• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4

HASIL dan PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Honda Prospect Motor merupakan perusahaan perdagangan yang menjadi foreign capital investment dari Honda Motor Co,Ltd yang bergerak sebagai sole distributor untuk kendaraan bermotor merek HONDA. PT. PROSPECT MOTOR berdiri tahun 1973 sebagai sole agent dari Honda. Lalu pada Maret 1977 PT. IMORA HONDA diluncurkan dan pada Juli 1978 mereka melakukan produksi untuk pertama kali. Lalu pada Maret 1999 PT. Honda Prospect Motor berdiri dengan Yukihiro Aoshima sebagai President Director yang berkantor pusat di Jl. Gaya Motor I (Sunter II), Jakarta dan mempunyai pabrik yang berlokasi di Jl. Mitra Utara II, Kawasan Industri Mitrakarawang yang secara resmi dibuka pada 25 September 2003 oleh Takeo Fukui (President dan CEO dari Honda Motor, Co., Ltd), Hadi Budiman (President Director dari PT Prospect Motor dan Rini M. Sumarmo Soewandi (Menteri Perindustrian dan Perdagangan). PT. Honda Prospect Motor merupakan gabungan dari PT. Imora Honda, PT. Honda Prospect Engine Manufacturing dan PT. Prospect Motor diikuti dengan penanaman modal oleh Honda Motor Co, Ltd (51%) dan PT. Prospect Motor (49%).

PT. Honda Prospect Motor telah sering melakukan kegiatan export ke berbagai negara antara lain Thailand, India, Philippines, Malaysia, Pakistan, Taiwan dan China. PT. Honda Prospect Motor juga mendapatkan sertifikat yang bertaraf internasional sebagai perusahaan yang mempunyai standart internasional sebagai perusahaan yang mempunyai manajemen yang paling berhasil pada tahun 1994 dan 2000.

(2)

4.1.2 Struktur Organisasi dan Uraian

President Senior Vice President Vice President C.E.Q Human Resource Director Personal & G. AffairGM Procurement Director Production Director Purchasing & Part Quality GM

EXIM & Material Service AGM

New Model & Spec Control GM

Facility Control GM

Body Paint & Engine GM

Vice

President Finance & Accountin g Director Marketing & After Sales Serv. Director Marketing GM Parts AGM Service GM

(3)

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Honda Prospect Motor Sumber : PT. Honda Prospect Motor

Fungsi masing-masing dari struktur organisasi :

President : Memimpin perusahaan

Senior Vice President : Membantu president dalam memimpin perusahaan

Vice President : Membantu senior vice president dalam memimpin perusahaan

Human Resource Director : Bertanggung jawab dalam perekrutan pekerja Personal and G. Affair GM : Bertanggung jawab atas persediaan barang-barang

kebutuhan kantor

Procurement Director : Bertanggung jawab pengadaan atas pembelian bahan baku

Purchasing and Part Quality GM : Bertanggung jawab pembelian bahan baku EXIM and Material Service AGM : Bertanggung jawab atas export dan import Production Director : Bertanggung jawab dalam produksi

New Model and Spec Control GM : Bertanggung jawab dalam pembuatan model baru

Facility Control GM : Bertanggung jawab dalam kontrol fasilitas Body Paint and Engine GM : Bertanggung jawab dalam pengecatan body

dan mesin

C.E.Q : Bertanggung jawab dampak produk terhadap

lingkungan

Finance and Accounting Director : Bertanggung jawab dalam bidang keuangan perusahaan

Marketing and After Sales Serv. Director : Bertanggung jawab dalam bidang pemasaran dan pelayanan setelah pembelian

(4)

Parts GM : Bertanggung jawab dalam kesiapan barang Service GM : Bertanggung jawab dalam bidang pelayanan

4.2 Profil Responden

Untuk memperoleh data dalam menilai atribut produk New Honda Jazz, maka digunakan kuesioner yang dibagikan terhadap 100 responden yang mempunyai pengalaman menggunakan atau pernah memiliki mobil honda Jazz baik yag lama dan baru yang dapat dibagi berdasarkan :

a. Jenis Kelamin

Tabel 4.1

Profil responden berdasarkan jenis kelamin (Periode Apr-Jun) th 2009

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Pria 65 65%

Wanita 35 35%

Total 100 100%

Sumber : data primer

Berdasarkan hasil kuesioner mengenai jenis kelamin, dapat diketahui jumlah responden pria (65%), wanita(35%), ini menunjukkan bahwa lebih banyak pria daripada wanita.

