• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI HUMAS DALAM MEMBANGUN REPUTASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STRATEGI HUMAS DALAM MEMBANGUN REPUTASI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI HUMAS DALAM MEMBANGUN REPUTASI UNIVERSITAS

PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

SEBAGAI PERGURUAN TINGGI NEGERI BARU

Sisca Wulansari

Jurusan Ilmu Komunikasi - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN “Veteran” Jawa Timur

siscaaaws@gmail.com

PENDAHULUAN

Pada era saat ini keberadaan suatu organisasi atau institusi tidak lepas dari pembentukan citra dan reputasi di hadapan para publiknya. Tentunya hal tersebut tidak bisa dilakukan oleh semua bagian

institusi. Sebuah institusi sebagai penyedia layanan biasanya memiliki divisi yang langsung berhubungan dengan publik atau lebih dikenal dengan Public Relations atau Humas. Humas

ABSTRAK

Reputasi menjadi salah satu tolak ukur dalam menarik minat calon mahasiswa untuk memilih suatu perguruan tinggi. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur adalah salah satu perguruan tinggi yang menyandang status baru sebagai perguruan tinggi negeri. Dalam kaitannya reputasi dengan perguruan tinggi, penelitian ini membahas tentang strategi yang dilakukan Humas Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dalam membangun reputasi sebagai perguruan tinggi negeri baru. Penelitian ini bertipe deskriptif kualitatif yang pengumpulan datanya diperoleh melalui wawancara mendalam (in-depth interview). Hasil dari penelitian ini adalah Humas Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur telah melakukan empat tahap langkah strategi Humas yang sudah dikemukan oleh Cultip-Center-Broom seperti menentukan masalah (defining the problem) atau mencari fakta (fact finding), perencanaan (planning and programming), tindakan dan komunikasi (taking and communications) dan evaluasi program (evaluating the program). Namun dari segi hasil masih banyak kekurangan dari sistem pembelajaran dan perbaharuan website serta profil universitas untuk bersaing dalam deretan universitas negeri.

Kata Kunci : Strategi Humas, Strategi Humas Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, Reputasi, Perguruan Tinggi Negeri Baru.

ABSTRACT

The reputation being one benchmark in attracting prospective students to choose a college. Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur is one of the colleges that bears the new status as a state university. In relation with the reputation of the college, this research is discuss about the strategy undertaken public relations division at Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur in building a reputation as a new state university. This research type are descriptive qualitative data collection, who the data was obtained through in-depth interviews (in-in-depth interviews). Results from this research is the Public Relations Division of Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur already do four phase step of a four-stage step strategy of Public Relation that have been raised by Cultip-Center-Broom such as determining the problem (defining the problem) or search for facts (fact finding), planning (planning and programming), actions and communications (taking and communications), and program evaluation (evaluating the program). Also there are still many deficiency of the learning system and update the website as well as the university's profile in order to compete in a series of state universities.

Keywords : Public Relation Strategy, Strategy Undertaken Public Relations Division at Universitas

(2)

memiliki posisi yang sangat penting dalam suatu organisasi atau institusi. Sebagai salah satu bagian dari organisasi atau institusi, humas adalah bagian yang bertugas untuk berinteraksi dengan masyarakat atau publik. Keberadaan humas dalam sebuah organisasi atau institusi dapat menjadi jembatan penghubung antara lembaga dengan publiknya. Saat ini tidak ada organisasi yang tidak membutuhkan humas.

Perkembangan humas menghendaki bahwa tiap-tiap institusi dalam masyarakat perlu mengatur hubungannya dengan berbagai lapisan masyarakat agar tercapai hubungan yang serasi dan harmonis. Humas atau Public Relations itu sendiri merupakan alat manajemen modern, maka secara struktural merupakan bagian internal dari sebuah perusahaan atau institusi. Fungsi humas atau Public Relations adalah bersifat melekat pada fungsi manajemen institusi yaitu, dapat menyelenggarakan komunikasi dua arah atau timbal balik antara institusi atau lembaga yang diwakili dengan publiknya.

Oleh karena itu opini masyarakat terhadap institusi merupakan hal yang sangat penting. Untuk membentuk opini yang baik dari masyarakat, maka suatu institusi memerlukan strategi humas yang tepat agar dapat membangun hubungan dengan beragam publik dan meningkatkan reputasi institusi. Salah satu institusi yang berpengaruh besar dalam pembentukan generasi muda adalah institusi pendidikan. Dimana institusi pendidikan merupakan cikal bakal lahirnya generasi muda yang cerdas, aktif dan berpengalaman.

