• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gue merasa kalau gue menjadi host The Hits menggantikan Jhon Terpantau pasti keren! Ini juga pengaruh karena gue ngangkat, bukan ngangkat barang!

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Gue merasa kalau gue menjadi host The Hits menggantikan Jhon Terpantau pasti keren! Ini juga pengaruh karena gue ngangkat, bukan ngangkat barang!"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENULIS KEBANGETAN

Pagi ini gue bangun kesiangan untuk yang kesekian kalinya. Kebiasaan gue tiap pagi, tiap hari, dan gue bingung gimana mengubah kebiasaan buruk gue ini!

Hidup gue selalu gue mulai dari bangun- ngampus-online gratisan-pulang. Sebagai Mahasiswa yang sudah bisa dikatakan Mahasiswa tingkat akhir. Gue baru menyadari kalo gue belum punya cita-cita dan rencana yang jelas buat masa depan gue. Pernah berkhayal jadi guru Bahasa Inggris, karena waktu gue SMP kelas satu, gue punya guru Bahasa Inggris yang menyenangkan. Waktu itu, gue juga lagi jatuh cinta sama seoarang cewek. Tapi, itu dahulu kala. Sekarang cita-cita gue berubah, baru-baru ini gue berniat jadi seorang presenter TV NASIONAL, Transver TV.

(2)

Gue merasa kalau gue menjadi host The Hits menggantikan Jhon Terpantau pasti keren! Ini juga pengaruh karena gue ngangkat, bukan ngangkat barang! Di acara Seminar Nasional Komunikasi bersama Indra Penuh Lambang. Gue juga pernah terinspirasi oleh Radityadikalaukalau, seorang penulis yang gue kagumi sejak nonton Film Kambing Mengubah Kejantan. Sampai-sampai gue berusaha buat belajar blog yang ujung-ujungnya membuat gue GO-BLOG!

Setelah sekian lama tau dan mengagumi Radit, dan disayangkan baru hari ini gue bisa baca buku dia yang berjudul, Marmut Pinky Sekali. Gue enggak ngerti, tapi gue terpana tingkat khayal dia tinggi ampe Marmut dicat pink sama dia! Padahal waktu gue menulis ini, si Radityadikalaukalau, sudah bersiap menerbitkan buku terbarunya lagi yang berjudul, Lelaki Setangah Sushi! Bener kan khayalan dia di luar kewarasan! Lelaki setengah sushi? Enggak kebayang wujudnya kayak apa.

(3)

terlalu suka membaca. Apalagi membaca buku tentang KIMIA ORGANIK, Kalkulus, statistik, dan kawan-kawannya. Alasannya sederhana aja sih.

Pertama, gue Jurusan Administrasi Pendidikan. Pasti lo gak tau kan? Gue aja baru tahu pas masuk jurusan ini. Tapi jurusan ini keren kok. Muji dikit ah, sapa tahu ada dosen gue yang baca. Haha!

Kedua, gue emang enggak suka baca buku. Menurut teori yang gue denger, gue tipe lelaki Audiovisual, ngerti enggak lo Audiovisual? Audiovisual adalah istilah dunia radio artinya lihat dan bunyikan.

Ketiga, gue percaya pepatah yang mengatakan, bertanyalah agar tidak sesat di jalan. Maka dari itu, gue lebih suka nanya-nanya kalau lagi ujian. Nanya jawaban teman gue alias nyontek! Jadi jangan salahkan gue, salahkan saja pepatah itu, coba pepatahnya, malu membaca, sesat di jalan. Pasti gue rajin membaca. Jadi yang salah siapa coba? Pepatah khan! Adalagi pepatah yang diajarin guru SD gue.

(4)

Rajin pangkal kaya, malas pangkal bodoh. Jadi enggak ada hubunganya kalo pengen kaya harus rajin membaca. Makanya gue gak suka membaca. Coba waktu itu diajarin bunyinya, membaca pangkal kaya. Pasti gue rajin membaca.

