• Tidak ada hasil yang ditemukan

CARA PENYAMPAIAN PESAN DAN STRUKTUR WACANA IKLAN DI BEBERAPA MEDIA MASSA CETAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "CARA PENYAMPAIAN PESAN DAN STRUKTUR WACANA IKLAN DI BEBERAPA MEDIA MASSA CETAK"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

 

CARA PENYAMPAIAN PESAN DAN STRUKTUR WACANA IKLAN

DI BEBERAPA MEDIA MASSA CETAK

Tugas Akhir

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

Program Studi Sastra Indonesia

Oleh

Maria Vinora Milandi NIM: 074114006

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

i  

CARA PENYAMPAIAN PESAN DAN STRUKTUR WACANA IKLAN

DI BEBERAPA MEDIA MASSA CETAK

Tugas Akhir

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

Program Studi Sastra Indonesia

Oleh

Maria Vinora Milandi NIM: 074114006

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv  

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 4 Oktober 2011

(6)

v  

Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan Akademis

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Maria Vinora Milandi

NIM : 074114006

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “Cara Penyampaian Pesan dan Struktur Wacana Iklan di Beberapa Media Massa Cetak” beserta perangkat yang diperlukan.

Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media yang lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 4 Oktober 2011 Yang menyatakan,

Maria Vinora Milandi

(7)

vi  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Karya kecil ini kudedikasikan untuk:

(8)

vii  

ABSTRAK

Milandi, Maria Vinora. 2011. “Cara Penyampaian Pesan dan Struktur Wacana Iklan di Beberapa Media Massa Cetak”. Skripsi Strata 1 (S-1). Program Studi Sastra Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra. Universitas Sanata Dharma.

Ada beberapa variasi cara penyampaian pesan iklan di media massa cetak. Iklan di media massa cetak dapat dianggap sebagai wacana. Untuk itu dalam tugas akhir ini akan diteliti juga struktur wacana iklan dalam media massa cetak. Dua hal tersebut dirumuskan dalam rumusan masalah: a) bagaimana cara penyampaian pesan wacana iklan di media massa cetak dan b) bagaimana struktur wacana iklan di media massa cetak berkaitan dengan cara penyampaian pesannya.

Populasi penelitian ini adalah wacana iklan pada media massa cetak, sedangkan sampelnya adalah cara penyampaian pesan dan struktur wacana iklan dalam media massa cetak tersebut. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak. Teknik lanjutan dari metode simak ini yaitu teknik simak bebas libat cakap. Penyampelan dilakukan dengan mengambil beberapa media massa cetak berupa koran dan majalah yang menampilkan berbagai macam jenis iklan. Data-data dalam penelitian ini diperoleh dari iklan-iklan yang terdapat dalam media massa cetak tersebut. Data-data yang telah diperoleh dicatat dalam kartu data, kemudian dianalisis dengan metode agih. Teknik dasar yang digunakan yaitu teknik bagi unsur langsung, dan teknik lanjutan yang digunakan pada tahap analisis data ini yaitu teknik ganti dan teknik baca markah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi cara penyampaian pesan wacana iklan terdiri atas 2 jenis, meliputi penyampaian pesan berdasarkan isi dan bentuk wacana. Penyampaian pesan wacana iklan berdasarkan isi wacana terdiri atas 13 variasi, yaitu himbauan, pemaparan kandungan produk, pemaparan keunggulan produk, penyebutan kuantitas pengguna produk, pemberian hadiah, pemberian layanan gratis dan fitur menarik, pemberian tips, pemaparan jadwal acara, penyebutan rangkaian acara, pemaparan pendapat selebriti, penyebutan persyaratan, penyebutan nama produk dan harga, dan penyebutan alamat website. Penyampaian pesan wacana iklan berdasarkan bentuk wacana terdiri atas 7 variasi, yaitu menggunakan kalimat berita, pengumuman, wacana informatif, slogan, pertanyaan, penonjolan nama produk (merek) secara ortografis, serta penonjolan nama produk sebagai akronim.

Variasi struktur wacana yang ditemukan dalam wacana iklan yang terdapat dalam beberapa media massa cetak antara lain yaitu struktur wacana iklan lengkap, struktur wacana iklan tanpa bagian awal wacana, struktur wacana iklan tanpa bagian tubuh wacana, struktur wacana iklan tanpa bagian penutup, dan struktur wacana iklan tanpa bagian awal wacana dan penutup.

(9)

viii  

subheadline, bodycopy, dan baseline, serta headline, bodycopy, dan baseline. Struktur wacana iklan tanpa bagian awal wacana terdiri atas bodycopy dan baseline, sedangkan struktur wacana iklan tanpa bagian tubuh wacana meliputi flash, headline dan baseline serta headline dan baseline.

Klasifikasi struktur wacana iklan lain berdasarkan unsur-unsur iklan meliputi wacana tanpa bagian penutup yang terdiri atas headline dan bodycopy, serta struktur wacana iklan tanpa bagian awal wacana dan penutup yang meliputi product shot serta bodycopy.

(10)

ix  

ABSTRACT

Milandi, Maria Vinora. 2011. “The Way to Deliver Message and Discourse Structure of Advertisement in Printed Medias”. An Undergraduate Thesis. Indonesian Letters Study Programme, Department of Indonesian Letters, Faculty of Letters. Sanata Dharma University.

There are some variations in the way to deliver message in printed media. In addition, advertisement in printed media could be regarded as a discourse. The discourse structure in the advertisement of printed media will also be studied in this thesis. Both things are defined into these problems: a) how to deliver the message of advertisement discourse in printed media and b) how is the structure of advertisement discourse in printed media related to the way to deliver the message.

This research object is a discourse advertisement in printed media, whereas the sample is the way in delivering message and discourse structure advertisement of that printed media. The method used in collecting the data in this research is simak method. The next technic of simak method is simak bebas libat cakap technic. The sampling processis done by taking some printed medias, such as newspaper and magazine, which show some various kinds of advertisement. The data in this research are obtained from the advertisements which are found in that printed media. The data obtained are noted in data card to be analyzed by agih method. The basic technic that is used is the bagi unsur langsung technic, and the next technics that are used in analyzing the data are the ganti technic and baca markah technic.

The result of this research shows that there are two ways to deliver message in the advertisement discourse, those ways are delivering message based on content and form of the discourse. Delivering message based on content of the discourse consisting of thirteen variations, those are suggestion, showing the product content, showing the quality of the product, the quantity of the product user, the prize giving, the free service and interesting feature giving, the tips giving, showing the schedule of the event, showing the event series, selebrities’ opinion, giving requirements, mentioning the name of the product and its price, and mentioning the website address. Delivering message based on form of the discourse consisting of seven variations, those are using report sentence, announcement, informative discourse, slogan, cross question, showing the brand product in orthography, along with the brand product conspicuousness as acronym.

(11)

x  

structure advertisement without the beginning and the closing parts of the discourse.

The structure of advertisement passage is classified based on the element of the advertisement. Those stuctures are divided into three classifications, include leader, headline, subheadline, bodycopy, and baseline; headline, subheadline, bodycopy, and baseline, along with headline, bodycopy, and baseline. The advertisement structure without the opening part of the passage includes bodycopy and baseline, while the advertisement structure without the body of the passage includes flash, headline and baseline along with headline and baseline.

Structure classification of the other advertisement passage based on the advertisement element includes the passage without closing part which consists of headline and bodycopy, and also advertisement passage without opening and closing parts which cover product shot along with bodycopy.

(12)

xi  

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Cara Penyampaian Pesan dan Struktur Wacana Iklan di Beberapa Media Massa Cetak”. Tugas akhir ini disusun untuk melengkapi syarat-syarat guna memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Pembuatan tugas akhir ini tidak terlepas dari bantuan dan dorongan berbagai pihak. Maka seiring dengan ungkapan syukur ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Drs. Hery Antono, M.Hum., sebagai pembimbing I atas kesabarannya memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi hingga terselesaikannya tugas akhir ini,

2. Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum., sebagai pembimbing II atas kesabarannya memberikan bimbingan, koreksi, dan arahan hingga terselesaikannya tugas akhir ini,

3. Drs. B. Rahmanto, M.Hum., S.E. Peni Adji, S.S., M.Hum., Dra. F. Tjandrasih Adji, M.Hum., Drs. FX. Santosa, M.S., Drs. P. Ari Subagyo, M.Hum., dan Drs. Yoseph Yapi Taum, M.Hum., atas bimbingan yang diberikan selama penulis belajar di Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma,

(13)

xii  

5. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, tempat mencari sumber data bagi keperluan penulisan tugas akhir,

6. Bapak Emanuel Judi Marsana, Ibu Bernadin Purmiyanti, kakakku Ubaldus Vigo Milandi, adikku Adolfus Vito Milandi, serta seluruh keluarga besar atas kasih dan dukungan yang melimpah,

7. Teman-teman Sastra Indonesia USD khususnya angkatan 2007: Ayu Primasandi, Fitri Nganthi Wani, Theresia Denty, Yohanes Carol, Lilid Perwira Subagyo, Oktavianus Ari, Bitbit Pakarisa, Sandra Setyawati, Sepi Kogoya, Adinda Proborini, Sekar Mangalandum, Mom Ivana, Tika Agustina, dan Andri Cahyadi atas semangat dan persahabatan yang indah, 8. Anastasia Pety dan Arie Sulistyawati yang setia menemani penulis, 9. Geng Ceria: Mbak Tim, Diana, Yanti, Desi, Lia, dan Mayang,

10.Sahabat-sahabat dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu atas bantuannya dalam penulisan tugas akhir ini.

