• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Geodata Forensic Pada Smartphone Android

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Geodata Forensic Pada Smartphone Android"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Geodata Forensic Pada Smartphone Android

Ozi Agustra1, Wydyanto, M.M., M.Kom2., Hadi Syaputra, M.Kom3.,

1) Mahasiswa Teknik Informatika 2)Dosen Ilmu Komputer 3)Dosen Ilmu Komputer Universitas Bina Darma Jalan Jendral Ahmad Yani No.12 Palembang

Email : ozi.agustra.12142066N@gmail.com1) widiwidyanto1969@yahoo.com2) , hadisyaputra@mail.binadarma.ac.id3)

Abstrak : Smartphone menyediakan banyak data menarik untuk investigasi digital forensic. Ini dikarenakan smartphone banyak menggunakan aplikasi yang berguna untuk meningkatkan kemampuan dan layanan smartphone tersebut. File – file log smartphone dapat dijadikan sumber data untuk dianalisis diantaranya adalah geodata. Dimana berfungsi untuk mengetahui posisi atau letak keberadaan smartphone tersebut dengan memanfaatkan teknologi GPS. Teknologi GPS menjadi salah satu kunci menemukan posisi atau letak seseorang dengan melacak data GPS tersebut. Yaitu dengan menggunakan tehnik dan pbeberapa bantuan tools kemudian file hasil analisis akan dilakukan conversion metadata file yang mengandung informasi data GPS dan akan dilakukan persentasi data yang didapat tersebut dengan persentasi peta digital. Maka peneliti mengambil penelitian ini dengan judul “Analisis Geodata Forensic pada Smartphone Android”. Dengan menggunakan tahapan aktifitas forensic, hasil akhir yang didapat yaitu pemetaan/mapping dari analisis geodata pada bukti atau data yang diteliti.

Kata Kunci : Smartphone, Forensic, Geodata, GPS,

Abstract: Smartphone provides many interesting data for digital forensic

investigations. This is because many smartphone using applications that are useful to enhance the capabilities and services of the smartphone. FILE - log file smartphone can be used as a source of data to be analyzed include the geodata. Which works to determine position or location where the smartphone by utilizing GPS technology. GPS technology is a key to finding one's position or location by tracking the GPS data. That is by using techniques and some help tools then file conversion results of the analysis will be done metadata file containing GPS data information and will be a percentage of the data obtained with the percentage of digital maps. The researchers took the study titled "Analysis of Forensic Geodata on Android Smartphone". By using forensic activity stage, the final results obtained are mapping / mapping of geodata analysis of the evidence or the data studied.

Keywords: Smartphone, Forensic, Geodata, GPS,

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Kemajuan teknologi sekarang ini sudah sangat berkembang pesat,

diantaranya pada sektor handphone. Saat ini handphone sudah mengalami kemajuan yang sangat baik, seiring dengan kemajuan zaman. Banyak

(2)

vendor yang menawarkan produk

handphone dengan

kelebihan-kelebihan yang dimilikinya.

Handphone saat ini sudah dikenal

oleh kalangan masyarakat luas. Dengan kelebihannya, handphone saat ini sering dikenal dengan sebutan

smartphone.

Smartphone sudah menjelma

dari peralatan komunikasi suara

sederhana ke alat komunikasi

canggih. smartphone dapat

melakukan hampir setiap hal yang

dapat dilakukan komputer.

Perkembangan tersebut membawa dampak negatif dalam dunia cyber

crime. Banyak kejahatan yang terjadi

saat ini yang berkaitan dengan smartphone. Pengguna smartphone saat ini banyak yang hanya bisa menggunakan tanpa melihat resiko yang didapat seperti seluruh data

privacy atau rahasia yang tersimpan

pada smartphone, dimana para hacker yang sangat berkemungkinan untuk mengambil data – data tersebut dengan masuk ke dalam sistem

smartphone tersebut. Smartphone

yang ada saat ini dijalankan oleh beberapa Operating System (OS) diantaranya adalah android.

