• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Pengantar Ilmu Pengetahuan Sosia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Pengantar Ilmu Pengetahuan Sosia"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

ILMU EKONOMI

I

l

mu

e

k

onomi

a

da

l

a

h

i

l

mu

y

a

ng

me

mpe

l

a

j

a

r

i

pe

r

i

l

a

k

u

ma

nus

i

a

da

l

a

m

me

me

nuhi

k

e

but

uha

nn

y

a

.

E

k

onomi

munc

ul

s

e

j

a

k

ma

nus

i

a

l

a

hi

r

s

a

mpa

i

(4)

3

1.

Pengertian, Karakteristik, Ruang Lingkup

Secara terminologis, ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu ο κος (dibaca: ἶ oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan νόμος (dibaca: nomos) yang berarti “peraturan, aturan, hukum”. Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.”1

Menurut Albert L. Meyers (Abdullah, 1992:5) ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempersoalkan kebutuhan dan pemuasan kebutuhan manusia. Kata kunci dari definisi ini adalah kebutuhan dan pemuas kebutuhan. Kebutuhan, yaitu suatu keperluan manusia terhadap barang dan jasa yang sifat dan jenisnya sangat bermacam-macam dalam jumlah yang tidak terbatas. Pemuas kebutuhan, memiliki ciri-ciri terbatas. Aspek yang kedua inilah menurut Lipsey (1981:5) yang menimbulkan masalah dalam ekonomi, yaitu karena adanya suatu kenyataan yang senjang, karena kebutuhan manusia terhadap barang dan jasa jumlahnya tak terbatas, sedangkan di lain pihak barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan sifatnya terbatas.

Ahli ekonomi lainnya yaitu J. L. Meij (Abdullah, 1992:6) mengemukakan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu tentang usaha manusia ke arah kemakmuran. Pendapat tersebut sangat realistis karena ditinjau dari aspek ekonomi di mana manusia sebagai mahluk ekonomi (homo economicus) pada hakekatnya mengarah kepada pencapaian kemakmuran.

Kemudian Samuelson dan Nordhaus (1990:5) mengemukakan ilmu ekonomi merupakan studi tentang perilaku orang dan masyarakat dalam memilih cara menggunakan sumber daya yang langka dan memiliki beberapa alternatif penggunaan, dalam rangka memproduksi berbagai komoditi, untuk kemudian menyalurkannya baik saat ini maupun di masa depan kepada berbagai individu dan kelompok yang ada dalam suatu masyarakat. Menurut Samuelson bahwa ilmu ekonomi itu merupakan ilmu pilihan. Ilmu yang mempelajari bagaimana orang memilih penggunaan sumber-sumber daya produksi yang langka atau terbatas untuk memproduksi berbagai komoditi, dan menyalurkannya ke berbagai anggota masyarakat untuk segera dikonsumsi.

Secara fundamental dan historis, ilmu ekonomi dapat dibedakan menjadi dua, yakni ilmu ekonomi positif dan normatif (Samuelson dan Nordhaus, 1990:9). Ilmu ekonomi positif hanya membahas deskripsi mengenai fakta, situasi, dan hubungan yang terjadi dalam ekonomi, sedangkan ilmu ekonomi normatif membahas pertimbangan-pertimbangan nilai dan etika, misalnya: “Haruskah sistem perpajakan

1 Wikipedia Bahasa Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi, diakses pada 21 September 2014.

(5)

diarahkan pada kaidah mengambil dari yang kaya untuk menolong yang miskin?”

Ilmu ekonomi positif merupakan ilmu yang hanya melibatkan diri dalam masalah “Apakah yang terjadi”. Oleh karena itu, ilmu ekonomi positif itu netral terhadap nilai-nilai. Artinya ilmu ekonomi positif itu “bebas nilai” (value free) … hanya menjelaskan “Apakah harga itu” dan “Apakah yang akan terjadi jika harga itu naik atau judgment). “Seorang ekonom penganut etika puritan egalitarianisme, Gunnar Myrdal (1898-1987) lebih suka menyebutnya ilmu ekonomi institusional.

Ilmu ekonomi juga memiliki keterbatasan. Walaupun kita ketahui dalam ilmu ini telah digunakan pendekatan kuantitatif-matematis, tetapi pendekatan tersebut tidak dapat menghilangkan keterbatasannya yang melekat pada ilmu ekonomi sebagai salah satu cabang ilmu sosial. Menurut Abdullah (1992:8), keterbatasan tersebut mencakup hal-hal sebagai berikut.

Objek penyelidikan ilmu ekonomi tidak dapat dilokalisasikan.

Sebagai akibatnya, kesimpulan atau generalisasi yang diambilnya bersifat kontekstual (akan terikat oleh ruang dan waktu).

Dalam ilmu ekonomi manusia selain berkedudukan sebagai

subjek yang menyelidiki, juga objek yang diselidiki. Oleh karena itu, hasil penyelidikannya yang berupa kesimpulan ataupun generalisasi, tidak dapat bersifat mutlak, di mana unsur-unsur subjeknya akan mewarnai kesimpulan tersebut.

Tidak ada laboratorium untuk mengadakan

percobaan-percobaan. Sebagai akibatnya ramalan-ramalan ekonomi sering kurang tepat.

Ekonomi hanya merupakan salah satu bagian saja dari seluruh

program aktivitas di suatu negara.

(6)

5

syarat ini bisa disebut juga dengan Cateris Paribus.

Ditinjau dari ruang lingkupnya, ilmu ekonomi juga dapat dibedakan atas makro ekonomi dan mikro ekonomi (Samuelson dan Nordhaus, 1990:99). Istilah makro ekonomi pertama kali diperkenalkan oleh Ragnar Frisch pada tahun 1933, untuk diterapkan pada studi mengenai hubungan antar agregat ekonomi yang bersifat luas, seperti: pendapatan nasional, inflasi, pengangguran agregat, neraca pembayaaran (Taylor, 2000:597). Perlu diketahui bahwa pada masa sebelumnya, sasaran kebijakan makro ekonomi adalah kesempatan kerja full employment (kondisi di mana seluruh sumber daya, khususnya tenaga kerja, bisa terserap sepenuhnya) dan stabilitas harga. Dalam perekonomian terbuka, posisi neraca pembayaran (balance of payment) atau pola tingkat pertukaran di pasar pertukaran valuta asing dapat dipandang sebagai tujuan yang terpisah dari kebijakan makro ekonomi atau sebagai suatu halangan terhadap operasional makro ekonomi (Britton, 2000:596).

Dalam hal ini, instrumen kebijakan makro ekonomi adalah moneter dan fiskal. Kebijakan moneter dilaksanakan oleh bank sentral, sebagai contoh oleh Bank Indonesia. Salah satu keuntungan kebijakan moneter sebagai alat untuk mempengaruhi perekonomian adalah berbeda dari kebijakan fiskal. Kebijakan ini bisa dikaji ulang dan diubah secara berkelanjutan berdasarkan informasi baru (Britton, 2000:596).

Kebijakan fiskal adalah perpajakan dan pembelanjaan masyarakat yang dikontrol oleh pemerintah yang tunduk pada ketentuan-ketentuan yang telah mendapat pengesahan dari badan legislatif. Pajak dan pembelanjaan mempengaruhi perekonomian melalui cara yang berbeda-beda, tetapi kebijakan fiskal dalam konteks saat ini adalah efek budget sebagai suatu keseluruhan terhadap tingkat agregat permintaan dalam perekonomian.

Penggunaan pinjaman publik dan tingkat suku bunga untuk menstabilkan perekonomian diterima sebagai suatu prinsip kebijakan pada tahun 1950-an dan 1960-an, seiring dengan gagasan Maynard Keynes yang telah mengubah banyak prinsip ekonomi. Selanjutnya, di tahun 1970-an dan 1980-an muncullah neo klasik atau kontra revolusi monetaris yang berasal dari Chicago dan dipimpin Milton Frriedman. Isu yang mendasar dalam perdebatan ini berkaitan dengan hubungan antara dua tujuan dari full employment dan stabilitas harga.

Menurut Britton (2000:597), tidak bisa dipungkiri, dalam praktiknya catatan kebijakan makro ekonomi sejak tahun 1970-an lebih banyak mengalami kegagalan dibandingkan keberhasilan. Inflasi meningkat tajam di sebagian besar negara, terutama pada periode kenaikan harga minyak dunia yang paling dramatis, 1974 dan 1979. Sejak tahun 1980-an inflasi lebih rendah, tetapi pada saat bersamaan

(7)

pengangguran di banyak negara jauh lebih tinggi. Respons terhadap berbagai kekecewaan ini telah mengarahkan pada tindakan memperkenalkan desain kebijakan baru untuk meningkatkan “saling tukar” (trade off) antara dua sasaran. Di tahun 1970-an, khususnya di Inggris, penekanannya yang utama adalah kebijakan harga dan penghasilan.

Perkembangan ekonomi mikro sebagai suatu bidang tersendiri merupakan bagian dari pendekatan marjinal atau neo klasik yang mulai mendominasi teori ekonomi setelah tahun 1970-an. Dalam teori neo klasik mengarahkan perhatiannya pada alokasi sumber daya yang tersedia secara efektif (dengan asumsi implisit mengenai full employment) dan pada determinasi “subyektif” terhadap harga-harga individual yang berdasarkan pada kegunaan marjinal (Asimakopulos, 2000:660).

Terdapat enam topik yang sering dipresentasikan dalam ekonomi mikro, yaitu: (1) teori perilaku konsumen; (2) teori pertukaran; (3) teori produksi dan biaya; (4) teori perusahaan; (5) teori distribusi; dan (6) teori ekonomi kesejahteraan (Asimakopulos, 2000:661).

Dewasa ini ilmu ekonomi telah berkembang jauh melebihi ilmu-ilmu sosial lainnya yang terbagi dalam beberapa bidang kajian antara lain: (1) ekonomi lingkungan; (2) ekonomi evolusioner; (3) ekonomi eksperimental; (4) ekonomi kesehatan; (5) ekonomi institusional; (6) ekonomi matematika; (7) ekonomi sumber daya alam; (8) ekonomi pertahanan; (9) ekonomi sisi penawaran; (10) ekonomi kesejahteraan; (11) ekonomi dualistik; (12) ekonomi informal; (13) ekonomi campuran; (14) ekonomi pertanian; (15) ekonomi tingkah laku; (16) ekonomi pembangunan.

2.

Metode Ilmu Ekonomi

2.1. Induktif

(8)

7

dengan acuan, prinsip, hukum dan ketentuan yang ada dalam ilmu ekonomi. Misalnya, dalam ilmu ekonomi terdapat hukum yang mengemukakan bahwa: “Jika persediaan barang-barang dan jasa berkurang dalam masyarakat, sementara permintaannya tetap, maka barang-barang dan jasa-jasa akan naik harganya”.

2.3. Matematika

Metode ini digunakan untuk memecahkan masalah-masalah ekonomi dengan cara pemecahan soal-soal secara matematis. Hal ini maksudnya bahwa dalam matematika terdapat kebiasaan-kebiasaan yang dimulai dengan pembahasan dalil-dalil.

2.4. Statistika

Metode ini digunakan dalam pemecahan masalah ekonomi dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, penafsiran data, dan penyajian data dalam bentuk angka-angka secara statistik. Dari angka-angka yang disajikan, kemudian dapat diketahui permasalahan yang sesungguhnya untuk kemudian dicarikan cara pemecahannya.

3.

Kegunaan Ilmu Ekonomi

Tiap orang perlu menguasai atau mempelajari ilmu ekonomi karena tiap orang menghadapi kelangkaan dalam pemenuhan kebutuhan. Oleh karena itu, untuk mendapat hasil yang optimal, orang perlu menerapkan ilmu ekonomi. Ada empat kegunaan utama dari mempelajari ilmu ekonomi yaitu sebagai berikut.

Mengajarkan cara berpikir yang dapat kita gunakan setiap hari

ketika kita perlu mengambil keputusan. Cara berpikir yang dimaksud adalah tiga konsep fundamental dalam ilmu ekonomi, yaitu biaya oportunitas, marjinalitas, dan pasar yang efisien.

Belajar ilmu ekonomi adalah untuk memahami masyarakat

dengan lebih baik. Dengan belajar ekonomi, kita dapat mencari jawaban atas beberapa pertanyaan, seperti mengapa orang memutuskan untuk membelanjakan uang dan waktunya untuk membangun gedung-gedung dan pabrik? Mengapa orang yang lain memutuskan untuk membuka lahan, membangun jalan, atau memproduksi alat-alat transportasi?

Mempelajari ilmu ekonomi adalah agar kita memahami

persoalan-perosalan global. Pemahaman yang baik akan ilmu ekonomi sangat penting dalam membantu kita memahami persoalan global.

(9)

Ilmu ekonomi adalah membuat kita menjadi pemilih yang

(10)

ILMU PSIKOLOGI

P

s

i

k

ol

ogi

me

r

upa

k

a

n

c

a

ba

ng

i

l

mu

y

a

ng

me

mpe

l

a

j

a

r

i

k

ondi

s

i

k

e

j

i

wa

a

n.

Or

a

ng

y

a

ng

me

ngu

a

s

a

i

da

n

me

nj

a

l

a

ni

ps

i

k

ol

ogi

di

s

e

bu

t

ps

i

k

ol

og

a

t

a

u

a

hl

i

ps

i

k

i

s

.

(11)

1.

Pengertian, Karakteristik, Ruang Lingkup

1.1. Pengertian

Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah. Praktisi dalam bidang psikologi disebut psikolog. Psikolog berusaha mempelajari peran fungsi mental dalam perilaku individu maupun kelompok, selain juga mempelajari tentang proses fisiologis dan neurobiologis yang mendasari perilaku.

Menurut asal katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: "ψυχή" (Psychē yang berarti jiwa) dan "-λογία" (-logia yang artinya ilmu, sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.

1.2. Karakteristik

Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Konsep psikologi dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Psikologi memiliki akar dari bidang ilmu filosofi yang diprakarsai sejak zaman Aristoteles sebagai ilmu jiwa, yaitu ilmu untuk kekuatan hidup (levens beginsel). Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari gejala-gejala kehidupan. Jiwa adalah unsur kehidupan (anima). Oleh karena itu, tiap-tiap makhluk hidup mempunyai jiwa. Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.

Walaupun sejak dulu telah ada pemikiran tentang ilmu yang mempelajari manusia dalam kurun waktu bersamaan dengan adanya pemikiran tentang ilmu yang mempelajari alam, akan tetapi karena kerumitan dan kedinamisan manusia untuk dipahami, maka psikologi baru tercipta sebagai ilmu sejak akhir 1800-an yaitu sewaktu Wilhem Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama di dunia.

(12)

11

1.3. Ruang Lingkup

1.3.1. Kajian Ilmu

Psikologi adalah ilmu yang luas dan ambisius, dilengkapi oleh biologi dan ilmu saraf pada perbatasannya dengan ilmu alam dan dilengkapi oleh sosiologi dan antropologi pada perbatasannya dengan ilmu sosial. Beberapa kajian ilmu psikologi diantaranya adalah sebagai berikut.

1.3.1.1. Psikologi Perkembangan

Psikologi perkembangan adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor yang membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan psikologi sosial karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam konteks adanya interaksi sosial. Selain itu, psikologi perkembangan juga berkaitan erat dengan psikologi kepribadian karena perkembangan individu dapat membentuk kepribadian khas dari individu tersebut.

1.3.1.2. Psikologi Sosial

Psikologi sosial merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku individu sebagai fungsi dari rangsang-rangsang sosial.2

Bidang ini mempunyai 3 ruang lingkup, yaitu sebagai berikut.

Studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu,

misalnya: studi tentang persepsi, motivasi proses belajar, atribusi (sifat).

Studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa,

sikap sosial, perilaku meniru dan lain-lain.

Studi tentang interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan,

komunikasi hubungan kekuasaan, kerjasama dalam kelompok, dan persaingan.

1.3.1.3. Psikologi Kepribadian

Psikologi kepribadian adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi perkembangan dan psikologi sosial karena kepribadian adalah hasil dari perkembangan individu sejak kecil dan bagaimana cara individu itu sendiri dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya.

2 Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hal. 427.

(13)

1.3.1.4. Psikologi Kognitif

Psikologi kognitif adalah bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi, seperti: persepsi, proses belajar, kemampuan memori, atensi, dan kemampuan bahasa dan emosi.

1.3.2. Wilayah Terapan

Wilayah terapan psikologi adalah wilayah-wilayah dimana kajian psikologi dapat diterapkan. Walaupun demikian, belum terbiasanya orang-orang Indonesia dengan spesialisasi membuat wilayah terapan ini rancu—misalnya seorang ahli psikologi pendidikan mungkin bekerja pada HRD sebuah perusahaan atau sebaliknya.

1.3.2.1. Psikologi Pendidikan

Psikologi pendidikan berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi. Psikologi pendidikan bertujuan untuk membentuk mindset anak.

1.3.2.2. Psikologi Industri dan Organisasi

Psikologi industri fokus dalam menggembangkan, mengevaluasi dan memprediksi kinerja suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh individu, sedangkan psikologi organisasi mempelajari bagaimana suatu organisasi memengaruhi dan berinteraksi dengan anggota-anggotanya.

1.3.2.3. Psikologi Kerekayasaan

Penerapan psikologi yang berkaitan dengan interaksi antara manusia dan mesin untuk meminimalisasikan kesalahan manusia ketika berhubungan dengan mesin (human error).

1.3.2.4. Psikologi Klinis

Psikologi klinis adalah bidang studi psikologi dan juga penerapan psikologi dalam memahami, mencegah, dan memulihkan keadaan psikologis individu ke ambang normal.

2.

Pendekatan dan Metode

2.1. Pendekatan

(14)

13

2.1.1. Pendekatan Perilaku

Pendekatan perilaku, pada dasarnya tingkah laku adalah respon atas stimulus yang datang. Secara sederhana dapat digambarkan dalam model kaitan stimulus-respon. Ini berarti tingkah laku itu seperti reflek tanpa kerja mental sama sekali.

2.1.2. Pendekatan Kognitif

Pendekatan kognitif menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental. Individu aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan, dan menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi. Individu menerima stimulus lalu melakukan proses mental sebelum memberikan reaksi atas stimulus yang datang.

2.1.3. Pendekatan Psikoanalisa

Semenjak tahun 1890-an sampai kematiannya di 1939, dokter berkebangsaan Austria bernama Sigmund Freud mengembangkan metode psikoterapi yang dikenal dengan nama psikoanalisis. Pemahaman Freud tentang pikiran didasarkan pada metode penafsiran, introspeksi, dan pengamatan klinis, serta terfokus pada penyelesaian konflik alam bawah sadar, ketegangan mental, dan gangguan psikis lainnya. Sigmund Freud meyakini bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari, seperti keinginan, impuls, atau dorongan.

Teori tentang psikoanalisa selain sangat terkenal, juga sangat kontroversial. Hal ini terutama dikarenakan teorinya menyinggung topik-topik seperti seksualitas dan alam bawah sadar. Topik-topik tersebut masih dianggap sangat tabu pada masa itu, dan Freud memberikan katalis untuk mendiskusikan topik tersebut secara terbuka di masyarakat beradab. Selain itu, banyak pula orang yang menolak teorinya karena dianggap merendahkan martabat manusia.

2.1.4. Pendekatan Fenomenologi

Pendekatan fenomenologi ini lebih memperhatikan pada pengalaman subyektif individu. Oleh karena itu, tingkah laku sangat dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap diri dan dunia, konsep tentang diri, harga diri, dan segala hal yang menyangkut kesadaran atau aktualisasi diri. Ini berarti melihat tingkah laku seseorang selalu dikaitkan dengan fenomena tentang dirinya.

2.2. Metode

2.2.1. Metodologi Eksperimental

Cara ini dilakukan biasanya di dalam laboratorium dengan

(15)

mengadakan berbagai eksperimen. Peneliti mempunyai kontrol sepenuhnya terhadap jalannya suatu eksperimen. Peneliti menentukan akan melakukan apa pada sesuatu yang akan ditelitinya, kapan akan melakukan penelitian, seberapa sering melakukan penelitian, dan sebagainya. Pada metode eksperimental, maka sifat subjektivitas dari metode introspeksi akan dapat diatasi. Pada metode instrospeksi murni hanya diri peneliti yang menjadi objek. Tetapi pada instrospeksi dan secara spontan. Observasi alamiah ini dapat diterapkan pula pada tingkah laku yang lain, misalnya tingkah laku orang-orang yang berada di toko serba ada, tingkah laku pengendara kendaraan bermotor di jalan raya, tingkah laku anak yang sedang bermain, perilaku orang dalam bencana alam, dan sebagainya.

2.2.3. Sejarah Kehidupan (Biografi)

Sejarah kehidupan seseorang dapat merupakan sumber data yang penting untuk lebih mengetahui “jiwa” orang yang bersangkutan, misalnya dari cerita ibunya, seorang anak yang tidak naik kelas mungkin diketahui bahwa dia bukannya kurang pandai tetapi minatnya sejak kecil memang di bidang musik sehingga dia tidak cukup serius untuk mengikuti pendidikan di sekolahnya. Dalam metode ini orang menguraikan tentang keadaaan, sikap-sikap ataupun sifat lain mengenai orang yang bersangkutan. Pada metode ini, di samping mempunyai keuntungan juga mempunyai kelemahan, yaitu tidak jarang metode ini bersifat subjektif. Sejarah kehidupan dapat disusun melalui 2 cara yaitu: pembuatan buku harian dan rekonstruksi biografi.

2.2.4. Wawancara

(16)

15

Pada wawancara apabila terdapat hal yang kurang jelas maka

dapat diperjelas.

Interviwer (penanya) dapat menyesuaikan dengan suasana hati

interviwee (responden yang ditanyai).

Terdapat interaksi langsung sehingga dapat membina hubungan

yang baik saat proses wawancara dilakukan.

Ada beberapa teknik wawancara yaitu: wawancara bebas, wawancara terarah, wawancara terbuka, dan wawancara tertutup.

2.2.5. Angket

Angket merupakan wawancara dalam bentuk tertulis. Semua pertanyaan telah disusun secara tertulis pada lembar-lembar pertanyaan itu, dan orang yang diwawancarai tinggal membaca pertanyaan yang diajukan, lalu menjawabnya secara tertulis pula. Jawaban-jawabannya akan dianalisis untuk mengetahui hal-hal yang diselidiki. Angket ini juga terdapat keuntungan dan kelemahannya.

2.2.6. Pemeriksaan Psikologi

Dalam bahasa populernya pemeriksaan psikologi disebut juga dengan psikotes Metode ini menggunakan alat-alat psikodiagnostik tertentu yang hanya dapat digunakan oleh para ahli yang benar-benar sudah terlatih. alat-alat itu dapat dipergunakan unntuk mengukur dan untuk mengetahui taraf kecerdasan seseorang, arah minat seseorang, sikap seseorang, struktur kepribadian seeorang, dan lain-lain dari orang yang diperiksa itu. Metode pemeriksaan psikologis lain yang bersifat individual adalah tes proyektif kepribadian yakni seseorang diperlihatkan stimuli ambigu dan ia diminta untuk menceritakannya.

2.2.7. Analisis Karya

Dilakukan dengan cara menganalisis hasil karya seperti gambar-gambar, buku harian atau karangan yang telah dibuat. Hal ini karena karya dapat dianggap sebagai pencetus dari keadaan jiwa seseorang.

(17)

Mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku

itu terjadi. Hasilnya penjelasan berupa bahasan yang deskriptif.

Mampu memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah

laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa prognosa, prediksi, atau estimasi

Mampu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang

(18)

SIMPULAN

I

l

mu

e

k

onomi

be

r

ma

nf

a

a

t

unt

uk

me

ma

ha

mi

ba

ga

i

ma

na

ma

nus

i

a

ma

mpu

me

me

nuhi

k

e

but

uha

n,

s

e

me

nt

a

r

a

i

l

mu

ps

i

k

ol

ogi

be

r

ma

nf

a

a

t

un

t

uk

me

ma

ha

mi

j

i

wa

ma

nus

i

a

.

(19)

Inti dari ilmu ekonomi adalah bagaimana manusia mengelola sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas. Oleh sebab itu, manusia dengan segala daya upaya harus mampu menyeimbangkan kebutuhan dan sumber daya.

(20)

REFERENSI

K

ont

e

n

ma

k

a

l

a

h

i

ni

be

r

a

s

a

l

da

r

i

be

r

ba

ga

i

s

umbe

r

y

a

ng

s

e

ba

gi

a

n

be

s

a

r

di

l

i

ndungi

ol

e

h

ha

k

c

i

pt

a

.

K

a

mi

me

na

mpi

l

k

a

n

buk

u

r

uj

uk

a

n

da

n

pr

a

na

l

a

l

ua

r

y

a

ng

mungk

i

n

s

a

j

a

t

e

l

a

h

k

e

da

l

u

a

r

s

a

,

be

r

uba

h,

r

us

a

k

,

a

t

a

u

pa

s

i

f

.

K

l

i

k

t

a

ut

a

n

l

a

ngs

ung

da

r

i

be

r

k

a

s

i

n

i

unt

uk

me

l

i

ha

t

s

umbe

r

a

s

l

i

n

y

a

.

(21)

Abu Ahmadi, 2003, Ilmu Sosial Dasar, Jakarta: PT Rineka Cipta

Dadang Supardan, 2011, Pengantar Ilmu Sosial, Jakarta: Bumi Aksara

Kinanti Geminastiti dan Nella Nurlita, 2013, Ekonomi Kelas X, Bandung: Yrama Widya

Wikipedia Bahasa Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi, diakses pada 21 September 2014

(22)

INFORMASI

I

l

mu

E

k

onomi

da

n

I

l

mu

P

s

i

k

ol

ogi

Penyusun: Reno dan Roland

Rilis: 30 September 2014

Lisensi: Bebas

Date: 17/09/2014, 21:59:24

Modified by: Reno Rake

Modified on: 30/09/2014, 14:53:58

Size: 47 KB

Type: OpenDocument Text

Revision number: 206

Diset dan di-layout menggunakan Linux/Ubuntu 14.04 LTS, Liberation Serif 12pt

Klik di sini untuk melihat dokumen ini secara daring.

Ada masalah dengan taut di atas? Salin pranala berikut.

https://mega.co.nz/#!AlgzFB4B!VL3X07vGy7mPfht-DUHRXltQKDqKoRyWKAd59PnDUXc

Referensi

Dokumen terkait

2.1. Pengendapan Protein dengan Penambahan Garam Pengendapan protein dengan cara penambahan garam didasarkan pada pengaruh yang berbeda daripada penambahan.. garam

• Auditorium sudah terintegrasi dengan fiber optic, tapi masih menggunakan analog audio atau digital audio, mengingat perangkat auditorium console masih menggunakan analog

Dari definisi perkawinan menurut hukum agama dan Undang-undang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, dapat diketahui bahwa pernikahan itu merupakan ikatan suci

• Semua sinyal yang ada di dalam proses pengolahan sinyal dapat didekati dengan model dasar sinyal sinus1. • Lebih mudah dipahami karena

Tentang Pencegahan Kanker Leher Rahim Secara Umum di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

Karakteristik bisnis ritel yang sesuai dengan selera masyarakat modern saat ini adalah antara lain memiliki lokasi yang dekat dengan konsumen, menawarkan pilihan

tetapi perkembangan tersebut juga berakibat meningkatnya risiko bahaya (hazard) di tempat kerja, sehingga kecelakaan kerja cenderung meningkat. Dengan demikian sistem

mengenai silinder pneumatik, yang mencakup tentang simbol, prinsip kerja dan kegunaan dari aktuator pneumatik telah disampaikan kepada siswa  Menyampaikan