2
Tentang panduan ini
Melahirkan anak sapi secara teratur dan membesarkan anak sapi sangat penting untuk produksi daging sapi potong yang menguntungkan. Tidak ada anak sapi berarti tidak ada penghasilan.
Panduan ini mengidentifikasikan hal hal manajemen utama yang dapat membantu peternak dan penasihat hewan untuk memaksimalkan kinerja hewan ternak Australia di Asia Tenggara. Hal hal tersebut meliputi pemberian pakan sapi yang tepat untukbisa menghasilkan anak sapi, mengenali saat kapan sapi betina siap untuk kawin dan mengenali serta mengobati masalah yang timbul pada sapi dan anak sapi pada saat dan setelah melahirkan anak sapi.
Catatan: Panduan lapangan ini melengkapi Manual untuk produksi sapi potong di Asia Tenggara. Gambar-gambar yang ditampilkan hanya sebagai panduan saja, dan saran sebaiknya diperoleh dari petugas produksi ternak dan dokter hewan yang terlatih. Tanggung jawab bagi kesejahteraan hewan tetap berada pada orang yang menangani hewan tersebut.
Informasi Penerbitan
Diterbitkan oleh Meat & Livestock Australia Limited ABN 39 081 678 364
Oktober 2010
© Meat & Livestock Australia 2010 ISBN 9781741914818
Kehati hatian telah dilakukan untuk memastikan keakuratan informasi yang terkandung dalam publikasi ini. Namun LiveCorp dan Meat & Livestock Australia tidak dapat menerima tanggung jawab atas keakuratan atau kelengkapan informasi atau opini yang terdapat dalam publikasi ini. Andasebaiknya mencari
keterangan sendiri sebelum membuat keputusan sesuai minat Anda. LiveCorp dan MLA tidak berkewajiban untuk setiap kerugian yang terjadi jika anda hanya mengandalkan publikasi ini.
MLA and LiveCorp mengakui dana pendamping yang disediakan oleh Pemerintah Australia untuk mendukung penelitian dan pengembangan yang terinci dalam publikasi ini.
Reproduksi secara keseluruhan atau sebagian dari publikasi ini dilarang tanpa persetujuan sebelumnya dan pengakuan terhadap MLA.
Panduan pembiakan sapi
Daftar Isi
Fakta-fakta reproduksi sapi betina 4
Mempersiapkan pembiakan 6
Pemberian pakan untuk pembiakan 8
Tanda-tanda awal birahi 10
Tanda-tanda (“standing heat”) 12
Perkawinan 14
Penyebab umum infertilitas 16
Manajemen melahirkan anak sapi – persiapan 18 – proses melahirkan 19 Permasalahan sapi induk dan anak sapi – distokia 20 – plasenta yang tertinggal 22
– mastitis 23
– metritis 24
Permasalahan anak sapi – pneumonia 26
4
Siklus birahi
Pada sapi dara siklus birahi bisa dimulai pada umur 11 bulan.
Jangan dikawinkan sampai mencapai berat badan paling sedikit 280kg
(Bibit lokal yang lebih kecil akan memulai siklusnya pada berat badan yang lebih rendah.)
Sapi yang menyusui anak sapi perlu memiliki berat badan minimal 350kg sebelum dikawinkan.
Jarak rata-rata antar periode birahi adalah 21 hari (18-24)
– seringkali lebih pendek pada sapi dara dibandingkan pada sapi induk yang lebih tua. – mungkin hanya 15 hari jarak antara siklus birahi pertama dan kedua setelah
melahirkan anak sapi.
Periode kebuntingan rata-rata adalah 280 hari.
Sapi dara yang melahirkan pertama kali mengalami banyak masalah dalam: – melahirkan
– mengasuh anak sapi – menjadi bunting kembali
Fakta-fakta reproduksi sapi betina
• Sapi induk yang lebih tua dengan kondisi yang baik akan lebih mudah untuk bunting daripada sapi yang lebih muda dan sapi dara.
• Untuk menghasilkan anak sapi setiap tahun sapi harus bunting lagi dalam waktu 75 hari setelah melahirkan.
