• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEWUJUDKAN PELAYANAN PUBLIK YANG PRIMA MELALUI LAYANAN TERPADU & LAYANAN ONLINE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MEWUJUDKAN PELAYANAN PUBLIK YANG PRIMA MELALUI LAYANAN TERPADU & LAYANAN ONLINE"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MEWUJUDKAN

PELAYANAN PUBLIK YANG PRIMA

MELALUI LAYANAN TERPADU &

(2)

2

PELAYANAN PUBLIK SEBAGAI FOKUS DARI PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN YG BAIK /GOOD GOVERNANCE

TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK / GOOD GOVERNANCE PADA

DASARNYA BERORIENTASI PADA MASYARAKAT

MELALUI PENINGKATAN

KUALITAS LAYANAN DAN PERBAIKAN SISTEM MANAJEMEN PEMERINTAHAN.

 PELAYANAN PUBLIK MENJADI TUGAS TERPENTING DALAM PENYELENGGARAAN TATA

KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK (Secara Umum Tugas Negara Adalah Memberikan Pelayanan Bagi Warganegaranya).

FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN PELAKSANAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN

YANG BAIK

(Hasil Study Direktorat Penelitian dan Pengembangan KPK Tahun 2006): - Komitmen Pimpinan

- Dasar Hukum Yang Kuat

- Dukungan Dari Lingkungan Internal dan Masyarakat - Inisatif, Gagasan dan Inovasi Internal

(3)

3

KEPENTINGAN UMUM;

KEPASTIAN HUKUM;

KESAMAAN HAK;

KESEIMBANGAN HAK & KEWAJIBAN;

KEPROFESIONALAN;

PARTISIPATIF;

PERSAMAAN PERLAKUAN;

KETERBUKAAN;

AKUNTABILITAS;

FASILITAS KHUSUS BAGI KELOMPOK RENTAN;

KETEPATAN WAKTU;

KECEPATAN, KEMUDAHAN& KETERJANGKAUAN

RUANG LINGKUP PELAYANAN PUBLIK :

Pelayanan Administratif yaitu pelayanan yang menghasilkan

berbagai bentuk dokumen resmi yang dibutuhkan oleh publik;

Pelayanan Barang yaitu pelayanan yang menghasilkan

berbagai bentuk/jenis barang yang digunakan oleh publik;

Pelayanan Jasa yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai

jasa yang dibutuhkan oleh publik; dan

Pelayanan Regulatif yaitu pelayanan melalui penegakan

hukum dan peraturan perundang-undangan, maupun kebijakan

publik yang mengatur sendi-sendi kehidupan masyarakat;

(4)

KENAPA HARUS TERPADU DAN ONLINE

1. Transparan, yaitu bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan;.

2. Akuntabel, yaitu dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Partisipatif, yaitu mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan perizinan dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat.

4. Kesamaan hak, yaitu tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender, dan status ekonomi.

5. Efisien, yaitu proses pelayanan hanya melibatkan tahap-tahap yang penting dan melibatkan personil yang telah di tetapkan.

6. Keseimbangan antara Hak dan Kewajiban, yaitu pemberi dan penerima pelayanan perizinan harus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing pihak.

7. Profesional, pemprosesan melibatkan keahlian yang diperlukan, baik untuk validasi administratif, verifikasi lapangan, pengukuran dan penilaian

kelayakan, yang masing-masing prosesnya dilaksanakan berdasarkan tata urutan dan prosedur yang telah ditetapkan

(5)

9

mendekatkan pelayanan

kepada masyarakat;

• memperpendek prosedur

pelayanan;

• mewujudkan proses pelayanan yang

cepat, mudah,

murah, transparan, pasti, dan terjangkau

; dan

• memberikan

akses yang lebih luas

kepada masyarakat

untuk memperoleh pelayanan.

• memberikan

perlindungan

dan

kepastian hukum

kepada masyarakat;

TUJUAN PENYELENGGARAAN

(6)

No Kementerian Nilai Zonasi

1 Kementerian Kesehatan RI 105,50 Hijau

2 Kementerian Perindustrian RI 96,93 Hijau

3 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI 96,65 Hijau

4 Kementerian Perdagangan RI 95,00 Hijau

5 Kementerian Pertanian RI 92,79 Hijau

6 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI 89,00 Hijau 7 Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI 85,93 Kuning

8 Kementerian Dalam Negeri RI 84,70 Kuning

9 Kementerian Perhubungan RI 83,87 Kuning

10 Kementerian Komunikasi dan Informatika RI 83,43 Kuning

HASIL PENELITIAN TAHUN 2015 OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

KEPATUHAN PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP STANDAR PELAYANAN PUBLIK SESUAI UU NO. 25 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PUBLIK

