• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menyelidiki sejauh mana variabel berkaitan dengan. variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menyelidiki sejauh mana variabel berkaitan dengan. variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

21 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitan yang penulis gunakan adalah penelitian korelasional.

Menurut Sugiyono (2009), penelitian korelasional adalah penelitian yang

digunakan untuk menyelidiki sejauh mana variabel berkaitan dengan

variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian (Arikunto, 2006). Ditetapkan variabel penelitian sebagai

berikut: variabel bebas (independent variable) adalah self-efficacy (X),

sedangkan variabel terikatnya (dependent variable) adalah motivasi belajar

siswa (Y). Jadi antara variabel X dan Y saling berhubungan, jika variabel

X meningkat maka variabel Y juga ikut meningkat. Hubungan anatara

variabel digambarkan pada diagram dibawah

(2)

22 3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006).

Sedangkan menurut Sugiyono (2011), populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penulis untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam

penelitian ini adalah siswa kelas XI Akuntansi SMK Diponegoro

Salatiga yang berjumlah 120 siswa. Berikut tabel 3.1 mengenai

jumlah siswa kelas XI Akuntansi SMK Diponegoro Salatiga.

Tabel. 3.1

Jumlah siswa kelas XI Akuntansi di SMK Diponegoro Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014

No Kelas Jumlah siswa

1 Kelas XI Akuntansi 1 40 Siswa

2 Kelas XI Akuntansi 2 40 Siswa

3 Kelas XI Akuntansi 3 40 Siswa

Jumlah 120 Siswa

3.3.2 Sampel

Arikunto (2006) menyatakan sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti. Sedangkan sampel menurut Sugiyono (2011)

adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut. Sampel yang diambil dengan cara sampel menggunakan jenuh,

(3)

23 3.4 Definisi Operasional

Menurut Masri (dalam Azwar, 2006) definisi operasional adalah unsur

penelitian yang memberitahukan cara mengukur suatu variabel. Definisi

operasional dalam penelitian ini adalah:

a. Self-efficacy adalah penilaian seseorang tentang apa yang dapat

dilakukan dengan

ketrampilan apapun yang dimilikinya. Penilaian atau perasaan itu

berkaitan dengan kompetensi dan efektifitas.

b. Motivasi Belajar Siswa adalah dorongan yang timbul dalam diri

individu untuk melakukan sesuatu tindakan yang dipilih secara sadar,

dengan tujuan-tujuan yaitu berhasil di dalam belajar.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang penulis gunakan

adalah dengan melakukan wawancara yang penulis lakukan kepada Guru

BK di SMK Diponegoro Salatiga dan dengan menyebar skala sikap. Skala

sikap yang penulis gunakan untuk mengukur variabel self efficacy

mengadospsi dari teori yang telah dikemukakan oleh Bandura (1995)

mengenai tiga aspek dari self efficacy pada diri manusia yaitu tingkatan

(level), keadaan umum (generality), dan kekuatan (strength). Sedangkan

untuk variabel motivasi belajar penulis mengadopsi dari teori yang telah

dikemukakan oleh Sardiman (2008) yaitu mengenai aspek-aspek motivasi

(4)

24

Skala sikap adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2002). Skala sikap yang

diberikan kepada siswa kelas XI Akuntansi SMK Diponegoro Salatiga,

digunakan sebagai pengumpulan data variabel motivasi belajar dan self

efficacy siswa.

Skala sikap yang penulis gunakan menggunakan skala Likert. Skala

ini disusun untuk mengungkap sikap kontra, positif dan negatif, setuju dan

tidak setuju terhadap objek (Saifudin 2006). Kriteria penilaian skala dalam

penelitian ini penulis gambarkan dalam tabel 3.2 berikut ini:

Tabel3.2

Kriteria Penilaian Skala Sikap

No Favourabel Unfavourabel

1 SS 4 SS 1

2 S 3 S 2

3 TS 2 TS 3

4 STS 1 STS 4

Sebaran item pada skala sikap yang digunakan untuk mengukur

motivasi belajar siswa berdasarkan teori dari Sardiman (2008) yang

kemudian dimodifikasi oleh peneliti yaitu mengenai aspek-aspek motivasi

belajar yang mencakup aspek instrinsik dan aspek ekstrinsik, dalah seperti

(5)

25

Tabel 3.3

Sebaran Item Motivasi Belajar

No Variabel Sub Variabel Indikator Item Favourable Item Unfavourable Jumla h Item 1. Motivasi Belajar

Instrinsik 1. Saya mempunyai cita-cita yang tinggi. 2. Sebanyak apapun tugas-tugas yang ada, saya mampu

mengerjakan dengan sebaik-baiknya 3. Saya malas

mengerjakan tugas yang terlalu banyak karena menyita waktu.

