pertumbuhan komponen pengeluaran yang paling tinggi pada triwulan ini adalah komponen PMTB sebesar 2,66 persen. Komponen ini dapat tumbuh dengan baik dikarenakan realisasi belanja modal pemerintah baik dari APBD maupun APBN mengalami pertumbuhan positif. Seperti adanya pembangunan gedung kantor, sekolah, pengaspalan jalan, pembuatan parit dan pipa baru ditepian jalan pada beberapa daerah di Aceh telah sebagian direalisasikan. Namun demikian berbeda dengan realisasi investasi Aceh (PMA dan PMDN) pada triwulan ini mengalami pertumbuhan negatif. Namun demikian PMTB tetap tumbuh positif karena investasi pemerintah lebih besar dibandingkan investasi swasta.

Komponen pengeluaran yang memiliki pertumbuhan positif terbesar kedua adalah komponen konsumsi rumah tangga sebesar 1,75 persen, hal ini didukung dengan adanya pengaruh pola musiman, karena pada triwulan ini ada bulan ramadhan dan hari raya idul fitri, biasanya masyarakat banyak pengeluaran untuk merayakan bulan ramadhan dan hari raya idul fitri. Selain itu adanya perayaan HUT RI yang ke 69 dan sebagian bulan september merupakan bulan haji. Kenaikan penjualan listrik untuk rumah tangga juga meningkat. Hanya saja penjualan kendaraan roda empat mengalami penurunan pada triwulan ini.

Dua komponen lainnya juga mengalami pertumbuhan positif yaitu komponen konsumsi pemerintah dan komponen impor barang dan jasa. Konsumsi pemerintah mampu tumbuh sebesar 1,45 persen, tumbuh positifnya konsumsi pemerintah ini merupakan pola realisasi anggaran baik bersumber dari APBD maupun APBN. Kenaikan ini terutama disebabkan karena gaji PNS yang ke-13 dibayarkan pada bulan Juli, juga diikuti dengan meningkatnya pengeluaran untuk belanja barang dan jasa, serta belanja bantuan sosial.

(11)

Komponen impor barang dan jasa mengalami kenaikan sebesar 0,73 persen pada triwulan ini yang ditopang oleh impor antar Provinsi yang tumbuh positif. Impor antar daerah dapat tumbuh positif seiring dengan kenaikan konsumsi rumah tangga yang sebagian besar kebutuhan masyarakat Aceh bersumber dari luar Aceh, terutama untuk non makanan. Pada triwulan ini terdapat beberapa perayaan seperti bulan ramadhan, hari raya idul fitri, HUT RI ke-69, persiapan jamaah haji dan beberapa acara lainnya yang diadakan di Aceh. Semuanya hampir menarik pengeluaran konsumsi rumah tangga dengan barang yang sebagian berasal dari luar Aceh (grafik 10).

Grafik 10.

Laju Pertumbuhan q-to-q PDRB Menurut Pengeluaran Triwulan III 2014 (Persen)

Selain untuk melihat kinerja perekonomian Aceh dari laju pertumbuhan q-to-q (perubahan nilai PDRB triwulan ini terhadap triwulan sebelumnya), dapat juga dilihat dari laju pertumbuhan y-on-y (perubahan nilai PDRB triwulan ini terhadap triwulan yang sama pada tahun sebelumnya).

Pada triwulan ini, laju pertumbuhan y-on-y seluruh komponen pengeluaran mengalami pertumbuhan positif dan diatas laju pertumbuhan total PDRB sebesar 2,71 persen. Komponen pengeluaran yang mengalami laju pertumbuhan y-on-y yang mampu tumbuh lebih besar dibandingkan dengan komponen pengeluaran lain adalah komponen impor barang dan jasa sebesar 10,19 persen. Hal ini disebabkan oleh adanya persiapan jamaah haji untuk menjalankan ibadahnya ke tanah suci yang dibandingkan tahun

1,75 1,45 2,66 (2,67) 0,73 0,55 K. Rumah tangga

K. Pemerintah PMTB Ekspor Impor

Laju Pertumbuhan q to q Trw III 2014 Laju Pertumbuhan PDRB

(12)

sebelumnya belum memasuki bulan haji. Sedangkan ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan negatif sebesar minus 0,77 persen. Komponen ekspor pada triwulan ini mengalami pertumbuhan negatif dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya dikarenakan sudah menurunnya produksi gas pada PT.Arun.

Tiga komponen lainnya mengalami pertumbuhan positif dibawah pertumbuhan impor barang dan jasa dan diatas rata-rata laju pertumbuhan PDRB total sebesar 2,71 persen. Tiga komponen tersebut diantaranya adalah PMTB, konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah, masing-masing mampu tumbuh sebesar 6,89 persen, 4,81 persen dan 3,64 persen.

Komponen PMTB dan konsumsi pemerintah dapat tumbuh positif dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya disebabkan kenaikan realisasi APBD dan APBN. Realisasi penyerapan APBA sampai dengan bulan september sudah mencapai lebih kurang 40 persen lebih besar dibandingkan pada triwulan sebelumnya dibawah 40 persen. Begitu juga dengan realisasi APBN sampai pada bulan september mencapai 60-an persen, dibandingan tahun lalu tidak mencapai 60 persen. Sedangkan komponen konsumsi rumah tangga dapat tumbuh positif seiring dengan pertumbuhan penduduk yang terus tumbuh setiap waktunya (grafik 11).

Grafik 11.

Laju Pertumbuhan y-on-y PDRB Menurut Pengeluaran Triwulan III 2014 (Persen)

4,81 3,64 6,89 (0,77) 10,19 2,71 K. Rumah tangga

K. Pemerintah PMTB Ekspor Impor Laju Pertumbuhan y on y Trw III 2014

(13)

Laju pertumbuhan (c-on-c) Aceh triwulan III 2014 merupakan kinerja perekonomian Aceh yang dicapai sembilan bulan diawal tahun 2014 dibandingkan dengan sembilan bulan awal di tahun sebelumnya. Kinerja perekonomian Aceh selama sembilan bulan ini baru mencapai 3,20 persen. Sisa dalam waktu tiga bulan ini pada tahun 2014, pemerintah sudah dapat merencanakan apa yang harus dilakukan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi Aceh tahun 2014. Apalagi dengan keadaan saat ini, telah berakhirnya pengapalan gas PT Arun yang terakhir ke luar negeri pada bulan Oktober. Sedangkan ekspor yang sangat diandalkan di Aceh adalah gas.

Pertumbuhan ekonomi c-on-c Aceh triwulan III 2014 hampir semua komponen pengeluaran mengalami pertumbuhan positif dan diatas laju pertumbuhan total PDRB sebesar 3,20 persen kecuali komponen ekspor barang dan jasa mengalami kontraksi sebesar minus 1,92 persen.

Sama halnya dengan laju pertumbuhan y-on-y, laju pertumbuhan yang mengalami pertumbuhan paling besar dibandingkan dengan komponen pengeluaran lainnya adalah komponen impor barang dan jasa sebesar 12,26 persen pada laju pertumbuhan c-on-c triwulan III 2014. Komponen ini mengalami pertumbuhan yang tinggi disebabkan oleh laju pertumbuhan komponen impor barang dan jasa antar Provinsi yang lebih besar dibandingkan dengan impor barang dan jasa luar negeri, dan fenomenanya sama halnya dengan fenomena yang telah disebutkan sebelumnya yaitu terdapat beberapa perayaan seperti bulan ramadhan, hari raya idul fitri, HUT RI ke-69, persiapan jamaah haji dan beberapa acara lainnya yang diadakan di Aceh. Semuanya hampir menarik pengeluaran konsumsi rumah tangga dengan barang yang sebagian berasal dari luar Aceh.

Kemudian laju pertumbuhan yang terbesar kedua diikuti oleh komponen PMTB sebesar 6,53 persen, selanjutnya komponen konsumsi rumah tangga sebesar 4,79 persen dan terakhir komponen konsumsi pemerintah yang mampu tumbuh sebesar 4,14 persen (grafik 12).

(14)

Grafik 12.