(5)

0

10

20

30

40

50

60

70

Jumlah

Pria

Wanita

Gambar 4.2 Histogram Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

b. Jenis Pekerjaan

Tabel 4.2

Profil responden berdasarkan jenis pekerjaan

Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase

Wirausaha 20 20%

Ibu rumah tangga 17 17%

Pegawai negeri 4 4%

Pegawai swasta 24 24%

Mahasiswa 35 35%

Total 100 100%

(6)

0

5

10

15

20

25

30

35

Jumlah

Wirausaha

Ibu rumah tangga

Pegawai negeri

Pegawai swasta

Mahasiswa

Gambar 4.3 Histogram Profil Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

c. Usia

Tabel 4.3

Profil responden berdasarkan usia

Usia Jumlah Persentase

5th – 20th 35 35%

21th– 40th 53 53%

41 th keatas 12 12%

Total 100 100%

(7)

0 10 20 30 40 50 60 Jumlah 5th – 20th 21th– 40th 41 th keatas

Gambar 4.4 Histogram Profil Respoden Berdasarkan Usia

4.3 Transformasi Data Ordinal menjadi Interval Variabel :

X1 : Atribut Produk

X2 : Kualitas Pelayanan

Y : Keputusan Pembelian

Mentransformasi data ordinal menjadi data interval gunanya untuk memenuhi sebagian syarat analisis parametric yang mana data setidak – tidaknya berskala interval. Teknik transformasi yang paling sederhana dengan menggunakan MSI (Method Of Succesive Interval).

• Transformasi Variabel Atribut Produk ditunjukkan pada tabel berikut ini : Tabel 4.4 Transformasi Variabel Atribut Produk

Skala Ordinal Skala Interval

Nilai alternatif jawaban 1 1

(8)

Nilai alternatif jawaban 3 3.25

Nilai alternatif jawaban 4 4.32

Nilai alternatif jawaban 5 4.73

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009

• Transformasi Variabel Kualitas Pelayanan ditunjukkan pada tabel berikut ini : Tabel 4.5 Transformasi Variabel Kualitas Pelayanan

Skala Ordinal Skala Interval

Nilai alternatif jawaban 1 1

Nilai alternatif jawaban 2 2.32

Nilai alternatif jawaban 3 3.30

Nilai alternatif jawaban 4 4.30

Nilai alternatif jawaban 5 4.79

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009

• Transformasi Variabel Keputusan Pembelian ditunjukkan pada tabel berikut ini :

Tabel 4.6 Transformasi Variabel Keputusan Pembelian Skala Ordinal Skala Interval

Nilai alternatif jawaban 1 1

Nilai alternatif jawaban 2 2.31

(9)

Nilai alternatif jawaban 4 4.32

Nilai alternatif jawaban 5 4.65

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009

Keterangan :

1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Biasa Saja 4 = Setuju

5 = Sangat Setuju

Selanjutnya data yang sudah ditransformasi menjadi data interval akan diuji validitas dan reliabilitasnya sehingga instrumen yang digunakan dalam penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Data yang diuji validitas dan reliabilitasnya adalah variabel X1, X2, dan Y.

4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas untuk setiap instrumen dilakukan dengan terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian – bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menghitung validitas alat ukur digunakan rumus Pearson Product Moment. Uji validitas menggunakan tingkat kepercayaan 95%, dimana df = n – 2. Nilai n menggunakan data sebanyak 30 jawaban kuesioner. Jadi nilai df = 28, sehingga didapat nilai t table = 1.70. Selanjutnya dengan menggunakan rumus rtabel,

maka didapatkan nilai rtabel = 0.31.

Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah sebagai berikut :

(10)

• Jika rhitung < 0.31, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.

Nilai rhitung didapat dari hasil perhitungan korelasi Pearson Product Moment antara

skor tiap butir pertanyaan dengan skor total.

Dasar pengambilan keputusan pada uji reliabilitas adalah sebagai berikut :

• Jika Cronbach Alpha > rtabel, maka dapat dikatakan reliabel.

