• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian penelitian berasal dari Bahasa Inggris, research artinya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian penelitian berasal dari Bahasa Inggris, research artinya"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

47

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Pengertian penelitian berasal dari Bahasa Inggris, research artinya pencarian kembali atau penyelidikan kembali untuk menjawab berbagai fenomena yang ada, dengan mencari, menggali, dan mengkategorikan sampai pada analisis fakta dan data. Penelitian itu sendiri setidaknya menguji teori, membantah teori dalam penelitian ilmiah atau pemecahan masalah dalam penelitian ilmiah yang bersifat praktis.55

Pada penelitian kualitatif ini digunakan tipe penelitian deskriptif. Menurut Creswell (2010), metode deskriptif-kualitatif termasuk paradigma penelitian

post-positivistik. Ciri lain dari metode deskriptif kualitatif ialah menitikberatkan pada

observasi dan suasana alamiah (natural setting). Peneliti terjun langsung ke lapangan, bertindak sebagai pengamat. Ia membuat kategori perilaku, mengamati gejala, dan mencatatnya dalam buku observasi. Asumsinya adalah pengetahuan bersifat konjektural dan tidak berlandaskan apa pun, penelitian merupakan proses membuat klaim-klaim, pengetahuan dibentuk oleh data, bukti, dan pertimbangan logis, penelitian harus mampu mengembangkan pernyataan yang relevan dan benar, dan aspek terpenting adalah sikap objektif.56

Menurut Bogdan dan Taylor, kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

55 Elvinaro Ardianto, Metodologi Penelitian untuk Public Relations : Kuantitatif dan Kualitatif, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2010, hal. 2.

(2)

48

dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic (utuh).57

3.2 Metode Penelitian

Tipe penelitian deskriptif adalah tipe penelitian yang tepat untuk menjawab permasalahan yang telah dijabarkan pada perumusahan masalah. Dengan tipe deskriptif, gambaran tentang objek yang diteliti yakni strategi PR dengan studi kasus L-Men of The Year lebih banyak terungkap dan diperkuat dengan data serta bukti yang relevan dengan hasil yang diharapkan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Metode kualitatif adalah metode yang tepat dalam melakukan penelitian dengan fokus pada strategi PR dalam Publisitas dengan studi kasus (case study) event L-Men of

The Year 2012 ini. Case study menurut Samiaji Sarosa (2012) merupakan suatu

metodologi penelitian yang menggunakan bukti empiris (bukan hasil eksperimen laboratorium) untuk membuktikan apakah suatu teori dapat diimplementasikan pada suatu kondisi atau tidak. 58

Dalam Burhan Bungin (2007) disebutkan bahwa dalam studi kasus, kasus-tunggal (single-case) sendiri dibedakan menjadi kasus terpancang dan kasus holistik. Studi kasus pada penelitian kualitatif ini adalah tunggal (single-case) pada event L-Men of the Year di Nutrifood. Penulis berusaha mengungkap lebih dalam mengenai hasil penelitian. Penelitian ini diharapkan mampu

57 Lexy J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001, hal. 3. 58 Samiaji Sarosa, Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar, Jakarta: PT. Indeks, 2012, hal. 115.

(3)

49

mengungkapkan praktik kampanye PR secara lebih nyata berdasarkan yang apa yang terjadi di lapangan, terkait dengan strategi. 59

Dalam Buku Studi Kasus Desain dan Metode yang ditulis oleh Robert K. Yin dikatakan bahwa studi kasus adalah salah satu metode penelitian ilmu-ilmu sosial. Secara umum, studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan How atau Why, bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang diselidiki, dan bila mana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer (masa kini) di dalam konteks kehidupan nyata.

60

Karakteristik umum desain penelitian berperan sebagai latar untuk memikirkan desain yang spesifik bagi studi kasus. Terdapat empat tipe desain yang berakar dari matriks 2x2. Matriks tersebut didasarkan pada asumsi bahwa kedua tipe tersebut juga ada kesatuan atau kemultian unit analisis. Karenanya, untuk strategi multi kasus keempat tipe desainnya adalah (1) desain kasus tunggal

holistic, (2) desain kasus tunggal terjalin, (3) desain multi kasus holistic, dan (4)

desain multi kasus terjalin. Peneliti menggunakan tipe-1, yaitu jenis holistik (unit analisis tunggal) dengan desain-desain kasus tunggal. Hal ini dikarenakan studi kasus yang digunakan adalah kasus tunggal event L-Men of The Year 2012. Hanya satu kasus bukan multi kasus, L-Men of The Year 2012 ini merupakan kasus yang fenomenal dan unik.

