KULIAH I
KULIAH I
FISIOLOGI DAN SEL TUMBUHAN
FISIOLOGI DAN SEL TUMBUHAN
☻
☻
Tumbuhan banyak
Tumbuhan banyak
manfaat dan nilai
manfaat dan nilai
ekonomi
ekonomi
☻
☻
Cakupan tumbuhan
Cakupan tumbuhan
tinggi (Spermatofita)
tinggi (Spermatofita)
☻
☻
Fisiologi
Fisiologi
►
►
Proses
Proses
►
►
Fungsi
Fungsi
☻
☻
Aspek praktis dari
Aspek praktis dari
fisiologi tumbuhan
fisiologi tumbuhan
Faktor keturunan
Faktor lingkungan
Proses internal
Pertumbuhan
dan
perkembangan
KULIAH I
KULIAH I
FISIOLOGI DAN SEL TUMBUHAN
SEL TUMBUHAN
SEL TUMBUHAN
Sel eukariot
Sel eukariot
Terdiri dari dinding sel
Terdiri dari dinding sel
dan protoplas
dan protoplas
Protoplas terdiri dari
Protoplas terdiri dari
membran sel dan
membran sel dan
sitoplasma
sitoplasma
Sitoplasma terdiri dari
Sitoplasma terdiri dari
sitosol , organel dan inti
sitosol , organel dan inti
sel
sel
Antar sel dihubungkan
Antar sel dihubungkan
dengan plasmodesmata
dengan plasmodesmata
Gambar 1.4 (A) Membran , retikulum endoplasma dan
endomembran yang lain pada sel tumbuhan
mempunyai protein yang menempel pada lipid lapis ganda. (B) Foto elektron mikroskop menunjukkan membran sel dari daerah meristem ujung akar
INTI SEL
Gambar 1.5 Model struktur kompleks porus inti. Cincin sejajar terdiri dari 8 subunit setiap subunit tersusun oktagonal dekat membran dalam dan luar inti. Berbagai protein membentuk struktur lain seperti cincin inti, cincin paku, transporter pusat, filamen sitoplasma dan keranjang inti.
RETIKULUM
BADAN
BADAN
GOLGI
GOLGI
DAN
DAN
VESIKULA
VESIKULA
Gambar 1.8 Foto elektron mikroskop aparatus golgi tembakau pada sel ujung akar. Cis,medial
MITOKONDRIA
MITOKONDRIA
Organel respiratori
Organel respiratori
Penghasil energi (ATP)
Penghasil energi (ATP)
Komponen mitokondria
Komponen mitokondria
~membran luar
~membran luar
~matriks mengandung
~matriks mengandung
enzim utk siklus Krebs
enzim utk siklus Krebs
~mebran dalam: 70%
~mebran dalam: 70%
protein dan fosfolipid
protein dan fosfolipid
unik (kardiolipin
unik (kardiolipin
)
)
Gambar 1.11 (A) Foto mikroskop elektron kloroplas dari Phleum protense (18.000 x). (B) Preparat yang sama tetapi dengan perbesaran 52.000 x. (C) Gambar 3 dimensi tumpukan
KROMOPLAS
Gambar 1.12 Kromoplas buah tomat dilihat
dengan elektron
mikroskop pada awal perubahan dari kloroplas ke kromoplas.
Tumpukan grana masih ada tomat dilihat dengan elektron mikroskop
(27.000x) (Gunning dan steer,1996)
PERKEMBANGAN PLASTIDA
PERKEMBANGAN PLASTIDA
PEROKSISOM
PEROKSISOM
Gambar 1.15 (A) Foto mikroskop elektron oleosom disamping peroksisom (B) Diagram pembentukan oleosom , sintesis dan penimbunan minyak dalam fosfolipid lapis ganda retikulum endoplasma. Setelah pelepasan dari retikulum endoplasma, oleosom dikelilingi oleh fosfolipid lapis tunggal yang mengandung protein oleosin
) Gambar 1.14 Foto elektron mikroskop
peroksisom dari sel mesofil menunjukkan adanya kristal-kristal. Peroksisom ini terlihat berdekatan letaknya dengan 2 kloroplas dan mitokondria, mungkin berhubungan fungsi kerjasama ketiganya dalam fotorespirasi
SITOSKELETON
SITOSKELETON
Gambar 1.16 (A) Mikrotubul dari sisi
memanjang. Setiap mikrotubul terdiri dari 13
Gambar 1.17 Model terakhir dari filamen dari monomer protein . (A) Lekukan-lekukan dimer dalam susunan sejajar. (B) Tetramer dari 2
SITOSKELETON
SITOSKELETON
SITOSKELETON
SITOSKELETON
MITOSIS
MITOSIS
Gambar 1.18 Foto mikroskop fluoresen menunjukkan perubahan susunan mikrotubul pada stadia berbeda selama siklus hidup sel pada sel meristem akar gandum. Mikrotubul terwarna hijau dan kuning, sedang DNA terwarna biru. (A-D) Mikrotubul menghilang dan preprofase benang-benang terbentuk mengelilingi inti pada sisi yang kelak menjadi dinding pemisah pada telofase. (E-H) Benang
gelendong pada profase terbentuk pada foci mikrotubul pada kutub. (G-H) Benang-benang pada profase menghilang pada profase akhir. (I-K) Membran inti rusak dan kedua kutub menjadi lebih difuse. Gelendong mitosis tersusun seperti jari-jari sejajar dan kinetokor menempel pada gelendong mikrotubul (Gunning dan Steer, 1996)
MITOSIS
MITOSIS
Gambar 1.18 Foto mikroskop fluoresen menunjukkan perubahan susunan mikrotubul pada stadia berbeda selama siklus hidup sel pada sel meristem akar gandum. Mikrotubul terwarna hijau dan kuning, sedang DNA terwarna biru. (A-D) Mikrotubul menghilang dan preprofase benang-benang terbentuk mengelilingi inti pada sisi yang kelak menjadi dinding pemisah pada telofase. (E-H) Benang
gelendong pada profase terbentuk pada foci mikrotubul pada kutub. (G-H) Benang-benang pada profase menghilang pada profase akhir. (I-K) Membran inti rusak dan kedua kutub menjadi lebih difuse. Gelendong mitosis tersusun seperti jari-jari sejajar dan kinetokor menempel pada gelendong mikrotubul (Gunning dan Steer, 1996)
