• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan teknologi di era globalisasi saat ini mengalami peningkatan yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan teknologi di era globalisasi saat ini mengalami peningkatan yang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Peningkatan teknologi di era globalisasi saat ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan dilihat dari minat masyarakat yang lebih memutuskan melakukan pembelian secara online shop. Dengan alat manajemen dan teknologi untuk memanfaatkan muncul peluang sukses. Internet, sebagai salah satu alat ini, telah menjadi saluran lebar untuk transaksi komersial dan media yang kuat untuk upaya pemasaran organisasi. Meskipun Internet telah menjadi saluran lebar untuk transaksi komersial, dan juga teknologi informasi semakin lama semakin modern, tapi gaya vintage untuk urusan fashion masih tetap berkibar, termasuk hadirnya pomade, atau minyak rambut ala 1950-an. Akhir-akhir ini, permintaan terhadap pomade dinilai terus meningkat, dengan banyaknya orang yang menggunakan gaya rambut zaman dulu dimana membutuhkan perawatan rambut yang maksimal untuk menyempurnakan penampilan tersebut.

Gaya rambut merupakan bagian dalam gaya hidup. Gaya rambut juga merupakan bagian dalam fashion. Gaya pada rambut mempengaruhi kepribadian seseorang. Tentu pemilihan gaya rambut yang tepat merupakan hal terpenting bagi seorang sosialita. Gaya rambut sebenarnya punya istilah tersendiri, yaitu gaya rambut pompadour. Banyak yang menganggap gaya rambut ini muncul dari genre musik

(2)

rockabilly di tahun 1950-an. Hingga di tahun '80-an, budaya rockabilly sedikit-sedikit diadaptasi oleh para punk rocker. Hasilnya, para punk rock juga bergaya rambut mohawk atau spike, tetapi juga klimis macho. Banyaknya gaya rambut pompadour sekarang ini dipicu oleh banyak munculnya barber shop yang membawa budaya rockabilly, budaya campuran dan punkrock. Dari California, akhirnya fenomena barber shop tersebut menyebar ke Eropa, Jepang dan terakhir Asia.

Sebagai upaya menyempurnakan menampilan gaya rambut diatas, maka banyak masyarakat menggunakan minyak rambu jenis Pomade. Pomade adalah sejenis minyak rambut yang dibuat dari zat berminyak atau sejenis bahan dari wax (lilin) yang digunakan untuk penataan gaya rambut. Penggunaan pomade itu sendiri adalah digunakan untuk membuat rambut agar terlihat lebih licin, mengkilap, dan tidak kering. Asal mula nama pomade ini berasal dari kata bahasa Inggris “pomade” berasal dari bahasa Perancis yang berarti pomade “salep”, itu sendiri berasal dari bahasa Latin pomum (buah, apel) melalui Pomata Italia atau pomo (yang berarti “apel” sebagai resep salep asli terkandung tumbuk apel). Pomade modern mungkin mengandung wewangian, akan tetapi mereka biasanya tidak beraroma buah-buahan. Pada abad ke-19, Lemak beruang biasanya menjadi bahan pomade utama. Pada abad ke-20 awal pomade termasuk Merek “Murray’s” menjadi unggulan saat itu. Pomade Murray’s adalah salah satu produk penata rambut lebih cenderung kepada pria yang paling dikenali, karena produk penata rambut ini sudah dikenali dari jaman dahulu seperti tahun 1900-an. Hair styling Pomade Murray’s berbahan dasar minyak kelapa, lanolin, wax dan parfum atau fragrance, Pomade Murray’s ini membuat rambut tampak mengkilap, licin, rapih,

(3)

lebat, dan tampak basah alami, produk ini khas digunakan pria sejak jaman dahulu hingga sekarang, pomade khas untuk gaya rambut yang rapih dan tersisir. Seiring berjalannya waktu peningkatan penjualan Pomade di Indonesia sangat besar terlihat pertumbuhannya. Hal ini terjadi ketika banyak munculnya produk dalam negri, bersaing dengan produk luar negri. Semakin menjamurnya produk-produk baru Pomade menjadikan ancaman persaingan nama merek dan promosi yang berimbas pada penjualan.

Teori SOR (Stimulus, Organism, Respons) dan menyatakan bahwa media secara langsung dan cepat memiliki efek yang kuat terhadap komunikan. Media diibaratkan sebagai jarum suntik besar yang memiliki kapasitas sebargai perangsang komunikan dan menghasilkan tanggapan komunikan yang kuat pula. Berdasarkan teori diatas, maka dapat diindikasikan Nama Merek, Promosi Penjualan, Presepsi Kualitas, Presepsi Nilai dan Citra Perusahaan dapat mempengaruhi peningkatan dan penurunan keputusan pembelian online.