• Jika Cronbach Alpha < rtabel, maka dapat dikatakan tidak reliabel.

4.4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel X1, X2, Y, Z.

4.4.1.1 Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Atribut Produk Untuk variabel X1 diukur melalui pertanyaan 1-8. Dengan menggunakan

bantuan program SPSS didapat hasil sebagai berikut :

Tabel 4.7 Validitas Variabel Pengembangan Produk

Pertanyaan r hitung Keterangan

P1 0.417 Valid P2 0.389 Valid P3 0.531 Valid P4 0.361 Valid P5 0.573 Valid P6 0.440 Valid P7 0.752 Valid P8 0.369 Valid

(11)

Nilai Cronbach Alpha = 0.775 > 0.31 (rtabel), maka dapat dikatakan reliabel. Jadi

untuk variabel X1, data hasil kuesioner yang dapat digunakan untuk proses analisa

selanjutnya adalah semua data jawaban dari pertanyaan yang diberikan. 4.4.1.2 Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Kualitas Pelayanan

Untuk variabel X2 diukur melalui pertanyaan 9-18. Dengan menggunakan

bantuan program SPSS didapat hasil sebagai berikut :

Tabel 4.8 Validitas Variabel Kualitas Pelayanan

Pertanyaan r hitung Keterangan

9 0.712 Valid 10 0.509 Valid 11 0.661 Valid 12 0.346 Valid 13 0.522 Valid 14 0.432 Valid 15 0.339 Valid 16 0.376 Valid 17 0.362 Valid 18 0.452 Valid

(12)

Nilai Cronbach Alpha = 0.799 > 0.31 (rtabel), maka dapat dikatakan reliabel. Jadi

untuk variabel X2, data hasil kuesioner yang dapat digunakan untuk proses analisa

selanjutnya adalah semua data jawaban dari pertanyaan yang diberikan.

4.4.1.3 Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Keputusan Pembelian Untuk variabel Y diukur melalui pertanyaan 18-22. Dengan menggunakan bantuan program SPSS didapat hasil sebagai berikut :

Tabel 4.9 Validitas Variabel Keputusan Pembelian

Pertanyaan r hitung Keterangan

19 0.710 Valid

20 0.370 Valid

21 0.340 Valid

22 0.426 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009

Nilai Cronbach Alpha = 0.652 > 0.31 (rtabel), maka dapat dikatakan reliabel. Jadi

untuk variabel Y, data hasil kuesioner yang dapat digunakan untuk proses analisa selanjutnya adalah semua data jawaban dari pertanyaan yang diberikan.

4.5 Uji Normalitas

Mengingat asumsi untuk analisis jalur bahwa data haruslah berdistribusi secara normal, maka akan dilakukan uji normalitas terhadap variabel Atribut Produk, Kualitas Pelayanan, dan Keputusan Pembelian. Untuk nilai dari variabel X1, X2, dan Y

(13)

4.5.1 Uji Normalitas Variabel Atribut Produk

Dengan menggunakan bantuan program SPSS didapat hasil sebagai berikut : Tabel 4.10 Test Of Normality Variabel Atribut Produk

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009

5.0 4.5 4.0 3.5 3.0 2.5 Observed Value 2.5 0.0 -2.5 Ex pe ct ed Nor m al

Normal Q-Q Plot of rata2interval

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009

Gambar 4.5 Grafik Normalitas dari data Variabel Atribut Produk

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

IntervalRata2 .078 100 .133 .965 100 .009

(14)

Dengan melihat tabel 4.10, maka : Kriteria Pengujian :

Jika angka sig uji Kolmogorov-Smirnov > 0.05 maka data berdistribusi normal Jika angka sig uji Kolmogorov-Smirnov < 0.05 maka data tidak berdistribusi normal

Analisa :

Variabel Atribut Produk memiliki sig = 0.133 (>0.05) maka data berdistribusi normal, sehingga variabel X1 dapat digunakan dalam analisis jalur berikutnya.