(7)

No Kementerian Nilai Zonasi

11 Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI 81,00 Kuning

12 Kementerian Ketenagakerjaan RI 80,35 Kuning

13 Kementerian Kelautan dan Perikanan RI 79,55 Kuning 14 Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI 73,83 Kuning 15 Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ BPN RI 71,92 Kuning

16 Kementerian Luar Negeri RI 71,50 Kuning

17 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI 66,00 Kuning 18 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI 60,75 Kuning

19 Kementerian Pertahanan RI 54,30 Merah

20 Kementerian Agama RI 51,95 Merah

21 Kementerian Sosial RI 50,50 Merah

22 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI 49,50 Merah

Nilai Tingkat Kepatuhan Zona

0 – 55 Rendah Merah

56 – 88 Sedang Kuning 89 – 110 Tinggi Hijau

(8)

Kategorisasi Kementerian

Hasil observasi Ombusdman 2015 :

1. Sebanyak 18,18% atau 4

kementerian masuk dalam zona merah yang berarti

renda

h

tingkat kepatuhan dalam

pelaksanaan UU 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

2. Sebanyak 54,55% atau 12

kementerian masuk dalam zona kuning yang berarti

sedang

tingkat kepatuhan dalam

pelaksanaan UU 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

3. Sebanyak 27,22% atau 6

Kementerian masuk dalam zona hijau yang berarti

tinggi

tingkat kepatuhan dalam pelaksanaan

UU 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

(9)

Kemenristekdikti

6 LPNK (BPPT, LIPI,

BAPETEN, LAPAN,

BATAN, BSN)

121 PTN

14 Kopertis

± 3.200 PTS

ORGANISASI KEMENTERIAN RISTEKDIKTI

BAGAIMANA PERAN KOPERTIS

(10)

LANGKAH-LANGKAH KOPERTIS VII

MENUNJANG PENINGKATAN KINERJA DAN PELAYANAN

PUBLIK KEMRISTEK-DIKTI

1. Menyusun RENSTRA 2015 – 2019;

2. Melaksanakan Agenda Reformasi Birokrasi Kemristek-Dikti;

(SK Koordinator No. 109/K7/KP/2016 tentang pembentukan Tim Reformasi Birokrasi Kopertis Wilayah VII)

3. Meningkatkan Akuntabilitas Pelaksanaan Anggaran Negara; 4. Meningkatkan Akuntabilitas Pelayanan Publik:

a. Melaksanakan Evaluasi SOP sesuai kondisi sekarang;

(Kuisener Indek Kepuasan Masyarakat dan Uji Publik) b. Menetapkan SOP dan Standart Layanan Publik tahun 2016;

c. Memperbaiki Sarana, Prasarana dan Meningkatkan Kenyamanan serta keamanan pelayanan publik;

(Ruang Tunggu Pelayanan, Lingkungan Kantor dan Peralatan IT serta sarana pendukung lainnya)

d. Menetapkan Quik Wins

(Membentuk Unit Layanan Terpadu (PINTU) dan SILA DIKTI) e. Menetapkan Maklumat Pelayanan Publik;

(11)

1. MENYUSUN RENSTRA KOPERTIS WIL. VII 2015 - 2019

Renstra 2015-2019

Visi Menjadi lembaga layanan pendidikan tinggi yang akuntabel dan kredibel untuk mewujudkan pendidikan tinggi yang bermutu

Misi 1. Memberikan layanan pendidikan tinggi yang akuntabel, kredibel berbasis TIK.

2. Melaksanakan pengawasan, pengendalian, dan pembinaan

Perguruan Tinggi di Jawa Timur untuk mewujudkan pendidikan tinggi yang bermutu.

Tujuan Strategis

Meningkatnya mutu tata kelola dan tridharma perguruan tinggi dalam menghasilkan SDM yang memiliki daya saing bangsa

Sasaran Strategis

1. Peningkatan Kompetensi dan Profesionalisme SDM

2. Terwujudnya manajemen internal yang akuntabel dan kredibel 3. Terwujudnya jejaring kerjasama dan tata kelola kelembagaan

Perguruan Tinggi yang taat asas

4. Terselenggaranya Tridharma Perguruan Tinggi yang akuntabel dan kredibel

5. Meningkatnya partisipasi dan mutu mahasiswa dalam kegiatan akademik dan non akademik

(12)

2. MELAKSANAKAN AGENDA REFORMASI BIROKRASI

KEMRISTEK-DIKTI;

KEMRISTEK-DIKTI

8 Area Perubahan + Quick Wins 1 Manajemen Perubahan

2 Penguatan Peraturan Perundang-undangan 3 Penguatan Kelembagaan

4 Penguatan Tata Laksana

5 Penguatan Sistem Manajemen SDM Aparatur 6 Penguatan Sistem Pengawasan

7 Penguatan Akuntabilitas Kinerja

8

Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. a.Penguatan layanan mahasiswa; b.Penguatan layanan Pendidik dan

Tenaga Kependidikan;

c. Penguatan layanan Riset dan Pengembangan;

d.Penguatan layanan Kelembagaan.

