• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA USAHA INDUSTRI SARI NENAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA USAHA INDUSTRI SARI NENAS"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

CONTOH KASUS USAHA UNDISCOUNTED

RENCANA

USAHA INDUSTRI SARI NENAS

I. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Buah merupakan komoditi pertanian yang mudah rusak, tidak dapat disimpan lama cepat membusuk dan mudah diserang hama maupun penyakit. Demikian pula halnya dengan buah nenas akan cepat rusak bila tidak mendapat penanganan yang baik mulai dari petik, sortir, pengemasan, sampai tiba dikonsumen.

Pada saat musim panen raya distribusi pemasaran buah-buahan memerlukan waktu yang relatif lama dari produsen ke konsumen. Untuk penanganan buah nenas alternatif yang bisa dilakukan untuk mengendalikan kerusakan dan mengatasi kelebihan produksi adalah dengan melakukan pengolahan pada buah. Dengan mengolahnya menjadi berbagai macam produk maka daya simpan menjadi lebih lama dan jangkauan pemasarannya lebih luas. Hal ini memungkinkan pada saat bukan musimnya kita masih dapat menikmati cita rasa buah sesuai dengan cita rasa buah segarnya. Nenas merupakan tanaman buah berupa semak yang memiliki nama ilmiah Anenas comosus. Memiliki nama daerah danas (Sunda) dan neneh (Sumatera). Dalam bahasa Inggris disebut pineapple dan orang-orang Spanyol menyebutnya pina. Nenas berasal dari Brasilia (Amerika Selatan) yang telah di domestikasi di sana sebelum masa Colombus. Pada abad ke-16 orang Spanyol membawa nenas ini ke Filipina dan Semenanjung Malaysia, masuk ke Indonesia pada abad ke-15, (1599). Di Indonesia pada mulanya hanya sebagai tanaman pekarangan, dan meluas dikebunkan di lahan kering (tegalan) di seluruh wilayah nusantara. Tanaman ini kini dipelihara di daerah tropik dan sub tropik.

Usaha industri sari nenas yang akan dirikan adalah jenis usaha industri rumahan berskala kecil yang khusus hanya memproduksi minuman berbahan baku buah nenas lokal. Alasan memilih usaha industri minuman sari nenas, dasar pertimbangannya adalah ; (1) minuman sari buah merupakan minuman favorit yang sudah banyak dikenal orang dan banyak disukai oleh semua kalangan, dari anak kecil sampai orang dewasa, dari kalangan rakyat kecil sampai kalangan kelas atas, (2) Bahan baku buah nenas merupakan jenis buah-buahan yang dapat diperoleh dengan mudah di daerah tempat calon lokasi usaha, karena lokasi tersebut banyak sekali ditanam buah nenas

(2)

2 karena tanahnya yang berupa tanah vulkanis berpasir yang sangat baik untuk tanaman nenas. (c). memiliki pengalaman dalam pengolahan buah-buahan menjadi minuman dan pernah mendapatkan pelatihan pengolahan makanan yang berasal dari bahan baku buah-buahan.

1.2. Manfaat Usaha

Bagian utama yang bernilai ekonomi penting dari tanaman nenas adalah buahnya. Buah nenas selain dikonsumsi segar juga diolah menjadi berbagai macam makanan dan minuman, seperti selai, buah dalam sirop dan lain-lain. Rasa buah nenas manis sampai agak masam segar, sehingga disukai masyarakat luas. Disamping itu, buah nenas mengandung gizi cukup tinggi dan lengkap. Buah nenas mengandung enzim bromelain, (enzim protease yang dapat menghidrolisa protein, protease atau peptine), sehingga dapat digunakan untuk melunakkan daging. Enzim ini sering pula dimanfaatkan sebagai alat kontrasepsi Keluarga Berencana.

Buah nenas bermanfaat bagi kesehatan tubuh, sebagai obat penyembuh penyakit sembelit, gangguan saluran kencing, mual-mual, flu, wasir, dan kurang darah. Penyakit kulit (gatal-gatal, eksim, dan kudis) dapat diobati dengan diolesi sari buah nenas. Kulit buah nenas dapat diolah menjadi sirop atau diekstrasi cairannya untuk pakan ternak.

