PERAN HUMAS DALAM MENGATASI KRISIS
REPUTASI
(
Studi pada Museum Satwa Kota Batu
)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)
Disusun Oleh :
Zumrotul Novita Sari
07220320
Public Relations
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tiada untaian kata yang indah selain ucapan syukur yang tak terhigga kepada Allah SWT, atas segala limpahan rahmad, taufiq dan hidayahNYA sehingga skripsi ini bisa saya selesaikan. Panjatan doa dalam setiap sujudku, mengiba, dan memohon kekuatan untuk
dapat menyelesaikan kewajiban dikampus putih tercinta Universitas Muhammadiyah Malang, alhamdulilah dikabulkan oleh Allah SWT. Tak lupa solawat serta salam
senantiasa teriring kepada Nabi besar Muhammad SAW
Skripsi ini dengan bangga saya persembahkan kepada:
Bidadari mulia berhati lembut, sabar, dan penuh kasih sayang, mamaku tersayang Lasih adalah motivasi terbesarku dalam segala hal. Keikhlasanmu dalam membimbingku dengan penuh cinta mampu berikan kekuatan yang dahsat untukku dalam dalam meraih cita-cita. Tak pernah berhenti dan tak pernah lelah dalam memberikan nasehat maupun dukungan dalam segala aktivitasku. Cucuran air mata dipenghujung malam itu menjadi saksi bukti cintamu kepadaku.
Bibirmu tak pernah lelah panjatkan doa untuku…. terimakasih mama…. Pita sayang mama…
Pahlawanku, Totok Sudarmoko Ayahku tercinta. sosok ayah yang hangat, bersahabat, bijaksana, lembut, bertanggung jawab, dan optimis dalam segala hal adalah inspirasi bagiku dalam meraih cita-cita. Selalu memberikan apa yang aku minta dan yang aku butuhkan. Ayah… inilah hasil
perjuanganmu dalam memberikan nafkah yang halal bagi putri mungilmu. Inilah jerih payahmu
dengan semangat yang menggebu untuk berikan yang terbaik bagi putrimu. Terimakasih ayah… atas doa, nasehat, dan perjuanganmu….i loveu for ever
Gadis manja yang beranjak dewasa adiku tercinta Yeni Mareta Dwi Rakhmada. Adalah
semangatku untuk memberikan teladan yang baik untuknya. Semangat ya sayang….buktikan
kepada mama dan ayah bahwa kita adalah anak yang membanggakan untuk mereka. Jangan berhenti berjuang untuk masa depan kita, orang tua kita dan untuk agama kita. Keep spirit
Keluargaku di sebuah desa kecil dengan panorama laut yang memukau, Tuban. Emak, Uti, Mbah kung dan semua saudara yang ada di Tuban atas doa, semangat dan atas kepercayaan kepada
pita….. .Terimakasih yang tiada batas. Pita akan buktikan bahwa pita akan memberikan yang terbaik untuk seluruh keluarga besar pita. Pita sayang kalian….
Bintangku…. Lelaki yang mengajariku segala hal dengan cinta dan rasa sayangnya yang tulus, Helmi yunatan. Selalu bersinar bagai bintang dalam keadaan apapun. Sebagai penyemangat ketika aku sedang rapuh, sebagai obat ketika aku sedang sakit, dan selalu ada untuku dalam suka
duka. . . Sayang… semoga kita mampu melangkah bersama untuk masa depan kita. Terimakasih
papapku……
Bundaku Wahyuni Aisyah ibu camer, wanita gigih yang tiada henti berkarya walau usia tak muda lagi. Sebuah motivasi yang kudapatkan darinya untuk terus berkarya. Buat bapak Tantowi
Hari bapak camer… sosok lelaki sabar dan penuh wibawa terimakasih atas doa buat pita. Bunda,
Bapak…. Pita akan berusaha menjadi anak yang baik untuk kalian.
Bingkisan kasih sayang kepada semua pihak yang membantu proses perjuangan saya:
1. Sahabat serta dulur terbaik, tertulus, dan tersayang Arsad Nizar (Papi) atas persahabatan dan persaudaraan yang tulus. Selalu pita repotin sejak semester 1 hingga semester akhir. Terimakasih atas ide dalam pengambilan sekripsi ini.
ABSTRAK KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Peran Humas Dalam Mengatasi Krisis Reputasi”
Motivasi dalam penulisan ini yakni didasari atas fenomena penolakan berdirinya Museum Satwa oleh warga Oro-Oro Ombo, LSM dan Legislatif bulan Desember 2009. Sejumlah media lokal dan nasional turut memberitakan masalah ini. Adanya masalah penolakan terhadap Museum Satwa ini dapat berpengaruh terhadap reputasi perusahaan. Tentu kondisi ini akan berakibat buruk bagi reputasi perusahaan nantinya.
Akan tetapi fakta yang terjadi justru sebaliknya, jumlah pengunjung semakin meningkat, pemberitaan di sejumlah media tentang Museum Satwa bernilai positif serta nama Museum Satwa dinobatkan sebagai Museum terbesar di Indonesia tahun 2010. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang bagaimana peran Humas dalam mengatasi krisis reputasi.
Keberhasilan dan kelancaran penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari rahmad Allah SWT, disertai oleh keinginan yang kuat dan do’a tiada henti, penulis
menghaturkan banyak terimakasih atas bimbingan, arahan, kerja sama, dan sumbangan pikiran dari berbagai pihak antara lain:
1. DR. Muhadjir Effendy, M.AP selaku rector UMM atas tauladan kepemimpinanya. 2. Drs. Wahyudi, M.si selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik atas dorongan
dan semangat yang selalu disampaikan kepada peneliti.
Semoga semua kebaikan dan ketulusannya dalam membantu penulis mendapatkan balasan serta berkah dari Allah SWT. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi sederhana ini dapat bermanfaat bagi peneliti yang lain maupun masyarakat umum.
Malang, 23 Maret 2011
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Tipe Penelitian ... 31
B. Fokus Penelitian... 31
C. Tempat dan Waktu Penelitian…... 31
D. Informan………. 32
E. Teknik Pengumpulan Data………... 32
a. Wawancara………... 32
b. Dokumentasi………... 33
F. Unit Analisis Data………... 33
G. Teknik Analisa Data………... 34
H. Teknik Keabsahan Data………... 34
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Museum Satwakota Batu…... 35
B. Gambaran Umum Humas Museum Satwa…………... 38
C. Gambaran Umum Desa Oro-Oro Ombo………... 40
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA A. Profil Informan………... 43
B. Peran Humas dalam Mengatasi Krisis Reputasi……... 47
1. Peran Humas dalam Menangani Warga dan LSM yang Kontra Pembangunan Museum Satwa………... 48
2. Peran Humas dalam Menangani Legislatif yang Kontra Pembangunan Museum Satwa ... 53
3. Peran Humas dalam Mengidentifikasi dan Menjalin Hubungan dengan Media Massa………... 57
4. Peran Humas dalam Menyiapkan Program CSR ... 60
5. Peran Humas Mempublikasikan Museum Satwa ... 63
6. Peran Humas dalam Pembinaan Internal…... 65
C. Pemantauan Reputasi Perusahaan………... 68
DAFTAR PUSTAKA
Burhan Bungin. 2001.Metodologi Penelitian Sosial, Format-Format Kuantitatif dan Kualitatif. Surabaya : Airlangga University Press s
Deddy Mulyana. 2002.Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya _____________. 2004.Metodologi Penelitian Kualitatif, Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan
Ilmu Sosial Lainnya. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Devito, Joseph A. 1997.Komunikasi Antar Manusia. Jakarta : Professional Books Engkus Kuswarno. 2009.Metodologi Penelitian Komunikasi, Fenomenologi, Konsepsi,
Pedoman dan Contoh Penelitiannya.Bandung : Widya Padjadjaran Hamidi. 2008.Metode Penelitian Kualitatif, Pendekatan Praktis Penulisan Proposal dan
Laporan Penelitian. Malang : UMM Press
Jalaluddin Rakhmat. 2007.Psikologi Komunikasi.Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Littlejohn, Stephen W., Foss, Karen A. 2009.Teori Komunikasi.Jakarta : Salemba Humanika Muhammad Mirdasy. 2007.Bernafas dalam Lumpur Lapindo. Surabaya : Mirdasy Institute for
Public Policy (MIPP) bekerja sama dengan HarianSurya
Rachmat Kriyanto. 2006.Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Soerjono Soekanto. 2002.Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada
Sumber Internet :
Bagus.Teori Pembangunan Komunikasi. http://baguspsi.blog.unair.ac.id/2008/09/09/teori-pembangunan-komunikasi/(diakses 8 Maret 2010)
Hani Hizboel.Hubungan Komunikasi Antarpersonal Secara Luas.
http://louphink.blogspot.com/2010/01/hubungan-komunikasi-antar-pribadi.html (diakses 8 Maret 2010)
Sumber Lain :
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia bisnis, tidak hanya keuntungan yang dinilai penting. Namun,
sebuah reputasi juga sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan
perusahaan. Jika reputasi perusahaan tersebut baik, maka akan muncul
kepercayaan dan daya tarik tersendiri bagi publik maupuncustomer (palanggan).
