• Tidak ada hasil yang ditemukan

RESPON MASYARAKAT TERHADAP PENGAJIAN RUTIN DI MASJID AL- MANAR ONGKO KEC. MAIWA KAB. ENREKANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RESPON MASYARAKAT TERHADAP PENGAJIAN RUTIN DI MASJID AL- MANAR ONGKO KEC. MAIWA KAB. ENREKANG"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

16

RESPON MASYARAKAT TERHADAP PENGAJIAN RUTIN DI MASJID

AL-MANAR ONGKO KEC. MAIWA KAB. ENREKANG

Sulvahrul Amin

(Dosen Pendidikan Sosiologi

FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar)

Abstrak: Pengajian rutin merupakan salah satu kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di Masjid Al-Manar Ongko yang diharapkan mampu menambah wawasan keagamaan masyarakat serta mampu meningkatkan kualitas masyarakat dalam membaca dan menulis Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang bertujuan untuk menangkap respon masyarakat terhadap pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko Kec. Maiwa Kab. Enrekang. Lokasi penelitian ini yaitu di Masjid Al-Manar Ongko Kecamatan Maiwa. Informan dalam penelitian ini yaitu, pengurus masjid, peserta pengajian dan masyarakat sekitar yang tidak mengikuti kegiatan pengajian rutin. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga cara yaitu, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian dari respon masyarakat terhadap pengajian rutin di Masjid Al- Manar Ongko yaitu, pengajian rutin di Masjid Al-Manar mendapat respon yang positif dari masyarakat baik yang mengikuti pengajian rutin maupun yang tidak mengikuti pengajian rutin. Adapun motivasi masyarakat mengikuti pengajian rutin adalah untuk melatih kemampuan dalam membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.

Kata Kunci: Respon, Masyarakat, Pengajian Rutin PENDAHULUAN

Pengajian dalam bahasa Arab disebut At-ta'liiman yang artinya mempelajari, makna belajar atau ta'liim memiliki nilai ibadah tersendiri, dalam mempelajari ilmu agama dengan seorang ulama atau berilmu merupakan salah satu bentuk ibadah yang wajib bagi setiap umat Islam.Pengajian agama bertujuan untuk memperdalam ilmu agama dan mempunyai tujuan untuk memberikan petunjuk dan pembinaan kepada masyarakat agar mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat, serta dapat mencapai tujuan hidup yang sebenarnya iaitu pembentukan manusia yang selalu bertaqwa kepada Allah Swt., dalam segala aspek kehidupan.

Pengajian merupakan bentuk pendidikan agama Islam yang paling tua (Nuryanis 2003: 40).Bahkan sebelum adanya pesantren dan kehadiran madrasah. Pengajian merupakan salah satu bentuk pendidikan Islam karena dasar dari pendidikan Islam adalah proses pembinaan tenaga pendidik (ustad) yang mendidik peserta didik (berjamaah) untuk meningkatkan sikap mental yang akan

terwujud dalam amalan dan pembentukan muslim yang baik.

Dalam masyarakat Islam, kajian agama atau majelis taklim merupakan sistem pendidikan nonformal yang selalu berkembang dari keberadaan Islam hingga saat ini.Kajian agama yang dilakukan oleh umat Islam dapat memberikan berbagai ilmu agama sebagai pedoman hidup bagi umat Islam.Pengajian agama adalah kegiatan pendidikan nonformal.yangbanyak dilakukan di masyarakat dan diselenggarakan sebagai upaya dakwah di kalangan umat Islam.

Di Indonesia, Pengajian merupakan kegiatan yang tidak asing lagi di masyarakat. Pengajian biasanya dilakukan di masjid-masjid setempat dan waktu pelaksanaannya berkala setiap minggu, setiap bulan atau setiap tiga bulan sekali.Pengajian ini diadakan untuk meningkatkan visi dan pemahaman agama mad'u agar bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.Pengajian di masyarakat merupakan upaya pemenuhan kebutuhan spiritual masyarakat agar ada keseimbangan antara kebutuhan spiritual dan kebutuhan

(5)

Jurnal Permata Ilmu Vol. 12 No. 2 Juni 2019

17 jasmani.

