• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING UNTUK PERENCANAAN PENGINTEGRASIAN PENGELOLAAN PROSES BISNIS (STUDI KASUS: PANGREUREUHAN TASIKMALAYA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING UNTUK PERENCANAAN PENGINTEGRASIAN PENGELOLAAN PROSES BISNIS (STUDI KASUS: PANGREUREUHAN TASIKMALAYA)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENERAPAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING UNTUK PERENCANAAN PENGINTEGRASIAN PENGELOLAAN PROSES BISNIS (STUDI KASUS: PANGREUREUHAN

TASIKMALAYA)

Ridwan Tresna Nugraha, Aradea, M.T., Nurul Hiron, S.T.

Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Siliwangi Tasikmalaya Email: [email protected]

ABSTRACT

Implementation information system in company is one way to win the tight competition and make information as resource that must be managed appropriately. The first step in building information system is make planning. The strategical plan arrangement is done by using Enterprise Architecture Planning (EAP) methodology. EAP is a process to definite the information system planning architecture and to make the implementation planning of architecture. Pangreureuhan is one of restaurant in Tasikmalaya. It has different concept than other restaurant. Pangreureuhan has had an application but still has a shortage because it has not been integrated. This Application only available at cashier, but it not functioning optimally. The steps done in this observation is planning initiation, business model, recent technology and system,information architecture, data architecture, application architecture, technology architecture, integration information architecture and planning implementation.

Keywords: Architecture, Enterprise, Enterprise Architecture, Enterprise Architecture Planning.

ABSTRAK

Penerapan sistem informasi di suatu perusahaan merupakan salah satu cara dalam memenangkan persaingan yang semakin ketat dan menjadikan informasi sebagai sumberdaya yang harus dikelola dengan tepat. Dalam membangun sistem informasi, langkah pertama kita lakukan adalah membuat perencanaan (planning). Penyusunan rencana strategis dilakukan dengan memanfaatkan metodologi Enterprise Architecture Planning (EAP). EAP didefinisikan sebagai proses mendefinisikan arsitektur perencanaan sistem informasi serta membuat rencana pengimplementasian dari arsitektur tersebut. Pangreureuhan merupakan salah satu rumah makan di Tasikmalaya yang mempunyai konsep yang berbeda dengan rumah makan lainnya. Pangreureuhan telah memiliki aplikasi namun masih memiliki kekurangan karena belum terintegrasi. Selain itu aplikasi ini juga hanya terdapat di bagian kasir rumah makan, itupun tidak berfungsi secara maksimal. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah berupa inisiasi perencanaan, pemodelan bisnis, sistem dan teknologi saat ini, arsitektur informasi, arsitektur data, arsitektur aplikasi, arsitektur teknologi, arsitektur integrasi informasi dan rencana implementasi.

Kata Kunci: Arsitektur, Enterprise, Arsitektur Enterprise, Perencanaan Arsitektur Enterprise.

1. PENDAHULUAN

Pangreureuhan telah memiliki aplikasi namun masih memiliki kekurangan karena belum terintegrasi. Selain itu aplikasi ini juga hanya terdapat di bagian kasir rumah makan, itupun tidak berfungsi secara maksimal, misalkan pada aplikasi tersebut ada form untuk data penjualan, data pembelian tetapi form tersebut tidak bisa digunakan. Jadi aplikasi yang ada hanya bisa digunakan untuk membuat laporan akhir keuangan saja. Di bagian lainnya pun masih manual.

Dengan kondisi tersebut, maka Pangreureuhan membutuhkan sistem informasi terintegrasi yang dapat membantu dalam menjalankan fungsi organisasi tersebut. Oleh karena itu dilakukan penelitian mengenai “Penerapan Enterprise

Architecture Planning Untuk Perencanaan

Pengintegrasian Pengelolaan Proses Bisnis (Studi Kasus: Pangreureuhan Tasikmalaya)” yang dapat membantu dalam perencanaan pembangunan sistem informasi di Pangreureuhan khusunya pada bagian rumah makan, penginapan, penyewaan gedung dan

keuangan sehingga tidak ada lagi pendataan secara manual.

Batasan masalah untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ruang lingkup penelitian dibatasi hanya pada bagian rumah makan, penginapan, penyewaan gedung dan keuangan di Pangreureuhan.

