• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PELAYANAN KEBERSIHAN KOTA MOJOKERTO DENGAN PIHAK KETIGA PADA RUAS-RUAS JALAN WILAYAH KOTA YANG BELUM TERTANGANI PROPOSAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENINGKATAN PELAYANAN KEBERSIHAN KOTA MOJOKERTO DENGAN PIHAK KETIGA PADA RUAS-RUAS JALAN WILAYAH KOTA YANG BELUM TERTANGANI PROPOSAL"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PELAYANAN KEBERSIHAN KOTA MOJOKERTO

DENGAN PIHAK KETIGA PADA RUAS-RUAS JALAN

WILAYAH KOTA YANG BELUM TERTANGANI

PROPOSAL

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN

KOTA MOJOKERTO

(2)

PENINGKATAN PELAYANAN KEBERSIHAN KOTA MOJOKERTO

DENGAN PIHAK KETIGA PADA RUAS-RUAS JALAN

WILAYAH KOTA YANG BELUM TERTANGANI

A. Latar Belakang

Laju perkembangan pembangunan wilayah administrasi kota Mojokerto yang pesat dengan dibarengi pada peningkatan pertambahan jumlah penduduk setiahun tahun serta laju urbanisasi, membuat semakin kompleknya permasalahan yang timbul utamanya masalah persampahan. Dengan luas wilayah administrasi yang terbangun jika dibandingkan dengan jumlah tenaga operasional kebersihan yang ada, serta tidak terpenuhinya standar kerja operasional kebersihan. Merupakan tugas berat bagi Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota yang menjadi tanggung jawab untuk menjaga kebersihan kota setiap harinya.

Mengingat terbatasnya jumlah tenaga operasional dan beban kerja yang ada, selanjutnya dipandang perlu adanya kerjasama dengan pihak ketiga untuk mengatasi masalah kebersihan kota untuk lokasi – lokasi yang dipandang rawan terjadinya timbulan sampah serta ruas – ruas jalan yang belum tertangani.

B. Maksud dan Tujuan

Sebagai upaya peningkatan pelayanan pengembangan kebersihan kota pada wilayah yang belum tertangani atau terjangkau pelayanan kebersihan saat ini, mengingat rasio tenaga operasional dengan luas wilayah administrasi kota Mojokerto.

Tujuan kerjasama dengan pihak ketiga tersebut adalah untuk :

1. Meningkatkan pelayanan kebersihan kota untuk wilayah yang belum tertangani.

2. Mengembangkan wilayah pelayanan kebersihan di kota Mojokerto. 3. Meningkatkan efesiensi penggunaan tenaga kerja operasional lapangan 4. Mengurangi sampah liar yang terlihat kumuh.

5. Mewujudkan kota Mojokerto menjadi kota Bangun Praja Adipura, dengan motto Bersih, Sehat, Rapi dan Indah (Berseri).

(3)

C. Gambaran Umum Kondisi Penanganan Kebersihan Kota Mojokerto

 Luas Wilayah Kota Mojokerto  Luas Wilayah Terbangun  Jumlah Penduduk Tahun 2005  Jumlah Produksi Sampah / hari

 Jumlah Volume Sampah yang Terangkut / hari  Jumlah Armada :

 Dump Truck  Arm Roll  Bak Terbuka  Serba Guna

 Jumlah Personil Persampahan :  Personil Penyapuan Jalan  Personil Kebersihan Kota  Personil Saluran  Panjang Saluran  Konstruksi Saluran  Tertutup  Semi Tertutup  Terbuka

 Jumlah TPS Pasangan Bata  Jumlah Transfer Dipo  Jumlah Kontainer  Bulldozer  Excavator 1.646.477 1.478.536 113.275 377 338 5 5 1 2 33 36 7 4 61.744 27.932 --33.812 2 5 13 1 1 ,55 Ha. Ha. Jiwa M³ / hari M³ / hari Unit Unit Unit Unit Orang Orang Orang Orang M. M. M. M. Unit Unit Unit Unit Unit

}

89,9 %

(4)

TIMBULAN VOLUME SAMPAH MASING-MASING DIPO / TPS

TAHUN 2005

I. Dipo Prapanca

• Timbulan sampah yang dihasilkan 35 M3 meliputi Kelurahan : Kauman-Mentikan- Miji

