1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Setiap Pemerintah Daerah berkewajiban menyusun dokumen rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu dan tanggap terhadap berbagai perubahan dengan jenjang perencanaan jangka panjang (25 tahun), jangka menengah (5 tahun) maupun jangka pendek (1 tahun). Hal tersebut diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, sehingga setiap Pemerintah Daerah harus menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
Selanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Serta Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah, disebutkan bahwa setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah kota Bandung diharuskan menyusun Rencana Strategis yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan serta program dan kegiatan pokok sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD dengan berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung tahun 2013-2018 merupakan penjabaran visi dan misi dan Program Walikota terpilih yang akan diwujudkan dalam satu periode masa jabatan.
2
Rencana strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun berfungsi sebagai pedoman penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kerja (Renja) SKPD serta digunakan sebagai instrumen evaluasi keberhasilan dan kegagalan kinerja SKPD dalam kurun 5 (lima) tahun sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Dengan demikian penyusunan Renstra Kecamatan Cinambo Kota Bandung dilakukan secara simultan bersamaan waktu dengan proses penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung tahun 2013-2018. Penyusunan dilaksanakan melalui tahapan persiapan, penyusunan rancangan, penyusunan rancangan akhir dan penetapan Renstra Kecamatan Cinambo.
Secara garis besar kegiatan yang dilaksanakan pada setiap tahapan penyusunan Renstra Kecamatan Cinambo tersebut diatas, dilaksanakan melalui kegiatan, sebagai berikut ;
a. Tahapan persiapan penyusunan Renstra. Pada tahap ini dilakukan
kegiatan-kegiatan antara lain : pembentukan tim penyusun Renstra, orientasi mengenai Renstra, Penyusunan agenda kerja Tim Renstra serta pengumpulan data dan informasi;
b. Tahapan penyusunan rancangan dan rancangan akhir Renstra
dilakukan dengan tahap perumusan rancangan Renstra dan tahap penyajian rancangan Renstra Kecamatan Cinambo
c. Tahapan penetapan Renstra Kecamatan Cinambo.
Pada akhirnya pelaksanaan kegiatan penyusunan Renstra dievaluasi dan dikendalikan untuk memenuhi kesesuaian terhadap kebijakan penyusunan Renstra oleh Camat Cinambo selaku kepala SKPD, serta dilakukan pengendalian dan evaluasi kebijakan Renstra oleh Bappeda Kota Bandung.
Sebagai bagian dokumen perencanaan kinerja dalam
3
Kota Bandung 2013-2018 memiliki keterkaitan dengan RPJMD Kota Bandung tahun 2013-2018 dan Renja SKPD, ilustrasi keterhubungan Renstra SKPD dengan RPJMD dan Renja SKPD dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1.1
Hubungan antara Renstra dan RPJMD
Sumber : RPJMD Kota Bandung 2013-2018
Renstra disusun untuk mendukung pencapaian RPJMD yang diimplementasikan melalui pelaksanaan program pembangunan daerah yang berisi program-program prioritas terpilih untuk mewujudkan visi dan misi Kepala Daerah.
Perencanaan Stratejik
Perencanaan Operasional
RPJMD
RENSTRA
- Visi dan Misi - Tujuan dan sasaran - Strategi dan Arah Kebijakan - Visi dan Misi
- Tujuan dan sasaran - Strategi dan Arah Kebijakan - Program Pembangunan
Daerah
- Program Pembangunan Daerah
- Program Prioritas - Program Prioritas
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan - Program Prioritas - Program Prioritas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan - Program Prioritas - Program Prioritas
4
Sehubungan dengan hal tersebut, Rencana Strategis Kecamatan Cinambo sebagai salah satu SKPD di Pemerintah Kota Bandung berupaya menjabarkan visi dan misi Pemerintah Kota Bandung sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta wewenang yang dilimpahkan Walikota Bandung kepada Camat dan Lurah.
Dengan demikian, Renstra Kecamatan Cinambo Kota Bandung Tahun 2013–2018 ini mengacu pada visi, misi dan program Walikota Bandung yang akan dilaksanakan dan diwujudkan dalam suatu periode masa jabatan. Penyusunan Renstra Kecamatan Cinambo Kota Bandung Tahun 2013–2018 berpedoman pada RPJP Daerah Kota Bandung Tahun 2005 – 2025 dan dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018 Diharapkan dengan Rencana Strategis dapat tersusun dokumen perencanaan Jangka menengah Kecamatan Cinambo dalam 5 Tahun ke depan yang menyeluruh dan berkesinambungan yang dihasilkan dari proses penyusunan perencanaan yang transparan dan partisipatif.
1.2.
Landasan Hukum
Landasan hukum yang menjadi dasar penyusunan Rencana Strategis Kecamatan Cinambo adalah :
1. Undang-Undang Nomor : 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara Yang Bersih dan bebas dari Korupsi,Kolusi, dan Nepotisme;
2. Undang-Undang No. 01 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
3. Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
4. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan
5
Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang–undang Nomor 3 Th 2005 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 32 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang;
5. Undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
6. Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2010 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004 2014 jo. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No. 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
8. Keputusan Menteri Dalam Negeri RI No. 158 Tahun 2004 Tentang
Pedoman Organisasi Kecamatan;
9. Keputusan Menteri Dalam Negeri RI No. 159 Tahun 2004 Tentang
Pedoman Organisasi Kelurahan;
10. Peraturan Daerah Nomor 02 tahun 2004 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bandung;
11. Peraturan Daerah Nomor 07 tahun 2006 tentang Pokok-pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah;
12. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 tahun 2007 tentang
Struktur Organisasi Kecamatan;
13. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 tahun 2008 tentang
Tahapan Tata Cara Penyusunan , Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan serta Musyawarah
6
14. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Bandung 2005-2025;
15. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 18 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung Tahun 2010-2030
16. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013 - 2018
17. Peraturan Walikota Bandung Nomor 619 Tahun 2007 tentang
Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan daerah;
18. Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 tentang
Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi pada Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung.
19. Keputusan Walikota Bandung Nomor 400 Tahun 2014 Tentang
Pelimpahan Sebagian Kewenangan Walikota Kepada Camat.
1.3.
Maksud dan Tujuan
Rencana Strategis Kecamatan Cinambo Tahun 2013-2018 ini disusun untuk menjabarkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan serta Indikator Kinerja Kecamatan Cinambo 5 (lima) tahun ke depan dalam upaya mendukung pencapaian Visi dan Misi Kota Bandung sebagaimana tercantum dalam RPJMD 2013-2018.
Sedangkan tujuan penyusunan Renstra Kecamatan Cinambo Kota Bandung tahun 2013 – 2018 adalah :
1. Menciptakan keselarasan antara visi, misi , tujuan dan sasaran
pembangunan pemerintah Kota Bandung dengan Kecamatan Cinambo, sehingga akan bermanfaat bagi proses perencanaan,
7
penganggaran, pelaksanaan dan pertanggungjawaban bagi SKPD Kecamatan Cinambo Bandung.
2. Sebagai landasan operasional bagi internal Kecamatan
Cinambo sendiri dan seluruh Kelurahan di lingkungan Kecamatan Cinambo Kota Bandung dalam menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan yang akan diusulkan untuk dibiayai dari APBD Kota Bandung, sehingga menjadi terarah pada pencapaian hasil sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
3. Memudahkan seluruh jajaran aparatur di lingkungan
Kecamatan Cinambo Kota Bandung dalam mencapai tujuan dengan cara menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur.
4. Memudahkan seluruh jajaran pada masing-masing Kelurahan
di Lingkungan Kecamatan Cinambo Kota Bandung untuk memahami dan menilai arah kebijakan dan program serta kegiatan operasional tahunan dalam rentang waktu lima tahun ke depan.
