• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Humas Dalam Upaya Peningkatan Citra Sekolah

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Strategi Humas Dalam Upaya Peningkatan Citra Sekolah"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Strategi Humas Dalam Upaya Peningkatan Citra Sekolah

Nada Akmalia1, Abhanda Amra2, Muhammad Fazis3

Manajemen Pendidikan Islam, Universitas Islam Negeri Mahmud Yunus Batusangkar

E-mail: akmalianada@gmail.com, abhandaamra@iainbatusangkar.ac.id, muhammadfazis@iainbatusangkar.ac.id

Abstract

Educational institutions are grown and developed through initiatives, and for the demands of the community, so that the existence of public relations management in the development of educational institutions is important. More and more quality schools have created intense competition in the management of educational institutions. In order to compete, many strategies are carried out by educational institutions. The research was conducted using a qualitative approach. Data collection methods used in the study were visual analysis, literature study and interviews. The results of this study reveal that: 1) public relations management strategy planning is designed and compiled together with the principal, division and public relations by considering all aspects so that the school brand can reach the community, 2) The implementation of the PR management strategy is carried out by public relations according to the schedule that has been set. Compiled by conducting promotions and publications to print media, electronic media, and social media, as well as communicating and outreach to the public directly, 3) The results of the public relations management strategy can be seen from the indicators of the success of the school becoming famous in the community, creating a positive image for the community. At school, students are increasing every new school year, becoming a favorite and superior school.

Keywords: Strategy, Public Relations, Education, School Image

Abstrak

Lembaga Pendidikan ditumbuhkan dan dikembangkan melalui inisiatif, dan untuk tuntutan masyarakat, sehingga keberadaan manajemen hubungan masyarakat pada pengembangan Lembaga Pendidikan menjadi penting. Semakin banyak sekolah yang berkualitas telah menciptakan persaingan yang ketat dalam pengelolaan lembaga pendidikan. Agar dapat bersaing, banyak strategi yang dilakukan oleh lembaga pendidikan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis visual, studi pustaka dan interview. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa: 1) Perencanaan strategi manajemen humas di rancang dan di susun Bersama dengan kepala sekolah, diviisii dan humas dengan mempertimbangkan semua aspek hingga brand sekolah bisa sampai pada masyarakat, 2) Implementasi dari strategi manajemen humaas dilakukan humas sesuai jadwal yang telah di susun dengan melakukan promosi dan publikasi ke media cetak, media elektronik, dan social media, serta berkomunikasi dan sosialisasi ke public secara langsung, 3) Hasil dari strategi manajemen humas tersebut terlihat dengan adanya indicator keberhasilan sekolah menjadi terkenal di masyarakat, tercipta image positif bagi sekolah, peserta didik bertammbah setiap tahun ajaran baru, menjadi sekolah favorit dan unggulan.

Kata Kunci: Strategi, Humas, Pendidikan, Citra Sekolah

37 | J u r n a l M A N A P I

ISSN 2964-6863

(2)

PENDAHULUAN

Manajemen humas merupakan sebuah upaya yang dilakukan oleh Lembaga organisasi dalam membangun sebuah komunikasi yang efektif dengan masyarakat sehingga dibutuhkan jalinan komunikasi yang intensif dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh Lembaga. Selain itu juga hubungan dengan masyarakat akan membantu Lembaga dalam mensukseskan program-program yang telah direncanakannya untuk mencapai tujuan dari Lembaga itu sendiri.

Era globalisasi sekarang ini, kontribusi dari Lembaga Pendidikan diharuskan mampu memberikan layanan yang berkualitas kepada masyarakat. Hal ini dikarenakan semakin berkembangnya kebutuhan masyarakat akan layanan Pendidikan saat ini lebih pintar dalam memilih Lembaga Pendidikan. Lembaga Pendidikan sekarang ini diharapkan mampu menganalisis kebutuhan masyarakat dalam pengelolaan Pendidikan (Maulana:2021).

