29 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Proses Penyebaran Kuesioner
Responden pada penelitian ini adalah manajer perusahaan pada asuransi
yang berlokasi di kota Semarang. Berdasarkan penyebaran kuesioner, didapatkan
hasil pengisian kuesioner dengan total jumlah kuesioner sebanyak 49 responden.
Jumlah kuesioner yang disebar sebanya 56 dari 33 perusahaan, namun hanya 49
Tabel 4.1 Persebaran Kuesioner
No Nama Perusahaan Jumlah
Disebar
4.2. Gambaran Umum Responden
Tabel 4.2 Gambaran Umum Responden
Keterangan Frek %
Berdasarkan tabel 4.2 yakni gambaran umum responden, menunjukkan
bahwa sebagian besar responden yang bersedia mengisi kuesioner yakni mereka
yang berjenis kelamin laki – laki yaitu sebesar 61,2% dengan umur 21-35 tahun
sebesar 53,1%, lama bekerja 1-5 tahun sebesar 73,5%, memiliki pendidikan
4.3. Uji Alat Pengumpulan Data 4.3.1. Uji Reliabilitas Variabel
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur reliabilitas atau kehandalan
suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Pengujian reliabilitas
dilakukan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha, dimana semakin tinggi nilai
cronbach alpha maka tingkat reliabilitas data semakin baik (Murniati dkk, 2013).
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa variabel pada penelitian ini memiliki nilai
Cronbach’s Alpha yang lebih besar daripada 0,50 sehingga dikatakan reliabel.
Tabel 4.3 Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha Keterangan
Persaingan 0,737 Reliabel
Strategi 0,782 Reliabel
Sistem Akuntansi Manajemen (SAM) 0,838 Reliabel
Kinerja (K) 0,905 Reliabel
Sumber : Lampiran 3
4.3.2. Uji Validitas Variabel
Uji Validitas dilakukan untuk menguji ketepatan indikator dalam
mengukur variabel penelitian. Dikatakan valid jika r hitung > r tabel dengan
tingkat signifikansi 5% (Ghozali, 2015).
Tabel 4.4 Uji Validitas Persaingan
Pernyataan R Hitung R tabel Keterangan
sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item-item pertanyaan tersebut telah
valid dan dapat digunakan untuk mengukur variabel Persaingan (P).
Tabel 4.5 Uji Validitas Strategi
Pernyataan R Hitung R Tabel Keterangan
S1 0,370 0,282 VALID
indikator pada variabel strategi memiliki nilai R hitung > R tabel (0,282) sehingga
dapat disimpulkan bahwa semua item-item pertanyaan tersebut telah valid dan
dapat digunakan untuk mengukur variabel Strategi (S).
Tabel 4.6 Uji Validitas Sistem Akuntansi Manajemen
Pernyataan R Hitung R Tabel Keterangan
SAM1 0,659 0,282 VALID
indikator pada variabel sistem akuntansi manajemen memiliki nilai R hitung > R
tersebut telah valid dan dapat digunakan untuk mengukur variabel Sistem
Akuntansi Manajemen (SAM).
