• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Jakarta, November Tim Studi. Studi Pengembangan Angkutan Laut RORO di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Jakarta, November Tim Studi. Studi Pengembangan Angkutan Laut RORO di Indonesia"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

v Studi Pengembangan Angkutan Laut RORO di Indonesia

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, dimana atas perkenanan-Nya Laporan Akhir Pekerjaan “Studi Pengembangan

Angkutan Laut RO-RO di Indonesia” Tahun Anggaran 2012, yang

berisi 6 (enam) bab yang terdiri dari : Bab I ; Pendahuluan, Bab II ; Tinjauan Teori dan Kebijakan, Bab III ; Metodologi Penelitian, Bab IV ; Hasil Pengumpulan Data dan Informasi, Bab V ; Analisis dan Evaluasi, Bab VI ; Kesimpulan dan Rekomendasi, dapat diselesaikan sesuai jadwal waktu yang telah ditetapkan.

Laporan ini merupakan produk lanjutan yang sebagian besar berisi hasil analisis data dari kegiatan survey yang telah dilaksanakan.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah turut membantu dan menyelesaikan Laporan Akhir ini. Kami berharap dengan sedikit pemikiran ini dapat membantu Badan Litbang Kementerian Perhubungan.

Jakarta, November 2012

▸ Baca selengkapnya: latar waktu roro jonggrang

(2)

vi Studi Pengembangan Angkutan Laut RORO di Indonesia

ABSTRAK

Distribusi logistik nasional perlu didukung oleh pengembangan sistem transportasi yang terintegrasi. Tidak hanya melalui transportasi darat dan udara, transportasi laut juga memiliki peran penting mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan. Akan tetapi, kondisi transportasi laut Indonesia saat ini masih tidak berimbang antara supply dan demandnya. Beberapa permasalahan terkait pengembangan angkutan laut terhambat dikarenakan penggunaan moda transportasi lainnya dirasa lebih menguntungkan.

Angkutan laut RORO merupakan salah satu moda transportasi laut yang pengembangannya dapat memberikan efektifitas dan efisiensi secara biaya dan waktu. Angkutan laut RORO diharapkan dapat menjadi tulang punggung sistem transportasi laut nasional. Dalam perspektif sistem logistik nasional, angkutan laut RORO memiliki keunggulan dalam memperpendek lead time pengiriman barang. Pengembangan dan penyediaan angkutan laur RORO di depannya diharapkan dapat memenuhi peningkatan pelayanan transportasi laut seperti yang tertera pada MP3EI. Pengembangan angkutan laut RORO dirasa sesuai untuk mendukung distribusi logistik terutama untuk daerah Indonesia Timur yang banyak terdiri dari pulau-pulau kecil.

Studi pengembangan angkutan laut RORO meliputi penjabaran kondisi eksisting infrastruktur pendukung dan angkutan laut RORO sendiri. Berdasarkan data barang asal dan tujuan, dapat dilihat gambaran mengenai pergerakan barang di Indonesia saat ini. Output dari studi ini meliputi jumlah dan spesifikasi angkutan laut RORO, rute potensial yang dapat dikembangkan dan sesuai dengan karakteristik laut di Indoensia, kebutuhan infrastruktur pendukung terutama dermaga khusus yang melayani angkutan laut RORO, serta gambaran struktur pembiayaan dan skema investasi yang potensial untuk mendukung pengembangan angkutan laut RORO.

(3)

vii Studi Pengembangan Angkutan Laut RORO di Indonesia

ABSTRACT

Distribution of national logistics needs to be supported by the development of an integrated transport system. Not only land and air transport that has important role, but marine transport system has also a big role in Indonesia, considering that Indonesia is an archipelago nation. However, the condition of marine transportation in Indonesia is still not balanced between supply and its demand. The main problems related to development of marine transportation is hampered due to the use of another modes of transportation, which considered to be more profitable.

RORO vessel is one of the marine transportation mode that has potencial development in order to give an effeciency in cost and time. RORO vessel is expected to become the backbone of national marine transportation system. In the perspective of national logistic system, RORO vessel has the advantage of shortening the lead time delivery. Development and provision of RORO vessel is expected to meet the increasing number in marine transport service, as shown in MP3EI. The development of RORO vessel seems to be appropriate to support the logistic distribution, especially for areas in Eastern Indonesia which consists of small islands. Study in development of RORO vessel including existing condition of supporting infrastructure and condition of RORO vessel itself. Based on the origin and desination of goods, it can be shown a picture of movement of Indonesia logistics nowadays. Output of this study includes number and spesification of RORO vessel, potential route that can be developed according to the characteristics of ocean in Indonesia, needs of supporting infrastructure especially dock that can serves RORO vessel, and the description of the financial structure and investment schemes with potential to support the development of RORO vessel.

(4)

viii Studi Pengembangan Angkutan Laut RORO di Indonesia

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Maksud dan Tujuan ... 2

C. Ruang Lingkup ... 3

D. Dasar Hukum ... 7

E. Output ... 7

BAB 2 TINJAUAN TEORI DAN KEBIJAKAN ... 9

A. Transportasi Laut... 9

B. Angkutan Laut RORO ... 12

C. Tinjauan Kebijakan ... 16

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ... 33

A. Pendekatan ... 33

B. Metodologi Kerja... 34

C. Metode Analisis dan Perhitungan ... 35

BAB 4 HASIL PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI ... 39

A. Sistem Transportasi Laut di Indonesia ... 39

B. Kondisi Angkutan Laut RORO Eksisting ... 46

(5)

ix Studi Pengembangan Angkutan Laut RORO di Indonesia

D. Pola Pergerakan Barang Antar Propinsi di Indonesia ... 82

E. Kondisi Penggunaan Angkutan Laut RORO di Jepang dan Filipina ... 101

BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASI ... 115

A. Analisis Pergerakan Barang di Indonesia ... 115

B. Skenario Pengembangan Kapal Roro ... 139

C. Analisis dan Struktur Ekonomi Angkutan laut RORO ... 145

D. Analisis Pengembangan Wilayah ... 151

BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 153

A. Kesimpulan Analisis ... 153

B. Rekomendasi ... 153 DAFTAR PUSTAKA

(6)

x Studi Pengembangan Angkutan Laut RORO di Indonesia

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4. 1 Jumlah Armada Angkutan Penyebrangan Tahun 2010. 41 Tabel 4. 2 Distribusi Angkutan Penumpang KM Egon Berdasarkan

Pelabuhan Asal dan Tujuan Tahun 2009 ... 51

Tabel 4. 3 Jumlah Penumpang di Pelabuhan Tanjung Priok ... 57

Tabel 4. 4 Arus Barang Per Jenis Pergadangan di Pelabuhan Tanjung Priok ... 58

Tabel 4. 5 Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan Tanjung Perak ... 63

Tabel 4. 6 Profil Terminal RORO di Pelabuhan Tanjung Perak.... 64

Tabel 4. 7 Arus Kapal Berdasarkan Jenis Kapal di Pelabuhan Tanjung Perak ... 65

Tabel 4. 8 Kinerja Pelayanan Angkutan Laut RORO di Pelabuhan Tanjung Perak ... 66

Tabel 4. 9 Dermaga di Pelabuhan Makassar ... 69

Tabel 4. 10 Realisasi Kinerja Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan... 69

Tabel 4. 11 Realisasi Kinerja Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan... 74

Tabel 4. 12 Data Naik Turun Penumpang di Pelabuhan Sampit... 75

Tabel 4. 13 Realisasi Kinerja Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan Sampit ... 76

Tabel 4. 14 Kinerja Pelabuhan Pantoloan Tahun 2011 ... 78

Tabel 4. 15 Realisasi Utilitasi Fasilitas Pelabuhan Kendari Tahun 2007-2011 ... 81

Tabel 4. 16 Arus Penumpang Pelabuhan Kendari Tahun 2007-2011 81 Tabel 4. 17 Permasalahan Setiap Propinsi di Pulau Jawa ... 83

Tabel 4. 18 Permasalahan Setiap Propinsi di Pulau Kalimantan ... 88

Tabel 4. 19 Pusat-pusat Areal Pertanaman Kelapa Sawit ... 89

Tabel 4. 20 Produksi Batubara PKP2B dan IUP/KP ... 91

(7)

xi Studi Pengembangan Angkutan Laut RORO di Indonesia

Tabel 4. 22 Perbandingan Transportasi Laut dan Transportasi Darat 102

Tabel 5. 1 Matriks Asal Tujuan Pergerakan Barang Antar Propinsi di

Indonesia Berdasarkan Data ATTN Tahun 2011 ... 117

Tabel 5. 2 Matriks Tingkat Pertumbuhan Pergerakan Barang Antar Zona ... 120

Tabel 5. 3 Contoh Data Base Jaringan Jalan Untuk Input Program Komputer Pemodelan Lalu Lintas Makro ... 127

Tabel 5. 4 Contoh Data Base Koordinat ... 127

Tabel 5. 5 Spesifikasi Kapal RORO Untuk Analisis ... 140

Tabel 5. 6 Demand Angkutan Laut RORO Tiap Rute Potensial ... 142

Tabel 5. 7 Kombinasi Rute Potensial RORO ... 142

Tabel 5. 8 Arus Bongkar Muat Pada Pelabuhan Terkait Rute RORO Tinjauan ... 144

Tabel 5. 9 Pengaruh Rute RORO Terhadap Jaringan Lain ... 145

Tabel 5. 10 Struktur Biaya Angkutan Laut RORO ... 148

Tabel 5. 11 Spesifikasi Kapal Barang LoLo ... 149

(8)

xii Studi Pengembangan Angkutan Laut RORO di Indonesia

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Peta Wilayah Studi ... 6

Gambar 2. 1 Kapal roro untuk penyeberangan ... 11

Gambar 2. 2 Contoh kapal RORO ... 12

Gambar 2. 3 Konektivitas pusat ekonomi ... 28

Gambar 2. 4 Rencana induk koridor Indonesia ... 30

Gambar 2. 5 Kerangka kerja RIPN ... 32

Gambar 3. 1 Kerangka Berpikir Studi Pengembangan Angkutan Laut RORO di Indonesia ... 33

Gambar 3.2 Alur Metodologi Pekerjaan ... 34

Gambar 3.3 Metodologi penentuan rute potensial ... 35

Gambar 3.4 Asal Tujuan Antar Kabupaten Antar Pulau Jawa – Kalimantan -Sulawesi > 200 000 ton/thn ... 36

Gambar 4. 1 Persebaran Pelabuhan Strategis di Indonesia ... 40

Gambar 4. 2 Spesifikasi Angkutan Laut RORO Menurut Draft di Indonesia ... 47

Gambar 4. 3 pesifikasi Angkutan Laut RORO Menurut Daya Tampung Kapal di Indonesia ... 48

Gambar 4. 4 Spesifikasi Angkutan Laut RORO Menurut Ukuran GRT Kapal di Indonesia ... 48

Gambar 4. 5 Spesifikasi Angkutan Laut RORO Menurut Jumlah Penumpang di Indonesia ... 49

Gambar 4. 6 Aktivitas Angkutan Laut RORO milik PT Dharma Lautan ... 52

Gambar 4. 7 Isu Pengembangan Angkutan Laut RORO ... 53

Gambar 4. 8 Layout Pelabuhan Tanjung Priok ... 55

Gambar 4. 9 Arus Kunjungan Kapal Per Unit di Pelabuhan Tanjung Priok ... 59

(9)

xiii Studi Pengembangan Angkutan Laut RORO di Indonesia

Gambar 4. 10 Arus Kunjungan Kapal per GT di Pelabuhan

Tanjung Priok ... 59

Gambar 4. 11 Rencana Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok di Terminal Kalibaru Utara ... 61

Gambar 4. 12 Layout Pelabuhan Tanjung Perak ... 62

Gambar 4. 13 Kondisi Terminal Mirah Pelabuhan Tanjung Perak ... 62

Gambar 4. 14 Aktivitas Pelabuhan Makassar ... 67

Gambar 4. 15 Layout Eksisting Pelabuhan Makassar ... 67

Gambar 4. 16 Terminal Peti Kemas Pelabuhan Makassar ... 68

Gambar 4. 17 Peta Rencana Pengembangan Pelabuhan Makassar ... 71

Gambar 4. 18 Kondisi Pelabuhan Balikpapan ... 71

Gambar 4. 19 Layout Pelabuhan Semayang Balikpapan ... 72

Gambar 4. 20 Dermaga Pelabuhan Balikpapan ... 73

Gambar 4. 21 Aktivitas di Pelabuhan Balikpapan ... 73

Gambar 4. 22 Layout Pelabuhan Pantoloan ... 77

Gambar 4. 23 Kondisi Dermaga Pelabuhan Pantoloan ... 77

Gambar 4. 24 Arus Barang Dalam dan Luar Negeri ... 79

Gambar 4. 25 Layout Rencana Zonasi Pengembangan Pelabuhan Pantoloan ... 79

Gambar 4. 26 Layout Pelabuhan Kendari ... 80

Gambar 4. 27 Karakteristik Pergerakan Transportasi ... 82

Gambar 4. 28 Karakteristik Pergerakan Transportasi Darat di Pulau Kalimantan ... 87

Gambar 4. 29 Peta Potensi Kelapa Sawit di Kalimantan Timur ... 90

Gambar 4. 30 Peta Potensi Kelapa Sawit di Kalimantan Selatan ... 91

Gambar 4. 31 Peta Potensi Produksi Kelapa Sawit Provinsi Kalimantan Tengah ... 92

Gambar 4. 32 Peta Potensi Kelapa Sawit Kalimantan Barat ... 93

Gambar 4. 33 Karakteristik pergerakan transportasi darat di Pulau Sulawesi ... 93

Gambar 4. 34 Sistem Co-ownership Pembelian Kapal di Jepang ... 103

(10)

xiv Studi Pengembangan Angkutan Laut RORO di Indonesia

Gambar 4. 36 Tipe dan Jumlah Arus Rute Pelayaran Penumpang

di Jepang ... 105

Gambar 4. 37 Jadwal Rute Shimoji - Kinki ... 106

Gambar 4. 38 Spesifikasi kapal untuk rute Shimoji - Kinki ... 107

Gambar 4. 39 Rute Shimoji - Kinki ... 107

Gambar 4. 40 Rute Jarak Menengah (Hachinohe – Tomakomai) ... 108

Gambar 4. 41 Rute Jarak Dekat Ogi - Takamatsu ... 109

Gambar 4. 42 Jaringan RORO di Filipina ... 111

Gambar 4. 43 Perbandingan Proses Pengiriman Barang dengan Kontainer dan RORO. ... 112

Gambar 4. 44 Perbandingan Biaya yang Dikeluarkan oleh Kapal konvensional dengan Kapal RORO ... 113

Gambar 5. 1 Peta Persebaran Barang Antar Propinsi di Indonesia Berdasarkan Data ATTN 2011 ... 116

Gambar 5. 2 Peta Tingkat Pertumbuhan Pergerakan Barang Antar Propinsi di Indonesia ... 118

Gambar 5. 3 Peta Persebaran Barang Antar Propinsi di Indonesia Tahun 2015 ... 121

Gambar 5. 4 Peta Persebaran Barang Antar Propinsi di Indonesia Tahun 2020 ... 121

Gambar 5. 5 Peta Persebaran Barang Antar Propinsi di Indonesia Tahun 2025 ... 122

Gambar 5. 6 Jaringan Eksisting dan Rencana Penyeberangan di Jawa-Kalimantan dan Sulawesi ... 124

Gambar 5. 7 Model Jaringan ... 126

Gambar 5. 8 Contoh Jaringan Sederhana ... 129

Gambar 5. 9 Proses Pembentukan MAT Tahun 2012 di Wilayah Studi ... 130

Gambar 5. 10 Digitasi Wilayah Administrasi ... 131

Gambar 5. 11 Contoh Digitasi Jaringan Pelayaran dan Jalan ... 132

Gambar 5. 12 Penomoran Jaringan Model ... 133

Gambar 5. 13 Contoh Basis Data Dalam Pengembangan Model Jaringan Pelayaran dan Jalan ... 134

(11)

xv Studi Pengembangan Angkutan Laut RORO di Indonesia

Gambar 5. 14 Sistem Zona ... 135 Gambar 5. 15 Tampilan aplikasi STAN (Strategic Planning of

Multi-Product Freight Transportation) ... 137 Gambar 5. 16 Peta Hasil Analisis Jaringan ... 138 Gambar 5. 17 Grafik Demand Angkutan Laut RORO Untuk Rute

Potensial Per Tahun Rencana ... 141 Gambar 5. 18 Arus Bongkar Muat Pada Pelabuhan Terkait Rute RORO

Tinjauan ... 143 Gambar 5. 19 Grafik Pengaruh Rute RORO Terhadap Jaringan Lain145 Gambar 5. 20 Skema Pembiayaan Kapal RORO Outbound ... 146 Gambar 5. 21 Skema Pembiayaan Kapal RORO Intbound ... 147 Gambar 5. 22 Perbandingan Biaya Pergerakan Kapal

(12)

xvi Studi Pengembangan Angkutan Laut RORO di Indonesia

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman LAMPIRAN 1 Biaya I ... 157 LAMPIRAN 2 Formulir Kuesioner ... 163

Referensi

Dokumen terkait

 Pelajar bertaraf akademik aktif boleh juga mendaftar kursus melalui kaedah biasa iaitu ketika tempoh aktiviti Pendaftaran Kursus Atas Talian (PKDT) di Pusat

Gagasan tersebut terus bergulir dan ditindak-lanjuti dengan serangkaian diskusi ilmiah, seminar, lokakarya sampai konsultasi ke Menteri Kesehatan, dan akhirnya

Untuk menganalisis pengaruh penerapan pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) terhadap kemampuan berpikir aljabar siswa kelas VII di MTs Salafiyah

Pada daerah bagian utara dan sebelah timur penelitian ini, keberadaan terumbu karang juga sangat berperan terhadap distribusi foraminifera, terutama karena habitatnya selalu

Selain itu, fraksi fenolik dari bahan limbah tongkol jagung (Zea mays L) juga dapat digunakan karena terbukti memiliki aktivitas penangkal radikal bebas paling tinggi dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan wanita tani dan faktor-faktor yang mempengaruhi peranan wanita tani pada kegiatan Pengembangan Usaha Mina

Penelitian tentang tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat tradisional sebagai obat penyakit pada anak dari berbagai sudut pandang sudah sering dilakukan,