• Masuk Dipo = 30 M3 Terangkut = 30 M3 Prosentase = 100 %

• Timbulan Sampah Tak Tertangani 5 M3 dalam prosentase 14.28 %karena :  Dibakar 0.5 M3 dalam prosentase 1.43 %  Dibuang ke sungai 1 M3 dalam prosentase 2.85 %  Dibuang ke selokan/saluran 0.5 M3 dalam prosentase 1.43 %  Dibuang ke pinggir jalan 0.5 M3

dalam prosentase 1.43 %  Dibuang ke pekarangan 1.5 M3

dalam prosentase 4.29 %  Diambil pemulung 1 M3

dalam prosentase 2.85 %  Sampah tertinggal di Dipo 0 M3

dalam prosentase 0 %

(Petugas Sampah RT/RW sudah mematuhi jadwal angkut dari TPS ke TPA)

II. Dipo Wates

• Timbulan sampah yang dihasilkan 45 M3 meliputi Kelurahan : Magersari-Wates • Masuk Dipo = 35 M3 -

• Terangkut = 35 M3 • Prosentase = 100 %

• Timbulan sampah tak tertangani 10 M3 dalam prosentase 22.21 % karena :  Dibakar 2 M3

(5)

 Dibuang ke sungai 1.5 M3 dalam prosentase 4.5 %  Dibuang ke selokan/saluran 1 M3

dalam prosentase 1.35 %  Dibuang ke pinggir jalan 1 M3

dalam prosentase 2.7 %  Dibuang ke pekarangan 1 M3

dalam prosentase 1.57 %  Diambil pemulung 2 M3

dalam prosentase 4.44 %  Sampah tertinggal di Dipo 1.5 M3

dalam prosentase 3.33 % karena :

1. Tidak tertibnya Petugas RT/RW dalam mematuhi jadwal pembuangan dari TPS ke TPA ;

2. Pembuangan dilakukan pada sore/malam hari.

III. Dipo A. Yani

• Timbulan sampah yang dihasilkan 40 M3 meliputi Kelurahan : Purwotengah – Gedongan- Magersari

• Masuk Dipo = 34 M3

• Terangkut = 34 M3 - • Prosentase = 100 %

Timbulan sampah tak tertangani 6 M3

dalam prosentase 15 % karena :  Dibakar 1 M3 dalam prosentase 2.5 %  Dibuang ke sungai/bantaran 1.5 M3 dalam prosentase 3.75 %  Dibuang ke selokan/saluran 0 M3 dalam prosentase 0 %  Dibuang ke pinggir jalan 1 M3

dalam prosentase 2.5 %  Dibuang ke pekarangan 1.5 M3

(6)

dalam prosentase 3.75 %  Diambil pemulung 1 M3

dalam prosentase 2.5 %

 Sampah tertinggal di Dipo 0 M3

IV. Dipo Tropodo

• Timbulan sampah yang dihasilkan 45 M3 meliputi Kelurahan : - Kranggan - Miji Baru - Jagalan- Meri

• Masuk Dipo = 40.5 M3 - • Terangkut = 40.5 M3 -

• Prosentase = 100 %

• Timbulan sampah tak tertangani 4.5 M3 dalam prosentase 44 %karena :  Dibakar 0.5 M3 dalam prosentase 1.11 %  Dibuang ke sungai 1.5 M3 dalam prosentase 3.33 %  Dibuang ke selokan/saluran 0.5 M3 dalam prosentase 1.11 %  Dibuang ke pinggir jalan 0 M3

dalam prosentase 0 %  Dibuang ke pekarangan 0.5 M3

dalam prosentase 1.11 %  Diambil pemulung 1 M3

dalam prosentase 2.22 %  Sampah tertinggal di Dipo 0.5 M3

dalam prosentase 1.11 % karena :

1. Tidak tertibnya Petugas RT/RW dalam mematuhi jadwal pembuangan dari TPS ke TPA ;

2. Pembuangan dilakukan pada sore/malam hari ;

(7)

V. Kandang Babi (TPS Pasang Bata)

• Timbulan sampah yang dihasilkan 33 M3 / hari meliputi Kelurahan : Kedundung- Balongsari

• Masuk Dipo = 30 M3 Terangkut = 27 M3

• Prosentase = 90 %

• Timbulan sampah tak tertangani 6 M3 dalam prosentase 18.18 % karena :  Dibakar 1.5 M3 dalam prosentase 4.5 %  Dibuang ke sungai 0.5 M3 dalam prosentase 1.5 %  Dibuang ke selokan/saluran 0 M3 dalam prosentase 0 %  Dibuang ke pinggir jalan 0 M3

dalam prosentase 0 %  Dibuang ke pekarangan 0.5 M3

dalam prosentase 1.5 %  Diambil pemulung 1.5 M3

dalam prosentase 4.5 %  Sampah tertinggal di Dipo 1.5 M3

dalam prosentase 4.5 % karena :