Menurut Nazruddin Safaat H

dalam bukunya yang berjudul

Android “Pemrograman aplikasi

mobile smartphone dan tablet pc berbasis android“ (2014, Hal 1) Android adalah sebuah sistem operasi

untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi (OS),

middleware dan aplikasi. yang memiliki tiga hal yaitu Lengkap (Complete Platform), Terbuka (Open

Source Platform), Free (Free

Platform).

Global Positioning System

(GPS) adalah sebuah teknologi yang menggunakan sebuah server bantu (Assistance server) untuk mengurangi

waktu yang diperlukan dalam

menentukan sebuah posisi

menggunakan perangkat GPS (Tanoe,

2011). Sejak perusahaan yang

mengembangkan perangkat lunak untuk GPS, komputer forensic juga

mengembangkan produk untuk

navigator satelit, dan dilengkapi dengan alat dan teknologi yang diperlukan untuk memperoleh bukti

GPS. Bukti GPS menjadi penting

untuk keberhasilan banyak

penuntutan misalnya dalam aktivitas teroris, teroris juga menggunakan

smartphone untuk bertukar dan

menyimpan informasi.

Dengan berkembangnya

teknologi saat ini pemetaan dapat

dilihat dengan menggunakan

geographical data (Geodata) yang

merupakan data geografis pada suatu objek, dan juga dapat dilihat dengan menganalisis metadata dalam suatu

foto yang nantinya akan

menghasilkan peta/mapping letak geografis foto tersebut. Hal ini banyak

(3)

dijadikan bukti dalam pembuktian kasus kejahatan.

Namun terdapat beberapa kasus dalam digital forensic, bukti digital yang akan diteliti sudah terhapus secara permanen dan terjadi duplikat atau penggandaan dari bukti digital seperti bukti digital foto, tetapi hal ini dapat dibuktikan dengan melihat keaslian dari file tersebut. Dan juga file yang sudah dihapus secara permanen dapat diambil lagi dengan merecovery atau mengangkat

kembali data tersebut dengan

menggunakan beberapa tools yang ada.

File foto tesebut merupakan file aktif, file yang di creat oleh

teknologi computer. File aktif

memaksudkan file yang digunakan untuk berbagai kepentingan yang berkaitan erat dengan kegiatan yang sedang dilakukan (Feri Sulianta, 2014). File tersebut menyimpan

metadata yang penting untuk investigasi digital forrensic.

Dalam hal ini adapun yang dilakukan dalam digital forensic

adalah pengumpulan, pengujian,

analisa, laporan. Dengan

menggunakan beberapa tools dan software sebagai alat bantu yaitu

Pandora Recovery, Picture Information Extractor, Opanda IEXIF. Data yang diambil terdapat

pada operating system (OS) android.

Dengan hasil akhir yaitu

peta/mapping dari data yang dianalisis serta Framework yg digunakan. Dari uraian diatas peneliti tertarik untuk mengembangkan penelitian dengan

mengangkat judul penelitian

Analisis Geodata Forensic Pada

Smartphone Android “.

2. Metodologi Penelitian

Pada dasarnya tidak ada suatu

metodologi yang sama dalam

pengambilan bukti pada data digital, karena setiap kasus adalah unik sehingga memerlukan penanganan yang berbeda. Pada tahap ini metode penelitian yang akan digunakan adalah tahapan aktivitas forensic, seperti yang terdapat pada buku Teknik Forensik Cara Jitu Mengatasi Problematika Komputer karangan Feri Sulianta (2014, hal 86) yaitu

a. Pengumpulan data

Pengumpulan data bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai sumber daya maupun sumber data yang diperlukan dalam

melakukan analisis forensic.