Dan yang terakhir yang ke empat, alasan paling penting kenapa gue gak suka membaca buku, terutama buku Kimia Organik dan Kalkulus serta sahabatnya si buku Statistik dan sodara tirinya Kimia tulen. Jawabanya simple aja sih, karena OTAK GUE ENGGAK CUKUP BUAT MEMAHAMI BUKU KALKULUS BERSAUDARA ITU!

Jujur, gue sebenarnya malu karena salah satu cita-cita gue pengen jadi penulis kayak Bang Radityadikalaukalau. Tapi, gue sendiri belum baca semua buku dia. Dasar gue emang penggemar yang keterlaluan! Tak tahu diri, jelek, del el el, eh busyett baru sadar ya gue? Tapi gue bakal berusaha dech kalo gue bakal rajin membaca dan menabung serta rajin menulis, biar bisa jadi penulis keren kayak Radit

(5)

dan Si Pocong.

Sebenarnya gue udah mulai kenal dengan dunia menulis sedari gue masih duduk di bangku SD. Waktu itu ada tugas mengarang, menceritakan pengalaman tentang liburan sekolah. Di masa itu gue lagi masanya puber dan sering ketemu cewek cantik. Dengan tekat yang kuat, akhirnya gue berhasil menuangkan kepuberan gue itu ditulisan gue, dan guru gue pun tepuk tangan!!! Walaupun seadanya. Elus dada penuh sabar.

Sekarang gue berkhayal jadi penulis seperti Bang Radit, walaupun sebenarnya gue sadar sih, seperti kata pepatah, gue ini ibarat nyamuk yang

ingin terbang ke bulan. Pernah dengar gak pepatah

itu? Itu pepatah yang baru gue ciptain pas nulis tulisan ini. KREATIF! Sumpah gue muji diri sendiri, jangan pada protes ya!

Tiba-tiba seekor malaikat membisikkan ke gue, Enggak ada yang gak mungkin kalo lo mau

berusaha. Oleh karena itu, gue masih meneruskan

(6)

seandainya tulisan ini di muat di koran, majalah, apalagi dikumpulkan menjadi sebuah novel. Itu artinya, orang bakal tahu kalo dunia sudah hampir kiamat karena GUE MANUSIA BODOH AJA, BISA JADI PENULIS! Ini hiperbol banget enggak sih?

Rasa malu gue juga bertambah ketika teman gue sendiri, yang sudah gue anggap saudara, bahkan lebih dari itu. Gue minta tolongin untuk baca tulisan ini dan dia memberikan komentar,

“Kalimat pertama rancu, kalimat kedua

rancu, kalimat ketiga…” Gue langsung motong

pembicaraannya.

“Pasti RANCU juga kan?”

Coba elo bayangin, hati siapa di negara yang besar ini, negara yang kaya akan sumber daya alam ini, negara yang banyak koruptornya, negara yang hampir (selalu) kalah dalam pertandingan bola dengan negara mALAYsia, coba lo bayangin! Sekali lagi ‘COBA LO BAYANGIN’ hati siapa yang enggak bakal sedih bila orang yang elo anggap saudara ternyata bukan muji tulisan elo. Malah berani

(7)

dengan jujur bilang

“Iya mau gimana lagi, tulisan elo RANCU BRO!”

Gua selama ini selalu menjunjung tinggi kejujuran (kecuali kepepet) tapi kali ini gua bilang,

“JUJUR ITU TIDAK ADIL!“ Teriak gue histeris, tapi sekali lagi dalam hati, ADIL ITU TIDAK JUJUR BRO.

Mungkin karena itu juga para pejabat jarang berkata jujur! Karena gue berpikir para bapak terhormat kita adalah orang yang adil kepada rakyat. Jadi mereka berperinsip bahwa, ADIL ITU TAK JUJUR! Sebab, jika mereka menjunjung kejujuran, maka mereka tidak akan bisa beliin mobil buat istri dan para selingkuhanya, enggak akan bisa kuliahin semua anaknya, anak dari istri asli maupun simpanannya. Ups! Oleh karena itulah mereka lebih memilih memakai prinsip, JUJUR ITU TIDAK ADIL.