Dalam hal ini, institusi pendidikan sebagai salah satu institusi yang memerlukan reputasi yang baik di hadapan khalayaknya. Salah satu bentuk institusi pendidikan yaitu Perguruan Tinggi. Perguruan tinggi adalah sebuah institusi atau organisasi penyedia jasa pendidikan dimana juga memerlukan pengelolaan citra dan reputasi. Hal ini berkaitan dengan kepercayaan publik terhadap aspek kualitas pendidikan serta komponen mendasar lainnya yang melekat pada institusi pendidikan. Dengan berbasis pada gambaran proses tersebut, apabila dikaitkan dengan globalisasi ekonomi dunia, maka dibutuhkan paradigma baru dalam pengelolaan perguruan tinggi. Tentunya dengan tetap berpijak pada tiga pilar utama pendidikan tinggi yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian. Dengan ini

tentu saja deretan perguruan tinggi berlomba-lomba untuk menampilkan dan memberikan yang terbaik. Persaingan perguruan tinggi di dunia pendidikan mendorong tiap institusi tersebut untuk mengembangkan potensinya menjadi yang terbaik dan unggul dalam memberikan outputnya di bidang ilmu pengetahuan.

Dalam hal ini kinerja humas perguruan tinggi diharapkan bisa menghasilkan reputasi untuk menunjang kualitas dan kuantitasnya agar lebih baik. Dimana reputasi itu sendiri merupakan suatu hal yang dilihat oleh khalayak luar dan dalam institusi. Perguruan tinggi yang tidak mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainnya, akan mengalami kekurangan mahasiswa. Perguruan tinggi yang berhasil mengkomunikasikan brand dengan baik, menurut pakar branding Amalia E. Maulana (Antara News, 17 Januari 2010), akan tetap berhasil menarik minat banyak calon mahasiswa.

Namun bagaimana jika status sebuah perguruan tinggi pada sebuah universitas itu berubah, akankah juga berpengaruh pada reputasinya. Seperti status Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang awalnya merupakan Perguruan Tinggi Swasta berubah menjadi Perguruan Tinggi Negeri. Dengan berubahnya status Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, maka reputasi yang dibangun tidak lagi berlatar belakang swasta tetapi menjadi negeri.

Perubahan status ini telah dipertimbangkan dengan memenuhi segala aspek. Diantaranya kualitas sudah semakin baik, tidak berat dari sisi pembinaan, juga mencakup dari sisi kesejarahan, artinya dahulu Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur merupakan Perguruan Tinggi Negeri yang diswastakan yang memiliki misi khusus menjadi universitas bela Negara dan telah melaksanakan bela Negara yang luar biasa. Hal ini merupakan ciri khas kampus bela Negara yang tidak dimiliki oleh perguruan tinggi lain, khususnya di wilayah Surabaya.

(3)

kesadaran, membangkitkan semangat dan membumikan perjuangan baik bagi kalangan civitas akademika dan seluruh komponen masyarakat.

Keberadaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang kini menjadi negeri tidak terlepas dari kinerja divisi Humas. Humas Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur tentunya juga merupakan penggerak realisasi misi, visi dan tujuan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur kepada seluruh civitas akademika. Humas juga ikut andil dalam menentuan strategi komunikasi demi terlaksananya tujuan serta visi, misi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur sendiri memiliki 17 Program Studi Strata 1 / S1 dan 3 Program Studi Strata 2 / S2. Untuk Tahun ajaran 2014/2015. Dalam pembaharuan kinerja Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, telah dilakukan peningkatan yang pesat di bidang produksi Teknologi Tepat Guna (TTG). Hasil riset dari Teknologi Tepat Guna tersebut difungsikan untuk mendukung program pemberdayaan masyarakat pada 86 daerah tertinggal. Program pemberdayaan tersebut telah dijalankan selama enam tahun dengan hasil kurang lebih 40 karya mahasiswa / dosen yang sudah memiliki HAKI.

Seiring berubahnya status Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur menjadi negeri, deretan prestasi juga ditingkatkan sedemikian rupa. Oleh karena itu, peneliti memilih Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur sebagai objek untuk diteliti dan dikhususkan membahas status universitas ini yang baru saja menjadi universitas negeri. Peneliti ingin mengetahui strategi apa saja yang akan muncul atau berubah dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dalam mengemban status barunya. Hal tersebut akan diteliti lebih jauh pada Divisi Humas Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

LANDASAN TEORI

Strategi

Menurut J L Thompson (1995) yang dikutip dari Oliver (2007) mendefinisikan strategi sebagai

sebuah cara untuk mencapai sebuah hasil akhir: “Hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi. Ada strategi yang luas untuk keseluruhan organisasi dan strategi kompetitif untuk masing-masing aktivitas. Sementara itu strategi fungsional mendorong secara langsung strategi kompetitif.”