1. Keterbatasan tenaga ;

2. Petugas angkut sampah dari RT/RW tidak tertib dalam mematuhi jadwal pembuangan.

VI. TPS Sentanan (Landasan Aspal)

• Timbulan sampah yang dihasilkan 36.30 M3/ hari meliputi Kelurahan: - Sentanan- Jagalan- Purwotengah

• Masuk Dipo = 35 M3 • Terangkut = 33.25 M3

(8)

• Timbulan sampah tak tertangani 1.30 M3 dalam prosentase 3.58 % karena :  Dibakar 0 M3 dalam prosentase 0 %  Dibuang ke sungai 0 M3 dalam prosentase 0 %  Dibuang ke selokan/saluran 0 M3 dalam prosentase 0 %  Dibuang ke pinggir jalan 0 M3

dalam prosentase 0 %  Dibuang ke pekarangan 0 M3

dalam prosentase 0 %  Diambil pemulung 1.30 M3

dalam prosentase 3.58 %

 Sampah tertinggal di Dipo 1.75 M3 karena : 1. Keterbatasan tenaga ;

2. Petugas angkut sampah dari RT/RW tidak tertib dalam mematuhi jadwal pembuangan ke TPS.

VII. Dipo Pasar Tanjung

• Timbulan sampah yang dihasilkan 68 M3/ hari • Masuk Dipo = 60 M3 / hari • Terangkut = 60 M3 / hari • Prosentase = 100%

• Timbulan sampah tak tertangani 8 M3 / hari karena :

Tertinggal di bédak – bédak dan belum terangkut masuk ke Dipo oleh Petugas Kebersihan Pasar.

(9)

VIII. TPS Perumahan Gatoel

• Timbulan sampah yang dihasilkan 9 M3/ hari • Masuk TPS = 7.5 M3 / hari

• Terangkut = 7.5 M3 / hari • Prosentase = 100 %

• Timbulan sampah tak tertangani 1.5 M3 / hari karena :

1. Tertinggal di tong – tong sampah warga  karena belum terangkut oleh Petugas Sampah RT/RW ;

2. Dibuang ke sungai dan bantaran sungai.

IX. TPS Aloon – aloon (Pasang Bata)

• Timbulan sampah yang dihasilkan 8 M3 / hari  Sumber Sampah dari : Pedagang Kaki Lima (PKL) dan sampah dari Warga Kauman.

• Masuk TPS = 8 M3/ hari • Terangkut = 8 M3/ hari • Prosentase = 100%

• Timbulan sampah tak tertangani = NIHIL

X. TPS Surodinawan (Landasan Aspal)

• Timbulan sampah yang dihasilkan 10 M3 / hari  Sumber Sampah dari : Lingkungan warga dan Pasar Surodinawan.

• Masuk TPS = 8 M3/ hari • Terangkut = 8 M3/ hari • Prosentase = 100%

• Timbulan sampah tak tertangani = 2 M³ / hari karena : 1. Dibakar ;

(10)

XI. TPS Prajurit Kulon (Pasang Bata)

• Timbulan sampah yang dihasilkan 9 M3/ hari  Sumber Sampah dari : Lingkungan Kelurahan Prajurit Kulon.

• Masuk TPS = 8 M3/ hari • Terangkut = 8 M3/ hari • Prosentase = 100%

• Timbulan sampah tak tertangani = 1 M³ / hari karena : 1. Dibakar ;

2. Dibuang ke pekarangan.

XII. TPS DKP (Pasang Bata)

• Timbulan sampah yang dihasilkan 9.7 M3 / hari  Sumber Sampah dari : PKL sekitar Jalan Raden Wijaya ;PKL Kranggan ;PKL Jalan Jaya Negara.

• Masuk TPS = 7 M3/ hari • Terangkut = 7 M3/ hari • Prosentase = 100%

• Timbulan sampah tak tertangani = NIHIL

XIII. TPS Terminal (Pasang Aspal)

• Timbulan sampah yang dihasilkan 8 M3/ hari  Sumber Sampah dari Lingkungan Terminal ;Rumah Makan Jimbaran ; PKL / Pedagang Asongan.

• Masuk TPS = 8 M3/ hari • Terangkut = 8 M3/ hari • Prosentase = 100%

• Timbulan sampah tak tertangani = NIHIL

XIV. TPS Liar

• Timbulan sampah yang dihasilkan 9 M3/ hari  Sumber Sampah dari : Masyarakat luar Kota Mojokerto ; Pedagang sayur keliling ; PKL keliling.

