• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Kerangka umum dasar pemikiran perancangan protokol akta notaris digital dapat dilihat pada Gambar 9.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "METODE PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Kerangka umum dasar pemikiran perancangan protokol akta notaris digital dapat dilihat pada Gambar 9."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PENELITIAN

Kerangka Pemikiran

Kerangka umum dasar pemikiran perancangan protokol akta notaris digital

dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9 Kerangka umum pemikiran

Kerangka umum dasar pemikiran ini adalah melakukan transformasi atau

perubahan dari protokol akta notaris dalam media kertas menjadi protokol akta

notaris dalam media digital. Dalam transformasi protokol akan memperhatikan

faktor–faktor yang dapat mempengaruhi perubahan–perubahan tersebut, seperti

faktor–faktor keamanan.

Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada

Gambar 10.

Protokol

Akta Notaris

Dalam

Media Kertas

Protokol

Akta Notaris

Digital

Proses

Transformasi

atau Perubahan

Bentuk

Faktor - faktor

Yang Dapat

Mempengaruhi

(2)

Gambar 10 Tahapan penelitian

Secara garis besar penelitian memiliki tahapan sebagai berikut.

a.

Analisis protokol akta notaris media kertas

, dalam tahap ini melakukan analisis

terhadap protokol akta notaris dalam media kertas yang dipakai sekarang ini.

Dalam tahap analisis juga mempelajari faktor–faktor yang dapat mempengaruhi

akta notaris tersebut seperti faktor keamanan. Tahapan dalam analisis protokol akta

notaris media kertas sebagai berikut.

1. Menguraikan akta media kertas sesuai sistematika akta supaya lebih mudah

dipahami.

Mulai Studi Pustaka / Studi Lapangan / Riset Jurnal Identifikasi Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat - Analisis Protokol Akta Notaris Dalam Media Kertas - Perancangan Protokol Akta Notaris digital - Evaluasi Protokol Akta Notaris Digital Sesuai Harapan Simpulan dan Saran Selesai

Y

T

(3)

2. Membuat protokol akta media kertas untuk mengetahui

langkah-langkah pembuatan akta dalam media kertas.

3. Membuat alur protokol akta notaris media kertas.

4. Analisis keamanan protokol akta notaris dalam media kertas.

b.

Perancangan protokol akta notaris digital,

berdasarkan analisis protokol akta

notaris media kertas perancangan protokol akta notaris digital dilaksanakan melalui

langkah berikut.

1. Membuat protokol akta notaris digital untuk mengetahui langkah-langkah

pembuatan akta digital.

2. Menambahkan faktor keamanan dalam protokol akta notaris

digital berdasarkan informasi yang didapatkan dari analisis keamanan

protokol akta notaris digital.

3. Membuat alur protokol akta notaris digital.

c.

Evaluasi hasil perancangan

, dalam tahapan ini dilakukan evaluasi terhadap

perancangan protokol akta notaris digital yang telah dibuat. Evaluasi dilakukan

dengan cara membandingkan protokol akta notaris media kertas dengan protokol

akta notaris digital.

d.

Simpulan dan saran

, tahap terakhir dari penelitian ini adalah membuat simpulan

dan saran berdasarkan hasil dari informasi–informasi yang telah di dapatkan dari

semua tahapan-tahapan yang telah dilakukan di atas. Dalam saran akan diberikan

masukan untuk penelitian lebih lanjut, berdasarkan informasi dari penelitian ini.

Alat Bantu

Alat bantu yang dipergunakan dalam perancangan protokol akta notaris

digital seperti, perangkat lunak dan perangkat keras. Perangkat lunak yang dipakai

adalah Ms. Word dan Ms. Visual Basic versi 6.0. Perangkat keras yang dipakai

adalah PC

Desktop

Pentium III, 446 MHZ, RAM 128.

Tempat Pelaksanaan

Penelitian dilakukan di Kantor Notaris Taufiqurrachman, laboratorium

komputer program Pascasarjana Ilmu komputer, FMIPA-IPB. Mulai Juli 2006

hingga Mei 2007.

(4)

dan untuk melakukan tindakan hukum dimaksud dalam akta ini, Direksi telah ----

mendapat persetujuan dari Komisaris PT CAHAYA ABADI, sebagaimana akan

disebut dibawah ini; ---

2. Tuan Haji RAHMAT KARTOLO, Komisaris PT CAHAYA ABADI, ---

bertempat tinggal di Palembang, Perindustrian 7 Lorong Manis Nomor 128, Rukun

Tetangga 039, Rukun Warga 016, Kelurahan Sukarami, Kecamatan Sukarami; -

(4)

menurut keterangannya dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut diatas, --

dan selaku demikian memberikan persetujuan kepada Direksi PT CAHAYA

ABADI untuk melakukan tindakan hukum dimaksud dalam akta ini. ---

--- Para penghadap telah dikenal oleh saya, Notaris. ---

- Para penghadap dalam kedudukannya sebagaimana tersebut menerangkan kepada

saya, Notaris dengan ini membuka cabang perseroan di Palembang, ---

sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka perseroan mengangkat: ---

- Nyonya SANTI, Sarjana Hukum sebagai pimpinan cabang perseroan di daerah

tersebut, dengan hak-hak/kekuasaan-kekuasaan dan larangan-larangan sebagai

berikut: ---

(5)

I. HAK-HAK/KEKUASAAN-KEKUASAAN. ---

1. Membuka, menguasai, mengurus, memimpin dan menjalankan cabang perseroan

di daerah tersebut. ---

2. Membuat perjanjian-perjanjian, memenuhi dan/atau menuntut supaya ---

perjanjian-perjanjian itu dipenuhi atau merubahnya dan melaksanakan segala ---

sesuatunya sampai selesai.

---3. Mengajukan penawaran-penawaran kepada instansi-instansi yang bersangkutan,-

mengenai usaha-usaha perseroan yang dipandang baik dan/atau perlu.

---4. Membeli dan menjual barang dagangan secara tunai atau kredit, membayar dan -

menerima uang pembayarannya, menerima dan menyerahkan serta menerima ---

barang-barang. ---

5. Menerima surat-surat berharga termasuk pos wesel, mandat-mandat, Letter of --

Credit (L/C) dan lain-lain. ---

6. Menerima surat-surat, baik yang biasa maupun tercatat, paket-paket, ---

barang-barang, surat-surat pengangkutan, surat-surat kawat.

---7. Mengerjakan segala urusan yang bersangkutan dengan bank, antara lain

membuka - rekening. ---

8. Menyimpan/menitipkan uang atas nama cabang perseroan pada bank atau ---

perusahaan-perusahaan lain, dan mengambil/menerima kembali uang yang ---

disimpan/dititipkan tersebut. ---

9. Menyelenggarakan dan mengurus pembukuan dengan sebaik baiknya. ---

10. Mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan perpajakan, bea dan cukai

serta pajak-pajak lainnya yang merupakan kewajiban cabang perseroan tersebut. ---

11. Melakukan penagihan-penagihan pada orang atau badan-badan yang berhutang

kepada kantor cabang perseroan tersebut, menerima uang pembayarannya, untuk

itu memberikan tanda penerimaan atau kuitansinya yang sah. ---

12.Jika dianggap perlu, mengajukan tuntutan dan/atau gugatan dihadapan

pengadilan atau pejabat-pejabat lainnya, dan kalau ada tuntutan/gugatan dari pihak

lain, membela kepentingan cabang perseroan serta mengerjakan segala urusan

yang dapat/boleh atau harus menurut hukum, jika perlu memberi kuasa kepada

Advokat/Pengacara dengan - hak untuk mencabut kuasa itu kembali. ---

(5)

13. Membuat perdamaian, baik di dalam maupun di luar pengadilan.

---14. Menghadap dimana perlu, memberi keterangan-keterangan, membuat, minta ---

dibuatkan dan menandatangani surat-surat yang diperlukan dan pada umumnya ----

melakukan segala tindakan yang dianggap perlu dan berguna untuk kepentingan ---

cabang perseroan di Palembang, tidak ada tindakan yang dikecualikan. ---

II. LARANGAN-LARANGAN. ---

1. Pimpinan cabang perseroan tidak berhak untuk:

---(a) meminjam atau meminjamkan uang atas nama perseroan/cabang perseroan;

----(b) mengikat perseroan/cabang perseroan sebagai penjamin; ---

(c) memperoleh, memberati, mengasingkan, menyewa atau menyewakan barang ---

tidak bergerak, untuk dan atas nama perseroan/cabang perseroan, kecuali dengan --

persetujuan dari atau akta/surat yang berkenaan turut ditandatangani oleh Direktur-

dan/atau Komisaris perseroan. ---

2. Pimpinan cabang perseroan tidak diperbolehkan untuk mengalihkan dan ---

memindahkan, baik sebagian maupun seluruhnya kuasa-kuasa tersebut diatas. --

(6)