• Sapi yang melahirkan dengan nilai kondisi tubuh 3 dan diberi pakan yang baik dapat kembali bunting pada siklus birahi pertama atau yang kedua.
• Siklus birahi pertama setelah melahirkan terjadi setelah sekitar 36 hari. • Siklus birahi kedua terjadi 15 sampai 21 hari kemudian.
• Jadi hanya ada 40 hari, atau 2 siklus birahi, untuk menjadi bunting kembali. • Sapi dengan kondisi badan yang buruk dan masa menyusui dapat tidak
bersiklus sama sekali. Mereka akan membutuhkan tambahan pakan yang baik, atau anak sapinya harus disapih, sampai mereka menunjukkan birahi lagi.
6
Mempersiapkan pembiakan
Nilai kondisi tubuh (Body condition score/BCS) dan pembiakan
BCS 1–2 — terlalu kurus Beri lebih banyak pakan.
BCS 3 – tepat
BCS 5 — terlalu gemuk Kurangi pakan.
Pengaruh Nilai Kondisi Tubuh (Body Condition Score /BCS) pada reproduksi
Terlalu kurus Terlalu gemuk
1. Tidak bersiklus birahi 1. Makanan banyak terbuang
2. Tidak bisa bunting 2. Mungkin tidak bersiklus, mungkin tidak bisa bunting
3. Jarak waktu untuk birahi meningkat 3. Lebih banyak kemungkinan distokia 4. Jarak antar melahirkan lebih panjang 4. Lebih banyak kemungkinan metritis 5. Produksi susu sedikit 5. Produksi susu dan kolustrum lebih sedikit 6. Anak sapi lebih lemah 6. Kurang bergerak, lebih banyak stres panas
Mempersiapkan pembiakan
Nilai kondisi tubuh (Body Condition Score/BCS)
Periksa apakah nilai kondisi tubuh sapi telah tepat untuk pembiakan selama masa kebuntingan. Akan terlambat bila memperbaiki BCS dilakukan pada trimester terakhir kebuntingan. Sapi dara seharusnya memiliki berat paling sedikit 280–300kg pada saat pembiakan pertama untuk meminimalkan risiko sulit melahirkan.
8
Sapi terlalu gemuk
Kemungkinan tidak beranak pada tahun sebelumnya Kemungkinan tidak bersiklus, kemungkinan tidak bisa bunting setelah dikawinkan
Perlu menurunkan berat badan sebelum trimester ketiga Lebih banyak kemungkinan distokia
Lebih banyak kemungkinan metritis
Kurangi jumlah energi pakan pada sapi yang dikandangkan sebelum menjadi terlalu gemuk atau berikan banyak latihan gerak.
Pemberian pakan untuk pembiakan
Lebih banyak kemungkinan distokia
Sapi yang diberi makan terlalu banyak pada akhir masa kebuntingan menghasilkan anak sapi yang besar sementara itu timbunan lemak akan mempersempit lubang panggul. Kelebihan lemak juga menyerap hormon utama yang diperlukan dalam kelahiran sehingga sinyal yang ke uterus menjadi lemah.
Sapi terlalu kurus Anak sapi yang lahir lemah Susunya sedikit untuk anak sapi Tidak bersiklus – anoestrus laktasi Jarak antar melahirkan panjang
Pemberian pakan untuk pembiakan
Pakan untuk pembiakan sapi betina
Sapi yang dibiakkan membutuhkan pakan yang berbeda dari sapi yang digemukkan. Rangsum memerlukan:
• level energi dengan BCS
• mineral yang lebih tinggi (Ca dan P) • serat yang lebih banyak
• protein yang lebih banyak pada akhir masa kebuntingan untuk pertumbuhan anak sapi
Sapi yang kurus akan menghasilkan sedikit susu dan tidak akan kembali bunting.