(11)

• Terangkut = 6 M3 / hari • Timbulan sampah tak tertangani = 3 M³ / hari • dalam prosentase 33.33 % karena :

 Dibakar 0.5 M3 dalam prosentase 5.55 %  Dibuang ke sungai 0.5 M3

dalam prosentase 5.55 %  Dibuang ke pinggir jalan 0.5 M3

dalam prosentase 5.55 %  Dibuang ke pekarangan 0 M3

dalam prosentase 0 %  Dibuang ke saluran 1.5 M³

dalam prosentse 16.68 %

XV. TPS Saluran (Sampah Saluran)

• Timbulan sampah yang dihasilkan 12 M3 / hari  Sumber Sampah dari : PKL sayur keliling ; Pertokoan ; Masyarakat / rumah tangga ; Pedagang makanan Pedagang buah.

• Terangkut = 10 M3 / hari • Timbulan sampah tak tertangani = 2 M³ / hari karena :

1. Tersangkut/tersumbat di dalam got / saluran karena kondisi got tertutup ; 2. Tenaga kebersihan tebatas.

(12)

PERKEMBANGAN JUMLAH VOLUME SAMPAH

Tahun 1988 s/d 2005

Tahun Volume Sampah (M3/hari) Kenaikan Volume Sampah (%) Volume Terangkut (M3/hari) Kenaikan Volume Terangkut (%) 1 2 3 4 5 1988-1989 39,50 - 143,70 - 1990-1991 51,80 4,88 163,67 12,20 1992-1993 64,39 4,76 171,85 4,76 1994-1995 85,54 7,41 191,32 10,18 1996-1997 95,50 3,37 203,90 6,17 1998-1999 04,40 2,92 219,17 6,97 2000-2001 22,65 5,66 241,98 6,43 2002 23,60 0,29 257,90 6,17 2003 352,30 6,01 267,00 3,40 2004 367,30 4,08 288,00 7,29 2005 377,00 2,57 338,55 14,93 Jumlah 3.385,98 44,95 2.491,04 83,50 Rata-rata 564,16 7,24 414,84 13,50

PERKEMBANGAN LAJU GENERASI SAMPAH

Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa) Volume Sampah (M3/hari) Laju Generasi Sampah (Ltr./org./hari) 1988 – 1989 97,011 239,50 1,48 1990 – 1991 98,898 251,80 1,65 1992 – 1993 101,480 264,39 1,69 1994 – 1995 104,158 285,54 1,83 1996 – 1997 106,135 295,50 1,92 1998 – 1999 108,027 304,40 2,02 2000 – 2001 109,911 322,65 2,23 2002 112,487 323,60 2,29 2003 112,900 332,30 2,36 2004 113,140 367,30 2,53 2005 113,275 377,00 2,99 Jumlah 1.177,422 3.363,98 22,99

(13)

JUMLAH TIMBULAN SAMPAH MENURUT SUMBERNYA SETIAP HARI

No. Sumber Timbulan

Sampah (M3)

% dari Total Timbulan

1 Pemukiman 181,5 48,14

2 Pasar 82 21,76

3 Pertokoan / Restoran / Hotel 10 2,65

4 Fasilitas Umum - Perkantoran 15,00 3,98 - GOR 10 2,65 - Tempat Hiburan 10 2,65 - Terminal / Stasiun 12 3,18 - Pendidikan 22,5 5,97 5 Penyapuan Jalan 12 3,18 6 Sampah Liar 9 2,39 7 Sampah Saluran 13 3,45 J U M L A H 377 100

D. Wilayah Yang Diusulkan Segera Untuk Mendapatkan Prioritas Penanganan

Daerah yang belum mendapatkan pelayanan penanganan kebersihan antara lain : 1. Jalan Mayjen Soengkono; panjang jalan ±2200 m (kanan – kiri)

2. Jalan Raya Ijen; panjang jalan ±17500 m (kanan – kiri) 3. Jalan Joko Tole; panjang jalan ±500 m

4. Jalan Tribuwono Tungga Dewi s/d Jalan Surodinawan; panjang jalan ±24000 m 5. Jalan Prapanca; panjang jalan ±1000 m

6. Jalan Brawijaya; panjang jalan ±1500 m 7. Jalan Randegan; panjang jalan ±1500 m 8. Jalan Tropodo; panjang jalan ±1200 m 9. Jalan Raya Meri; panjang jalan ±1864 m

10. Jalan Benteng Pancasila; panjang jalan ±1222 m 11. Jalan Semeru; panjang jalan ±1130 m.

(14)