Ditengah-tengah persaingan ketat antar Lembaga Pendidikan sekarang ini, masyarakat yang sebagai pelanggan Pendidikan sudah cukup pintar dalam menganaisa sebuah Lembaga Pendidikan untuk menjadi tujuan untuk mendidik anak-anaknya kedepan, pastinya masyarakat akan menilai atau melihat input, proses maupun output dari Lembaga Pendidikan tersebut. Oleh sebab itu, setiap Lembaga Pendidikan harus mampu menganalisa kebutuhan masyarakat sebagai pelanggan Pendidikan, ini agar untuk mengambil perhatian masyarakat terhadap Lembaga Pendidikan yang dikelola, agar nantinya input yang masuk kedalamnya sesuai target yang di pasang oleh pejabat Lembaga Pendidikan tersebut.

Citra adalah sebuah penilaian terhadap sebuah Lembaga. Citra diperoleh dari penilaian objektif masyarakat atas Tindakan, perilaku, dan etika sebuah Lembaga di tengah-tengah masyarakat.

Citra merupakan kesan, perasaan, gambaran diri public terhadap sebuah Lembaga, kesan yang dengan sengaja

diciptakan dari suatu objek, orang, atau organisasi (Afandi:2021). Sekolah yang unggul adalah sekolah yang mampu bersaing dan melakukan inovasi dari berbagai hal sehingga Lembaga sekolah tidak akan ketinggalan dari embaga sekolah lain, dan sekolah harus terus meningkatkan citra yang baik dimata masyarakat, sehingga niai kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat akan tetap tinggi terhadap Lembaga sekolah tersebut, dan tujuan menjadi sekolah unggulam bisa tercapai sesuai yang diharapkan (Reviani:2021).

METODE

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah studi pustaka, penelitian ini dipilih dengan dasar bahwa metode studi pustaka adalah penelitian yang bersiifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis berdasarkan sumber-sumber kepustakaan. Selain itu, landasan teori ini bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Citra sekolah adalah citra keseluruhan yang dibentuk dari semua komponen seperti kualitas output, keberhasilan pengelola, Kesehatan keuangan, perilaku anggota organisasi, tanggung jawab social dan sebagainya.

Strategi yang diperllukan dalam suatu Lembaga Pendidikan yang akan membangun citra sekolah yang positif menuju sekolah yang unggul berkompetitif, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Strategi Humas Dalam Upaya Peningkatan Citra Sekolah” (Afandi:2021).

Langkah pertama organisasi maupun Lembaga membangun sebuah citra adalah memiliki kelompook- kelompok masyarakat yang mempunyai 38 | J u r n a l M A N A P

I

(3)

peranan penting terhadap keberhasilan usaha dan menentukan masa depan mereka. Dalam menentukan kelompok sasaran, sebuah atau Lembaga dapat Menyusun program pembangunan citra organisasi secara terarah. Dengan menentukan segmen-segmen masyarakat yang dijadikan sasaran program pembinaan citra, organisasi maupun Lembaga juga dapat berkomunikasi dengan mereka secara lebih efektif.

Banyak upaya atau strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pencitraan publik suatu sekolah diantaranya adalah sebagai berikut:

A. Strategi Peningkatan Kerja Kepala Sekolah dan Tenaga Pendidik

Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal (1) disebutkan bahwa Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada Pendidikan anak usia dini jalur Pendidikan formal, Pendidikan dasar dan Pendidikan menengah.

Tidak kompetennya seorang guru dalam menyampaikan bahan ajar dalam proses pembelajaran secara tidak langsung berpengaruh terhadap hasil belajar. Proses pembelajaran hanya dapat dicapai dengan kompetensi yang ada dalam pribadi guru. Keterbatasan penngetahuan dalam penyampaian materi baik dalam pribadi guru. Keterbatasan pengetahuan dalam penyampaian materi baik dalam hal penggunaan metode mengajar maupun buku penunjung pokok pembelajaran lainnya akan berpengaruh terhadap hasil belajar. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kinerja

guru yaitu melalui Forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Kelompok Kerja Guru (KKG) dan berbagai pelatihan lainnya baik bidang studi masing-masing maupun hal-hal lain yang dapat meningkatkan professional guru (Mukhtar:2015).