--- DEMIKIAN AKTA INI ---

- Dibuat dan diselesaikan di Palembang, pada hari, tanggal, bulan dan tahun seperti

tersebut pada awal akta ini, dengan dihadiri oleh: ---

1. Tuan Doktorandus MASYAHUDDIN, lahir di Upang, pada tanggal dua belas

Januari seribu sembilan ratus enam puluh lima (12-1-1965), bertempat tinggal di

Palembang, Jalan Kolonel Atmo Nomor 251, Rukun Tetangga 06, Kelurahan 17---

Kecamatan Ilir Timur I; dan ---

2. Nyonya DEWI PUJIANI, lahir di Cilacap-Jawa Tengah, pada tanggal dua belas-

Desember seribu sembilan ratus enam puluh delapan (12-12-1968), bertempat

tinggal di Palembang, Jalan Kebon Jahe Nomor 530, Rukun Tetangga 07,

Kelurahan 18 Ilir, - Kecamatan Ilir Timur I; ---

- keduanya karyawan Kantor Notaris, dan sebagai para saksi. ---

- Setelah akta ini selesai dibacakan oleh saya, Notaris, kepada para penghadap dan-

para saksi, maka segera para penghadap, para saksi dan saya, Notaris

menandatangani akta ini. ---

(7)

Pembacaan yang dilakukan oleh Notaris kepada masing-masing pihak

(8)

.

Pihak Pertama, Pihak Kedua,

Meterai

(9)

(TT) (TT)

(Nyonya Santi )

(10)

( Tuan Haji RAHMAT KARTOLO )

(11)

Saksi :

1. Udin (TT)

(12)

2. Dewi (TT)

(13)

Notaris,

Stempel

(14 )

TT

(15)

( TAUFIQURRACHMAN, SH.)

(6)

Protokol Akta Notaris Media Kertas. Protokol atau langkah-langkah

membuat

akta notaris media kertas sebagai berikut.

Langkah Kertas 0. Mulai.

1. Pihak 1 dan Pihak 2 (pelanggan) membuat kesepakatan (membuat akta, memilih notaris).

Pelanggan membuat kesepakatan untuk membuat akta dan memilih notaris yang

akan mereka gunakan untuk pembuatan akta notaris.

Langkah Kertas 2. Pelanggan pergi ke kantor notaris, lalu melakukan registrasi atau pendaftaran

pada kantor notaris dengan cara berikut.

1. Pelanggan yang datang, mengisi buku tamu yang disediakan kantor notaris. Buku tamu berisi, nama, alamat dan tujuan datang para pelanggan. 2. Pelanggan bertemu notaris.

Data pendaftaran pelanggan yang datang, digunakan oleh kantor notaris sebagai

arsip pelanggan yang pernah datang atau berkunjung ke kantor tersebut. Setiap

pelanggan yang datang wajib melakukan pendaftaran atau registrasi.

Langkah Kertas 3. 1. Pelanggan menjelaskan maksud kedatangan mereka berdua untuk

membuat akta.

2. Notaris memberikan penjelasan cara pembuatan akta dan biaya

pembuatan akta.

Pelanggan yang datang ke kantor notaris, setelah mengetahui cara pembuatan akta

biasanya akan bertanya berapa besar biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan akta

?. Biaya dapat menentukan jadi atau tidak pelanggan membuat akta notaris.

Langkah Kertas 4. Jika pelanggan setuju dengan biaya pembuatan akta maka notaris memeriksa

identitas pelanggan dan surat-surat yang akan dibutuhkan untuk membuat akta dengan cara sebagai berikut.

1. Notaris meminta identitas Pihak 1 dan Pihak 2 seperti, KTP dan surat-surat untuk membuat akta.

2. Notaris memeriksa data KTP, seperti photo, nama, alamat, tgl berlaku KTP. 3. Jika KTP tidak bermasalah maka notaris mengcopy KTP tersebut. Jika

bermasalah pembuatan akta batal.

4. Notaris memeriksa surat-surat untuk pembuatan akta seperti masa berlaku. 5. Jika surat-surat tidak bermasalah maka notaris mengcopy surat-surat itu

Jika bermasalah pembuatan akta batal.

(7)

Notaris wajib memeriksa identitas pelanggan dan surat-surat yang dibutuhkan

dalam pembuatan akta. Identitas sebagai otentikasi entitas bahwa memang benar

orang yang datang ke notaris sama dengan yang terdapat dalam identitas.

Surat-surat dibutuhkan memang masih berlaku bukan kadaluarsa.

Langkah Kertas 5. Notaris memberikan rincian biaya administrasi pada pelanggan.

Rincian biaya yang diberikan kepada pelanggan hanya untuk memperjelas biaya

yang harus dibayarkan pelanggan kepada notaris.

Langkah Kertas

6. Pelanggan membayar biaya administrasi kepada notaris dan mendapatkan

bukti pembayaran dari notaris dengan cara berikut.

1. Pelanggan membayar biaya administrasi kepada notaris.

2. Notaris memberikan kwitansi kepada Pihak 1 dan Pihak 2 yang berisi jumlah uang dibayar, tanggal pembayaran, tandatangan notaris dan stempel dari kantor notaris sebagai bukti pembayaran.

Pelanggan mendapat bukti pembayaran dari notaris, yang nantinya dapat

digunakan untuk pengambilan akta notaris bila telah selesai dan sebagai bukti telah

membayar biaya pembuatan akta notaris.

Langkah Kertas 7. Notaris membuat akta, dengan cara berikut.

1. Notaris mengetikan judul akta. 2. Notaris mengetikan nomor akta. 3. Notaris mengetikan awal akta.

4. Notaris mengetikan komparisasi atau tindakan menghadap. 5. Notaris mengetikan premmise atau keterangan.

6. Notaris mengetikan isi akta. 7. Notaris mengetikan akhir akta.

8. Notaris melakukan pembacaan akta dihadapan Pihak 1 dan Pihak 2. 9. Jika pelanggan tidak setuju isi akta maka dilakukan perubahan oleh notaris.

Jika pelanggan setuju maka tidak dilakukan perubahan akan isi akta. 10. Notaris menempelkan meterai pada daerah tandatangan Pihak 1 di dalam

akta.

11 Pihak 1melakukan tandatangan pada daerah tandatangan yang telah disediakan dalam akta dengan menyentuh meterai yang telah ditempelkan. 12 Pihak 2 melakukan tandatangan pada daerah yang telah disediakan dalam

akta.

13 Saksi 1melakukan tandatangan pada daerah yang telah di sediakan dalam akta.

14 Saksi 2 melakukan tandatangan pada daerah yang telah di sediakan dalam akta.

(8)

akta.

16 Notaris melakukan tandatangan pada tempat yang telah disediakan pada akta.

Dalam Langkah 8 pembuatan akta notaris yang dilakukan oleh notaris menurut

sistematika akta. Sistematika akta dapat dilihat pada Lampiran 2.

Langkah Kertas 8. Notaris membuat salinan akta dengan cara berikut.

1. Notaris mengetikan judul akta. 2. Notaris mengetikan nomor akta. 3. Notaris mengetikan awal akta.

4. Notaris mengetikan komparisasi atau tindakan menghadap. 5. Notaris mengetikan premmise atau keterangan.

6. Notaris mengetikan isi akta. 7. Notaris mengetikan akhir akta.

8. Notaris mencapkan stempel pada daerah yang telah di sediakan dalam akta.

9. Notaris melakukan tandatangan pada tempat yang telah disediakan pada akta.

Salinan akta diberikan kepada Pihak 1, sebagai pegangan untuk Pihak 1.

Salinan diberikan notaris kepada Pihak 1 sebagai pegangan untuk Pihak 1. Bila

terjadi sengketa Pihak 1 mempunyai bukti.

Langkah Kertas 9. Notaris juga memberikan salinan akta kepada Pihak 2 sebagai pegangan

untuk Pihak 2.

Salinan diberikan juga oleh notaris kepada Pihak 2 sebagai pegangan untuk Pihak

2. Bila terjadi sengketa Pihak 2 mempunyai bukti.

Langkah Kertas 10. Selesai.

Protokol akta notaris telah selesai dibuat.

Protokol akta notaris media kertas dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Protokol akta notaris media kertas

Langkah Kertas

0. Mulai.

1. Pihak 1 dan Pihak 2 (pelanggan) membuat kesepakatan (membuat akta,

(9)

2. Pelanggan pergi ke kantor notaris, lalu melakukan registrasi atau pendaftaran pada kantor notaris dengan cara berikut.