Pengajian rutin dilakukan di masjid-masjid setempat.Secara etimologis, kata masjid berasal dari bahasa Arab yang memiliki akar kata sa- ja-da yang artinya “bersujud” atau menundukkan kepala ke tanah. Menurut Sofyan Syafri, “Masjid adalah tempat salat berjamaah dan pusat pembinaan jemaah”. Masjid adalah rumah Allah Swt., yang dibangun sebagai sarana umat Islam untuk mengingat bersyukur dan beribadah kepada Allah Swt., dengan baik.Seperti Masjid pada umumnya Masjid Al-Manar adalah tempat untuk melakukan rutinitas keagamaan salah satunya dengan melakukan pengajian yang dilakukan secara rutin setiap minggu.

Sesuai dengan pembahasan di atas, di desa Ongko Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrekang, terdapat pengajian yang dilakukan secara aktif oleh masyarakat di Masjid Al-Manar yang sudah berlangsung cukup lama dan sampai sekarang masih dilakukan, di desa ongko masih banyak masyarakat yang masih belum fasih atau belum bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, tapi tidak berpartisipasi dalam pengajian rutin yang dilaksanakan di Masjid Al-Manar Ongko, dengan adanya pengajian rutin ini diharapkan masyarakat mengikuti kegiatan pengajian rutin agar mampu meningkatkan kesadaran beragama masyarakat, terutama kesadaran akan pentingnya mengikuti sebuah pengajian, dan diharapkan pula mampu menambah wawasan keagaamaan masyarakat serta mampu meningkatkan kualitas masyarakat dalam membaca dan menulis Al-Qur’an.

Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui lebih mendalam tentang bagaimana respon masyarakat terhadap pengajian rutin yang diadakan di Masjid Al-Manar, serta apa saja motivasi masyarakat untuk mengikuti pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko Kec. Maiwa Kab. Enrekang.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka mendorong peneliti untuk mengkaji serta meneliti lebih mendalam tentang “Respon Masyarakat Terhadap Pengajian Rutin di Masjid Al-Manar Ongko Kec. Maiwa Kab. Enrekang”.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif, meliputi rangkaian kegiatan yang sistematik untuk mendapatkan jawaban dari bagaimana respon masyarakat terhadap pengajian rutin yang diadakan di Masjid Al-Manar, serta apa saja motivasi masyarakat untuk mengikuti pengajian rutin di Masjid Al-Manar, dan apa saja kendala yang dialami masyarakat sehingga tidak mengikuti pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko Kec.Maiwa Kab. Enrekang.

Jika dlihat dari jenis dan objek yang diteliti, maka penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian studi kasus dengan maksud memberikan gambaran tentang Respon Masyarakat Terhadap Pengajian Rutin di Masjid Al-Manar Ongko Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrekang. Penelitian ini dilakukan di Masjid Al-Manar Ongko Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrekang, penelitian lokasi ini didasarkan dengan pertimbangan yakni adanya pengajian rutin yang dilakukan oleh masyarakat di tempat ini, sehingga peneliti ingin melihat bagaimana respon masyarakat terhadap pengajian tersebut. Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih dua bulan di tahun 2019 di Masjid Al-Manar Ongko Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrekang.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data primer, data primer adalah data yang didapatkan dari hasil observasi atau wawancara sedangkan data sekunder adalah data yang ditetapkan dari hasil telaah buku referensi atau dokumentasi. Sumber data terdiri dari sumber informan kunci dan informan khusus dan informan tambahan.

Untuk memperoleh data, penulis memperoleh dari pengamatan, wawancara, dokumen-dokumen dan bacaan yang terkait dengan penelitian ini. Sedangkan sumber data dalam penelitian ada dua, Data yang akan dipergunakan dalam penulisan penelitian ini adalah data primer dan sekunder.

a.

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan yang meliputi

(6)

18 wawancara terhadap narasumber. Cara pengumpulan data primer adalah dengan mengamati dokumentasi dan hasil wawancara oleh informan yang telah ditetapkan oleh penulis.

b.

Data sekunder yaitu data yang dikumpulkan untuk melengkapi data primer yang diperoleh dari dokumentasi atau studi kepustakaan yang terkait dalam permasalahan yang diteliti.

Teknik pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian, sebab tanpa data dari masalah yang diteliti, seorang peneliti tidak akan memiliki pengetahuan yang mendalam tentang masalah yang diteliti tersebut. Adapun teknik yang digunakan dalam melakukan pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif.