Gambar 1.19 (A) Diagram siklus sel. (B) Diagram regulasi siklus sel oleh Cyclin Dependent Protein Kinase (CDK). G1, CDK dalam keadaan tidak aktif. CDK menjadi aktif dengan menempel pada siklin G1 (C G1) Dan karena terfosforilasi Pada sisi aktif, Kompleks CDK siklin menyebabkan terjadinya fase transisi ke fase S. Pada akhir fase S siklin G1 terurai menjadi fosfat dan CDK inaktif. Pada G2 , CDK inaktif
menempel pada siklin mitosis atau M Cyclin. Pada saat bersamaan kompleks CDK-Cyclin teraktivasi pada kedua sisi aktif dan penghambatannya. Kompleks CDK-Cyclin tetap dalam keadaan tidak aktif karena sisi penghambatannya terfosforilasi. Kompleks inaktif Gambar 1.19 (A) Diagram siklus sel. (B) Diagram regulasi siklus sel oleh Cyclin Dependent Protein Kinase (CDK). G1, CDK dalam keadaan tidak aktif. CDK menjadi aktif dengan menempel pada siklin G1 (C G1) Dan karena terfosforilasi Pada sisi aktif, Kompleks CDK siklin menyebabkan terjadinya fase transisi ke fase S. Pada akhir fase S siklin G1 terurai menjadi fosfat dan CDK inaktif. Pada G2 , CDK inaktif
menempel pada siklin mitosis atau M Cyclin. Pada saat bersamaan kompleks CDK-Cyclin teraktivasi pada kedua sisi aktif dan penghambatannya. Kompleks CDK-Cyclin tetap dalam keadaan tidak aktif karena sisi penghambatannya terfosforilasi. Kompleks inaktif Gambar 1.19 (A) Diagram siklus sel. (B) Diagram regulasi siklus sel oleh Cyclin Dependent Protein Kinase (CDK). G1, CDK dalam keadaan tidak aktif. CDK menjadi aktif dengan menempel pada siklin G1 (C G1) Dan karena terfosforilasi Pada sisi aktif, Kompleks CDK siklin menyebabkan terjadinya fase transisi ke fase S. Pada akhir fase S siklin G1 terurai menjadi fosfat dan CDK inaktif. Pada G2 , CDK inaktif
menempel pada siklin mitosis atau M Cyclin. Pada saat bersamaan kompleks CDK-Cyclin teraktivasi pada kedua sisi aktif dan penghambatannya. Kompleks CDK-Cyclin tetap dalam keadaan tidak aktif karena sisi penghambatannya terfosforilasi. Kompleks inaktif
PLASMODESMATA
PLASMODESMATA
Gambar 1.20 Plasmodesmata antar sel. (A) Gambar elektron mikroskop dinding pemisah 2 sel yang berdekatan (B) Skematk dinding sel dengan 2 plasmodesmata yang berbeda bentuk. Desmotubul bersambungan dengan retikulum endoplasma dari sel berdekatan. Protein di permukaan luar desmotubul dan permukaan dalam membran sel., kedua
permukaan tersebut diperkirakan dihubungkan oleh protein filamen. Celah antara lapisan protein, dua membran tampaknya mengatur penyaringan molekul melalui plasmodesmata ( (A)Tilney, et al 1991; (B)
PLASMODESMATA
OKSIDASI DAN REDUKSI BESI
OKSIDASI DAN REDUKSI BESI
OKSIDASI DAN REDUKSI BESI
OKSIDASI DAN REDUKSI BESI
POTENSIAL REDOKS
POTENSIAL REDOKS
POTENSIAL REDOKS
POTENSIAL REDOKS
POTENSIAL REDOKS
POTENSIAL REDOKS
POTENSIAL REDOKS
POTENSIAL REDOKS
POTENSIAL REDOKS
POTENSIAL REDOKS
POTENSIAL REDOKS
POTENSIAL REDOKS
POTENSIAL REDOKS
POTENSIAL REDOKS
POTENSIAL MEMBRAN UNTUK
POTENSIAL MEMBRAN UNTUK
MENGGERAKKAN ION
MENGGERAKKAN ION
POTENSIAL MEMBRAN UNTUK
POTENSIAL MEMBRAN UNTUK
MENGGERAKKAN ION
MENGGERAKKAN ION
POTENSIAL MEMBRAN UNTUK
POTENSIAL MEMBRAN UNTUK
MENGGERAKKAN ION
MENGGERAKKAN ION
POTENSIAL MEMBRAN UNTUK
POTENSIAL MEMBRAN UNTUK
MENGGERAKKAN ION
MENGGERAKKAN ION
Gambar 1.21 Transpor melawan gradien potensial elektrokimia. Transpor ini
membutuhkan agen yang menggerakkan larutan bermuatan dari satu tempat ke tempat lain untuk mengatasi perbedaan potensial elektrokimia dan
Gambar 1.22 Pembebasan potensial listrik melalui difusi ion. Tempat 2 mempunyai konsentrasi
garam lebih tinggi dari pada tempat 1 (anion tidak diperlihatkan). Jika membran permeabel
STRUKTUR, NAMA DAN
STRUKTUR, NAMA DAN
KLASIFIKASI ASAM AMINO
KLASIFIKASI ASAM AMINO
STRUKTUR, NAMA DAN
STRUKTUR, NAMA DAN
KLASIFIKASI ASAM AMINO
ASAM AMINO DENGAN GUGUS R
ASAM AMINO DENGAN GUGUS R
POLAR
POLAR
ASAM AMINO DENGAN GUGUS R
ASAM AMINO DENGAN GUGUS R
POLAR
POLAR
ASAM AMINO DENGAN GUGUS R
ASAM AMINO DENGAN GUGUS R
POLAR
POLAR
ASAM AMINO DENGAN GUGUS R
ASAM AMINO DENGAN GUGUS R
POLAR
POLAR
ASAM AMINO DENGAN GUGUS R
ASAM AMINO DENGAN GUGUS R
POLAR
POLAR
ASAM AMINO DENGAN GUGUS R
ASAM AMINO DENGAN GUGUS R
POLAR
POLAR
ASAM AMINO DENGAN GUGUS R
ASAM AMINO DENGAN GUGUS R
POLAR
ASAM AMINO DENGAN GUGUS R
ASAM AMINO DENGAN GUGUS R
BASA ATAU ASAM
BASA ATAU ASAM
ASAM AMINO DENGAN GUGUS R
ASAM AMINO DENGAN GUGUS R
BASA ATAU ASAM
2.1 Kandungan air tumbuhan
2.1 Kandungan air tumbuhan
۞
۞
Tergantung
Tergantung
aktivitas
aktivitas
sel
sel
atau
atau
jarungan
jarungan
۞
۞
Konsentrasi
Konsentrasi
berkisar
berkisar
10
10
-
-
95%
95%
۞
۞
Astronot
Astronot
mencari
mencari
air
air
di
di
luar
luar
angkasa
angkasa
۞
۞
Xerofit
Xerofit
hidup
hidup
dalam
dalam
keadaan
keadaan
air
air
terbatas
terbatas
۞
۞
Faktor
Faktor
pembatas
pembatas
didaerah
didaerah
pertanian
pertanian
۞
۞
Begitu pentingnya air ini dalam proses kehidupan
Begitu pentingnya air ini dalam proses kehidupan
sehingga Salisbury dan Ross (1992) menyatakan
sehingga Salisbury dan Ross (1992) menyatakan
bahwa
bahwa
fisiologi tumbuhan adalah belajar tentang air.
fisiologi tumbuhan adalah belajar tentang air.