2. Fungsi bisnis yang dimodelkan hanya fungsi yang terdapat pada rumah makan, penginapan, penyewaan gedung dan keuangan sesuai dengan fungsi bisnis yang terdapat pada struktur organisasi di Pangreureuhan.

3. Penelitian ini hanya dibatasi pada perencanaan arsitektur sistem informasi untuk integrasi bagian rumah makan, penginapan, penyewaan gedung dan keuangan di Pangreureuhan dengan menggunakan metodologi EAP (Enterprise

Architecture Planning) yang hanya meliputi

arsitektur data, arsitektur aplikasi, arsitektur teknologi dengan membuat blue-print kebutuhan data, aplikasi, dan teknologi secara konseptual.

(2)

2

Adapun Tujuan penelitian yang ingin dicapai diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Menjelaskan proses bisnis yang terjadi di bagian rumah makan, penginapan, penyewaan gedung dan keuangan di Pangreureuhan.

2. Membuat perencanaan arsitektur enterprise untuk integrasi bagian rumah makan, penginapan, penyewaan gedung dan keuangan di Pangreureuhan sesuai dengan proses bisnis yang ada.

II. LANDASAN TEORI A. Proses Bisnis

Menurut Davenport (1993) proses bisnis dapat diartikan sebagai aktivitas yang terukur dan terstruktur untuk memproduksi output tertentu untuk kalangan pelanggan tertentu. Suatu proses oleh karenanya merupakan urutan spesifik dari aktivitas kerja lintas waktu dan ruang, dengan suatu awalan dan akhiran, dan secara jelas mendefinisikan input dan output.

B. Peranan Sistem Informasi dalam Proses

Bisnis

Sistem informasi dalam proses bisnis mempunyai 3 tugas utama, yaitu:

1. Mendukung kegiatan - kegiatan usaha / operasional dari proses bisnis.

2. Mendukung pengambilan keputusan manajemen 3. Mendukung persaingan keuntungan strategis

Beberapa sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai sistem informasi operasi atau manajemen, sementara yang lainnya menjalankan berbagai macam fungsi.

C. Arsitektur Enterprise

Menurut Surendro (2009) arsitektur enterprise adalah kumpulan prinsip, metode, dan model yang bersifat masuk akal yang digunakan untuk mendesain dan merealisasikan sebuah struktur organisasi enterprise, proses bisnis, sistem informasi dan infrastrukturnya.

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa arsitektur enterprise merupakan cara untuk menggambarkan model operasional

enterprise yang mencakup aspek perencanaan bisnis,

operasional bisnis, otomasi, hingga infrastruktur teknologi informasi pendukungnya.

A. Enterprise Architecture Planning

Spewak (1992) menyatakan bahwa Enterprise

Architecture Planning selanjutnya disebut EAP,

merupakan suatu metode yang digunakan untuk membangun sebuah arsitektur informasi. Pada dasarnya EAP bukan merancang bisnis dan arsitekturnya, tetapi mendefinisikan kebutuhan bisnis dan arsitekturnya. Komponen EAP dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Komponen dan Lapisan Perencanaan Arstitektur Enterprise (Surendro, 2009)

a. Tahap 1

Tahap pertama adalah inisiasi perencanaan (Planning Initiation).

b. Tahap 2

Lapisan ini mencakup 2 komponen yaitu: 1. Pemodelan Bisnis

2. Sistem dan Teknologi Saat Ini

c. Tahap 3

Lapisan ini mencakup 3 komponen yaitu: 1. Arsitektur Data

Arsitektur data bertujuan mendefinisikan data yang akan dipakai untuk mengembangkan dan membangun arsitektur aplikasi.

2. Arsitektur Aplikasi

Tujuan dari pembuatan arsitektur aplikasi adalah untuk mendefinisikan aplikasi-aplikasi utama yang diperlukan untuk mengatur data dan mendukung fungsi bisnis dari organisasi tersebut.

3. Arsitektur Teknologi

Pada tahap ini yang akan didefinisikan adalah bagaimana penerapan teknologi terhadap aplikasi yang telah didefinisikan.

d. Tahap 4

Pada tahap ini dilakukan rencana implementasi /migrasi. Untuk melengkapi proses penentuan aplikasi dalam hubungannya dengan fungsi bisnis, dapat digunakan kerangka kerja portofolio aplikasi yang diajukan oleh Ward.

