• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN GAYA MENGAJAR PERSONAL DAN INTERAKSIONAL TERHADAP PERKEMBANGAN KONATIF PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MI NU THOLIBIN TANJUNGKARANG JATI KUDUS TAHUN PELAJARAN 2016/2017. - STAIN Kudus Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN GAYA MENGAJAR PERSONAL DAN INTERAKSIONAL TERHADAP PERKEMBANGAN KONATIF PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MI NU THOLIBIN TANJUNGKARANG JATI KUDUS TAHUN PELAJARAN 2016/2017. - STAIN Kudus Repository"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

gambar tentang jual beli  yang disediakan dan mampu mempraktikkannya,
Nilai Interval Gaya Mengajar PersonalTabel 4.1  di MI NU Tholibin
Tabel 4.2
Nilai Interval Gaya Mengajar InteraksionalTabel 4.3  di MI NU Tholibin
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk skala satu, pilihlah salah satu dari empat pilihan jawaban yang tersedia yang paling sesuai dengan keyakinan Anda dengan memberi tanda checklist ( √) pada tempat yang

Nilai konstanta dari hasil penelitian menunjukkan nilai yang positif yaitu sebesar 2,788, dapat diartikan bahwa jika tidak ada pengaruh dari variabel bebas seperti

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kegiatan-kegiatan apa yang telah dilakukan oleh pustakawan terhadap kegiatan sistem pelayanan di perpustakaan

Kecakapan-kecakapan lokal itu salah satunya tercermin dalam arsitektur bangunan yang akan kita lihat dalam arsitektur Candi Prambanan, Candi Borobudur, Masjid Agung Demak, dan

Selanjutnya dari hasil analisis regresi berganda juga didapat nilai Koefisien determinan (R2) sebesar 0,920, hal ini menunjukkan bahwa dari keempat variabel yaitu

and the function of using language style, which consist of metalinguistic function, directive function, referential function, expressive function, poetic function

a) Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat memberikan sumbang pemikiran secara teoritik maupun konseptual dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan di bidang

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empirik hubungan antara self-efficacy dengan stres akulturatif pada mahasiswa Batak yang kuliah di Semarang. Hipotesis yang