KOPERTIS WILAYAH VII JATIM

4 Kelompok Area Perubahan + Quick Wins

1

Bagian Umum  Kelompok area Perubahan 1 a. Manajemen Prubahan;

b. Penguatan Tatalaksana;

c. Penguatan Sistem Manajemen SDM; d. Penguatan Akuntabilitas Kinerja;

e. Peningkatan Kualitas pelayanan Publik, pada sub b. Penguatan Layanan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan.

2

Bidang Akademik, Kemahsiswaan dan Ketenagaan  Kelompok area perubahan 2

a.Penguatan layanan mahasiswa;

b.Penguatan layanan Pendidik dan Tenaga Kependidikan;

c. Penguatan layanan Riset dan Pengembangan;

3

Bidang Kelembagaan dan Sistem Informasi  Kelompok area perubahan 3

a. Penguatan Kelembagaan;

b. Peningkatan kualitas pelayanan publik pada sub d Penguatan layanan kelembagaan

4

Tim SPI Kopertis Wilayah VII  Kelompok area perubahan 4

a. Penguatan Sistem Pengawasan; b. Penguatan Akuntabilitas Kinerja

(13)

4. MENINGKATKAN AKUNTABILITAS PELAYANAN PUBLIK:

a. Melaksanakan Evaluasi SOP sesuai kondisi sekarang;

(Kuisener Indek Kepuasan Masyarakat dan Uji Publik)

b. Menetapkan SOP dan Standart Layanan Publik tahun 2016;

c. Memperbaiki Sarana, Prasarana dan Meningkatkan Kenyamanan serta

keamanan pelayanan publik;

(Ruang Tunggu Pelayanan, Lingkungan Kantor dan Peralatan IT serta sarana pendukung lainnya)

d. Menetapkan Quik Wins

(Membentuk Unit Layanan Terpadu (PINTU) dan SILA DIKTI) e. Menetapkan Maklumat Pelayanan Publik;

f. Menetapkan Zona Integritas;

5. Meningkatkan Kompetensi SDM;

(Diklat teknis dan Jenjang Pendidikan)

6. Meningkatkan Kinerja dan Budaya Kerja Pegawai.

a. Mengacu PP 53 tahun 2010 tentang disiplin pegawai

(14)

KOMITMEN MEWUJUDKAN

PELAYANAN PUBLIK YANG AKUNTABLE

REKAP LAPORAN SOP dan SPP TAHUN 2017

NO BAGIAN / BIDANG SOP SPP

1 Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Ketenagaan 21 15

a. Seksi Akademik dan Kemahasiswaan 13 9

b. Seksi Ketenagaan 8 6

2 Bagian Umum 51 16

a. Kepegawaian 16 14

b. Tata Usaha 17 0

c. Keuangan 18 2

3 Bidang Kelembagaan dan Sistem Informasi 15 12

a. Seksi Kelembagaan dan Kerjasama 12 9

b. Sistem Informasi 3 3

(15)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian dari deteksi kontaminasi Coliform pada daging sapi yang di jual di pasar di sekitar kota Bandar Lampung dengan sampel sebanyak 14 sampel, yaitu 7

Hasil akhir dari penelitian ini berupa prototype sistem pakar untuk melakukan skrining tumbuh kembang balita dan anak pra sekolah yang berbasis multimedia dengan acuan Kuesioner

media dan pemerintah tidak menghilangkan sifat kritis media sebagai watchdog. Goriau.co dan riauonline.co.id tetap professional dengan menumbuhkan sikap kontrol terhadap

Metode penelitian yang dilaksanakan adalah: mengumpulkan data primer dan sekunder untuk mendapatkan nilai pembentuk erosi yaitu erosivitas hujan (R), Erodibilitas tanah

Hasil evaluasi kurva kalibrasi dari pengukuran deret bahan standar CRM paduan zirkonium dengan metoda standar internal memberikan data yang lebih tepat dibanding

davek od dohodka pravnih oseb davčni inšpekcijski nadzor Davčna uprava Republike Slovenije Evropska unija evro Evropska skupnost Evropska gospodarska skupnost Generalni davčni

Berdasarkan uraian dari permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, ANALISA PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP PERSEPSI