59 H.M Burhan Bungin, Penelitian Kualtitatif, Jakarta: Kencana, 2007, hal. 232.

60 Robert K. Yin, Studi Kasus Desain dan Metode, Terjemahan: M. Djauzi Mudzakir, Jakarta: PT. Rajawali Pers, 2008, hal. 1.

(4)

50

Jenis Desain-desain Kasus

Tunggal

Desain-desain Multikasus

Holistik (unit analisis

tunggal) Tipe-1 Tipe-2

Terjalin (unit multi analisis) Tipe-3 Tipe-4

Tabel 3. 1 Tipe-tipe Dasar Desain Studi Kasus

(Sumber: Robert K. Yin. 2008)

3.3 Subjek Penelitian

Adapun subjek penelitian adalah pihak-pihak yang berkompenten, yakni : 1. Arninta Puspitasari selaku Manager Associate Public Relations Nutrifood. Posisi ini merupakan posisi yang menentukan strategi dan disebuit juga dengan

key informant (informan kunci), karena berada di Departemen Public Relations

dibawah Divisi Marketing Communication.

2. Christian Widi Nugraha selaku Brand Manager L-Men. Brand Manager juga menjadi key informant kedua, dalam pembuatan konsep penyelenggaraan

L-Men of The Year yang berasal dari kemunculan produk itu sendiri.

3. Ariel Christianto Manager Associate Event Nutrifood. Posisi ini sebagai informan ahli, Departemen event berperan pada saat penerapan event di lapangan. Selain pada saat penerapan, Departemen event juga berpengaruh besar dalam penentuan strategi PR (pra event).

4. Rizal Idrus L-Men of The Year 2012. Pemenang L-Men of The Year tahun ini menjadi representasi dari publik yang telah melalui beberapa tahapan dalam seleksi L-Men of The Year di tahun 2012. Sehingga dapat menjadi sumber data peneliti untuk melengkapi hasil penelitian.

(5)

51

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data, peneliti melakukannya dengan berbagai teknik, diantaranya adalah:

A. Data Primer

Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara dengan key informan

dan informan serta observasi. Dalam melakukan wawancara terdapat informan

penelitian yang terdiri dari tiga kelompok: 1. Informan Kunci

2. Informan Ahli

3. Informan Insidental.61

B. Data Sekunder

Untuk data sekunder didapatkan dari studi literatur dan dokumentasi event

L-Men of The Year (Press Release dan Majalah Men’s Guide yang merupakan

majalah yang dibuat oleh Divisi Marketing Communication).

3.5 Definisi Konsep

Konsep penelitian yang dikembangkan dalam penelitian ini mengenai strategi Public Relations dan Publisitas. Adapun penjelasan mengenai definisi konsep yang dipaparkan oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Strategi adalah suatu cara untuk mencapai hasil tertentu yang telah ditetapkan pada perencanaan suatu organisasi. Begitu juga dengan PR, dalam

(6)

52

menjalankan aktivitasnya seorang PR membuat suatu strategi tepat guna yang sesuai dengan tujuan yang disusun sebelumnya.

2. Dalam menjalankan strateginya, PR tidak terlepas dari Publisitas atau publisitas. Publisitas adalah informasi yang bukan berasal dari media massa atau bukan merupakan hasil pencaharian wartawan media massa itu sendiri, namun media menggunakan informasi itu karena informasi itu memiliki nilai berita.

3. Event memiliki karakteristik tersendiri, yaitu keunikan, perishability,

intangibility, suasana dan pelayanan, serta interaksi personal. Dalam penelitian

kali ini, event-nya adalah L-Men of The Year.

3.6 Fokus Penelitian

Fokus penelitiannya adalah strategi PR Nutrifood dalam publisitas event

L-Men of The Year 2012. Fokus pada unsur POAC, yakni Planning, Organizing,

Actuating, dan Controlling berikut adalah penjelasannya:

1. Planning

Fokus penelitian kali ini adalah fokus pada tahap perencanaan. Pada tahap perencanaan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Strategi Public Relations dalam mempublisitaskan event ini diawali dengan mengetahui event yang akan diselenggarakan (konsep event) termasuk juga tema event tersebut.

b. Lalu, pembuatan materi press kit yang terdiri dari press release dan

(7)

53

pada saat grand final. PR juga membuat list media yang akan diundang beserta dengan invitation.

c. Perencanaan program-program dengan media daerah maupun nasional d. Serta media monitoring juga dilakukan pada tahap ini.

2. Organizing

Fokus penelitian selanjutnya adalah fokus pada tahap pengorganisasian. Pada tahap pengorganisasian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Konsep yang sudah dibuat dikoordinasikan dengan Departemen-Departemen terkait, diantaranya adalah keseluruha Departemen-Departemen di Divisi

Marketing Communications.

b. Lalu, materi komunikasi seperti iklan yang harus didistribusikan di daerah-daerah audisi dikoordinasikan dengan tim promosi daerah-daerah serta tempat pelaksanaan audisi.

3. Actuacting

Pada pelaksanaan strategi Publisitas event L-Men of The Year dimulai dari sebelum audisi. Publisitas dilakukan di kota-kota audisi hingga pada saat grand

final, berikut adalah penjelasannya:

a. Materi press kit dibagikan kepada media-media di kota audisi masing-masing dan grand final untuk media di Jakarta. Press kit didistribusikan melalui email dan CD (Compact Disc).

(8)

54

b. Lalu diselenggarakan juga press conference untuk menunjang kelengkapan berita yang akan dipublisitaskan oleh media. Selain press conference, diselenggarakan pula after press conference yang disebut dengan media

briefing yang sifatnya lebih non-formal.

4. Controlling

Pada tahapan ini, Public Relations melakukan evaluasi diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Kualitatif yang dijabarkan dalam bentuk kata-kata.

b. Kuantitatif dalam bentuk angka-angka yang merupakan hasil coverage news

clip yang sudah diberitakan di media massa.

3.7 Teknik Analisis Data

Metode penelitian kualitatif dalam analisis datanya tidak menggunakan bantuan statistika, tetapi menggunakan rumus 5W+1H (Who, What, When, Where, Why, dan How). Selain What (data dan fakta yang dihasilkan dari penelitian), How (bagaimana proses data itu berlangsung), Who (siapa saja yang bisa menjadi informan kunci dalam penelitian), Where (dimana sumber informasi penelitian itu bisa digali atau ditemukan), dan When (kapan sumber informasi itu bisa ditemukan); yang paling penting dicermati dalam analisis penelitian kualitatif adalah Why (analisis lebih dalam atau penafsiran/interpretasi lebih dalam ada apa di balik fakta dan data hasil penelitian itu, mengapa bisa terjadi seperti itu).62

(9)

55

Data yang telah diperoleh pada waktu penelitian akan dianalisis oleh peneliti. Dalam penelitian kali ini, penulis mengacu pada teori Huberman dan Miles (1992) mengenai konsep analisis data. Huberman dan Miles (1992) dalam Buku Prof. Dr. Hamidi mengungkapkan adanya konsep analisis data dengan: data

collection, data reduction, data display, conclusion drawing, and verifying.63

Dalam Buku Elvinaro Ardianto, Mile dan Huberman berpendapat bahwa ada tiga jenis kegiatan dalam analisis data64

1. Reduksi

:

Reduksi bukan sesuatu yang terpisah dari analisis. Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memfokuskan, membuang, menyusun data dalam suatu dalam suatu cara di mana kesimpulan akhir dapat digambarkan.

2. Model data (data display)

Kita mendefinisikan model sebagai suatu kumpulan informasi yang tersusun yang membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambil tindakan. Bentuk yang paling sering dari model kualitatif adalah teks naratif.

3. Penarikan/Verifikasi kesimpulan

Dari permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai memutuskan apakah makna sesuatu, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, dan proporsi-proporsi.

Pada prinsipnya analisis data merupakan sejumlah aktivitas yang dilakukan oleh peneliti ketika proses pengumpulan data atau informasi berlangsung, sampai

63Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif, Malang: UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah, 2008, hal. 97.