10
Mengendus urine sapi yang sedang birahi
Vulva bengkak dan merah
Kegelisahan
Tanda-tanda awal birahi
Tanda-tanda bahwa sapi betina akan birahi:
• melenguh • berteriak
• menyenggol dan meletakkan dagu pada sapi lain
• mengendus area kelamin sapi betina lainnya
• mengernyitkan hidungnya dan mencibirkan bibirnya
• vulva bengkak merah • sering kencing
Dengan adanya kelompok koperasi pembiakan, sekarang sapi betina bisa dibawa ke pejantan supaya tidak stres karena penanganan.
Mendeteksi birahi bisa sulit pada sapi Bos indicus karena birahi sering terjadi pada malam hari pada saat sapi ditambatkan yang artinya mereka tidak dapat menunggangi.
Sapi pejantan adalah detektor terbaik untuk beirahi
• Kumpulkan sapi sapi yang tertambat dalam kawanan dua kali sehari dengan sapi pejantan.
• ‘Kawin malam’ – kumpulkan semua sapi dara dan sapi induk yang tidak bunting di kandang arena (yard) setiap malam bersama dengan sapi pejantan. • Dengan membawa sapi betina ke sapi
pejantan akan meningkatkan libido pejantan dan merangsang sapi dara dan sapi induk tersebut.
12
Membiarkan sapi yang lain
untuk menaiki Keluar lendir bening dari vulva
Tanda-tanda (“standing heat”)
Tanda-tanda selama (“standing heat”):
• tanda-tanda awal terus berlanjut • berdiri diam waktu ditunggangi oleh
sapi lain
• lendir bening dan tipis keluar dari vulva • lendir teroles di atas tulang-tulang pin
dan area ekor
• nafsu makan berkurang
“Standing heat” bisa berlangsung hanya 12 jam.
Sementara tanda-tanda lain dapat dilihat selama awal periode birahi, satu satunya tanda pasti untuk menentukan kapan saat untuk dikawinkan adalah “standing heat”.
Tanda-tanda birahi sudah lewat
• tidak lagi berdiri diam kalau ditunggangi
• bagian samping (flank) kotor berlumpur dan pangkal ekor tidak rapi akibat ditunggangi
• lendir kering di bawah vulva • sudah terlambat untuk dikawinkan.
Catat tanggal tanggal ini atau tandai tanggal-tanggal pada kalender.
Tanda-tanda (“standing heat”)
“Standing heat” adalah tanda birahi yang paling terpercaya, dan adalah saat dimana harus dikawinkan.
14
Kapan
• Bawa sapi betina ke ke sapi pejantan segera setelah tanda-tanda awal birahi terdeteksi.
• Biarkan sapi betina berkumpul dengan sapi pejantan selama 5–6 malam untuk memastikan bahwa masa12 jam “standing heat” tercakup semua.
• Kemudian bawa sapi betina kembali 18–21 hari kemudian ke sapi jantan untuk mendeteksi birahi.
• Jika tidak menunjukkan birahi, berarti menjadi bunting pada perkawinan pertama. • Jika menunjukkan birahi, dapat dikawinkan lagi.
Inseminasi buatan
• AI menawarkan pejantan yang lebih baik daripada ‘sapi pejantan lokal’, dan bahkan bibit (breed) yang berbeda.
• Petugas AI menginseminasi sapi betina, tetapi sapinya harus pada saat “standing heat”.
• Setelah inseminasi, biarkan sapi betina di kandang jauh dari sapi pejantan selama sekitar 48 jam.
• Jika sapi kembali birahi sekitar 21 hari kemudian, dia dapat diinseminasi kembali atau dikawinkan dengan ‘sapi pejantan lokal’.
Perkawinan
Kawin Ulang
• Kawinkan kembali semua sapi dara dan sapi induk 18 hari setelah “standing heat”, dan biarkan mereka berkumpul dengan sapi pejantan selama 5 hari.
Kawin setelah melahirkan anak sapi
• Untuk menghasilkan pedet setiap tahun, sapi harus bunting lagi dalam waktu 75 hari setelah melahirkan.
• Birahi pertama setelah melahirkan harus muncul sekitar 36 hari, namun tingkat konsepsi cenderung rendah.
