LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI DASAR
‘’Pengenalan dan Pemakaian Mikroskop’’Oleh :
Nama : FACHRIN IMRAN
Stambuk : Q1A115381 Kelas : TPG-E
JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INDIUSTRI PERTANIAN
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Salah satu penemu sejarah mikrobiologi dengan mikroskop adalah Antonie Van Leeuwenhock (1632-1723) tahun 1675 antonie membuat mikroskop dengan kualitas lensa yang cukup baik, dengan menumpuk lebih banyak lensa sehingga dia bisa mengamati mikroorganisme yang terdapat pada air hujan yang menggenang dan air jambangan bunga, juga dari air laut dan bahan pengorekan gigi. Ia menyebut benda-benda bergerak tadi dengan ‘animalcule’ (Elok Nur Faiqoh, 2013).
Terlepas dari pengamatan awal ini, sebagian besar geografi sel tetap tak terpetakan untuk beberapa lama. Sebagian besar struktur subseluler termasuk organel yang merupakan kompratemen terselubung membran terlalu kecil untuk diresolusi dengan mikroskop cahaya.
Dua parameter penting dalam mikroskopi (teknik-teknik penggunaan mikroskop) adalah perbesaran dan daya resolusi atau daya urai. Perbesaran perbandingan ukuran citra objek dengan ukuran sebenarnya. Resolusi adalah ukuran kejelasan citra; jarak minimum yang dapat memisahkan dua titik sehingga masih bisa dibedakan sebagai dua titik. Misalnya, benda-benda yang tampak oleh mata telanjang sebagai suatu bintang di langit mungkin di resolusi sebagai bintang kembar oleh teleskop.
Mikroskop diperoleh perbesaran sehingga memungkinkan untuk mengamati organisme dan struktur yang tidak tampak dengan mata telanjang. Mikroskop memungkinkan perbesaran dengan kisaran luas sampai ratusan ribu kali. Kategori mikroskop adalah mikroskop cahaya/optis dan mikroskop elektron.
I.2.Tujuan
II. TINJAUAN PUSTAKA
Mikroskop (bahasa yunani: Micros = kecil dan scopein = melihat) merupakan sebuah alat untuk melihat obyek atau benda-benda yang terlalu kecil sehingga tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah dilihat dengan mata. Mikroskop ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek, dimana sebelumnya sudah ada Robert Hook dan Marcello Malphgi yang mengadakan penelitian melalui lensa yang sederhana. Lalu Antony Van Leuwenhoek mengembangkan lensa sederhana itu menjadi lebih kompleks agar dapat mengamati protozoa, bakteri dan berbagai makhluk kecil lainnya. Setelah itu, pada sekitar tahun 1600, Hanz dan Z Jansen telah menemukan mikroskop yang dikenal dengan mikroskop ganda yang lebih baik daripada mikroskop yang dibuat oleh Antony Van Leuwenhoek. Mikroskop berasal dari dua buah kata yaitu mikro yang artinya kecil dan dari kata scopium yang artinya adalah penglihatan. Mikroskop adalah suatu alat yang berada didalam Laboratorium yang memberikan bayangan dari benda yang diperbesar hingga ukuran tertentu hingga dapat dilihat dengan mata (Elok Nur Faiqoh : 2013).
Perkembangan instrumen yang berkemampuan melebihi indra manusia berjalan seiring kemajuan sains. Penemuan dan penelitian awal tenteng sel menjadi maju berkat penciptaan mikroskop pada tahun 1590 dan peningkatan mutu alat tersebut selama tahun 1600-an (Cindy, 2009).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
III.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Praktikum ini di laksanakan di Laboratorium Agroteknologi Unit Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari pada hari Kamis, 08 Oktober 2015 pukul 13.00 – 15.00 WITA.
III.2. Bahan dan Alat
Alat yang di gunakan dalam praktikum kali ini yaitu sebuah Mikroskop Cahaya. Sedangkan bahan yang di gunakan yaitu pulpen, potongan kertas bertuliskan A dan d.