HASIL PENELITIAN

Respon Masyarakat Terhadap Pengajian Rutin Yang Diadakan di Masjid Al-Manar Ongko Kec. Maiwa Kab. Enrekang

Respon masyarakat yang mengikuti pengajian rutin dan yang tidak mengikuti pengajian rutin

Pengajian rutin telah banyak dilaksanakan di beberapa Masjid di Kecamatan Maiwa, salah satunya di Masjid Al-Manar Ongko, pengajian rutin ini dilaksanakan dua kali dalam seminggu, yaitu setiap hari senin dan kamis.Pengajian rutin di Masjid Al-Manar ongko didirikan pada tahun 2013 atas inisiatif masyarakat.Pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko Kec. Maiwa Kab. Enrekang diharapkan mampu meningkatkan kualitas masyarakat dalam membaca dan menulis Al-Qur’an serta diharapkan mampu menambah wawasan keagamaan masyarakat setempat. Adanya pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko memberikan bermacam-macam respon dari masyarakat.

Pengajian rutin ini sangat membantu bagi saya yang masih belum mahir dalam membaca Al-qur’an. (Data: hasil wawancara)

Dari hasil wawancara di atas, dengan peserta pengajian di Masjid Al-Manar Ongko, peneliti melihat bahwa pengajian rutin yang diadakan di Masjid Al-Manar Ongko sangat membantu terutama bagi masyarakat yang masih belum mahir dalam membaca Al-qur’an, karena Sebagai seorang muslim wajib bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, akan tetapi masih ada yang belum mahir membaca Al-qur’an, atau bisa membacanya akan tetapi tidak sesuai dengan kaidah yang diajarkan Rasulullah Saw., ada tiga poin penting dalam mempelajari Al-qur’an, yaitu tajwid, tahfidz dan tafsir, ketiganya memiliki kaitan yang kuat. Untuk bisa menghafal Al-qur’an harus mengetahui cara membacanya yang benar (tajwid/tahsin) dan untuk menghayati isi Al-qur’an yaitu dengan mengetahui tafsirnya.dan dengan adanya pengajian ini dapat menambah wawasan keagamaan bagi masyarakat sekitar khususnya dalam membaca Al-qur’an.

Pengajian ini sangat membantu, karena minat untuk membaca Al-quran dengan baik dan benar masih sangat kurang. (Data: hasil wawancara)

Dari hasil wawancara diatas, pengajian rutin yang diadakan di Masjid Al-Manar Ongko sangat membantu bagi masyarakat yang masih belum mahir dalam membaca Al-qur’an, dan menambah minat narasumber untuk membaca Al-Qur’ dengan adanya pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko ini dapat menambah minat narasumber untuk membaca AL-Qur'an dengan baik dan benar. Minat merupakan suatu kebiasaan yang sangat erat kaitanya dengan perasaan individu, terutama perasaan puas (positif) pada sesuatu yang dianggapnya penting atau sesuai dengan kebutuhan dan kepuasan.

(7)

Jurnal Permata Ilmu Vol. 12 No. 2 Juni 2019

19 Pengajian ini menurut saya tentu saja baik, dan menurut saya kegiatan pengajian rutin ini perlu diperkenalkan kepada masyarakat yang lain. (Data: hasil wawancara)

Dari hasil wawancara di atas, dengen peserta pengajian di Masjid Al-Manar Ongko, pengajian ini memberikan respon yang positif bagi masyarakat, pengajian rutin sangat baik dan bermanfaat bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran beragama peserta pengajian, dan pengajian rutin ini sangat perlu diperkenalkan kepada masyarakat yang lain, sehingga masyarakat yang belum mahir dalam membaca Al-Qur’an diharapkan untuk mengikuti pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko agar dapat meninggatkan kualitas masyarakat dalam membaca dan menulis Al-Qur’an serta menambah wawasan keagamaan masyarakat.

sangat bagus, karena dapat menambah ilmu bagi semua majelis’ ta’lim di lingkungan tempat tinggal dan juga dapat menyambung silaturahmi antar sesama. (Data: hasil wawancara)

Dari hasil wawancara diatas, dengan masyarakat yang tidak mengikuti pengajian rutin, pengajian rutin yang diadakan di Masjid Al-Manar Ongko sangat bermanfaat dan bernilai positif bagi masyarakat, baik yang mengikuti pengajian rutin maupun bagi masyarakat yang tidak mengikuti pengajian rutin, karena dengan adanya pengajian rutin ini mampu menambah ilmu bagi semua peserta pengajian, pengajian ini juga mampu menyambung silaturahmi antar masyarakat sekitar.