• Lebih baik kembali mengawinkan sapi pada birahi kedua setelah melahirkan. • Sapi induk dengan kondisi buruk mungkin tidak menunjukkan siklus birahi kedua
sampai berat badannya bertambah atau pedetnya telah disapih.
• Setelah kawin, catat tanggalnya. Amati tanda-tanda birahi 18 hingga 24 hari kemudian dan lagi 18 sampai 24 hari setelah itu.
• Jika dua periode birahi terlewatkan, sapi tersebut semestinya bunting. • Jika tidak bunting, sapi tersebut mungkin mengalami gangguan reproduksi.
16
Penyebab-penyebab umum infertilitas
Pakan yang jelek
Sapi terlalu kurus atau terlalu gemuk (Lihat halaman mengenai kondisi tubuh dan pemberian pakan)
Metritis
Metritis telah diobati tetapi uterus masih rusak.
Prolapsus uterus atau serviks
Uterus belum pulih.
Gangguan fisik
Sapi tidak dapat menahan berat sapi pejantan karena cedera kuku atau kaki.
Kuku sapi yang secara permanen dikandang dengan tanah lunak, tumbuh terlalu panjang dan perlu dipotong.
Penyebab-penyebab umum infertilitas
Infeksi bakteri dan virus
Leptospirosis
Infeksi bakteri yang disebarkan melalui urin dan kontak langsung; dapat menyebabkan aborsi; dapat menginfeksi manusia; dapat dicegah dengan vaksinasi.
Brucellosis
Sapi bunting yang terserang brucellosis akan menggugurkan janin sekitar 3–6 bulan setelah konsepsi; disebarkan oleh sekresi dan cairan saat kelahiran; dapat menginfeksi manusia. Vaksinasi anak sapi dara saat berumur 6-8 bulan untuk mengontrol penyebaran brucellosis.
Vibriosis
‘Vibrio’ adalah penyakit kelamin yang menyebabkan kemandulan sementara, terutama pada sapi dara. Mereka selalu kembali ke sapi jantan untuk kawin ulang. Hanya sekitar 5% dari kawanan sapi akan aborsi. Sapi pejantan tetap terinfeksi seumur hidupnya. Sapi dara dan sapi pejantan dapat divaksinasi.
Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR)
IBR atau ‘hidung merah’ dapat juga disebarkan oleh infeksi kelamin. Jika IBR terjadi pada trimester terakhir kebuntingan, janin kemungkinan akan diaborsi dan bisa seperti mumi. Pedet yang hidup akan menjadi lemah.
18
Manajemen melahirkan anak sapi – persiapan
Sapi betina melahirkan 280 hari (275-285) setelah konsepsi.
Tanda-tanda sebelum melahirkan
• Pada 7–10 hari sebelum melahirkan, ambing membesar, vulva menjadi bengkak, mungkin mengalami perubahan warna dan sering mengeluarkan lendir.
• Sapi sebaiknya berbaring di atas jerami bersih dan tidak terganggu sekecil mungkin.
• Biarkan sapi untuk melahirkan secara alami tetapi lakukan pemeriksaan setiap 30 menit.
• Sapi Bos indicus umumnya melahirkan dengan mudah.
Dua jam sebelum melahirkan – lendir keluar dari vagina yang bengkak, dan ambing yang membengkak.
Posisi normal anak sapi dalam uterus
Manajemen melahirkan anak sapi – persiapan
Melahirkan anak sapi
• Sapi melengkungkan punggungnya dan menegang. • Sapi betina akan mengeluarkan cairan dari dua
kantong ketuban dengan cairan yang kedua lebih kental daripada yang pertama.
• Dalam waktu dua jam dari pecahnya kantong air kedua, dua kaki depan anak sapi seharusnya akan nampak.
• Biarkan dia melahirkan secara alami tetapi periksa setiap 30 menit.
• Hindari penanganan pedet untuk 12–24 jam
pertama supaya ikatan awal antara induk dan anak terjalin. Dia akan menjilati anaknya hingga bersih dan membiarkan anaknya untuk menyusu. • Susu pertama (kolostrum) sangat penting untuk
kekebalan anak sapi. Biarkan anak sapi menyusu selama minimal 24 jam, sebaiknya 2–3 hari.