Humas

Definisi Public Relations menurut Frank Jefkin yang dikutip dari Edy Sahputra dan Faulina (2011) bahwa Public Relations adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam atau ke luar, antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya dalam rangka mencapai tujuantujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.

Strategi Humas

Menurut Cultip-Center-Broom (2009) praktisi humas profesional dalam melaksanakan program humas harus terdiri dari empat langkah kegiatan atau sering disebut juga dengan Empat Langkah Pemecah Masalah Humas. Langkah-langkah tersebut terdiri atas :

1. Menentukan Masalah (definding the problem). Ditahap ini kegiatannya seperti meneliti dan mengawasi pengetahuan, pendapat, sikap dan tingkah laku khalayak yaitu pihak-pihak yang berkepentingan atau yang terpengaruh oleh tindakan dan kebijakan organisasi atau perusahaan.

2. Perencanaan dan Penyusunan Program (planning and programming). Masalah yang sudah ditentukan pada langkah yang pertama digunakan untuk menyusun program, tujuan, tindakan, dan strategi komunikasi yang dilakukan oleh praktisi humas. Dan, di langkah yang kedua yang mencakup tindakan untuk memasukkan temuan yang diperoleh pada langkah pertama ke dalam kebijakan dan program organisasi.

(4)

langkah ini mencakup kegiatan yang melaksanakan tindakan dan melakukan komunikasi yang sejak awal dirancang unruk mencapai suatu tujuan tertentu.

4. Evaluasi Program (evaluating the program). Dalam langkah ini mencakup penilaian atau evaluasi atas persiapan, pelaksanaan, dan hasil-hasil program. Program yang dapat dilanjutkan atau dihentikan. Penyesuaian dan perbaikan terhadap tindakan atau komunikasi yang telah dilaksanakan dapat dilakukan berdasarkan umpan yang diterima (Morissan, 2008:108-109).

Reputasi

Reputasi adalah tujuan sekaligus merupakan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia Public Relations. Bagi perusahaan, reputasi adalah titipan kepercayaan dari masyarakat. Jadi jika perusahaan mengalami krisis kepercayaan dari publik maka akan membawa dampak negatif terhadap reputasi dan akan memerlukan usaha keras untuk menumbuhkan dan membangun kembali kepercayaan.. Reputasi The Three M’s of Reputations Management (Cees Van Riel, 1995) terdiri dari :

1. Reputations Matters (reputasi itu penting) Reputasi merupakan konsep yang penting bagi organisasi/perusahaan. Dalam era komunikasi yang serba cepat seperti sekarang ini, reputasi menjadi salah satu faktor penentu dalam usaha untuk meningkatkan dan mempertahankan eksistensi institusi.

2. Reputation can be measured (reputasi itu bisa diukur)

Pada tahun 2007 Reputation Institute (RI) telah mengembangkan sebuah barometer standar disebut RepTrack untuk mengukur barbagai reputasi yang dimiliki oleh berbagai perusahaan, dan secara teratur melakukan survey ke publik yang mengevaluasi beberapa perusahaan ternama di dunia

3. Reputations has to be manage (reputasi itu harus dikelola)

Pengelolaan reputasi merupakan tanggung jawab bersama, tidak cukup hanya dibebankan pada

bagian PR atau bahkan pimpinan perusahaan semata. Sebaliknya, tanpa dukungan dari manajemen puncak, pengelolaan reputasi cenderung akan berjalan di tempat.

Perguruan Tinggi

Dalam konteks memahami peran PR di perguruann Tinggi, maka dibutuhkan pemahaman terhadap karakteristik perguruan tinggi. Adapun misi di perguruan tinggi berpijak pada kerangka tiga pilar (Tri Dharma Perguruan Tinggi), yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

Adapun visi pendidikan nasional menurut UU No 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional (sisdiknas) mengenai terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa, untuk memberdayakan semua warga Negara. Jika mengacu pada visi tersebut, perlu upaya untuk melakukan perubahan, yang juga didorong oleh pengaruh globalisasi dan kecepatan teknologi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perguruan tinggi menjadi salah satu komponen, yang dapat memberikan kontribusi ketersediaan tenaga ahli dan profesional yang dibutuhkan dalam membangun sistem perekonomian dan sosial bangsa di masa mendatang.

Humas perguruan tinggi sangat berbeda dengan humas perusahaan, instansi pemerintah ataupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Humas perguruan tinggi outputnya bukan produk yang bisa langsung dipasarkan. Produk humas perguruan tinggi adalah mendukung kegiatan pendidikan yang menghasilkan mahasiswa berkualitas, hasil penelitian yang dapat diterapkan pada dunia usaha dan lainnya serta kegiatan-kegiatan lain dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dapat membentuk citra positif lembaga perguruan tinggi (Nasution, 2006:80).