Dari berbagai pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa, pengajian rutin yang diadakan di Masjid Al-Manar Ongko mendapat respon yang positif dari masyarakat, baik masyarakat yang mengikuti pengajian rutin maupun masyarakat yang tidak mengikuti pengajian rutin. Pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko mendapat respon yang positif dari masyarakat karena pengajian rutin ini sangat membatu bagi masyarakat yang masih belum fasih dalam membaca Al-Qur’an,

sehingga dengan adanya pengajian rutin ini masyarakat dapat memperbaiki kualitas mereka dalam membaca dan menulis Al- Qur’an serta dapat menambah wawasan keagamaan bagi masyarakat.

Kegiatan yang dilakukan dalam pengajian rutin di Masjid Al- Manar Ongko

Di dalam setiap pengajian rutin terdapat sejumlah kegiatan rutin yang dilaksanakan, begitu pula dengan pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko.Dari hasil penelitian terhadap peserta pengajian, peneliti menemukan beberapa kegiatan yang rutin dilaksanakan dalam pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko.

Pelajaran dasar pengucapan huruf hijaiyah (Dirosa), dan dilanjutkan dengan ilmu tajwid. (Data: hasil wawancara)

Dari hasil wawancara dengan peserta pengajian rutin di atas, dalam pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko terdapat kegiatan berupa pelajaran dasar pengucapan huruf hijaiyah yang merupakan kunci dasar agar mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, dan dilanjutkan dengan ilmu tajwid yang merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang membahas dan memberikan tata cara di dalam mengucapkan setiap huruf-huruf dari tempat keluarnya yang kemudian lebih dikenal dengan Makhroirul Huruf. Ilmu tajwid ini sangat penting untuk menghindari kesalahan dalam membaca Al- Qur’an.

Kegiatan yang biasanya dilakukan adalah mengaji, menghafal surah-surah pendek, dan ceramah agama. (Data: hasil wawancara)

Dari hasil wawancara dengan peserta pengajian rutin di atas, dalam pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko terdapat kegiatan berupa mengaji agar dapat memperlancar bacaan Al-Qur’an peserta pengajian rutin, penghafalan surah pendek dan ceramah agama oleh seorang da’i dalam menyampai kan suatu pesan kepada mad’u serta mengajak mad’u kepada jalan yang benar, sesuai dengan ajaran agama guna untuk meningkat kan ketakwaan kepada Allah Swt., demi kebahagiaan di dunia

(8)

20 dan akhirat.

Kegiatan yang biasanya dilakukan Selain belajar mengaji, ada juga kajian-kajian ilmu fiqih. (Data: hasil wawancara)

Dari hasil wawancara dengan peserta pengajian rutin diatas, dalam pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko selain belajar mengaji terdapat juga kegiatan berupa kajian-kajian ilmu fiqih.Fiqih menurut pengertian (istilah) adalah segala hukum syara’ yang diambil dari kitab Allah Swt., dan Sunnah Nabi Muhammad Saw., dan dengan metode ijtihad berdasarkan hasil penelitian yang lebih mendalam dalam ilmu fiqih, membahas tentang prinsip-prinsip hidup yang sesuai dengan syariat Islam. Memperdalam ilmu tajwid, dan tausiyah dari ustadz pengajar. (Data: hasil wawancara)

Dari hasil wawancara dengan peserta pengajian rutin di atas, dalam pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko, terdapat beberapa kegiatan seperti memperdalam ilmu tajwid, ilmu tajwid ini sangat penting karena dalam membaca Alquran harus dengan benar makharijul huruf dan tajwidnya. Karena jika pengucapan dan lafal hurufnya salah, maka artinya pun akan berbeda, maka artinya pun akan salah. Selain belajar ilmu tajwid, kegiatan yang biasanya dilakukan dalam pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko adalah tausiyah atau ceramah agama dari ustadz pengajar.

Dari berbagai pemaparan di atas dapat disimpulkan bahawa, dalam pengajian rutin yang diadakan di Masjid Al-Manar Ongko terdapat beberapa kegiatan yaitu: Pelajaran dasar pengucapan huruf hijaiyah, Pelajaran ilmu tajwid, Kajian-kajian ilmu fiqih, Penghafalan surah pendek, dan Ceramah agama atau tausiyah dari ustaz pengajar.

Motivasi Masyarakat Untuk Mengikuti Pengajian Rutin di Masjid Al-Manar Ongko Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrekang

Motivasi masyarakat mengikuti pengajian rutin

Motivasi adalah dorongan dalam diri seseorang yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku atau perbuatan orang bersangkutan untuk mencapai suatu tujuan.Sedangkan pengajian merupakan salah satu bentuk kegiatan keagamaan yang bertujuan untuk menyampaikan ilmu keislaman kepada sekelompok masyarakat dalam komunitas muslim. Dengan demikian motivasi mengikuti pengajian dapat dipahami sebagai dorongan dalam diri seseorang yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku atau perbuatanya untuk mengikuti kegiatan keagamaan.Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti, adapun motivasi masyarakat mengikuti pengajian.