Setuju atau
Setuju atau
tidak atas pernyataan tersebut tergantung alasan setiap
tidak atas pernyataan tersebut tergantung alasan setiap
orang.
orang.
Kuliah II
Kuliah II
AIR DAN TUMBUHAN
2.2
2.2
Molekul air
Molekul air
۞
۞
Air bersifat polar, membentuk ikatan kovalen antara atom H dan O
Air bersifat polar, membentuk ikatan kovalen antara atom H dan O
.
.
Ikatan kovalen kuat dan sangat stabil.
Ikatan kovalen kuat dan sangat stabil.
Ikatan hidrogen antar molekul sesamanya.
Ikatan hidrogen antar molekul sesamanya.
Kekuatan katan hidrogen dibandingkan dengan ikatan kovalen 1:20.
Kekuatan katan hidrogen dibandingkan dengan ikatan kovalen 1:20.
Molekul air bermuatan positif pada H dan negatif pada OH. diseba
Molekul air bermuatan positif pada H dan negatif pada OH. diseba
bkan karena:
bkan karena:
* Kedua atom hidrogen pada air berjarak 105
* Kedua atom hidrogen pada air berjarak 105
oo.
.
*
*
Ikatan antara O
Ikatan antara O
-
-
H terpolarisasi karena tidak sama dalam sharing elektron
H terpolarisasi karena tidak sama dalam sharing elektron
sehingga O lebih elektronegatif dan H bermuatan positif.
sehingga O lebih elektronegatif dan H bermuatan positif.
*Oksigen tidak mempunyai elektron yang dipakai bersama
*Oksigen tidak mempunyai elektron yang dipakai bersama
-
-
sama (bentuk
sama (bentuk
tetrahidral)
2
2
.3
.3
Sifat kimia dan fisik air
Sifat kimia dan fisik air
۞
۞
S
S
ifat fisik air tidak berwarna (transparan), tidak berbau dan tid
ifat fisik air tidak berwarna (transparan), tidak berbau dan tid
ak berasa
ak berasa
dan mempunyai sifat yang unik (Maxist).
dan mempunyai sifat yang unik (Maxist).
۞
۞
Sifat anomali beku (es) volume > 9% dibandingkan fase cair, BJ <
Sifat anomali beku (es) volume > 9% dibandingkan fase cair, BJ <
air
air
→
→
es
es
mengapung
mengapung
.
.
۞
۞
P
P
anas penguapan tinggi 540 kalori/gram air, 100
anas penguapan tinggi 540 kalori/gram air, 100
ooC : 580 kalori ,25
C : 580 kalori ,25
ooC. BM
C. BM
air adalah 18, H
air adalah 18, H
22S 34, amonia 17 , titik didih air 100
S 34, amonia 17 , titik didih air 100
ooC sedangkan H
C sedangkan H
2 2S
S
mendidih pada t.
mendidih pada t.
-
-
62
62
ooC dan perlu 132 kalori/garam.
C dan perlu 132 kalori/garam.
۞
۞
Panas spesifik air panas untuk 1 gram,
Panas spesifik air panas untuk 1 gram,
↑
↑
1
1
ooC dari 15
C dari 15
ooC ke 16
C ke 16
ooC
C
Air menyerap banyak energi panas tetapi sedikit peningkatan tem
Air menyerap banyak energi panas tetapi sedikit peningkatan tem
peratur
peratur
→
→
t.
t.
stabil
۞
۞
Air mempunyai karakteristik yang lain yaitu menbentuk ikatan:
Air mempunyai karakteristik yang lain yaitu menbentuk ikatan:
►
►
Kohesi. ikatan antar molekul air
Kohesi. ikatan antar molekul air
→
→
tegangan permukaan.
tegangan permukaan.
►
►
Adesi.ikatan antara molekul air dan substansi lain dengan atom
Adesi.ikatan antara molekul air dan substansi lain dengan atom
oksigen dan nitrogen banyak seperi selulosa, tanah, liat, protei
oksigen dan nitrogen banyak seperi selulosa, tanah, liat, protei
n, dan
n, dan
sebagainya
sebagainya
.
.
Keduanya dapat menyebabkan daya kapilaritas
Keduanya dapat menyebabkan daya kapilaritas
۞
۞
Air , pelarut universal. untuk senyawa hidrofik khususnya senyaw
Air , pelarut universal. untuk senyawa hidrofik khususnya senyaw
a
a
bermolekul kecil dengan gugus hidroksil (
bermolekul kecil dengan gugus hidroksil (
-
-
OH) dan amino (
OH) dan amino (
-
-
NH
NH
22) seperti
) seperti
mono
A
A
ir menyerap sedikit sinar UV dan sinar tampak.
ir menyerap sedikit sinar UV dan sinar tampak.
Penyerapan sinar merah panjang (>1,2
Penyerapan sinar merah panjang (>1,2
µ
µ
m) lebih
m) lebih
kuat,
kuat,
radiasi
radiasi
→
→
getaran dan rotasi atom hidrogen
getaran dan rotasi atom hidrogen
dan oksigen
dan oksigen
→
→
↑
↑
gerakan dalam bentuk panas.
gerakan dalam bentuk panas.
Ketiga sinar tersebut tidak berpengaruh terhadap
Ketiga sinar tersebut tidak berpengaruh terhadap
struktur ,sifat kimia dan sifat fisik lainnya.
struktur ,sifat kimia dan sifat fisik lainnya.
Air berinteraksi sangat kuat dengan radiasi
Air berinteraksi sangat kuat dengan radiasi
berenergi tinggi seperti sinar alfa, beta ,gamma
berenergi tinggi seperti sinar alfa, beta ,gamma
dan sinar x
dan sinar x
→
→
terurai menjadi H+ dan
terurai menjadi H+ dan
radikal bebas
radikal bebas
lainnya yaitu OH
lainnya yaitu OH
-
-
Kedua ion tersebut sangat
Kedua ion tersebut sangat
reaktif.
reaktif.
Air bereaksi dengan senyawa metabolit seperti
Air bereaksi dengan senyawa metabolit seperti
ester organik, peptida, protein. Polisakarida, dan
ester organik, peptida, protein. Polisakarida, dan
lain
lain
-
-
lainnya. Hasilnya yaitu
lainnya. Hasilnya yaitu
produk hidrolisis. Air
produk hidrolisis. Air
juga berdisosiasi
juga berdisosiasi
Keseimbangan H+ dan OH
Keseimbangan H+ dan OH
-
-
dapat mengatur pH
dapat mengatur pH
sel.