4.5.2 Uji Normalitas Variabel Kualitas Pelayanan

Dengan menggunakan bantuan program SPSS didapat hasil sebagai berikut : Tabel 4.11 Test Of Normality Variabel Kualitas Pelayanan

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

IntervaLRata2 .079 100 .132 .970 100 .023

a. Lilliefors Significance Correction

(15)

5.5 5.0 4.5 4.0 3.5 3.0 2.5 Observed Value 2.5 0.0 -2.5 E x p e c ted N o rm al

Normal Q-Q Plot of rata2interval

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009

Gambar 4.6 Grafik Normalitas dari data Variabel Kualitas Pelayanan

Dengan melihat tabel 4.11, maka : Kriteria Pengujian :

Jika angka sig uji Kolmogorov-Smirnov > 0.05 maka data berdistribusi normal Jika angka sig uji Kolmogorov-Smirnov < 0.05 maka data tidak berdistribusi normal Analisa :

Variabel Kualitas Pelayanan memiliki sig = 0.132 (>0.05) maka data berdistribusi normal, sehingga variabel X2 dapat digunakan dalam analisis jalur berikutnya.

4.5.3 Uji Normalitas Variabel Keputusan Pembelian

(16)

Tabel 4.12 Test Of Normality Variabel Keputusan Pembelian

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Rata2Interval .085 100 .071 .969 100 .018

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009

5.0 4.5 4.0 3.5 3.0 2.5 2.0 Observed Value 2 0 -2 Expe cte d Nor m al

Normal Q-Q Plot of VAR00005

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009

Gambar 4.7 Grafik Normalitas dari data Variabel Keputusan Pembelian

Dengan melihat tabel 4.12, maka : Kriteria Pengujian :

(17)

Jika angka sig uji Kolmogorov-Smirnov < 0.05 maka data tidak berdistribusi normal Analisa :

Variabel Kepuasan Pelanggan memiliki sig = 0.071 (>0.05) maka data berdistribusi normal, sehingga variabel Y dapat digunakan dalam analisis jalur berikutnya.

4.6 Analisa Hubungan Atribut Produk dan kualitas pelayanan terhadap Keputusan Pembelian konsumen

Analisa korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independent (X) dengan variabel dependent (Y). Untuk melihat hubungan X1 dan X2 tehadap Y dapat dibantu dengan menggunakan progam SPSS yang menghasilkan output sebagai berikut :

Tabel 4.13 Deskriptif data X1, X2, dan Y

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

K.Pembelian 3.8405 .50925 100

P.Produk 3.8786 .50720 100

K.Pelayanan 3.8544 .50587 100

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009

Pertama – tama akan diinterpretasikan terlebih dahulu hasil output pada tabel Descriptive Statistic. Untuk menginterpretasikan deskriptif data maka dibuat suatu kriteria mengenai arti nilai masing – masing variabel yang ada dalam penelitian tersebut yaitu variabel Atribut Produk (X1), Kualitas Pelayanan (X2), dan Keputusan Pembelian (Y). Untuk

membuat kriteria tersebut digunakan rumus sturges untuk menghitung lebar dan jumlah kelas, dimana jumlah kelas telah ditentukan terlebih dahulu yaitu sebanyak 5 kelas, yakni

(18)

kelas pertama “Sangat Tidak Baik”, kelas kedua “Tidak Baik”, kelas ketiga “Cukup Baik”, kelas keempat “Baik”, kelas kelima “Sangat Baik”.

Adapun rumus Sturges untuk lebar kelas yaitu (Xmax – Xmin)/Jumlah kelas. Untuk variabel X1,

X2, dan Y menggunakan nilai baru pada skala interval. Sehingga kriteria jawaban untuk

variabel X1, X2, Y dan Z adalah sebagai berikut :

Tabel 4.14 Interpretasi Nilai Variabel X1, X2, dan Y Interval Variabel

X1

Kriteria Interval Variabel X2

Kriteria

3.985 sampai 4.73 Sangat Baik 4.033 sampai 4.79 Sangat Baik

3.239 sampai 3.984 Baik 3.275 sampai 4.032 Baik

2.493 sampai 3.238 Cukup Baik 2.517 sampai 3.274 Cukup Baik

1.747 sampai 2.492 Tidak Baik 1.759 sampai 2.516 Tidak Baik

1 sampai 1.746 Sangat Tidak Baik 1 sampai 1.758 Sangat Tidak Baik

Interval Variabel Y Kriteria

3.93 sampai 4.65 Sangat Baik

3.20 sampai 3.92 Baik

2.47 sampai 3.19 Cukup Baik

1.74 sampai 2.46 Tidak Baik

1 sampai 1.73 Sangat Tidak Baik

(19)

Sehingga pada tabel Deskriptive, terlihat mean dari variabel X1 = 3.8786 yang apabila dibandingkan dengan tabel Interpretasi maka variabel X1 dapat dinilai Baik. Untuk mean dari

variabel X2 = 3.8544 juga dapat dinilai Baik. Untuk mean dari variabel Y = 3.8405 juga dapat

dinilai Baik. Berdasarkan tabel Deskriptive terlihat Standard Deviation untuk variabel X1, X2,

dan Y cenderung kecil sehingga dapat diketahui bahwa variasi jawaban responden cenderung seragam.

