• Tidak ada hasil yang ditemukan

5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Perencanaan Geometrik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Perencanaan Geometrik"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 2.8 Dimensi Jalan Ruang Bebas Hambatan untuk Jalan Tol
Gambar 2.8 Tipikal Penampang Melintang Jalan yang Dilengkapi Trotoar
Gambar 2.10 Gaya Sentrifugal Diimbangi Gesekan Ban Vs Perkerasan
Gambar 2.17 Pencapaian Superelevasi Tikungan Spiral-Circle-Spiral
+7

Referensi

Dokumen terkait

dasar dari jalan yaitu memberikan pelayanaan yang optimum pada arus lalu lintas.. dan sebagai aksses

Super elevasi adalah kemiringan melintang jalan pada daerah tikungan. Untuk bagian jalan lurus, jalan mempunyai kemiringan melintang yang biasa disebut lereng normal

1) Permukaan perkerasan beton semen mempunyai riding comfort yang lebih.. jelek dari pada perkerasan aspal, yang akan sangat terasa melelahkan untuk perjalanan

1) Life-cycle-cost lebih murah dari pada perkerasan aspal. 2) Perkerasan kaku lebih tahan terhadap serangan air. 3) Tidak terlalu peka terhadap kelalaian pemeliharaan. 4)

Besarnya volume atau arus lalu lintas diperlukan untuk menentukan jumlah dan lebar jalan, pada satu lajur dalam penentuan karakteristik geometrik, sedangkan

Dari lalu lintas harian rata-rata (LHR) yang didapatkan kita dapat merencanakan tebal perkerasan. Untuk merencanakan teknik jalan baru, survey lalu lintas tidak dapat

Keadaan topografi dalam penetapan trase jalan memegang peranan penting, karena akan mempengaruhi penetapan alinyemen, kelandaian jarak, jarak pandang, penampang melintang,

Tabel 5.4 ALINYEMEN VERTIKAL Kelandaian maksimum jalan Panjang kritis dari suatu kelandaian Nilai C untuk beberapa h, dan h, berdasarkan AASFIIO dan Bina Marga pada lengkung