5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Perencanaan Geometrik
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
dasar dari jalan yaitu memberikan pelayanaan yang optimum pada arus lalu lintas.. dan sebagai aksses
Super elevasi adalah kemiringan melintang jalan pada daerah tikungan. Untuk bagian jalan lurus, jalan mempunyai kemiringan melintang yang biasa disebut lereng normal
1) Permukaan perkerasan beton semen mempunyai riding comfort yang lebih.. jelek dari pada perkerasan aspal, yang akan sangat terasa melelahkan untuk perjalanan
1) Life-cycle-cost lebih murah dari pada perkerasan aspal. 2) Perkerasan kaku lebih tahan terhadap serangan air. 3) Tidak terlalu peka terhadap kelalaian pemeliharaan. 4)
Besarnya volume atau arus lalu lintas diperlukan untuk menentukan jumlah dan lebar jalan, pada satu lajur dalam penentuan karakteristik geometrik, sedangkan
Dari lalu lintas harian rata-rata (LHR) yang didapatkan kita dapat merencanakan tebal perkerasan. Untuk merencanakan teknik jalan baru, survey lalu lintas tidak dapat
Keadaan topografi dalam penetapan trase jalan memegang peranan penting, karena akan mempengaruhi penetapan alinyemen, kelandaian jarak, jarak pandang, penampang melintang,
Tabel 5.4 ALINYEMEN VERTIKAL Kelandaian maksimum jalan Panjang kritis dari suatu kelandaian Nilai C untuk beberapa h, dan h, berdasarkan AASFIIO dan Bina Marga pada lengkung