Tabel 4.15 Korelasi Pearson X1, X2, dan Y

Correlations

K.Pembelian A.Produk K.Pelayanan

Pearson Correlation K.Pembelian 1.000 .656 .704

A.Produk .656 1.000 .357

K.Pelayanan .704 .357 1.000

Sig. (1-tailed) K.Pembelian . .000 .000

A.Produk .000 . .000

K.Pelayanan .000 .000 .

N K.Pembelian 100 100 100

A.Produk 100 100 100

K.Pelayanan 100 100 100

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009

Selanjutnya dilihat hubungan bivariat antara variabel X1, X2, dan Y dengan menggunakan

korelasi Pearson yang melihat hubungan dua arah antara dua variabel saja tanpa memperhitungkan pengaruh faktor lain. Dengan melihat tabel Correlations :

Korelasi Variabel X1 dan X2 (rX1X2) = 0.357 yang artinya hubungan kedua variabel tersebut bersifat rendah dan searah.

(20)

Hipotesis :

Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X1 dan X2

Ha = Ada hubungan yang signifikan antara variabel X1 dan X2

Dasar pengambilan Keputusan (Tingkat Kepercayaan 95%) Sig > 0.05 maka Ho diterima

Sig < 0.05 maka Ho ditolak Keputusan

Sig = 0.000 yang artinya lebih kecil dari 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima Sehingga dapat disimpulkan

Jadi melalui uji signifikansi diatas dapat diketahui bahwa hubungan antara Atribut Produk(X1)

dan Kualitas Pelayanan (X2) memiliki hubungan yang nyata dan hubungan keduanya bersifat

rendah dan searah. Dikatakan hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, jadi jika nilai (X1) naik maka nilai (X2) juga akan naik, begitu juga sebaliknya, jika nilai (X1) turun

maka nilai (X2) juga akan turun. Dimana pengaruh tersebut tergolong rendah karena nilai

korelasinya 0.357 (<0.5).

Korelasi Variabel X1 dan Y (rX1Y) = 0.656 yang artinya hubungan kedua variabel tersebut bersifat kuat dan searah.

Hipotesis :

Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X1 dan Y

Ha = Ada hubungan yang signifikan antara variabel X1 dan Y

Dasar pengambilan Keputusan (Tingkat Kepercayaan 95%) Sig > 0.05 maka Ho diterima

Sig < 0.05 maka Ho ditolak Keputusan

Sig = 0.000 yang artinya lebih kecil dari 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima Sehingga dapat disimpulkan

(21)

Jadi melalui uji signifikansi diatas dapat diketahui bahwa hubungan antara Atribut Produk(X1)

dan Keputusan Pembelian (Y) memiliki hubungan yang nyata dan hubungan keduanya bersifat sangat kuat dan searah. Dikatakan hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, jadi jika nilai (X1) naik maka nilai (Y) juga akan naik, begitu juga sebaliknya, jika nilai

(X1) turun maka nilai (Y) juga akan turun. Dimana pengaruh tersebut tergolong sangat kuat

karena nilai korelasinya 0.656 (>0,5).

Korelasi Variabel X2 dan Y (rX2Y) = 0.704 yang artinya hubungan kedua variabel tersebut bersifat kuat dan searah.

Hipotesis :

Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X2 dan Y

Ha = Ada hubungan yang signifikan antara variabel X2 dan Y

Dasar pengambilan Keputusan (Tingkat Kepercayaan 95%) Sig > 0.05 maka Ho diterima

Sig < 0.05 maka Ho ditolak Keputusan

Sig = 0.000 yang artinya lebih kecil dari 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima Sehingga dapat disimpulkan

Jadi melalui uji signifikansi diatas dapat diketahui bahwa hubungan antara Kualitas Pelayanan (X2) dan Keputusan Pembelian (Y) memiliki hubungan yang nyata dan hubungan

keduanya bersifat sangat kuat dan searah. Dikatakan hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, jadi jika nilai (X2) naik maka nilai (Y) juga akan naik, begitu juga sebaliknya,

jika nilai (X2) turun maka nilai (Y) juga akan turun. Dimana pengaruh tersebut tergolong

sangat kuat karena nilai korelasinya 0.704 (>0.5).

Hasil uji Korelasi Pearson antara variabel X1, X2, dan Y diatas dapat diringkas sebagai berikut

(22)

Tabel 4.16 Sifat Hubungan Korelasi X1, X2, dan Y Hubungan

Antara

Korelasi Sifat Hubungan

X1 dan X2 0.357 Rendah, Searah dan Signifikan

X1 dan Y 0.656 Kuat, Searah dan Signifikan

X2 dan Y 0.704 Kuat, Searah dan Signifikan

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009

Tabel 4.17 ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 17.544 2 8.772 104.653 .000a Residual 8.131 97 .084 Total 25.675 99

a Predictors: (Constant), K.Pelayanan, P.Produk b Dependent Variable: K.Pembelian

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009

Tabel 4.18 Coefficients(a) Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -.055 .271 -.201 .841 A.Produk .466 .061 .464 7.583 .000 K.Pelayanan .542 .062 .538 8.799 .000

a Dependent Variable: K.Pembelian

(23)

Tabel 4.19 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .827(a) .683 .677 .28952

a Predictors: (Constant), K.Pelayanan, P.Produk

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009

Kemudian sebelum melakukan analisis jalur pada variabel X1, X2, dan Y, harus diuji linieritas

hubungan antara ketiga variabel tersebut. Pengujian tersebut dilakukan dengan melihat pada tabel Anova, yakni :

Hipotesis :

Ho = Hubungan antara variabel bebas X1 dan X2 terhadap variabel terikat Y bersifat tidak

linier

Ha = Hubungan antara variabel bebas X1 dan X2 terhadap variabel terikat Y bersifat linier

Dasar pengambilan Keputusan (Tingkat Kepercayaan 95%) Sig > 0.05 maka Ho diterima

Sig < 0.05 maka Ho ditolak Keputusan

Sig = 0.000 (< 0.05) maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan hubungan antara variabel X1 dan X2 terhadap variabel

terikat Y bersifat linier dengan tingkat kepercayaan 95%. Jadi asumsi mengenai linieritas hubungan dalam analisa jalur terpenuhi.

A. Pengujian secara simultan (keseluruhan) antar variabel bebas X1 dan X2 dengan variabel terikat Y

Uji secara keseluruhan ditunjukkan oleh tabel Anova Hipotesis :

(24)

Ho = Variabel X1 dan X2 tidak berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variabel

Y

Ha = Variabel X1 dan X2 berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variabel Y

Dasar pengambilan Keputusan (Tingkat Kepercayaan 95%) Sig > 0.05 maka Ho diterima

Sig < 0.05 maka Ho ditolak Keputusan

Sig = 0.000 (< 0.05) maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel X1 dan X2 berkontribusi secara simultan

dan signifikan terhadap variabel Y dan oleh sebab itu, pengujian secara individual dapat dilakukan atau dilanjutkan.

Besarnya pengaruh Variabel X1 dan X2 secara simultan terhadap variabel Y dapat diketahui dengan melihat nilai R square pada table Model Summary, dimana nilai R2 = 0.683

= 68.3%. Jadi Variabel X1 dan X2 mempengaruhi Variabel Y sebesar 68.3% dan sisanya yaitu

31.7% dipengaruhi oleh variabel2 diluar penelitian ini.

B. Pengujian secara individual antara variabel X1 terhadap Variabel Y

Pengujian secara individual dapat dilihat pada tabel Coefficients, yakni : Hipotesis :

Ho = Variabel X1 tidak berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Y

Ha = Variabel X1 berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Y

Dasar pengambilan Keputusan (Tingkat Kepercayaan 95%) Sig > 0.05 maka Ho diterima

Sig < 0.05 maka Ho ditolak Keputusan

(25)

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel X1 berkontribusi secara signifikan terhadap

variabel Y.

C. Pengujian secara individual antara variabel X2 terhadap variabel Y

Hipotesis :

Ho = Variabel X2 tidak berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Y

Ha = Variabel X2 berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Y

Dasar pengambilan Keputusan (Tingkat Kepercayaan 95%) Sig > 0.05 maka Ho diterima

Sig < 0.05 maka Ho ditolak Keputusan

Sig = 0.000 (< 0.05) maka Ho ditolak dan Ha diterima

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel X2 berkontribusi secara signifikan terhadap

variabel Y.

Sementara itu, besarnya koefisien jalur bagi variabel lain diluar penelitian yang mempengaruhi nilai variabel :

Y (ρY) = √1-R2 = 1-0.683 = 0.563

Kerangka hubungan kausal empiris antara Atribut Produk (X1) dan Kualitas

Pelayanan (X2) terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Y) dapat dibuat melalui

persamaan strukturan sebagai berikut : Struktur : Y = ρYX1X1 + ρYX2X2 + ρYἐ1

(26)

R

12

= 0.357

Gambar 4.8: Diagram jalur Hubungan kausal Empiris Atribut Produk (X1) dan kualitas Pelayanan (X2) terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Y)

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009

Dari persamaan struktur diatas, dapat diartikan bahwa :

- Keputusan Pembelian (Y) dipengaruhi oleh Atribut Produk (X1) dan Kualitas

Pelayanan (X2) secara stimultan sebesar 68.3% dan sisanya sebesar 31.7%

dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar penelitian ini

- Setiap peningkatan nilai X1 sebesar 1, maka nilai Y juga akan naik sebesar 0.464.

Begitu juga sebaliknya, setiap penurunan X1 sebesar 1, maka nilai Y juga akan turun

sebesar 0.464.

- Setiap peningkatan nilai X2 sebesar 1, maka nilai Y juga akan naik sebesar 0.538.

Begitu juga sebaliknya, setiap penurunan X2 sebesar 1, maka nilai Y juga akan turun

sebesar 0.538.

Kemudian seluruh koefisien jalur dari hubungan kausal dapat diketahui pengaruh kausal langsung, pengaruh kausal total serta pengaruh bersama dari tiap-tiap variabel. Hasilnya dirangkum dalam tabel berikut ini:

X

1

1

= 0.563

X

2

Y

ρ

YX2

= 0.538

ρ

YX1 =

0.464

(27)

Tabel 4.20 : Koefisien Jalur, Pengaruh Langsung, Pengaruh Total dan Pengaruh Bersama Atribut Produk (X1) dan Kualitas Pelayanan (X2) mempengaruhi keputusan Pembelian konsumen (Y)

Pengaruh Variabel Pengaruh Kausal Pengaruh Bersama

Langsung Total

X1 terhadap Y 0.464 0.464 X2 terhadap y 0.538 0.538

1 0.563

X1 dan X2 0.357

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009

Berdasarkan tabel 4.20 maka dapat ditarik kesimpulan sehingga memberikan informasi secara objektif sebagai berikut:

1. Besarnya nilai Atribut Produk (X1) mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen

(Y) adalah 0.4642 x 100% = 21.53%

2. Besarnya nilai Keputusan Pembelian (X2) mempengaruhi Keputusan Pembelian (Y)

adalah 0.5382x 100% = 28.94%

3. Besarnya kontribusi Atribut Produk (X1) dan Kualitas Pelayanan (X2) berpengaruh

secara keseluruhan mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen (Y) adalah sebesar 68.3% dan sisanya sebesar 31.7% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.

4.7 Hasil Penelitian

Implikasi hasil penelitian ini yaitu setelah semua data telah dikumpulkan dan hasil analisis selesai dilakukan, pertama-tama didapatkan bahwa penilaian konsumen terhadap Atribut Produk pada mobil All New Honda Jazz adalah baik dan memiliki jawaban yang cukup

(28)

seragam, sedangkan asumsi dari konsumen atas kualitas pelayanan juga baik dan jawaban yang diberikan oleh responden juga seragam. Dari dua variabel diatas hasil yang didapatkan oleh pihak perusahaan dari konsumen atas keputusan pembelian juga baik, dan jawaban dari responden kebanyakan seragam.

Dari hasil analisa-analisa sebelumnya mengenai Atribut Produk, kualitas Pelayanan dan Keputusan Pembelian Konsumen pada PT. Honda Prospect Motor, maka dilakukan analisis mengenai pengaruh dari hubungan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dan hubungan antara Atribut Produk dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada PT. Honda Prospect Motor.

Setelah dilakukan analisa pengaruh dan hubungan antara Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian Konsumen diperoleh kesimpulan bahwa Atribut Produk (X1) terdapat

hubungan yang cukup kuat dan pengaruh yang signifikan terhadap (Y). Besarnya kontribusi Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian adalah sebesar 0.4642 x 100% = 21.53%. Ini

menunjukkan bahwa Atribut Produk memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada PT. Honda Prospect Motor.

Selain itu, analisa pengaruh dan hubungan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian diperoleh kesimpulan bahwa Kualitas Pelayanan terdapat hubungan yang cukup kuat dan pengaruh yang signifikan yaitu sebesar 0.5382 x 100% = 28.94% terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen Pada PT. Honda Prospect Motor. Dapat diartikan bahwa Kualitas Pelayanan yang diberikan kepada konsumennya berpengaruh pada Keputusan Pembelian Konsumen pada PT. Honda Prospect Motor sehinggga diharapkan dengan Kualitas Pelayanan yang lebih baik lagi atau ditingkatkan lagi diharapkan dapat menambah konsumen ataupun pelanggan pada PT. Honda Prospect Motor.

Bila dilihat lebih jauh lagi, hubungan antara Atribut Produk (X1) dan Kualitas

Pelayanan (X2) dengan Keputusan Pembelian Konsumen (Y) pada PT. Honda Prospect Motor

(29)

Y yaitu 0.683 = 68.3% . Apabila dilihat dari pengaruh secara keseluruhan, Atribut Produk (X1)dan Kualitas Pelayanan ( X2) ada pengaruh yang signifikan yaitu sebesar 0.357 = 35.7%.

Ini menunjukkan bahwa PT. Honda Prospect Motor harus memperhatikan Atribut Produk dan Kualitas Pelayanan yang ada pada perusahaan sebab itu memberikan pengaruh yang cukup besar bagi Keputusan Pembelian pada PT. Honda Prospect Motor, yang mana akan berdampak pada meningkatnya profit pada perusahaan Honda Prospect Motor

4.8 Implikasi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pembahasan, terbukti bahwa variable atribut produk dan kualitas pelayanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen, maka hendaknya perusahaan tetap melakukan inovasi produk sehingga dapat bersaing dengan produk dari perusahaan lain dan disetiap atribut produk tersebut juga di ikuti dengan peningkatan kualitas pelayanan seperti pelatihan pekerja agar lebih cepat tanggap terhadap berbagai keluhan konsumen.

Gambar

Gambar 4.2 Histogram Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Gambar 4.3 Histogram Profil Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Gambar 4.4 Histogram Profil Respoden Berdasarkan Usia
Tabel 4.6 Transformasi Variabel Keputusan Pembelian  Skala Ordinal  Skala Interval
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian dan pengembangan ini adalah mengembangkan model pembelajaran senam lantai yang efektif untuk siswa SMP Negeri se-Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang

Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu

Berdasarkan Pasal 37 ayat (2) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 6 Tahun 2017 tentang Jabatan Fungsional Pengelola Produksi

Anak tunarungu adalah seseorang anak yang mengalami hambatan dalam kemampuan mendengar karena rusaknya organ pendengaran sehingga mengalami gangguan dalam kemampuan berbahasa

Data penelitian ini berupa variasi kode, ranah pemakaian kode, dan pola pilihan bahasa yang mencakup data primer berupa tuturan atau bagian tutur lisan dari

The social component of the Economics of Adaptation to Climate Change (EACC) study was aimed at identi- fying social vulnerability and adaptive capacity in partic-

Papan semen dengan ukuran partikel 30 mesh memiliki nilai MOE yang lebih tinggi dibandingkan dengan papan semen dengan ukuran partikel 80 mesh disebabkan semakin

pembelajaran yang harus ditempuh dalam menggunakan model discovery learning menurut diantaranya: 1) pemberian stimulus, 2) mengidentifikasi masalah, 3) pengumpulan