1.4
Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan Rencana Stratejik (Renstra) SKPD Kecamatan Cinambo Kota Bandung disusun mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan susunannya adalah, sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan membahas secara ringkas mengenai pengertian Renstra SKPD, fungsi Renstra dalam
8
penyelenggaraan pembangunan daerah, proses
penyusunan Renstra SKPD, keterkaitan Renstra SKPD dengan RPJMD, dan keterkaitan renstra dengan RKT dan Renja.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD KECAMATAN CINAMBO
Gambaran Pelayanan Kecamatan Cinambo Kota Bandung memuat penjelasan tentang tugas, fungsi dan struktur organisasi, sumber daya, kinerja pelayanan serta tantangan dan peluang pengembangan pelayanan di Kecamatan Cinambo
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN CINAMBO
Isu-Isu Strategis berdasarkan tugas dan fungsi memuat
penjelasan mengenai identifikasi permasalahan
berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD Kecamatan Cinambo.
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN KECAMATAN CINAMBO
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan memuat penjelasan mengenai Visi dan Misi Kecamatan Cinambo, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Kecamatan Cinambo, serta Strategi dan Kebijakan dalam mencapai misi yang telah ditetapkan.
BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN
Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif, membahas mengenai penjelasan tentang program-program dan kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai target sesuai indikator yang telah ditetapkan selama lima tahun
9
secara bertahap serta jumlah dana yang dibutuhkan
BAB VI INDIKATOR KINERJA KECAMATAN CINAMBO YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD KOTA BANDUNG
Indikator Kinerja Kecamatan Cinambo Kota Bandung yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD,memuat mengenai indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapain tujuan dan sasaran RPJMD
10
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
KECAMATAN CINAMBO
2.1.
Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi
Berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008, Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2007 dan Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008, SKPD Kecamatan mempunyai Tugas Pokok dan Fungsi, sebagai berikut :
2.1.1. Tugas Pokok dan Fungsi
a. Tugas Pokok :
Melaksanakan kewenangan yang dilimpahkan Kepala Daerah untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah.
b. Fungsi :
1. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat
2. Mengkoordinasikan upaya penyelenggraan ketentraman
dan ketertiban umum;
3. Mengkordinasikan penerapan dan penegakanan
peraturan perundang-undangan;
4. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas
pelayanan umum;
5. Mengkoordinasikan penyelenggraan kegiatan
pemerintahan di tingkat Kecamatan;
6. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi
ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintah desa atau kelurahan.
11
Adapun rincian tugas pokok dan fungsi dari masing-masing Pejabat Struktural Kecamatan tergambar dalam bagan struktur organisasi Kecamatan.
2.1.2. Struktur Organisasi Kecamatan Cinambo
Pada Kecamatan Cinambo, struktur organisasinya dapat digambarkan dan dijelaskan, sebagai berikut :
Gambar 2.1
Struktur Organisasi Kecamatan
Sumber : Vide Perda Kota Bandung No.14 Tahun 2007
1. Camat
(1) Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
kewenangan pemerintah yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud Camat
mempunyai fungsi:
a. mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat;
CAMAT SEKRETARIAT KECAMATAN SEKSI PEMERINTAHAN SEKSI KETRENTAMAN & KETERTIBAN SEKSI PENDIDIKAN & KEMASYARATAN SEKSI PELAYANAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKSI EKONOMI, PEMBANGUNAN & LINGKUNGAN HIDUP
UPTD UPTD KELURAHAN SUB BAGIAN PROGRAM & KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM & KEPEGAWAIAN
12
b. mengkoordinasikan ketenteraman dan ketertiban
umum;
c. mengkoordinasikan penerapan dan penegakan
peraturan perundang-undangan;
d. mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan
fasilitas pelayanan umum; dan
e. membina pemerintahan kelurahan di wilayah kerjanya.
2. Sekretaris Kecamatan
(1) Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Kecamatan di bidang kesekretariatan
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
Sekretaris mempunyai fungsi:
a. pelaksanan penyusunan rencana program kegiatan
kecamatan;
b. pelaksanaan pelayanan administrasi kesekretariatan
kecamatan dan kelurahan;
c. pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan rencana,
program, evaluasi dan pelaporan kegiatan Kecamatan dan Kelurahan;
d. pengkoordianasian penyelenggaraan tugas Seksi
e. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan Kecamatan
dengan Instansi terkait dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kecamatan;
f. pelaksanaan monitoring, evaluasi, pelaporan dan
pengendalian administratif kegiatan kesekretariatan dan kecamatan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Camat
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
13
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat
Kecamatan di bidang umum dan kepegawaian;
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi:
a. penyusunan bahan rencana dan program pengelolaan
lingkup administrasi umum dan kepegawaian;
b. pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian
yang meliputi pengelolaan naskah dinas, penataan
kearsipan Kecamatan, penyelenggaraan
kerumahtanggaan Kecamatan, pengelolaan
perlengkapan dan administrasi perjalanan dinas, serta pelaksanaan administrasi kepegawaian; dan
c. pelaporan kegiatan lingkup administrasi umum dan
kepegawaian.
4. Sub bagian Keuangan dan Program
(1) Sub Bagian Keuangan dan Program mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat Kecamatan di bidang keuangan dan program.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud Sub Bagian Keuangan dan Program mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana dan program pengelolaan
administrasi keuangan dan program kerja
Kecamatan;
b. pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan
meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran, koordinasi penyusunan anggaran, koordinasi pengelola dan pengendalian keuangan dan menyusun laporan keuangan Kecamatan;
14
c. pelaksanaan pengendalian program meliputi kegiatan
penyiapan bahan penyusunan rencana kegiatan kecamatan, koordinasi penyusunan rencana dan program serta koordinasi pengendalian program serta penyusunan laporan akuntanbilitas kinerja kecamatan; dan
d. pengkoordinasian pelaporan lingkup kegiatan
pengelolaan administrasi keuangan dan program kerja Kecamatan.
5. Seksi Pemerintahan
(1) Seksi pemerintahan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang pemerintahan
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud Seksi Pemerintahan mempunyai fungsi:
a. penyusunan data dan materi bahan lingkup
pemerintahan;
b. pembinaan Rukun Warga dan Rukun Tetanggga;
c. pelayanan administrasi pertanahan;
d. pembinaan administrasi pemerintahan Kelurahan;
e. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan
pemerintahan dengan Instansi terkait; dan
f. pelaporan pelaksanaan lingkup pemerintahan
6. Seksi Ketentraman dan Ketertiban
(1) Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas kecamatan di bidang ketentraman dan ketertiban.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai fungsi:
15
a. penyusunan data dan bahan materi lingkup
ketentraman dan ketertiban;
b. pembinaan ketentraman dan ketertiban;
c. pembinaan potensi perlindungan masyarakat;
d. pemberdayaan masyaakat dalam pencegahan dan
penanggulangan bencana;
e. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan
ketentraman dan ketertiban dengan Instansi terkait; dan
f. pelaporan pelaksanaan lingkup ketentraman dan
ketertiban.
7. Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan
(1) Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan mempunyai
tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang pendidikan dan kemasyarakatan;
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan mempunyai fungsi:
a. penyusunan data dan bahan materi lingkup
pendidikan dan kemasyarakatan;
b. inventarisasi dan fasilitasi masalah sosial
kemasyarakatan;
c. inventarisasi potensi bidang pendidikan formal dan
informal;
d. pembinaan terhadap lembaga kemasyarakatan di
tingkat Kecamatan dan Kelurahan;
e. fasilitasi pembinaan bidang keagamaan, ketahanan
keluarga, partisipasi dan pemberdayaan perempuan serta generasi muda;
16
f. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan bidang
pendidikan dan kemasyarakatan dengan Instansi terkait; dan
g. pelaporan pelaksanaan lingkup bidang pendidikan
dan kemasyarakatan.
8. Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup
(1) Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi:
a. penyusunan data dan bahan materi lingkup
ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup;
b. fasilitasi pembinaan bidang koperasi, usaha kecil
dan menengah.
c. inventarisasi potensi ekonomi masyarakat dan
pembangunan;
d. fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana fisik
fasilitas umum dan fasilitas sosial;
e. fasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam upaya
pelestarian lingkungan hidup
f. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan ekonomi
dan ketahanan pangan, pembangunan, serta lingkungan hidup dengan Instansi terkait; dan
g. pelaporan pelaksanaan lingkup ekonomi,
17
9. Seksi Pelayanan
(1) Seksi Pelayanan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Camat dibidang
pelayanan.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Seksi Pelayanan mempunyai fungsi:
a. penyusunan data dan bahan materi lingkup
pelayanan;
b. pelayanan data dan informasi Kecamatan;
c. pelayanan administrasi kependudukan;
d. pelayanan administrasi umum lainnya;
e. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan
pelayanan dengan Instansi Terkait; dan
f. pelaporan pelaksanaan lingkup pelayanan
2.2.
SUMBER DAYA KECAMATAN CINAMBO
2.2.1. Potensi Geografis Kecamatan Cinambo
Kecamatan Cinambo pada awalnya termasuk dalam wilayah Kecamatan Ujungberung Kota Bandung yang dibentuk berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 Tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 06 Tahun 2006 tentang Pemekaran dan Pembentukan Wilayah Kerja Kecamatan dan Kelurahan di lingkungan Pemerintah Kota Bandung dibentuklah Kecamatan Cinambo sebagai salah satu dari 4 (empat) Kecamatan hasil pemekaran, yang diresmikan oleh Walikota Bandung H.Dada Rosada pada tanggal 22 Maret 2007.
18
Luas Wilayah Kecamatan Cinambo kurang lebih : 389,64 Ha
dengan tata guna lahan sebagian besar terbagi dalam :
1. Tanah Kering (Permukiman/Usaha) : 235,31 Ha ;
2. Fasilitas Umum : 59, 93 Ha.
3. Tanah Sawah/lahan basah: 94,4 Ha .
Secara geografis Kecamatan Cinambo memiliki bentuk wilayah datar / berombak sebesar 158% dari total keseluruhan luas wilayah. Ditinjau dari sudut ketinggian tanah, Kecamatan Cinambo berada pada ketinggian 500 m diatas permukaan air laut. Suhu
maksimum dan minimum di Kecamatan Cinambo berkisar 25-30 Co,
sedangkan dilihat dari curah hujan berkisar 2400 mm/th dan jumlah hari dengan curah hujan yang terbanyak sebesar 45 hari.
Secara administrasi Kecamatan Cinambo terbagi dalam 4 Kelurahan yaitu : Tabel 2.1 Kelurahan, RW dan RT Kelurahan RW RT Pakemitan 5 23 Sukamulya 6 25 Cisaranten wetan 6 25 Babakan Penghulu 8 27 Jumlah 25 101
Adapun batas - batas wilayah Kecamatan Cinambo adalah :
Sebelah Selatan : Kecamatan Gedebage (Rel Kereta Api);
Sebelah Utara : Kecamatan Ujung Berung
(Jl.AH.Nasution);
Sebelah Timur : Kecamatan Panyileukan (Sungai
Cinambo);
19
Cipanjalu/Jl.Golf).
Penjelasan-penjelasan tersebut diatas, sebagaimana
ditunjukkan dalam peta wilayah Kecamatan Cinambo, sebagai berikut :
20
2.2.2. Potensi demografis
Kecamatan Cinambo memiliki jumlah penduduk sebanyak 20.166 jiwa, yang terdiri dari 9.734 jiwa laki-laki dan 10.432 jiwa perempuan serta terdiri dari kepala keluarga (KK) sekitar 5974 KK, dengan kepadatan penduduk sekitar 44.60 jiwa/hektar yang cenderung terus bertambah dari tahun ke tahun.
Tabel 2.2
PENDUDUK KECAMATAN CINAMBO (BERDASARKAN UMUR DAN JENIS KELAMIN)
No Umur Jumlah L P Jumlah 1 0 – 5 tahun 713 722 1435 2 6 – 9 tahun 739 747 1486 3 10 – 15 tahun 955 880 1835 4 16 – 19 tahun 674 732 1406 5 20 – 24 tahun 670 788 1458 6 25 – 29 tahun 783 871 1654 7 30 – 34 tahun 824 896 1720 8 35 – 39 tahun 810 875 1685 9 40 – 44 tahun 726 739 1465 10 45 – 49 tahun 677 726 1403 11 50 – 54 tahun 768 683 1391 12 55 – 59 tahun 410 503 913 13 60 – 64 tahun 465 475 940 14 65 – keatas 580 795 1375 Jumlah total: 9.734 10.432 20.166 Sumber : Profil Kecamatan Cinambo 2013
21
2.2.3. Potensi Sosiologis
Kecamatan Cinambo jika ditinjau dari kondisi sosiologis/ Keagamaan, penduduk Kecamatan Cinambo merupakan mayoritas pemeluk agama Islam sebanyak 19.295 orang (95,68 %). Sisanya Kristen Protestan 448 orang (2,22%), Kristen Katholik 226 orang (1,12%), Hindu 101 orang (0,50%) dan Budha 96 orang (0,47 %)
Kehidupan beragama penduduk Kecamatan Cinambo sangat kental, hal ini ditandai dengan banyaknya jumlah pesantren yaitu sebanyak 1 pondok pesantren, 74 masjid dan Mushola, 1 gereja dan 1 Pure.
Seni budaya di Kecamatan Cinambo cukup berkembang, hal ini ditandai dengan banyaknya potensi dan padepokan seni budaya, diantaranya seni budaya benjang dan tari tradisionil sunda klasik.
2.2.4. Potensi SDM Aparatur
Pejabat Struktural di lingkungan Kecamatan Cinambo, terdiri dari 1 (satu) orang Camat (eselon III-A), dengan membawahkan :
1. 1 (satu) orang Sekretaris Kecamatan (eselon III-B), yang
membawahkan 2 (dua) orang pejabat eselon IV-B, yaitu Ka Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dan Ka Sub Bagian Program dan Keuangan.
2. 5 (lima) orang kepala seksi dengan eselon IV-A yaitu : Kasi
Pemerintahan, Kasi Ketentraman dan Ketertiban, Kasi Pendidikan dan Kemasyarakatan, Kasi Ekonomi Pembangunan dan Lingkungan Hidup, dan Kasi Pelayanan.
3. 4 (empat) orang lurah dengan eselon IV-A, yaitu : Lurah Pakemitan,
Sukamulya, Cisaranten Wetan dan Babakan Penghulu, yang membawahkan pula pejabat eselon IV-B sebanyak 5 orang pada setiap Kelurahan, sehingga pada 4 (empat) Kelurahan tersebut terdapat 20 (dua puluh) orang pejabat eselon IV-B, yang terdiri dari
22
Sekretaris Kelurahan, Kasi Pemerintahan, Kasi Dikmas, Kasi Ekbang dan LH serta Kasi Pelayanan. Namun di beberapa Kelurahan masih terdapat kekosongan beberapa orang Seklur dan Kepala Seksi.