20
Distokia
Permasalahan sapi dan anak sapi – distokia
Permasalahan pada saat melahirkan
Permasalahan sapi dan anak sapi – distokia
Distokia
• Jika kaki depan tidak menonjol keluar dalam waktu 2–3 jam, anak sapi mungkin terputar di dalam uterus
• Jika anak sapi hanya terputar, sering kali dapat diputar kembali sehingga tulang belakangnya sejajar dengan tulang belakang induknya, dan kemudian ditarik keluar dengan cara biasa, kaki depan terlebih dahulu.
• Jika hanya satu kaki depan yang menonjol, dorong kepala kembali ke dalam, kemudian ambil kedua kakinya ke depan.
• Jika kepala terputar ke samping, dorong anak sapi kembali kedalam, kemudian bawa kepala dan kaki depannya ke dalam posisi normal. • Jika anak sapi menghadap ke belakang di dalam uterus dengan kaki di
bawahnya (sungsang), mungkin membutuhkan operasi caesar. Jika kaki anak sapi menonjol, tarik anak sapi keluar dengan cepat supaya tidak tercekik. • Jika anak sapi lahir mati, bersihkan sapi dengan segera. Jika dia sakit, berikan
22
Plasenta yang tertinggal
Plasenta akan ‘tertinggal’ jika tidak dikeluarkan dalam waktu 24 jam setelah melahirkan.
Pengobatan
• Jika plasenta tidak keluar secara alami, jangan mencoba untuk menariknya keluar karena hal ini dapat menyebabkan perdarahan dan selanjutnya dapat menyebabkan kematian.
• Periksa 12–24 jam kemudian dan, jika perlu, tunggu sampai hari berikutnya. • Berikan antibiotik, dan cari bantuan
dokter hewan.
Permasalahan sapi dan anak sapi – plasenta
Plasenta yang tertinggal setelah melahirkan
Permasalahan sapi dan anak sapi – mastitis
Mastitis
• Mastitis adalah infeksi ambing. • Puting membengkak, anak sapi tidak
cukup mendapat susu yang baik dan akan tumbuh lamban.
Pengobatan
• Ikat kedua kaki belakang sapi agar tidak menendang.
• Perah putingnya hingga kosong dan masukkan seluruh isi tabung antibiotik langsung kedalam saluran puting. • Cari bantuan dokter hewan untuk
mendapatkan antibiotik yang terbaik. Ambing dengan mastitis menunjukkan puting yang meradang dan bengkak.
24
Permasalahan sapi dan anak sapi – metritis
Metritis
Penyebab
• Infeksi uterus pada saat melahirkan karena tempat melahirkan yang kotor dan kontaminasi lingkungan.
• Sapi dengan BCS tinggi lebih rentan karena proses melahirkan yang lama.
Tanda-tanda
• Tidak mau makan, lesu dan sekresi dari vagina yang ringan selama 7 hari setelah melahirkan, kemudian bertambah dengan suhu badan yang tinggi, menegang, dan sekresi vagina berwarna gelap yang berbau busuk. Sapi yang tidak diobati akan mati.
Kondisi selama kelahiran yang tidak higienis meningkatkan risiko metritis pada sapi induk dan infeksi pada anak sapi.
Permasalahan sapi dan anak sapi
Pengobatan
• Obati segera bila terlihat sekresi atau bau busuk dengan antibiotik dosis tinggi (misalnya dengan injeksi intramuscular long-acting oksitetrasiklin dan uterine pessaries) dan prostaglandin.
• Pindahkan sapi dari kelompok pembiakan ternak ke kandang pengobatan.
Pencegahan
• Gunakan tempat melahirkan yang bersih.
• Berikan pakan agar mencapai BCS (3) yang tepat pada saat melahirkan untuk memudahkan melahirkan anak sapi.
Kondisi melahirkan yang bersih mengurangi risiko sapi dan anak sapi tidak sehat.