Merek (brand) merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan pemasaran, karena kegiatan memperkenalkan dan menawarkan produk barang dan atau jasa tidak terlepas dari merek yang dapat diandalkan. Merek juga merupakan pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan oleh konsumen sebelum mengambil keputusan untuk membeli. Merek merupakan startegi jangka panjang yang memiliki nilai ekonomis bagi konsumen maupun bagi si pemilik merek (Kotler dalam Kismono, 2001).

Merek merupakan suatu tanda pembeda atas barang atau jasa dari suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Sebagai tanda pembeda maka merek

(4)

dalam satu klasifikasi barang atau jasa, tidak boleh memiliki persamaan antara satu dengan yang lainnya. Merek atas barang lazim disebut sebagai merek dagang yaitu merek yang digunakan/ditempelkan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang, atau badan hukum (Kotler dalam Kismono, 2001).

Menurut Keller dalam Tjiptono (2005), Merek adalah produk yang mampu memberikan dimensi tambahan yang secara unik membedakannya dan produk-produk lain yang dirancang untuk memuasakan kebutuhan serupa. Perbedaan tersebut bisa bersifat rasional dan tangible (terkait dengan kinerja produk dan merek bersangkutan) maupun simbotik, emosional dan intangible (berkenan dengan representasi merek). Sedangkan nama merek yaitu bagian dari merek yang dapat disebutkan, diucapkan termasuk huruf-huruf, kata-kata, dan angka-angka. Merek merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan keistimewaan, manfaat, dan jasa tertentu pada pembeli. Merek-merek terbaik memberikan jaminan mutu.

Promosi penjualan adalah suatu kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkan sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan (Lubis, 2004). Menurut Hanafie (2010) promosi penjualan merupakan program dan penawaran khusus dalam jangka pendek yang dirancang untuk memikat para konsumen (kebanyakan langsung kepada konsumen akhir) yang terkait agar mengambil keputusan pembelian yang positif. Promosi ini seringkali menghabiskan banyak biaya, tetapi banyak yang menganggap bahwa pengaruhnya sangat besar terhadap keputusan pembelian pada konsumen. Keanekaragaman promosi penjualan lebih

(5)

rumit lagi dalam usaha penjualan kepada konsumen perantara atau penyalur. Persaingan penjualan dengan insentif berupa perjalanan liburan sudah sedemikian membudaya.

Menurut Kotler et al (2008) bahwa tujuan promosi penjualan sangat beragam. Penjual bisa menggunakan promosi pelanggan untuk mendorong pembelian pelanggan jangka pendek atau meningkatkan hubungan pelanggan jangka panjang. Promosi penjualan biasanya digunakan bersama iklan, penjualan personal, atau sarana bauran promosi lainnya. Promosi konsumen biasanya harus diiklankan dan dapat menambah gairah serta memberikan kekuatan tarikan pada iklan. Secara umum, dari pada hanya menciptakan penjualan jangka pendek atau penukaran merek sementara, promosi penjualan harus memperkuat posisi produk atau jasa dan membangun hubungan pelanggan jangka panjang. Jika dirancang dengan benar, semua sarana promosi penjualan mempunyai potensi untuk membangun gairah jangka pendek maupun hubungan konsumen jangka panjang. Menurut Durianto, et al. (2004) pembahasan perceived quality pelanggan terhadap produk dan atau atribut yang dimiliki produk (kepentingan tiap pelanggan berbeda).

Untuk kelas produk tertentu, dimensi penting dapat dilihat langsung oleh pelanggan melalui penilaian kualitas secara keseluruhan misalnya banyaknya busa yang dihasilkan sabun mandi menandakan kemampuan membersihkan anggota badan yang efektif. Disamping itu juga persepsi kualitas mempunyai atribut penting yang dapat diaplikasikan dalam berbagai hal (Durianto, et al., 2004)

(6)

Nilai menurut Engel (2001) merupakan terminal dan instrument atau tujuan kemana perilaku diarahkan, dan sasaran pencapaian tujuan itu. Psikologi sosial membedakan nilai-nilai dengan nilai, dimana nilai-nilai adalah manifestasi kognitif atas tuntutan universal manusiawi, seperti kebutuhan biologis, tuntutan interaksi sosial dan tuntutan pranata sosial terhadap individu.

Sutisna (2001) menyatakan bahwa citra adalah total persepsi terhadap suatu obyek yang dibentuk dengan memproses informasi dari berbagai sumber setiap waktu. Alma (2002) menyatakan bahwa citra didefinisikan sebagai kesan yang diperoleh sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman seseorang tentang sesuatu.

Keputusan pembelian menurut Nugroho (2003) adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasi sikap pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. Kehidupan masyarakat modern saat ini turut mempengaruhi pola perilaku masyarakat dalam keputusan pembelian. Merek yang telah mapan biasanya dijadikan simbol sebagai suatu produk yang sukses, sehingga ekuitas merek turut berpengaruh terhadap kondisi emosional konsumen. Meskipun di pasar banyak beredar produk-produk yang sejenis terutama produk pesaing, semuanya itu akan tergantung dari ekuitas konsumen terhadap merek. Artinya jika konsumen telah memahami benar tentang merek yang diyakininya, maka kepribadian merek dibenak konsumen akan semakin kuat. Ekuitas merek merupakan persepsi total konsumen terhadap merek yang dapat dibentuk melalui informasi baik dari pendapat teman atau pengalaman sendiri. Jika konsumen memiliki persepsi yang baik terhadap merek akan mempengaruhi terbentuknya pilihan produk yang akan dibeli, selanjutnya akan

(7)

membentuk sikap positif yang pada gilirannya akan mempengaruhi keputusan pembelian.

Menurut Kotler (2002), keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga dan produk yang sudah dikenal oleh masyarakat.

Berkaitan dengan fenomena diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Implikasi Nama Merek, Promosi Penjualan, Persepsi Kualitas, Persepsi Nilai dan Citra Perusahaan Terhadap Keputusan Pembelian Online (Studi pada mahasiswa yang menggunakan Pomade Murray’s di Universitas Lampung)”.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diurai, dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana implikasi Nama Merek secara parsial terhadap keputusan pembelian online pada pengguna Pomade Murray’s di Universitas Lampung?

2. Bagaimana implikasi Promosi Penjualan secara parsial terhadap keputusan pembelian online pada pengguna Pomade Murray’s di Universitas Lampung?

(8)

3. Bagaimana implikasi Persepsi Kualitas secara parsial terhadap keputusan pembelian online pada pengguna Pomade Murray’s di Universitas Lampung?

4. Bagaimana implikasi Persepsi Nilai secara parsial terhadap keputusan pembelian online pada pengguna Pomade Murray’s di Universitas Lampung?

5. Bagaimana implikasi Citra Perusahaan secara parsial terhadap keputusan pembelian online pada pengguna Pomade Murray’s di Universitas Lampung?

6. Bagaimana implikasi Nama Merek, Promosi Penjualan, Persepsi Kualitas, Persepsi Nilai dan Citra Perusahaan secara simultan terhadap keputusan pembelian online pada pengguna Pomade Murray’s di Universitas Lampung?

C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis implikasi Nama Merek secara parsial terhadap keputusan pembelian online pada pengguna Pomade Murray’s di Universitas Lampung.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis implikasi Promosi Penjualan secara parsial terhadap keputusan pembelian online pada pengguna Pomade Murray’s di Universitas Lampung.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis implikasi Persepsi Kualitas secara parsial terhadap keputusan pembelian online pada pengguna Pomade Murray’s di Universitas Lampung.

(9)

4. Untuk mengetahui dan menganalisis implikasi Persepsi Nilai secara parsial terhadap keputusan pembelian online pada pengguna Pomade Murray’s di Universitas Lampung.

5. Untuk mengetahui dan menganalisis implikasi Citra Perusahaan secara parsial terhadap keputusan pembelian online pada pengguna Pomade Murray’s di Universitas Lampung.

6. Untuk mengetahui dan menganalisis implikasi Nama Merek, Promosi Penjualan, Persepsi Kualitas, Persepsi Nilai dan Citra Perusahaan secara simultan terhadap keputusan pembelian online pada pengguna Pomade Murray’s di Universitas Lampung.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Penelitian yang dilakukan diharapkan akan bermanfaat dalam memberikan informasi bagi konsumen untuk mempertimbangkan keputusan pembelian online khususnya pada produk Pomade Murray’s.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan dapat menambah wawasan mengenai pemasaran serta mengenai implikasi nama merek dan promosi penjualan terhadap keputusan pembelian online pada pengguna Pomade Murray’s.

Referensi

Dokumen terkait

Sasaran tahun ke II RPJMD dan RENSTRA belum tercapai, guna mencapai target RENSTRA dan sasaran perlu didukung dengan program dan kegiatan yang mendukung kegiatan

Penelitian ini merupakan sebuah kajian keamanan yang menganalisis tentang upaya Pemerintah Indonesia dalam menangani masalah Imigran Ilegal yang menuju Australia

Progam Studi Strata Satu (S-1) jurusan Hukum Keluarga Islam Fakultas Syari‟ah dan Hukum di UIN Walisongo Semarang dengan judul, “Analisis Implikasi Hak Dan

Atrofi papil bukan merupakan penyakit akan tetapi merupakan tanda akan kondisi yang berpotensi serius, keadaan ini merupakan proses akhir dari suatu proses yang terjadi di

Sebagai perbandingan juga diambil hero dari atribut  Agility dan  Intellegence  yaitu Windranger dan Phantom Assassin yang merupakan hero perempuan dengan pemakaian terbanyak

Yaitu hakikat manusia, hakikat karya manusia, hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu, hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar, dan yang terakhir hubungan manusia

Skripsi Ai Ratna Ningsih pada tahun 1990 yang berjudul “Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Kampung Pulo Panjang (1976-1990) ini tidak jauh berbeda dengan Skripsi dari Iip