4. Saya tidak

mempunyai cita-cita yang terlalu tinggi agar tidak kecewa jika gagal meraihnya. 5. Saya mampu mengerjakan semua tugas yang diberikan oleh guru

6. Saya belajar hanya jika ada tugas 7. Saya berusaha untuk menjadi yang terbaik di setiap kegiatan 8. Saya ingin

berprestasi walaupun kemampuan saya biasa saja.

9. Saya mencoba cara- cara baru dalam menyelesaikan soal- soal

10. Saya menyukai tantangan dalam tugas atau pekerjaan. 11. Saya malas

mengerjakan tugas. 12. Saya rajin belajar

1, 2, 6, 13, 15, 16, 17, 19, 21, 22, 24, 25, 33 4, 5, 8, 18, 20, 23, 30 20

(6)

26

untuk persiapan menghadapi ujian 13. Saya hanya

mengerjakan tugas- tugas yang mudah. 14. Saya tidak suka menunda pekerjaan. 15. Saya mempunyai jadwal kegiatan harian.

16. Saya harus belajar jika menjelang ulangan. 17. Saya mempunyai jadwal kegiatan harian 18. Saya melaksanakan jadwal kegiatan

yang telah saya susun.

19. Saya tidak yakin dapat memperoleh

peringkat di kelas. 20. Saya tidak

membuang-buang waktu untuk hal-hal yang kurang

berguna

2. Ekstrinsi

k

1. Saya lebih suka mengerjakan tugas- tugas tanpa bantuan teman.

2. Saya bersedia menerima nasehat dari siapapun. 3. Saya belajar jika disuruh orang tua. 4. Saya merasa minder jika ada teman yang berprestasi.

5. Saya suka

membandingkan prestasi yang saya peroleh dengan prestasi orang lain sehingga memacu 3, 7, 11, 26, 27, 32 9, 10, 12, 14, 28, 29, 31, 13

(7)

27

saya untuk lebih berprestasi. 6. Saya tidak suka menunjukkan kemampuan saya. 7. Saya menghindari persaingan dalam setiap kegiatan belajar.

8. Saya suka berdiskusi dengan teman-teman untuk menyelesaikan tugas.

9. Saya bertanya kepada guru jika ada materi pelajaran yang kurang

saya mengerti. 10. Saya mengerjakan tugas kelompok

sesuai dengan bagian saya.

11. Saya tidak berani bertanya kepada guru

jika ada pelajaran yang belum saya mengerti.

12. Saya merasa kurang mampu apabila

harus mengerjakan tugas secara pribadi. 13. Saya berusaha Memahami pelajaran sendiri tanpa bergantung kepada penjelasan guru. Jumlah Item 19 14

Sebaran item pada skala sikap yang digunakan untuk mengukur self

efficacy menurut teori dari Bandura (1995) seperti yang penulis

(8)

28

Tabel 3.4

Sebaran Item Self Efficacy

NO Variabel Sub

Variabel

Sub Variabel dan Indikator

Favourable Unfavourable Jumlah Item

1. Self Efficacy

Tingkatan (Level)

1. Saya gugup saat mempresentasikan tugas saya di depan kelas.

2. Saya ragu dapat mengerjakan tugas dengan baik dan sempurna. 3.Meskipun saya telah berfikir dan berusaha keras, saya tetap sulit

memahami pelajaran. 4. Suasana

persaingan membuat saya tidak mampu mengerjakan tugas dengan baik. 5. Saya cemas saat

mengerjakan soal di papan tulis. 6. Saya menyukai tantangan dalam tugas atau pekerjaan. 7. Saya hanya mengerjakan tugas-tugas yang mudah.

8. Saya tidak suka Menunda pekerjaan. 9.Saya mempunyai 21, 32 1, 4, 5, 10, 14, 17, 20, 22, 24, 27, 12

(9)

29 jadwal kegiatan harian 10.Saya mempunyai jadwal kegiatan harian. 11.Saya bertanya kepada guru jika ada materi pelajaranyang kurang saya mengerti. 12. Saya berusaha memahami pelajaran sendiri tanpa bergantung Kepada penjelasan guru. 2. Keadaan Umum (Generalit y)

1. Saya tidak yakin Dapat mengerjakan

tugas yang sulit. 2. Saya yakin langkah-langkah

dan strategi yang saya lakukan efektif untuk memahami pelajaran. 3. Saya mampu mengerjakan tugas dalam pelajaran sesuai dengan targetyang deietapkan. 4. Saya menetapkan target yang harus

saya capai dalam mengerjakan tugas 5. Saya bingung

tentang apa yang harus saya lakukan agar berhasil 6, 7, 8, 29, 31 2, 12, 15, 19, 23, 10

(10)

30 dalam menguasai materi pelajaran. 6. Saya mengerjakan tugas jika mendekati waktu akan dikumpulkan. 7. Saya pesimis dapat

memperoleh nilai yang telah saya targetkan.

8. Saya tidak mampu menghadapi tugas yang berat.

9. Saya merasa senang mengerjakan tugas yang sulit. 10. Saya berusaha sekuat tenaga untuk menyelesaikan tugas. 3. Kekuatan (Strength)

1. Saya tidak memiliki strategi dan

langkah-langkah yang tepat untuk mengerjakan tugas. 2. Saya yakin memiliki kemampuan yang baik untuk menguasai materi dalam pelajaran. 3. Saya yakin dapat

menguasai pelajaran, bagaimana cara Guru

menerangkannya. 4.Saya tetap optimis

9, 11, 13, 18, 28, 30, 34 3, 16, 25, 26, 33 12

(11)

31

meskipun tugas yang saya kerjakan sulit.

5. Saya ragu dapat Mengerjakan tugas

dengan baik. 6. Saya merasa yakin

dengan setiap keputusan yang sayaambil. 7. Saya ragu dapat berhasil dalam ulangan dengan

kemampuan yang saya miliki saat ini. 8. Saya pesimis

dengan nilai ulangan yang akan sayaperoleh. 9. Saya merasa yakin

dapat bangkit dari kegagalan yang pernah saya alami. 10. Saya yakin dapat

mengumpulkan tugas tepat waktu. 11. Saya ragu dapat Memenuhi target

yang telah ditetapkan. 12. Saya yakin dapat

Smenyelesaikan tugas dengan baik.

(12)

32 3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.6.1 Uji Validitas

Instrumen yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah skala

sikap motivasi belajar yang terdiri dari 33 butir item pernyataan. Skala

sikap tersebut mengadopsi dari teori Sardiman (2008) yaitu mengenai

aspek-aspek motivasi belajar yang mencakup aspek instrinsikdan aspek

ekstrinsik. Sedangkan skala sikapself efficacy terdiri dari 34 butir item

pernyataan, skala sikap self efficacy mengadopsi dari teori yang telah

dikemukakan oleh Bandura (1995) mengenai tiga aspek dari self efficacy

pada diri manusia yaitu tingkatan (level), keadaan umum (generality), dan

kekuatan (strength).

Setelah diambil data siswa, dilakukan analisis butir item untuk

menetapkan reliabilitas skala sikap. Suatu item dikatakan valid apabila

item tersebut mampu menjalankan fungsi ukurnya atau memberi hasil ukur

yang sesuai dengan maksud pengukuran tersebut (Azwar, 2006). Kriteria

untuk menentukan validitas instrumen digunakan pedoman dari Azwar

(2006) yang menyatakan bahwa suatu item instrumen penelitian dianggap

valid jika memilki coefisien corrected item to total correlation ≥ 0,20

dengan kategori sebagai berikut :

0,00 – 0,20 : tidak valid

0,21 – 0,40 : validitas rendah

0,41 – 0,60 : validitas sedang

0,61 – 0,80 : validitas tinggi

(13)

33

Uji coba skala sikap motivasi belajar dan self efficacy dilakukan

kepada siswa kelas XI Akuntansi 2 yang berjumlah 40 siswa. Pengujian

validitas untuk masing-masing skala dihitung dengan menggunakan

Corrected Item Total Corelation dari tiap-tiap indikator α Cronbach, yang

perhitungannya menggunakan program komputer SPSS (Statistical

Product Service Solution) release 16.0 for windows.

Pengujian validitas untuk masing-masing skala dihitung dengan

menggunakan Corrected Item Total Corelation dari tiap-tiap indikator α

Cronbach, yang perhitungannya menggunakan program komputer SPSS

(Satistical Product Service Solution) release 16.0for windows. Selain skala

sikap motivasi belajar, penulis juga melakukan uji validitas skala sikap self

efficacy.

Dari 33 item pernyataanskala sikap motivasi belajar semua item

menunjukkan corrected item to total correlation ≥ 0,2. Item-item tersebut

memiliki koefisien corrected item to total correlation terendah0,213 dan

tertinggi 0,720. Sedangkan dari 34 pernyataan skala sikap self efficacy

semua item menunjukkan corrected item to total correlation ≥ 0,2.

Item-item tersebut memiliki koefisien corrected item to total correlation

(14)

34 3.6.2 Uji Reliabilitas

Sebuah penelitian dikatakan reliabel jika jawaban terhadap pernyataan

adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu dan menunjukkan sejauh

mana pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda

bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang sama.

Menurut Azwar (2006) untuk menguji reliabilitas digunakan teknik

Alpha Cronbach, dikatakan reliabel jika besarnya korelasi minimal α ≥

0,90. Dari uji reliabilitas 33 item pernyataan dalam skala sikap motivasi

belajar diperoleh angka koefisien Alpha = 0,926.

Tabel 3.5

Uji Reliabilitas Motivasi Belajar

Sedangkan dari uji reliabilitas 34 item pernyataan skala sikap self

efficacy diperoleh angka koefisien Alpha = 0,905.

Tabel 3.6

Uji Reliabiltas Self Efficacy Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .905 34 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .926 33

(15)

35 3.7 Teknik Analisis Data

Analisis data bertujuan untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk

yang lebih mudah untuk dibaca dan diinterprestasikan sehingga dapat

ditarik kesimpulan. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif korelasi.

Semua data yang diperoleh dalam penelitian ini akan diolah dengan teknik

korelasi kendall’s tau_buntuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan kedua variabel menggunakan program SPSS

Referensi

Dokumen terkait

Tentu, pada tataran realita tidak mungkin akan kita dapati praksis yang sesuai dengan teori yang berasas tersebut. Jika setiap orang tetap akan memaksakan pengaplikasian di

Berdasarkan data pengamatan curah hujan di beberapa pos hujan yang terdapat di sekitar wilayah kejadian, menunjukkan bahwa hujan dengan intensitas lebat merata di

Projects, proje ile aynõ solution içinde yer alan bile ş en kütüphanelerini eklemek için kullanõlõr.. Eklenecek assembly nesnesini seçin ve Select dü ğ

UBPN Sulawesi Tenggara menggunakan proses pyrometallurgical yaitu bijih Laterit dikeringkan dan dikalsinasi dalam rotary kiln dan kemudian dilebur (dicairkan) dalam

Pemant auan penyi mpanan Menyus un perencana an UKM Kese hat an l i ngkungan Ber sama dengan penanggung  j awab UKM mer enca nak an kegi at an UKM Kese hat an l i ngkungan set i ap

Manfaat secara teoritis penelitian ini adalah untuk membuktikan tentang pentingnya menggunakan metode pembelajaran yang inovatif, efektif dan menyenangkan dalam

Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan mengenai keterampilan proses Fisika pada siswa kelas X SMA Seri Rama YLPI Pekanbaru didapatkan informasi sebagai

seperti subkontraktor dan perunding. Kekosongan adalah statistik stok pada sesuatu masa. Oleh itu, kekosongan pada suku keempat 2019 mewakili kekosongan pada tahun 2019. Pewujudan