PENDAHULUAN
LatarBelakang
Dalam masyarakat Islam, kajian agama atau majlis taklim merupakan suatu sistem pendidikan informal yang selalu berkembang sejak adanya Islam hingga saat ini. Pelajaran agama yang dilakukan oleh umat Islam dapat memberikan berbagai ilmu agama sebagai pedoman hidup umat Islam. Pelajaran agama merupakan kegiatan pendidikan. Pengajian biasanya diadakan di masjid-masjid setempat dan waktunya mingguan, bulanan atau tiga bulan sekali. Pengajian ini diadakan untuk menambah wawasan dan pemahaman agama Med'u agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan rohani masyarakat agar terjadi keseimbangan antara kebutuhan rohani dan kebutuhan jasmani.
RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang di atas, beliau mendorong para peneliti untuk melakukan kajian dan penelitian mendalam mengenai “Respon Masyarakat Terhadap Pengajian Rutin di Masjid Al-Manar Ongko Kecamatan. Apa motivasi masyarakat mengikuti pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrekang.
TujuanPenelitian
ManfaatPenelitian
DefinisiOperasional
Menurut Muhzakir, pengajian merupakan istilah yang umum digunakan untuk menggambarkan berbagai kegiatan belajar dan mengajar agama. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengajian merupakan wadah untuk mempelajari ilmu agama Islam yang disampaikan oleh guru atau ustad kepada mad'u.
KAJIAN PUSTAKA
- KajianKonsep
- KajianTeori
- KerangkaPikir
- Penelitian Relevan
Taneko. Mengutip dari Selo Seomardjan, menulis bahwa masyarakat diartikan sebagai sekelompok orang yang hidup bersama dalam jangka waktu yang lama untuk menghasilkan kebudayaan (dikutip dalam Taneko 1994). Allah akan meninggikan harkat dan martabat orang-orang yang beriman dan berilmu, baik di dunia maupun di akhirat.
METODE PENELITIAN
- JenisPenelitian
- TempatdanWaktuPenelitian
- InformanPenelitian
- FokusPenelitian
- InstrumenPenelitian
- JenisdanSumber Data
- TeknikPengumpulan Data
- TeknikAnalisis Data
- TeknikKeabsahan Data
Motivasi masyarakat untuk mengikuti pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrekang Manar Ongko Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrekang. Dari hasil wawancara peserta pengajian rutin di atas, motivasi narasumber mengikuti pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko adalah karena ingin belajar mengaji dengan baik dan benar bacaannya. Dari hasil wawancara peserta pengajian rutin diatas, motivasi narasumber mengikuti pengajian rutin di Masjid Al-Manar.
Dampak yang dirasakan peserta kajian selama mengikuti kegiatan rutin pengajian di Masjid Al-Manar Ongko. Dan dengan pengajian yang rutin di Masjid Al-Manar Ongko, narasumber jauh lebih paham tentang agama. 2. Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk mengikuti pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang, Manar Ongko, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang.
Dampak yang dialami peserta kajian selama mengikuti kegiatan rutin pengajian di Masjid Al-Manar Ongko. Dampak apa yang Anda rasakan saat mengikuti kegiatan rutin pengajian di Masjid Al-Manar?
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
SejarahLokasiPenelitian
Sejak abad ke-14 Enrekang disebut Massenrempulu yang artinya mengesampingkan gunung atau berjalan menyusuri gunung, sedangkan nama Enrekang berasal dari Endeng yang artinya mendaki dari atau mendaki, sehingga dinamakan Endekan. Nama “Enrekang” merupakan versi Bugis, sehingga Kabupaten Enrekang merupakan daerah pegunungan yang dekat dengan keselamatan karena jelas Kabupaten Enrekang terdiri dari pegunungan dan perbukitan yang menempati sekitar 85% dari luas wilayah sekitar 178601 km2. Kerajaan Tallu Batu Papan (Duri) yang merupakan gabungan dari Buntu Batu Malua Alla' Buntu Batu dipimpin oleh Arung / Puang Buntu Batu Malua oleh Arung / Puang Malua Alla' oleh Arung Alla.
Kerajaan Baringin (Baringeng) yang dipimpin oleh Arung Baringin Massenrempulu' yang ketujuh (7) berlangsung sekitar abad ke-14 Masehi, namun sekitar abad ke-17. Kegiatan Politik Devide et Impera Pemerintah Belanda kemudian membagi wilayah tersebut dengan surat keputusan pemerintah Belanda (Korte Verklaring) dimana kerajaan Kassa ditambahkan ke Sawitto. Buntu Batu Malua Alla' (Tallu Batu Papan/Duri) Enrekang (Endekan) dan Maiwa Pada tahun 1912 sampai tahun 1941 diubah lagi menjadi Bawah Departemen Enrekang yang dipimpin oleh seorang Pengendali (Pak Petoro). Pada masa pendudukan Jepang, Bawahan Enrekang berganti nama menjadi pemerintahan Kanrikan yang dipimpin oleh seorang Kanrikan Bunken.