Tabel 4.7 Uji Validitas Kinerja
Pernyataan R hitung R Tabel Keterangan
K1 0,802 0,282 VALID
K2 0,750 0,282 VALID
K3 0,573 0,282 VALID
K4 0,693 0,282 VALID
K5 0,697 0,282 VALID
K6 0,618 0,282 VALID
K7 0,544 0,282 VALID
K8 0,566 0,282 VALID
K9 0,533 0,282 VALID
K10 0,629 0,282 VALID
K11 0,748 0,282 VALID
Sumber : Lampiran 3
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa pada masing – masing
indikator pada variabel kinerja memiliki nilai R hitung > R tabel (0,282) sehingga
dapat disimpulkan bahwa semua item-item pertanyaan tersebut telah valid dan
4.4. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif bertujuan mengetahui nilai-nilai jawaban responden
pada masing - masing indikator dalam variabel penelitian. Pertama-tama, akan
dilakukan pembagian kategori menjadi 3, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Kedua,
peneliti menentukan rentang skala masing-masing kategori yang dihitung dengan
rumus sebagai berikut : Rendah Sedang Tinggi
P1 1-5 3-5 3,96 1-2,33 2,34-3,66 3,67-5 Tinggi P2 1-5 2-5 3,43 1-2,33 2,34-3,66 3,67-5 Sedang P3 1-5 2-5 3,92 1-2,33 2,34-3,66 3,67-5 Tinggi P4 1-5 3-5 3,78 1-2,33 2,34-3,66 3,67-5 Tinggi P5 1-5 3-5 3,71 1-2,33 2,34-3,66 3,67-5 Tinggi
Rata-rata Total 3,76 Tinggi
Skor rata-rata jawaban responden dari persaingan adalah sebesar 3,76 dan
termasuk kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi responden
mengenai intensitas persaingan pada perusahaan asuransi di Semarang dapat
dikatakan tinggi.
4.4.2. Strategi
Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan bahwa skor rata-rata jawaban
responden dari strategi adalah sebesar 4,07 dan termasuk kategori tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa persepsi responden mengenai frekuensi perubahan strategi
pada masing – masing aspek yang dilakukan terhadap organisasi termasuk tinggi.
Tabel 4.9 Statistik Deskriptif Strategi Variabel Kisaran Rendah Sedang Tinggi
S1 1-5 2-5 3,53 1-2,33 2,34-3,66 3,67-5 Sedang
Rata-rata Total 4,07 Tinggi
4.4.3. Sistem Akuntansi Manajemen
Tabel 4.10 Statistik Deskriptif Sistem Akuntansi Manajemen (SAM) Variabel Kisaran Rendah Sedang Tinggi
SAM1 1-5 3-5 3,82 1-2,33 2,34-3,66 3,67-5 Tinggi
Rata-rata Total 3,77 Tinggi
Sumber : Lampiran 2
Skor rata-rata jawaban responden dari sistem akuntansi manajemen adalah
sebesar 3,77 dan termasuk kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi
responden mengenai penggunaan sistem akuntansi manajemen di perusahaan
4.4.4. Kinerja
Tabel 4.11 Statistik Deskriptif Kinerja (K) Variabel Kisaran Rendah Sedang Tinggi
K1 1-5 3-5 3,94 1-2,33 2,34-3,66 3,67-5 Tinggi
Rata-rata Total 3,83 Tinggi
Sumber : Lampiran 2
Skor rata-rata jawaban responden dari kinerja adalah sebesar 3,83 dan
termasuk kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi responden
mengenai sejauh mana perusahaan telah berhasil dalam mencapai tujuan yang
4.5. Pengujian Asumsi Klasik 4.5.1. Hipotesis 1
Pengujian asumsi klasik untuk hipotesis 1
4.5.1.1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah sampel penelitian
merupakan jenis distribusi normal. Dikatakan distribusi normal jika nilai
signifikansi Kolmogorov-Smirnov >0,05 (Muniarti dkk, 2013).
Tabel 4.12 Uji Normalitas Hipotesis 1
No Model Sig. Keterangan
1 S = β0.1+ β1.1 P + e 0,086 Normal
Sumber : Lampiran 4
Dilihat dari tabel 4.12 dapat dilihat bahwa nilai sig. Komlogorov-Smirnov
>0,05, sehingga persamaan untuk hipotesis 1 berdistribusi normal.
4.5.1.2. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Dikatakan bebas heteroskedastisitas jika sig. > 0,05 (Muniarti dkk,
2015).
Tabel 4.13 Uji Heteroskedastisitas Hipotesis 1
No Model Var Independen Sig. keterangan
1 S = β0.1+ β1.1 P + e P 0,250 Bebas
Sumber : Lampiran 4
Dapat dilihat dari tabel 4.13 dapat dilihat bahwa nilai sig > 0,05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa variabel hipotesis 1 bebas dari heteroskedastisitas.
4.5.2. Hipotesis 2
Pengujian asumsi klasik untuk hipotesis 2
4.5.2.1. Uji Normalitas
Tabel 4.14 Uji Normalitas Hipotesis 2
Dilihat dari tabel 4.14 dapat dilihat bahwa nilai sig. Komlogorov-Smirnov
>0,05, sehingga persamaan untuk hipotesis 2 berdistribusi normal.
4.5.2.2. Uji Heterokedasitas
Tabel 4.15 Uji Heterokedasitas Hipotesis 2
No Model Var Independen Sig. Keterangan
2 K = β0.2+ β1.2 S + e S 0,059 Bebas
3 SAM = β0.3 + β1.3 S + e S 0,117 Bebas
4 K = β0.4 + β1.4S + β2.4 SAM + e SAM, S 0,056 Bebas
Sumber : Lampiran 5
Dapat dilihat dari tabel 4.15 dapat dilihat bahwa nilai sig > 0,05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa persamaan hipotesis 2 bebas dari heteroskedastisitas.
4.5.2.3. Uji Multikolinieritas
Tabel 4.16 Uji Multikolinieritas Hipotesis 2
No Model Var
Dilihat dari tabel 4.16 menunjukan nilai tolerance ≥ 0,1 dan nilai VIF ≤ 10
4.5.3. Hipotesis 3
Pengujian asumsi klasik untuk hipotesis 3
4.5.3.1. Uji Normalitas
Tabel 4.17 Uji Normalitas Hipotesis 3
No Model Sig Keterangan
1 S = β0.1+ β1.1 P + e 0,086 Normal
5 K = β0.5 + β1.5 P + e 0,200 Normal
6 K = β0.6 + β1.6P + β2.6 S + e 0,200 Normal
Sumber : Lampiran 6
Dilihat dari tabel 4.17 dapat dilihat bahwa nilai sig. Komlogorov-Smirnov
>0,05, sehingga semua persamaan untuk hipotesis 3 berdistribusi normal.
4.5.3.2. Uji Heterokedasitas
Tabel 4.18 Uji Heterokedasitas Hipotesis 3
No Model Var Independen Sig. Keterangan
1 S = β0.1+ β1.1 P + e P 0,250 Bebas
5 K = β0.5 + β1.5 P + e P 0.579 Bebas
6 K = β0.6 + β1.6P + β2.6 S + e P, S 0,260 Bebas
Sumber : Lampiran 6
Dilihat dari tabel 4.18 dapat dilihat bahwa nilai sig > 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa semua persamaan hipotesis 3 bebas dari heteroskedastisitas. Strategi
4.5.3.3. Uji Multikolinieritas
Tabel 4.19 Uji Multikolinieritas Hipotesis 3
No Model Var Independen Tolerance VIF Ket
6 K = β0.6 + β1.6P + β2.6 S + e P, S 0,866 1,155 Bebas
Sumber : Lampiran 6
Dilihat dari tabel 4.19 menunjukan nilai tolerance≥ 0,1 dan nilai VIF ≤ 10
sehingga dapat disimpulkan semua persamaan hipotesis 3 bebas dari
multikolinearitas.
4.6. Hasil Pengujian Hipotesis dan Pembahasan 4.6.1. Hipotesis 1
Tabel 4.20 Uji Regresi Hipotesis 1
Variabel
Model 1 PS = β0.1+ β1.1 TP + e
B T Sig.
(Constant) 2.968 7.183 .000
P .294 2.702 .010
Sumber : Lampiran 4
Dilihat dari tabel 4.20 diketahui bahwa t(2,702) statistik > 1,96 maka
4.6.2. Hipotesis 2
Tabel 4.21 Uji Regresi Hipotesis 2
Variabel
Model 2 Model 3 Model 4
K = β0.2 + β1.2 S + e SAM = β0.3 + β1.3 S + e K = β0.4 + β1.4S + β2.4 SAM + e
B T Sig. B T Sig. B t Sig.
(Constant) 1,263 1,991 0,052 0,854 1,413 0,164 0,689 1,370 0,177
S 0,630 4,067 0,000 0,715 4,842 0,000 0,150 1,020 0,313
SAM 0,671 5,642 0,000
Sumber : Lampiran 5
Berdasarkan tabel 4.21 menunjukkan bahwa hipotesis 2 diterima dan
complete mediation jika perubahan strategi tidak lagi mempengaruhi kinerja
setelah hubungan keduanya dimediasi oleh SAM broadscope. Berdasarkan tabel
diatas ketika variabel perubahan strategi di uji ke kinerja memperoleh tingkat sig.
0,000 dimana nilainya <0,05, berarti bahwa perubahan strategi berpengaruh
positif terhadap kinerja. Namun pengaruh perubahan strategi terhadap kinerja
menjadi tidak signifikan setelah variabel mediasi SAM dimasukan menjadi nilai
sig. 0,313. Hal ini menunjukan bahwa variabel SAM broadscope merupakan
complete mediation. Jadi, hipotesis yang menyatakan bahwa sistem akuntansi
manajemen broadscope memediasi efek perubahan strategi terhadap kinerja
4.6.3. Hipotesis 3
Tabel 4.22 Uji Regresi Hipotesis 3
Variabel
Model 1 Model 5 Model 6
PS = β0.1 + β1.1 P + e K = β0.5 + β1.5 P + e K = β0.6 + β1.6P + β2.6 S + e
B T Sig. B T Sig. B t Sig.
(Constant) 2,968 7,183 0,000 2,672 5,126 0,000 0,994 1,457 0,152
P 0,294 2,702 0,010 0,308 2,240 0,030 0,141 1,060 0,295
S 0,565 3,400 0,001
Sumber : Lampiran 6
Berdasarkan tabel 4.22 menunjukkan hasil bahwa hipotesis 3 diterima dan
complete mediation jika tingkat persaingan tidak lagi mempengaruhi kinerja
setelah hubungan keduanya dimediasi oleh perubahan strategi. Berdasarkan tabel
diatas ketika variabel perubahan strategi di uji ke kinerja memperoleh tingkat sig.
0,010 dimana nilainya <0,05, berarti bahwa tingkat persaingan berpengaruh
positif terhadap kinerja. Namun pengaruh tingkat persaingan terhadap kinerja
menjadi tidak signifikan setelah variabel mediasi perubahan strategi dimasukan
menjadi nilai sig. 0,295. Hal ini menunjukan bahwa variabel perubahan strategi
merupakan complete mediation. Jadi, hipotesis yang menyatakan bahwa
4.7.Pembahasan 4.7.2 Hipotesis 1
Quim dalam Arif Himawan (2005) menyatakan strategi merupakan pola atau
rencana yang menyatukan tujuan-tujuan utama, kebijakan dan aksi kedalam
keseluruhan yang saling terkait. Strategi yang terimplementasikan dengan baik
akan mempengaruhi perilaku organisasi dan berdampak pada peningkatan kinerja.
Persaingan yang semakin meningkat menciptakan dampak negatif bagi
perusahaan seperti tekanan, resiko dan ketidakpastian lingkungan, sehingga
mengharuskan perusahaan aktif dalam mengamati perubahan lingkungan sosial,
ekonomi, dan teknologi untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan
dalam membuat strategi yang tepat. Strategi merupakan suatu aspek penting bagi
perusahaan untuk menghadapi persaingan dan mencapai tujuan perusahaan.
Strategi yang tepat dan efektif merupakan kunci perusahaan untuk tetap bertahan
dalam industri dan memungkinkan untuk memenangkan persaingan dengan para
kompetitornya. Oleh karena itu untuk menghadapi tingkat persaingan yang tinggi
mengharuskan perusahaan melakukan perubahan strategi secara berkala sesuai
dengan kondisi pasar saat ini dan menerapkan strategi yang sesuai dengan jenis
perusahaan.
Sejumlah peneliti juga mempelajari mengenai hubungan antara tingkat
persaingan dan strategi serta mereka menyarankan bahwa strategi perusahaan
dirumuskan dalam menanggapi lingkungan persaingan dan kecocokan antara
strategi dan tingkat persaingan. Fuschs, dkk (2000) dalam Ghasemi (2015)
terapkan dalam menghadapi perubahan lingkungan. Karena dalam menghadapi
tingkat persaingan yang tinggi mengharuskan perusahaan melakukan perubahan
strategi secara berkala sesuai dengan kondisi pasar yang terjadi saat ini.
4.7.2. Hipotesis 2
Atkinson (1995) menyatakan bahwa sistem akuntansi manajemen
merupakan sistem yang mengumpulkan data operasional dan finansial,
memproses, menyimpan dan melaporkan kepada pengguna. Produk yang
dihasilkan sistem akuntansi manajemen adalah informasi akuntansi manajemen.
Efektifitas dan kinerja perusahaan tergantung pada kesesuaian antara sistem
akuntansi manajemen dan strategi perusahaan. Sistem akuntansi manajemen
memberikan informasi bagi manajer untuk mempelajari permasalahan yang
mengarah pada pengambilan keputusan yang tepat dalam menghadapi
permasalahan guna meningkatkan kinerja perusahaan. Teori kontijensi Otley
(1980) dalam Arsono Laksmana (2002), Teori kontijensi akuntansi manajemen
didasarkan premis bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen secara universal
selalu tepat digunakan di seluruh organisasi, tetapi sistem akuntansi manajemen
hanya sesuai untuk suatu konteks atasu kondisi tertentu saja.
Sejumlah peneliti juga telah meneliti hubungan antara strategi dan
penggunaan informasi SAM pada kinerja. Sebagai contoh (Cadez & Guilding,
2012)) dan (Hammad dkk., 2010) menyimpulkan bahwa sistem akuntansi
manajemen yang sesuai harus mendukung prioritas strategi untuk peningkatan
48
mengemukakan bahwa pada perusahaan yang menggunakan prioritas strategi
manajemen sejalan dengan strategi. Perusahaan menggunakan informasi SAM
broadscope untuk membantu mereka dalam membuat/mengembangkan strategi
perusahaan dan pengguanaan informasi SAM broadscope oleh manajer dapat
membantu perusahaan meningkatkan kinerja. Dari penerimaan hipotesis 2 dapat
disimpulkan bahwa keselarasan antara strategi dengan sistem akuntansi
manajemen broadscope dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
4.7.3 Hipotesis 3
Menurut kohli dan Jaworski, 1990 Tingkat persaingan pasar merupakan
besarnya persaingan suatu perusahaan dalam menemukan customer dan
menetepkan nilai superior customer untuk kepuasan mereka . Persaingan pasar
yang meningkat dapat menciptakan ancaman sekaligus tantangan bagi perusahaan
sehingga perusahaan perlu mengadopsi strategi yang baru. Semakin besar tingkat
persaingan maka orientasi manajer untuk mengadopsi dan mengubah berbagai
strategi semakin tinggi pula yang berdampak pada peningkatan kinerja. Sehingga
perubahan strategi memediasi efek tingkat persaingan terhadap kinerja
perusahaan.
Setiap perusahaan dalam melakukan kegiatan bisnis memerlukan strategi
yang dapat membantu manajer dalam meningkatkan kinerja perusahaan, dapat
bersaing, dan terus berkembang dengan mengoptimalkan semua potensi sumber
daya yang dimiliki perusahaan. Agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan
diharuskan untuk menggunakan strategi yang sesuai dengan kondisi perusahaan.
Ketika kondisi lingkungan berubah dan persaingan semakin meningkat
50
kinerja perusahaan (Mia dan Chenhall, 1994). Dari penerimaan hipotesis 3 dapat
disimpulkan bahwa perubahan strategi sebagai dampak dari tingkat persaingan