METODE PENELITIAN

(5)

berusaha menggambarkan dan meringkaskan berbagai kondisi atau situasi mengenai strategi Humas Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dalam membangun reputasi sebagai perguruan tinggi negeri baru.

Dalam penelitian ini, reputasi adalah point penting yang ingin diperoleh dari Humas Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Namun sebelum menghasilkan reputasi yang baik, Divisi Humas terlebih dulu mengalami tahapan pengolahan strategi yang meliputi :

Menentukan Masalah (definding the

problem). Ditahap ini Humas Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur mengumpulkan informasi dari berbagai public dan menelaah situasi, bagaimana saja keadaan kampus dan sistem pembelajarannya dalam ranah pembaharuan predikat sebagai kampus negeri. Apa saja yang diperlukan untuk menunjang kekurangan yang masih ada di masa lalu dan bagaimana meningkatkannya di masa depan.

Perencanaan dan Penyusunan Program (planning and programming). Adanya masalah kekurangan atau temuan-temuan lain yang masih menjadi hambatan untuk kemajuan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur kedepannya akan digunakan sebagai patokan perubahan. Maka divisi Humas akan merencanakan dan menyusun program-program apa saja yang akan diubah atau diperbaharui.

Melakukan Tindakan dan Berkomunikasi (taking action and communicating). Dalam langkah ini program awal yang telah disusun akan diwujudkan lebih nyata dalam berbagai kegiatan untuk menunjang peningkatan reputasi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Berbagai program akan dikomunikasikan kepada publik-publik yang bersangkutan.

Evaluasi Program (evaluating the program). Setelah melakukan berbagai program akan terlihat apakah program-program tersebut telah sukses dilakukan Humas Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Reputasi

Sebagai poin penting yang menjadi indikator keberhasilan Strategi Humas Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim, Reputasi dapat lebih dispesifikkan meliputi :

Reputations Matters (reputasi itu penting)

− Reputasi merupakan konsep yang penting bagi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dalam proses transisi menjadi perguruan tinggi negeri

− Reputasi tergambarkan melalui perubahan atau inovasi baru seiring perkembangannya menjadi universitas negeri di hadapan publik Eksternal

Reputations can be measured (reputasi itu bisa diukur)

 Persepsi tentang kelebihan dan kekurangan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur bagi mahasiswa

 Persepsi tentang lingkungan kerja di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dengan kualitas dosen dan pegawainya

 Persepsi mahasiswa terhadap sistem pembelajaran, kualitas layanan akademik, penyebaran dan media informasi kampus, kelengkapan fasilitas yang dimiliki Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, dan kualitas profil kampus di sosial media

 Tri Dharma Perguruan Tinggi yang telah diaplikasikan oleh Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur kedalam kegiatan-kegiatan nyata dan positif dilingkungan mahasiswa, dosen dan masyarakat

 Prestasi yang telah dicapai oleh Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur melalui dosen ataupun mahasiswanya

Reputation has to be manage (reputasi itu harus dikelola)

(6)

Penelitian ini dilakukan di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Subyek dari penelitian ini (informan/narasumber) ditentukan berdasarkan purposive sampling yakni seleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan tujuan penelitian (Kriyantono, 2007).

Subyek penelitian ini adalah pihak-pihak yang dapat memberikan informasi mengenai Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dalam rangka membangun reputasi sebagai perguruan tinggi negeri baru. Subyek yang dipilih oleh peneliti telah dibagi dalam beberapa kriteria yaitu :

1. Divisi Humas Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Peneliti memilih seorang informan dari salah satu bagian Humas, yaitu Dra. Diana Amalia, M.Si selaku kepala bagian Humas UPN.

2. Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Calon mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran Jawa Timur

Sedangkan obyek penelitian ini adalah strategi humas Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dalam membangun reputasi sebagai perguruan tinggi negeri baru. Meliputi apa saja kegiatan yang dilakukan Humas Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dan informasi apa saja yang diketahui oleh khalayak luar.

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Mengenai Menentukan Masalah (definding the problem)

Selain bergabung dalam kepanitiaan SBNMPTN, UPN juga melakukan upaya lain dalam proses penerimaan mahasiswa baru yaitu sosialisasi, secara tidak langsung dengan mensosialisasikan keberadaan UPN sebagai kampus negeri. Diawali dengan masuk dalam kepanitiaan SBNMPTN bersama 5 Universitas lain sebagai panitia lokal dalam penerimaan mahasiswa baru. Hal tersebut telah menandai keberadaan UPN sebagai kampus negeri yang baru. Selain itu, UPN juga secara

langsung mengadakan sosialisasi di beberapa sekolah-sekolah menengah. Salah satunya adalah SMA Negeri 7 Surabaya yang memperoleh penyuluhan dari kampus UPN.