Adapun kebutuhan jumlah tenaga operasional lapangan yang dibutuhkan sesuai dengan standart operasi penyapuan adalah sebagai berikut :

No Nama Jalan Panjang

Jalan Lebar Jalan Kebutuhan Tenaga Operasional 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Mayjen Sungkono Raya Ijen Joko Tole

Tri Buana Tungga Dewi + Surodinawan

Prapanca

Brawijaya Utara Randegan Tropodo

Raya Meri Kuwung Benteng Pancasila Semeru 2.200 m 1.750 m 500 m 2.400 m 1.000 m 1.500 m 1.500 m 1.200 m 1.864 m 1.222 m 1.130 m 6,0 m 10,0 m 9,5 m 15,0 m 4,0 m 8,0 m 8,0 m 8,0 m 5,5 m 9,0 m 9,0 m 6 Orang 4 Orang 1 Orang 8 Orang 2 Orang 4 Orang 4 Orang 3 Orang 5 Orang 4 Orang 4 Orang Total 36.566 m 836,0 m 45 Orang

E. Rencana Biaya yang Dibutuhkan bila Dipihak Ketiga

Sesuai dengan rencana, daerah/wilayah yang belum tertangani akan dipihak ketigakan maka dibutuhkan dana setiap bulan sebesar Rp 29.250.000 (dua puluh sembilana juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) dan setiap tahun dibutuhkan anggaran sebesar Rp 351.000.000 (tiga ratus lima puluh satu juta rupiah) untuk tenaga sebanyak 45 orang.

F. Permasalahan

Dengan bertumbuh pesatnya urbanisasi dan PKL yang ada di kota Mojokerto serta perkembangan sikap apatis dan cuek dari warga kota sendiri terhadap kebersihan, tidak mendukung terciptanya program peningkatan kebersihan kota Mojokerto. Adapun permasalahan rutin yang terjadi setiap hari adalah sebagai berikut :

1. Masalah PKL

2. Sikap perilaku dan kebiasaan masyarakat yang cuek terhadap kebersihan 3. Pembuangan sampah-sampah liar ditepi badan trotoar

(15)

5. Munculnya TPS-TPS liar di lokasi tanah kosong di pinggir jalan protokol 6. Urbanisasi dari desa ke kota untuk mencari pekerjaan atau berdagang di

jalan-jalan protokol

G. Rencana Penanganan Kebersihan Kota dengan Pihak Ketiga.

Dalam rangka untuk peningkatan dan pengembangan wilayah pelayanan kebersihan kota Mojokerto dengan pihak ketiga dimaksudkan adalah sebagai upaya peningkatan efektifitas dan efisiensi biaya dan tenaga kerja dan memaksimalkan waktu kerja agar kota terlihat bersih.

Selanjutnya untuk rencana kegiatan secara keseluruhan wilayah yang belum tertangani diarahkan sepenuhnya pengelolaannya ke pihak ketiga dengan konsekuensi semua ruas jalan yang ditanganinya harus dalam kondisi bersih. Tidak ada rumput baik di trotoar maupun sampah di tepi badan jalan. Sedangkan Dinas Kebersihan bertindak sebagai pengawas/pemantau semua pengelolaan kebersihan kota yang dipihak ketigakan.

Referensi

Dokumen terkait

A descriptive case study is used to find out the accuracy of the calculation using existing cost method and ascertain that this method is less accurate to identify

Peningkatan hasil belajar siswa dalam menggunakan alat peraga pada penelitian ini dapat dilihat dari data yang telah diperoleh dan diolah menunjukan bahwa pada evaluasi

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa secara simultan motivasi, kompetensi dan kemampuan finansial berpengaruh signifikan terhadap minat melanjutkan studi pada dosen

Pembuatan elektroda pembanding Ag/AgCl dengan variasi jenis membran yaitu membran poliisoprena, LDPE, kaolin, selulosa dan grafit telah dilakukan dengan ukuran yang

Sementara itu, di Indonesia sendiri perubahan karya sastra ke dalam bentuk film juga telah lama dilakukan banyak produser yang mengadaptasi novel menjadi sebuah

Hasil penelitian Putri (2002) menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen untuk mengkonsumsi beras organik adalah harga beras organik, harga beras

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh bahwa faktor-faktor penyebab kecemasan matematika mahasiswa calon guru asal Papua adalah situasi pembelajaran di kelas

Hasil uji hipotesis pada kemampuan berpikir kritis menggunakan uji gain-t, diperoleh t hitung lebih besar dari pada t tabel (3,5> 1,67) pada taraf signifikan 5%,yang artinya