2.4 Fungsi air 2.4 Fungsi air
1. Sebagai komponen sel terbesar 1. Sebagai komponen sel terbesar
2. Pelarut unsur hara dan media transportasi 2. Pelarut unsur hara dan media transportasi 3. Media yang baik untuk reaksi biokimia 3. Media yang baik untuk reaksi biokimia
4. Reaktan pada beberapa reaksi metabolisma misalnya
4. Reaktan pada beberapa reaksi metabolisma misalnya fotosintesisfotosintesis 5. Pembentuk struktur sel melalui pengaturan tekanan
5. Pembentuk struktur sel melalui pengaturan tekanan turgur turgur misalnya daun.misalnya daun. 6. Media pergerakan gamet dalam peristiwa pembuahan
6. Media pergerakan gamet dalam peristiwa pembuahan 7. Media pada penyebaran anakan atau propagul misal
7. Media pada penyebaran anakan atau propagul misal kelapakelapa 8. Pengatur pergerakan tumbuhan karena keluar
8. Pengatur pergerakan tumbuhan karena keluar--masuknya air masuknya air misalnyamisalnya pergerakan diurnal, pembukaan dan penutupan stimata,
pergerakan diurnal, pembukaan dan penutupan stimata, bbunga unga mekar, dan mekar, dan sebagainya.
sebagainya.
9. Pengatur pemanjangan sel dan pertumbuhan. 9. Pengatur pemanjangan sel dan pertumbuhan. 10. Penstabil temperatur
10. Penstabil temperatur
11.Penting dalam proses evolusi ada tumbuhan daerah
11.Penting dalam proses evolusi ada tumbuhan daerah kering kering (xerofit), (xerofit), sedang (mesofit) dan hidrofit
2.5 Pergerakan air
1. Aliran massa:
2. Difusi
3. Imbibisi
4 .Osmosis
5. Dialisis
Potensial air sel
►Untuk mengetahui status energi air sel.
(1)menentukan arah dan gerakan air mengalir
dari tempat berpotensial air ↑ke tempat ↓
(2) memonitor status air tumbuhan.→
alat diagnostik air sel atau
jaringan defisit air, cekaman air dan sebagainya.
►Potensial air = potensial kimia air , tanda Psi (Ψ),
dan
satuan Psi, bar, atm atau mega Pascal (MPa).
1 Mpa=10 atm (1 atm=760 mm Hg=
14,7 lbs sq in-1)=10 bar=147 Psi.
tanda nilai negative
Cara pengukuran potensial air
Cara pengukuran potensial air
Cara ekuilibrium uap:
Cara psikrometer kamar bertekanan atau tekanan bom
Gambar 2.3. Gambaran potensial air dan komponenya di daerah berbeda-beda pada jalur transportasi mulai dari tanah melalui tanaman sampai ke atmosfer. Potensial air (Ψw), potensial osmotik (Ψs),dan gravitasi (Ψg), ditentukan Ψw. Pada udara, hanya kelembaban relatif (RT/Vw x ln[RH]) yang penting.
Rumus potensial air
Rumus potensial air
Ψ
Ψ
air
air
=
=
Ψ
Ψ
p
p
+
+
Ψ
Ψ
s
s
+
+
Ψ
Ψ
m
m
+
+
Ψ
Ψ
g
g
Ψ
Ψ
air
air
= potensial air,
= potensial air,
Ψ
Ψ
p
p
= potensial tekanan,
= potensial tekanan,
Ψ
Ψ
s
s
= potensial larutan,
= potensial larutan,
Ψ
Ψ
m
m
= potensial matriks
= potensial matriks
Ψ
lanjutan
lanjutan
Karena
Karena
Ψ
Ψ
m dan
m dan
Ψ
Ψ
g nilainya sangat kecil
g nilainya sangat kecil
dan dapat diabaikan maka rumus
dan dapat diabaikan maka rumus
disederhanakan
disederhanakan
menjadi
menjadi
Ψ
Ψ
air
air
=
=
Ψ
Ψ
p
p
+
+
Ψ
Ψ
s
s
Ψ
Ψ
p walaupun nilainya positif tetapi
p walaupun nilainya positif tetapi
sangat kecil dan dapat
sangat kecil dan dapat
diabaikan sehingga rumus
diabaikan sehingga rumus
menjadi lebih sederhana lagi
menjadi lebih sederhana lagi
Ψ
Contoh soal
Contoh soal
Berapakah potensial air pada
Berapakah potensial air pada
larutan sukrosa 1m pada temperatur
larutan sukrosa 1m pada temperatur
30
30
o
o
C?
C?
Ψ
Ψ
air=
air=
-
-
(1)(1)(0,00831)(303)
(1)(1)(0,00831)(303)
mol/l airxlMPa/mol Kx K
mol/l airxlMPa/mol Kx K
=
=
-
-
2,518 Mpa
2,518 Mpa
Berapakah
Berapakah
Ψ
Ψ
air bila
air bila
temperatur 0
temperatur 0
o
o
C?
C?
Ψ
Ψ
air=
air=
-
-
(1)(1)(0,00831)(273)
(1)(1)(0,00831)(273)
=
=
-
-
2
2
,269 MPa
,269 MPa
Faktor
Faktor
-
-
faktor yang mempengaruhi
faktor yang mempengaruhi
potensial air sel
potensial air sel
Temperatur
Solute dan imbiban
Tekanan atau tegangan
Penyerapan air dari tanah
melalui akar
1. Tanah liat : KH kecil
2. Tanah humus :memperkecil KH
3. Tanah pasir : KH Besar
Gambar 2.4. Akar sebagai organ penyerapan dengan bagian aktif penyerapan
(rambut akar) dan berkas pengangkut xilem(merah) dan floem (biru).
Gambar 5. Absorbsi air secara simplas, transmembran dan apoplas
SIMPLAS APOPLAS EPIDERMIS ENDODERMIS XILEM FLOEM ENDODERMIS Titik caspariGambar
Gambar
2.
2.
8. Gelembung udara dalam lumen
8. Gelembung udara dalam lumen
trakheid penyebab embolisme.
Gambar 2.9. Guttasi pada daun strawberry (Fragaria grandiflora). Pada pagi hari, daun mengeluarkan tetesan air melalui hidatoda, yang terletak pada batas daun. Bunga muda dapat juga
●
●
Tumbuhan statis : terestrial,
Tumbuhan statis : terestrial,
epifit, akuatik
epifit, akuatik
●
●
tumbuhan terestrial:
tumbuhan terestrial:
hubungan kontinum tanah
hubungan kontinum tanah
(sumber air,source),
(sumber air,source),
tumbuhan, atmosfer
tumbuhan, atmosfer
(penampungan
(penampungan
air ,sink)
air ,sink)
Kuliah III
Kuliah III
TRANSPIRASI
TRANSPIRASI
Pergerakan
Pergerakan
air
air
dan
dan
uap
uap
air
air
Tumbuhan
Atmosfer
tanah
Peranan
Peranan
transpirasi
transpirasi
●
●
Pengaturan oleh epidermis
Pengaturan oleh epidermis
st
st
omata,lapisan kutikula
omata,lapisan kutikula
●
●
Air tumbuhan
Air tumbuhan
:
:
tercukupi, defisit
tercukupi, defisit
?
?
●
●
Defisit air layu (reversibel)
Defisit air layu (reversibel)
-
-
layu
layu
akut
Definisi , hubungan transpirasi
Definisi , hubungan transpirasi
dan fotosintesis
dan fotosintesis
(a)
(a)
Transpirasi kehilangan air
Transpirasi kehilangan air
tumbuhan hidup (bentuk uap
tumbuhan hidup (bentuk uap
air)
air)
menuju ke atmosfer.
menuju ke atmosfer.