Ingin belajar cara membaca Al-Qur’an yang benar. (Data: hasil wawancara)

Dari hasil wawancara dengan peserta pengajian rutin diatas, motivasi narasumber mengikuti pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko adalah karena ingin belajar membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Setiap manusia yang hidup pasti ingin memiliki sebuah peningkatan dari hari ke-hari, sebab barangsiapa yang hari ini sama dengan hari kemarin maka dia adalah seorang manusia yang rugi.

Ingin menambah pengalaman dan pengetahuan dalam ilmu Al-Qur’an. (Data: hasil wawancara)

Dari hasil wawancara dengan peserta pengajian diatas, motivasi narasumber mengikuti pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko adalah untuk menambah pengalaman narasumber dalam bidang keagamaan dan untuk menambah pengetahuan dalam ilmu Al- Qur’an. Alquran dan Hadis adalah sumber pengetahuan Islam yang paling banyak beredar. Selain itu, kedua sumber utama Islam

(9)

Jurnal Permata Ilmu Vol. 12 No. 2 Juni 2019

21 berperan ganda dalam penciptaan dan perkembangan ilmu pengetahuan.

Ingin meningkatkan cara membaca Al-Qur’an, karna jika salah baca nanti berdosa. (Data: hasil wawancara)

Dari hasil wawancara dengan peserta pengajian diatas, motivasi narasumber mengikuti pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko adalah untuk meningkatkan kualitas membaca Al-Qur’an, agar tidak ada kesalahan saat membaca ayat Al-Qur’an.Saat membaca Al- Qur’an kita harus memperhatikan bacaan agar tidak ada kesalahan dalam membaca ayat Al-Qur’an.Selain membaca Al-Qur’an kita harus memperhatikan agar tidak ada kesalahan dalam membaca ayat Al- Qur’an.Jika pada saat itu seseorang melakukan kesalahan dalam membaca Al-Qur’an maka wajib hukumnya untuk mengoreksi kesalahan saat membaca. Ingin melatih bacaan Al-Qur’an yang baik dan benar. (Data: hasil wawancara)

Dari hasil wawancara dengan peserta pengajian rutin diatas, motivasi narasumber mengikuti pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko adalah untuk melatih kemampuan dalam membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.Kemampuan membaca "Alquran" dengan benar memerlukan tingkatan tertentu, yang sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa kemampuan membaca "Alquran" dapat diperoleh melalui beberapa tahap, yaitu tahap kemampuan melafalkan huruf dengan baik dan benar sesuai dengan makhraj dan sifatnya (Djalaluddin 2012: 12).Tingkat kemampuan membaca ayat Al-Qur’an sesuai dengan hukum tajwid dan kemampuan membaca Al-Qur’an dengan lancer seta memperlihatkan kaidah tajwid.

Dari berbagai pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa, motivasi masyarakat mengikuti pengajian rutin di Masjid Al-Manar adalah untuk meningkatkan atau memperbaiki kualitas masyarakat membaca Qur'an, agar dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.

Dampak yang dirasakan peserta pengajian selama mengikuti kegiatan pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko

Dengan adanya pengajian rutin yang diadakan di masjid Al- Manar Ongko sangat berdampak bagi para peserta pengajian rutin.Dampak dapat diartikan sebagai pengaruh atau akibat, dalam setiap keputusan yang diambil oleh seseorang biasanya mempunyai dampak tersendiri, baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Dampak dari kegiatan pengajian ini, yaitu membiasakan diri saya untuk membaca Alquran dengan tajwid yang benar. (Data: hasil wawancara)

Dari hasil wawancara dengan peserta pengajian rutin diatas, pengajian yang diadakan di Masjid Al-Manar Ongko berdampak positif bagi narasumber, karena setelah mengikuti kegiatan pengajian rutin ini narasumber lebih membiasakan diri untuk membaca Al- Qur’an dengan pelafalan tajwid yang benar.

Menyadari bahwa selama ini bacaan saya banyak salah dan kekeliruan yang perlu diperbaiki dan dilatih secara mendalam. (Data: hasil wawancara)

Dari hasil wawancara dengan peserta pengajian rutin di atas, dengan adanya pengajian rutin di masjid Al-Manar Ongko sangat berdampak bagi kesadaran narasumber, bahwa selama ini narasumber masih sering melakukan kesalahan dan kekeliruan dalam membaca Al-Qur’an, narasumber juga menyadari bahwa masih perlu untuk memperbaiki cara membaca Al-Qur’an dan latihan lebih mendalam.

Saya sudah bisa membaca Al-Qur’an dengan lebih baik, dan lebih banyak memahami tentang keagamaan. (Data: hasil wawancara)

Dari hasil wawancara dengan peserta pengajian rutin diatas, pengajian yang diadakan di Masjid Al-Manar Ongko berdampak positif bagi narasumber, karena dengan adanya pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko mampu meningkatkan

(10)

22 kemampuan narasumber dalam membaca Al-Qur’an dengan lebih baik. Dan dengan adanya pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko, narasumber jauh lebih memahami tentang keagamaan.

Dari berbagai pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa, dengan adanya pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko sangat berdampak positif bagi kehidupan masyarakat khususnya dalam keagamaan, dengan diadakanya pengajian rutin ini, masyarakat mampu memperbaiki bacaan Al-Qur’an agar tidak lagi terdapat kesalahan. Dengan adanya pengajian rutin di Masjid Al-manar Ongko juga mampu menambah wawasan keagamaan masyarakat karena adanya ceramah agama dari ustadz pengajar. PEMBAHASAN

Respon Masyarakat Terhadap Pengajian Rutin Yang Diadakan di Masjid Al-Manar Ongko Kec. Maiwa Kab. Enrekang

Respon masyarakat yang mengikuti pengajian rutin dan yang tidak mengikuti pengajian rutin

Respon merupakan sikap atau perilaku seseorang dalam proses komunikasi ketika menerima suatu pesan yang ditujukan kepadanya. Respon juga berarti umpan balik, yang berperan besar atau berpengaruh dalam menentukan baik atau tidaknya komunikasi.Komunikasi umpan balik memegang peranan yang sangat penting karena sangat menentukan kelanjutan komunikasi atau berhentinya komunikasi dari komunikator.Oleh sebab itu, umpan balik dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif. Sebagaimana pendapat Saifuddin Azwar (2015:14) dalam bukunya yang berjudul Sikap Manusia Teori dan Pengukuranya, bahwa respon adalah suatu reaksi atau jawaban yang bergantung pada stimulus atau merupakan hasil stimulus tersebut. Tanggapan seseorang bisa baik atau buruk, positif atau negatif, menyenangkan atau tidak menyenangkan.

Menurut teori agama Durkheim: Sakral dan Profan yang menjelaskan tentang fenomena keagamaan dan keyakinan yang berkembang ditengah-tengah masyarakat. Dalam teori sosialnya ini Durkheim menjelaskan salah satu aspek agama yaitu kesakralan.Durkheim mengajukan tiga syarat berdirinya agama yaitu kepercayaan, ritual, dan tempat ibadah. Salah satu fenomena umum yang yang ada dalam masyarakat saat ini adalah pengajian rutin, saat ini banyak masyarakat ata umat muslim yang ikut serta dalam kegiatan pengajian rutin. Pengajian rutin yang diadakan di Masjid Al-Manar Ongko mendapat respon yang positif dari masyarakat sekitar, baik masyarakat yang mengikuti pengajian rutin maupun masyarakat yang tidak mengikuti pengajian rutin.

Dengan adanya pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran beragama bagi peserta pengajian, serta sangat membantu bagi masyarakat yang masih belum mahir dalam membaca Al-Qur’an.Pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko diharapkan mampu meningkatkan kualitas masyarakat dalam membaca dan menulis Al-Qur’an.

Kegiatan yang dilakukan dalam pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko

Menurut Blummer esensi masyarakat harus ditentukan pada diri aktor dan tindakanya, ia mengatakan bahwa masyarakat terdiri atas orang yang bertindak. Masyarakat adalah tindakan dan kehidupan kelompok adalah aktivitas kompleks yang berkelanjutan.Di dalam pengajian rutin terdapat beberapa kegiatan atau tindakan yang dilakukan bersama-sama oleh da’i dan para mad’u.