1. Pelanggan yang datang, mengisi buku tamu yang disediakan kantor notaris. Buku tamu berisi, nama, alamat dan tujuan datang para pelanggan. 2. Pelanggan bertemu notaris.

3. 1. Pelanggan menjelaskan maksud kedatangan mereka berdua untuk membuat akta.

2. Notarismemberikan penjelasan cara pembuatan akta dan biaya pembuatan akta

4. Jika pelanggan setuju dengan biaya pembuatan akta maka notaris memeriksa identitas pelanggan dan surat-surat yang akan dibutuhkan untuk membuat akta dengan cara sebagai berikut.

1. Notaris meminta identitas Pihak 1 dan Pihak 2 seperti, KTP dan surat-surat untuk membuat akta.

2. Notaris memeriksa data KTP, seperti photo, nama, alamat, tgl berlaku KTP. 3. Jika KTP tidak bermasalah maka notaris mengcopy KTP tersebut. Jika

bermasalah pembuatan akta batal.

4. Notaris memeriksa surat-surat untuk pembuatan akta seperti masa berlaku. 5. Jika surat-surat tidak bermasalah maka notaris mengcopy surat-surat itu

Jika bermasalah pembuatan akta batal.

Jika pelanggan tidak setuju dengan biaya maka pembuatan akta batal. 5. Notaris memberikan rincian biaya administrasi pada pelanggan.

6. Pelanggan membayar biaya administrasi kepada notaris dan mendapatkan bukti pembayaran dari notaris dengan cara berikut.

1. Pelanggan membayar biaya administrasi kepada notaris.

2. Notaris memberikan kwitansi kepada Pihak 1 dan Pihak 2 yang berisi jumlah uang dibayar, tanggal pembayaran, tandatangan notaris dan stempel dari kantor notaris sebagai bukti pembayaran.

7. Notaris membuat akta, dengan cara berikut. 1. Notaris mengetikan judul akta.

2. Notaris mengetikan nomor akta. 3. Notaris mengetikan awal akta.

4. Notaris mengetikan komparisasi atau tindakan menghadap. 5. Notaris mengetikan premmise atau keterangan.

6. Notaris mengetikan isi akta. 7. Notaris mengetikan akhir akta.

8. Notaris melakukan pembacaan akta dihadapan Pihak 1 dan Pihak 2. 9. Jika pelanggan tidak setuju isi akta maka dilakukan perubahan oleh notaris.

Jika pelanggan setuju maka tidak dilakukan perubahan akan isi akta.

10. Notaris menempelkan meterai pada daerah tandatangan Pihak 1 di dalam akta.

11 Pihak 1melakukan tandatangan pada daerah tandatangan yang telah disediakan dalam akta dengan menyentuh meterai yang telah ditempelkan. 12 Pihak 2 melakukan tandatangan pada daerah yang telah disediakan dalam

akta.

13 Saksi 1melakukan tandatangan pada daerah yang telah di sediakan dalam akta.

14 Saksi 2 melakukan tandatangan pada daerah yang telah di sediakan dalam akta.

15 Notaris mencapkan stempel pada daerah yang telah di sediakan dalam akta.

16 Notaris melakukan tandatangan pada tempat yang telah disediakan pada akta.

8. Notaris membuat salinan akta dengan cara berikut. 1. Notaris mengetikan judul akta.

2. Notaris mengetikan nomor akta. 3. Notaris mengetikan awal akta.

(10)

5. Notaris mengetikan premmise atau keterangan. 6. Notaris mengetikan isi akta.

7. Notaris mengetikan akhir akta.

8. Notaris mencapkan stempel pada daerah yang telah di sediakan dalam akta.

9. Notaris melakukan tandatangan pada tempat yang telah disediakan pada akta.

Salinan akta diberikan kepada Pihak 1, sebagai pegangan untuk Pihak 1. 9. Notaris juga memberikan salinan akta kepada Pihak 2 sebagai pegangan untuk

Pihak 2. 10. Selesai.

Alur Protokol Akta Notaris Media Kertas. Alur protokol akta notaris media

kertas dapat dilihat pada Gambar 11.

Analisis Keamanan Protokol Akta Notaris Pembukaan Cabang Dalam

Media Kertas. Dalam melakukan analisis keamanan protokol ada beberapa hal

dapat menjadi bahan perhatian seperti, kerahasiaan, integritas data, otentikasi,

nonrepudiasi, sertifikat notaris dan keamanan stempel notaris.

Kerahasiaan (confidentiality).

Dalam layanan ini dilakukan analisis terhadap isi

akta perlu atau tidak suatu akta diberikan penyandian. Diberikan isi akta sebagai

berikut.

PEMBUKAAN CABANG

Nomor: 01.-

Pada hari ini, Selasa, tanggal tujuh belas Oktober dua ribu (17-10-2000). ---

Jam :13.00" (tiga belas) Bagian Barat Waktu Indonesia. ---

Menghadap kepada saya, TAUFIQURRACHMAN, Sarjana Hukum, Notaris di

----Palembang, dengan dihadiri oleh para saksi yang dikenal oleh saya, Notaris dan---

akan disebutkan pada akhir akta ini: ---

isi akta dalam akta notaris dapat dilihat oleh pihak-pihak yang berkepentingan

atau pihak-pihak yang terlibat, seperti Pihak 1, Pihak 2 atau notaris yang

bersangkutan. Selain itu fungsi akta dapat digunakan sebagai sarana informasi

bagi pihak luar yang berkepentingan. Dari hasil analisis dapat ditarik kesimpulan,

akta tidak harus melalui proses penyandian atau

confidentiality

.

(11)

Pihak 1 Pihak 2 Notaris Saksi 1 Saksi 2

1. Membuat

kesepakatan dengan Pihak 2

2. Membuat kesepakatan dengan Pihak 1. Pihak 1 dan Pihak 2 pergi ke Notaris.

3,4,5. Pihak 1 dan Pihak 2 melakukan registrasi atau pendaftaran di Notaris. Notaris memeriksa syarat-syarat untuk membuat akta (KTP, Akta pendirian). Semua beres, Notaris mempersilakan Pihak 1 dan Pihak 2 membayar sebelum akta dibuat. 6. Membayar biaya

administrasi

7.13.Tanda tangan.

7.14 Tanda tangan.

7.15, 7.16, 8,9,10. Stempel, tanda tangan lalu membuat salinan utk Pihak 1 dan Pihak 2. Selesai. 8.Terima salinan dari

Notaris

9. Terima salinan dari Notaris.

Gambar 11 Alur protokol akta notaris media kertas.

6. Membayar biaya administrasi

7.1-7.8 akta dibuat, pembacaan akta dihadapan Pihak 1 dan Pihak 2 7.9. Memberikan

persetujuan isi akta

7.11 Tandatangan akta

7.9. Memberikan persetujuan isi akta

7.12 Tandatangan akta

7.10 Menempelkan materai pada akta.

(12)

Keutuhan (Integrity) data. Layanan ini berhubungan dengan keutuhan isi akta.

Diberikan isi akta yang belum diubah dan sudah diubah sebagai berikut.

PEMBUKAAN CABANG

Nomor: 01.-

Pada hari ini, Selasa, tanggal tujuh belas Oktober dua ribu (17-10-2000). ---

Jam :13.00" (tiga belas) Bagian Barat Waktu Indonesia. ---

Menghadap kepada saya, TAUFIQURRACHMAN, Sarjana Hukum, Notaris di ----

PEMBUKAAN CABANG Nomor: 01.-

Pada hari ini, Selasa, tanggal tujuh belas Oktober dua ribu (18-10-2000). ---

Jam :13.00" (tiga belas) Bagian Barat Waktu Indonesia. ---

Menghadap kepada saya, TAUFIQURRACHMAN, Sarjana Hukum, Notaris di ----

Isi akta harus dapat di jaga atau terjamin untuk keutuhannya (

integrity

), isi akta

merupakan kehendak dan keinginan dari pihak yang membuat (pasal 38 ayat 3c

PJN). Jika isi akta mengalami perubahan tanpa si pembuat mengetahuinya, maka

dapat menyebabkan kerugian pada pihak yang membuat dan akta di anggap telah

cacat hukum.

Dari analisis dapat dihasilkan kesimpulan bahwa isi akta memerlukan

proses integritas data untuk menjaga keutuhan dari isi akta, supaya isi akta tidak

mengalami proses modifikasi atau perubahan.

Keaslian (authentication). Untuk melakukan otentikasi entitas (identifikasi) dapat

dilakukan dengan menggunakan KTP. Pada Gambar 12 contoh KTP .

Gambar 12 Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Sebelum melakukan pembuatan akta, notaris melakukan otentikasi pada

pihak-pihak yang telibat baik Pihak 1 atau Pihak 2. Untuk keaslian identitas dari

(13)

orang-orang yang terlibat dapat dilakukan dengan pembuktian identitas diri, seperti KTP.

Kejelasan identitas para pihak perlu diketahui dalam pembuatan akta (pasal 38 ayat

3a PJN). Untuk otentikasi asal data dapat dilakukan dengan menggunakan proses

integritas data. Dari hasil analisis yang didapat, otentikasi entitas dan asal data

perlu dilakukan untuk memeriksa kebenaran identitas dari Pihak 1 atau Pihak 2 dan

juga keaslian isi akta tersebut.

Tidak Menyangkal (Nonrepudation). Pada layanan ini ditujukan untuk mencegah

terjadinya penyangkalan oleh masing-masing pihak. Layanan ini dapat

menggunakan tandatangan. Dalam Gambar 13 dapat dilihat contoh tandatangan.

Gambar 13 Tandatangan.

Dalam pembuatan akta dapat saja terjadi sengketa antara pihak-pihak yang terlibat

dalam pembuatan akta tersebut. Masing-masing pihak dapat saja melakukan

penyangkalan terhadap isi akta yang telah dibuat atau mereka tidak mengakui isi

akta tersebut. Jika ada pihak yang melakukan penyangkalan maka dapat digunakan

tanda tangan, karena akta ditandatangani oleh setiap penghadap, saksi dan notaris

(pasal 44 ayat 1 PJN). Pembubuhan tanda tangan tersebut berfungsi sebagai

identifikasi diri dari pihak yang tanda tangan dan memberikan kesempatan kepada

pihak lain untuk melakukan verifikasi.

Dari hasil analisis disimpulkan, proses nonrepudiasi perlu dilakukan untuk

menghindari terjadinya penyangkalan oleh masing-masing pihak yang terlibat

dalam pembuatan akta tersebut.

(14)

Sertifikat Notaris. Akta notaris dibuat dan disahkan oleh notaris, dimana notaris

yang bersangkutan memiliki SK pengangkatan oleh Menteri Kehakiman (pasal 2

PJN). Dibawah ini contoh surat keputusan yang dimiliki oleh Notaris.

Notaris : Taufiqurrachman, SH

Surat Keputusan : SK. MENKEH RI. NO : C-510. HT.03.01-TH. 1998

TANGGAL 16 NOVEMBER 1998.

Surat keputusan ini, memberikan kejelasan identitas dari notaris kepada

pihak-pihak yang ingin menggunakan jasa notaris tersebut. Jika tidak memiliki SK

maka identitas dari notaris menjadi tidak jelas. Bisa saja seseorang mengaku

notaris tetapi ketika kita minta untuk menunjukkan SK pengangkatan dia tidak

dapat memberikan atau memperlihatkan SK tersebut. Dapat disimpulkan,

proses

sertifikat pada notaris perlu dilakukan untuk memberikan kejelasan identitas bagi

notaris dan juga pihak-pihak yang ingin menggunakan jasa notaris.

Keamanan Stempel Notaris. Dalam akta notaris terdapat stempel dengan logo

notaris, stempel notaris tersebut harus dapat dilindungi oleh pihak yang tidak

berhak untuk menggunakannya. Peraturan Jabatan Notaris (PJN) Pasal (Ps) 19,

ayat(ay.) 2 yang mengatakan :

“ Setiap notaris harus mempunyai cap yang memuat di dalamnya gambar

Lambang Negara Republik Indonesia dan di pinggir sekelilingnya huruf-huruf

pertama nama, jabatan, dan tempat kedudukan notaris ”.

Stempel itu menunjukkan bahwa surat yang dikeluarkan itu benar-benar berasal

dari seorang notaris tertentu (Tan 2000). Jika stempel tersebut digunakan oleh

pihak yang tidak berkepentingan atau yang tidak mempunyai hak untuk

menggunakan stempel tersebut maka akan merugikan bagi pihak yang mempunyai

stempel tersebut yaitu notaris yang bersangkutan. Kerugian ini dapat berupa

penyalahgunaan wewenang dari notaris, pencemaran nama baik notaris.

Keamanan stempel notaris perlu dilakukan, hal ini mengingat betapa

pentingnya stempel tesebut untuk dilindungi dari pihak yang tidak berhak untuk

menggunakan stempel tersebut selain dari Notaris tersebut

(15)

Perancangan Protokol Akta Notaris Digital

Protokol akta notaris digital dirancang dengan memperhatikan

langkah-langkah pada protokol akta notaris media kertas berikut dan melakukan

transformasi atau perubahan yang diperlukan.

Langkah Kertas 0. Mulai.

1. Pihak 1 dan Pihak 2 (pelanggan) membuat kesepakatan (membuat akta,

memilih notaris).

Perubahan atau transformasi ke dalam media digital sebagai berikut.

Langkah Digital 0. Mulai.

1. Pihak 1 dan Pihak 2 (pelanggan) membuat kesepakatan (membuat akta,

memilih notaris).

Dalam Langkah 1 tidak terjadi perubahan atau transformasi dari media kertas ke

media digital karena dalam Langkah 1 tidak tergantung dalam media. Pada

Gambar 14 alur Langkah 1.

Gambar 14 Alur Langkah 1.

Langkah Kertas 2. Pelanggan pergi ke kantor notaris, lalu melakukan registrasi atau pendaftaran

pada kantor notaris dengan cara berikut.

1. Pelanggan yang datang, mengisi buku tamu yang disediakan kantor notaris. Buku tamu berisi, nama, alamat dan tujuan datang para pelanggan.

2. Pelanggan bertemu notaris.

Perubahan atau transformasi ke dalam media digital sebagai berikut.

Langkah Digital 2. Jika pelanggan baru maka harus pergi ke kantor notaris untuk bertemu notaris

dan melakukan registrasi atau pendaftaran sebagai berikut. 1. Notaris meminta identitas pelanggan seperti, KTP.

Mulai

Pelanggan sepakat

(16)

2. Notaris memeriksa data KTP, seperti photo, nama, alamat, tgl berlaku KTP 3. Jika KTP tidak bermasalah notaris mengcopy KTP tersebut. Jika ada

masalah pembuatan akta batal.

4. Notaris membuka menu registrasi pada aplikasi. 5. Notaris mengisikan nomor KTP N pelanggan. 6. Notaris mengisikan nama pelanggan.

7. Notaris mengisikan tempat dan tanggal lahir pelanggan. 8. Notaris mengisikan alamat pelanggan.

9. Notaris mengisikan masa berlaku KTP pelanggan.

10. Notaris meminta pelanggan untuk mengisi dan mengingat password yang akan digunakan dalam aplikasi akta notaris. Password diubah dalam nilai hash sebelum disimpan dalam database dengan cara sebagai berikut.

1. Pelanggan mengisi password M.

2. Password M diubah dengan fungsi Hash H menghasilkan nilai hash h. h = H(M)

11. Data yang telah diisikan disimpan dalam database yang dimiliki oleh notaris.

Jika pelanggan tidak baru maka dapat langsung masuk atau login ke dalam aplikasi akta notaris dengan cara berikut.

1. Isi nomor KTP N’ yang dimiliki pada aplikasi. 2. Isi password yang dimiliki pada aplikasi. 3. Tekan tombol login pada aplikasi.

4. Aplikasi melakukan verifikasi terhadap nomor KTP dan Password yang diisikan pelanggan dengan yang dimiliki notaris dengan cara berikut. 1. Nomor KTP N’ yang diisikan tidak diubah.

2. Password M yang disikan diubah dalam nilai hash h dengan fungsi hash H.

h’ = H(M)

3. Jika N=N’ dan h=h’ maka pengguna diterima aplikasi. Jika N<>N’ atau h <> h’ maka pengguna ditolak aplikasi.

Prototipe perancangan protokol akta notaris digital dapat dilihat pada Lampiran 3

dan untuk rancangan

database

dapat dilihat pada Lampiran 4. Pada Gambar 15 alur

Langkah 2. Jika pelanggan baru maka melakukan pendaftaran. Jika pelanggan

tidak baru maka dapat langsung

login

atau masuk aplikasi.

Gambar 15 Alur Langkah 2.

Pelanggan baru Pendaftaran

Y

Login

T

(17)

Dalam media kertas tidak diperlukan

password

untuk otentikasi entitas

(identifikasi) pelanggan karena pelanggan langsung bertemu dengan notaris tidak

menggunakan aplikasi.

Password

digunakan untuk otentikasi entitas (identifikasi)

para pihak oleh notaris dalam aplikasi akta notaris digital. Untuk melindungi

password

yang dimiliki oleh pelanggan, notaris menyimpan data

password

dengan

menggunakan fungsi

hash

karena untuk membalikan nilai

hash

ke

password

merupakan suatu hal yang sulit atau tidak mungkin.

Langkah Kertas 3. 1. Pelanggan menjelaskan maksud kedatangan mereka untuk membuat

akta.

2. Notaris memberikan penjelasan cara pembuatan akta notaris dan biaya pembuatan akta.

Perubahan atau transformasi ke dalam media digital sebagai berikut.

Langkah Digital 3. 1. Pelanggan mengirimkan pesan kepada notaris untuk menjelaskan maksud

mereka dengan cara sebagai berikut. 1. Pilih menu pesan.

2. Untuk isi identitas pengirim langsung diisi oleh prototipe 3. Untuk isi tujuan langsung diisi oleh prototipe ke notaris. 4. Isi pesan untuk notaris.

5. Isi file jika ada file yang akan dikirim untuk notaris, jika tidak ada file yang akan dikirim kosongkan saja isian pada file.

6. Tekan tombol kirim pesan.

2. Notaris menerima pesan dari pelanggan.

3. Notaris membalas pesan pelanggan dengan menyebutkan surat yang dibutuhkan untuk pembuatan akta dan biaya pembuatan akta.

Dalam media kertas pelanggan tidak perlu mengirim pesan untuk menjelaskan

maksud mereka karena pelanggan datang langsung kepada notaris. Dalam media

digital diperlukan fasilitas untuk mengirim pesan kepada notaris, jika jarak antara

pelanggan dan notaris jauh maka akan sulit untuk melakukan komunikasi. Setelah

mengirim pesan, pihak pengirim tinggal menunggu balasan dari notaris. Pada

Gambar 16 alur Langkah 3.

(18)

Gambar 16 Alur Langkah 3.

Langkah Kertas 4. Jika pelanggan setuju dengan biaya pembuatan akta maka notaris memeriksa

identitas pelanggan dan surat-surat yang akan dibutuhkan untuk membuat akta dengan cara sebagai berikut.

1. Notaris meminta identitas Pihak 1 dan Pihak 2 seperti, KTP dan surat-surat

untuk membuat akta.

2. Notaris memeriksa data KTP, seperti photo, nama, alamat, tgl berlaku KTP. 3. Jika KTP tidak bermasalah maka notaris mengcopy KTP tersebut. Jika

bermasalah pembuatan akta batal.

4. Notaris memeriksa surat-surat untuk pembuatan akta seperti masa berlaku. 5. Jika surat-surat tidak bermasalah maka notaris mengcopy surat-surat itu.

Jika bermasalah maka pembuatan akta batal.

Jika pelanggan tidak setuju dengan biaya maka pembuatan akta batal.

Perubahan atau transformasi ke dalam media digital sebagai berikut.

Langkah Digital 4. 1. Jika pelanggan setuju dengan surat-surat pembuatan akta dan biaya maka

pelanggan mengirimkan surat-surat dalam bentuk file dan pesan setuju atas biaya kepada notaris dengan cara berikut.

1. Pilih menu pesan.

2. Untuk isi identitas pengirim langsung diisi oleh aplikasi. 3. Untuk isi tujuan langsung diisi oleh aplikasi ke notaris. 4. Isi pesan untuk notaris.

5. Isi file yang akan dikirim. 6. Tekan tombol kirim pesan.

Jika pelanggan tidak setuju dengan surat-surat pembuatan akta dan biaya maka pembuatan akta batal.

2. Notaris menerima kiriman surat-surat dan pesan dari pelanggan. 3. Notaris memeriksa identitas dan surat-surat dari pelanggan.

4. Jika identitas atau surat-surat tidak bermasalah maka akta akan dibuat. Jika Pelanggan kirim

pesan kepada Notaris Menjelaskan maksud

mereka

Notaris terima pesan dari pelanggan.

Notaris balas pesan kepada pelanggan yang isinya syarat surat dan biaya buat

(19)

identitas atau surat-surat bermasalah maka pembuatan akta batal.

5. Notaris mengirimkan pesan hasil pemeriksaan surat-surat kepada pelanggan yang berisi bahwa akta dapat dibuat atau tidak.

6. Jika akta dapat dibuat maka notaris mengirimkan rincian biaya pembuatan akta notaris dan nomor rekening kepada pelanggan. Jika akta tidak dapat dibuat maka notaris tidak perlu mengirimkan rincian biaya.

Dalam media kertas surat-surat yang dibutuhkan untuk pembuatan akta yang akan

diihat oleh notaris dalam bentuk kertas. Dalam media digital surat-surat yang

dibutuhkan untuk pembuatan akta yang akan dilihat oleh notaris dalam bentuk

digital atau

file.

Surat-surat yang akan dikirim kepada notaris dapat menggunakan

fasilitas pesan. Pada Gambar 17 alur Langkah 4. Tanda * berarti menuju kearah

selesai.

p

Gambar 17 Alur Langkah 4.

Pelanggan

setuju dengan biaya ?

Pelanggan kirim surat dan pesan setuju atas biaya

kepada Notaris.

Y

T

*

Notaris terima surat dan pesan dari pelanggan. Notaris memeriksa surat

dan pesan.

Surat-surat ada masalah ?

T

Notaris kirim rincian biaya dan nomor rekening akta

kepada pelanggan.

Y

*

(20)

Langkah Kertas 5. Notaris memberikan rincian biaya administrasi pada pelanggan.

Perubahan atau transformasi ke dalam media digital sebagai berikut.

Langkah Digital 5. Pelanggan menerima rincian biaya administrasi dan nomor rekening yang

disediakan notaris untuk pembayaran.

Dalam Langkah 5 media digital pelanggan terima rincian biaya administrasi dan

nomor rekening . Dalam media digital jika pelanggan mempunyai jarak yang jauh

dari kantor notaris maka memerlukan waktu untuk menemui notaris. Untuk

mengatasi hal itu notaris menyiapkan nomor rekening untuk

pembayaran.pembuatan akta

Gambar 18 Alur Langkah 5.

Langkah Kertas

6. Pelanggan membayar biaya administrasi kepada notaris dan mendapatkan

bukti pembayaran dari notaris dengan cara berikut.

1. Pelanggan membayar biaya administrasi kepada notaris.

2. Notaris memberikan kwitansi kepada Pihak 1 dan Pihak 2 yang berisi jumlah uang dibayar, tanggal pembayaran, tandatangan notaris dan stempel dari kantor notaris sebagai bukti pembayaran.

Perubahan atau transformasi ke dalam media digital sebagai berikut.

Langkah Digital

6. 1. Pelanggan membayar biaya administrasi pada nomor rekening yang

disediakan notaris dengan cara berikut.

1. Pelanggan membayar biaya dengan cara transfer uang ke nomor rekening.

2. Pelanggan mendapatkan bukti transfer dari bank.

2. Pelanggan mengirim pesan kepada notaris bahwa akta telah dibayar. 3. Notaris mengecek pembayaran pada bank.

4. jika biaya sudah diterima maka notaris mengirim pesan kepada pelanggan biaya sudah diterima dan akta akan dibuat. Jika biaya belum diterima maka

Pelanggan terima rincian biaya dan nomor rekening

(21)

notaris mengirim pesan kepada pelanggan bahwa biaya belum diterima dan akta belum dibuat.

Pada Langkah 6 media digital pelanggan mendapatkan bukti transfer dari bank

sebagai bukti pembayaran. Pada Gambar 19 alur Langkah 6.

Gambar 19 Alur Langkah 6.

Langkah Kertas 7. Notaris membuat akta, dengan cara berikut.

1. Notaris mengetikan judul akta 2. Notaris mengetikan nomor akta 3. Notaris mengetikan awal akta

4. Notaris mengetikan komparisasi atau tindakan menghadap 5. Notaris mengetikan premmise atau keterangan

6. Notaris mengetikan isi akta 7. Notaris mengetikan akhir akta

8. Notaris melakukan pembacaan akta dihadapan Pihak 1 dan Pihak 2. 9. Jika pelanggan tidak setuju isi akta maka dilakukan perubahan oleh notaris.

Jika pelanggan setuju maka tidak dilakukan perubahan akan isi akta. 10. Notaris menempelkan meterai pada daerah tandatangan Pihak 1 di dalam

Pelanggan bayar biaya, dapat bukti transfer, kirim pesan sudah bayar kepada

notaris dan dapat pesan bila biaya belum atau

sudah diterima

Notaris mengecek pembayaran pada bank

Biaya akta sudah dibayar

pelanggan ?

Notaris kirim pesan kepada pelanggan bahwa

biaya belum diterima dan akta belum dibuat.

T

Y

Notaris kirim pesan kepada pelanggan bahwa biaya sudah diterima dan

(22)

akta.

11 Pihak 1melakukan tandatangan pada daerah tandatangan yang telah disediakan dalam akta dengan menyentuh meterai yang telah ditempelkan. 12 Pihak 2 melakukan tandatangan pada daerah yang telah disediakan dalam

akta.

13 Saksi 1melakukan tandatangan pada daerah yang telah di sediakan dalam akta.

14 Saksi 2 melakukan tandatangan pada daerah yang telah di sediakan dalam akta.

15 Notaris mencapkan stempel pada daerah yang telah di sediakan dalam akta.

16 Notaris melakukan tandatangan pada tempat yang telah disediakan pada akta.

Perubahan atau transformasi ke dalam media digital sebagai berikut.

Langkah Digital 7. Notaris membuat akta, dengan cara berikut.

1 Notaris mengetikan judul akta. 2 Notaris mengetikan nomor akta. 3 Notaris mengetikan awal akta.

4 Notaris mengetikan komparisasi atau tindakan menghadap. 5 Notaris mengetikan premmise atau keterangan.

6 Notaris mengetikan isi akta. 7 Notaris mengetikan akhir akta.

8 Notaris membuat integritas akta dengan cara berikut.

1. Akta M di proses dengan menggunakan fungsi Hash H oleh notaris untuk menghasilkan nilai hash h.

h = H(M).

2. Akta M digabung nilai hash h disimpan notaris dalam database. M || h

9 Notaris mengirimkan pesan kepada pelanggan untuk melihat akta dan mengecek integritas akta yang telah dibuat dengan cara berikut.

1. Akta M digabung nilai hash h dikirim oleh notaris kepada pelanggan. M || h

2. Pelanggan menerima akta M dan nilai hash h dari notaris. M || h

3. Pelanggan mengecek akta M yang dikirim oleh notaris dengan fungsi hash H untuk menghasilkan nilai hash h.

h’ = H(M).

4. Nilai hash h’ yang dihasilkan disamakan dengan nilai hash h yang dikirim oleh notaris.

5. Jika h = h’ maka isi akta yang dibuat oleh notaris sama dengan isi akta yang dikirimkan oleh notaris.

10 Pelanggan mengirimkan pesan kepada notaris untuk pernyataan setuju atau tidak terhadap isi akta. Jika setuju maka isi akta tidak dirubah, jika tidak setuju maka isi akta akan di rubah.

11 Notaris membuat sertifikat untuk akta termasuk di dalamnya stempel notaris, meterai dengan tulisan ” telah dimateraikan ” dengan cara berikut. 1. Notaris membuka menu sertifikat.

2. Notaris mengisi form sertifikat sebagai berikut. 1. Nomor Seri

2. Nama Notaris

3. Surat Keputusan (SK) yang dimiliki oleh notaris. 4. Masa berlaku dari akta tersebut.

(23)

6. Meterai 7. Logo notaris

3. Notaris menyimpan isi sertifikat dalam database. 4. Notaris mengirimkan sertifikat ke pelanggan.

12 Pihak 1 melakukan tandatangan digital ditempat yang telah disediakan pada akta dengan cara berikut.

1. Akta M dihitung dengan menggunakan fungsi hash H sehingga

menghasikan nilai hash h. h = H(M).

2. Nilai hash h yang dihasilkan ditandatangani S dengan cara mengenkripsi h dengan kunci privat KV.

S = E(h, Kv).

3. Dihasilkan tandatangan digital S dan kunci publik KP, yang disimpan dalam database notaris.

4. Kunci publik KP pelanggan digunakan untuk verifikasi tandatangan digital pelanggan.

5. Proses verifikasi, tandatangan digital didekripsi dengan kunci publik KP pelanggan dan dihasilkan nilai hash h’.

h’ = D(S,Kp)

6. Jika h=h’ maka tandatangan otentik.

13 Pihak 2 melakukan tandatangan digital ditempat yang telah disediakan pada akta dengan cara berikut.

1. Akta M dihitung dengan menggunakan fungsi hash H sehingga

menghasikan nilai hash h. h = H(M).

2. Nilai hash h yang dihasilkan ditandatangani S dengan cara mengenkripsi h dengan kunci privat KV.

S = E(h, Kv).

3. Dihasilkan tandatangan digital S dan kunci publik KP, yang disimpan dalam database notaris.

4. Kunci publik KP pelanggan digunakan untuk verifikasi tandatangan digital pelanggan.

5. Proses verifikasi, tandatangan digital didekripsi dengan kunci publik KP pelanggan dan dihasilkan nilai hash h’.

h’ = D(S,Kp)

6. Jika h=h’ maka tandatangan otentik 14 Saksi 1 tidak ada .

15 Saksi 2 tidak ada.

16 Stempel telah dibuat pada Langkah 8.10.

17 Notaris melakukan tandatangan digital ditempat yang telah disediakan pada akta dengan cara berikut.

1. Akta M dihitung dengan menggunakan fungsi hash H sehingga

menghasikan nilai hash h. h = H(M).

3. Nilai hash h yang dihasilkan ditandatangani S dengan cara mengenkripsi h dengan kunci privat KV.

S = E(h, Kv).

3. Dihasilkan tandatangan digital S dan kunci publik KP, yang disimpan dalam database notaris.

4. Kunci publik KP pelanggan digunakan untuk verifikasi tandatangan digital pelanggan.

5. Proses verifikasi, tandatangan digital didekripsi dengan kunci publik KP pelanggan dan dihasilkan nilai hash h’.

h’ = D(S,Kp)

(24)

Pada Gambar 20 alur Langkah 7. Dalam Langkah 7 media digital, ada proses yang

berbeda dengan media kertas., Proses yang mengalami perbedaan sebagai berikut.

1. Dalam media kertas untuk proses no 8.8 notaris melakukan pembacaan akta

dihadapan Pihak 1 dan Pihak 2. Dalam media digital proses pembacaan akta

dihadapan Pihak 1 dan Pihak 2 tidak dilakukan tetapi diganti dengan proses

notaris mengirimkan pesan kepada pelanggan untuk melihat akta dan integritas

data akta yang telah dibuat. Alasan penggantian proses karena pada pembuatan

akta digital untuk jarak jauh notaris tidak dapat melakukan pembacaan

dihadapan Pihak 1 atau Pihak 2. Penggantian proses pembacaan akta dengan

proses integritas data mempunyai maksud yang sama yaitu untuk menyakinkan

kepada Pihak 1 atau Pihak 2 bahwa isi akta yang dibuat oleh notaris memang

sesuai dengan isi akta yang didengar atau dilihat oleh Pihak 1 dan Pihak 2.

2. Dalam media kertas untuk proses no 8.10 notaris menempelkan meterai pada

akta dan 8.15 notaris mencapkan stempel pada akta. Dalam media digital kedua

proses diganti dengan proses notaris membuat sertifikat digital untuk akta,

dalam sertifikat terdapat cap stempel dan meterai.

3. Dalam media kertas untuk proses 8.13 saksi 1 melakukan tandatangan pada

akta dan 8.14 saksi 2 melakukan tandatangan pada akta. Dalam media digital

kedua proses tidak ada, saksi dalam media digital diganti dengan tandatangan

digital. Alasan penggantian, fungsi saksi adalah membantu menguatkan

kesaksian notaris jika Pihak 1 atau Pihak 2 menyangkal isi akta yang telah

dibuat. Dalam tandatangan digital terdapat alat verifikasi yang dapat dilakukan

oleh setiap orang terhadap tandatangan yang telah dibuat, sehingga pembuat

tandatangan tidak dapat menyangkal tandatangan yang telah dibuatnya. Alat

verifikasi yang digunakan adalah kunci publik dan kunci privat. Kunci privat

hanya diketahui oleh pembuat dan bersifat rahasia sedangkan kunci publik

diketahui oleh umum dan tidak rahasia. Jika h = h’ maka tandatangan adalah

otentik. Jika h <> h’ maka tandatangan tidak otentik sehingga pesan dianggap

tidak asli atau pengirimnya bukan orang yang sebenarnya.

(25)

*

Gambar 20 Alur Langkah 7.

Notaris membuat

akta

Notaris membuat integritas akta dengan fungsi hash

h = H(M)

Pelanggan cek integritas akta dengan fungsi hash

h’ = H(M) h = h’ Isi akta sama Isi akta tidak sama T Y Notaris buat sertifikat Pihak 1 tandatangan digital Pihak 2 tandatangan digital Notaris tandatangan digital

(26)

Langkah Kertas 8. Notaris membuat salinan akta untuk Pihak 1 dengan cara berikut.

1. Notaris mengetikan judul akta. 2. Notaris mengetikan nomor akta. 3. Notaris mengetikan awal akta.

4. Notaris mengetikan komparisasi atau tindakan menghadap. 5. Notaris mengetikan premmise atau keterangan.

6. Notaris mengetikan isi akta. 7. Notaris mengetikan akhir akta.

8. Notaris mencapkan stempel pada daerah yang telah di sediakan dalam akta.

9. Notaris melakukan tandatangan pada tempat yang telah disediakan pada akta.

Salinan akta diberikan kepada Pihak 1, sebagai pegangan untuk Pihak 1.

Perubahan atau transformasi ke dalam media digital sebagai berikut.

Langkah Digital 8. Notaris membuat salinan akta untuk Pihak 1 dengan cara berikut.

1. Notaris mengetikan judul akta. 2. Notaris mengetikan nomor akta. 3. Notaris mengetikan awal akta.

4. Notaris mengetikan komparisasi atau tindakan menghadap. 5. Notaris mengetikan premmise atau keterangan.

6. Notaris mengetikan isi akta.

7. Notaris mengetikan akhir akta dan membuat integritas data Akta. 8. Notaris melakukan tandatangan digital pada akta.

9. Akta notaris disimpan dalam bentuk file. 10. Notaris membuka menu pesan.

11. Dalam menu pesan terdapat tempat untuk mengisi tujuan dan file. 12. Tekan tombol kirim.

Salinan akta dikirimkan sebagai pegangan untuk Pihak 1.

Dalam Langkah 8 media digital notaris membuat salinan akta yang dikirimkan

kepada Pihak 1 dalam bentuk

file

, sebagai pegangan untuk Pihak 1. Pada Gambar

21 alur Langkah 8.

Gambar 21 Alur Langkah 8

Notaris membuat salinan untuk Pihak 1

Notaris mengirim salinan untuk Pihak 1

(27)

Langkah Kertas 9. Notaris membuat salinan akta untuk Pihak 2 dengan cara berikut.

1. Notaris mengetikan judul akta. 2. Notaris mengetikan nomor akta. 3. Notaris mengetikan awal akta.

4. Notaris mengetikan komparisasi atau tindakan menghadap. 5. Notaris mengetikan premmise atau keterangan.

6. Notaris mengetikan isi akta. 7. Notaris mengetikan akhir akta.

8. Notaris mencapkan stempel pada daerah yang telah di sediakan dalam akta.

9. Notaris melakukan tandatangan pada tempat yang telah disediakan pada akta.

Salinan akta diberikan kepada Pihak 2, sebagai pegangan untuk Pihak 1.

Perubahan atau transformasi ke dalam media digital sebagai berikut.

Langkah Digital 9. Notaris membuat salinan akta untuk Pihak 2 dengan cara berikut.

1. Notaris mengetikan judul akta. 2. Notaris mengetikan nomor akta. 3. Notaris mengetikan awal akta.

4. Notaris mengetikan komparisasi atau tindakan menghadap. 5. Notaris mengetikan premmise atau keterangan.

6. Notaris mengetikan isi akta.

7. Notaris mengetikan akhir akta dan membuat integritas data Akta. 8. Notaris melakukan tandatangan digital pada akta.

9. Akta notaris disimpan dalam bentuk file. 10. Notaris membuka menu pesan.

11. Dalam menu pesan terdapat tempat untuk mengisi tujuan dan file. 12. Tekan tombol kirim.

Salinan akta dikirimkan sebagai pegangan untuk Pihak 2.

Salinan akta selain diberikan kepada Pihak 1, Pihak 2 juga mendapatkan salinan.

Pada Gambar 22 alur Langkah 9.

Gambar 22 Alur Langkah 9.

Notaris membuat salinan untuk Pihak 2

Notaris mengirim salinan untuk Pihak 2

(28)

Langkah Kertas 10. Selesai.

Perubahan atau transformasi ke dalam media digital sebagai berikut.

Langkah Digital 10. Selesai.

Pada Langkah 10 protokol akta notaris digital selesai. Pada Gambar 21 alur

Langkah 10.

Gambar 23 Alur Langkah 10.

Perancangan protokol akta notaris digital dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Perancangan protokol akta notaris digital

Langkah Digital 0. Mulai.

1. Pihak 1 dan Pihak 2 (pelanggan) membuat kesepakatan (membuat akta,

memilih notaris).

2. Jika pelanggan baru maka harus pergi ke kantor notaris untuk bertemu notaris dan melakukan registrasi atau pendaftaran sebagai berikut.

1. Notaris meminta identitas pelanggan seperti, KTP.

2. Notaris memeriksa data KTP, seperti photo, nama, alamat, tgl berlaku KTP 3. Jika KTP tidak bermasalah notaris mengcopy KTP tersebut. Jika ada

masalah pembuatan akta batal.

4. Notaris membuka menu registrasi pada aplikasi. 5. Notaris mengisikan nomor KTP N pelanggan. 6. Notaris mengisikan nama pelanggan.

7. Notaris mengisikan tempat dan tanggal lahir pelanggan. 8. Notaris mengisikan alamat pelanggan.

9. Notaris mengisikan masa berlaku KTP pelanggan.

10. Notaris meminta pelanggan untuk mengisi dan mengingat password yang akan digunakan dalam aplikasi akta notaris. Password diubah dalam nilai hash sebelum disimpan dalam database dengan cara sebagai berikut.

1. Pelanggan mengisi password M.

2. Password M diubah dengan fungsi Hash H menghasilkan nilai hash h. h = H(M)

11. Data yang telah diisikan disimpan dalam database yang dimiliki oleh notaris.

Jika pelanggan tidak baru maka dapat langsung masuk atau login ke dalam aplikasi akta notaris dengan cara berikut.

1. Isi nomor KTP yang dimiliki pada aplikasi. 2. Isi password yang dimiliki pada aplikasi. 3. Tekan tombol login pada aplikasi.

4. Aplikasi melakukan verifikasi terhadap nomor KTP dan Password yang diisikan pelanggan dengan yang dimiliki notaris dengan cara berikut.

(29)

1. Nomor KTP N’ yang diisikan tidak diubah.

2. Password M yang disikan diubah dalam nilai hash h dengan fungsi hash H.

h’ = H(M)

3. Jika N=N’ dan h=h’ maka pengguna diterima aplikasi. Jika N<>N’ atau h <> h’ maka pengguna ditolak aplikasi.

3. 1. Pelanggan mengirimkan pesan kepada notaris untuk menjelaskan maksud mereka dengan cara sebagai berikut.

1. Pilih menu pesan.

2. Untuk isi identitas pengirim langsung diisi oleh prototipe 3. Untuk isi tujuan langsung diisi oleh prototipe ke notaris. 4. Isi pesan untuk notaris.

5. Isi file jika ada file yang akan dikirim untuk notaris, jika tidak ada file yang akan dikirim kosongkan saja isian pada file.

6. Tekan tombol kirim pesan.

2. Notaris menerima pesan dari pelanggan.

3. Notaris membalas pesan pelanggan dengan menyebutkan surat yang dibutuhkan untuk pembuatan akta dan biaya pembuatan akta.

4. 1. Jika pelanggan setuju dengan surat-surat pembuatan akta dan biaya maka pelanggan mengirimkan surat-surat dalam bentuk file dan pesan setuju atas biaya kepada notaris dengan cara berikut.

1. Pilih menu pesan.

2. Untuk isi identitas pengirim langsung diisi oleh aplikasi. 3. Untuk isi tujuan langsung diisi oleh aplikasi ke notaris. 4. Isi pesan untuk notaris.

5. Isi file yang akan dikirim. 6. Tekan tombol kirim pesan.

Jika pelanggan tidak setuju dengan surat-surat pembuatan akta dan biaya maka pembuatan akta batal.

2. Notaris menerima kiriman surat-surat dan pesan dari pelanggan. 3. Notaris memeriksa identitas dan surat-surat dari pelanggan.

4. Jika identitas atau surat-surat tidak bermasalah maka akta akan dibuat. Jika identitas atau surat-surat bermasalah maka pembuatan akta batal.

5. Notaris mengirimkan pesan hasil pemeriksaan surat-surat kepada pelanggan yang berisi bahwa akta dapat dibuat atau tidak.

6. Jika akta dapat dibuat maka notaris mengirimkan rincian biaya pembuatan akta notaris dan nomor rekening kepada pelanggan. Jika akta tidak dapat dibuat maka notaris tidak perlu mengirimkan rincian biaya.

5. Pelanggan menerima rincian biaya administrasi dan nomor rekening yang disediakan notaris untuk pembayaran.

6. 1. Pelanggan membayar biaya administrasi pada nomor rekening yang disediakan notaris dengan cara berikut.

1. Pelanggan membayar biaya dengan cara transfer uang ke nomor rekening.

2. Pelanggan mendapatkan bukti transfer dari bank.

2. Pelanggan mengirim pesan kepada notaris bahwa akta telah dibayar. 3. Notaris mengecek pembayaran pada bank.

4. jika biaya sudah diterima maka notaris mengirim pesan kepada pelanggan biaya sudah diterima dan akta akan dibuat. Jika biaya belum diterima maka notaris mengirim pesan kepada pelanggan bahwa biaya belum diterima dan akta belum dibuat

7. Notaris membuat akta, dengan cara berikut. 1 Notaris mengetikan judul akta.

2 Notaris mengetikan nomor akta. 3 Notaris mengetikan awal akta.

4 Notaris mengetikan komparisasi atau tindakan menghadap. 5 Notaris mengetikan premmise atau keterangan.

(30)

7 Notaris mengetikan akhir akta.

8 Notaris membuat integritas akta dengan cara berikut.

3. Akta M di proses dengan menggunakan fungsi Hash H oleh notaris untuk menghasilkan nilai hash h.

h = H(M).

4. Akta M digabung nilai hash h disimpan notaris dalam database. M || h

9 Notaris mengirimkan pesan kepada pelanggan untuk melihat akta dan mengecek integritas akta yang telah dibuat dengan cara berikut.

3. Akta M digabung nilai hash h dikirim oleh notaris kepada pelanggan. M || h

4. Pelanggan menerima akta M dan nilai hash h dari notaris. M || h

3. Pelanggan mengecek akta M yang dikirim oleh notaris dengan fungsi hash H untuk menghasilkan nilai hash h.

h’ = H(M).

4. Nilai hash h’ yang dihasilkan disamakan dengan nilai hash h yang dikirim oleh notaris.

5. Jika h = h’ maka isi akta yang dibuat oleh notaris sama dengan isi akta yang dikirimkan oleh notaris.

10 Pelanggan mengirimkan pesan kepada notaris untuk pernyataan setuju atau tidak terhadap isi akta. Jika setuju maka isi akta tidak dirubah, jika tidak setuju maka isi akta akan di rubah.

11 Notaris membuat sertifikat untuk akta termasuk di dalamnya stempel notaris, meterai dengan tulisan ” telah dimateraikan ” dengan cara berikut. 1. Notaris membuka menu sertifikat.

2. Notaris mengisi form sertifikat sebagai berikut. 1. Nomor Seri

2. Nama Notaris

3. Surat Keputusan (SK) yang dimiliki oleh notaris. 4. Masa berlaku dari akta tersebut.

5. Judul akta 6. Meterai 7. Logo notaris

3. Notaris menyimpan isi sertifikat dalam database. 4. Notaris mengirimkan sertifikat ke pelanggan.

12 Pihak 1 melakukan tandatangan digital ditempat yang telah disediakan pada akta dengan cara berikut.

4. Akta M dihitung dengan menggunakan fungsi hash H sehingga

menghasikan nilai hash h. h = H(M).

5. Nilai hash h yang dihasilkan ditandatangani S dengan cara mengenkripsi h dengan kunci privat KV.

S = E(h, Kv).

3. Dihasilkan tandatangan digital S dan kunci publik KP, yang disimpan dalam database notaris.

4. Kunci publik KP pelanggan digunakan untuk verifikasi tandatangan digital pelanggan.

5. Proses verifikasi, tandatangan digital didekripsi dengan kunci publik KP pelanggan dan dihasilkan nilai hash h’.

h’ = D(S,Kp)

6. Jika h=h’ maka tandatangan otentik.

13 Pihak 2 melakukan tandatangan digital ditempat yang telah disediakan pada akta dengan cara berikut.

3. Akta M dihitung dengan menggunakan fungsi hash H sehingga

menghasikan nilai hash h. h = H(M).

(31)

h dengan kunci privat KV. S = E(h, Kv).

3. Dihasilkan tandatangan digital S dan kunci publik KP, yang disimpan dalam database notaris.

4. Kunci publik KP pelanggan digunakan untuk verifikasi tandatangan digital pelanggan.

5. Proses verifikasi, tandatangan digital didekripsi dengan kunci publik KP pelanggan dan dihasilkan nilai hash h’.

h’ = D(S,Kp)

6. Jika h=h’ maka tandatangan otentik 14 Saksi 1 tidak ada .

15 Saksi 2 tidak ada.

16 Stempel telah dibuat pada Langkah 8.10.

17 Notaris melakukan tandatangan digital ditempat yang telah disediakan pada akta dengan cara berikut.

2. Akta M dihitung dengan menggunakan fungsi hash H sehingga

menghasikan nilai hash h. h = H(M).

6. Nilai hash h yang dihasilkan ditandatangani S dengan cara mengenkripsi h dengan kunci privat KV.

S = E(h, Kv).

3. Dihasilkan tandatangan digital S dan kunci publik KP, yang disimpan dalam database notaris.

4. Kunci publik KP pelanggan digunakan untuk verifikasi tandatangan digital pelanggan.

5. Proses verifikasi, tandatangan digital didekripsi dengan kunci publik KP pelanggan dan dihasilkan nilai hash h’.

h’ = D(S,Kp)

6. Jika h=h’ maka tandatangan otentik

8. Notaris membuat salinan akta untuk Pihak 1 dengan cara berikut. 1. Notaris mengetikan judul akta.

2. Notaris mengetikan nomor akta. 3. Notaris mengetikan awal akta.

4. Notaris mengetikan komparisasi atau tindakan menghadap. 5. Notaris mengetikan premmise atau keterangan.

6. Notaris mengetikan isi akta.

7. Notaris mengetikan akhir akta dan membuat integritas data Akta. 8. Notaris melakukan tandatangan digital pada akta.

9. Akta notaris disimpan dalam bentuk file. 10. Notaris membuka menu pesan.

11. Dalam menu pesan terdapat tempat untuk mengisi tujuan dan file. 12. Tekan tombol kirim.

Salinan akta dikirimkan sebagai pegangan untuk Pihak 1.

9. Notaris membuat salinan akta untuk Pihak 2 dengan cara berikut. 1. Notaris mengetikan judul akta.

2. Notaris mengetikan nomor akta. 3. Notaris mengetikan awal akta.

4. Notaris mengetikan komparisasi atau tindakan menghadap. 5. Notaris mengetikan premmise atau keterangan.

6. Notaris mengetikan isi akta.

7. Notaris mengetikan akhir akta dan membuat integritas data Akta. 8. Notaris melakukan tandatangan digital pada akta.

9. Akta notaris disimpan dalam bentuk file. 10. Notaris membuka menu pesan.

11. Dalam menu pesan terdapat tempat untuk mengisi tujuan dan file. 12. Tekan tombol kirim.

Salinan akta dikirimkan sebagai pegangan untuk Pihak 2. 10. Selesai.

Gambar

Tabel 1 Protokol akta notaris media kertas
Gambar 11 Alur protokol akta notaris media kertas.
Gambar 12 Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Gambar 13 Tandatangan.
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian transfer energi seperti panas, yang diberikan kapada struktur molekul diteruskan dari daerah yang panas ke daerah yang dingin dengan getaran atom,

Hasil : Hasil analisis dari 5 pasien dengan faktor risiko sedang untuk mengalami PONV (score 3 pada skala Apfel) yang mendapatkan tindakan pengelolaan mencegah

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kecemasan yang dialami oleh pemain PS Tamsis Bima adalah senam vitalisasi otak yaitu sebuah latihan fisik yang bertujuan

Keinginan kuat ini tertuang pada salah satu sasaran Rencana Strategis UGM 2012- 2017, yaitu meningkatnya produktivitas Unit Usaha UGM serta industrialisasi

melalui penerapan metode pengeringan menggunakan bambu, mengembangkan diversifikasi produk olahan serta memanfaatkan limbah rumput laut sebagai pupuk organik cair

Bilamana harga solar per 1 April 2012 naik menjadi sebesar Rp 5800 per liter, maka jumlah unit alat tangkap yang dapat beroperasi pada kondisi open access akan menjadi

Tegangan output sensor dapat diproses sebagai input analog arduino uno dan dijadikan acuan untuk pengendalian LED , buzzer dan actuator berupa exhaust fan .Kemampuan