Manfaat mendirikan usaha industri sari nenas ini antara lain :

1. Memperoleh penghasilan yang dapat digunakan untuk menunjang kebutuhan hidup sehari-hari

2. Menerapkan ilmu pengetahuan dalam bidang pengolahan hasil pertanian yang pernah dipelajari.

3. Memanfaatkan hasil pertanian serta meningkatkan nilai tambah buah nenas yang ada didaerah.

II. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Pasar yang dibidik dalam jangka waktu tiga tahun kedepan adalah pasar lokal kota Ciamis. Diperkirakan dengan jumlah penduduk Kabupaten Ciamis 1.602.600. jiwa, 15 % nya adalah remaja yang dijadikan sasaran bidik pemasaran, maka akan ada sasaran bidik sejumlah 240.390 jiwa. Jika 5 % dari jumlah remaja yang menjadi sasaran pemasaran tertarik terhadap produk sari nenas, maka akan ada calon konsumen sekitar 12.000 konsumen. Strategi pemasaran yang dilakukan adalah dengan cara konsinyasi pada toko-toko bahan makanan. Dengan asumsi konsumen 12.000 orang perbulan, maka jumlah produk yang harus dihasilkan adalah kurang lebih 13.200 gelas, yaitu jumlah target dan 10% untuk stok. Dengan

(3)

asumsi pasar tumbuh 20% pertahun, maka gambaran pasar 3 tahun kedepan dapat diproyeksikan sebagai berikut :

Tahun usaha Jumlah Konsumen Jumlah Produk

2010 -2011 12.000 13.200

2011 - 2012 14.400 15.840

2012 – 2013 17.280 19.008

III. ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGIS 3.1. Tempat Usaha

Tempat usa sementara waktu di rumah sendiri di jalan raya bebedilan Kabupaten Ciamis. Tempat produksi cukup strategis karena berada pada poros jalan raya Tasik - Banjar sehingga dapat dengan mudah di akses oleh kendaraan untuk pengiriman maupun calon pembeli yang membawa kendaraan besar.

Luas tempat produksi yang disediakan adalah 80 meter persegi, yang terdiri dari: 20 meter persegi untuk penyiapan bahan baku, 20 meter persegi untuk proses pengolahan, 20 meter persegi untuk proses pengemasan, dan 20 meter persegi untuk gudang penyimpanan produk siap jual.

3.1. Teknis Produksi 1. Bahan Baku

a. Buah nenas yang matang b. Air masak

c. Gula pasir 2. Proses Produksi

a. Buah nenas yang cukup tua dikupas kulitnya kemudian dibuang mata dan empelurnya.

b. Dicuci bersih kemudian dihaluskan dengan cara diparut atau dihancurkan dengan alat "Waring blendor".

c. Sari yang diperoleh ditakar : 500 cc + 700 gram gula + asam sitrat 3 gram /liter + warna kuning.

d. Setiap liter sari yang diperoleh dicampur dengan 3 liter air masak yang telah dingin.

e. Dari 1 liter sari buah akan diperoleh 4 liter larutan sari buah.

f. Setiap liter larutan sari buah ditambahkan dengan 125 gram gula pasir.

g. Diaduk-aduk terus hingga gula pasir seluruhnya hancur atau larut. h. Disaring dengan kain bersih atau saringan nylon yang halus.

(4)

4 i. Diberi pewarna makanan yang berwarna kuning secukupnya.

j. Dimasukkan kedalam botol yang telah dicuci bersih dan steril. k. Ditutup rapat dengan penutup "Crown Curk"

l. Dipasteurisasi dengan cara merebusnya dalam panci besar pada suhu sekitar 85 °C selama 15 menit.

m. Dinginkan dan diamkan, setelah dingin, sari nenas siap dimasukkan ke gelas untuk dipasarkan.

3. Produk

Produk olahan industri yang akan dihasilkan adalah : Sari Nenas , yaitu jenis minuman ringan berbahan baku nenas segar pilihan yang dipadu dengan bahan pemanis dari gula murni. Sari Nenas diproduksi tanpa menggunakan bahan pengawet maupun bahan pewarna kimia. Merk Sari Nenas adalah ”Sari Nenas”.

4. Target Produk

Produk yang akan dihasilkan adalah sari Nenas dalam kemasan gelas 220 ml. Sesuai dengan kapasitas peralatan produksi, produk yang dihasilkan adalah 240.000 gelas per tahun. Namun sesuai dengan jumlah konsumen yang ditargetkan, produksi yang akan dihasilkan adalah 500 gelas per hari atau 12.000 perbulan (24 hari kerja/bulan)

IV. ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN

Personil pelaksana kegiatan usaha tersusun sebagai berikut:

No Nama Pendidikan/Keahlian Deskripsi tugas

1 Kemod S1 Teknik Industri Manajer

2 Emeh S1 Kimia Produksi

3 Icih DIII Elektro Produksi

4 Kokom S1 Tataboga Pengemasan

(5)

V. ASPEK EKONOMI DAN KEUANGAN

Asumsi-asumsi dalam menganalisis usaha industri sari nenas : 1. KAPASITAS PRODUKSI

Kapasitas produksi/hari 500 gelas 21 karton

Hari kerja perbulan 24 hari 500 karton

2. Standar harga Paket Satuan

Harga (Rp.) Harga satuan (Rp/unit) 1 Air 1 liter 25 25 2 Gula pasir 1 kg 6.000 6.000 3 Apel 1 kg 4.000 4.000 4 Esence 1 gram 250 250 5 Gelas 50 bh 7.500 150 6 Cup/tutup gelas 500 bh 17.500 35 7 Biaya sablon 1000 bh 25.000 25 8 Plastik sedotan 100 bh 3.000 30 9 Karton 1 bh 1.750 1.750 10 Gas 12 kg 80.000 80.000

3. Upah kerja/bulan 24 hari

Upah (Rp.) Upah /hari (Rp/unit) 1 Manajer 1 bln 900.000 37.500 2 Tenaga harian 1 bln 600.000 25.000 5.1. Biaya

Rencana biaya usaha yang akan saya lakukan adalah sebagai berikut: BIAYA TETAP

1. TEMPAT USAHA

No Uraian Vol Satuan Harga/Sat(Rp/unit) Jumlah(Rp.)

1 Tanah 200 m2 120.000 24.000.000

2 Bangunan 80 m2 600.000 46.000.000

Jumlah 1 70.000.000 2. PERALATAN

a. Peralatan Kantor

No Uraian Vol Satuan Harga/Sat(Rp/unit) Jumlah(Rp.)

1 Meja tulis 2 bh 375.000 750.000 2 Kursi 1 bh 325.000 325.000 3 Alamri arsip 1 bh 1.250.000 1.250.000 4 Rak kayu 1 bh 750.000 750.000 5 Komputer 1 bh 4.500.000 4.500.000 Jumlah 2a 7.575.000

(6)

b. Peralatan kerja

No Uraian Vol Satuan Harga/Sat(Rp./unit) Jumlah(Rp.)

1 Kompor gas 1 bh 150.000 150.000 2 Tabung gas 12 kg 1 bh 550.000 550.000 3 Sealer 1 bh 800.000 800.000 4 Panci 20 liter 2 bh 125.000 250.000 5 Drum 100 liter 1 bh 175.000 175.000 6 Pengaduk logam 2 bh 15.000 30.000 7 Timbangan 1 bh 80.000 80.000 8 Gayung Melamin 2 bh 20.000 40.000 Jumlah 2b 2.075.000

JUMLAH BIAYA TETAP (2) 9.650.000

3. BIAYA OPERASI

a. Kebutuhan bahan baku

No Uraian Vol. bahan Satuan Harga /sat(Rp/unit) Jumlah(Rp) Jumlah Total(Rp)

1 Air 100 liter 25 2.500

2 Gula pasir 5 kg 6.000 30.000

3 Apel lokal 5 kg 2.500 12.500

4 Essence 10 gram 250 2.500

(7)

b. Kebutuhan bahan pembantu

No Uraian Vol. bahan Satuan Harga /sat(Rp/unit) Jumlah(Rp.) Jumlah Total(Rp.)

1 Gelas 500 bh 150 75.000

2 Tutup plastik 500 bh 35 17.500

3 Biaya sablon 500 bh 25 12.500

4 Plastik sedotan 500 bh 30 15.000

5 Kemasan karton 21 bh 1.750 36.458

Jumlah biaya bahan pembantu 156.458 156.458

203.958

c. Kebutuhan biaya lain-lain

No Uraian Vol. bahan Satuan Harga /sat(Rp/unit) Jumlah(Rp) Jumlah Total(Rp.)

1 Sewa listrik 500 bh 15 7.500

2 Gas 500 bh 10 5.000

3 Biaya promosi 500 bh 25 12.500

4 Biaya Transportasi 500 bh 25 12.500

Jumlah biaya lain-lain 37.500 37,500

GAJI DAN UPAH KERJA

No Uraian Volume Satuan Harga/Sat(Rp/unit) Jumlah(Rp) Jumlah Total(Rp)

1 Tenaga ahli 1 oh 37.500 37.500

2 Pekerja 2 oh 25.000 50.000

87.500 87.500

JUMLAH BIAYA PRODUKSI PERHARI 328.958

JUMLAH BIAYA PRODUKSI PERBULAN 7.895.000

BIAYA INVESTASI USAHA AWAL 17.545.000

BIAYA CADANGAN OPERASIONAL 2.455.000

(8)

8 5.2. Sumber Pembiayaan

Sumber pembiayaan dalam usaha industri sari nenas 100 % berasal dari modal kerja PMW. 5.3. Perkiraan Penerimaan

URAIAN TRANSAKSI BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3

PERSEDIAAN PRODUK 500 600 660

Jumlah unit terjual 400 440 484

Nilai penjualan 11.396.000 12.535.600 13.789.160

Pendapatan lain-lain

Jumlah Pemasukan 13.671.000 18.131.600 23.845.760

5.3. Kelayakan Usaha 1. RC ratio

URAIAN TRANSAKSI BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3

PERSEDIAAN PRODUK 500 600 660

Kas awal bulan 2.275.000 5.596.000 10.056.600

Jumlah unit terjual 400 440 484

Nilai penjualan 11.396.000 12.535.600 13.789.160

Pendapatan lain-lain

Jumlah Pemasukan 13.671.000 18.131.600 23.845.760 Pembelian peralatan kerja & Kantor

Pembelian bahan baku

Pembelian bahan utama 1.320.000 1.320.000 1.320.000 Pembelian bahan penolong 3.755.000 3.755.000 3.755.000 Biaya operasional dan sewa 900.000 900.000 900.000

5.975.000 5.975.000 5.975.000

Gaji dan Upah

Tenaga ahli 900.000 900.000 900,000

Pekerja 1.200.000 1.200.000 1.200.000

2.100.000 2.100.000 2.100.000 Jumlah Pengeluaran 8.075.000 8.075.000 8.075.000 RC ratio (= pemasukan/pengeluaran 1,69 2,25 2,95

(9)

2. BEP

MENGHITUNG HARGA JUAL & BEP

No Uraian Jumlah Biaya(Rp) Kapasitas produk(unit) Biaya per unit(Rp)

1 Biaya bahan baku perbulan 5.795.000 12.000 483

2 Biaya operasional perbulan 2.100.000 12.000 175

Total biaya operasi perbulan 7.895.000 Total Biaya per Unit 658

Margin keuntungan yang diharapkan 40 persen 0.400

Harga Jual produk per unit 658 plus 263 921

Harga jual per karton isi 24 921 24 22.106

5. TITIK IMPAS PRODUKSI

Biaya operasi perbulan 7.895.000

(10)

10 5.4. Aliran Kas

RENCANA ALIRAN KAS

URAIAN TRANSAKSI PERSIAPAN BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3

PERSEDIAAN PRODUK 500 600 660

Kas awal bulan 20.000.000 2.275.000 5.596.000 10.056.600

Jumlah unit terjual 400 440 484

Nilai penjualan 11.396.000 12.535.600 13.789.160

Pendapatan lain-lain

Jumlah Pemasukan 20.000.000 13.671.000 18.131.600 23.845.760 Pembelian peralatan kerja & Kantor 9.650.000

Pembelian bahan baku

Pembelian bahan utama 1.320.000 1.320.000 1.320.000 1.320.000

Pembelian bahan penolong 3.755.000 3.755.000 3.755.000 3.755.000

Biaya operasional dan sewa 900.000 900.000 900.000 900.000

5.975.000 5.975.000 5.975.000 5.975.000 Gaji dan Upah

Tenaga ahli 900.000 900.000 900.000 900,000

Pekerja 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000

2.100.000 2.100.000 2.100.000 2.100.000

Jumlah Pengeluaran 17.725.000 8.075.000 8.075.000 8.075.000

(11)

CONTOH KASUS USAHA DISCOUNTED

RENCANA

USAHA

MEMPRODUKSI BATU BATA

KASUS : DISCOUNTED

Sebuah rencana usaha preusan batu bata diperoleh data sebagai berikut 1. Kebutuhan ModaL

a. Biaya Investasi

1. Bangunan tempat kerja ukuran 10 x 20 m @ Rp 7500 Rp 1.400.000 2. Bangunan kantor 5 x 4 m @ Rp 10.000 Rp 200.000

3. Peralatan kantor Rp 100.000

4. Bangunan dapur pembakar 8 x 6 m @ Rp 12.000 Rp 576.000 5. Peralatan Pencetak dari kayu Rp 20.000 6. Tanah lokasi usaha 500 m2 @ 7.000 Rp 3.500.000

b. Modal kerja Rp 2.500.000

Jumlah Rp 8.296.000

2. Sumber dana direncanakan melalui kredit bank sebesar Rp 6.000.000 dengan suku bunga 18 % per tahun dan dimajemukan setiap tahun selama 5 tahun. Sisa modal sebesar Rp 2.296.000 merupakan modal sendiri.

2. Kapasitas produksi per tahun sebesar 100.000 unit yang dilakukan dalam 4 kali pembakaran dan setiap kali pembakaran sebanyak 25.000 unit. Rencana produksi pada tahun pertama dan kedua sebesar 75 % dan tahu ketiga sampai kelima 100 %. 3. Biaya operasional dan pemeliharan :

a. Biaya tetap

1. Gaji karyawan tetap 1 orang per bulan Rp 75.000 2. Biaya umum rata-rata per tahun Rp 30.000 3. Biaya penyusutan rata-rata per tahun Rp 459.200 4. Nilaisalvage valueahir tahun kelima Rp 4.500.000 5. Biaya perawatan Rp 75.000

4. Harga jual produk sesuai dengan harga pasar Rp 65 per unit dan pajak diperhitungkan sebesar 15 % dari net benefit.

(12)

12

PENYELESAIAN

Cicilan Pengembalian pinjaman pokok dan bunga bank dari nilai Rp 6.000.00 : R= 6.000.000 - = Rp 1.918.670 per tahun

Selanjutnya buat/susun : Tabel Jadual Pelunasan kredit

Tabel Rekapitulasi Biaya operasional dan pemeliharaan Tabel Perhitungan NPV Net B-C Ratio dan IRR Hitung

Tabel Jadual Pelunasan kredit Tahun

ke Cicilan(Rp/tahun) Bunga18 %/thn PengembalianPinjaman

(Rp/thn Jumlah Pengembalian (Rp) Sisa kredit (Rp) 0 - - - - 6.000.000 1 1.918.670 1.080.000 838.670 838.670 5.161.330 2 1.918.670 929.040 989.630 1.828.300 4.171.700 3 1.918.670 750.910 1.167.760 2.996.060 3.003.940 4 1.918.670 540.710 1.377.960 4.374.030 1.625.970 5 1.918.670 292.680 1.625.990 6.000.020 0

Tabel Rekapitulasi Biaya Operasional Dan Pemeliharaan Jenis Biaya

Operasional 0 1 2 Tahun ke3 4 5

A.Biaya Tetap - 1.464.200 1.464.200 1.464.200 1.464.200 1.464.200

Gaji karyawan tetap 900.000 900.000 900.000 900.000 900.000

Biaya umum 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 Biaya penyusutan 459.200 459.200 459.200 459.200 459.200 Biaya perawatan 75.000 75.000 75.000 75.000 75.000 B.Biaya Variabel 1.290.000 1.290.000 1.720.000 1.720.000 1.720.000 1. Bahan baku 375.000 375.000 500.000 500.000 500.000 2. Bahan Pembantu 325.000 325.000 300.000 300.000 300.000 3. Upah TK 450.000 450.000 600.000 600.000 600.000 4. Bahan bakar kayu 240.000 240.000 320.000 320.000 320.000

TOTAL BIAYA 2.754.200 2.754.200 3.184.200 3.184.200 3.184.200

Tabel Perhitungan NPV,NET B/C, IRR

URAIAN 0 1 2Tahun ke 3 4 5 BENEFIT (MANFAAT) 1. Penerimaan - 4.875.000 4.875.000 6.500.000 6.500.000 6.500.000 2. Salvage value TOTAL BENEFIT 4.875.000 4.875.000 6.500.000 6.500.000 6.500.000 0,18 { 1- (1+0,18)-5}

(13)

COST (BIAYA) Investasi Awal 2.296.000 Biaya Operasional 2.754.200 2.754.200 3.184.200 3.184.200 3.184.200 Kredit Bank 1.918.670 1.918.670 1.918.670 1.918.670 1.918.670 - pokok 838.670 989.630 1.167.760 1.377.960 1.625.990 - bunga 1.080.000 929.040 750.910 540.710 292.680 TOTAL COST 2.296.000 4.672.870 4.672.870 5.102.870 5.102.870 5.102.870 NET BENEFIT - 2.296.000 202.130 202.130 1.397.130 1.397.130 1.397.130 PAJAK 15 % 30.220 30.220 209.130 209.130 209.130 NET BENEFIT STL PAJAK -2.296.000 171.810 171.810 1.187.560 1.187.560 1.187.560

Diperoleh nilai : NPV, NET B/C , IRR :

NPV (Net Present Value, i=18 % ) = Rp 1.499.350 Net B/C =

= = 1,65

IRR = 0,18 + (0,34 – 0,18) = 33,48 %

Tahun ke NET BENEFIT

(Rp) DF18 % NET PRESENTVALUE(Rp) DF 34 % NET PRESENTVALUE (Rp)

0 - 2.296.000 1,0000 - 2.296.000 1,0000 - 2.296.000 1 202.130 0,8475 145.600 0,7463 128.720 2 202.130 0,7182 123.390 0,5569 95.680 3 1.397.130 0,6986 722.790 0,6156 493.560 4 1.397.130 0,5158 612.530 0,3102 368.330 5 1.397.130 0,4371 2.191.040 0,2316 1.160.210 NPV 1.499.350 - 50.000 S Net Benefit (+) S Net Benefit (-) (1.499.350) (1.499.350) + (50.000) 3.795.350 2.296.000

Gambar

Tabel  Rekapitulasi Biaya operasional dan pemeliharaan Tabel  Perhitungan NPV Net B-C Ratio dan IRR Hitung

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini diharapkan memberi bukti empiris yang menunjukkan adanya pengaruh iklim psikologis, kepuasan kerja dan keterlibatan kerja terhadap kinerja karyawan, yang

Secara keseluruhan pemutus tenaga (PMT) bay Gondangrejo 2 di gardu induk Palur masih layak digunakan dan dapat bekerja dengan baik.. Nilai tahanan isolasi pada pemutus tenaga

Dengan menggunakan alat pengering gula semut, yang mengaplikasikan proses kerja otomasi pada sistem kontrolnya, berbahan bakar LPG (murah/terjangkau), susunan pan bertingkat

Uji Coba (Testing). Data-data kinerja Dual-Stack didapatkan dari aktivitas video streaming. Dalam hal ini penulis mencatat parameter throughput, packetloss dan delay

Penulisan artikel ini didasarkan pada penelitian dengan metode perbandingan hukum, yaitu memperbandingkan bentuk akuntabilitas individual anggota badan perwakilan daerah di

Indeks diversitas berdasarkan Shannon- Wiener pohon riparian di mata air dan saluran irigasi tersier menunjukkan nilai yang bervariasi dari 0-3,1 (Gambar 5). Indeks

verifikasidibutuhkan untuk mengetahuikebenaran sebuah data.46 verifikasi pada penelitian ini dilakukan dengan cara bertemu langsung dengan subjek di tempat penelitian Padepokan

Sedangkan variabel selain PMDN mempunyai nilai z hit yang lebih besar dari nilai z tabel (1,96) artinya variabel PMA, TPAK, Ekspor, IPM dan PP telah berpengaruh