Agar data dapat terhimpun dengan baik. Pengumpulan ini melibatkan prosess dan metode

yang semakin kompleks

dikarenakan perkembangan

teknologi saat ini yang sudah mengalamai banyak kemajuan diberbagai sektor. Ada banyak komputer, ada banyak ragam

(4)

media penyimpanan dan ada

banyak jaringan komputer

dengan segala dan kerumitan ini memerlukan penanganan yang berbeda-beda. Data yang banyak didapatkan umumnya berada pada personal komputer/desktop komputer, namun bukan hanya komputer desktop saja yang menjadi sumber data, server dan

mencakup pula media

penyimpanan yang dialokasikan pada jaringan komputer ( file

sharing, file sever, dan lainnya)

menjadi sumber daya, dan salah

satu personal komputer

portable/laptop. Data penelitian

juga dapat ditemukan pada telpon selular, kamera digital, digital recorder dan lainnya.

b. Pengujian

Pada tahap ini penulis akan mengekstrak dan melakukan penilaian dari seluruh data dan informasi yang didapat, yang

mana nantinya akan

memudahkan proses analisa. Tahap ini melibatkan beberapa

tools yang digunakan untuk

melakukan recovery dan

mengekstrak data yang didapat

sehingga dapat menemukan

informasi yang diinginkan.

Secara mendasar tahapan ini

mencakup mengalokasi file,

mengekstrak file, pemeriksaan terhadap metada file dan lainnya.

c. Analisa

Pada tahap ini penulis melakukan analisa pada informasi dan data

yang didapat dari proses

pengujian, yang mana nantinya akan mendapatkan kesimpulan akhir atau laporan. Setelah dilakukan ekstraksi dalam tahap pengujian maka akan dianalisa data yang didapat, dalam hal ini kita akan mencari data - data yang nantinya akan digunakan dalam proses mapping.

d. Laporan

Tahap ini merupakan tahap akhir dari proses komputer forensic, dalam tahap ini kita akan

mempresentasikan informasi

yang merupakan hasil dari proses analisis. Dalam hal ini proses

laporan yang harus

dipresentasikan yaitu hasil

pemetaan/mapping yang didapat.

Ada beberapa faktor yang

mempengaruhi laporan, seperti:

1. Alternative Explanations

(Penjelasan Alternatif)

Penjelasan yang alternatif

menjadi sangat penting dalam laporan forensic.

2. Audience Consideration

(Pertimbangan Penilik)

Menghadirkan data atau

informasi keseluruh audience sangat berguna. Kasus yang

melibatkan sejumlah aturan

(5)

secara spesifik berkenaan dengan informasi yang dikumpulkan. Selain itu, dibutuhkan- pula copy dari setiap fakta (evidentiary data) yang diperoleh.

3. Actionable Information

(Pertimbangan Informasi) Proses dokumentasi dan laporan mencakup pula tentang identifikasi

actionable information yang didapat

dari kumpulan- sejumlah data

terdahulu

2.1 Alat dan Bahan

1. Software

Software yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Sistem Operasi Windows 7 b. Pandora Recovery c. Picture Information Extractor d. Google Maps e. GPS Map f. Google Earth g. Opanda IEXIF 2. Hardware

Hardware yang akan dipakai

yaitu :

a. Laptop Asus dengan

spesifikasi RAM 4 GB, kapasitas Harddisk 500 GB, NVIDIA GEFORCE 720m 2 GB, Intel Core i5 1,8 Ghz. b. Smartphone ASUS Zenfone 2. c. Card Rider

3. Hasil

Dari hasil analisis dengan

menggunakan beberapa tools

didapatkan hasil pemetaan/mapping dari bukti digital yang dianalisis.

Gambar 1 Hasil Pemetaan/Mapping

(6)

Gambar 3 Hasil Pemetaan/Mapping

Keakuratan dari tools extractor

metadata file dapat dilihat pada tabel

perbandingan berikut ini

Tabel 1 Keakuratan Tools

Dari hasil analisis didapatkan

framework yang digunakan dalam

penelititan ini yaitu dengan

menggunakan framework yang

digunakan dalam penelitian Maus, Stefan., Hofken, Hans., Schuba, Marko., pada tahun 2011 yaitu :

a.

Resource

b.

Preparation

c.

Communication shield

d.

Data acquistion

e.

Analysis

f.

Report, GPS Persentation, dan Archiving

4. Kesimpulan

Dari hasil analisis geodata pada bukti digital yang didapat dengan menggunakan smartphone

android, maka dapat disimpulkan

a. Penelitian yang dilakukan sudah

memberikan gambaran teknis dari bukti digital GPS pada

smartphone android.

b. File foto yang dihapus secara

permanen dari smartphone dapat

dikembalikan lagi beserta

metadata yang menempel pada

file tersebut.

c. Semua langkah-langkah yang

dilakukan memiliki keberhasilan 100 persen.

d. Metadata sebuah file foto dapat

membedakan file yang asli dengan yang palsu atau duplikat.

e. Memberikan pengetahuan

tentang framework yang

digunakan untuk proses analisis

metadata file untuk menemukan geodata pada file foto yang

sudah dihapus secara permanen dari smartphone.

f. Proses penelitian pada digital

forensic tidak terpaku hanya

dengan satu tools yang

digunakan

g. Dengan melihat metadata pada

foto bukti digital GPS pada

No Nama Tool Keterangan Metadata Data GPS Keakuratan 1 Picture Information Extractor ya ya Baik 2 Opanda IEXIF ya ya Baik

(7)

smartphone android dapat

melacak keberadaan tempat

pengambilan dan kebenaran dari bukti digital tersebut

Ada banyak tools yang bisa

digunakan untuk melakukan

pemetaan namun setiap tools

memiliki kekurangan masing –

masing.

Daftar Pustaka

1. Arsitektur GPS pada Android (2014). http://academia.edu 2. Kasiaras, Dimitrios., Clarke,

Nathan., Zafeiropoulos, Thomas., Kambourakis, Georgios., (2014). Android Forensic Data Analyzer (AFDA): An Opensource Tool to Automatize Event Correlation Analysis on Android Devices. http://www.researchgate.net/ Diakses : 20 November 2015 3. Kunang, Yesi Novaria dan

Yadi, Ilman Zuhri. (2014). Jurnal: Analisis Forensik

Pada Platform Android. Dosen Tetap

Universitas Bina Darma. 4. Millete, Greg dan Adam

Stroud, “Professional Sensor Android Programming”, Indianapolis : John Wiley & Sons, Inc, 2012.

5. Sulianta, Feri. (2014). Teknik Forensik. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

6. Safaat H, Nazruddin. (2014). Android. Bandung :

Informatika Bandung. 7. Shiraishi, Yoshinari.,

Ishikawa, Daiji., Sano, Shinya., Sakurai, Keiichi., (2011).

Smartphone Trend and Evolution in Japan.

8. Sukriardi., Prayudi, yudi. (2014). Analisis Bukti Digital Global Positioning System (GPS) pada Smartphone Android https://simpus.uii.ac.id Diakses : 10 November 2015

Gambar

Gambar 2 Hasil Pemetaan/Mapping
Gambar 3 Hasil Pemetaan/Mapping

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga dari penelitian yang di lakukan diperoleh informasi mengenai konsentrasi terbaik larutan agen hayati Pseudomonas fluorescens yang dapat di rekomendasikan

rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan suara lanjutan dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Intan Jaya Tahun 2017, sesuai dengan Amar Putusan Mahkamah

189 SUSILAWARNI SARMAWI SMP N 02 BUNGA MAYANG ANGGOTA 190 YAYUK DWI PURNOMO WIATI SMP N 01 BELITANG MULYA ANGGOTA 191 MENIK MITRISNANI SMP N 01 SEMENDAWAI TIMUR ANGGOTA. 192 SRI

Strategi bersaing yang dijalankan oleh Kelompok Usaha Bersama Kucai Jaya dalam pengembangan produk adalah dengan strategi diferensiasi.. Diferensiasi yang dilakukan

berarti ada hubungan antara umur dengan resiko osteoporosis. Menurut asumsi peneliti banyaknya lansia yang berumur > 65 tahun yang menderita osteoporosis

Melalui upaya monitoring dan evaluasi kegiatan penataan PNS pada instansi pusat dan daerah yang menjadi lokus pilot project tersebut diharapkan dapat meningkatkan

Perubahan-perubahan yang terjadi pada ketiga sistem tersebut mendorong Wiersum (1982) membedakan tree gardening menjadi : home garden (pekarangan), mixed garden (kebun campuran)

Analisis pada share kelompok pengeluaran golongan menengah di atas dapat disimpulkan bahwa krisis keuangan global tahun 2008 tidak mengganggu beberapa kelompok