100% air diserap 1% untuk
100% air diserap 1% untuk
tumbuhan,99%
tumbuhan,99%
ditranspirasikan
ditranspirasikan
(b) Evaporasi dari benda mati
(b) Evaporasi dari benda mati
tanah,batu
tanah,batu
(c) Evapotransirasi =a+b
Efisiensi penggunaan air oleh
Efisiensi penggunaan air oleh
tumbuhan
tumbuhan
Dengan rasio transpirasi (RT).
Dengan rasio transpirasi (RT).
Rumus sebagai berikut:
Rumus sebagai berikut:
RT= banyak H2O
RT= banyak H2O
ditranspirasikan/banyak CO2
ditranspirasikan/banyak CO2
diasimilasikan
diasimilasikan
●
●
Nilai rasio transpirasi adalah
Nilai rasio transpirasi adalah
berkisar antara 200 dan 500
●
●
Efisiensi penggunaan air 3
Efisiensi penggunaan air 3
kelompok tumbuhan
kelompok tumbuhan
:
:
CAM 50
CAM 50-
-
100 gram air diuapkan
100 gram air diuapkan
Untuk mengambil CO2 sebanyak 1
Untuk mengambil CO2 sebanyak 1
gram
gram
C4 250
C4 250-
-
300 gram air diuapkan dan 1
300 gram air diuapkan dan 1
gram CO2 diambil.
gram CO2 diambil.
C3 400
Macam
Macam
-
-
macam transpirasi
macam transpirasi
Transpirasi stomata
Transpirasi stomata
Transpirasi kutikular
Transpirasi kutikular
Transpirasi lentisel
Transpirasi lentisel
Energi penguapan
Energi penguapan
Energi matahari diberikan pada daun melalui
Energi matahari diberikan pada daun melalui
tiga cara yaitu:
tiga cara yaitu:
Sebagai cahaya yang langsung.
Sebagai cahaya yang langsung.
Radiasi termal
Radiasi termal
Aliran udara hangat menembus daun.
Aliran udara hangat menembus daun.
Sedikit energi konduktif
Siklus diurnal laju transpirasi
Siklus diurnal laju transpirasi
sejalan dengan radiasi
sejalan dengan radiasi
(temperatur): grafik
(temperatur): grafik
Transpirasi
Transpirasi
efek pendinginan
efek pendinginan
(?)
Pengukuran Laju Transpirasi
Pengukuran Laju Transpirasi
Kualitatif dan
Kualitatif dan
Kuantitatif
Kuantitatif
:
:
satuan g uap air / detik /
satuan g uap air / detik /
tumbuhan
tumbuhan
,
,
atau
atau
g/jam atau
g/jam atau
mg/cm2/detik.
mg/cm2/detik.
liter/ha/hari
liter/ha/hari
Cara pengukuran laju
Cara pengukuran laju
transpirasi
transpirasi
1
1
).
).
Metode gravimetri
Metode gravimetri
= metode
= metode
pot = metode lisimeter.
pot = metode lisimeter.
Cara ini sangat sederhana,
Cara ini sangat sederhana,
langsung hasil, terpercaya dan
langsung hasil, terpercaya dan
dapat digunakan untuk penelitian
dapat digunakan untuk penelitian
maupun praktikum.
maupun praktikum.
Kelemahan dihitung juga hasil
Kelemahan dihitung juga hasil
fotosintesis bersih
Lanjutan
Lanjutan
2
2
).
).
Higrometer, analizer infra
Higrometer, analizer infra
merah ataupun psikrometer
merah ataupun psikrometer
.
.
Dengan absorben /CaCl2, atau
Dengan absorben /CaCl2, atau
P2O5..
P2O5..
Untuk tumbuhan di lapang,
Untuk tumbuhan di lapang,
digunakan tenda plastik
digunakan tenda plastik
transparan.
transparan.
3
3
).Cara lain dengan
).Cara lain dengan
porometer.
porometer.
Daun sebagai objek pengukuran
Lanjutan
Lanjutan
4
4
).
).
Kertas saring + Cobalt Chlorida (3
Kertas saring + Cobalt Chlorida (3
-
-5%)
5%)
Kualitatif dan kuantitatif
Kualitatif dan kuantitatif
Kertas berwarna biru cerah dalam keadaan
Kertas berwarna biru cerah dalam keadaan
kering dan
kering dan
merah muda (pink) jika dalam keadaan
merah muda (pink) jika dalam keadaan
basah.
basah.
5)
5)
.
.
Potometer
Potometer
dapat digunakan untuk
dapat digunakan untuk
pengukuran semikuantitatif. Laju transpirasi
pengukuran semikuantitatif. Laju transpirasi
(LT) dihitung dengan rumus sederhana
(LT) dihitung dengan rumus sederhana
sebagai berikut:
sebagai berikut:
LT = panjang perjalanan gelembung (mm) x
LT = panjang perjalanan gelembung (mm) x
luas lubang pipa (mm2)
luas lubang pipa (mm2)
Dengan satuan mm3 /g tanaman/jam
Pertukaran gas antara daun
Pertukaran gas antara daun
dan atmosfer melalui stomata
dan atmosfer melalui stomata
Uap air keluar ,CO2 dan O2
Uap air keluar ,CO2 dan O2
masuk tubuh tumbuhan
masuk tubuh tumbuhan
* Melalui stomata epidermis (
* Melalui stomata epidermis (
mulut daun ) Stomata terdapat
mulut daun ) Stomata terdapat
juga pada
juga pada
buah misalnya jeruk, pisang,
buah misalnya jeruk, pisang,
timun dan apokat
Faktor
Faktor-
-faktor berperan dalam buka
faktor berperan dalam buka-
-
tutup
tutup
stomata
stomata
:
:
1.
1.Cahaya . siang membuka, dan malam menutupCahaya . siang membuka, dan malam menutup 2.
2.Karbon dioksida (CO2): CO2 tinggi stomata menutup dan O2 Karbon dioksida (CO2): CO2 tinggi stomata menutup dan O2 rendah membuka.
rendah membuka.
Potensial air : Potensial air rendah stomata menutup
Potensial air : Potensial air rendah stomata menutup
3.
3.Temperatur: Temperatur tinggi 30Temperatur: Temperatur tinggi 30--35oC , stomata menutup 35oC , stomata menutup 4.
4. Angin: Angin membawa CO2 masuk ke dalam stomata, Angin: Angin membawa CO2 masuk ke dalam stomata, stomata menutup sebagian/parsial.
stomata menutup sebagian/parsial.
I
I5.I5.Ion Kalium/Potassium (K+) K+ masuk sel penutup stomata on Kalium/Potassium (K+) K+ masuk sel penutup stomata membuka.
membuka.
Besarnya lubang tergantung pada konsentrasi
Besarnya lubang tergantung pada konsentrasi
K+.(cahaya, epidermis ,pH)
K+.(cahaya, epidermis ,pH)
Asam absisat (ABA) Fitohormon ini memacu penutupan
Asam absisat (ABA) Fitohormon ini memacu penutupan
stomata(10
stomata(10--6 M) 6 M)
ABA di tiga tempat yaitu (a) sitoplasma (sintesis) (b)
ABA di tiga tempat yaitu (a) sitoplasma (sintesis) (b)
kloroplas ( akumulasi) dan (3) dinding sel (
kloroplas ( akumulasi) dan (3) dinding sel (
pembukaan dan penutupan stomata)
Asesori pada daun lain
Asesori pada daun lain
●
●
Kutikula
Kutikula
●
●
Trikoma
Trikoma
Stomata
Stomata
* Bentuk, ukuran lubang P=20
* Bentuk, ukuran lubang P=20
µ
µ
m ,L= 10
m ,L= 10
-
-
20
20
µ
µ
m, 1
m, 1
µ
µ
m dilewati 4000 molekul air
m dilewati 4000 molekul air
* Bentuk sel penutup: ginjal dan halter (lihat gambar)
* Bentuk sel penutup: ginjal dan halter (lihat gambar)
* Kerapatan 2500
* Kerapatan 2500
-
-
40000 stomata/cm2
40000 stomata/cm2
* Lokasi di daun permukaan atas, bawah saja atau
* Lokasi di daun permukaan atas, bawah saja atau
keduanya
keduanya
* Posisi dari permukaan daun rata, menonjol dan
* Posisi dari permukaan daun rata, menonjol dan
tenggelam
Pengukuran lubang stomata
Pengukuran lubang stomata
* Destruktif atau utuh.
* Destruktif atau utuh.
* Berbagai cara
* Berbagai cara
1. Pengamatan
1. Pengamatan
langsung dibawah mikroskop,
langsung dibawah mikroskop
,
menghitung jumlah stomatanya.
menghitung jumlah stomatanya.
sulit , perlu waktu lama.,tidak dapat untuk daun yang
sulit , perlu waktu lama.,tidak dapat untuk daun yang
bersisik dan berrambut pada epidermisnya.
bersisik dan berrambut pada epidermisnya.
2. Mengupas epidermis daun yang telah diolesi permukaan
2. Mengupas epidermis daun yang telah diolesi permukaan
nya
nya
dengan minyak silikon,
dengan minyak silikon
,
selulosa asetat atau
selulosa asetat atau
kolodion
kolodion. Kupas
. Kupas
-
-
oles dapat berulang
oles dapat berulang
-
-
ulang. Kekurangan
ulang. Kekurangan
tidak cocok untuk stomata tenggelam.
tidak cocok untuk stomata tenggelam.
3. Dengan membuat irisan epidermis daun , dimasukkan ke
3. Dengan membuat irisan epidermis daun , dimasukkan ke
dalam etil alkohol absolut. untuk mendehidrasi dan
dalam etil alkohol absolut. untuk mendehidrasi dan
mengeraskan dinding sel dan mematikannya
mengeraskan dinding sel dan mematikannya
sehingga
sehingga
stomata tetap berada dalam keadaan seperti semula.
stomata tetap berada dalam keadaan seperti semula.
Potongan epidermis diamati di bawah mikroskop. Dan cara
Potongan epidermis diamati di bawah mikroskop. Dan cara
ini hanya dapat dipraktekkan pada daun yang mudah dikupas
ini hanya dapat dipraktekkan pada daun yang mudah dikupas
epidermisnya
Lanjutan
Lanjutan
Cara infiltrasi dengan xilen, benzene atau kerosen pada
Cara infiltrasi dengan xilen, benzene atau kerosen pada
permukaan daun. Perluasan infiltrasi diamati dan
permukaan daun. Perluasan infiltrasi diamati dan
dihitung waktunya (detik).. Relatif kasar, cepat
dihitung waktunya (detik).. Relatif kasar, cepat
mudah diperlihatkan , berguna untuk pekerjaan di
mudah diperlihatkan , berguna untuk pekerjaan di
lapangan, perlu kalibrasi dengan mikroskop
lapangan, perlu kalibrasi dengan mikroskop
langsung atau cetakan epidermis.
langsung atau cetakan epidermis.
Porometer. tabung kecil ( gelas atau plastik) menjepit
Porometer. tabung kecil ( gelas atau plastik) menjepit
daun. Laju gas lewat epidermis daun diukur. Laju
daun. Laju gas lewat epidermis daun diukur. Laju
ini
ini
→
→
resistensi semua stomata dalam tabung.
resistensi semua stomata dalam tabung.
Resistensi>lubang stomata < ( detik per cm) ,
Resistensi>lubang stomata < ( detik per cm) ,
dapat dikonversikan ke besaran lubang stomata
dapat dikonversikan ke besaran lubang stomata
bila sudah dibuat kurva kaliberasi, hanya untuk
bila sudah dibuat kurva kaliberasi, hanya untuk
daun 2 sampai 3 cm2 dan kerapatan stomata
daun 2 sampai 3 cm2 dan kerapatan stomata
40.000 stomata per cm2 , hasil lebih akurat.
40.000 stomata per cm2 , hasil lebih akurat.
●
●
Porometer ada 2 macam yaitu aliran dan
Porometer ada 2 macam yaitu aliran dan
difusi
Pergerakan uap air
Pergerakan uap air
Pertukaran gas dan melalui
Pertukaran gas dan melalui
stomata
stomata
Gambar 3.2. Perjalanan air melalui daun. Air didorong dari xilem ke dinding sel mesofil dan berevaporasi ke ruang udara daun. Uap air berdifusi melalui ruang udara daun, lubang stomata menembus lapisan pembatas di permukaan daun. Karbon dioksida masuk ke dalam daun sepanjang gradien konsentrasi.
Resistensi daun dibagi 2 .
Resistensi daun dibagi 2 .
●
●
Resistensi internal ( resistensi
Resistensi internal ( resistensi
stomata ,Ra).
stomata ,Ra).
●
●
Resistensi eksternal (Rb) adalah
Resistensi eksternal (Rb) adalah
lapisan udara lembab yang
lapisan udara lembab yang
menyelimuti permukaan luar daun
menyelimuti permukaan luar daun
sehingga menghambat pergerakan
sehingga menghambat pergerakan
air dari daun ke atmosfer
F
F
luks Transpirasional
luks Transpirasional
F
F
luks Transpirasional = C1 dan C2
luks Transpirasional = C1 dan C2
=konsentrasi uap air dalam ruang
=konsentrasi uap air dalam ruang
substomata dan atmosfer,
substomata dan atmosfer,
R1 = resistensi stomata dan R2 =
R1 = resistensi stomata dan R2 =
resistensi permukaan luar daun.
resistensi permukaan luar daun.