26
Penyebab
• Jumlah sapi terlalu banyak dan kontaminasi tempat melahirkan dan kandang pedet. • Anak sapi tidak mendapat kekebalan alami
melalui kolostrum dari induknya selama 2–3 hari pertama kehidupan, terutama 24 jam pertama.
Tanda-tanda
Dimulai dengan keluarnya ingus dari hidung yang ringan kemudian meningkat hingga sulit bernapas. Anak sapi menjadi dehidrasi. Begitu anak sapi terbaring, angka kematian adalah 100%.
Pencegahan melalui manajemen
• Menjaga kebersihan tempat untuk melahirkan dan tempat untuk membesarkan anak sapi • Biarkan anak sapi menyusu kolostrum dari induknya setidaknya selama 24 jam pertama setelah lahir.
Pneumonia – keluar kotoran dari hidung
“Minum saat pertama kali adalah hal yang paling penting dalam kehidupan anak sapi.”
Anak sapi harus dipeihara di kandang yang bersih dan kering.
Pengobatan
Pindahkan anak sapi ke kandang sakit dengan segera begitu tanda-tanda pernapasan terdeteksi.
• Suntikkan intermuskular Ceftiofur (Excenel) selama 3 hari.
• Suntikkan obat anti-inflamasi non-steroid selama 3 hari.
• Berikan 2 liter larutan elektrolit diikuti dengan 2 liter susu pengganti untuk anak sapi, selang 4 jam, pagi dan malam.
• Jika anak sapi tidak aktif menghisap cairan atau susu, berikan melalui selang/sonde lambung. • Biarkan anak sapi tetap di kandang sakit sampai
gejala hilang dan kemudian kembalikan ke area anak sapi.
• Jika anak sapi tidak menyembuh, pindahkan ke kandang infeksi kronis.
• Lakukan vaksinasi sapi dengan MH Bovilis sebelum melahirkan.
• Mintalah bantuan dokter hewan.
28
Scour (mencret) pada anak sapi
Permasalahan anak sapi – mencret
Penyebab
• Jumlah sapi terlalu banyak, dan tempat melahirkan dan kandang anak sapi yang terkontaminasi. • Anak sapi tidak mendapat kekebalan alami melalui
kolostrum dari induk selama 2–3 hari pertama, terutama 24 jam pertama setelah lahir.
Tanda-tanda
Diare ringan dan berkembang menjadi diare parah. Anak sapi menjadi dehidrasi. Begitu anak sapi terbaring, angka kematian adalah 100%.
Pencegahan melalui manajemen
• Menjaga kebersihan tempat untuk melahirkan dan membesarkan anak sapi.
• Biarkan anak sapi menyusu kolostrum dari induknyanya setidaknya 24 jam pertama kehidupannya.
“Menyusu yang pertama kali adalah hal yang paling penting dalam kehidupan anak sapi.”
Pengobatan
Begitu gejala dari scouring terlihat, pindahkan anak sapi ke kandang sakit untuk mengurangi penyebaran penyakit; hentikan pemberian susu pada anak sapi. Hari 1. Berikan hanya larutan elektrolit ditamba dengan bikarbonat
(2 liter setiap 4 jam).
Hari 2. Pindahkan anak sapi ke kandang bersih dan berikan 2 dosis elektrolit lagi di pagi hari. Bersihkan dan disinfeksi kandang yang sebelumnya.
Hari 3. Berikan 2 liter larutan elektrolit diikuti oleh 2 liter susu anak sapi pengganti, selang 4 jam, pagi dan malam.
• Jika anak sapi tidak aktif meyusui, berikan cairan melalui selang lambung. • Biarkan anak sapi tetap di kandang sakit sampai gejala selesai dan kemudian
kembalikan ke area anak sapi umum.
• Jika anak sapi tidak menyembuh, pindahkan ke kandang infeksi kronis. • Lakukan vaksinasi sapi dengan Bovac dan Bovilis S sebelum melahirkan. • Mintalah bantuan dokter hewan.
Level 1, 165 Walker Street, North Sydney, NSW 2060 Ph: +61 2 9463 9333 Fax: +61 2 9463 9393