Massenrempulu diganti dengan kewenangan Kepala Pemerintahan Enrekang yang disebut Kepala Negara (KPN Enrekang) Enrekang dengan 5 (Lima SWAPRAJA):.
KeadaanGeografis
Dalam setengah dekade terakhir telah terjadi perubahan pengelolaan wilayah pemerintahan baik di tingkat kecamatan maupun desa/kelurahan.Pada tahun 1995, Kabupaten Enrekang hanya memiliki 54 desa/kelurahan yang tersebar di 5 kecamatan. -Kabupaten Dengan adanya perubahan situasi dan kondisi wilayah, maka pemekaran desa/kelurahan menjadi suatu keharusan. Sehingga pada tahun 1997 jumlah desa/kelurahan di Kabupaten Enrekang bertambah dari 78 desa/kelurahan pada tahun 1996 menjadi 108 desa. Begitu pula di tingkat kecamatan, awalnya hanya ada 5 kelurahan di 9 kecamatan, pada pertengahan tahun 2003 terjadi pemekaran sehingga menjadi 3 desa di 111 desa/kelurahan. Kemudian pada akhir tahun 2006 terjadi pemekaran desa dan kelurahan menjadi 11 kelurahan dan 112 desa/kelurahan, pada tahun 2008 berkembang kembali menjadi 12 kelurahan dan 129 desa/kelurahan.
KeadaanPenduduk
Ketersediaan lapangan kerja di suatu daerah merupakan faktor penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kesempatan kerja adalah lapangan kegiatan atau lapangan usaha yang diciptakan oleh perusahaan/lembaga dimana masyarakat dapat bekerja untuk memperoleh penghasilan. Adanya data ketenagakerjaan dapat menjadi acuan bagi pemerintah daerah Kabupaten Enrekang untuk memprioritaskan pembangunan ekonomi pada sektor-sektor tertentu yang dinilai berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di bawah ini tabel jumlah penduduk usia 15 tahun dan berakhir.
KeadaanPendidikan
Zikir rutin ini sangat bermanfaat bagi saya yang masih belum mahir membaca Al-Qur'an. (Wawancara Minggu 13 September 2020). Dari hasil wawancara dengan peserta pengajian rutin diatas, dalam pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko terdapat kegiatan berupa pembelajaran dasar pelafalan huruf hijaiyah yang merupakan kunci dasar menjadi mampu membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar. Selain mempelajari ilmu tajwid, kegiatan yang biasa dilakukan dalam pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko adalah tausiyah atau ceramah agama oleh ustadz pengajar.
Dari berbagai penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi masyarakat untuk mengikuti pengajian rutin di Masjid Al-Manar adalah untuk meningkatkan atau meningkatkan kualitas masyarakat pembaca Al-Quran, agar dapat membaca Al-Quran. sebuah lubang dan benar. Dari hasil wawancara dengan peserta pengajian rutin diatas, pengajian yang dilaksanakan di Masjid Al-Manar Ongko memberikan dampak positif bagi narasumber, karena dengan adanya pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko mampu memberikan dampak positif bagi narasumber. meningkatkan kemampuan narasumber dalam membaca Al-Quran dengan lebih baik. Dengan pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko juga dapat menambah wawasan keagamaan masyarakat berkat ceramah agama dari ajaran ustadz.
Dengan adanya pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko juga dapat menambah wawasan keagamaan para peserta pengajian berkat ceramah agama dari ustadz pengajar. Zikir rutin ini sangat membantu saya yang masih belum mahir membaca Al-Quran 5.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
HasilPenelitian
- ResponMasyarakatTerhadapPengajian Rutin di Masjid Al-Manar
- Motivasi Masyarakat Untuk Mengikuti Pengajian Rutin di Masjid Al-
Enrekang diharapkan mampu meningkatkan kualitas masyarakat dalam membaca dan menulis Al-Qur’an serta diharapkan mampu menambah wawasan keagamaan masyarakat setempat.Adanya pengajian yang rutin di Masjid Al-Manar Ongko telah memberikan keistimewaan. . tanggapan dari masyarakat. Dari hasil wawancara diatas kepada peserta pengajian di Masjid Al-Manar Ongko, peneliti melihat bahwa pengajian rutin yang diadakan di Masjid Al-Manar Ongko sangat bermanfaat khususnya bagi. Dari hasil wawancara di atas, pengajian rutin yang dilaksanakan di Masjid Al-Manar Ongko sangat bermanfaat bagi masyarakat yang masih belum mahir membaca Al-Qur'an dan meningkatkan minat orang yang diwawancarai dalam membaca Al-Qur'an. salah satunya dengan pengajian rutin di Masjid Al-Manar. Biaya ini dapat meningkatkan minat narasumber untuk membaca Al-Quran dengan baik dan benar.