64

(10)

56

pada penarikan kesimpulan berupa konsep atau hubungan antar konsep. Secara praktis dan mudah dipahami, langkah-langkah dalam menyajikan atau menganalisis data adalah sebagai berikut65

1. Membuat catatan lapangan

:

Maksud langkah ini adalah peneliti mencatat, merekam, atau memotret apa yang didengar dan dilihat di lapangan, sebagai hasil wawancara mendalam, pengamatan, dan atau membaca dokumen. Langkah ini bisa disebut fase pengumpulan data (data collection). Awalnya bisa bersifat eksploratif dan semakin terfokus pada data diperlukan peneliti.

2. Membuat catatan penelitian

Dalam langkah kedua ini peneliti menulis kembali semua yang diperoleh dari langkah pertama, sehingga menjadi catatan yang lebih rapi, mudah dipahami, enak dibaca tetapi hanya berisi yang terkait dengan yang diperlukan (reduksi, eksklusi-inklusi, sampling).

3. Mengelompokan data sejenis

Semakin hari, hasil dari langkah pertama dan kedua akan semakin banyak, berlembar-lembar. Karena itu peneliti seawal mungkin jika sudah bis, mulailah memilah atau mengelompokan “data sejenis” atau subtema atau tema dari kumpulan data tersebut.

4. Melakukan interpretasi dan penguatan

Maksud langkah ini adalah peneliti “meraba-raba” memberi arti terhadap deskripsi responden (kelompok-data) dalam menjawab permasalahan penelitian.

(11)

57

3.8 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Teknik pemeriksaan keabsahan data bisa dilakukan dengan triangulasi. Untuk memperoleh derajat keabsahan yang tinggi bisa dilakukan dengan triangulasi. Dengan mengacu kepada Denzin (1978) dalam Buku Burhan Bungin, maka pelaksanaan teknis dari langkah pengujian keabsahan ini adalah dengan melakukan triangulasi peneliti, metode, teori, dan sumber data. Dalam penelitian kali ini, peneliti menggunakan triangulasi dengan sumber data. Adapun yang mendasari peneliti menggunakan triangulasi tersebut adalah cocok dengan metode observasi partisipatif yang dilakukan peneliti, sehingga peneliti dapat melakukan pengecekan secara langsung. 66

Dalam melakukan pemeriksaan keabsahan data akan dilakukan dengan menggunakan teknik67

1. Triangulasi kejujuran peneliti :

2. Triangulasi dengan sumber data 3. Triangulasi dengan metode

Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan peneliti adalah triangulasi sumber data. Menurut Meleong, triangulasi sumber data memberi kesempatan untuk dilakukannya hal-hal sebagai berikut: (1) penilaian hasil penelitian yang dilakukan oleh responden, (2) mengoreksi kekeliruan sumber data, (3) menyediakan tambahan informasi secara sukarela, (4) memasukan informan dalam kancah penelitian, menciptakan kesempatan untuk

66

H.M Burhan Bungin, op.cit., hal. 256. 67 H.M Burhan Bungin, op.cit., hal. 256.

(12)

58

mengiktisarkan sebagai langkah awal analisis data, (5) menilai kecukupan menyeluruh data yang dikumpulkan.68

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur perubahan kadar air, kehilagan berat, perubahan warna, tekstur dan menentukan tingkat kerusakan yang terjadi selama

Mengenai struktur kehidupan sosial yang terjadi pada masyarakat di Kampung Kauman, kini Kauman telah mengalami perubahan yang sangat besar seiring dengan

sehingga diharapkan adanya kesediaan untuk menerima perbaikan. Apa yang akan disupervisi itu timbul dari harapan dan dorongan dari guru sendiri karena dia

Sebagaimana tertera dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), kebijakan industri pertahanan dan keamanan nasional dilaksanakan melalui program pengembangan

Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang terapetik dan kondusif, Untuk menghindari konflik adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam

Organisasi Advokat yang merupakan satu - - satunya wadah satunya wadah profesi Advokat, sehingga tidak relevan lagi untuk. profesi Advokat, sehingga tidak relevan

Terminal Solo melayani trayek angkutan AKAP dan AKDP, pada bagian barat dari terminal merupakan daerah pelayanan untuk trayek angkutan yang menuju kebarat seperti Yogyakarta,

Aspek 4 3 2 1 Kelebihan dan Kelemahan Mampu mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam seluruh tahapan pembelajaran (learning cycle) Hanya mampu mengetahui