(8)

sampai gue bela-belain pakai duit jajan gue cuma untuk beli buku. Gue bela-belain pinjem buku dan gue belai-belai Bela Safira! Eh apa-apaan sih! Ngaco banget deh!

Gue heran ketika baca tulisan @poconggg dan Bang Radit, mereka awalnya enggak pernah berniat jadi penulis. Tapi kok bisa jadi penulis terkenal? Nah gue yang niat nya kebangetan jadi penulis walau gak bisa nulis, ampe gak bisa tidur, gak bisa makan, gak bisa kemana-mana. Tetep enggak bisa!

Satu hal yang gue yakini, seorang profesor pun enggak akan bisa dikenal, bila dia enggak berkenalan dengan kita. Begitu juga penulis, penulis enggak akan pernah jadi penulis kalau tidak menulis. Sebenarnya gue memang sudah ngelantur kemana-mana dan enggak ada hubungannya sama sekali dengan menulis. Tapi, please… kasihanilah gue, jangan bilang RANCU lagi, gue mohon... pasang wajah sememelas mungkin!

(9)

penulis. Gue sampai berusaha sok ngeksis di Twitter, padahal gue baru kenal yang namanya Twitter dan orang-orang udah kenal Twitter bertahun-tahun lebih dahulu dari pada gue, sampai ada yang kena batuk menahun gara-gara Twitter. Maklumlah, gue Mahasiswa tingkat akhir yang baru belajar ngegaul. Hellow kemana aja gue kemarin-kemarin, padahal nongkrong warnet-warnet aje?!

Gue tahu, gue belum bisa jadi yang terbaik buat bokap, nyokap, adek gue, pacar, sahabat gue, teman gue, sepeda gue, pak kos, pak dosen, dan pak satpam kampus gue, juga yang paling bikin gue sedih banget gue belum bisa jadi SESUATU, buat Syahrini. Gue tau, gue sadar, gue belum bisa membahagiakan kalian guys. Maafin gue ya. Elap air mata yang jatuh ke pipi… Gue tahu dari tadi gue enggak bisa bikin kalian tersenyum, gue tau itu. Sekali lagi, maafin gue guys. Gue bakal berjuang mengembara ke Negeri Cina nun jauh di sana! Hanya untuk membuat kalian bangga. Buat kalian bahagia. Walaupun sebenarnya gue enggak tau ke Cina itu bisa apa

(10)

enggak cuma jalan kaki plus sendal jepit butut? Gue juga enggak tahu Cinta itu sebelah mananya Pulau Jawa? Aduh Geografi gue gimana sih? Yah ya gue tahu Cina itu di Negara seberang, yang harus melewati lautan. Gue sendiri belum pernah naik pesawat. Apalagi kapal laut. Mungkin, kalo gue kesasar gue cuma bisa bertanya pada rumput yang bergoyang. Mohon do’a restunya. Semoga gue bisa buat kalian bangga. Amin Ya Rabbal’alamin.

Referensi

Dokumen terkait

436 Awalnya gue ga tau soal zenius gue tau nya juga dari temen.Gue udah make zenius sejak kelas 12.Sekali belajar pake zenius gue langsung ketagihan buat belajar soalnya gue jadi

Para dosen dan asisten dosen serta karyawan dan karyawati Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Antasari Banjarmasin yang telah banyak memberikan ilmu dan layanan yang

Alasan-alasan tersebut dapat memberikan jawaban bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya tindakan tidak aman diantaranya (1) manajemen dalam hal peraturan dan

Dari hasil perhitungan nilai odds ratio dan convidence interval maka di dapat keterkaitan tertinggi yaitu pada communication and coordinations dan decision error

Berdasar hasil penelitian dan kesimpulan dapat diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa PJKR yang menempuh mata kuliah pengajaran permainan net memiliki kemampuan gerak

Kinerja guru pada dasarnya merupakan unjuk kerja yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. Kualitas kinerja guru akan sangat menentukan