Dari berbagai penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengajian rutin yang dilaksanakan di Masjid Al-Manar Ongko mendapat respon positif dari masyarakat, baik dari masyarakat yang mengikuti pengajian rutin maupun dari masyarakat yang tidak mengikuti pengajian rutin. Pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko mendapat respon yang positif dari masyarakat, karena pengajian rutin ini sangat bermanfaat bagi masyarakat yang masih belum lancar dalam membaca Al-Qur'an, sehingga dengan pengajian rutin ini masyarakat dapat meningkatkan kualitas dalam mengaji. membaca dan menulis Al-Qur'an - Al-Qur'an juga dapat menambah ilmu agama bagi masyarakat. Dari hasil wawancara dengan peserta pengajian rutin diatas, pengajian yang dilaksanakan di Masjid Al-Manar Ongko memberikan dampak positif bagi narasumber, karena setelah mengikuti kegiatan pengajian rutin ini narasumber semakin terbiasa membaca. Al-Qur'an. 'an dengan bacaan tajwid yang benar.
Dari hasil wawancara dengan peserta pengajian kawakan di atas, keberadaan pengajian yang rutin di Masjid Al-Manar Ongko memberikan dampak yang besar terhadap kesadaran narasumber bahwa narasumber masih sering melakukan kekeliruan dan kekeliruan dalam membaca Al. -Al-Qur'an, narasumber juga menyadari bahwa masih perlu adanya peningkatan cara membaca dan mengamalkan Al-Qur'an lebih mendalam. Dari berbagai penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengajian yang rutin di Masjid Al-Manar Ongko memberikan dampak yang sangat positif bagi kehidupan masyarakat khususnya dalam bidang keagamaan. Dengan rutin mengaji, masyarakat mampu memperbaiki bacaan Al-Quran agar tidak terjadi kesalahan lagi.
Pembahasan
Pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko mendapat respon positif dari masyarakat sekitar, baik yang mengikuti pengajian rutin maupun yang tidak mengikuti pengajian rutin. Pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko sangat membantu masyarakat untuk meningkatkan kesadaran beragama peserta pengajian, dan juga sangat membantu masyarakat yang masih belum mahir membaca Al-Quran. diharapkan dapat meningkatkan kualitas masyarakat dalam membaca dan menulis Al-Qur’an. Pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko memberikan dampak yang besar bagi peserta pengajian rutin. Akibat atau dampak merupakan akibat atau pengaruh terhadap segala keputusan yang diambil oleh seseorang, dan biasanya mempunyai pengaruh tersendiri, baik positif maupun negatif.
Dengan rutinnya pengajian di Masjid Al-Manar Ongko memberikan dampak yang sangat positif bagi kehidupan peserta pengajian khususnya dalam bidang keagamaan, Marx mengatakan agama adalah candu, agama juga mampu mendukung perubahan sosial. Agama yang erat kaitannya dengan keyakinan manusia diwujudkan dalam berbagai aktivitas seperti mengikuti kegiatan pengajian rutin, agama juga mengubah kehidupan manusia, seperti dalam pengajian rutin untuk mengoreksi bacaan Al-Quran. agar tidak terjadi kesalahan lagi. Pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko memberikan dampak yang sangat positif karena setelah pengajian rutin di Masjid Al-Manar Ongko, masjid yang tadinya sepi menjadi ramai karena adanya peserta pengajian.
Peserta pengajian diharapkan tetap konsisten mengikuti kegiatan rutin pengajian dan mengamalkan apa yang telah diajarkan ustadz. Manfaat mengikuti pelajaran agama secara rutin dalam meningkatkan kesadaran beragama masyarakat. Jurnal Penelitian Keagamaan, Sosial dan Budaya, 1(2).
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Enrekang harus meningkatkan atau meningkatkan kualitas masyarakat dalam membaca Al-Quran agar masyarakat dapat membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar.
Saran
Pada pendapat saya kajian ini sudah tentu bagus dan pada hemat saya aktiviti pengajian rutin ini perlu diperkenalkan kepada masyarakat lain.