Kepala sekolah pada hakikatnya adalah Guru yang di beri tugas tambahan. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen Pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas Pendidikan. Kepala sekolah harus mampu menciptakan suasana yang kondusif dan inovatif dalam melaksanakan kegiatan di sekolah.

Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala/ Madrasah, disebutkan bahwa

“kepala sekolah mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal, menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran”

Kepala sekolah harus memiliki visi, misi, kreatif serta inovatif dan berorientasi pada mutu. Strategi ini merupakan usaha sistematik kepala sekolah secara terus menerus untuk memperbaiki kualitas layanan sehingga fokusnya diarahkan pada guru dan tenaga kependidikan lalinnya agara Lembaga kependidikan yang dipimpinnnya dapat berjalan dengan baik. Sebai pimpinan sekaligus supervisor di sekolah, peran dan tanggung jawab kepala sekolah sangat strategis dalam meningkatkan kinerja guru maupun tenaga kependidikan lainnya.

I

(4)

Kepala sekolah harus memiliki stategi yang tepat untuk memotivasi para guru dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Strategi ini dapat dilakukan oleh kepala sekolah melalui pengaturan lingkungan yang harmonis, suasana kerja yang kondusif, disiplin, penghargaan dan hukuman secara efektif dan penyediaan berbagai sumber belajar sehingga guru dapat meningkatkan kinerjanya secara professional.

Berbagai strategi yang dapat digunakan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja para guru adalah sebagai berikut:

1. Para guru akan bekerja lebih giat apabila kegiatan yang dilakukan menarik dan menyenangkan.

2. Tujuan kegiatan perlu disusun dengan jelas dan diinformasikan kepada para guru sehingga mereka mengetahui tujuan yang ingin dicapai.

3. Para guru harus selalu diberitahu tentang hasil dari setiap pekerjaannya (Mulyasa:2015).

B. Strategi Kegiatan Ekstrakurikuler Dalam upaya membantu pengembangan bakat siswa serta meningkatkan citra sekolah atau madrasah melaksanakan program ekstrakurikuler dengan menciptakan strategi-strategi yang dapat membantu meningkatkan kualitas siswa serta citra sekolah atau madrasah. Berikut ini strategi membangun citra madrasah melalui program ekstrakurikuler sebagai berikut:

1. Mengembangkan ekstrakurikuler yang mendukung bidang akademik dan non akademik

Kegiatan ekstrakurikuler dibagi menjadi dua bagian, yaitu ekstrakurikuler akademik dan juga non akademik. Yang bersifat non akademik seperti:

futsal, bola basket, bola voli, tatboga, paskibraka, paduan suara, teater, hadrah dan MTQ.

Sedangkan ekstrakurikuler akademik seperti olimpiade, diskusi dan tim kreatif atau dikenal dengan OLIMDIKA.

Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah atau madrasah cukup variative jenisnya, maka dari itu harus kita kembangkan baik dari segi kegiatan atau sarana prasarana supaya para siwa lebih bersemangat. Seperti contohnya OLIMDIKA, yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung bidang akademik seperti olimpiade Sains, diskusi, Pelatihan menulis dan lain-lain. Sehingga siswa mampu dalam bidangnya mempunyai wadah tersendiri dan mendapat perhatian khusus dari para guru-guru.

2. Pembinaan kegiatan yang serius

Banyak pilihan dalam kegiatan ekstrakurikuler dan dilengkapi sarana prasarana yang memadai serta dibimbing langsung oleh pelatih professional di bidangnya, maka sangat memungkinkan sekoli dalam biang ekstrakurikuler sekolah atau madrasah dapat bersaing dengan sekolah atau madrasah lain dalalm ajang kompetisi 40| J u r n a l M A N A P

I

(5)

baik tingkat daerah maupun nasional.

3. Menjuarai banyak kompetisi Dalam beberapa kompetisi baik tingkat daerah, provinsi maupun nasional sekolah atau madrasah yang meraih prestasi kejuaraan berpengaruh terhadap citra sekolah atau madrasah

karena sekaligus

mempromosikan Lembaga sekolah atau madrasah kepada masyarakakt luar serta menunjukan bahwa kualitas peserta didik sekolah atau madrasah tidak bisa diragukan lagi.

4. Melakukan promosi secara maksimal

Dalam upaya membentuk citra sekolah yang baik sekolah atau madrasah melakukan promosi diberbagai media, mulai media cetak maupun elektronik. Seperti penyebaran brousur ataupun pamphlet, kita informasikan semua jenis dan

prestasi kegiatan

ekstrakurikuler.

5. Konsistensi

Dalam setiap kegiatan apapun harus tetap berusaha uuntuk tetap konsisten.

Misalkan dalam Latihan kegiatan ekstrakurikuler, Ketika para siswa sudah mengikuti kegiatan tersebut, harus konsisten hadir sesuai jadwal kegiatannya. Karena kunci keberhasilan salah satunya adalah berusaha secara konsistem atau terus menerus (Farihatun:2022).

C. Strategi Networking

Strategi networking merupakan salah satu strategi yang ada dalam manajemen strategis yang berkaitan langsung dengan kerja sama atau relasi. Proses pelaksanaan networking ada empat tahapan yang dilakukan sekolah diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran (learning)

Dalam tahap pembelajaran ini difokuskan pada bagaimana individu yang menginginkan kerja jaringan bisa memahami gaya pribadi mereka sendiri, dan tujuan mereka serta maksud kerja jaringan.

2. Investasi (investing)

Tahap investasi melibatkan setiap orang dalam penyimpanan atau investasi waktu dan energi dengan membangun hubungan berkualitas tinggi dengan kontak mereka. Untuk mengerjakan ini, setiap individu membutuhkan citra dan sikap yang baik dan kesabaran untuk membangun kepercayaan dalam jangka Panjang.

Pada tahap investasi seorang network haruslah membangun citra baik, memiliki kartu nama, fokus pada kemampuan bukan pada pekerjaan, membangun gambaran yang jelas, membangun hubungan, mengembangkan kemampuan mendengar, mengajukan pertanyaan yang baik, padukan kata-kata dan Tindakan, jangan gegabah membuat janji.

I

(6)

3. Merawat Nurturing

Dalam tahap nurturing

hendaklah mencari

salurankhusus dan peluang, mencari peluang yang tidak lazim, membuat hal umum ke khusus, sitematis sebagai kebiasaan sehari-hari, mencatat semua yang ingin diingat, menggunakan sistem untuk menindaklanjuti kemudian berlakunya proses penemuan, tampil dan dikenal berarti mengambil sebanyak mungkin kesempatan untuk bertemu dengan orang secara social, mencari peristiwa yang menarik, berusahalah untuk hadir dalam pertemuan social, ambil peran aktif dalam kelompok, menerapkan efek spiral ke atas yang positif.

4. Menjaga (keeping)

Tahap akhir dalam kerja

jaringan adalah

mengkonsolidasi usaha-usaha pada tahapan-tahapan

sebelumnya dan

mempertahankan keseluruhan momentum. Tahap menjaga termasuk memberi kepastian bahwa dilihat secara teru- menrus dan dikenal luas. Ini juga termasuk mendengarkan dan belajar untuk menjadi pendengar yang baik. Ini merupakan tahapan dimana tingkat kegigihan yang tinggi dan usaha-usaha sering diperlukan (agar mencapai prestasi jangka Panjang).

Implikasi networking dalam meningkatkan citra sekolah atau madrasah yakni dengan

mengadakan program dengan Polres, Dinas Kesehatan, Puskesmas, Koramil, Kejaksaan, PTN, Psikotes, Toefel, Pemkap, lain Ponorogo, Pelatihan eksktrakulikuler, Studi banding, dan Masyarakat. Program tersebut mampu mengantarkan peserta didik dalam berdaya saing Pendidikan dengan Lembaga lalin secara lebih baik (Rento:2020).

D. Strategi peningkatan pelayanan akademik dan non-akademik

Pelayanan akademik merupakan salah satu komponen yang harus terpenuhi dalam Pendidikan. Pelayanan memiliki lima indicator yang harus terpenuhi, yaitu (1) Bukti langsung (tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai atau karyawan, dan sarana komunikasi (2) Kehandalan (reliability), yakni

kemampuan memberikan

pelayanan yang dijanjikan dengan segera dan memuaskan, (3) Daya tanggap (responsivess) yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap, (4) Jaminan (assurance) mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau keraguan, (5) Empati (emphaty) meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan para pelanggan (Solekhul:2017).

42 | J u r n a l M A N A P I

(7)

KESIMPULAN

Manajemen humas merupakan sebuah upaya yang dilakukan oleh Lembaga organisasi dalam membangun sebuah komunikasi yang efektif dengan masyarakat sehingga dibutuhkan jalinan komunikasi yang intensif dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh Lembaga. Sekolah yang unggul adalah sekolah yang mampu bersaing dan melakukan inovasi dari berbagai hal sehingga Lembaga sekolah tidak akan ketinggalan dari embaga sekolah lain, dan sekolah harus terus meningkatkan citra yang baik dimata masyarakat, sehingga niai kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat akan tetap tinggi terhadap Lembaga sekolah tersebut, dan tujuan menjadi sekolah unggulam bisa tercapai sesuai yang diharapkan. Upaya atau strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pencitraan publik suatu sekolah diantaranya adalah strategi peningkatan kerja kepala sekolah dan tenaga pendidik, strategi kegiatan ekstrakurikuler, strategi networking, strategi peningkatan pelayanan akademik dan non-akademik.

DAFTAR PUSTAKA

Al Givari. M. Abie. Strategi Humas dalam

Membangun Citra Madrasah

Menjadi Madrasah Unggulan.

http://etheses.uin-malang.ac.id/ 16 Januari 2021.

Amin. S. Strategi Peningkatan Kualitas

Pelayanan Akademik Pada

Perguruan Tinggi. Jurnal

Madaniyah, Vol 7. No 2. Agustus 2017.

Irman. A. Manajemen Humas Dalam Membangun Citra Sekolah Swasta

Menuju Sekolah Unggul

Berkompetitif. http://etheses.uin- malang.ac.id/ 16 Januari 2021.

Irman. A. Manajemen Humas Dalam

Membangun Citra Sekolah.

http://etheses.uin-malang.ac.id/ 16 Januari 2021.

Isfadilah. R. Strategi Networking Dalam

Meningkatkan Daya Saing

Pendidikan. IAIN Ponorogo. 2020.

Mukhtar. Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Pada SMP Negeri di Kecamatan Masjid Raya Kabupaten Aceh Besar. Vol 3.

No.3. Agustus 2015. Universitas Syiah Kuala.

Mulyasa. 2012. Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta.

Bumi Aksara.

Ni`mah. F. Strategi Membangun Citra

Madrasah Melalui Program

Ekstrakurikuler Di MTS. Tarbiyatut Tholabah Lamongan. 2022. UIN Syarifhidayatullah Jakarta.

Reviani. Strategi Humas dalam Mempertahankan Citra Positif Sekolah Menengah Kejuruan Negeri.

http://repository.unikambi.ac.id/16 Januari 2021.

I

(8)

44 | J u r n a l M A N A P I

Referensi

Dokumen terkait

The effect of different ratios of Dory fish to tapioca flour on the linear expansion, oil absorption, colour and hardness of fish crackers, International Food Research Journal, Vol..

Mendikulova G.M.1, Nadezhuk E.A.2 1Prof., Dr., Satbayev University, Kazakhstan, Almaty, e-mail: gmendikul@hotmail.com 2doctorate-student, al-Farabi Kazakh National University,