Dalam pengajian rutin yang diadakan di Masjid Al-manar Ongko terdapat beberapa kegiatan seperti pelajaran dasar pengucapan huruf hijaiyah hijaiyah yang merupakan kunci dasar agar mampu membaca Al- Qur’an dengan baik dan benar, ilmu tajwid yang merupakan salah satu ilmu yang membahas dan memberikan tata cara pengucapan setiap

(11)

Jurnal Permata Ilmu Vol. 12 No. 2 Juni 2019

23 huruf darimana asalnya yang kemudian dikenal dengan istilah makhroirul huruf, kajian-kajian ilmu fiqih Fiqih menurut pengertian (istilah) adalah segala hukum syarak’ yang diambil dari kitab Allah Swt., dan Sunnah Nabi Muhamad SAW, penghafalan surah pendek, dan ceramah agama atau tausiyah dari ustaz pengajar agama yang bertujuan untuk memberi suatu metode yang digunakan oleh seorang da’i dalam menyampai kan suatu pesan kepada mad’u serta mengajak mad’u kepada jalan yang benar, sesuai dengan ajaran agama guna untuk meningkat kan ketakwaan kepada Allah Swt., demi kebahagiaan di dunia dan akhirat. Motivasi Masyarakat Untuk Mengikuti Pengajian Rutin di Masjid Al-Manar Ongko Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrekang Motivasi masyarakat mengikuti pengajian rutin

Motivasi adalah sebuah dorongan, hasrat atau pun minat yang begitu besar di dalam diri, untuk mencapai suatu keinginan, cita-cita dan tujuan tertentu, adanya motivasi akan memberikan dampak yang baik bagi kehidupanya. Motivasi yang tinggi akan mengubah perilaku untuk mencapai tujuan dan menjalani kehidupan yang lebih baik. Setiap orang sangat membutuhkan motivasi untuk diri sendiri, agar tidak mudah putus asa.

Motivasi masyarakat mengikuti pengajian rutin di Masjid Al- Manar Ongko adalah untuk melatih kemampuan dalam membaca Al- Qur’an dengan baik dan benar.Untuk membaca Al-qur'an dengan benar dan benar membutuhkan tahapan tertentu, hal ini sejalan dengan teori yang menunjukkan bahwa kemampuan membaca Al-qur'an dapat diperoleh melalui beberapa tahapan yaitu tahap kemampuan melafalkan huruf dengan benar dan baik sesuai makhraj dan sifatnya (Djalaluddin 2012: 17).Kemampuan membaca ayat-ayat Alquran sesuai dengan hukum tajwid dan kemampuan membaca Alquran dengan baik dengan tetap mengikuti kaidah tajwid.

Dampak yang dirasakan peserta pengajian selama mengikuti kegiatan pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko

Pengajian rutin di masjid Al-Manar Ongko sangat berdampak bagi para peserta pengajian rutin.Efek atau dampak adalah akibat atau pengaruh terhadap segala keputusan yang diambil oleh seseorang biasanya mempunyai pengaruh sendiri-sendiri, juga positif dan negatif.

Dengan adanya pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko sangat berdampak positif bagi kehidupan peserta pengajian khususnya dalam bidang keagamaan.Marx mengatakan bahwa agama adalah sebagai candu, agama juga mampu mendukung suatu perubahan sosial. Agama yang berkaitan erat dengan kepercayaan manusia ini diwujudkan dalam berbagai aktivitas seperti mengikuti kegiatan pengajian rutin, dengan agama juga mampu mengubah hidup manusia seperti dalam pengajian rutin mampu memperbaiki bacaan Al-Qur’an agar tidak lagi terdapat kesalahan. Dengan adanya pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko juga mampu menambah wawasan keagamaan peserta pengajian karena adanya ceramah agama dari ustadz pengajar.

Pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko sangat berdampak positif karena setelah adanya pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko masjid yang dulunya sepi menjadi ramai karena adanya peserta pengajian. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang dilakukan dilapangan yang telah diuraikan dalam pembahasan penelitian, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:

1.

Pengajian rutin yang didakan di Masjid Al-Manar Ongko mendapat respon yang positif dari masyarakat, baik masyarakat yang mengikuti pengajian rutin maupun masyarakat yang tidak mengikuti pengajian rutin. Pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko mendapat respon yang positif dari masyarakat karena pengajian rutin ini sangat membatu bagi masyarakat yang

(12)

24 masih belum fasih dalam membaca Al-Qur’an, sehingga dengan adanya pengajian rutin ini masyarakat dapat memperbaiki kualitas mereka dalam membaca dan menulis Al-Qur’an serta dapat menambah wawasan keagamaan bagi masyarakat.

2.

Motivasi masyarakat mengikuti pengajian rutin di Masjid Al- Manar Ongko Kec. Maiwa Kab. Enrekang adalah untuk meningkatkan atau memperbaiki kualitas masyarakat dalam membaca Al-Qur'an, agar masyarakat dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M.K. (2015). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Lengkap Terbaru. Jakarta: Sandro Jaya.

Abdulsyani. (2006). Masyarakat Dinamika Kelompok dan Implikasi Kebudayaan dan Pembangunan Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Afrazal.(2014). Metode Penelitian Kualitatif.Jakarta: Rajagrafindo.

Ahmad, S. (2013). Manfaat Mengikuti Pengajian Wisata Rohani di Masjid Al- Falah Tuban.Jurnal Paradigma, 1(3). Aliyudin Mukhlis (2019). Respon Masyarakat

Terhadap Pengajian Selasa. Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam, 4(3). Arisandi Herman. (2015). Buku Pintar

Pemikiran Tokoh-Tokoh Sosiologi Dari Klasik Sampai Modern. Yogyakarta: IRCiSoD.

Astuti Rini. (2013). Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur'an pada Anak Attention Deficit Disorder Melalui Metode Al-Barqy Berbasis Applied Behavior Analysis.Jurnal Pendidikan Usia Dini, 7(2).

Azwar.(1988). Sikap Manusia Teori dan Pengukuranya. Seri Psikologi. Yogyakarta: Liberty.

. (2015). Sikap Manusia Teori dan Pengukuranya.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Babbie Earl (1973).Survey Research Method.Belmont, California: Wadsworth Publishing Company.

Bungin Burhan (2007).Metodologi Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologis ke arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Darmadi Hamid (2013). Metode Penelitian

Pendidikan dan Sosial. Bandung: Alfabeta.

Elva, O. (2019). Manfaat Mengikuti Pengajian Rutin dalam Meningkatkan Kesadaran Beragama Masyarakat. Jurnal Riset Keagamaan, sosial dan budaya, 1(2). Gulo, W. (1996).Metodologi Penelitian.

Jakarta: PT Grasindo. Halim.(1987). Sari Hukum Perubahan Aktual.Jakarta: Pradnya Paramitha.

Hamdanah.(2017). Motivasi Ibu-ibu Mengikuti pengajian di Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kota Palangka Raya.Jurnal Transformatif (Islamic studies),1(2).

Harahaph, S.S. (1993). Teori Akuntansi. Radjawali: Jakarta.

Husaini Usman. (2009). Metodologi Penelitian Sosial.Jakarta: Bumi Aksara.

Moleong, Lexy J. (2007).Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Najla Armiah. (2017). Peran Pengajian Terhadap Perkembangan Konsep Keberagamaan Pada Diri Remaja di Kota Banjarmasin.Al Hiwar Jurnal Ilmu dan Teknik Dakwah, 5 (10).

Nurbuko, Cholid & Abu Achmadi.(1999). Metodologi Penelitian, Cet. II. Jakarta: Bumi Aksara.

Nursalam, Dkk. (2016). Teori Sosiologi Klasik, Modern, Saintifik, Hermeneutik, kritis, Evaluatif, dan Integratif. Yogyakarta: Penerbit Writing Revolution.

Nuryanis.(2003). Pendidikan Luar Sekolah Kontribusi Ditpenamas Dalam Pencapaian Tujuan Pendidikan Nasional.Surabaya: Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Kelembagaan Islam.

(13)

Jurnal Permata Ilmu Vol. 12 No. 2 Juni 2019

25 Pendidikan Sosiologi. (2019). Panduan

Penulisan proposal dan Skripsi. Makassar: Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Poerwadarminta W.J.S. (1986). Kamus Umum

Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Qutub Sayid. (2011). Sumber-sumber Ilmu Pengetahuan Dalam Al-Qur’an dan Hadits.Jurnal Humanior, 2 (2), 1339-1350.

Sarlito .(1995). Teori-teori Psikologi Sosial.Mataram: Rajawali.

Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA.

Soemardjan, Selo. (1974). Setangkai Bunga Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI.

Sunarto Kamanto. (2012). Sosiologi Perubahan Sosial: Perspektif Klasik, Modern, Posmodern dan Poskolonial. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Suriati, S. (2015).Efektifitas Pengajian Rutin Dalam Meningkatkan Perilaku beragama Masyarakat.Jurnal Al-Misbah, 11(1), 117-150.

Suyatno, Bagon & Sutina.(2011). Metode Penelitian Sosial, Cet. VI. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Soleman, Taneko.B. (1994). Sistem Sosial Indonesia.Fajar Agung: Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait