• Tidak ada hasil yang ditemukan

II.2. Tinjauan Judul Proyek Definisi Museum Jazz dapat ditinjau dari 3 kata kunci utama yang terdiri dari Museum Jazz dan Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "II.2. Tinjauan Judul Proyek Definisi Museum Jazz dapat ditinjau dari 3 kata kunci utama yang terdiri dari Museum Jazz dan Indonesia."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

!

II.1. Deskripsi Proyek

• Judul proyek : Museum Jazz

• Tema : Metafora

• Sifat Proyek : Fiktif

• Pemilik : Swasta

• Fungsi : Komersil

• Lokasi : Cengkareng, Jakarta Barat

• Luas Tapak : Ditentukan dalam skripsi • Luas Bangunan : Ditentukan dalam skripsi • Kegiatan utama : Fasilitas galeri

• Kegiatan penunjang : Fasilitas pertunjukan & bar

• Kegiatan pelengkap : Restoran, Toko kaset & alat musik

II.2. Tinjauan Judul Proyek

Definisi Museum Jazz dapat ditinjau dari 3 kata kunci utama yang terdiri dari Museum Jazz dan Indonesia.

II.2.1. Tinjauan Terhadap Museum

Museum memiliki beberapa artian yang didapat dari berbagai sumber, yaitu antara lain dapat dijelaskan sebagai berikut:

• Museum berasal dari kata MOUSA, yang berarti pengetahuan ruang atas tempat menyimpan benda-benda seni dan pengetahuan ( American Coorporation of Architects 1968 )

• Museum merupakan suatu badan atau lembaga tetap yang tidak mencari keuntungan, yang bertugas menghimpun, merawat, meneliti, dan menyajikan benda-benda sebagai pembuktian alam, manusia, dan kebudayaan untuk kepentingan

BAB II

TINJAUAN UMUM

(2)

II.2.1.a. Fungsi Museum

Fungsi museum jazz ini antara lain:

• Sarana edukatif di bidang seni musik

• Pusat informasi seni tentang perkembangan musik jazz Indonesia

• Sarana rekreatif

II.2.1.b. Tata Pameran Pameran tetap:

Biasanya jenis pameran ini berlangsung selama 3-5 tahun

Pameran khusus / temporer:

Berlangsung minimal selama 10 hari dan maksimal berlangsung selama 30 hari. Pameran temporer merupakan penunjang pameran tetap.

II.2.1.c. Penyajian Pameran

Ada berbagai macam penyajian pameran, di antaranya:

• Pendekatan Estetis

Cara penyajian benda-benda koleksi dengan mengutamakan segi keindahan.

• Pendekatan Romantis Evokatif

Cara penyajian dan penempatan koleksi tepat sesuai dengan kondisi aslinya sehingga dapat mengungkapkan suasana tertentu yang berhubungan dengan koleksi yang dipamerkan. (gambar II.1)

• Pendekatan Intelektual

Cara penyajian dan penempatan koleksi yang dapat mengungkapkan serta memberikan informasi ilmu pengetahuan kepada pengunjung yang ditunjang dengan foto-foto, label, gambar dan lain-lain untuk memaparkan perkembangan musik jazz. ( gambar II.2 )

(3)

Gambar II.1 suasana di dalam museum dibuat seperti di

dalam hutan

Gambar II.2 ruang di atas memaparkan perkembangan musik melalui foto-foto, data

dan gambar

Museum Jazz ini akan menyajikan pameran dengan pendekatan romantis evokatif dan pendekatan intelektual.

II.2.1.d. Obyek Koleksi

Yang menjadi obyek koleksi dalam museum ini adalah:

• Tokoh atau musisi jazz legendaris dalam bentuk patung lilin yang sedang berada di dapur rekaman.

• Di tiap ruangan akan ada display musisi jazz di tiap genrenya. Display tersebut akan menampilkan foto penyanyi tersebut, diskografinya, dan sebuah listening station yang bisa dipakai pengunjung untuk mendengar lagu-lagu dari penyanyi tersebut. Dan ruangan tersebut akan di desain sesuai dengan nuansa dekadenya. ( Gambar II.3 )

• Penghargaan-penghargaan yang diperoleh di even Internasional maupun Nasional. ( Gambar II.4 )

• Semua benda koleksi berupa barang yang asli, dan ada juga yang berbentuk replika

(4)

Gambar II.3. diskografi musisi jazz

Gambar II.4. penghargaan-penghargaan

Gambar II.5. alat-alat musik jazz

II.2.2. Tinjauan Terhadap Jazz Indonesia Definisi Jazz:

• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jazz adalah musik yang berasal dari bangsa Negro Amerika dengan ciri irama yang hidup dan dinamis, intonasi yang menarik serta peranan improvisasi yang besar.

Definisi Indonesia :

• Negara di Asia Tenggara, yang berada di antara benua Asia dan Australia. (http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia)

Jadi, Jazz Indonesia adalah jenis aliran musik yang memiliki ciri irama yang hidup dan dinamis, intonasi yang menarik serta peranan improvisasi yang besar yang berkembang di Indonesia.

(5)

Kekuatan musik jazz terletak pada improvisasinya. Improvisasi dalam musik jazz tergantung dari masing-masing individu musisi, baik itu suasana hati maupun kemampuan musisi itu sendiri. Improvisasi yang dilakukan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

Be bop approach/chordal approach, yaitu improvisasi yang berdasarkan chord

Modal approach, yaitu improvisasi yang berdasarkan skill yang dimiliki oleh musisi

Penerapan improvisasi dapat berupa penyimpangan-penyimpangan: • Penyimpangan warna suara: permainan suara alat musik (mute,

tinggi dan rendah) dan tangga nada (alat musik yang dimainkan satu oktaf lebih rendah dari semestinya)

• Penyimpangan melodi : penyimpangan urutan nada satu persatu ( permainan nada pada oktaf yang tidak semestinya/permainan interval atau loncatan-loncatan nada, pembelokan tangga nada)

• Penyimpangan harmoni : ketidakselarasan

• Penyimpangan fungsi alat musik : penyimpangan kefungsionalan warna suara alat musik, misalnya piano yang dimainkan seperti perkusi.

II.2.2.a. Sejarah Musik Jazz Indonesia

Musik jazz adalah musik tradisional Amerika Serikat yang dikembangan oleh warga Afro-American di Amerika Selatan yang dimulai pada akhir abad 19 dan awal abad ke-20. Lahirnya musik Jazz dipercaya sebagai perpaduan music Eropa dan Afrika.

Musik Afrika memberikan pengaruh dalam jazz berupa ritme yang terus menerus, pergerakan, dan permainan emosi yang sangat menyokong jazz dengan baik. Sedangkan musik Eropa lebih mempengaruhi dalam hal kualitas musikal yaitu menyinggung harmoni dan melodi. Sehingga gabungan dari kedua tradisi ini menghasilkan

(6)

reinterpretasi-kan penggunaan nada-nada dalam kombinasi baru, menciptakan nada-nada biru yang mengekspresikan perasaan, baik sedih maupun ceria.

Jazz masuk ke Indonesia, dibawa oleh Bangsa Belanda ketika menjajah Indonesia, awalnya hanya didengar melalui Gramaphone yang mereka bawa, dan akhirnya mulai membentuk grup band dan terus berkembang hingga saat ini.

II.2.2.b. Jenis Aliran Musik Jazz

Untuk memahami sejarah dan perkembangan musik jazz,maka Berend (1992) menggambarkan kronologi perkembangan jazz dalam tiga periode waktu :

1. Periode jazz tradisional (1890-1940)

!

2. Periode jazz modern (1940-1980)

!

Pencetusnya adalah orang kulit hitam

Bersifat : meletup-letup, lebih progressive, lebih banyak hentakan

Ketika jazz mulai dikenal di awal 1900an, maka di tanah air jazz juga dikabarkan masuk di waktu yang sama. Pada tahun 1920, tercatat ada band di bawah pimpinan seorang musikus yang nasionalis, Wage Rudolf Supratman , Black & White.

Jazz bersifat dingin Masa transisi jazz

(7)

II.3. Studi Banding dengan Fungsi yang sama

Tabel II.1 Museum Bank Indonesia Vs Museum Jazz Amerika

Museum Bank Indonesia Museum Jazz Amerika

Fasilitas Ruang penitipan barang, ruang serbaguna, perpustakaan,auditorium, kios buku & cenderamata

Club Jazz bernama Blue Room, Swing Shop

Display Barang

3. Periode jazz postmodern (1980-sekarang)

!

Pada periode ini, di Indonesia muncul nama-nama seperti Nick Mamahit

, Bart Risakotta , Freddy Montong , Didi Pattirane , Said Kelana , Mus Mualim , Bubi Chen , Jopie Chen , Jim Espehana , Jack Lemmers (yang kemudian lebih dikenal sebagai Jack Lesmana.

Pada pertengahan tahun 1950-1n Nick Mamahit merilis album Sarinade dan album tersebut dianggap sebagai tonggak rekaman musik jazz di Indonesia.

Pada periode ini muncul nama-nama seperti: Chandra Darusman, Chaseiro, Fariz RM, Jopie Item, Ireng Maulana, Utha Likumahuwa, Indra Lesmana, Maliq & D’Essentials

Era ini mengembangkan banyak aliran jazz ( jazz fusion ) Bersifat tonalitas bebas ( free tonality) dan lebih bersemangat Para musisi bebas berkarya menuruti kemauan hatinya

(8)
(9)

Penyajiannya dikemas

dengan memanfaatkan

teknologi modern dan multi

media, seperti display

elektronik, panel statik,

televisi plasma, dan

diorama.

Produk yang dipamerkan

meliputi saksofon Charlie

Parker dan berbagai

penghargaan Down Beat.

II.4. Kesimpulan Studi Banding

Dari studi banding di dua museum tersebut, dapat disimpulkan:

Museum yang teknik penyajiannya dikemas dengan teknologi modern

lebih menarik minat pengunjung

!

Untuk menunjang kegiatan utama, sebuah museum dilengkapi

dengan fasilitas penunjang.

!

Sintesa : pada museum jazz ini, selain kegiatan pameran juga menyediakan fasilitas-fasilitas penunjang seperti kursus musik jazz dan bar yang dilengkapi dengan pertunjukan musik dll.

• Koleksi benda-benda pamer meliputi :

• Alat-alat musik jazz, seperti: saksofon, gitar, piano,dll

• Penghargaan-penghargaan

• Foto-foto serta data musisi jazz

Pengunjung dapat menikmati benda pamer disertai dengan suasana yang mendukung.

Gambar

Gambar II.1 suasana di dalam  museum dibuat seperti di
Gambar II.3. diskografi musisi jazz
Tabel II.1 Museum Bank Indonesia Vs Museum Jazz Amerika

Referensi

Dokumen terkait

n-pentanal dan 2-bromo butana melalui pembentukan reagen Grignard sek-butil magnesium bromida, dengan presentase hasil sebesar 12,70%. Daud, I.D., 2007, Sebaran Serangan

Hasil persilangan antara ikan nila pandu F6 dan nila merah lokal aquafarm yang menghasilkan karakter reproduksi terbaik yaitu pada perlakuan A (strain pandu F6

yang melakukan keputusan membeli atas dasar pertimbangan diri sendiri (individu merasa bebas dalam memutuskan pembelian terhadap suatu produk) akan dihadapkan pada

Salah satu upaya guru untuk Membantu Memecahkan Kesulitan Siswa pada Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar itu melelui penggunaan metode yang dipadukan dengan media

Oleh karena itu pentingnya sistem Informasi produksi dalam proses produksi digunakan, sehingga efektivitas pengendalian produksi dapat tercapai, dalam hal ini produk yang

Mobil listrik pertama kali dikenalkan oleh Robert Anderson dari Skotlandia pada tahun 1832-1839, namun pada saat itu harga bahan bakar minyak (BBM) relatif murah sehingga

Dalam Peraturan Daerah ini ditetapkan bahwa Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan Daerah

Hasil dari penelitian ini didapatkan ada perbedaan pengaruh pemberian TENS dan Close Kinetic Chain Exercise dengan TENS dan Statiq Quadriceps Exercise terhadap