Satuan FT=
Satuan FT=
µ
µ
g uap air / cm 2
g uap air / cm 2
/detik dan C =
/detik dan C =
µ
µ
g uap air / cm3
g uap air / cm3
sehingga satuan R= detik /cm
sehingga satuan R= detik /cm
●
Gambar 3.4. Ketergantungan fluks transpirasi pada lubang stomara tumbuhan zebra (Zebrina pendula) pada udara diam dan bergerak. Lapisan pembatas lebih besar dan membatasi laju transpirasi dibandingkan pada udara bergerak. Hasilnya adalah pada udara diam, lubang stomata kurang mengatur kelebihan transpirasi. (Bange, 1953)
Antitranspirasi pada tumbuhan
Antitranspirasi pada tumbuhan
* Untuk mengurangi laju transpirasi
* Untuk mengurangi laju transpirasi
untuk lahan pertanian,
untuk lahan pertanian,
perkebunan,nurseri,dsb
perkebunan,nurseri,dsb
* Air mahal, terbatas
* Air mahal, terbatas
* Penggunaan antitranspirasi
* Penggunaan antitranspirasi
Contoh
Contoh
-
-
contoh antitranspirasi adalah
contoh antitranspirasi adalah
minyak silikon, plastik dan lilin cair
minyak silikon, plastik dan lilin cair
fenilmekuri asetat 10
fenilmekuri asetat 10
-
-
4
4
M
M
, ABA
, ABA
L
L
aju fotosintesis bersih :
aju fotosintesis bersih :
Laju fotosintesis bersih dihitung
Laju fotosintesis bersih dihitung
dengan mempertimbangkan
dengan mempertimbangkan
resistensi CO
resistensi CO
2
2
yang bergerak
yang bergerak
dari fase cair di dinding sel dan
dari fase cair di dinding sel dan
sitoplasma sel mesofil (R3).
R3
R2
R1
C2
-C1
+
+
Teori kohesi
Teori kohesi
●
●
Sifat kohesi air yang bertahan dalam kolom
Sifat kohesi air yang bertahan dalam kolom
kontinyu dikenal dengan teori kohesi.
kontinyu dikenal dengan teori kohesi.
●
●
Kohesi air terjadi mulai dari daun sampai
Kohesi air terjadi mulai dari daun sampai
akar.
akar.
●
●
Kekuatan tenaga air mendorong cairan
Kekuatan tenaga air mendorong cairan
xilem dari akar sampai daun pohon tertinggi.
xilem dari akar sampai daun pohon tertinggi.
●
●
Perbedaan tekanan sampai
Perbedaan tekanan sampai
-
-
26 MPa.
26 MPa.
●
●
Perjalanan cairan xilem naik sampai ujung
Perjalanan cairan xilem naik sampai ujung
tumbuhan adalah melawan gravitasi.
tumbuhan adalah melawan gravitasi.
●
●
Nilainya diabaikan dibuktikan oleh
Nilainya diabaikan dibuktikan oleh
Rosenberg,1954
Rosenberg,1954
→
→
untuk menaikkan 1 mole
untuk menaikkan 1 mole
air
air
,
,
25 m hanya diperlukan 1 kalori
25 m hanya diperlukan 1 kalori
Apakah daya dorong mencapai ujung
Apakah daya dorong mencapai ujung
pohon 100 m atau lebih ?
pohon 100 m atau lebih ?
1.Tekanan akar /pompa dari akar. Terlalu
1.Tekanan akar /pompa dari akar. Terlalu
kecil 0,2
kecil 0,2
-
-
0,3 MPa
0,3 MPa
≈
≈
20
20
-
-
30 m untuk
30 m untuk
mentranspor air dengan ketinggian 100 m
mentranspor air dengan ketinggian 100 m
lebih yang memerlukan 3 MPa.
lebih yang memerlukan 3 MPa.
2. Teori tekanan kohesi Tenaga dorong besar
2. Teori tekanan kohesi Tenaga dorong besar
(3MPa) dengan perbedaan potensial kurang
(3MPa) dengan perbedaan potensial kurang
lebih 100 MPa.).,xilem harus dibawah
lebih 100 MPa.).,xilem harus dibawah
tekanan, air meregang dan xilem kuat
tekanan, air meregang dan xilem kuat
dengan tekanan.
dengan tekanan.
3. Teori kompensasi tekanan. Yang
3. Teori kompensasi tekanan. Yang
kontroversi dengan validitas teori kohesi.
kontroversi dengan validitas teori kohesi.
4. Daya kapilaritas. Pergerakan air karena kohesi dan
4. Daya kapilaritas. Pergerakan air karena kohesi dan
adesi h=14,87/r (h=tinggi air dalam pipa kapiler,
adesi h=14,87/r (h=tinggi air dalam pipa kapiler,
dan r = jari
dan r = jari
-
-
jari dalam
jari dalam
µ
µ
m). Hasil percobaan
m). Hasil percobaan
menunjukkan
menunjukkan
Tinggi kolom air dalam pipa kapiler
Tinggi kolom air dalam pipa kapiler
Jari
Jari
-
-
jari (
jari (
µ
µ
m)
m)
Tinggi kolom (m)
Tinggi kolom (m)
10 1,
10 1,
4877
4877
40 (trakheid)
40 (trakheid)
0,37
0,37
100
100
0,148
0,148
0,005 (lubang dinding sel)
0,005 (lubang dinding sel)
2975
2975
Jadi daya kapilaritas tidak mempunyai tenaga cukup
Jadi daya kapilaritas tidak mempunyai tenaga cukup
untuk menarik air pada pohon tinggi karena jari
untuk menarik air pada pohon tinggi karena jari
-
-jari lubangnya yang terlalu besar.
jari lubangnya yang terlalu besar.
.
.
1
KULIAH IV
UNSUR HARA DAN SIMPTOM
DEFISIENSI
Isnaini Nurwahyuni
JURUSAN BIOLOGI, FMIPA
NUTRISI MINERAL
TUMBUHAN TIDAK BERPINDAH TEMPAT
DAN AUTOTROF
KEBUTUHAN HIDUP TUMBUHAN
- 16 unsur esensial t.d 3 molekul dan 13 unsur
hara
ANALISIS BAHAN ANORGANIK PENYUSUN
TUMBUHAN
Gambar 4.1. Struktur kimia senyawa pengkelat DTPA ( A) dan yang
sudah mengkelat Fe 3+Melalui interaksi dengan 3 atom Nitrogen dan 3
oksigen terionisasi dari gugus karboksilat (Sievers dan Bailar, 1962).
Hasilnya adalah struktur cincin mengikat Ion metal dan menetralisir
larutan di lingkungan. Selama pengambilan zat besi Pada permukaan
akar, Fe 3+ direduksi menjadi Fe 2+ dan dihasilkan DTPA-Besi
7
HARA ESENSIAL DAN DEFISIENSI
Perlu pengamatan visual defisinsi
*Sebagai alat diagnostik :cermat,catat waktu dan lokasi
simptom
*Gejala sering mirip dapat rancu dengan stres lingkungan lain
(keseimbangan ion,pH,dsb) dan patogen
Perkembangan simptom
*Penyakit akut dan penyakit kronis
Mobilitas nutrien
*Unsur mobil:N,K simptom pada daun tua
*UNSUR Semi mobil:S,Mg Simptom dari semua bagian
*Unsur immobil:Ca,B,Fe Simptom pada pucuk
Kompetisi antar unsur
*Fe Kompetisi dengan Cu,Zn,Cr Dan Ni
*Mg Kompetisi dengan K atau Ca
9
KERAGAMAN STATUS NUTRIEN
*Kebutuhan nutrisi tergantung cekaman,cahaya,umur
*Jarak bagian tumbuhan dari akar trtm utk
unsur immobil
*Gejala penyembuhan awal terlihat pada berkas pengangkut
misal defisiensi fe
ALAT-ALAT DIAGNOSTIK
STUDI MIKROSKOP,
ANALISIS SPEKTRUM,
ANALISIS JARINGAN DAN
ANALISIS TANAH
Gambar 4.2. Hubungan antara hasil atau tumbuh dan kandungan nutrien
pada jaringan tanaman. Parameter ditunjukkan dengan berat kering dan
tinggi. Kurva dibagi 3 bagian yaitu defisiensi, cukup dan toksik. Untuk
memperoleh data tersebut, tumbuhan ditumbuhkan dalam kondisi salah
satu nutrien divariasi sedangkan nutrien lainnya dicukupi. Parameter
diamati pertumbuhan dan hasil panen. Konsentrasi kritis adalah
11
Gambar 4.3. Pengaruh pH tanah terhadap unsur-unsur nutrien dalam
bahan organik tanah. Warna gelap menunjukkan derajat ketersediaan
nutrien untuk akar tumbuhan. Semua nutrien tersedia pada kisaran pH
5,5 sampai 6,5 (Lucas dan Davis, 1961)
Tanah
Cair, gas dan padat Fisik, kimia dan biologi
Fase padat
Sumber K,Mg,Fe,
N,P,S,Ca
Fase gas di ruang
antar patikel tanah
Co2, O2, N2
Komponen anorganik tanah
•Kerikil : partikel > 2 mm
•*Pasir kasar: 0,2-2 mm
•*Pasir halus : 0,02-0,2 mm
•Silt :0,002-0,02 mm
•*partikel liat : < 0,002 mm-↓
13
Gambar. Akar serabut gandum (monokotil) (A) Sistem akar pada tanaman gandum tua (3 bulan ) pada tanah kering dan (B) Sistem akar pada tanah beririgasi baik. Sistem perakaran sangat dipengaruhi oleh ketersediaan air tanah. Pada sistem akar serabut aksis akar primer tidak lama dapat dibedakan (Weaver, 1926)
Gambar 4.4. Akar serabut gandum (monokotil) (A) Sistem akar pada tanaman gandum tua (3 bulan ) pada tanah kering dan (B) Sistem akar pada tanah beririgasi baik. Sistem perakaran sangat dipengaruhi oleh ketersediaan air tanah. Pada sistem akar serabut aksis akar primer tidak lama dapat dibedakan (Weaver, 1926)
Gambar 4.5. Prinsip pertukaran kation pada
permukaan partikel tanah. Kation terikat pada
partikel tanah karena permukaannya bermuatan
negatif. Penambahan kation seperti misalnya K
+15
Gambar 4.7. Asosiasi cendawan mikoriza arbuskular dengan akar tumbuhan. Hifa cendawan dalam sel-sel korteks dari luar dinding sel-sel. Walaupun meluas sampai sel-sel korteks lainnya, cendawan tidak merusak membran sel atau tonoplas sel inang. Tetapi hifa dikelilingi membran dan membentuk struktur yang dikenal dengan sebutan arbuskula yang berperan dalam pertukaran ion antara tumbuhan inang dan cendawan (Mauseth, 1988)
Gambar. Akar diinfeksi cendawan
mikoriza
ektotropik. Pada
akar
terinfeksi, hifa cendawan mengelilingi
permukaan akar dan masuk ke dalam
ruang-ruang antar sel pada korteks
untuk membentuk jaringan Hartig.
Massa total hifa cendawan dapat
dibandingkan dengan massa akar
(Rovira et al, 1983)
Gambar 4.6. Akar diinfeksi cendawan
mikoriza ektotropik. Pada akar
terinfeksi, hifa cendawan mengelilingi
permukaan akar dan masuk ke dalam
ruang-ruang antar sel pada korteks
untuk membentuk jaringan Hartig.
Massa total hifa cendawan dapat
dibandingkan dengan massa akar
(Rovira et al, 1983)
Magnesium
Absorbsi dalam bentuk Mg 2+
-Peranan: kofaktor klorofil dan aktivator enzim Ketersediaannya
Kekurangan perlu penambahan
Simptom: klorosis intervenal,daun menggulung,nekrosis tepi dan ujung daun,pada brassicaceae daun oranye atau kuning
Gambar : Daun tomat. Dengan simptom defisiensi
Symptom Descriptions
17
MANGAN
Manganese..
Absorbsi dalam bentuk Mn 2+
Peranan; komponen PS II, kofaktor beberapa enzim Ketersediaannya
Kekurangan perlu penambahan
Simptom:klorosis intervenal ringan mulai daun muda daun tua vena seperti jaring-jaring,seperti def.
Fe,stadium Lanjut warna metalik-gelap-nekrosis pada vena, Permukakaan atas keunguan, pd Serealia bintik abu2 sepanjang daun-layu-mati
Gambar : daun tomat. Dengan simptom defisiensi mangan (Epstein and Bloom 2004.) Manganese..
MOLIBDENUM
Molybdenum.
Absorbsi dalam bentuk Mo
2+-Peranan:fiksasi N
2dan reduksi NO
3Ketersediaannya
Kekurangan perlu penambahan
Simptom:klorosis seperti def. N,pada kubis daun gagal
berkembang (spt.Ekor cambuk),daun spt
mangkuk,burik, dsb.Mo Kons.Tinggi-toksik daun
oranye
Gambar :Daun tomat dengan simptom defisiensi
molibdenum (Epstein and Bloom 2004)
19
POSFOR
Phosphorus..
Absorbsi dalam bentuk anion, H2 PO43-, HPO
43,- ,PO43 –
Peranan penyusun atp(senyawa energi tinggi),komponen posfolipid(membran sel),gula-P dan asam nukleat
Ketersediaannya terbatas
Kekurangan perlu penambahan pupuk NPK
Simptom:bercak nekrosis,cebol,batang petiol permukaan bawah daun ungu-abu2-biru,daun tua vena coklat
Gambar : daun tomat dengan simptom defisiensi posfor (Epstein and Bloom 2004)
sulfur
Absorbsi dalam bentuk anion, SO4
2-Peranan penyusun asam amino tertentu, kofaktor enzim CoA
Ketersediaannya
Kekurangan perlu penambahan
Simptom:klorosis menyeluruh termasuk daun muda dgn vena dan petiol kemerahan,mirip def.
N,parah:luka2,bercak,nekrosis,daun tegak,terpuntir/keriting
21
NITROGEN
Nitrogen..