• Tidak ada hasil yang ditemukan

strategi humas dalam membangun citra

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "strategi humas dalam membangun citra"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

23 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa lembaga pendidikan Islam diakui sebagai lembaga pendidikan formal, sejajar dengan lembaga pendidikan yang berada di Tanpa partisipasi masyarakat tentunya lembaga pendidikan akan bekerja secara sepihak dan akan sulit berkembang.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Definisi Operasional

Strategi Humas adalah pendekatan menyeluruh yang berkaitan dengan pelaksanaan program kerja Humas dalam kurun waktu tertentu, terkoordinasi dalam tim kerja, dengan tujuan, faktor pendukung untuk melaksanakan gagasan strategis secara rasional melalui taktik (implementasi) yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan dan tujuan . Citra madrasah adalah sikap dan persepsi terhadap madrasah, atas penilaian, asumsi dan pesan positif atau negatif yang diberikan oleh masyarakat sebagai pengguna layanan pendidikan.

Kajian Terdahulu

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Siti Maamarah dan Supramono berfokus pada strategi kehumasan untuk meningkatkan kualitas dan citra sekolah, khususnya internal sekolah. Berdasarkan metode penelitian semuanya menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis Miles dan Huberman kecuali penelitian yang dilakukan oleh Siti Maamarah dan Supramono menggunakan metode tulang ikan.

Sistematika Pembahasan

Dalam penelitian yang akan dilakukan, penulis akan memfokuskan pada strategi kehumasan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi setiap program madrasah dari perspektif kehumasan baik sebagai program mandiri kehumasan, maupun sebagai program yang merupakan subbagian. program departemen lain dan hubungan masyarakat memiliki kepentingan di dalamnya, faktor pendukung dan penghambat dari setiap program dan strategi yang diterapkan, serta dampak langsung dan tidak langsung terhadap citra madrasah di kalangan internal dan eksternal madrasah. Metodologi penelitian meliputi pemaparan data dalam penelitian ini, meliputi pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, alat penelitian, sumber dan jenis data, teknik pengumpulan data, analisis data, dan teknik pemeriksaan keabsahan data.

STRATEGI HUMAS DALAM MEMBANGUN

Strategi Hubungan Masyarakat (Humas)

  • Pengertian Strategi
  • Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) . 24
  • Fungsi Humas di Lembaga Pendidikan
  • Strategi Humas di lembaga pendidikan
  • Jenis Humas

Tetapkan harapan masyarakat mengenai tujuan pendidikan di sekolah. C. Mendapatkan dukungan masyarakat dalam berbagai bentuk dukungan. D. Melibatkan masyarakat secara kolektif dalam memecahkan masalah pendidikan dan meningkatkan kerjasama antara sekolah dan masyarakat.

Rincian Tugas dan Kegiatan Humas

  • Informasi dan Dokumentasi
  • Publikasi

Mengumpulkan, menganalisis informasi dan pendapat masyarakat dan lembaga serta meneruskannya kepada manajemen sebagai bahan kebijakan. Menerima pengaduan dari masyarakat dan meneruskannya ke manajemen, serta mengumpulkan dan meneruskan tanggapan atas pengaduan masyarakat. Menurut Kriyanto, publikasi adalah kegiatan mempresentasikan lembaga pendidikan kepada masyarakat luas agar masyarakat luas mengenal lembaga pendidikan tersebut.

Dengan luasnya jaringan informasi, masyarakat diberikan lebih banyak pilihan dalam menentukan lembaga pendidikan bagi anaknya. Sedangkan publikasi internal digunakan untuk memberikan penjelasan dan informasi yang lengkap tentang kegiatan, program dan kebijakan serta penguatan program dan kegiatan yang dilakukan karena sasaran publikasi internal adalah guru, karyawan, siswa dan wali kelas sebagai warga madrasah. Kegiatan internal pada dasarnya bertujuan untuk menjelaskan kebijakan organisasi dan pengembangan lembaga/madrasah, serta menampung saran dan pendapat warga madrasah terkait.

Citra/ Image

  • Indikator Citra
  • Proses Pembentukan Citra

Citra yang ada dalam benak seseorang, baik secara individu maupun kelompok, dapat berubah dari baik dan positif menjadi buruk dan negatif atau sebaliknya. Citra adalah citra diri baik pribadi, organisasi maupun kelembagaan yang sengaja dibentuk untuk berbagi kepribadian atau ciri khusus agar timbul persepsi yang baik tentang bagaimana pihak lain memandang suatu forum, seseorang, suatu lembaga atau suatu kegiatan. Citra adalah sebuah persepsi, dan sebuah citra harus dibangun dengan cara yang handal agar citra yang dipersepsikan oleh masyarakat itu baik dan benar, citra yang dibangun dengan kebohongan dan rekayasa akan berdampak buruk dalam jangka panjang.

Institusi atau organisasi berusaha tidak hanya menargetkan bagaimana informasi dapat disebarluaskan dan disebarluaskan kepada publik, tetapi harus mampu mengelola reaksi publik internal dan eksternal. Citra adalah kesan yang diperoleh seseorang berdasarkan pengetahuan dan pemahamannya tentang fakta atau kenyataan. Sedangkan kepuasan masyarakat akan membawa lembaga tersebut pada citra yang baik di mata publik/masyarakat.

Strategi Meningkatkan Citra

Citra yang akan dibentuk dapat mencerminkan jati diri organisasi yang sebenarnya, tidak lebih, tidak kurang. Jika suatu organisasi ingin menyampaikan citranya sebagai organisasi terbaik, ia harus yakin menghasilkan produk terbaik untuk segmen sasarannya. Pada dasarnya persepsi segmen sasaran dipengaruhi oleh pengetahuan atau evaluasi mereka terhadap organisasi, yang harus dimiliki oleh setiap organisasi.

Dengan mengubah persepsi segmen sasaran yang kurang baik, maka dapat meningkatkan citra lembaga menjadi lebih baik. Cara terbaik untuk mengubah persepsi segmen target yang tidak menguntungkan adalah dengan memperbaiki diri dari dalam. Langkah yang dapat dilakukan adalah mempertahankan persepsi dan mengubah persepsi masyarakat yang kurang menguntungkan.

METODE PENELITIAN

  • Pendekatan dan Jenis Penelitian
  • Lokasi Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Pengecekan Keabsahan Data
  • Sejarah
  • Letak Geografis Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1
  • Visi, Misi, dan Tujuan Madrasah Ibtidaiyah
  • Guru dan Karyawan
  • Struktur Organisasi
  • Siswa
  • Program Humas

Hal ini merupakan salah satu proses munculnya program dan agenda di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Ponorogo. Kesadaran masyarakat terhadap pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Ponorogo tinggi karena tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi.

STRATEGI HUMAS DALAM MEMBANGUN

Strategi Humas dalam membangun citra

Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Ponorogo terletak di Desa Bogem Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo Kode Pos 63463 berdiri pada tahun 1949 dengan status reguler. Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Ponorogo dengan nomor statistik berstatus negeri merupakan fungsi peralihan dari Madrasah Ibtidaiyah Sabilil Muttaqien (PSM) Bogem Sampung Ponorogo. Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Ponorogo merupakan lembaga pendidikan yang berada di Kecamatan Ponorogo, Kecamatan Sampung, Desa Bogem.

Visi Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Ponorogo adalah sebagai berikut: “Berakhlak mulia, berprestasi dalam IPTEK berlandaskan IMTAQ serta peduli dan berbudaya lingkungan” dengan indikasi sebagai berikut. Sedangkan jumlah pegawai di Medresah Ibtidaiyah Negeri 1 Ponorogo adalah 4 orang yang terdiri dari 3 laki-laki dan 1 perempuan. Program ini bertujuan untuk menampilkan citra Medresah Ibtidaiyah Negeri 1 Ponorogo sebagai sekolah berbasis Islam.

Kemudian pengembangan diri berupa ekstrakurikuler serta bimbingan membaca Al Quran bagi siswa merupakan program unggulan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Ponorogo. Tentunya kegiatan di atas merupakan kegiatan yang tidak hanya bersumber dari program madrasah saja tanpa melibatkan dan mendengarkan pendapat seluruh stakeholder yang berkepentingan terhadap Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Ponorogo. Persepsi masyarakat terhadap Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Ponorogo dapat terbentuk karena kegiatan dan program diagendakan berdasarkan aspirasi masyarakat internal dan eksternal.

Selain itu, seluruh program dan agenda pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Ponorogo mengusung nilai-nilai Islami dan tentunya dapat mendekatkan program kepada masyarakat.

Gambar 1 gambar model Miles dan Huberman
Gambar 1 gambar model Miles dan Huberman

Faktor pendukung dan penghambat Strategi

Dampak strategi humas terhadap citra Madrasah

  • Publikasi
  • Program dan kegiatan
  • komunikasi

Kemudian kami juga mengkomunikasikannya kepada kelompok wali.69 Berdasarkan informasi dari wawancara di atas, terlihat bahwa kegiatan dan program SDN 1 Ponorogo disosialisasikan kepada masyarakat luas, baik lembaga maupun instansi atau perorangan. melalui beberapa metode dan strategi. Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Ponorogo memiliki keunggulan kegiatan, seperti pembiasaan dan penanaman budi pekerti, pembiasaan ibadah, program khusus yang disebut kelas takhassus, kelas ini merupakan program yang difokuskan pada penanaman jiwa religius dan penguatan karakter. Selain kegiatan pembiasaan dan peningkatan ibadah, juga terdapat program pengembangan diri, minat dan bakat siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Ponorogo berupa ekstrakurikuler yang dibimbing oleh guru dan pembimbing yang berkompeten. -kegiatan kompetitif.

Komunikasi dua arah ini mempengaruhi persepsi masyarakat, persepsi bahwa Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Ponorogo memiliki kepedulian dan perhatian yang besar terhadap pendidikan, karena memberikan bimbingan khusus di luar pembelajaran dan mata pelajaran umum guna mempercepat kemampuan dasar siswa. Pemahaman yang muncul dari informasi yang tidak lengkap juga akan menghasilkan gambaran yang tidak sempurna.80 Maka upaya untuk terus menjalin dan membangun komunikasi dengan seluruh pemangku kepentingan dilakukan secara seksama demi masa depan pendidikan dan masa depan generasi muda oleh siswa di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Ponorogo . Seluruh internal madrasah mendukung keberhasilan program dan kegiatan, mempublikasikan, menjadi juru bicara dan mewakili Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Ponorogo di masyarakat, baik sebagai wali kelas, maupun guru.

Peningkatan kepercayaan dapat dilihat melalui pemilihan madrasah sebagai tempat belajar, serta partisipasi Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Ponorogo dalam berbagai kegiatan masyarakat, baik lingkungan maupun keagamaan. Selain itu, seluruh program dan agenda pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Ponorogo mengusung nilai-nilai Islami dan tentunya dapat mendekatkan madrasah dengan masyarakat. Komunikasi dua arah ini mempengaruhi persepsi masyarakat, persepsi bahwa Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Ponorogo memiliki kepedulian dan perhatian yang besar terhadap pendidikan, karena memberikan bimbingan khusus di luar pembelajaran dan mata pelajaran umum untuk mempercepat kompetensi dasar siswa.

Pemahaman yang muncul dari informasi yang tidak lengkap juga akan menghasilkan gambaran yang tidak sempurna.94 Maka upaya untuk terus menjalin dan membangun komunikasi dengan seluruh pemangku kepentingan dilakukan dengan seksama demi masa depan pendidikan dan masa depan generasi muda melalui siswa pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Ponorogo.

Faktor Pendukung dan Penghambat Strategi

  • Faktor Pendukung
  • Faktor penghambat

Seluruh internal madrasah mendukung keberhasilan program dan kegiatan, mempublikasikan, menjadi juru bicara dan perwakilan Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Ponorogo di masyarakat, baik sebagai guru kelas, guru maupun panitia kegiatan. Visi dan langkah yang sama untuk mendukung dan mensukseskan setiap program dan kegiatan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Ponorogo tidak akan dapat terjalin jika tidak ada komunikasi yang efektif dan konstruktif sehingga seluruh warga madrasah dapat memiliki semangat yang sama, menjadi bagian dan apa adanya di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Ponorogo. Pemilihan dan pengangkatan Wakil Kepala Madrasah Bidang Humas didasarkan pada seleksi rekan seprofesi sebagai guru dan pegawai Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Ponorogo dan tanpa pelatihan sebelumnya.

Dalam hal pengelolaan, Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Ponorogo memiliki langkah dan langkah yang sama untuk mensukseskan setiap program dan kegiatan. Bidang kehumasan tidak hanya bekerja dalam mempublikasikan dan mengkomunikasikan kegiatan dan segala informasi di madrasah. Bagian Humas bekerja tidak hanya untuk mempublikasikan dan mengkomunikasikan kegiatan dan segala informasi yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Ponorogo, tetapi melalui banyak saluran yang digunakan dan setiap individu dari komunitas sekolah berpartisipasi dan memiliki kontribusi besar dalam mempublikasikan, meningkatkan kesadaran dan berkomunikasi dengan masyarakat luas.

Dampak strategi Humas terhadap citra

Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Ponorogo selalu menjadi bagian dari masyarakat, sehingga beberapa kegiatan madrasah berada dalam kerangka masyarakat. Kegiatan di atas dapat diartikan bahwa MIN 1 Ponorogo memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar. Hubungan ini tidak hanya terkait dengan lembaga madrasah, tetapi juga karena hubungan antara madrasah, individu di madrasah dan masyarakat.

Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Ponorogo mempengaruhi minat siswa baru dan meningkatkan kepercayaan terhadap madrasah dengan kegiatan sosial dan keagamaan.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Gambar

Gambar 1 gambar model Miles dan Huberman

Referensi

Dokumen terkait

Dan upaya yang dilakukan yayasan saat ini adalah dengan membentuk bidang Humas agar dapat membantu dalam membangun cwish image citra yang diharapkan oleh yayasan yaitu terciptanya isan