b. Mengenai Perencanaan dan Program (planning and programming)

Humas UPN telah mencakup dalam lingkup pekerjaan humas yaitu Identity-Media. Dimana hal tersebut merupakan pekerjaan humas dalam membina hubungan dengan media (pers). Media adalah mitra kerja abadi humas. Media butuh humas sebagai sumber berita dan humas butuh media sebagai sarana penyebar informasi serta pembentuk opini publik. Seperti kita ketahui juga, bahwa pemberitaan UPN telah menjadi negeri adalah suatu berita atau event besar yang jadi daya tarik sendiri bagi media. Sehingga menguntungkan kedua belah pihak. Bahwasanya media dapat menginformasikan perubahan status UPN ini dalam waktu yang singkat namun bisa menghasilkan jangkauan yang luas. Karena jangkauan publik tidaklah kecil, seperti kita tahu, keberadaan masyarakat yang luas meliputi berbagai golongan dan perbedaan wilayah menjadi suatu kesulitan apabila menginformasikan dengan jalan satu per satu.

Dengan adanya media ini, dapat menyebarkan informasi lebih cepat dan luas karena msyarakat mengadopsi segala sesuatu informasi melalui media. Dan salah satu bentuk dari bentuk informasi tersebut juga melalui iklan. Seperti kita tahu, iklan menjadi suatu peluru ampuh untuk mempromosikan suatu produk, dalam hal ini iklan mengenalkan produk berupa Kampus UPN yang mana telah berubah menjadi kampus negeri.

c.Mengenai Tindakan dan komunikasi (taking action and communicating)

(7)

beberapa Televisi lokal dan nasional sebagai sarana untuk menunjukkan diri. Baik itu itu dengan melakukan semacam dialog atau talkshow untuk membagi informasi pada masyarakat dari sisi edukasi juga dengan mem-publish event-event besar yang terjadi di UPN.

Tindakan-tindakan yang lebih pesat dilakukan oleh Humas UPN adalah dalam penggandengan diri dengan Media. Seperti kita lihat Humas UPN menggandeng beberapa Televisi lokal dan nasional sebagai sarana untuk menunjukkan diri. Diantaranya TVRI, JTV, dan SBO TV. Baik itu itu dengan melakukan semacam dialog atau talkshow untuk membagi informasi pada masyarakat dari sisi edukasi juga dengan mem-publish event-event besar yang terjadi di UPN. Tidak dipungkiri lagi hal tersebut dilakukan guna mendukung kinerja dan keberadaan UPN. Ditambah lagi dengan keberadaan UPN sekarang yang sudah menjadi negeri, maka semakin besar ekspose untuk kegiatan apa saja yang sudah dilakukan agar masyarakat mengenal UPN dengan semakin baik. Tidak hanya melalui media televisi, pengkomunikasian informasi juga didukung melalui media cetak. Yaitu berupa maajalah yang dapat dibaca oleh kalangan internal dan juga dapat dibaca oleh orang luar.

d. Mengenai Evaluasi Program (evaluating the program)

Pada tahapan terakhir ini Humas UPN melakukan kegiatan evaluasi dimana Humas UPN mengevaluasi keterlibatannya dalam kegiatan dokumentasi dan informasi. Pada tahun sebelumnya Humas UPN tidak terlibat jika ada kegiatan di dalam kampus, jadi kegika ada kegiatan kampus, Humas hanya sekedarb mendapat surat secara formalitas tanpa ada keterlibatan langsung. Padahal fungsi Humas sendiri untuk mengetahui apa saja kegiatan UPN dan menginformasikan kepada khalayak. Sedangkan apabila keterlibatannya tidak ada, berarti tidak memiliki data yang dibutuhkan. Sehingga pertanggungjawabannya nanti kepada pimpinan atas rektor menjadi tidak ada.

1. Reputations Matters (reputasi itu penting) Keberadaan informasi dari UPN sendiri diharapkan menjadi daya tarik bagi publik eksternal. Berbagai lini media seperti website juga memuat

tentang keberadaan UPN. Selain itu juga majalah yang mana dapat dibaca oleh mahasiswa yang sudah lulus beserta orang tua. Agar orang tua tau pasti perkembangan UPN dalam beberapa waktu dekat. Dengan kata lain, UPN ingin menggandeng khalayak melalui berbagai media dengan menyebarkan informasi yang signifikan. Selain itu, Reputasi juga tergambarkan melalui perubahan atau inovasi baru seiring perkembangannya menjadi universitas negeri di hadapan publik Eksternal.

Dalam hal ini dari sisi mahasiswa UPN, feed yang diberikan UPN masih belum cukup memuaskan. Dalam beberapa hal pembaharuan seperti ikon kampus baru sudah cukup bervariasi, ada juga beberapa fasilitas yang ditambah namun dari sisi pembelajaran sendiri UPN belum mengalami kemajuan. Keterlibatan teknologi masih dirasa kurang dalam proses menunjang pendidikan di UPN. Misalnya seperti internet yang masih kurang. Karena dalam hal ini, fasilitas atau akses yang dibutuhkan mahasiswa pastilah diharapkan lebih baik seiring perubahan status menjadi negeri. Apalagi disebutkan seperti fasilitas mahasiswa berupa kamar mandi yang masih kurang layak. Reputasi tidak hanya dilihat dari sisi program dan rancangan, tapi juga keadaan lingkungan dan fasilitas yang digunakan, apakah sudah bagus dan layak untuk digunakan oleh mahasiswa yang membutuhkan.

2. Reputations can be measured (reputasi itu bisa diukur)

Lingkungan kerja UPN dalam hal ini juga berpengaruh dalam hal reputasi dari pandangan internal. Bagaimana lingkungan kerja yang diciptakan oleh UPN sendiri. Terlihat UPN memiliki kegiatan-kegiatan tersendiri dalam menjalin hubungan antara dosen dan karyawan. Seperti dalam apel pagi dan juga senam dibarengi dengan penginformasian kegiatan atau program apa saja yang akan dilakukan oleh UPN dalam waktu dekat. Lalu dari sisi pandangan eksternal bisa terlihat dari persepsi tentang kelebihan dan kekurangan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur bagi mahasiswa.

(8)

bela Negara. Karena di wilayah jawa timur sendiri, UPN merupakan satu-satunya universitas yang merupakan kampus bela Negara. Hal ini tidak dimiliki kampus-kampus lainnya.. selain itu kelebihan dari TTG (Teknologi Tepat Guna) yaitu UPN baru-baru ini memiliki suatu gedung khusus yang memfokuskan pada tempat menghasilkan alat-alat teknologi. Alat-alat-alat tersebut biasanya digunakan saat mahasiswa melakukan kegiatan KKN. namun sekali lagi kekurangan masih ada pada metode pembelajaran dan juga masih krang materi secara global mengenai masyarakat Ekonomi Asean.

Dalam hal kelengkapan akses informasi, layanan akademik dan sistem pembelajaran, Humas UPN masih menonjolkan kampus UPN sebagai kampus bela Negara, ciri khas yang tidak dimiliki kampus lain. Juga adanya pembaharuan dalam proses pembayaran uang kuliah. Dimana adanya perubahan dalam pembayaran SPP, sudah lebih terhubung langsung antara bank dengan layanan akademik. Sehingga mahasiswa bisa tahu bagaimana rincian pembayaran perkuliahan. Sedangkan dari sisi dalam sendiri masih belum ada perubahan, seperti yang terlihat Informan II menyampaikan bahwa teknologi masih belum benar-benar digunakan secara maksimal dalam lingkungan kampus. Pada era seperti saat ini memang persaingan menjadi lebih ketat antar universitas. Jadi dibutuhkannya perubahan yang signifikan dan butuh lebih peningkatan dari sistem pembelajaran dan layanan akademik.

Untuk layanan akademik yang masih sering mengalami server down, Humas UPN sudah berusaha memperbaiki dengan meningkatkan bandwitchnya sejauh ini. Namun belum terjawabnya untuk kekurangan beberapa fasilitas seperti untuk fasilitas UKM. Lalu belum adanya pembaharuan dari website UPN. Padahal ternyata sudah ada tim yang mebentuk upgrade dari website lama, namun hal tersebut belum ditindaklanjuti lagi, dengan bukti web yang digunakan masih web lama. Untuk profil UPN yang belum diperbaharui, dapat terjawab oleh pihak Humas pada informasi sebelumnya bahwa hal tersebut masih masuk dalam rancangan program tahun 2016. Karena anggaran yang dibutuhkan juga tidak sedikit.

Terlihat adanya feedback antara mahasiswa dan dosen salah satunya adalah mengetahui kinerja

dosen dari sisi mahasiswanya. Ketika mahasiswa akan melaksanakan ujian, maka biasanya diharuskan terlebih dulu mengisi formulir dosen favorit. Didalamnya mencantumkan bagaimana gaya dari mengajar dosen apakah sudah memuaskan bagi mahasiswa atau tidak, apakah pemberian materi yang dilakukan sudah signifikan atau belum.

Jadi UPN sendiri sudah secara nyata mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui TTG dan kegiatan KKN. Teknologi-teknologi tersebut disalurkan kepada daerah-daerah yang membutuhkan. Salah satunya adalah daerah Madura yang menerima sebagian alat TTG UPN sebagai upaya untuk meningkatkan prekonomian.

Untuk melihat sejauh mana reputasi sudah berjalan, prestasi tidak hanya dilihat dari mahasiswa namun juga dosennya. Seperti dosen-dosen yang juga terlibat dalam kompetisi penelitian disamping mahasiswanya telah mendukung memecahkan rekor muri dalam kegiatan dziarah atau tabur bunga di taman makam pahlawan. Hal tersebut mendasari UPN sebagai kampus bela Negara yang juga menjunjung keberadaan perjuangan pahlawan dan didukung dengan wilayah Surabaya sebagai kota pahlawan.

3.Reputations has to be manage (reputasi itu harus dikelola)

Reputasi tidak hanya melibatkan divisi Humas Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, tapi juga merupakan kolaborasi dari berbagai struktur universitas mulai dari pimpinan, dosen hingga pegawai. Satuan kerja UPN yang terdiri dari berbagai fakultas diharapkan menjadi satuan yang dapat berkolaborasi untu menjaga keutuhan informasi yang baik. Karena informasi-informasi yang baik dapat mendukung peningkatan reputasi UPN.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

(9)

bahwa Humas Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur sejauh ini masih menonjolkan sisi kampus sebagai satu-satunya kampus Bela Negara. Karena ciri khas ini tidak dimiliki oleh kampus-kampus lain.

Melalui tahapan Humas pula, berbagai kegiatan sosialisasi UPN menjadi negeri dan menjadi panitia lokal dalam penerimaan mahasiswa baru melalui jalur SBNMPTN telah dilakukan. Beberapa perbaikan dan rancangan masih dilakukan seperti perbaikan server layanan akademik dan rancangan pembaharuan profil universitas. Kegiatan pengabdian pada masyarakat melalui KKN (Kuliah Kerja Nyata) mahasiswa dan penyaluran TTG (Teknologi Tepat Guna) juga juga sudah dilakukan secara maksimal. Tidak kalah juga dalam hal menjalin hubungan dengan media-media besar, Humas UPN sudah banyak menjalin kerjasama dengan beberapa stasiun Televisi seperti JTV, SBOTV, TVRI dan METRO TV JATIM. Penyebaran informasi mengenai perubahan status menjadi Negeri telah dilakukan secara pesat sehingga menjadi daya tarik sendiri untuk calon mahasiswa dalam memilih kampus UPN.

Namun dari sisi sistem dan teknik pembelajaran sendiri, UPN masih sangat kurang. Dikarenakan masih menggunakan metode-metode lama dan tidak maksimal dalam penggunaan teknologi. Belum adanya perbaharuan website dan profil universitas. Seharusnya hal tersebut merupakan konten-konten penting dalam pengenalan kampus lebih jauh apalagi untuk bersaing di jajaran universitas negeri yang lain.

Dukungan secara kuat dari pimpinan dan juga kelancaran dari segi dana atau materi sangat berperan disini. Karena apabila semua hal ini hanya dilakukan oleh divisi Humas tentunya tidak akan menghasilkan sesuatu yang memuaskan. Dalam satu roda institusi apabila yang bergerak hanya sebagian sisi dan tidak mendapat dukungan dari komponen terbesar sama saja seperti sekedar angan-angan. Selain itu Secara global UPN sendiri tidak memperkenalkan kepada mahasiswanya secara menyeluruh mengenai Masyarakat Ekonomi ASEAN. Apa saja yang dibutuhkan Masyarakat Ekonomi ASEAN, bagaimana cara mereka bersaing,

apa saja yang harus dipersiapkan pada saat bersaing diluar ataupun didalam. Karena UPN hanya sebatas kuliah dan mengkuliahkan mahasiswa.

Dan poin terakhir bahwa Humas UPN telah melakukan empat tahapan Humas seperti yang diungkapkan Cultip-Center & Broom. empat tahapan tersebut telah berjalan, tapi hasilnya tidak maksimal dan masih banyak kekurangan, terutama dalam hal fasilitas untuk mahasiswa dan dari segi prestasi UPN sendiri.

Saran

Pada dasarnya kekurangan yang masih banyak dimiliki UPN adalah bagian dari koreksi yang harus ditingkatkan oleh Humas UPN juga oleh jajaran struktur organisasi dan pimpinan UPN. UPN butuh penyegaran lebih dalam menyambut persaingan baru diantara universitas-universitas negeri yang lain. Karena kedepannya semua menjadi lebih modern dan lebih banyak menggunakan teknologi dalam pengembangan kampus. Dalam penelitian ini, peneliti ingin memberi kritik dan masukan besar untuk Humas UPN agar kedepannya bisa membuat program-program baru yang lebih segar untuk mahasiswa, juga lebih menonjolkan keberadaan informasi di web dan juga profil kampus.

Inovasi dalam hal ini dibutuhkan untuk memulai perubahan, karena tanpa hal tersebut, UPN hanya akan berlabel dengan status baru tetapi kualitas isi kampus sama saja seperti tahun-tahun sebelumnya. Peneliti ingin nantinya UPN bisa naik ke peringkat yang lebih tinggi dan bisa menjadi universitas yang modern, unggul, kompetitif, dan tetap menjadi satu-satunya kampus Bela Negara. Berubah untuk menjadi lebih baik bukan berarti mengubah dasar yang sudah dimiliki. Dunia selalu butuh pembaharuan, terutama bagi mahasiswa sebagai penggerak pikiran sosial masyarakat dan kampus sebagai lingkungan pendukungnya.

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

(10)

Amalia, Diana. Management Publics Relations. Surabaya

Ardianto, E. 2011. Handbook Of Public Relations: Pengantar Komprehensif. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.

Cutlip, S.M, Center, A.H & Broom, G.M. 2005. Effective PR : Merancang dan Melaksanakan Kegiatan Kehumasan dengan Sukses. Edisi Bahasa Indonesia ke-8. Jakarta : Indeks Kelompok Gramedia.

Donnelly. 1996. Organisasi : Perilaku, Struktur, Proses. Jakarta Barat : Binarupa Aksara.

Edy Syahputra., Faulina. 2011. Profesional Public Relations. Medan: USU Press.

Effendy, Onong Uchjana. 1993. Ilmu, Teori & Filsafat Komunikasi. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti

___________________. 2002. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Hardjana, Andre A. 2008. Komunikasi dalam Manajemen Reputasi Korporasi. Jurnal Ilmu Komunikasi.

Kriyantono, Rachmat. 2007. Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana.

_________________. (2008). Public Relations Writing. Cetakan ke-2. Jakarta : PT. Fajar Interpratama Offset.

Marrus, Stephanie K. 2002. Building The Strategic Plan: Find Analyze, And Present The Right Information. Wiley. USA

Morissan. 2006. Pengantar Public Relations – Strategi Menjadi Humas Profesional. Tanggerang : Ramdina Prakarsa.

Oliver, Sandra. 2007. Strategi Public Relations. Jakarta : Erlangga.

Soemirat, S. dan Ardianto, E. 2007. Dasar-dasar Public Relations. Cetakan kelima. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suhandang, Kustadi. 1973. Public Relations Perusahaan. Bandung : PT. Karya Nusantara.

Jurnal :

Ammalia, Eva Rizka, Weni A.A. 2014. Pengaruh Brand Equity Dan Reputasi

Korporat Terhadap Minat Mahasiswa Baru Universitas Singaperbangsa Karawang. Jurnal Ilmiah Solusi Vol.1 No. 3

Hadi, Agus Purbathin. Pengembangan Hubungan Masyarakat Di Perguruan Tinggi

Menghadapi Era Globalisasi dan Otonomi Perguruan Tinggi. Jurnal Ilmiah.

Sulistyaningtyas, Ike Devi. 2007. Peran Strategis Public Relations di Perguruan Tinggi. Jurnal Ilmiah VOLUME 4, NOMOR 2. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Trimanah. 2012. Reputasi Dalam Kerangka Kerja Public Relations. Jurnal Ilmiah

Komunikasi - MAKNA Vol. 3 No. 1

Wulandari, Theresia Diyah. 2011. Pengaruh Tanggung Jawab Perusahaan dalam

Menanggulangi Krisis terhadap Reputasi Perusahaan. Jurnal Ilmu

Komunikasi. Volume 8, No. 2

Warta UPN :

Referensi

Dokumen terkait

rencana yang ada dan makin lama periode yang dicakup dalam rencana makin sempurna pula pengawasan yang dapat dilakukan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

Belanja daerah disusun dengan pendekatan prestasi kerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan oleh karena itu dalam penyusunan APBD Tahun

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Metode eksperimen adalah metode kuantitatif yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel indenpenden terhadap

Untuk menyelesaikan masalah 2 digunakan analisis deskriptif yaitu menganalisis faktor-faktor eksternal apa saja yang mempengaruhi pemasaran benang karet (rubber

Dari penelitian ini diketahui bahwa terdapat korelasi antara indeks massa tubuh dengan keseimbangan dinamis lansia di Posyandu Dahlia 14 Kelurahan Pucang Sawit

Kondisi tersebut menyebabkan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan antara perceived organizational support (POS) dan komitmen organisasi

En el seno de la metodología observacional se ha construido ad hoc el instrumento de obser- vación Sport Climbing Observation Tool (SCOT) que ha permitido detectar T-patterns

Menimbang, bahwa unsur menyalahgunakan kewenangan kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan memiliki kaitan yang sangat erat dengan unsure