Sebaliknya, jika reputasi perusahaan itu buruk bisa berdampak buruk pula
terhadap perusahaan, bahkan bisa fatal jika tidak ditangani dan diorganisir dengan
baik.
Saat ini reputasi menjadi salah satu pusat perhatian dalam praktek
kehumasan. Sebab, bagaimanapun juga reputasi merupakan investasi perusahaan
jangka panjang bagi persahaan yang bergerak dibidang jasa. Salah satu bidang
yang mengandalkan pelayanan jasa adalah bidang pariwisata. Dalam bidang ini
reputasi memegang peranan penting untuk menarik banyak pelanggan. Apalagi
jika pariwisata tersebut adalah denyut nadi sebuah daerah atau kota. Oleh karena
itu, humas harus mampu menjalankan perananya dalam membangun reputasi.
Untuk dapat mempertahankan sebuah reputasi, humas harus selalu
mengantisipasi terjadinya krisis. Karena dengan adanya krisis merupakan
ancaman bagi reputasi perusahaan. Untuk itu humas dituntut mampu berpikir
strategis dalam hal mengantisipasi, menganalisis dan sekaligus memposisikan
masalah krisis, agar krisis dapat segera diatasi. Karena, jika tidak segera diatasi
2
Terkait hal ini pula, Museum Satwa adalah salah satunya perusahaan yang
pernah mengalami krisis reputasi. Awalnya, reputasi di Museum Satwa sudah
dinilai baik oleh humas. Hal ini dibuktikan dengan pemberitaan yang positif
disejumlah media. Seperti, informasi keunggulan di Museum Satwa, pemberitaan
tentang Museum Satwa berskala internasional, dan terbesar di Indonesia. Selain
itu, keberadaan Museum Satwa juga diterima oleh warga sekitar.
Namun, seiring berjalanya waktu keadaan menjadi berubah. Kondisi krisis
melanda Museum Satwa. Warga yang awalnya menerima keberadaan Museum
Satwa menjadi menolak keberadaanya. Hal ini disebabkan adanya pengeboran air
bawah tanah (ABT) dan masalah perijinan yang belum tuntas. Selain itu,
pemberitaan disejumlah media memberitakan negatif, yakni berisi penolakan
keberadaan Museum Satwa oleh warga, LSM, dan Legislatif.
Warga meminta agar ABT ditutup karena warga khawatir dengan
penggunaan ABT oleh Museum Satwa tersebut akan mengancam kelangsungan
sumber air dan sumur warga di bawahnya. Selain itu, permasalah perijinan yang
belum tuntas perihal pengeboran air bawah tanah (ABT) membuat warga
melaporkan hal tersebut ke kantor DPRD dan polda Jawa timur
(krcmalangraya.blogspot.com/2009_10_01.archive.html).
Penolakan warga terhadap galian Air Bawah Tanah (ABT) terus dilakukan
warga Oro-Oro Ombo dan LSM setempat. Warga yang mengatasnamakan
Gabungan Sesama Insan Kota Batu (Gaskoba) telah memberikan batasan waktu
2x24 jam kepada pengelolanya untuk segera menghentikan pemakaian ABT
3
pembangunan jika pihak museum satwa ini tak segera menutup kembali galian
ABT. Hal itu diungkapkan oleh pendiri Forum Komunikasi Air dan Lingkungan
Menuju Selaras Alam (Fokal Mesra) Batu, Parno Muttaqin. Ia berniat akan
mengarahkan warga Oro-Oro Ombo turun tangan menutup galian ABT jika
Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Batu maupun pihak Batu Mini Zoo (BMZ)
tidak melakukan penutupan dalam sepekan. Penolakan itu disampaikan oleh
pewakilan warga dan Fokal Mesra dalam sidang pembahasan Dokumen Amdal
(Analisis mengenai dampak lingkungan) Batu mini Zoo, di Kantor kecamatan
Batu. Dalam sidang tersebut, selain menghadang rencana penggunaan ABT,
sejumlah persoalan juga dilontarkan pada sidang tersebut. Mulai dari saluran
drainase, kelancaran arus lalu lintas, ruang terbuka hijau, arus lalu lintas, parkir,
toilet, tenaga kerja, hingga kejelasan nama proyek pembangunan wisata tersebut
(issuu.com/surya-epaper/docs/surya-edisi-cetak-01-des-2009).
Terungkap belum tuntasnya perizinan di museum satwa ini juga
disampaikan oleh Fanani, perwakilan dari Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu
(KPPT) Kota Batu dalam hearing antara Pemkot Batu yang diwakili oleh
beberapa satuan perangkat kerja daerah (SKPD) dengan DPRD. Fanani
mengatakan, bahwa izin yang dikeluarkan KPPT kepada museum satwa ada 3.
Yakni IPPT, IMB dan hinder ordonantie (HO) atau izin gangguan lingkungan
(cangkang.vivanews.com/…/107247-museum_satwa_di_batu_salahi_perijinan).
DPRD kota Batu juga telah mengeluarkan surat rekomendasi penghentian
sementara Museum Satwa. Surat rekomendasi itu sendiri berisi tiga hal, yakni
4
masalah dampak lingkungannya (Amdal) keluar. Pasalnya, sangat ironis bila izin
Amdal belum selesai namun pembangunan terus dilakukan. Rekomendasi kedua,
mengizinkan Satpol PP untuk menutup proyak air bawah tanah (ABT) yang ada di
dalam Museum Satwa. Ketiga, pihak Museum Satwa bisa menggunakan air dari
PDAM bila membutuhkan air, bukan dari ABT. Anggota DPRD kota Batu dari
fraksi Demokrat Norma Nengsih, mengatakan bahwa, jika proses pengeboran di
museum satwa tersebut dinilai menyalahi aturan maka dia sepakat untuk
sementara sumur itu ditutup terlebih dahulu.
Gambaran alur perizinan itu sudah menunjukkan bahwa proses perizinan
di museum satwa salah besar. Bahwa IPPT baru keluar 1 hektar namun
pembangunannya sudah lebih dari izin yang diajukan. Anggota Fraksi PDI-P
Punjul Santoso juga mengatakan bahwa, sudah sewajarnya bila museum satwa
harus dihentikan sementara. Pasalnya, selain IPPT, IMB dan HO, analisa masalah
dampak lingkungan (amdal) juga belum ada, Pemkot harus membenahi perizinan
terlebih dahulu atau Satpol PP bersikap tegas dengan membongkar bangunan itu.
Dinas Pengairan dan Bina Marga (DPBM) yang awalnya tidak peduli mulai
mengambil langkah atas pelanggaran yang dilakukan PT Sasri Utama.
(java.infoque.com/…/rekomendasikan-penutupan-Nov_09)
Dibalik kemegahan dan terkenalnya Museum Satwa saat ini, ternyata
dalam proses pembangunanya memimbulkan pro dan kontra di kalangan
masyarakat sekitar. Tak hanya itu, dari beberapa LSM dan Legislatif turut
memprotes dan menolak keberadaan Museum Satwa. Dari sinilah timbul
5
reputasi yang tengah dihadapi Museum Satwa beberapa waktu yang lalu.
Menurut Sholeh Soemirat dan Ardianto (2007:181), Setiap perusahaaan
harus selalu mengantisipasi terjadinya krisis. Kerena dengan mengantisipasinya,
suatu perusahaan akan siap menghadapi krisis itu. Aktivitas-aktivitas yang pokok
didalam menangani krisis dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan sebelum
terjadinya krisis. Sudah tentu pihak manajemen dalam menghadapi hal-hal
tersebut harus mengambil suatu keputusan untuk mencegah terjadinya krisis. Yang
harus dicegah adalah terjadinya desas-sesus atau isu yang tampak sepele akan
tetapi dampaknya dapat memukul perusahaan dan bahkan bisa berakibat fatal.
Biasanya krisis timbul apabila kesejahteraan terganggu, telah terjadi pergeseran
kecenderungan perhatian masyarakat dari masalah politik ke arah ekonomi, dan
perbaikan kualitas hidup.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, yang menjadi
permasalahan dalam penelitian ini adalah:
Bagaimana Peran humas dalam mengatasi krisis reputasi Museum Satwa kota
Batu?
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan
peneliti ini adalah untuk:
Mendeskripsikan peran Humas dalam mengatasi krisis reputasi Museum
6 D. KEGUNAAN PENELITIAN
Adapun kegunaan penelitian ini antara lain
1. Secara akademis, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membuka
wacana baru tentang kehumasan terutama hal yang berkenaan dengan
peran humas dalam mengatasi krisis reputasi.
2. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk data atau informasi
yang berkenaan dengan peran humas menghadapi krisis reputasi dan sebagai