Penulis menyadari akan adanya berbagai kekurangan yang terdapat dalam tugas akhir ini. Penulis berharap agar tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi lembaga, masyarakat, dan para pembaca pada umumnya.

Yogyakarta, 4 Oktober 2011

(14)

xiii  

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iv

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Rumusan Masalah... 5

1.3 Tujuan Penelitian... 6

1.4 Manfaat Penelitian... 6

1.5 Tinjauan Pustaka... 7

1.6 Landasan Teori... 9

1.6.1 Teori Penyampaian Pesan... 9

1.6.2 Teori Struktur Wacana... 13

1.6.3 Pembuatan Iklan... 14

1.7 Metode Penelitian... 16

1.7.1 Tahap Pengumpulan Data... 16

1.7.2 Tahap Analisis Data... 17

1.7.3 Tahap Penyajian Hasil Analisis Data... 19

(15)

xiv  

BAB II CARA PENYAMPAIAN PESAN WACANA IKLAN DI BEBERAPA MEDIA MASSA CETAK... 22 2.1 Pengantar... 22 2.1.1 Penyampaian Pesan Wacana Iklan Berdasarkan Isi

Wacana... 22 2.1.1.1 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Himbauan... 22 2.1.1.2 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Memaparkan

Kandungan Produk... 23 2.1.1.3 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Memaparkan

Keunggulan Produk... 24 2.1.1.4 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Menyebutkan

Kuantitas Pengguna Produk... 25 2.1.1.5 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Pemberian

Hadiah... 26 2.1.1.6 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Pemberian

Layanan Gratis dan Fitur Menarik... 26 2.1.1.7 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Pemberian

Tips... 27 2.1.1.8 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Menampilkan

Jadwal Acara... 28 2.1.1.9 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Menampilkan

Rangkaian Acara... 29 2.1.1.10 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Menyertakan

Pendapat Selebriti... 30 2.1.1.11 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Menyertakan

Persyaratan... 31 2.1.1.12 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Penyebutan

Nama Produk dan Harga... 32 2.1.1.13 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Penyebutan

(16)

xv  

Wacana... 34 2.1.2.1 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Menggunakan

Kalimat Berita... 34 2.1.2.2 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Menggunakan

Pengumuman... 34 2.1.2.3 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Menggunakan

Wacana Informatif... 35 2.1.2.4 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Menggunakan

Slogan... 36 2.1.2.5 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Menggunakan

Pertanyaan... 37 2.1.2.6 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Menonjolkan

Nama Produk (Merek) Secara Ortografis... 38 2.1.2.7 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Menonjolkan

Nama Produk Sebagai Akronim... 39 TABEL KESIMPULAN... 40

BAB III STRUKTUR WACANA IKLAN DI BEBERAPA MEDIA MASSA CETAK... 48 3.1 Pengantar... 48 3.1.1 Struktur Wacana Iklan Lengkap... 48 3.1.1.1 Struktur Wacana Iklan Lengkap yang Terdiri atas Leader,

Headline, Subheadline, Bodycopy, dan Baseline... 48 3.1.1.2 Struktur Wacana Iklan Lengkap yang Terdiri atas Headline,

Subheadline, Bodycopy, dan Baseline... 49 3.1.1.3 Struktur Wacana Iklan Lengkap yang Terdiri atas Headline,

Bodycopy, dan Baseline... 50 3.1.2 Struktur Wacana Iklan tanpa Bagian Awal Wacana... 51 3.1.2.1 Struktur Wacana Iklan tanpa Bagian Awal Wacana yang

(17)

xvi  

3.1.3 Struktur Wacana Iklan tanpa Bagian Tubuh Wacana... 52

3.1.3.1 Struktur Wacana Iklan tanpa Bagian Tubuh Wacana yang Terdiri atas Flash, Headline, dan Baseline... 52

3.1.3.2 Struktur Wacana Iklan tanpa Bagian Tubuh Wacana yang Terdiri atas Headline dan Baseline... 53

3.1.4 Struktur Wacana Iklan tanpa Bagian Penutup... 53

3.1.4.1 Struktur Wacana Iklan tanpa Bagian Penutup yang Terdiri atas Headline dan Bodycopy... 53

3.1.5 Struktur Wacana Iklan tanpa Bagian Awal Wacana dan Penutup... 54

3.1.5.1 Struktur Wacana Iklan tanpa Bagian Awal Wacana dan Penutup yang Terdiri atas Product Shot... 54

3.1.5.2 Struktur Wacana Iklan tanpa Bagian Awal Wacana dan Penutup yang Terdiri atas Bodycopy... 55

TABEL KESIMPULAN... 56

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 59

4.1 Kesimpulan... 59

4.2 Saran... 60

DAFTAR PUSTAKA... 61

LAMPIRAN... 64

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Objek penelitian ini adalah cara penyampaian pesan dan struktur wacana iklan di beberapa media massa cetak. Iklan merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan layanan, serta gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi yang persuasif (Liliweri, 1992: 20).

Pada hakikatnya, iklan adalah cara produsen menawarkan barang atau jasa dengan cara menunjukkan keunggulannya agar produk atau jasa tersebut dapat terjual (atau terpakai) secara maksimal. Sebuah iklan selalu mempunyai pesan tertentu. Pesan yang disampaikan oleh sebuah iklan dibentuk oleh lambang verbal dan nonverbal. Lambang verbal berupa tulisan, dan lambang nonverbal berupa bunyi, warna, gambar, dan sebagainya.

Lambang verbal dan nonverbal dalam iklan dibuat secara menarik agar pembaca tertarik dan pesan iklan dapat mengenai khalayak sasaran. Dalam penyampaiannya, pembuat iklan juga menggunakan bahasa yang menarik. Bahasa yang digunakan untuk menyampaikan iklan cenderung mengandung daya persuasif dan komunikatif. Menurut Joshua A. Fishman (1972) dan Suwito (1985), berkomunikasi dengan bahasa bukan hanya ditentukan oleh faktor linguistik, juga oleh faktor nonlinguistik, seperti faktor sosial dan faktor situasional.

(19)

digunakan sebagai alternatif untuk menggantikan yang asli, yang awal, atau yang baku. Dalam Wibowo (2001: 6), variasi bahasa adalah suatu ragam bahasa yang berbeda secara situasional. Hal ini dapat diterapkan dalam pembuatan iklan, yaitu dengan menggunakan berbagai macam cara penyampaian pesan serta dengan memperhatikan khalayak sasaran.

Sebuah iklan dapat berhasil jika judul, ilustrasi, teks, foto produk, dan slogan mengandung konsep kreatif dan menggunakan bahasa yang menarik.Yang dimaksud dengan iklan dengan menggunakan bahasa yang menarik yaitu jika iklan tersebut disampaikan secara singkat, padat, lancar, sederhana, lugas, netral, dan menarik (Ramlan, 2008: 3). Yang dimaksud dengan iklan disampaikan secara singkat yaitu iklan tersebut ringkas (pendek). Padat berarti iklan tersebut secara penuh berisi penawaran kepada khalayak sasaran. Lancar berarti iklan bergerak cepat. Sederhana, jika bahasa iklan tersebut tidak berlebihan. Lugas yaitu jika bahasa iklan tanpa basa-basi. Netral, jika bahasa iklan tidak mengikuti salah satu pihak, sedangkan yang dimaksud dengan menarik yaitu bahasa iklan dapat membuat khalayak sasaran tertarik pada produk yang ditawarkan. Sifat-sifat khas yang menjadi karakteristik tersebut disebut sebagai ragam iklan.

(20)

Ada berbagai macam cara penyampaian pesan wacana iklan di media massa cetak. Beberapa contoh cara penyampaian pesan wacana iklan di media massa cetak antara lain:

(1) Siap seru-seruan tanpa komedo! Kulit cantik dan bebas komedo

dengan Clean & Clear Daily Pore Cleanser.

Agar kulitmu bebas dari komedo yang membandel, pake Clean & Clear Daily Pore Cleanser. Ekstrak Apel dan Micro Beads-nya melembutkan lalu menghilangkan komedo hanya dalam 3 hari. Gunakan setiap hari untuk mencegah dan mengatasi komedo. Clean & Clear.

(2) beli PONSEL

dapat KOSMETIK

Girls ada kesempatan buat tampil gaya dan cantik nih, karena setiap pembelian Sony Ericsson Jalou, kita akan mendapatkan paket kosmetik dari Etude House seharga ponsel Jalou yang kita beli. Waaa asik banget kan, tetapi hadiahnya terbatas, karena hanya berlaku untuk 100 pembeli pertama di Jakarta dan 25 pembeli pertama di Bandung. Sampai Desember 2009, nih, dan hanya bisa dilakukan di Sony Ericsson Shop dan Etude House di MTA, MKG, Emporium Pluit, Oke Shop Puri Indah, Bandung Super Mall dan Erafone BEC Bandung.

Contoh wacana iklan (1) merupakan iklan yang penyampaiannya menggunakan himbauan. Himbauan dalam iklan tersebut ditegaskan dalam kalimat “Agar kulitmu bebas dari komedo yang membandel, pake Clean & Clear Daily Pore Cleanser.” dan “Gunakan setiap hari untuk mencegah dan mengatasi komedo.” Dengan kalimat-kalimat tersebut, pengiklan mengajak pembaca untuk mencoba produk yang ditawarkan.

(21)

mendapatkan paket kosmetik dari Etude House. Dengan demikian, pengiklan berusaha menarik minat pembaca untuk membeli ponsel tersebut.

Berkaitan dengan cara penyampaian pesan, terdapat berbagai variasi struktur wacana iklan di media massa cetak. Beberapa contoh struktur wacana iklan di media massa cetak antara lain:

(3) PEGADAIAN

MENGATASI MASALAH TANPA MASALAH

(4) DOVE Shampoo No. 1 untuk rambut rusak. Terbanyak dipilih oleh konsumen Indonesia.

Dengan Advanced Repairing Serum yang merawat rambut kering, patah dan rusak menjadikan Dove Shampoo No. 1 di Indonesia untuk rambut rusak.

DOVE HAIRTHERAPY

Contoh (3) merupakan wacana iklan tanpa bagian tubuh wacana yang terdiri atas headline dan baseline. Headline iklan tersebut berupa nama perusahaan jasa yang ditawarkan yaitu Pegadaian, sedangkan baseline berupa slogan Pegadaian yaitu “Mengatasi Masalah tanpa Masalah”. Kedua unsur tersebut ditonjolkan agar pembaca dapat dengan mudah mengetahui keunggulan perusahaan jasa tersebut.

Iklan (4) merupakan wacana iklan lengkap yang terdiri atas headline, bodycopy, dan baseline. Headline iklan di atas yaitu “DOVE Shampoo No. 1 untuk rambut rusak. Terbanyak dipilih oleh konsumen Indonesia.” yang berfungsi untuk mengenalkan produk kepada pembaca. Informasi yang berisi keunggulan dan kandungan produk dipaparkan dalam bodycopy yaitu “Dengan Advanced Repairing Serum yang merawat rambut kering, patah dan rusak menjadikan Dove Shampoo No. 1 di

Indonesia untuk rambut rusak. Baseline iklan tersebut berupa nama produk, yaitu DOVE HAIRTHERAPY.

(22)

penelitian ini adalah karenaterdapat beraneka ragam cara penyampaian pesan dan struktur wacana iklan yang menarik di media massa cetak. Pragmatik kerap terdapat dalam wacana iklan di media massa cetak, sehingga penulis tertarik untuk meneliti cara penyampaian wacana iklan di media massa cetak. Selain itu, struktur wacana iklan juga diteliti karena iklan di media massa cetak merupakan sebuah wacana yang tentunya memiliki struktur. Oleh karena itu penulis juga meneliti variasi struktur yang terdapat dalam wacana iklan berkaitan dengan cara penyampaian pesannya di media massa cetak. Selain hal-hal tersebut, penelitian mengenai wacana iklan di media massa cetak khususnya tentang cara penyampaian pesan dan struktur wacana cenderung masih sedikit, sehingga penulis ingin menambah analisis mengenai wacana iklan di media massa cetak.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan pokok masalah ini adalah bagaimana cara penyampaian pesan dan bagaimana struktur wacana iklan berkaitan dengan cara penyampaian pesannya di media massa cetak. Berdasarkan uraian tersebut, pokok masalah dapat dirinci sebagai berikut:

1.2.1 Bagaimana cara penyampaian pesan wacana iklan di media massa cetak?

(23)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan cara penyampaian pesan dan struktur wacana yang menjadi pokok wacana iklan di media massa cetak. Tujuan tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

1.3.1 Mendeskripsikan cara penyampaian pesan wacana iklan di media massa cetak.

1.3.2 Mendeskripsikan struktur wacana iklan di media massa cetak berkaitan dengan cara penyampaian pesannya.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat secara teoretis dan praktis. Secara teoritis manfaat hasil penelitian ini menyumbang ilmu kajian pragmatik dan kajian wacana. Penelitian tentang penyampaian maksud iklan yang diwujudkan dalam berbagai macam cara diharapkan dapat menyumbang teori pada kajian pragmatik. Dalam bidang kajian wacana, penelitian ini diharapkan dapat menambah variasi struktur wacana iklan di media massa cetak.

(24)

mengetahui bagaimana cara penyampaian pesan dan struktur wacana iklan berkaitan dengan cara penyampaian pesannya di media massa cetak.

1.5 Tinjauan Pustaka

Penelitian mengenai wacana iklan pernah dilakukan sebelumnya oleh Paulina (2008), yang meneliti wacana pada brosur iklan dalam skripsi yang berjudul “Wacana pada brosur iklan XL kartu selular prabayar Bebas, Jempol, dan pascabayar XPlor edisi Februari 2007 - Maret 2008”. Skripsi ini meneliti beberapa permasalahan, yakni, (1) Bagaimanakah struktur wacana brosur iklan XL kartu seluler prabayar bebas, jempol, dan pascabayar xplor edisi Februari 2007-Maret 2008, (2) informasi apa sajakah yang terkandung pada wacana brosur iklan XL kartu seluler prabayar bebas, jempol, dan pascabayar xplor edisi Februari 2007-Maret 2008, dan (3) Maksud apa sajakah yang terkandung pada wacana brosur iklan XL kartu seluler prabayar bebas, jempol, dan pascabayar xplor edisi Februari 2007-Maret 2008.

(25)

(2010), yang membahas maksud ungkapan-ungkapan kalimat yang dipergunakan dalam iklan-iklan rokok di media cetak.

Pujiastuti (2010) dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Wacana Iklan Baris Tentang Kursus dalam Harian Kedaulatan Rakyat” menemukan struktur wacana iklan baris tentang kursus, yang terdiri atas (1) informasi pokok-alamat, (2) informasi pokok-waktu-alamat, (3) biaya-informasi pokok-alamat, (4) informasi pokok-fasilitas-alamat, (5) informasi pokok-biaya-alamat, (6) informasi pokok-syarat-alamat, dan (7) informasi pokok-biaya-fasilitas-alamat.

Maryani (2001) dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Wacana Iklan Baris Tentang Lowongan Pekerjaan” menulis bahwa hal-hal yang disampaikan dalam wacana iklan baris tentang lowongan pekerjaan (pesan utama (tentang pekerjaan yang dibutuhkan), syarat, fasilitas, alamat (pemasang iklan yang membutuhkan pekerjaan), dan batas akhir lamaran) tidak semuanya hadir dalam satu wacana, sehingga menimbulkan variasi wacana iklan baris tentang lowongan pekerjaan, antara lain yaitu (1) struktur pesan utama-alamat, (2) struktur pesan utama+syarat-alamat, (3) struktur pesan utama-syarat-alamat, (4) struktur pesan utama+syarat+fasilitas-alamat, (5) struktur pesan utama-fasilitas-alamat, (6) struktur pesan utama-syarat-alamat-batas akhir, dan (7) struktur pesan utama+syarat-alamat+batas akhir.

(26)

pesan dan struktur wacana iklan berkaitan dengan cara penyampaian pesannya di beberapa media massa cetak.

Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan di atas, penelitian ini memiliki kelebihan, yakni penelitian ini menganalisis tentang variasi cara penyampaian pesan dan struktur wacana iklan di media massa cetak. Penelitian ini bersifat mengembangkan penelitian-penelitian yang sudah ada. Namun, pada dasarnya penelitian ini masih terbuka untuk dikembangkan lebih lanjut. Dengan demikian, diharapkan adanya manfaat bagi masyarakat dan peneliti lain yang ingin mengkaji pengaruh iklan di media massa cetak berdasarkan variasi cara penyampaian pesan dan struktur wacana iklan.

1.6 Landasan Teori

Penelitian ini menggunakan tiga macam teori, yaitu teori cara penyampaian pesan wacana iklan, teori struktur wacana, dan pembuatan iklan. Berikut ini adalah uraian mengenai teori-teori tersebut.

1.6.1 Teori Cara Penyampaian Pesan

(27)

15)).

Mardjadikara (2004) menyimpulkan terdapat beberapa teknik menyampaikan pesan iklan. Teknik-teknik tersebut adalah sebagai berikut. Hal-hal yang penting diketahui oleh penulis naskah adalah bahasa yang akan dipakai dalam iklan, pengetahuan tentang produk atau jasa yang akan diiklankan, dan produk pesaingnya atau competitor-nya. Selain itu, apa kekuatan dan kelemahan produk atau jasa yang diiklankan dibandingkan pesaingnya. Mardjadikara menambahkan, seorang copywriter harus yakin akan kelebihan atau keistimewaan produk tersebut, agar dapat dengan mudah mempengaruhi konsumen atau calon konsumen.

Dalam marketing brief biasanya klien mencantumkan juga apa yang disebut SWOT, singkatan dari Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat. Tujuan mengetahui SWOT adalah untuk menganalisis suatu produk dihadapkan atau dibandingkan dengan produk pesaingnya, serta kondisi dan kecenderungan pasar (marketing trend).

Tugas seorang copywriter adalah “to minimize the weakness and maximize the strength”. Dalam teknik menyampaikan pesan memang ada yang disebut dramatisasi. Dramatisasi berbeda dengan kebohongan.

Berikut ini merupakan perbedaan antara kebohongan dengan dramatisasi (dalam konteks periklanan).

Kebohongan: Memberikan informasi tentang sesuatu yang tidak benar sebagai benar dengan maksud untuk mengecoh, menipu, atau memperdaya lawan bicara atau sasaran (konsumen).

(28)

cetak. Variasi cara penyampaian pesan wacana iklan tersebut diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu berdasarkan isi dan bentuk wacana.

1.6.1.1 Pragmatik Wacana Menurut Yule

Pragmatik Wacana menurut Yule (1996: 84) adalah sebagai berikut. What is unsaid or unwritten (yet communicated) with in discourse being analyzed. In order to do the pragmatics of discourse, we have to go beyond the primarily sosial concerns of interaction and conversation analysis, look behind the forms and structures present on the texts, and pay much more attention to psychological concepts such and background knowledge, beliefs and expectations. In the pragmatics of discourse, we inevitably explore what the speaker or writer has in mind.

Kutipan di atas dapat diartikan sebagai berikut. Pragmatik wacana menganalisis apa yang tidak tertulis dan tidak terucap (belum dikomunikasikan oleh penulis atau penutur). Untuk menerapkan analisis data dalam wacana, kita harus lebih memperhatikan interaksi sosial dan analisis percakapan, melihat bentuk dan struktur kata pada teks, dan lebih memperhatikan konsep psikologi dan latar pengetahuan, kepercayaan, dan dugaan. Dalam pragmatik wacana, kita tidak bisa mengacuhkan penyelidikan mengenai apa yang penutur atau penulis miliki dalam pikiran mereka.

1.6.1.2 Pragmatik Tekstual Menurut Leech

(29)

Wacana

--- (interpersonal)

Penyampaian Pesan

--- (idesional)

Penutur Petutur Teks

(tekstual) Gambar 1.1

Berikut ini merupakan tiga fungsi bahasa menurut Halliday (1970, 1973) dalam Leech (1993: 86).

(a) Fungsi idesional: bahasa berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan dan menginterpretasi pengalaman dunia.

(b) Fungsi interpersonal: bahasa berfungsi sebagai pengungkapan sikap penutur dan sebagai pengaruh pada sikap dan perilaku penutur.

(c) Fungsi tekstual: bahasa berfungsi sebagai alat untuk mengkonstruksi atau menyusun sebuah teks (teks adalah contoh bahasa lisan dan tulisan). Leech (1993: 90) menyimpulkan diagram 3.3 memperlihatkan komunikasi linguistik dari aspek analisis cara-tujuan. Pada gambar tersebut tindak komunikasi linguistik (= sebuah tuturan) digambarkan sebagai kegiatan transaksi yang terjadi pada tiga tataran yang berbeda, yaitu sebagai (a) transaksi interpersonal, yang juga disebut WACANA; sebagai (b) transaksi idesional, atau PENYAMPAIAN PESAN (MESSAGE-TRANSMISSION); dan (c) transaksi tekstual atau teks. Leech menambahkan, transaksi-transaksi ini diurut sedemikian sehingga wacana mencakup pesan, dan pesan mencakup teks. Wacana merupakan keseluruhan

1

3 4

6

(30)

transaksi, dan dianggap sebagai suatu usaha untuk menyampaikan daya ilokusi pada petutur.

Slobin (1975) dalam Leech (1993: 96) merangkum empat prinsip dalam pragmatik tekstual, yaitu sebagai berikut.

1. ‘Usahakan agar teks dapat diproses dalam batas waktu kemampuan manusia’; 2. ‘Usahakan agar teks itu jelas’;

3. ‘Usahakan agar teks itu singkat dan mudah dipahami’; 4. ‘Usahakan agar teks itu ekspresif’.

1.6.2 Teori Struktur Wacana

Baryadi (2002: 12) menyimpulkan wacana dapat dibedakan menjadi (i) wacana naratif (narrative discourse), (ii) wacana deskriptif (descriptive discourse), (iii) wacana eksposisi (expository discourse), (iv) wacana argumentatif (argumentative discourse), (v) wacana persuasif (persuassive discourse), (vi) wacana informatif (informative discourse), (vii) wacana prosedural (procedural discourse), (viii) wacana hortatori (hortatory discourse), (ix) wacana regulatif (regulative discourse), (x) wacana humor (humour discourse), dan (xi) wacana jurnalistik (journalistic discourse).

(31)

Dalam pembuatannya, iklan dapat disampaikan dengan menggunakan berbagai macam bentuk wacana. Melalui bentuk-bentuk wacana di atas, pengiklan menentukan judul dan isi teks iklan tersebut. Selain bentuk wacana, sebuah wacana iklan memuat struktur yang terdiri atas tiga bagian utama yaitu pembuka, isi, dan penutup. Wacana tersebut dibuat menarik dengan memuat unsur-unsur dalam iklan media massa cetak sehingga khalayak sasaran tertarik untuk membaca iklan tersebut.

Menurut Bolen (1984 (dalam Rani, Abdul., dkk (2006)) wacana iklan mempunyai tiga unsur pembentuk struktur wacana, yaitu (1) butir utama (headline), (2) badan (body), dan (3) penutup (close). Struktur wacana iklan tersebut dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 1.1 Struktur Wacana Iklan Struktur

butir utama badan iklan penutup

Tujuan menarik perhatian berkomunikasi mengubah

perilaku

Isi perhatian minat kesadaran tindakan

1.6.3 Pembuatan Iklan

(32)

membujuk (persuasif) kepada konsumen oleh perusahaan, lembaga non-komersial, maupun pribadi yang berkepentingan (dalam Widyatama, 2005: 15).

Menurut Mardjadikara (2004), terdapat unsur-unsur dalam iklan media massa cetak. Unsur-unsur tersebut antara lain sebagai berikut. Yang pertama adalah headline atau judul, yang tentunya harus berkaitan dengan bodycopy-nya. Yang kedua adalah visual, ilustrasi, gambar, atau foto yang berkaitan dengan konsep kreatif atau foto produk itu sendiri. Unsur iklan berikutnya adalah bodycopy atau teks yang memberikan informasi lebih rinci tentang produk atau jasa yang dijual. Unsur lainnya yaitu product shot atau foto produk (yang sekaligus bisa menampilkan nama merek). Product shot ini bisa saja merupakan ilustrasi utama.

Unsur iklan lainnya adalah baseline, yang biasanya terletak paling bawah di layout iklan. Di bagian bawah ini bisa dimasukkan, slogan, cath phrase, atau nama dan alamat perusahaan pengiklan. Disebutkan pula adanya unsur-unsur lain dalam iklan media cetak. Unsur-unsur tersebut yaitu kupon, jika pengiklan menginginkan respon langsung (direct respon) dari sasaran atau untuk kepentingan survei konsumen, serta flash, misalnya perkataan “Baru”, “Cuci Gudang”, dan sebagainya yang ditulis dengan grafis tertentu untuk mendapat perhatian khusus konsumen.

(33)

(statement), membangkitkan rasa keingintahuan atau membuat penasaran (curiosity), pertanyaan (question), menggoda (intriguing), mengejutkan (shocking), retorika (rhetoric), dan bujukan (persuasion).

1.7 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan tiga tahap strategis, yaitu: tahap pengumpulan data, tahap analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis data. Berikut diuraikan masing-masing tahap penelitian tersebut.

1.7.1 Tahap Pengumpulan Data

(34)

1.7.2 Tahap Analisis Data

Tahapan analisis data dilaksanakan setelah data yang dijaring diklasifikasikan. Pada penelitian ini analisis data menggunakan metode padan dan agih.

Metode padan, yang dapat disebut pula metode identitas (Sudaryanto, 1981: 31; Subroto, 1992: 55 (dalam Kesuma, 2007: 52)) adalah metode analisis data yang alat penentunya berada di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa (langue) yang bersangkutan atau diteliti (Sudaryanto, 1993: 13). Metode padan yang digunakan pada penelitian ini adalah metode padan pragmatis.

Selain menggunakan metode padan, penelitian ini menggunakan metode agih. Metode agih adalah metode analisis yang alat penentunya ada di dalam dan merupakan bagian dari bahasa yang diteliti (Sudaryanto, 1985: 5; 1993: 15 (dalam Kesuma, 2007: 54)). Teknik dasar yang digunakan yaitu teknik bagi unsur langsung. Teknik lanjutan yang digunakan pada tahap analisis data ini yaitu teknik ganti dan teknik baca markah. Teknik ganti adalah teknik analisis data dengan cara mengganti satuan kebahasaan tertentu di dalam suatu konstruksi dengan satuan kebahasaan yang lain di luar konstruksi yang bersangkutan (Kesuma, 2007: 58), sedangkan teknik baca markah adalah teknik analisis data dengan cara “membaca pemarkah” dalam suatu konstruksi. Pemarkahan itu menunjukkan kejatian atau identitas satuan kebahasaan tertentu; dan kemampuan membaca peranan pemarkah itu (marker) berarti kemampuan menentukan kejatian yang dimaksud (Kesuma, 2007: 66).

(35)

yang menggunakan mitra wicara sebagai penentu. Penjenisan kalimat menjadi kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah, misalnya, ditentukan berdasarkan reaksi mitra bicara. Dengan dasar itu, dapat ditentukan bahwa kalimat berita adalah kalimat yang isinya menimbulkan reaksi dari mitra wicara yang berupa sikap, kalimat tanya adalah kalimat yang isinya menimbulkan reaksi dari mitra wicara yang berupa jawaban, dan kalimat perintah adalah kalimat yang isinya menimbulkan reaksi dari mitra wicara untuk bersedia atau menolak melakukan suatu tindakan (bdk. Kusno, 1985: 105-106; Ramlan, 2001: 28-39 (dalam Kesuma, 2007: 52)). Berikut contoh penerapan metode padan pragmatis.

(1) BERALIHLAH KE PERLINDUNGAN KUMAN YANG LEBIH MUTAKHIR

Contoh (1) menekankan penggunaan kata “beralihlah”. Kata “beralihlah” adalah kata yang digunakan sebagai himbauan pengiklan kepada pembaca dengan maksud agar pembaca mencoba produk yang ditawarkan. Pada kata tersebut, partikel “lah” berfungsi sebagai penegas.

Metode agih teknik bagi unsur langsung adalah teknik analisis data dengan cara membagi suatu konstruksi menjadi bagian-bagian yang dipandang membentuk konstruksi yang dimaksud (Kesuma, 2007: 55). Sebagai berikut contoh penerapannya.

(2) Praktis, Segar, Menyehatkan

Sekoteng Gurah

Minuma n Kesehatan Bermerk Menyembuhkan gangguan pernafasan, flu, batuk, paru-paru, asma, TBC, gangguan pencernaan, dll.

Produksi:

(36)

Contoh (2) merupakan struktur wacana lengkap yang terdiri atas leader, headline, subheadline, bodycopy, dan baseline. Headline iklan yang berbunyi “Sekoteng Gurah” diawali dengan leader sebagai awalan, yaitu “Praktis, Segar, Menyehatkan” dan diakhiri dengan subheadline sebagai penjelas headline, yaitu “Minuman Kesehatan Bermerk”. Bagian isi wacana (bodycopy) yakni informasi mengenai manfaat produk dan keunggulannya, antara lain yaitu menyembuhkan gangguan pernafasan, flu, batuk, paru-paru, asma, TBC, gangguan pencernaan, dan lain-lain, sedangkan penutup dipaparkan dengan nama perusahaan dan nomor yang dapat dihubungi (baseline).

1.7.3 Tahap Penyajian Hasil Analisis Data

Data yang telah diperoleh dan dianalisis disajikan dengan metode formal dan informal. Penyajian hasil analisis data secara formal adalah penyajian hasil analisis data dengan menggunakan kaidah. Dalam penelitian ini, penyajian hasil analisis data menggunakan kaidah berbentuk tabel. Penyajian hasil analisis data secara informal adalah penyajian hasil analisis data dengan menggunakan kata-kata biasa, sehingga apabila dibaca dapat langsung dipahami (Kesuma, 2007: 71).

1.8 Sistematika Penyajian

(37)

Bab II berisi pembahasan. Bab ini berisi uraian mengenai cara penyampaian pesan wacana iklan di beberapa media massa cetak yang penulis temukan, meliputi penyampaian pesan berdasarkan isi dan bentuk wacana. Penyampaian pesan wacana iklan berdasarkan isi wacana terdiri atas 13 variasi, yaitu himbauan, pemaparan kandungan produk, pemaparan keunggulan produk, penyebutan kuantitas pengguna produk, pemberian hadiah, pemberian layanan gratis dan fitur menarik, pemberian tips, pemaparan jadwal acara, penyebutan rangkaian acara, pemaparan pendapat selebriti, penyebutan persyaratan, penyebutan nama produk dan harga, dan penyebutan alamat website. Penyampaian pesan wacana iklan berdasarkan bentuk wacana terdiri atas 7 variasi, yaitu menggunakan kalimat berita, pengumuman, wacana informatif, slogan, pertanyaan, penonjolan nama produk (merek) menggunakan huruf kapital dan cetakan tebal, serta penonjolan nama produk sebagai akronim.

Bab III berisi pembahasan. Dalam bab ini diuraikan mengenai 5 variasi struktur wacana iklan di media massa cetak yang penulis temukan, yaitu struktur wacana iklan lengkap, struktur wacana iklan tanpa bagian awal wacana, struktur wacana iklan tanpa bagian tubuh wacana, struktur wacana iklan tanpa bagian penutup, dan struktur wacana iklan tanpa bagian awal wacana dan penutup.

(38)
(39)

BAB II

CARA PENYAMPAIAN PESAN WACANA IKLAN

DI BEBERAPA MEDIA MASSA CETAK

2.1 CaraPenyampaian Pesan Wacana Iklan di Beberapa Media Massa

Cetak

Dalam pembuatan sebuah iklan, terdapat berbagai macam cara penyampaian pesan agar iklan tepat mengenai khalayak sasaran. Berdasarkan teknik-teknik penyampaian pesan iklan menurut Madjadikara, ditemukan 2 jenis cara penyampaian pesan wacana iklan, yaitu berdasarkan isi dan bentuk wacana. Dalam pembahasan cara penyampaian pesan wacana iklan tersebut dibuat 2 pembagian, yaitu penyampaian pesan iklan berdasarkan isi wacana dan penyampaian pesan iklan berdasarkan bentuk wacana.

2.1.1 Penyampaian Pesan Wacana Iklan Berdasarkan Isi Wacana

Berikut ini adalah pembahasan variasi penyampaian pesan wacana iklan berdasarkan isi wacana di beberapa media massa cetak yang penulis temukan.

2.1.1.1 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Himbauan

(40)

membujuk atau mengajak pembaca menuruti keinginan penulis. Iklan media massa cetak yang penyampaian pesannya menggunakan himbauan termasuk dalam jenis wacana persuasi. Berikut ini adalah penyampaian pesan wacana iklan dengan himbauan (persuasif) yang penulis temukan.

(1) BARU DAN LEBIH MUTAKHIR

LIFEBUOY

BERALIHLAH KE PERLINDUNGAN KUMAN YANG LEBIH MUTAKHIR

Dalam penyampaian pesannya, contoh iklan (1) menggunakan himbauan dengan menggunakan partikel lah. Seruan pengiklan untuk pembaca ditegaskan dengan kata “beralihlah”. Pada kata tersebut, partikel lah berfungsi sebagai penegas. Untuk menonjolkan kalimat seruan tersebut, digunakan huruf kapital dan cetakan tebal. Wacana iklan ini dibuat dengan maksud agar pembaca terpengaruh untuk mencoba produk tersebut dan beralih dari produk lain.

2.1.1.2 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Memaparkan

Kandungan Produk

Pemaparan kandungan produk sering digunakan oleh biro iklan sebagai salah satu cara menyampaikan pesan wacana iklan. Pemaparan kandungan produk yaitu menyebutkan atau menguraikan kandungan produk serta manfaatnya. Berikut ini adalah penyampaian pesan wacana iklan dengan memaparkan kandungan produk yang penulis temukan.

(41)

Contoh (2) merupakan wacana iklan yang disampaikan dengan memaparkan kandungan produk menggunakan bentuk eksposisi (paparan). Iklan di atas ditandai dengan nama produk, kandungan produk, dan manfaat produk. Kandungan yang terdapat pada produk antara lain yaitu UV Protection, Squaline, dan Jojoba Oil yang memiliki beberapa manfaat yaitu melindungi, melembabkan, dan melembutkan kulit. Berbagai kandungan yang dipaparkan dalam wacana tersebut memiliki maksud, yaitu memberikan pemahaman kepada konsumen akan kandungan serta manfaat produk, sehingga pembaca akan tertarik untuk membeli produk tersebut.

2.1.1.3 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Memaparkan

Keunggulan Produk

Wacana iklan dengan menampilkan keunggulan produk merupakan salah satu cara yang digunakan pengiklan untuk menawarkan produk atau jasa kepada konsumen. Cara ini digunakan pengiklan agar pembaca mengetahui kelebihan dari produk atau jasa yang ditawarkan. Berikut ini merupakan penyampaian pesan wacana iklan dengan memaparkan keunggulan produk yang penulis temukan.

(3) SENSODYNE

“Membantu mengatasi rasa ngilu dan melindungi gusi

(42)

“Membantu mengatasi rasa ngilu dan melindungi gusi.” Melalui slogan tersebut, pengiklan tidak hanya menginformasikan manfaat dari produk yaitu mengatasi masalah mulut dan gigi, melainkan juga menawarkan produk kepada pembaca.

2.1.1.4 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Menyebutkan Kuantitas

Pengguna Produk

Penyampaian pesan wacana iklan berikutnya yang penulis temukan adalah dengan menyebutkan kuantitas pengguna produk. Dengan menyebutkan kuantitas pengguna produk, pengiklan bertujuan agar pembaca mengetahui jumlah pengguna produk tersebut. Berikut ini merupakan penyampaian pesan wacana iklan dengan menyebutkan kuantitas pengguna produk yang penulis temukan.

(4) Shampo Misteri ini adalah PANTENE BARU. 8 dari 10 wanita membuktikan shampo ini bantu atasi rambut patah, kering/kasar dan rambut rusak mereka.

(43)

2.1.1.5 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Pemberian Hadiah

Dari beberapa cara penyampaian pesan iklan yang digunakan pengiklan untuk menawarkan produk, pemberian hadiah kepada konsumen merupakan salah satu cara untuk meningkatkan penjualan produk. Dari cara penyampaian pesan iklan dengan pemberian hadiah tersebut, berikut ini adalah sebuah model pemberian hadiah yang penulis temukan.

(5) Rayakan Ulang Tahun Marie France Bodyline yang ke 18 dengan penawaran Special 1 – for – 1

Selama 18 tahun, Marie France Bodyline terbukti sebagai solusi pelangsingan tubuh terkemuka yang menggunakan teknologi mutakhir untuk membentuk tubuh ideal wanita di Indonesia. Datang dan nikmatilah penawaran eksklusif kami, beli 1 program, gratis 1 program. Penawaran inovatif kami mampu mengatasi masalah Anda dalam menghilangkan tumpukan lemak membandel di seluruh bagian tubuh, perut bahkan bagian yang tidak terlihat untuk membentuk tubuh Anda menjadi ideal.

Contoh (5) merupakan penyampaian pesan iklan dengan pemberian produk secara gratis. Dikatakan bahwa dengan pembelian 1 program, konsumen akan mendapat 1 program secara gratis. Dengan demikian, pengiklan memiliki dua tujuan, selain untuk menawarkan dan meningkatkan penjualan produk dengan cara memberikan hadiah agar pembaca tertarik, iklan tersebut bertujuan untuk merayakan ulang tahun pengiklan, yaitu dengan cara memberikan program secara gratis.

2.1.1.6 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Pemberian Layanan

Gratis dan Fitur Menarik

(44)

produk yang disertai dengan berbagai layanan dan fitur tersebut. Sebagai contoh adalah sebagai berikut.

(6) smart.

Hebat. Hemat.

Gratis facebook, Chatting & Browsing 100 Hari Unlimited Cuma Rp 399 ribu*

HaPe bisa jadi MP3 dan modem komputer Windows XP, Vista 32 dan Mac (Ver X 10.4 ke atas)

Customer Care dan Layanan Pesan Antar: 088 11 22 33 44 www.smart-telecom.co.id

Syarat dan ketentuan berlaku *Harga belum termasuk PPN

Pesan wacana iklan (6) disampaikan melalui pernyataan yaitu pemberian layanan gratis dan fitur menarik. Pernyataan tersebut ditonjolkan dengan nama merek dagang dan fasilitas-fasilitas yang ditawarkan. Keunggulan-keunggulan produk disampaikan dalam kalimat “Gratis facebook, Chatting & Browsing 100 Hari Unlimited.” dan “HaPe bisa jadi MP3 dan modem komputer Windows XP, Vista 32 dan Mac (Ver X 10.4 ke atas)”. Dengan memaparkan fasilitas-fasilitas produk, diharapkan pembaca akan tertarik memakai produk tersebut.

2.1.1.7 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Pemberian Tips

Pemberian tips merupakan salah satu cara pengiklan untuk menyampaikan pesan iklan. Penyampaian pesan iklan dengan pemberian tips dapat dikategorikan sebagai penyampaian iklan secara tidak langsung, karena pola iklan tersebut tidak langsung menawarkan produk. Berikut ini merupakan contoh pemberian tips yang penulis temukan.

(7) 5 tips praktis biar tetap fresh ‘n wangi

(45)

• Bersihin badan

Cara paling basic biar badan selalu fresh ‘n wangi adalah mandi minimal 2x sehari, biar kotoran & sisa keringat hilang.

• Baju longgar lebih baik

Setidaknya pakai baju longgar kalo lagi di rumah, biar sirkulasi udara tubuh mengalir lebih baik.

• Pola makan dan minum

Keringat adalah proses metabolisme tubuh, makanya atur pola makan & minum. Kurangi makanan pedas & berbau menyengat. Terus banyakin minum air putih.

• Jauhi rokok dan hindari stres

Penelitian membuktikan bahwa rokok banyak ruginya, apalagi buat kesegaran badan. Jadi, ngapain ngerokok? • Shower to Shower selalu

Yang ini sih pasti gak bakal ketinggalan. Selalu siapkan Shower to Shower Refreshing Cologne di dalam tas. Biar badan selalu fresh dan tetap wangi seharian.

Pada contoh (7), pemberian tips ditampilkan dengan rincian informasi yang memudahkan pembaca memahami isi wacana tersebut. Iklan tersebut berusaha memberikan informasi tentang cara menjaga kesegaran dan keharuman tubuh. Dalam wacana di atas dipaparkan berbagai macam tips, termasuk menggunakan produk tersebut. Dengan demikian, iklan tersebut memiliki pesan bahwa produk cologne tersebut juga merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk membantu menjaga kesegaran dan keharuman tubuh. Hal ini dilakukan pengiklan agar pembaca terpengaruh untuk menggunakan produk yang tersebut.

2.1.1.8 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Menampilkan Jadwal

Acara

(46)

(8) 101.4 trax fm JAKARTA Morning Zone Monday – Friday 6-10 am

All that and so much more!

Cara penyampaian pesan wacana iklan (8) di atas ialah dengan menampilkan jadwal acara. Wacana iklan saluran radio tersebut terdiri atas nama program siaran serta jadwal siaran berupa hari dan jam siaran. Melalui iklan tersebut, pengiklan berusaha memberi tahu pembaca tentang program beserta jadwal siaran program tersebut.

2.1.1.9 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Menampilkan Rangkaian

Acara

Penyampaian iklan dengan menampilkan rangkaian acara bertujuan agar pembaca mengetahui susunan acara yang akan dilangsungkan. Berikut ini adalah contoh wacana iklan yang menampilkan rangkaian acara.

(9) HMJ Ilmu Komunikasi UPH present Communicatio avenue

expand your horizon! Meet and Greet Alumni

Seminar Integrate Marketing Commnication ‘Beyond the Brand’ Seminar Public Relation ‘Personal Attraction for Public Speaker’ Seminar Broadcast Journalism ‘Jurnalisme Musik’

News Presenting Competition Radio Announcing Competition

Workshop Fotografi ‘Extending Your Expectation Ahead’ Parade

Bazaar

Stage Performance Special Guest Star 08-11

MARET 2010

(47)

Pada wacana iklan (9), penyampaian pesan iklan dilakukan dengan pemaparan pembuat iklan, judul acara, macam-macam acara, dan waktu pelaksanaan acara yang akan diselenggarakan Universitas Pelita Harapan. Dengan cara tersebut, pengiklan bertujuan agar pembaca dapat mengetahui rundown dan waktu pelaksanaan acara. Hal ini mempermudah dan menarik minat pembaca yang ingin hadir dalam event tersebut.

2.1.1.10 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Menyertakan

Pendapat Selebriti

Wacana yang menyertakan pendapat selebriti tentang produk yang diiklankan memiliki daya persuasif bagi pembaca. Pembaca diharapkan agar terpengaruh dengan apa yang dikatakan oleh selebriti tersebut.

(10) “Kemasannya aja uda yummy, apalagi isinya. PROCHIZ, pilihanku!”

Farah Quin

(48)

2.1.1.11 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Menyertakan

Persyaratan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, persyaratan berarti hal-hal yang menjadi syarat. Salah satu cara penyampaian pesan wacana iklan yaitu dengan menyertakan persyaratan. Berikut ini merupakan wacana iklan dengan menyertakan persyaratan yang penulis temukan.

(11) SOCCER EXPO

Coaching Clinic Photography bersama Arbain Rambey

Tema “Memotret Sepakbola”

Persyaratan:

• Peserta menggunakan kamera DSLR

• Biaya pendaftaran Rp 100.000,- (inc. workshop, meals, seminar kit, sertifikat, suvenir).

• Seluruh peserta dapat mengikuti lomba foto di Soccer Expo 2011.

• 10 foto terbaik akan ditayangkan di Kompas Images.

Coaching clinic Bola bersama Bambang Pamungkas Persyaratan:

• Biaya pendaftaran Rp 100.000,- (per team) dengan melampirkan data team.

• Usia 10 s/d 22 tahun. • Pendaftaran secara team. Freestyle Competition

Persyaratan:

• Melampirkan Akte lahir Asli dan Fotocopy. • Melampirkan Kartu Keluarga.

• Peserta diwajibkan memakai kostum sepakbola. • Waktu tampil diberikan durasi 7 menit.

• Sekali penampilan berjumlah 5 orang.

• Setiap SSB mengirimkan maksimal 3 orang peserta. • Daftarkan melalui SMS ke 9388, ketik reg (spasi)

SSBI sebagai bukti sudah bergabung di Asosiasi SSB Indonesia.

Coloring Competition Persyaratan:

Kategori 4-7 tahun:

(49)

• Kertas gambar disediakan panitia. • Waktu lomba pk. 9.00 – 10.00

Kategori 8-12 tahun:

• Peralatan gambar bawa sendiri (meja gambar, krayon, penghapus, rautan, etc).

• Kertas gambar disediakan panitia. • Waktu lomba pk. 9.00 – 10.00

Wacana iklan (11) merupakan contoh cara penyampaian pesan iklan dengan menyertakan persyaratan mengikuti lomba. Dalam iklan tersebut ditampilkan persyaratan berbagai lomba yang akan dilangsungkan. Hal ini dilakukan pengiklan agar pembaca yang berminat dapat mengetahui syarat-syarat dan dapat mengikuti lomba-lomba tersebut.

2.1.1.12 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Penyebutan Nama

Produk dan Harga

Cara penyampaian pesan wacana iklan lain yang penulis temukan adalah dengan menyebutkan nama produk, tempat penjualan produk, dan nama harga. Contoh wacana iklan tersebut adalah sebagai berikut.

(12) Passion Fruit, bando kancing, Sakura, Rp 5.500,- Lollipops Flavour, anting anyam, Sakura, Rp 8.500,-

Blackcurrant Fudge, kalung abjad warna, Sakura, Rp 25.500,- Lemon Splash, kalung hati kuning, Sakura, Rp 21.500,- Grapes Blast, purple tees, Pesta 42, Rp 46.500,-

Mix Fruit Candy Bar, stripe top, Juzzie, Rp 56.700,-

Orange and Apples, gelang transparan, Sakura, @ Rp 4.500,- Blueberry Gum, rubber watches, Bugs, Rp 30.000,-

Melon Fusion, hot pants, Juzzie, Rp 76.500,- Ice Blue Mints, kaos kaki, Sakura, Rp 24.500,-

Pink Cotton Candy, tas anyam pita, Bugs, Rp 185.000,- Banana Jellybeans, sepatu jelly, Juzzie, Rp 45.000,-

(50)

produk, tempat penjualan produk, dan harga produk. Cara penyampaian pesan iklan ini digunakan oleh pengiklan untuk memudahkan pembaca mengetahui produk-produk serta harga dan tempat pembelian produk tersebut. Pesan pengiklan dalam iklan ini ialah mengarahkan pembaca untuk membeli barang-barang di tempat yang telah direkomendasikan.

2.1.1.13 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Penyebutan Alamat

Website

Website merupakan situs jaringan internet yang banyak digunakan sebagai media komunikasi dan informasi. Selain itu, website pun digunakan produsen sebagai media iklan dengan berbagai khalayak sasaran. Berikut ini merupakan beberapa cara penyampaian iklan dengan menyebutkan alamat website yang penulis temukan.

(13) PICNIC

www.shop-picnic.com

Wacana iklan (13) merupakan salah satu contoh iklan toko online. Dalam iklan di atas disebutkan merek dan alamat website toko online tersebut. Dengan pemaparan alamat website tersebut, pengiklan berharap agar pembaca mengunjungi situs tersebut dan melihat barang-barang yang ditawarkan, dengan tujuan agar pembaca kemudian tertarik dan membeli produk-produk merek tersebut.

(51)

2.1.2 Penyampaian Pesan Wacana Iklan Berdasarkan Bentuk Wacana

Berikut ini merupakan pembahasan variasi penyampaian pesan wacana iklan berdasarkan bentuk wacana di beberapa media massa cetak yang penulis temukan.

2.1.2.1 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Menggunakan Kalimat

Berita

Cara penyampaian pesan iklan berdasarkan bentuk wacana yang penulis temukan salah satunya ialah dengan menggunakan kalimat berita. Berikut ini adalah contoh wacana iklan yang diwujudkan dalam kalimat berita.

(14) DOVE Shampoo No. 1 untuk rambut rusak. Terbanyak dipilih oleh konsumen Indonesia.

Wacana iklan (14) merupakan iklan yang cara penyampaiannya dengan menggunakan kalimat berita. Pesan wacana iklan tersebut disampaikan dengan penyataan berisi merek dagang yang menegaskan produk tersebut merupakan produk nomor satu. Dikatakan bahwa DOVE Shampoo “terbanyak” dipilih oleh konsumen Indonesia. Dengan demikian dapat diartikan bahwa pengiklan memberitakan keunggulan produk kepada pembaca. Hal ini dilakukan dengan maksud agar pembaca terpengaruh untuk mencoba produk tersebut.

2.1.2.2 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Menggunakan

Pengumuman

(52)

adalah sebagai berikut.

(15) HMJ Ilmu Komunikasi UPH present Communicatio avenue

expand your horizon! Meet and Greet Alumni

Seminar Integrate Marketing Commnication ‘Beyond the Brand’ Seminar Public Relation ‘Personal Attraction for Public Speaker’ Seminar Broadcast Journalism ‘Jurnalisme Musik’

News Presenting Competition Radio Announcing Competition

Workshop Fotografi ‘Extending Your Expectation Ahead’ Parade

Bazaar

Stage Performance Special Guest Star 08-11

MARET 2010

atUniversitas Pelita Harapan

Pada contoh (15), pesan iklan disampaikan dengan menggunakan pengumuman. Penyampaian pesan yang berupa pengumuman berisi penjelasan mengenai acara yang akan dilangsungkan ditandai dari penonjolan nama acara, penyelenggara acara, dan tempat diselenggarakannya acara tersebut. Dalam wacana di atas, diumumkan pula berbagai acara yang akan dilangsungkan oleh universitas tersebut. Dengan demikian, pengiklan bertujuan memberitahukan kepada pembaca tentang acara yang akan diadakan oleh universitas tersebut, yaitu temu alumni sehingga pembaca dapat dengan mudah mengetahui perihal acara tersebut.

2.1.2.3 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Menggunakan Wacana

Informatif

(53)

yang memberikan nilai informasi kepada pembaca. Berikut ini merupakan contoh penyampaian pesan wacana iklan dengan pernyataan menggunakan wacana informatif.

(16) I love christmas

Tahun ini Centro Departmen Store punya koleksi baru dengan tema I Love Christmas yang mulai digelar tanggal 12 November hingga 30 Desember 2009. Koleksinya mulai dari pakaian, aksesori sampai perlengkapan dekorasi rumah. Warnanya black, white and red dengan model yang sedang tren, ada little black dress, tulip skirt, gracian dresse, cocktail dresses dan banyak lagi. Kunjungi Centro Dept. Store terdekat!

lala

Iklan (16) menggunakan wacana informatif dalam penyampaiannya. Wacana tersebut berisi penjelasan mengenai tema penjualan, pengiklan, tanggal penjualan, dan barang-barang yang ditawarkan. Iklan di atas memberi nilai informasi kepada pembaca sehingga khalayak mengetahui waktu penjualan koleksi baru Centro Departmen Store serta berbagai macam jenis barang (koleksi baru) yang ditawarkan. Dengan demikian, pengiklan memberikan kemudahan pada pembaca yang membutuhkan informasi mengenai Centro Departmen Store dan yang tertarik berkunjung ke toko serba ada tersebut.

2.1.2.4 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Menggunakan Slogan

(54)

organisasi, partai politik, dsb. Berikut ini merupakan penyampaian pesan wacana iklan dengan slogan yang penulis temukan.

(17) PEGADAIAN

Mengatasi Masalah Tanpa Masalah

Contoh (17) merupakan iklan yang dibuat dengan menampilkan slogan perusahaan pengiklan. Slogan dibuat secara singkat dan jelas, yaitu “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah.” Slogan tersebut telah mewakili penawaran jasa Pegadaian kepada masyarakat, yaitu mengatasi masalah keuangan dan gadai dengan bunga pinjaman seminimal mungkin. Slogan yang terpampang beserta nama perusahaan tersebut memberi kesan ramah dan bersahabat bagi khalayak yang ingin menggadaikan barang di Pegadaian. Cara ini dilakukan pengiklan agar pembaca tertarik menggunakan jasa Pegadaian.

2.1.2.5 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Menggunakan

Pertanyaan

Kalimat tanya adalah kalimat yang isinya mengharapkan reaksi atau jawaban berupa pengakuan, keterangan, alasan, atau pendapat dari pihak pendengar atau pembaca (Chaer: 1988: 397). Berikut ini adalah cara penyampaian pesan wacana iklan dengan pertanyaan yang penulis temukan.

(18) Gusi sering berdarah padahal rajin sikat gigi?

Tahukah Anda, menyikat gigi saja masih meninggalkan kuman di dalam mulut yang menyebabkan gusi berdarah, gigi berlubang, dan bau mulut. Karena itu, Anda perlu berkumur dengan Listerine 2x sehari setelah menyikat gigi. Listerine efektif mengatasi kuman penyebab masalah mulut.

(55)

Penyampaian pesan wacana iklan (18) di atas ialah dengan menggunakan kalimat tanya. Kalimat “Gusi sering berdarah padahal rajin sikat gigi?” mengingatkan pembaca pada masalah gigi. Selain memaparkan pertanyaan, pengiklan menyertakan penjelasan sebab timbulnya masalah-masalah mulut serta solusi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Dengan demikian, pengiklan mengarahkan pembaca untuk mengetahui solusi mengatasi gusi berdarah, yaitu dengan menggunakan produk produsen.

2.1.2.6 Penyampaian Pesan Wacana Iklan Secara Ortografis

Penonjolan nama produk (merek) secara ortografis merupakan salah satu cara yang dilakukan pengiklan agar pembaca mengetahui merek produk yang ditawarkan. Sebagai contoh adalah wacana iklan berikut ini.

(19) GUESS

(56)

2.1.2.7 Penyampaian Pesan Wacana Iklan dengan Menonjolkan Nama

Produk Sebagai Akronim

Penonjolan produk (merek) lain yang penulis temukan adalah dengan menonjolkan nama produk sebagai akronim. Sebagai contoh yaitu wacana iklan berikut ini.

(20) MENU MANTAP MAkan taNpa TAPi Rp 15.000 tanpa ribet

(57)

Tabel 2.1

TABEL CARA PENYAMPAIAN PESAN WACANA IKLAN

DI MEDIA MASSA CETAK

No Cara Penyampaian Pesan Klasifikasi Contoh

1 Penyampaian pesan wacana iklan berdasarkan isi wacana

1. Himbauan BARU DAN LEBIH MUTAKHIR

LIFEBUOY

BERALIHLAH KE PERLINDUNGAN KUMAN YANG LEBIH MUTAKHIR

2. Pemaparan kandungan produk

Marina Sweet Compact & Loose Powder memiliki kandungan UV Protection yang lindungi wajahku dari sinar matahari. Squaline dan Jojoba Oil-nya menjaga kelembaban kulitku tanpa

menyebabkan kulit wajah berminyak. Miliki wajah lembut, cerah dan cantik dengan Marina Sweet Series! melindungi gusi

4. Penyebutan kuantitas pengguna produk

Shampo Misteri ini adalah PANTENE BARU. 8 dari 10 wanita membuktikan shampo ini bantu atasi rambut patah, kering/kasar dan rambut rusak mereka.

5. Pemberian hadiah

Rayakan Ulang Tahun

Marie France Bodyline yang ke 18 dengan penawaran Special 1 – for – 1

Selama 18 tahun, Marie France Bodyline terbukti sebagai solusi

(58)

mutakhir untuk membentuk tubuh ideal wanita di Indonesia. Datang dan nikmatilah penawaran eksklusif kami, beli 1 program, gratis 1 program. Penawaran inovatif kami mampu mengatasi masalah Anda dalam menghilangkan tumpukan lemak membandel di seluruh bagian tubuh, perut bahkan bagian yang tidak terlihat untuk membentuk tubuh Anda menjadi ideal.

6. Pemberian Layanan gratis dan fitur menarik

smart. Hebat. Hemat.

Gratis facebook, Chatting & Browsing 100 Hari Unlimited

Cuma Rp 399 ribu* HaPe bisa jadi MP3 dan modem komputer Windows XP, Vista 32 dan Mac (Ver X 10.4 ke atas)

Customer Care dan Layanan Pesan Antar: 088 11 22 33 44

www.smart-telecom.co.id Syarat dan ketentuan berlaku

*Harga belum termasuk PPN

7. Pemberian tips 5 tips praktis biar tetap fresh ‘n wangi

Gerah & bau keringat, emang paduan paling sempurna yang bisa ngerusak aktivitas kita. Makanya simak baik-baik tips di bawah ini.

• Bersihin badan

Cara paling basic biar badan selalu fresh ‘n wangi adalah mandi minimal 2x sehari, biar kotoran & sisa keringat hilang.

(59)

lebih baik Setidaknya pakai baju longgar kalo lagi di rumah, atur pola makan & minum. Kurangi makanan pedas & berbau menyengat. Terus Yang ini sih pasti gak bakal ketinggalan. Selalu siapkan Shower to Shower Refreshing Cologne di dalam tas. Biar badan selalu fresh seharian.

8. Pemaparan jadwal acara

101.4 trax fm JAKARTA Morning Zone Monday – Friday 6-10 am

(60)

 

9. Penyebutan rangkaian acara

HMJ Ilmu Komunikasi UPH present

Communicatio avenue expand your horizon! Meet and Greet Alumni

Seminar Integrate Marketing Commnication ‘Beyond the Brand’ Seminar Public Relation ‘Personal Attraction for Public Speaker’ Special Guest Star 08-11

MARET 2010

at Universitas Pelita Harapan

10. Pemaparan pendapat selebriti

“Kemasannya aja uda yummy, apalagi isinya. PROCHIZ, pilihanku!”

(61)

dapat mengikuti

Coaching clinic Bola bersama Bambang

Akte lahir Asli dan Fotocopy. maksimal 3 orang peserta.

• Daftarkan

melalui SMS ke 9388, ketik reg (spasi) SSBI sebagai bukti sudah bergabung di Asosiasi SSB Indonesia. Coloring Competition Persyaratan:

(62)

tahun:

• Peralatan gambar

bawa sendiri (meja, gambar, krayon, penghapus, rautan, etc).

• Kertas gambar

disediakan

• Peralatan gambar

bawa sendiri (meja, gambar, krayon, penghapus, rautan, etc).

• Kertas gambar

disediakan panitia.

• Waktu lomba pk.

9.00-10.00 12. Penyebutan

nama produk dan harga

Passion Fruit, bando kancing, Sakura, Rp 5.500,-

Lollipops Flavour, anting anyam, Sakura, Rp 8.500,-

Blackcurrant Fudge, kalung abjad warna, Sakura, Rp 25.500,- Lemon Splash, kalung hati kuning, Sakura, Rp 21.500,-

Grapes Blast, purple tees, Pesta 42, Rp 46.500,- Mix Fruit Candy Bar, stripe top, Juzzie, Rp 56.700,-

Orange and Apples, gelang transparan, Sakura, @ Rp 4.500,- Blueberry Gum, rubber watches, Bugs, Rp 30.000,-

Melon Fusion, hot pants, Juzzie, Rp 76.500,- Ice Blue Mints, kaos kaki, Sakura, Rp 24.500,-

Pink Cotton Candy, tas

anyam pita, Bugs, Rp

(63)

Banana Jellybeans,

2 Penyampaian pesan wacana iklan berdasarkan bentuk wacana

1. Menggunakan kalimat berita

DOVE Shampoo No. 1

untuk rambut rusak. Terbanyak dipilih oleh

konsumenIndonesia.

2. Menggunakan pengumuman

HMJ Ilmu Komunikasi UPH present

Communicatio avenue expand your horizon! Meet and Greet Alumni

Seminar Integrate Marketing Commnication ‘Beyond the Brand’ Seminar Public Relation ‘Personal Attraction for Public Speaker’ Special Guest Star 08-11

MARET 2010

at Universitas Pelita Harapan

3. Menggunakan wacana informatif

Gambar

TABEL KESIMPULAN.........................................................                  40
TABEL KESIMPULAN..................................................................          56
Gambar 1.1  Berikut ini merupakan tiga fungsi bahasa menurut Halliday (1970, 1973)
Tabel 1.1 Struktur Wacana Iklan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pratama (2011) Yuristisia (2009) Pengaruh Sistem Akuntansi, Desentalisasi dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kinerja Manajerial Pada Bank Syariah di Manado

Berdasarkan Hasil Evaluasi Administrasi, Teknis, Kewajaran Harga serta Evaluasi Kualifikasi dan Pembuktian Kualifikasi maka Pokja V Kantor Layanan Pengadaan (KLP) Kabupaten

Temuan ini mendukung hasil penelitian Grund et al , 2004 yang menyatakan bahwa dispersi upah (selisih upah tertinggi dengan upah terendah) memacu pekerja

Dengan strategi Lean yang berarti suatu usaha oleh seluruh elemen perusahaan untuk bersama-sama mengeliminasi waste , perusahaan diharapkan mampu meningkatkan rasio nilai

Kesimpulan penelitian ini disimpulkan terdapat hubungan yang sangat signifikan antara etnisitas dengan kemenangan calon legislatif di Kabupaten Langkat pada Pemilu legislativ

Bagaimana agar para waria yang bekerja menjadi pekerja seks komersial ini sadar dan mau untuk keluar dari pekerjaan tersebut adalah dengan memberikan pelayanan

129 2.Uji Linieritas Iklim (X2)Organisasi Terhadap Produktivitas Sekolah (Y)... Uji Linierias data Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Terhadap Iklim Organisasi