Gambar 2. Portofolio Aplikasi Sistem Informasi (Surendro, 2009)

(3)

3

D. METODOLOGI A. Metodologi EAP

Enterprise Architecture Planning (EAP)

merupakan pendekatan yang dibuat oleh Spewak (1992) untuk membangun arsitektur enterprise dengan berdasarkan dorongan data dan dorongan bisnis. tahapan-tahapan EAP adalah sebagai berikut: 1. Inisiasi Perencanaan

2. Pemodelan Bisnis

3. Sistem dan Teknologi Saat Ini

4. Arsitektur Data, Arsitektur Aplikasi, Dan Arsitektur Teknologi

Pada bab ini dijelaskan mulai dari tahapan Inisiasi Perencanaan, Pemodelan Bisnis, Sistem dan Teknologi Saat Ini. Namun pada tahapan Arsitektur Data, Arsitektur Aplikasi dijelaskan pada bab selanjutnya.

B. Inisiasi Perencanaan

1. Ruang Lingkup dan Sasaran

Bumi pangreureuhan membutuhkan sistem informasi terintegrasi yang dapat membantu dalam menjalankan fungsi perusahaan. Rumah Makan Pangreureuhan telah memiliki aplikasi namun masih memiliki kekurangan karena belum terintegrasi. Selain itu aplikasi ini juga hanya terdapat di bagian kasir rumah makan, itupun tidak berfungsi secara maksimal.

Dengan demikian Rumah Makan Pangreureuhan membutuhkan sistem informasi terintegrasi yang dapat membantu dalam menjalankan fungsi organisasi tersebut. Diantaranya sistem informasi pada bagian rumah makan, penginapan, penyewaan gedung dan keuangan yang nantinya saling terintgrasi.

C. Pemodelan Bisnis

1. Identifikasi Fungsi Bisnis

Untuk mengidentifikasi fungsi bisnis ini dilakukan dengan beberapa cara:

a. Analisis Rantai Nilai

Pendukung Infrastruktur Manajemen Sumber Daya Pengembangan Teknologi Pengadaan Barang

Bagian Keuangan Bagian Kepegawaian Bagian IT

Bagian Perlengkapan dan Umum

P en d u k u n g Penanganan Masukan Pengelolaan Penanganan Keluaran Pemasaran & Penerapan Pemantauan & Layanan U ta m a - Pengelolaan Rumah Makan - Pengelolaan Penyewaan Gedung - Pengelolaan Hotel - Keuntungan - Laporan-Laporan - Pemasaran Pelayanan Konsumen - Konsumen

Gambar 3. Analisis Rantai Nilai b. Siklus Hidup Sumber Daya/Produk

Pada Analisis siklus hidup sumber daya/produk telah teridentifikasi fungsi bisnis Pengelolaan rumah makan, pengelolaan penyewaan gedung, pengelolaan hotel dan pengelolaan keuangan. Masing-masing fungsi bisnis tersebut mempunyai proses-proses bisnis.

c. Fungsi Bisnis dan Unit Organisasi

Dari hasil identifikasi hubungan fungsi bisnis dan unit organisasi kemudian diidentifikasi status

implementasi TI dari masing-masing proses bisnis tersebut, maka diperoleh 60 buah proses bisnis. 9 proses bisnis yang sudah menggunakan implementasi TI (15%) dan 51 proses bisnis yang masih manual (85%).

D. Sistem dan Teknologi Saat Ini

Kamar Utama

Kamar 1

Kamarr 2

Kamar 3

Kamar 4

Kamar 5 Kamar 6 Kamar 7 Stok R. Kontrol Parkir Area Masjid Gedung L ob i Kolam Ikan Saung 1 Saung 2 Saung 3 Saung 4 Kasir R.Makan Family Karoke Dapur

Gambar 4. Skema Jaringan Komputer Dari Gambar 4 tersebut terlihat bahwa di Bumi Pangreureuhan untuk mengakses jaringan internet hanya memanfaatkan modem yang dipasang di komputer di kasir dan di ruang kontrol. Terdapat 2 buah komputer, komputer yang pertama digunakan di bagian kasir. Komputer ini digunakan untuk membuat laporan-laporan keuangan rumah makan. Pada komputer ini terdapat aplikasi Acosys untuk pengolahan data penjualan dan pembelian, tapi aplikasi ini tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan untuk komputer yang lain, disimpan di ruang kontrol.

E. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Arsitektur Informasi

Pada Arsitektur informasi digambarkan matrik hubungan proses bisnis dan kelas data seperti pada gambar 5, area antar proses bisnis dan kelas data pada gambar 6 kemudian pemetaan ulangnya pada gambar 7.

(4)

4

Gambar 5 Hubungan Proses Bisnis dan kelas Data

Gambar 6 Area Proses Bisnis dan Kelas Data

Gambar 7 Pemetaan Ulang

B. Arsitektur Data

Dari hasil pengidentifikasian analisis gap data diperoleh 54 kandidat entitas, entitas yang dilakukan pengembangan baru adalah 42 (77,8%), dilakukan kostumisasi sejumlah 8 entitas (14,8%), dan dilakukan pengintegrasikan sejumlah 4 buah entitas (7,4%).

C. Arsitektur Aplikasi

Dari hasil pengidentifikasian analisis gap aplikasi diatas, terdapat 39 kandidat aplikasi, yang dilakukan pengembangan baru adalah 25 aplikasi (64,1%) dilakukan kostumisasi sejumlah 10 aplikasi (25,6%), dan dilakukan pengintegrasikan sejumlah 4 aplikasi (10,3%).

D. Arsitektur Teknologi

1. Konseptual Arsitektur Jaringan Enterprise Internet Backbone Router Switch Switch Kamar Utama Kamar 1 Kamarr 2 Kamar 3 Kamar 4

Kamar 5 Kamar 6 Kamar 7 Stok R. Kontrol Parkir Area Masjid Gedung L ob i Kolam Ikan Saung 1 Saung 2 Saung 3 Saung 4 Kasir R.Makan Family Karoke Dapur Rm Makan Gedung Hotel Server R. Kontrol

Gambar 8. Konseptual Arsitektur Jaringan

Enterprise

Konseptual arsitektur jaringan enterprise yang diusulkan adalah pada setiap bagian memakai sebuah computer. Pegawai hotel dan penyewaan gedung tidak lagi harus mencatat data secara manual. Topologi yang diusulkan adalah memakai topologi star. Dengan topologi ini manajemen jaringannya lebih tertata dengan baik. Selain itu diusulkan juga menggunakan server.

(5)

5

2. Konseptual Arsitektur Sistem Bisnis

Work Station Operational Information Update Operational Information Inquiry Operational Report Review Ad Hoc Information Review Business Rules Inquiry Update Aplikasi DATABASE Server

Gambar 9. Konseptual Arsitektur Sistem Bisnis Berdasarkan gambar 9 diatas maka diusulkan untuk membuat 4 buah database yaitu database Rumah Makan, Penyewaan Gedung, Hotel, dan Keuangan. Selain itu seperti yang telah dibahas pada konseptual arsitektur jaringan enterprise, diusulkan memiliki server. Pada gambar 9 diatas database terhubung dengan server yang kemudian digunakan untuk aplikasi.

3. Analisis Gap Teknologi

Teknologi yang ada di Pangreureuhan masih banyak kekurangannya. Berikut hasil analisis gap teknologi:

1. Topologi jaringan yang dipakai pada saat ini hanya mengandalkan jaringan dari modem yang tersedia. Seharusnya topologi jaringan yang dipakai saat ini adalah topologi star. Jika hanya mengandalkan akses dari modem saja itu sangatlah tidak efektif.

2. Aplikasi yang ada pada saat ini tidak berfungsi sebagai mana mestinya, harusnya semua proses bisnis yang ada dapat berfungsi.

E. Arsitektur Integrasi Informasi

Integrasi untuk semua aplikasi sangatlah penting karena dengan adanya arsitektur integrasi informasi yang diusulkan maka integrasi untuk semua aplikasi yang ada di Bumi Pangreureuhan dapat berjalan sesuai dengan fungsi bisnisnya masing-masing.