Laju Pertumbuhan c-on-c PDRB Menurut Pengeluaran Triwulan III 2014 (Persen)

b. Nilai PDRB

Nilai PDRB menurut pengeluaran ADHB pada triwulan III 2014 masih didominasi oleh komponen konsumsi rumah tangga sebesar 11,60 triliun rupiah dengan ADHK 2000 sebesar 3,93 triliun rupiah. Pada komponen konsumsi pemerintah nilai PDRB ADHB sebesar 7,30 triliun rupiah dengan ADHK 2000 sebesar 2,45 triliun rupiah. Selanjutnya pada komponen PMTB, nilai PDRB ADHB sebesar 5,62 triliun rupiah dengan ADHK 2000 sebesar 1,71 triliun rupiah. Nilai ekspor barang dan jasa Aceh baik luar negeri maupun antar Provinsi ADHB mencapai 5,66 triliun rupiah dengan ADHK 2000 sebesar 2,20 triliun rupiah. Terakhir nilai PDRB ADHB untuk komponen impor barang dan jasa sebesar 2,32 triliun rupiah dengan ADHK 2000 sebesar 1,06 triliun rupiah.

Secara keseluruhan PDRB ADHB triwulan III tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 0,47 triliun rupiah dan nilai PDRB ADHK 2000 sebesar 0,05 triliun rupiah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pada triwulan ini, nilai PDRB ADHB yang mengalami penurunan adalah komponen ekspor barang dan jasa sebesar 0,12 triliun rupiah,

4,79 4,14 6,53 (1,92) 12,26 3,20 K. Rumah tangga

K. Pemerintah PMTB Ekspor Impor Laju Pertumbuhan c on c Trw III 2014

(15)

sedangkan komponen pengeluaran yang lainnya mengalami peningkatan antara 0,04-0,35 triliun rupiah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (grafik 13).

Grafik 13.

Nilai PDRB ADHB dan ADHK 2000 Menurut Pengeluaran, Triwulan III 2014 (triliun rupiah)

Kontribusi PDRB menurut pengeluaran triwulan II dan III tahun 2014 tidak terlalu berbeda jauh. Hampir semua kontribusi komponen pengeluaran mengalami kenaikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, yaitu komponen konsumsi rumah tangga, komponen konsumsi pemerintah, dan PMTB dengan besaran kontribusi masing-masing sebesar 40,50 persen, 25,48 persen dan 19,63 persen pada triwulan III tahun 2014. Sedangkan kontribusi komponen yang mengalami penurunan pada triwulan ini dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yaitu komponen ekspor barang dan jasa dengan besaran kontribusi sebesar 19,76 persen. Tetapi ada komponen yang kontribusinya tetap yaitu komponen impor barang dan jasa sebesar 8,10 persen.

Diantara lima komponen pengeluaran, komponen konsumsi rumah tangga yang memiliki kontribusi terhadap total PDRB yang paling besar, hal ini menunjukkan perekonomian Aceh masih meningkat disebabkan oleh masyarakat Aceh yang masih menggunakan pendapatannya untuk mengkonsumsi baik makanan maupun non makanan. Hal ini merupakan ciri-ciri daerah yang berkembang.

ADHB ADHK 2000 11,6 0 3,93 7,30 2,45 5,62 1,71 5,66 2,20 2,32 1,06

(16)

Neraca perdagangan Aceh masih surplus artinya nilai ekspor lebih besar dari impornya, begitu juga dengan kontribusinya. Tetapi nantinya ekspor Aceh akan mulai menurun seiring dengan menurunnya produksi gas pada PT. Arun. Jika neraca perdagangan Aceh menjadi defisit maka akan mengurangi nilai PDRB dan akan menurunkan pertumbuhan ekonomi Aceh. Posisi Kontribusi ekspor barang dan jasa pada urutan ketiga terbesar dan sebentar lagi akan tergantikan dengan komponen PMTB yang dari triwulan ke triwulan mengalami peningkatan kontribusinya terhadap total PDRB (grafik 14).

Grafik 14

Kontribusi PDRB Menurut Pengeluaran Triwulan III 2013, II dan III 2014

K. Rumah tangga K. Pemerintah PMTB Ekspor Impor 41,03 24,46 19,20 20,95 7,60 39,92 24,72 19,13 20,50 8,10 40,50 25,48 19,63 19,76 8,10 Tw3 2013 Tw2 2014 Tw3 2014

1

2

3

(17)

Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 50 /11/Th.XVII, 5 November 2014 17 LAMPIRAN

Tabel A. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Sektor (persen)

Lapangan Usaha

q to q y on y c toc Sumber Pertumbuhan Tw III-2014 (y on y) Tw II-2014 terhadap Tw I-2014 Tw III-2014 terhadap Tw II-2014 TwIII-2014 terhadap Tw II-2013 Tw III-2014 terhadap Tw III-2013 Tw II-2014 Tw III-2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Pertanian -0,13 -0,72 4,13 2,23 3,86 3,31 0,60

2. Pertambangan dan Penggalian -2,99 -6,11 -3,42 -9,20 -2,18 -4,51 -0,61 3. Industri Pengolahan 0,04 -7,11 -4,10 -8,61 -4,96 -6,15 -0,77 4. Listrik dan Air Bersih 7,42 -0,41 6,52 5,06 3,55 4,06 0,02

5. Bangunan 1,01 3,01 6,30 6,57 6,50 6,52 0,50

6. Perdagangan, Hotel, danRestoran 2,25 3,03 4,01 4,21 3,62 3,82 0,91 7. Pengangkutan dan Komunikasi 1,02 0,90 3,20 1,94 3,25 2,81 0,15 8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa

Perusahaan. 6,66 -0,48 9,51 7,52 7,80 7,70 0,15

9. Jasa-jasa 2,08 4,22 7,47 9,56 7,44 8,16 1,78

PDRB 0,95 0,55 3,65 2,71 3,45 3,20 2,71

PDRB Tanpa Migas 1,46 1,79 4,99 4,82 4,71 4,75

Tabel B. Nilai PDRB Menurut Sektor (triliun rupiah)

Lapangan Usaha

Tw III- ADHB ADHK 2000

2013 Tw II-2014 Tw III-2014 Tw III-2013 Tw II-2014 Tw III-2014 (1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) 1. Pertanian 7,11 7,88 8,13 2,56 2,63 2,61

2. Pertambangan dan Penggalian 2,46 2,48 2,22 0,63 0,61 0,57

3. Industri Pengolahan 2,07 2,15 1,93 0,86 0,85 0,79

4. Listrik dan Air Bersih 0,14 0,16 0,16 0,04 0,04 0,04

5. Bangunan 3,05 3,36 3,49 0,72 0,75 0,77

6. Perdagangan, Hotel danRestoran 4,69 4,97 5,23 2,06 2,08 2,14

7. Pengangkutan dan Komunikasi 2,91 2,95 3,08 0,72 0,73 0,74

8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa

Perusahaan 0,80 0,90 0,90 0,19 0,20 0,20

9. Jasa-jasa 2,98 3,31 3,50 1,78 1,87 1,95

PDRB 26,19 28,17 28,64 9,55 9,76 9,81

(18)

Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 50 /11/Th.XVII, 5 November 2014 18

Tabel C. Kontribusi PDRB Menurut Sektor (persen)

Lapangan Usaha

ADHB Migas ADHB Tanpa Migas

2012 2013 2014 2012 2013 2014

Tw II Tw III TwII Tw III

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Pertanian 27,46 27,22 27,98 28,38 32,34 31,48 31,88 31,66 2. Pertambangan dan Penggalian 10,46 9,56 8,82 7,76 1,37 1,39 1,35 1,34 3. Industri Pengolahan 8,79 8,10 7,63 6,73 3,52 3,39 3,43 3,28 4. Listrik dan Air Bersih 0,51 0,53 0,57 0,57 0,60 0,61 0,64 0,64

5. Bangunan 11,31 11,67 11,93 12,19 13,32 13,49 13,59 13,59

6. Perdagangan, Hotel danRestoran 17,02 17,66 17,66 18,27 20,04 20,43 20,12 20,37 7. Pengangkutan dan Komunikasi 10,65 10,84 10,48 10,75 12,55 12,53 11,94 11,99 8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa

Perusahaan 2,89 3,06 3,20 3,13 3,40 3,54 3,64 3,49

9. Jasa-jasa 10,91 11,36 11,75 12,23 12,85 13,14 13,39 13,64

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Tabel D. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran (persen)

Jenis Pengeluaran q to q y on y c on c Tw II-2014 terhadap Tw I-2014 Tw III-2014 terhadap Tw II-2014 Tw II-2014 terhadap Tw II-2013 Tw III-2014 terhadap Tw III-2013 Tw I danII-2014 terhadap Tw I dan II-2013 Tw I -III-2014 terhadap Tw I - III-2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Konsumsi Rumah Tangga 1,06 1,75 4,91 4,81 4,78 4,79

2. Konsumsi Pemerintah 1,81 1,45 5,24 3,64 4,40 4,14

3. Pembentukan Modal Tetap

Bruto 1,80 2,66 6,34 6,89 6,34 6,53

4. Perubahan Stok -18,98 -4,23 4,22 -0,48 23,20 14,99

5. Ekspor Barang dan Jasa 6,44 -2,67 1,69 -0,77 -2,49 -1,92

6. Impor Barang dan Jasa 1,45 0,73 12,72 10,19 13,34 12,26

(19)

Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 50 /11/Th.XVII, 5 November 2014 19

Tabel E. Nilai PDRB Menurut Pengeluaran (triliun rupiah)

Tabel F. Kontribusi PDRB Menurut Pengeluaran (persen)

Jenis Pengeluaran Tw III 2013 Tw II 2014 Tw III 2014

(1) (2) (3) (4)

1. Konsumsi Rumah Tangga 41,03 39,92 40,50

2. Konsumsi Pemerintah 24,46 24,72 25,48

3. Pembentukan Modal Tetap Bruto 19,20 19,13 19,63

4. Perubahan Stok 1,95 3,84 2,73

5. Ekspor Barang dan Jasa 20,95 20,50 19,76

6. Impor Barang dan Jasa 7,60 8,10 8,10

PDRB 100,00 100,00 100,00 Jenis Pengeluaran ADHB ADHK 2000 Triw III-2013 Triw II-2014 Triw III-2014 Triw III-2013 Triw II-2014 Triw III-2014 (1) (2) (3) (4) (6) (7) (8)

1. Konsumsi Rumah Tangga 10,74 11,25 11,60 3,75 3,86 3,93

2. Konsumsi Pemerintah 6,41 6,96 7,30 2,36 2,42 2,45

3. Pembentukan Modal Tetap Bruto 5,03 5,39 5,62 1,60 1,67 1,71

4. Perubahan Stok 0,51 1,08 0,78 0,59 0,61 0,58

5. Ekspor Barang dan Jasa 5,49 5,78 5,66 2,21 2,26 2,20

6. Impor Barang dan Jasa 1,99 2,28 2,32 0,96 1,05 1,06

Gambar

Tabel B. Nilai PDRB Menurut Sektor (triliun rupiah)
Tabel D. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran (persen)
Tabel F.   Kontribusi PDRB Menurut Pengeluaran (persen)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan evaluasi penerapan sistem informasi manajemen Rumah Sakit Jiwa Grhasia, dengan fokus utama penelitian pada aspek manusia

4.5.7 H7: Gaya Kepemimpinan Transformasional Berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Kinerja Pegawai melalui Disiplin Kerja ... KESIMPULAN DAN SARAN

Perlindungan Hukum Internasional terhadap Kawasan Geopark yang masuk dalam Global Geopark Network UNESCO terdapat dalam Deklarasi Madonie yaitu Perjanjian Kerjasama

(1994), kegiatan Hasil pengukuran seismik dan magnetik dengan vulkanisme di Jawa ditunjukkan oleh keterdapatan lava lintasan berarah barat laut – tenggara yang memotong

Setelah seleksi fitur diterapkan pada analisis sensor electronic tongue, didapat larik sensor baru dengan jumlah sensor minimal, namun tetap memiliki peforma yang

Cara kerja robot dalam menyapu lantai adalah dengan memutar sapu yang terdapat di sisi depan bawah serta bagian tengah dari robot dan menggunakan vacuum cleaner untuk

menggunakan instrumen lembar pengamatan aktivitas guru dan peserta didik yang telah dibimbing, (2) Data tentang kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran