Modul ke:
Fakultas
Program Studi
Komunikasi Massa
Bidang Kajian Komunikasi Massa
Radityo Muhammad, SH.,MA
FIKOM
Peran Penting
Media Massa
Peran Penting Media Massa
(Dennis McQuail,1987)
1. Media
merupaka
industri
yang
berubah
dan
berkembang
yang
menciptakan
lapangan
kerja,
barang
dan
jasa
serta
menghidupkan
industri
lain
yang
terkait
2. Media
massa
merupakan
sumber
kekuatan,
alat
kontrol,
manajemen
dan
inovasi
dalam
masyarakat
yang
dapat
didayagunakan
sebagai
pengganti
kekuatan
atau
sumber
daya
lainnya
3. Media
merupaka
lokasi
(atau
norma)
yang
semakin
berperan,
untuk
menampilkan
peristiwa
‐
peristiwa
kehidupan
masyarakat
baik
yang
bertaraf
nasional
maupun
internasional
Peran Penting Media Massa
(Dennis McQuail,1987)
4. Media
seringkali
sebagai
wahana
pengembangan
kebudayaan,
bukan
saja
dalam
pengertian
pengembangan
bentuk
seni
dan
simbol
tapi
juga
dalam
pengertian
pengembangan
tata
cara,
mode,
gaya
hidup
dan
norma
‐
norma
5. Media
telah
jadi
sumber
dominan
bukan
saja
bagi
individu
untuk
memperoleh
gambaran
dan
citra
realitas
sosial
tapi
juga
bagi
masyarakat
dan
kelompok
secara
kolektif.
Media
juga
menyuguhkan
nilai
‐
nilai
dan
penilaian
normatif
yg
dibaurkan
dengan
berita
dan
hiburan
Fungsi-Fungsi Media Massa
Gurevitch dan Blumer (1990)
Peran Fungsi Kemampuan
Sebagai pengamat
lingkungan dari kondisi
sosial politik yang ada.
Media massa
berfungsi sebagai
alat kontrol sosial
politik
Memberikan berbagai informasi
mengenai berbagai penyimpangan
baik dalam lapangan sosial, politik
ekonomi, diantara para
penyelenggara negara maupun yang
terjadi dalam konteks hidup
bermasyarakat.
Sebagai pembentuk
agenda (agenda
setting) yang penting
dalam isi
pemberitaannya
Sebagai agenda
setter (penentu
agenda).
Mempengaruhi opini yang terbentuk
di tengah tengah masyarakat. Media
juga dengan demikian dapat
digunakan untuk mengarahkan
kalayak ataupun publik pada sikap
sikap tertentu, atau bahkan dapat
merubah pola pikir tertentu.
Fungsi-Fungsi Media Massa
Gurevitch dan Blumer (1990)
Peran Fungsi Potensi Kemampuan Sebagai
panggung
Advokasi
Media massa merupakan
platform (panggung) dari
mereka yang punya
advokasi dengan bukti‐
bukti yang jelas bagi para
politisi, jurubicara, dan
kelompok kepentingan.
Media massa ibarat outlett, dimana
para individu, politisi maupun
berbagai kelompok kepentingan
lainnya berusaha untuk
memposisikan mereka ataupun
menyampaikan pesan‐pesan untuk
kepentingan mereka Mewujudkan masyarakat yang bebas dan terbuka
Media massa mampu
menjadi tempat berdialog
tentang perbedaan
pandangan yang ada dalam
masyarakat atau diantara
pemegang kekuasaan (yang
sekarang maupun yang
akan datang).
Mampu menyediakan tempat atau
ruang dimana semua unsur
masyarakat dapat berdiskusi dan
berpartisipasi tanpa ada tekanan
ataupun dominasi.
Fungsi-Fungsi Media Massa
Gurevitch dan Blumer (1990)
Peran Fungsi Potensi Kemampuan
Sebagai bagian
dari sistem politik
yang tidak dapat
dilepaskan dari
kepentingan
penguasa
Media massa merupakan
bagian dari mekanisme
penguasa untuk
mempertahankan
kedudukannya melalui
keterangan‐keterangan
yang diungkapkan dalam
media massa
Dapat menjadi alat negara, dan bukan
sebagai media massa yang berpihak
pada kepentingan publik. Sebagai alat pengukur bagi sikap masyarakat terhadap berbagai arah kebijakan politik.
Insentif untuk publik
tentang bagaimana belajar,
memilih, dan menjadi
terlibat daripada ikut
campur dalam proses
politik.
Masyarakat bisa menjadikan media
sebagai tempat untuk menyampaikan
kritikan, masukan ataupun sikap
mereka terhadap berbagai kebijakan
yang ditempuh oleh negara dan
penguasa.
Fungsi-Fungsi Media Massa
Gurevitch dan Blumer (1990)
Peran Fungsi Potensi Kemampuan
Sebagai
penentang
utama kekuatan
dari luar media
massa
Menjaga kebebasannya,
integritasnya, dan
kemampuannya di dalam
melayani masyarakat
Mempengaruhi opini yang terbentuk
di tengah tengah masyarakat. Media
juga dengan demikian dapat
digunakan untuk mengarahkan
kalayak ataupun publik pada sikap
sikap tertentu, atau bahkan dapat
merubah pola pikir tertentu.
Sebagai Pemberi
rasa hormat
kepada anggota
masyarakat
Pengakuan terhadap
anggota masyarakat yang
punya potensi untuk peduli
Membuat sesuatu menjadi masuk
Peran Krusial Media
• Agenda
Setting
Agenda
setter
• Social
and
Political
Control
Watchdog
Fase Sejarah Media
Fase
Media
Primer:
‐
Zaman
tanda
dan
isyarat
‐
Zaman
bahasa
lisan
Fase
Media
Sekunder:
‐
Zaman
tulisan
‐
Zaman
cetak
Fase
Media
Massa:
‐
Zaman
kommas
Fase Perkembangan Media Massa
•
100
‐
1400
Teknologi
percetakan
sederhana
•
1450
Teknologi
percetakan
guttenberg
•
1600
Suratkabar
•
1876
Telepon
Graham
Bell
•
1895
Radio
Marconi
•
1927
film
Era Digital Media
•
1950
VTR
•
1957
Satelit
•
1969
Internet
•
1971
Mikorprosesor
•
1975
Mikrokomputer
Perkembangan media massa di
Indonesia
•
Media
cetak
Bataviase
Nouvelles,
1744
Alat
perjuangan
kemerdekaan
nasional
•
Radio
ANETA
th
1924
•
Televisi
TVRI
(publik)
th
1962
RCTI
(swasta)
th
1989
•
Internet
UINET
th
1983
Konvergensi Media
Konvergensi
Media
Sekarang
ini
Perkembangan
Teknologi
Komunikasi
dan
Informasi
mengarah
pada
konvergensi;
yaitu
bersatunya
sejumlah
fungsi
komunikasi
dalam
satu
alat.
–
Dalam
HP
terdapat
juga
fungsi
camera,
internet,
tv,
pemutar
film,
dsb
Munculnya
Publik Media
Sekelompok
individu
yang
dapat
mengakses
dan
memproduksi
pesan
secara
otonom,
terbuka,
serta
bebas
dari
berbagai
intervensi
serta
dominasi
kekuatan
lain.
Munculnya publik media
•
Public
Vs
Mass
•
Public
otonom
kebebasan
keterbukaan
equal
Antara Istilah Publik dan Massa
(Mill 2004)
PUBLIK MASSA
Orang orang yang mengekspresikan sama
besarnya dengan yang memperoleh opini
Opini sendiri terbentuk dari sejumlah
diskusi.
Lebih sedikit orang yang mengekspresikan
opini dibandingkan yang menerimanya
Komunikasi publik demikian terorganisasi
dimana terdapat kesempatan langsung dan
efektif untuk menjawab sejumlah opini yang
diekspresikan dalam publik.
Komunikasi yang berlaku terorganisir
dimana sulit atau tidak mungkin bagi
indvidu untuk menjawab secara langsung
atau dengan sejumlah efek.
Bersiap menemukan saluran untuk tindakan
efektif, bahkan, jika perlu, terhadap sistem
otoritas yang berlaku.
Realisasi opini dalam tindakan terkontrol
oleh kekuasaan yang mengorganisasikan dan
mengontrol saluran dari tindakan tersebut.
Institusi yang berwenang tidak masuk
(mengintervensi) ke dalam publik, yang kira
kira bersifat otonom dalam operasinya.
Massa tidak memiliki otonomi atau
kebebasan dari institusi, sebaliknya agen
agen dari institusi yang berwenang
menguasai massa, mengurangi sejumlah
otonomi yang mungkin terdapat dalam