Sistem Informasi Pangreureuhan Pegawai Rumah Makan

Pegawai Penyewaan Gedung

Pegawai Hotel Beg. Keuangan Konsumen Data Anggaran Data Makanan Data Minuman Data Bahan Baku Data Supplier Data Tempat Makan

Data Stok Data Sarana dan Prasarana

Data Konsumen Data Pemesanan Data Pembayaran Data Event-Event Data Laporan Pembelian Data Laporan Penjualan Informasi Data Penyewaan Gedung Informasi Data Paket Penyewaan Informasi Data Tamu Hotel Informasi Data Penginapan Informasi Data Anggaran Informasi Data Makanan Informasi Data Minuman Informasi Data Bahan Baku Informasi Data Supplier Informasi Data Tempat Makan

Informasi Data Stok Informasi Data Sarana dan Prasarana

Informasi Data Konsumen Informasi Data Pemesanan Informasi Data Pembayaran Informasi Data Event-Event Informasi Data Laporan Pembelian Informasi Data Laporan Penjualan

Data Anggaran Gedung Data Fasilitas Gedung Datra Paket Penyewaan Data Peraturan Penyewaan Data Promosi Gedung Data Kebutuhan Gedung Data Konsumen Penyewaan Data Penyewaan Data Pembayaran Data Lapotan Gedung Data Evaluasi Karyawan Gedung Informasi Data Makanan Informasi Data Minuman Informasi Data Fasilitas Hotel Informasi Data Kamar Hotel Informasi Data Anggaran Gedung Informasi Data Fasilitas Gedung Informasi Datra Paket Penyewaan Informasi Data Peraturan Penyewaan

Informasi Data Promosi Gedung Informasi Data Kebutuhan Gedung Informasi Data Konsumen Penyewaan Informasi Data Penyewaan Informasi Data Pembayaran Informasi Data Lapotan Gedung Informasi Data Evaluasi Karyawan Gedung

Data Anggaran Data Pengesahan Anggaran

Data Pendapatan Data Pengeluaran Data Dana Operasional

Data Gaji Data Piutang Data Laporan Akhir Keuangan Rumah Makan

Data Laporan Akhir Keuangan Hotel Data Laporan Akhir Keuangan Gedung

Informasi Laporan Pembelian Informasi Laporan Penjualan Informasi Laporan Hotel Informasi Laporan Gedung Informasi Data Anggaran Informasi Data Pengesahan Anggaran

Informasi Data Pendapatan Informasi Data Pengeluaran Informasi Data Dana Operasional

Informasi Data Gaji Informasi Data Piutang Informasi Data Laporan Akhir Keuangan Rumah Makan

Informasi Data Laporan Akhir Keuangan Hotel Informasi Data Laporan Akhir Keuangan Gedung

Informasi Data Konsumen Informasi Data Pemesanan Informasi Data Booking Informasi Data Penginapan Informasi Data Penyewaan Informasi Data Menu Informasi Data Tempat Makan Informasi Jumlah Pembayaran Informasi Kamar Hotel Informasi Fasilitas Gedung Informasi Fasilitas Hotel Informasi Bukti Pembayaran Hotel Informasi Bukti Pembayaran Penyewaan Gedung Informasi Bukti Pembayaran Pemesanan Makanan Data Konsumen

Data Pemesanan Data Booking Data Penginapan Data Penyewaan Data Anggaran Hotel Data Fasilitas Hotel Data Peraturan Hotel Data Kamar Hotel Data Kebutuhan Hotel Data Tamu Data Booking Data Penginapan Data Layanan Tamu Data Pembayaran Data Event-Event Hotel Data Fasilitas Tambahan Data Laporan Hotel Data Evaluasi Karyawan Hotel Informasi Data Makanan

Informasi Data Minuman Informasi Data Tempat Makan Informasi Data Paket Penyewaan Informasi Data Anggaran Hotel Informasi Data Fasilitas Hotel Informasi Data Peraturan Hotel Informasi Data Kamar Hotel Informasi Data Kebutuhan Hotel Informasi Data Tamu Informasi Data Booking Informasi Data Penginapan Informasi Data Layanan Tamu Informasi Data Pembayaran Informasi Data Event-Event Hotel Informasi Data Fasilitas Tambahan Informasi Data Laporan Hotel Informasi Data Evaluasi Karyawan Hotel

Gambar 10. Diagram Konteks

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

1. Telah dijelaskan proses bisnis yang terjadi di bagian rumah makan, penginapan, penyewaan gedung dan keuangan di Pangreureuhan.

2. Telah dibuat perencanaan arsitektur enterprise untuk integrasi bagian rumah makan, penginapan, penyewaan gedung dan keuangan di Pangreureuhan sesuai dengan proses bisnis yang ada.

3. Berdasarkan hasil analisis rantai nilai maka diperoleh 4 fungsi bisnis yang ada di Pangreureuhan yaitu pengelolaan rumah makan, hotel, penyewaan gedung dan keuangan yang didalamnya memiliki proses-proses bisnis. 4. Dari hasil pengidentifikasian analisis gap data

diatas, diperoleh 54 kandidat entitas, entitas yang dilakukan pengembangan baru adalah 42 (77,8%), dilakukan kostumisasi sejumlah 8 entitas (14,8%), dan dilakukan pengintegrasikan sejumlah 4 buah entitas (7,4%).

5. Dari hasil pengidentifikasian analisis gap aplikasi diatas, terdapat 39 kandidat aplikasi, yang dilakukan pengembangan baru adalah 25 aplikasi (64,1%) dilakukan kostumisasi sejumlah 10 aplikasi (25,6%), dan dilakukan pengintegrasikan sejumlah 4 aplikasi (10,3%).

B. Saran

Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini dihasilkan suatu perencanaan arsitektur enterprise dari bagian rumah makan, penginapan, penyewaan gedung dan keuangan di Pangreureuhan yang dapat dijadikan bahan acuan untuk pembangunan sistem informasi yang sesuai dengan fungsi bisnisnya. Agar arsitektur

enterprise dapat mendukung strategi kebijakan

dalam perencanaan pengembangan sistem, sebaiknya hasil dokumentasi EAP yang telah dibuat dapat dipahami dan diterima oleh pihak manajemen Pangreureuhan.

(6)

6

2. Pembangunan sistem informasi dapat dilakukan

lebih lanjut dengan menurunkan arsitektur data, arsitektur aplikasi, arsitektur teknologi, arsitektur integrasi yang telah dibangun secara konseptual menjadi rancangan sistem informasi secara terperinci.

DAFTAR PUSTAKA

Aradea. 2007. Diktat Kuliah Konsep dan Perancangan Basis Data. Tasikmalaya :

Fakultas Teknik Universitas Siliwangi. Aradea. 2008. Diktat Kuliah Pengembangan Sistem

Informasi. Tasikmalaya : Fakultas Teknik

Universitas Siliwangi.

Aradea. 2008. Panduan Kerja Praktek dan Tugas

Akhir. Tasikmalaya : Fakultas Teknik

Universitas Siliwangi.

Fatansyah. 2002. Basis Data : Buku Teks Ilmu

Komputer. Bandung: CV Informatika.

Harry, R.H. 2012. Pemodelan Arsitektur Enterprise Untuk Integrasi Fungsi Akademik dan Keuangan Menggunakan Enterprise

Architecture Planning (Studi Kasus:

Universitas Siliwangi Tasikmalaya). Skripsi, tidak diterbitkan. Tasikmalaya: Fakultas Teknik Universitas Siliwangi.

Jogiyanto HM. 2001. Analisis dan Desain Sistem

Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi.

Kendall and Kendall. 2002. Systems Analysis and

Design, Fifth Edition. Prentice-Hall

International : Pearsons Education, Inc. Surendro K. 2009. Pengembangan Rencana Induk

Sistem Informasi. Bandung : Informatika.

Surendro K. 2009. Pemanfaatan Enterprise Architecture Planning Untuk Perencanaan

Strategis Induk Sistem Informasi. Jurnal Teknik Informatika.

Gambar

Gambar 1. Komponen dan Lapisan  Perencanaan Arstitektur Enterprise (Surendro, 2009)  a
Gambar 3. Analisis Rantai Nilai  b.  Siklus Hidup Sumber Daya/Produk
Gambar 6 Area Proses Bisnis dan Kelas Data
Gambar 10.  Diagram Konteks

Referensi

Dokumen terkait

Enterprise Architecture Planning adalah sebuah metode yang digunakan untuk membantu mendefinisikan arsitektur informasi dan pendekatan perencanaan kualitas data yang