III.3. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada kegiatan praktikum kali ini yaitu sebagai berikut : 1. Membersihkan mikroskop dari kotoran debu dan lain-lain,
2. Meletakkan potongan kertas berhuruf ‘’A’’ pada kaca objek dan tutup dengan kaca penutup,
3. Mengamati dengan perbesaran lemah (10x10). Apakah bayangan sama/terbalik,
4. Sambil memandang ke dalam lensa okuler, geser preparat ke kiri atau ke kanan dan dari atas ke bawah.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1. Hasil
Hasil pembahasan pada praktikum kali ini yaitu sebagai berikut : Gambar 1. Mikroskop Cahaya 5. Lengan mikroskop 12. Pengatur intensitas cahaya 6. Meja objek/meja preparat 13. Tombol power
Gambar 2. Sebelum Pengamatan Dibawah Mikroskop Pola pengamatan :
Sebelum pengamatan sebelum pengamatan
Gambar 3. Sesudah Pengamatan Dibawah Mikroskop
Sesudah pengamatan Sesudah pengamatan
A
d
4x1
0 4x10
10x1 10x1
0
40x1 40x1
100x1 100x1
IV.2. Pembahasan
Mikroskop merupakan sebuah alat untuk melihat obyek atau benda-benda yang terlalu kecil dan tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah dilihat dengan mata. Mikroskop ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek, dimana sebelumnya sudah ada Robert Hook dan Marcello Malphgi yang mengadakan penelitian melalui lensa yang sederhana. Bagian-bagian mikroskop yaitu sebagai berikut :
Lensa okuler, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif. Tabung mikroskop (tubus), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler. Revolver, berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya. Lensa obyektif, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati,lensa ini membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif. Lengan mikroskop, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop. Meja preparat merupakan tempat meletakkan objek (preparat) yang akan dilihat. Objek diletakkan di meja dengan dijepit dengan oleh penjepit. Kondensor, berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan. Kondensor, berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.
berfungsi untuk memaju mundurkan papan mikroskop. Sumber cahaya (ligt berfungsi untuk mengatur besar kecilnya cahaya yang di butuhkan. Tombol power (power swich), berfungsi untuk menyalakan ligt source. Kaki mikroskop, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
Pengamatan huruf “A” Letak bayangan Sesuai dengan sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif yaitu maya, terbalik, dan diperbesar maka bayangan yag dioeroleh tidak akan sama dengan aslinya. Seperti gambar berikut :
A
-->
Pengamatan huruf “d”, Letak bayangan Sesuai dengan sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif tepat ke titik focus lensa okuler yang secara terakomodasi bila bayanganlensa objektif berada di ruang utama lensa okuler sehingga di peroleh sifat bayangan yaitu maya, tegak, dan diperbesar maka bayangan yang diperoleh tidak akan sama dengan aslinya Seperti gambar berikut :
V. PENUTUP
V.1. Kesimpulan
Mikroskop merupakan alat untuk melihat benda-benda yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Sehingga, mikroskop dirancang dengan sedemikian rupa untuk dapat menguntungkan manusia agar dapat melihat benda yang berukuran sangat kecil maupun halus. Di dalam mikroskop terdapat lensa objektif yang menghasilkan bayangan maya, terbalik, diperbesar. Setelah banyak kegunaan yang kita dapat dari mikroskop, hendaknya banyak juga hal-hal yang harus diperhatikan saat menggunakan mikroskop, agar mikroskop aman dan tidak ada kerusakan yang terjadi pada mikroskop.
V.2. Saran
Demi kelancaran dalam kegiatan praktikum, ada beberapa saran yang mungkin berguna , yaitu:
1. Kepada praktikan supaya tetap berkonsentrasi ketika sedang melaksanakan praktikum dan tidak ribut dalam ruang laboratorium dan memperhatikan kaidah-kaidah dalam penggunaan mikroskop agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan misalnya rusaknya mikroskop.
DAFTAR PUSTAKA
Cindy. 2009. Pengertian Mikroskop. Erlangga. Jakarta. Faiiqoh ,ellok. 2013. Laporan praktikum mikroskop. Jember.
(http://www.unej.ac.id/index php/id/ di akses 09 oktober 2015) Handika, wulan. 2013. Laporan praktikum biologi mikroskop. Woensdag. NA, Campbell. 2010. Biologi. Erlangga. Jakarta.