Keadaan real pegawai di Kecamatan Cinambo per Januari 2014, adalah sebagai berikut :
Tabel 2.3
POTENSI SDM SE-KECAMATAN CINAMBO
NO SATUAN KERJA JUMLAH PERSONIL PNS ESELON FUNGSIONAL UMUM (PNS) IV B IV A III B III A 1 KECAMATAN 21 2 5 1 1 12 2 KEL. PAKEMITAN 6 4 1 - - 1 3 KEL. SUKAMULYA 6 4 1 - - 1 4 KEL. CISWET 8 5 1 - - 2 5 KEL. BBK. PENGHULU 6 4 1 - - 1 JUMLAH 47 17 4 1 1 17
Sumber Kecamatan Cinambo 2013
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah pegawai se Kecamatan Cinambo (per Januari 2014), sebanyak 47 orang yang tersebar di Kecamatan dan 4 Kelurahan.
Jabatan struktural yang kosong sebanyak 3 jabatan yaitu Kasi Pelayanan Kelurahan Pakemitan, Kasi Pelayanan Kelurahan Sukamulya dan Sekretaris Kelurahan Babakan Penghulu. Jumlah fungsional umum (staf pelaksana) sangat terbatas menyebabkan sebagian besar (85%)
23
Kepala Seksi di Kecamatan dan Kelurahan tidak memiliki tenaga fungsional umum (staf pelaksana) untuk membantu dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
Tabel 2.4
KOMPOSISI PNS KECAMATAN CINAMBO (BERDASARKAN GOLONGAN DAN PENDIDIKAN)
NO SATUAN
KERJA
GOLONGAN TINGKAT PENDIDIKAN
I II III IV JML SD SMP SMA DPL S1 S2 JML 1 KECAMATAN 1 9 9 2 21 - 2 9 1 6 3 21 2 KEL. PAKEMITAN - 2 4 - 6 - - 3 - 2 - 6 3 KEL. SUKAMULYA - 1 5 - 6 - 1 1 - 3 1 6 4 KEL. CISWET - 1 6 1 8 - - 3 - 4 1 8 5 KEL. BBK. PENGHULU - 1 5 - 6 - - 6 - - - 6 JUMLAH 1 14 29 3 47 - 3 19 2 15 5 47
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dilihat dari Pangkat dan Golongan Pegawai Kecamatan Cinambo paling banyak adalah Gol III, sedangkan paling sedikit adalah Gol IV. Selanjutnya bila berdasarkan pendidikan maka yang terbanyak adalah lulusan SMA/Sederajat dan yang paling sedikit adalah lulusan SMP.
24
Pengukuran indikator makro sangat berguna untuk melihat tren yang terjadi selama kurun waktu 5 tahun yang lalu. Dengan melihat kecenderungannya yang terjadi selama 5 tahun kebelakang, maka kita juga dapat menentukan tren yang akan terjadi 5 tahun kedepan. Setelah mengetahui tren tersebut, barulah didapat rencana apa yang akan dilaksanakan untuk mengantisipasi tren yang terjadi.
Pengukuran indikator kinerja Kecamatan Cinambo dilaksanakan berdasarkan pada pedoman pengukuran indikator kinerja utama sesuai Keputusan Menteri Pendayagunan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 009 tahun 2007. Menurut pedoman tersebut maka pengukuran indikator kinerja dilakukan berdasarkan sasaran/target Renstra SKPD periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD dan/atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah.
Bahan penulisan tentang kinerja pelayanan Kecamatan Cinambo ini mengacu pada hasil kerja sebagaimana tabel berikut:
25
Tabel 2.5
PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN KECAMATAN CINAMBO KOTA BANDUNG
NO. Indikator Kinerja Sesuai Tugas Pokok
dan Fungsi Target SPM TARGET IKK Target Indikator Kinerja Lainnya Target Renstra Tahun ke Realisasi Capaian Tahun ke Rasio Capaian Tahun ke 4 5 4 5 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 - % Kelurahan tertib administrasi - Jumlah layanan pengalihan dan peningkatan hak atas tanah - % RT/RW tertib administrasi 80% 40 buah 90% 100% 50 buah 95% 80% 34 buah 90% 100% 38 buah 95% 100% 85% 100% 100% 76% 100%
26
- % penduduk wajib KTP yang sudah memiliki KTP. - % kepala keluargayang memiliki kartu keluarga - % permohonan KTP diproses tepat waktu - % permohonan surat keterangan di proses tepat waktu
- % anggota linmas aktif 85% 85% 100% 100% 100% 95% 95% 100% 100% 100% 85% 85% 100% 100% 100% 95% 95% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
27
- Jumlah penertiban PKL - Jumlah relawan bencana (Satwankar dan Linmas) - % usulan Musrenbang yang ditindaklanjuti / dilaksanakan SKPD- Jumlah pohon yang
ditanam
- Jumlah sumur
resapan yang dibuat
12 kali 60 org 30% 2000 200 15 kali 70 org 30% 2500 250 12 kali 60 org 30% 2000 200 15 kali 70 org 30% 2500 250 12 kali 60 org 100% 2000 200 15 kali 70 org 100% 2500 250
28
- Jumlah lubang
biopori yang dibuat
- Terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat - Terfasilitasinya pembinaan dan pengembangan koperasi - Terbantunya kegiatan ekonomi skala kecil dan mikro - % lembaga 100 70% 70% 70% 80% 125 80% 80% 80% 90% 100 69% 69% 69% 80% 125 79% 79% 79% 90% 100 98% 98% 98% 100% 125 98% 98% 98% 100%
29
pendidikan nonformal yang aktif
- % lembaga kemasyarakatan yang aktif - % lembaga perempuan aktif - % lembaga kepemudaan yang aktif 80% 80% 80% 90% 90% 90% 80% 80% 80% 90% 90% 90% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
30
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada umumnya rasio pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja tercapai dengan baik yaitu 100%. Dari semua indikator tersebut ada 3 (tiga) indikator yang pencapaian nya tidak 100% :1. Indikator kinerja jumlah layanan pengalihan dan peningkatan hak
atas tanah target untuk tahun ke 4 sebanyak 40 buah terealisasi sebanyak 34 buah, rasio realisasi sebesar 85%. Target untuk tahun ke – 5 sebanyak 50 buah terealisasi sebanyak 38 buah, rasio realisasi sebesar 76%. Tidak tercapainya target dikarenakan adanya sebagian pengalihan dan peningkatan hak atas tanah yang melalui notaris tidak melalui Kecamatan dan adanya beberapa layanan yang masih belum bisa di proses dikarenakan status tanah nya masih dalam sengketa.
2. Indikator kinerja terwujudnya peningkatan kesejahteraan
masyarakat rasio realisasinya sebesar 98% untuk tahun ke – 4 dan tahun ke – 5;
3. Indikator kinerja terfasilitasinya pembinaan dan pengembangan
koperasi rasio realisasinya sebesar 98% tahun ke – 4 dan tahun ke – 5.
2.4.
Tantangan dan Peluang Kecamatan Cinambo
Dengan konsekuensi pemekaran wilayah di lingkungan Pemerintah Kota Bandung dimana Kecamatan Cinambo merupakan salah satu kawasan yang akan dijadikan pusat primer kedua, Kecamatan Cinambo melalui penyusunan Renstra Tahun 2013 - 2018 ini menyampaikan peluang dan tantangan pelayanan SKPD .
31
2.4.1.Tantangan
a. Semakin kritis dan proaktifnya masyarakat terhadap
tuntutan pelayanan publik Kecamatan secara
maksimal.
b. Semakin transparannya informasi melalui media
elektronik dituntut peran kecamatan Cinambo harus lebih responsif terhadap dinamika pembangunan masyarakat.
c. Kepedulian pihak swasta dalam mendukung program yang
akan dilaksanakan dalam mendukung kegiatan
pelaksanaan pembangunan masih kurang.
d. Belum adanya pemasaran hasil daur ulang sampah
organik dan un-organik.
e. Masih ada masyarakat yang membuang sampah pada
sungai
f. Penduduk yang heterogen dari berbagai daerah.
g. Banyak Pedagang Kaki Lima yang berjualan di daerah
pemukiman
h. Masih terdapat sarana dan prasarana umum yang belum
dimanfaatkan karena belum adanya penyerahan dari developer ke aset daerah
i. Komplesitas kepentingan masyarakat
j. Tuntutan reformasi diberbagai bidang kehidupan
khususnya dalam menentukan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat yang merupakan amanah.
2.4.2.Peluang
a. Peraturan Walikota Bandung Nomor 400 Tahun 2014
tentang pelimpahan Pelimpahan Sebagian Urusan Walikota Bandung Kepada Camat dan Lurah di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung.
b. Komitmen Kepala Daerah dalam pemberdayaan
masyarakat (LKK) dan peningkatan kualitas sarana prasarana dan pelayanan publik.
32
d. Adanya kepercayaan dari pimpinan daerah kepada
kecamatan untuk memacu dan motivasi menjawab permasalahan melalui LAPOR
e. Jumlah penduduk Kecamatan Cinambo yang cukup tinggi
dan memiliki tingkat partisipasi yang relatif baik.
f. Potensi ekonomi masyarakat skala kecil yang cukup
tinggi.
g. Perubahan Paradigma keuangan daerah berdasarkan
permendagri 54 Tahun 2006 tentang Penggelolaan Keuangan Daerah.
h. Perubahan paradigma system pemerintahan demokratis
berdasarkan Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan di daerah dan Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah sehingga dapat meningkatkan peran kecamatan dan mendorong partisipasi masyarakat.
33
BAB III
ISU STRATEGIS
BERDASARKAN TUGAS DAN
FUNGSI
3.1
Identifikasi Permasalahan
Dalam penyusunan Renstra Kecamatan Cinambo Kota Bandung Tahun 2013 - 2018, terlebih dahulu perlu digali permasalahan yang terdapat di lingkungan Pemerintahan Kecamatan Cinambo yang kemudian dirumuskan menjadi isu strategis. Isu strategis adalah permasalahan utama yang disepakati untuk dijadikan prioritas penanganan permasalahan selama kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang.
Adapun identifikasi permasalahan pelayanan Pemerintah Kecamatan Cinambo yang dijadikan isu strategis di Kecamatan Cinambo adalah sebagai berikut :
1. Kualitas sumber daya aparatur dalam memberikan pelayanan belum
optimal dan kuantitas personil relatif masih sangat kurang dibandingkan dengan beban tugas dan fungsi kecamatan yang ditanggung.
2. Pemanfaatan Sarana Fasum yang tidak sesuai karena digunakan
untuk berjualan PKL sehingga mengganggu kenyamanan bagi penghuni.
3. Koordinasi, sinergitas, sinkronisasi dan harmonisasi serta kebijakan
antara lembaga/instansi belum optimal.
4. Belum optimalnya perencanaan strategis tingkat Kecamatan
34
5. Pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur penunjang relatif
belum memadai, belum sesuai dengan hasil musrenbang.
6. Masih kurangnya pemahaman aparatur tentang pengelolaan
keuangan daerah;
7. Belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi untuk
membantu kelancaran tugas maupun pelayanan;
8. Belum optimalnya pelaporan kegiatan kecamatan dan kelurahan
kepada Pemerintah Kota Bandung;
9. Rendahnya pemahaman aparatur tentang tupoksi sebagai aparatur
kecamatan;
10. Rendahnya kapasitas aparatur
Faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan Kecamatan Cinambo sebagai SKPD yang memiliki tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan pemerintah yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urursan otonomi daerah adalah faktor internal dan faktor eksternal Kecamatan Cinambo, masalah internal yang mempengaruhi pelayanan di Kecamatan Cinambo adalah sebagai berikut:
1. Kapasitas aparatur belum seluruhnya memenuhi tugas sesuai
dengan beban kerja;
2. Tingkat pemahaman tupoksi aparatur masih kurang ;
3. Pola pembinaan aparatur belum berorientasi kepada peningkatan
berbasis kinerja.
Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi tingkat pelayanan kecamatan Cinambo adalah sebagai berikut :
1. Pelimpahan kewenangan kepada camat dan lurah masih belum
sepenuhnya diserahkan dan tidak didukung oleh pembinaan dari dinas yang terkait serta tidak didukung oleh personil, peralatan, pembiayaan dan dokumentasi;
35
Berdasarkan data dan informasi tersebut di atas secara umum isu-isu strategis yang dihadapi oleh Pemerintah Kecamatan Cinambo Kota Bandung dalam kurun waktu 2013-2018, adalah sebagai berikut :
1. Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah (Pelayanan Publik)
Birokrasi Pemerintah Daerah merupakan faktor yang sangat menentukan berjalannya penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, oleh karena itu reformasi birokrasi pemerintah daerah sejak dicanangkan pada tahun 2005, senantiasa harus dilanjutkan secara terus menerus sehingga mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan di masa depan yang semakin kompleks dan beragam
sejalan dengan perkembangan dan perubahan kebijakan
penyelenggaraan pemerintahan daerah, tuntutan masyarakat serta dinamika global yang senantiasa mempengaruhi manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Reformasi birokrasi pemerintah daerah yang harus dilakukan di tingkat Kecamatan sebagaimana sasaran yang telah dicanangkan adalah peningkatan pelayanan public, akuntabilitas dan kapasitas aparatur yang bersih dari KKN.
2. Pendayagunaan Sumber Daya Aparatur Daerah
Tuntutan warga kota terhadap kebutuhan pelayanan prima (services excelent) perlu diimbangi dengan citra birokrasi yang mempunyai kompetensi yang baik dalam bidang profesionalisme aparatur, penguasaan komunikasi dan presentasi serta pemahaman terhadap manajemen standar pelayanan minimal public services and public complaint. Sumber daya aparatur merupakan aset strategis
dalam kerangka perwujudan good governance. Kata kunci dalam
penataan sumber daya aparatur adalah budaya kerja aparatur yang lebih menekankan kepada semangat kerja dan menghidupkan
36
kembali paradigma aparatur sebagai „pelayan masyarakat‟. Selain hal itu sumber daya aparatur juga diarahkan kepada pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan, yang menekankan pada transparansi, manajemen pemerintahan yang lebih transparan, akuntabilitas, dan peningkatan efektivitas dan efisiensi serta ada upaya dan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap penanganan dan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Pendayagunaan aparatur pemerintah Kecamatan Cinambo dalam makna lain adalah juga pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang pada hakekatnya merupakan upaya
pembinaan, penyempurnaan, penertiban, pengawasan dan
pengendalian manajemen secara terencana, bertahap dan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja seluruh aparatur pemerintah kota, melalui kerjasama secara terkoordinasi guna mengambil langkah pembaharuan sektor penyelenggara negara (public service reform) dalam rangka mewujudkan good governance.
3. Penataan Organisasi dan Manajemen Publik
Perwujudan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance) diperlukan upaya-upaya penataan dan penyempurnaan tata kerja organisasi. Keberhasilan tujuan penataan organisasi tidak terlepas dari daya dukung penyelenggaraan manajemen publik yang baik. Penataan kelembagaan/organisasi menyangkut pembenahan seluruh unsure pemerintahan Kecamatan dan kelurahan, sedangkan penyelenggaraan manajemen publik lebih kepada menata pada sistem peyelenggaraan layanan publik yang lebih responsif dan adaptif sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman.
Faktor kunci keberhasilan Penataan kelembagaan ini terletak pada pemberdayaan aparatur kecamatan dan kelurahan, SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Bandung dan masyarakat umum
37
Lembaga Kemasyarakatan tingkat Kecamatan sebagai sebagai shareholder.
Jika demikian halnya, maka pengelolaan pelayanan publik perlu melakukan perubahan menuju profesionalisme birokrasi dan lebih menekankan langkah-langkah efisiensi dan efektifitas birokrasinya, melalui penataan system dan prosedur kerja, meninjau
kembali pembinaan pegawai, memperbaiki reward and punishment
system, perbaikan kesejahteraan pegawai, serta mengubah kultur organisasi.
4. Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah
Keuangan dan Barang daerah merupakan salah satu modal utama dalam penyelenggaraan pemerintah Kecamatan, oleh karena itu manajemen keuangan dan barang daerah menjadi sesuatu hal yang strategis dalam menunjang pencapaian keberhasilan pembangunan. Manajemen keuangan dan pengelolaan aset daerah
lebih diarahkan kepada entreupreneurnal management yang pada
intinya diarahkan pada pengelolaan keuangan dan barang daerah yang lebih berorientasi kinerja (Performance Budget), bukan pada kebijakan (Policy Budget).
Sistem manajemen keuangan daerah (financial management system) merupakan bagian penting dalam rangka mendukung
terciptanya good governance di Kecamatan. Bagian-bagian lain yang
sama pentingnya adalah menata perencaaan penganggaran dan Pengeluaran, pemahaman akuntansi serta sistem pengawasan internal pemerintah atau pemeriksaan internal. Tuntutan pembaharuan sistem keuangan tersebut adalah agar pengelolasan
anggaran dilakukan dengan mendasarkan konsep value for money
sehingga tercipta akuntabilitas publik (public accountability).
Manajemen barang daerah meliputi beberapa tahap yaitu perencanaan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, pendistribusian
38
penghapusan. Setiap tahap, mulai dari perencanaan kebutuhan
hingga penghapusan aset daerah harus diketahui dan
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat melalui legislatif. Sasaran strategis yang harus dicapai daerah dalam kebijakan pengelolaan barang daerah, antara lain adalah : (1) Terwujudnya tertib administrasi mengenai kekayaan daerah, menyangkut barang inventarisasi tanah dan bangunan, penghapusan barang daerah dan sistem pelaporan; (2) Terciptanya efisiensi dan efektivitas penggunaan barang daerah; (3) Pengamanan barang daerah; (4) Tersedianya data dan informasi yang akurat mengenai jumlah barang daerah
Dengan melihat faktor – faktor diatas dan serta isu-isu strategis maka dapat diidentifikasikan beberapa faktor kunci keberhasilan yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Cinambo Kota Bandung, adalah terdiri dari :
1. Terpenuhinya sarana dan prasarana yang dapat dimanfaatkan
secara optimal dalam melaksanakan pekerjaan sehari hari.
2. Adanya dukungan dana yang memadai dan berkesinambungan.
3. Adanya Kepercayaan Masyarakat Terhadap Pemerintah.
4. Adanya Sumber Daya Aparatur yang Memadai dan memiliki
komitmen yang kuat terhadap tujuan organisasi serta memiliki dedikasi dan integritas tinggi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi.
5. Terjalinnya koordinasi yang baik dengan Instansi terkait dan
Lembaga / Organisasi Kemasyarakatan.
6. Adanya standar kerja untuk memacu peningkatan kinerja
pegawai.
7. Mengembangkan sistem reward dan punishment untuk
meningkatkan kinerja aparatur.
8. Terjalinnya kerja sama yang baik dengan lembaga formal dan
39
9. Adanya kepemimpinan yang memiliki kemampuan manajerial
yang baik serta mampu memberikan motifasi dan menjadi penggerak serta membuat suasana dinamis bagi bawahan.
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah
Visi Kota Bandung tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013 – 2018 yaitu :
“ Terwujudnya Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera “
Atau biasa disebut “Bandung Juara”
Penjabaran Visi di atas adalah sebagai berikut :
Bandung adalah meliputi wilayah dan seluruh isinya. Artinya Kota Bandung dan semua warganya yang berada dalam suatu kawasan dengan batas-batas tertentu yang berkembang sejak tahun 1811 hingga sekarang.
Unggul adalah menjadi yang terbaik dan terdepan serta contoh bagi daerah lain dalam upaya terobosan perubahan bagi kenyaman dan kesejahteraan warga Kota Bandung.
Nyaman adalah terciptanya suatu kondisidi mana kualitas lingkungan terpelihara dengan baik, serta dapat memberikan kesegaran dan kesejukan bagi penghuninya. Kota yang nyaman adalah suatu kondisi dimana berbagai kebutuhan dasar manusia seperti tanah, air, dan udara terpenuhi dengan baik sehingga nyaman untuk ditinggali serta ruang-ruang kota dan infrastruktur pendukungnya responsif terhadap berbagai aktifitas dan perilaku penghuninya.
Sejahtera yaitu mengarahkan semua pembangunan kota pada pemenuhan kebutuhan lahir dan batin warganya, agar manusia dapat
40
memfungsikan diri sebagai hamba dan wakil Tuhan di bumi. Kesejahteraan yang ingin dilahirkan di Kota Bandung merupakan kesejahteraan yang berbasis pada ketahanan keluarga dan Iingkungan sebagai dasar pengokohan sosial masyarakat. Masyarakat sejahtera tentunya tidak hanya dalam konteks lahiriah dan materi saja, melainkan juga sejahtera jiwa dan batiniah.Kesejahteraan dalam artinya yang sejati adalah keseimbangan hidup yang merupakan buah dari kemampuan seseorang untuk memenuhi tuntutan-tuntutan dasar seluruh dimensi dirinya, meliputi ruhani, akal, dan jasad. Kesatuan elemen ini diharapkan mampu saling berinteraksi dalam melahirkan masa depan yang cerah, adil dan makmur. Keterpaduan antara sejahtera lahiriah dan batiniah adalah sebuah manifestasi akan sebuah sejahtera yang paripurna. Kesejahteraan yang seperti inilah yang akan membentuk kepecayaan diri yang tinggi pada masyarakat Kota Bandung untuk mencapai kualitas kehidupan yang semakin baik, hingga menjadi teladan bagi kota lainnya.
Selanjutnya Misi Kota Bandung Tahun 2013-2018 merupakan
penjabaran dari Misi Tahap III dalam RPJPD Kota Bandung 2005-2025 dan integrasi dari sasaran yang akan dicapai pada Misi Tahap III tersebut. Misi disusun dalam rangka mengimplementasikan Iangkah-langkah yang akan dilakukan dalam mewujudkan visi. Hal-hal yang
menjadi pertimbangan dalam penyusunan misi ini adalah : Manusia
yang berdaya saing, ekonomi kokoh, tata kelola pemerintah yang baik, infrastruktur berkelanjutan, serta kokohnya interaksi sosial, budaya dan kemasyarakatan Kota Bandung. Kelima hal ini merupakan bidang garapan besar yang akan menjadi sebuah panduan dalam bagaimana memandang pembangunan di Kota Bandung.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka Misi Kota Bandung ,
terdiri dari:
1. Menata Kota Bandung melalui penataan ruang, pembangunan infrastruktur, dan fasilitas publik yang berkelanjutan (sustainable) dan nyaman.
41
2. Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang efektif, bersih dan melayani.
3. Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing.
4. Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan.
Kemudian Hal penting yang tercantum dalam RPJMD Kota Bandung 2013-2018 adalah janji-janji politik selama masa kampanye dari Walikota dan Wakil Walikota terpilih yang akan dilaksanakan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.1
JANJI WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA BANDUNG TERPILIH
No. Aspek Indikator
1 BANDUNG SEHAT 1. Asuransi Kesehatan
2. Ambulance gratis
3. Santunan Kematian Rp. 2
juta/jiwa
4. Puskesmas gratis dan pelayanan
24 jam
2 BANDUNG RESIK 1. Bebas Sampah dalam 2 Tahun
2. Bebas Banjir dalam 3 Tahun
3. Jalan Mulus dan Caang dalam 3
Tahun
4. Bebas Macet dalam 4 Tahun
3 BANDUNG NYAMAN
1. Sarana olahraga/taman bermain
di setiap RW
2. Penyediaan sarana air bersih
3. Perbaikan 10.000 rumah tidak
layak huni
42
No. Aspek Indikator
5. Bantuan 100 juta
PKK/kelurahan/tahun
6. Bantuan 100 juta/karang taruna
kelurahan/tahun 4 BANDUNG SEJAHTERA 1. Menciptakan 100.000 wirausahawan 2. Menciptakan 250.000 lapangan pekerjaan baru
3. Bantuan 100.000 beasiswa untuk
siswa SD, SMP, SMU dan mahasiswa per tahun
4. Bantuan keuangan untuk guru
honorer, guru madrasah, dan tempat ibadah
5. Subsidi Harga sembako dan gas 3
43
Gambar 3.1
BAGAN JANJI WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA BANDUNG TERPILIH
2014
2015
2016
2017
2018
Asuransi Kesehatan
Ambulance gratis
Santunan Kematian Rp. 2 juta/jiwa
Puskesmas gratis dan pelayanan 24
jam
Sarana olahraga/taman
bermain di setiap RW
Penyediaan sarana air bersih
Perbaikan 10.000 rumah tidak
layak huni
Bantuan 100 juta/RW/tahun
Bantuan 100 juta
PKK/kelurahan/tahun
Bantuan 100 juta/karang taruna
kelurahan/tahun
Menciptakan 100.000
wirausahawan
Menciptakan 250.000
lapangan pekerjaan baru
Bantuan 100.000 beasiswa untuk siswa SD, SMP, SMU dan mahasiswa per tahun Bantuan keuangan untuk guru honorer, guru
madrasah, dan tempat ibadah
Subsidi Harga sembako dan gas 3 kgBandung Sehat
Bandung Nyaman
Bandung Sejahtera
Bandung Resik
Bebas Sampah : 2 thn Bebas Banjir : 3 thnJalan Mulus & Caang : 3 thn Bebas Macet : 4 thn
44
Sumber : Bappeda Kota Bandung 2013
Hal tersebut menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Bandung
umumnya, dan Kecamatan Cinambo pada khususnya bersama
stakeholder untuk turut mewujudkannya, berdasarkan tugas pokok,
fungsi dan kewenangan Kecamatan Cinambo untuk mengawal janji-janji politik Walikota Bandung dan Wakil Walikota Bandung terpilih, secara terkoordinasi bersama dengan Stakeholder di lingkungan Kecamatan Cinambo dan Kota Bandung pada umumnya.
Demikian pula adanya Instruksi Walikota Bandung Nomor 002 Tahun 2013 tanggal 20 September 2013 tentang Rencana Aksi Menuju Bandung Juara telah mencanangkan 24 Kelompok Kerja meliputi 335 (tiga ratus tiga puluh lima) Program / Kegiatan untuk mewujudkan Bandung Juara atau unggul di bandingkan dengan Pemerintah Kota / Kabupaten lainnya di Indonesia, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam tugas pokok dan fungsi Pemerintah Kecamatan Cinambo Kota Bandung. Adapun rincian Rencana Aksi Menuju Bandung Juara yang digagas oleh Walikota Bandung rekapitulasinya sebagaimana tabel, sebagai berikut:
Tabel 3.2
RENCANA AKSI MENUJU BANDUNG JUARA
No Kelompok Kerja Jumlah Kegiatan/ Rencana Aksi
1 KELOMPOK KERJA KEMACETAN BANDUNG 24
2 KELOMPOK KERJA PEDAGANG KAKI LIMA 11
3 KELOMPOK KERJA SAMPAH BANDUNG 18
4 KELOMPOK KERJA BANDUNG HIJAU 30
45
6 KELOMPOK KERJA BANJIR BANDUNG 7
7 KELOMPOK BANDUNG KERJA KOTA KREATIF 16
No Kelompok Kerja Jumlah Kegiatan/ Rencana Aksi
8 KELOMPOK BUDAYA KERJA BANDUNG KOTA 15
9 KELOMPOK KERJA BANDUNG SMART CITY 13
10 KELOMPOK KERJA KOLABORASI BANDUNG 22
11 KELOMPOK KERJA KAMPUNG JUARA 21
12 KELOMPOK KERJA REVITALISASI
BANDUNG 15
13 KELOMPOK KERJA REFORMASI
PENDIDIKAN 14
14 KELOMPOK KERJA PARIWISATA BANDUNG 14
15 KELOMPOK KERJA REFORMASI PASAR BANDUNG 6
16 KELOMPOK KERJA TAMAN TEMATIK 21
17 KELOMPOK MUSIK/FILM KERJA BANDUNG KOTA 12
18 KELOMPOK DESAIN KERJA BANDUNG KOTA 15
19 KELOMPOK KERJA INDEX KEBAHAGIAAN (INDEX OF HAPINNES) BANDUNG 7
20 KELOMPOK KERJA PUBLIC RELATION BANDUNG 5
21 KELOMPOK DEKRANASDA BANDUNG KERJA REFORMASI 8
46
23 KELOMPOK KERJA KESEHATAN 6
24 KELOMPOK KERJA BANDUNG TO WTP 15
Sumber : Bagian Orpad Setda Kota Bandung 2013
Berdasarkan telaahan visi, misi walikota terpilih dan uraian pendukung lainnya maka dapat dikemukakan beberapa faktor pendukung yang berpengaruh pada keberhasilan Kecamatan Cinambo dalam mencapai Visi, Misi Pemerintah Kota Bandung tersebut diantaranya :
1. Adanya Perda No 14 Tahun 2007 tentang Struktur Organisasi
Kecamatan dan Kelurahan di Kota Bandung;
2. Adanya Perwal No 870 Tahun 2011 tentang pelimpahan sebagian
kewenangan Walikota kepada Camat;
3. Keputusan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 tentang
Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan.
Keputusan Walikota ini memberikan kejelasan mengenai
kedudukan, tugas pokok, fungsi, dan wewenang yang menjadi tanggung jawab seluruh komponen / aparat Kecamatan Cinambo;
4. Ketersediaan sarana prasarana yang memadai di Kecamatan
Cinambo dan Kelurahan.
5. Wilayah dan potensi sebagi kawasan perekonomian dan industri
terkemuka Bandung Timur, yang dapat dimanfaatkan Kecamatan Cinambo untuk meningkatkan kemitraan dan partisipasi dunia usaha dengan masyarakat.
Disamping kekuatan yang disampaikan diatas terdapat pula beberapa kelemahan untuk pencapaian Visi, Misi Walikota terpilih diantaranya adalah :
1. Terbatasnya sumber daya aparatur pemerintah Kecamatan dan
47
a. Masih adanya kekosongan jabatan eselon IV b di Kelurahan,
sebanyak 1 jabatan Sekretaris Kelurahan dan 2 jabatan kepala seksi;
b.Jumlah PNS di Kecamatan dan Kelurahan sangat terbatas dimana
85 % para kepala seksi Kecamatan dan para Seklur dan Kepala Seksi Kelurahan tidak mempunyai staf pelaksana dalam membantu pelaksanaan tugasnya;
c. Tidak adanya PNS dengan kualifikasi teknokrat pada Seksi
Ekonomi Pembangunan dan Lingkungan hidup di Kecamatan dan Kelurahan sehingga ketika ada pekerjaan yang berhubungan dengan teknis masih harus meminta bantuan teknis ke Dinas Teknis terkait.
2. Keterbatasan sarana dan prasarana bangunan gedung kantor
terutama di Kelurahan. Ada 4 (empat) Kelurahan yang membutuhkan rehabilitasi gedung Kantor yaitu Kelurahan Pakemitan, Sukamulya, Cisaranten Wetan dan , Babakan Penghulu; Keterbatasan anggaran yang dikelola oleh Kecamatan menyebabkan masih biasnya proporsi antara anggaran publik dibandingkan dengan anggaran apratur;
3. Kewenangan Kecamatan masih pada taraf Koordinasi dan Fasilitasi
sehingga berdampak pada terbatasnya Program dan Kegiatan yang bisa digunakan oleh Kecamatan terutama di bidang Teknis di lapangan;
4. Sebagai SKPD yang mempunyai Tupoksi yang sama seharusnya ada
keseragaman setiap Kecamatan dalam menentukan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran di dalam perumusan Renstra Kecamatan.
3.3
Telaahan Renstra Kementerian Dalam Negeri
dan Provinsi Jawa Barat
48
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Rencana Strategis Kementerian Dalam Negeri Tahun 2010-2014 bahwa Visi Kementerian Dalam Negeri Tahun 2010-2014
adalah ”Terwujudnya sistem politik yang demokratis, Pemerintahan
yang Desentralistik, pembangunan daerah yang berkelanjutan, serta keberdayaan masyarakat yang partisipatif, dengan didukung sumber daya aparatur yang profesional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
Sedangkan Misi Kementerian Dalam Negeri Tahun 2010-2014
yaitu Menetapkan Kebijaksanaan Nasional dan Memfasilitasi
Penyelenggaraan Pemerintahan dalam upaya :
1. Memperkuat Keutuhan NKRI, serta memantapkan sistem politik
dalam negeri yang demokratis;
2. Memantapkan penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan umum;
3. Memantapkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan
pemerintahan yang desentralistik;
4. Mengembangkan keserasian hubungan pusat-daerah, antar daerah
dan antar kawasan, serta kemandirian daerah dalam pengelolaan pembangunan secara berkelanjutan;
5. Memperkuat otonomi desa dan meningkatkan keberdayaan
masyarakat dalam aspek ekonomi, sosial, dan budaya; serta
6. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa.
3.3.2. Telaahan Renstra Provinsi Jawa Barat
Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam RPJMD tahun 2013-2018 adalah :
"Jawa Barat Maju dan Sejahtera Untuk Semua".
Dari visi tersebut, lahir 5 misi yakni:
1. Membangun masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing;
49
3. Meningkatkan kinerja, profesionalisme aparatur dan perluasan
partisipasi public;
4. Mewujudkan Jawa Barat yang nyaman dan pembangunan
infrastruktur strategis berkelanjutan;
5. Meningkatkan kehidupan sosial, seni dan budaya, peran pemuda
dan olahraga serta pengembangan pariwisata dalam bingkai kearifan lokal.
Dalam upaya pencapaian misi pembangunan, maka telah dipilih 8 fokus bidang pembangunan, yakni; pendidikan, kesehatan, infrastruktur, ekonomi pertanian, ekonomi non pertanian, lingkungan hidup, seni budaya kepemudaan dan ketahanan keluarga dan kependudukan. Ditopang dengan 2 (dua) fokus bidang pembangunan multisektor. Kesemuanya itu atau sepuluh bidang pembangunan itu
disebut common goals yang dilaksanakan dengan pendekatan tematik
sektoral dan tematik kewilayahan.
3.4
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Tujuan penataan ruang kota yaitu mewujudkan tata ruang yang aman, nyaman, produktif, efektif, efisien, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan, berbasis perdagangan, jasa dan industri kreatif yang bertaraf nasional. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis meliputi kajian fungsi, kedudukan, kebijakan dan strategi perencanaan tata ruang RTRWK yang berfungsi sebagai :
a. Penyelaras kebijakan penataan ruang Nasional, Provinsi dan Kota;
b. Acuan bagi Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah
dan masyarakat untuk mengarahkan lokasi kegiatan dan menyusun program pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang kota.
50
a. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD), rencana rinci tata ruang kota, dan rencana sektoral lainnya;
b. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang kota;
c. Perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan antar
sektor, antar daerah, dan antar pemangku kepentingan;
d. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi;
e. Penataan ruang kawasan strategis kota.
Kebijakan dan strategi perencanaan tata ruang sebagaimana dimaksud terdiri atas:
a. Kebijakan dan strategi struktur ruang;
c. Kebijakan dan strategi pola ruang; dan
d. Kebijakan dan strategi kawasan strategis kota.
Kebijakan struktur ruang kota terdiri atas:
a. Perwujudan pusat-pusat pelayanan kota yang efektif dan efisien
dalam menunjang perkembangan fungsi kota sebagai kota perdagangan dan jasa yang didukung industri kreatif dalam lingkup Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung, Provinsi Jawa Barat dan Nasional;
b. Pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan sarana dan
prasarana transportasi berbasis transportasi publik yang terpadu dan terkendali;
c. Peningkatan kualitas, kuantitas, keefektifan dan efisiensi pelayanan
prasarana kota yang terpadu dengan sistem regional.
Strategi untuk perwujudan pusat-pusat pelayanan kota yang efektif dan efisien dalam menunjang perkembangan fungsi kota sebagai kota perdagangan dan jasa yang didukung industri kreatif dalam lingkup Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung, Provinsi Jawa Barat dan Nasional meliputi:
51
a. Mengembangkan 2 (dua) PPK untuk wilayah Kota Bandung Bagian
Barat dan wilayah Kota Bandung Bagian Timur , dimana Kecamatan Cinambo sebagai bagian wilayah Kota Bandung Bagian Timur;
b. Membagi kota menjadi 8 (delapan) SWK, masing-masing dilayani
oleh 1 (satu) SPK;
c. Mengembangkan pusat-pusat pelayanan lingkungan secara merata;
d. Menyediakan fasilitas yang memadai pada tiap pusat pelayanan
sesuai skala pelayanannya; dan
e. Menyerasikan sebaran fungsi kegiatan pusat-pusat pelayanan
dengan fungsi dan kapasitas jaringan jalan.
Strategi untuk pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan sarana dan prasarana transportasi berbasis transportasi publik yang terpadu dan terkendali meliputi:
a. Membuka peluang investasi dan kemitraan bagi sektor privat dan
masyarakat dalam menyediakan prasarana dan sarana transportasi;
b. Mengawasi fungsi dan hirarki jalan;
c. Meningkatkan kapasitas jaringan jalan melalui pembangunan dan
pelebaran jalan, manajemen dan rekayasa lalu lintas serta menghilangkan gangguan sisi jalan;
d. Memprioritaskan pengembangkan sistem angkutan umum massal
yang terpadu;
e. Menyediakan fasilitas parkir yang memadai dan terpadu dengan
pusat-pusat kegiatan;
f. Mengembangkan sistem terminal dalam kota serta membangun
terminal di batas kota dengan menetapkan lokasi yang dikoordinasikan dengan Pemerintah Daerah yang berbatasan;
g. Mengoptimalkan pengendalian dan penyelenggaraan sistem
transportasi kota.
Kebijakan pola ruang kota terdiri atas: