PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Pengajian Al Quran yang dibawakan oleh pemuda muslim dari Masjid Al-Mukhlisin (RISMA) di Panorama Merapi, Kota Bengkulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembacaan Alquran terhadap pengembangan karakter remaja muslim di Masjid Al-Mukhlisin Jalan.
Sistematika Penelitian
LANDASAN TEORI
Pengertian Pengajian
14 Mawaddah Ainur Rochmah, Skripsi: “Pengaruh Kajian Rutin Ba’da Maghrib Terhadap Peningkatan Akhlak Jamaah Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya” (Surabaya: UIN Sunan Ampel, 2019), kaca 9. 16Mawaddah , Skripsi : “Dampak Kajian Rutin Ba’ dan Maghrib Terhadap Peningkatan Akhlak Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya” (Surabaya: UIN Sunan Ampel, 2019), kaca 3.
Pengertian Al-Qur‟an
Al-Qur'an sebagai kitab terakhir dimaksudkan untuk menjadi petunjuk bagi seluruh umat manusia (hudan linnas) hingga akhir zaman. Oleh karena itu, Al-Qur’an harus selalu dipelajari, dipahami dan diwujudkan dalam praktik praktis dalam kehidupan sehari-hari.
Pengertian Karakter
Permasalahan yang kini dihadapinya adalah menanamkan nilai-nilai karakter tersebut pada setiap individu bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu, setiap individu harus mempelajari, memahami dan menanamkan nilai-nilai karakter yang baik agar tidak terjerumus ke jalan yang salah.
Macam-macam Karakter
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, suku, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dengan dirinya d.Sikap dan tindakan yang selalu berusaha untuk mengetahui lebih dalam dan luas tentang sesuatu yang dipelajari, dilihat dan didengar. Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat, serta mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.
Sikap, perkataan dan tindakan yang membuat orang lain merasa senang dan aman dengan kehadirannya. Sikap dan tindakan yang selalu cenderung mencegah kerusakan lingkungan alam sekitar dan mengembangkan upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang diakibatkannya. Sikap dan tindakan yang selalu ingin membantu orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
Karakter yang ada pada dasarnya diperoleh melalui interaksi yang terjadi dengan orang tua, guru, teman dan lingkungan karena karakter tersebut diperoleh dari hasil belajar langsung atau dengan mengamati orang lain.
PengertianRemaja
Dalam istilah psikologi perkembangan remaja akhir atau adolescence berasal dari kata latin adolescere yang artinya bertumbuh atau tumbuh menuju kedewasaan. Istilah pemuda sendiri mempunyai arti yang luas, mencakup kematangan mental, sosial, emosional, dan fisik. Piaget mengatakan bahwa secara psikologis, masa remaja adalah usia ketika individu berintegrasi ke dalam masyarakat dewasa, dan usia ketika seorang anak tidak lagi merasa berada di bawah level orang yang lebih tua, tetapi berada pada level yang sama, setidaknya dalam hal hak.
Zakiah Drajat berpendapat bahwa masa remaja merupakan masa pertumbuhan fisik yang pesat, dan prosesnya terus berlanjut hingga mencapai titik tertentu. Remaja merupakan kelompok manusia yang penuh potensi. Penting untuk diketahui bahwa saat ini remaja Indonesia merupakan sepertiga dari populasi tanah tercinta ini.
Perkembangan dan Kesejahteraan Psikologi Remaja
Jika berhasil mencapai hal tersebut maka kebahagiaan akan tercapai, namun jika sebaliknya maka akan menimbulkan kekecewaan dan kritikan dari orang tua atau masyarakat serta mengganggu perkembangan selanjutnya. Ada hal-hal tertentu yang harus dimiliki remaja dalam persiapan memasuki usia dewasa agar memiliki kepribadian yang utuh dalam arti seluas-luasnya. Setiap individu, apa yang seharusnya dimiliki oleh setiap individu akan berkaitan dengan perkembangan pikiran, perasaan, sikap, kemauan dan juga tindakan nyata.
Konsep Perkembangan Remaja Akhir
Harapan dan tuntutan tersebut yang nantinya akan melatarbelakangi beberapa tugas baru dalam perkembangan remaja, termasuk masa remaja akhir. Setiap remaja harus mampu beradaptasi dengan lawan jenis dalam hubungan yang belum pernah mereka alami sebelumnya, dan harus mampu beradaptasi dengan orang dewasa di luar lingkungan sekolah atau keluarga. Remaja secara kelompok akan mulai bersosialisasi secara luas di luar rumah bersama teman-temannya, sehingga teman sebayanya akan mempunyai pengaruh yang lebih besar dalam hal sikap, minat, percakapan, penampilan dan perilaku dibandingkan dengan pengaruh keluarga.
Untuk itu remaja memerlukan pengetahuan karir beserta kelebihan dan kekurangan masing-masing karir. Pada masa remaja akhir, identitas diri akan terungkap dalam bentuk manifestasi orientasi seksual yang tercermin dalam emosi dan keinginan. Pada masa remaja akhir, mereka akan menemukan cara untuk mengekspresikan diri secara seksual, sehingga sebagian remaja mulai mencari cara untuk meredakan ketegangan seksual melalui masturbasi yang disebabkan oleh perilaku erotis.
Hal tersebut umumnya akan disertai dengan tindakan-tindakan seperti kebahagiaan dan ketidakbahagiaan dalam perkembangan remaja akhir dan perilaku sehari-hari.
Kajian Terdahulu
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pengajian bagi remaja di Desa Ngreco Tegalombo Pacitan berbeda perencanaannya dengan sekolah formal pada umumnya. Proses pelaksanaan pengajian bagi remaja di desa Ngreco Tegalombo Pacitan secara garis besar melalui . beberapa langkah yaitu: 1) metode yang digunakan dalam pendidikan karakter adalah metode menghafal dan memahami ayat-ayat Al-Qur'an, muhadloroh dan cerita. Faktor pendukung dan penghambat pengajian remaja antara lain: Faktor orang tua merupakan faktor yang paling penting dalam mendukung terselenggaranya pengajian remaja.
Tesis Mawaddah Ainur Rochmah dengan judul “Pengaruh Kajian Rutin Ba’da Amghrib Terhadap Peningkatan Akhlak Jamaah Masjid Al-Akbar Ansional Surabaya” UIN Sunan Ampel, 2019. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah mengikuti dalam kajian rutin Ba'da Maghrib memberikan pengaruh terhadap peningkatan akhlak jamaah masjid. “Pengaruh Kegiatan Masjid Islami Remaja (RISMA) Terhadap Perilaku Beragama dan Sikap Toleran di Masjid Al-Mukhlisin Kelurahan Panorama Kota Bengkulu” IAIN Bengkulu, 2021.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penelitian pertama menemukan adanya pengaruh kegiatan remaja Islam di masjid (risma) terhadap perilaku beragama, yaitu remaja di masjid Al-Mukhlisin sudah mempunyai kesadaran untuk shalat. , puasa, zakat, membaca Alquran, mengikuti pengajian rutin, mengikuti yasinan rutin, mengikuti kegiatan PHBI (Peringatan Hari Raya Islam) seperti: Idul Fitri.
Kerangka Berpikir
Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi, dan Isra' Mi'raj, serta keikutsertaan dalam program kegiatan risma di Masjid Al-Mukhlisin. Pengertian kerangka menurut Nana Sudjana adalah “suatu konsepsi hubungan antar variabel (independen dan dependen) berdasarkan teori, prinsip, dan asumsi yang ada”.
Hipotesis
Dikatakan tentatif karena jawaban yang diberikan hanya berdasarkan teori yang relevan, namun belum berdasarkan fakta empiris yang diperoleh dari pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dikatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, sebelum jawaban empiris.49. H0: Pengajian Al Quran tidak berpengaruh signifikan terhadap pembentukan karakter remaja Islam di masjid Jalan Merapi Panorama Kota Bengkulu.
H1: Pengajian Al-Qur'an berpengaruh signifikan terhadap pembentukan karakter remaja Islam di masjid Jalan Merapi Panorama Kota Bengkulu.50.
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian
Populasi dan Sampel Penelitian
Penelitian ini dilakukan di rumah remaja RISMA Al-Mukhlisin yang mengaji di sekitar Jl. Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.53 Jika populasinya besar dan tidak mungkin peneliti mempelajari semua yang ada dalam populasi tersebut.54 Sampel dalam penelitian ini adalah RISMA AL-Mukhlisin yang menghadiri Al-Qur'an . pengajian di sekitar Jl. Pengaruh Pemahaman Ilmu Tajwid Terhadap Keterampilan Membaca Al Quran Pada Mata Pelajaran PAI Siswa Kelas VII SMP Negeri 17 Kota Bengkulu.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik observasi digunakan penulis untuk mengamati permasalahan yang timbul di lokasi penelitian. Sedangkan observasi tidak langsung penulis lakukan dengan mengamati dari luar fenomena permasalahan yang terjadi. Penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi, antara lain memperoleh data tentang profil pengajian, nama responden, dan data terkait penelitian.58.
Instrumen Pengumpulan Data
Pengajian Al-Qur'an ini rutin dilaksanakan seminggu sekali dan dilaksanakan setiap malam Kamis setelah salat magrib. Metode yang digunakan dalam pengajiannya terstruktur, dimulai dengan pembukaan, kemudian acara inti yaitu pembacaan Al-Quran dan ditutup dengan doa bersama. Dari tabel diatas diketahui bahwa kuesioner untuk variabel
Sedangkan variabel Y (Pembentukan Karakter) dari 18 soal, 13 soal dinyatakan valid dan 5 soal tidak valid. Dari 41 soal (tanda tanya variabel X dan Y) ditemukan 26 soal valid dan 15 soal dinyatakan tidak valid. Pertanyaan-pertanyaan tersebut kemudian dapat dinyatakan reliabel dan termasuk dalam kategori teratas sehingga siap digunakan sebagai angket penelitian.
Dari hasil tersebut terlihat nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60 sebagai syarat instrumen.
Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bacaan Al-Quran terhadap pembentukan karakter remaja Islam di Masjid Al-Mukhlisin Panorama Kota Bengkulu, peneliti melakukan penelitian terhadap 30 orang dan menyebarkan kuisioner kepada remaja Islam di Masjid Al-Mukhlisin Panorama Kota Bengkulu. Kota. Tujuan uji hipotesis dalam penelitian ini adalah untuk menjawab rumusan masalah pada BAB I yaitu: Apakah ada pengaruh pembacaan Al-Qur'an terhadap pembentukan karakter remaja Islam di Masjid Al-Mukhlisin Jalan Merapi Panorama, Kota Bengkulu? Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengajian merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dapat mempengaruhi pembentukan karakter remaja Islam di Masjid Al-Mukhlisin Kota Bengkulu.
Salah satu caranya adalah dengan rutin atau membiasakan diri mengikuti bacaan Al-Qur'an setiap minggunya. Dalam melakukan observasi, peneliti menyebarkan kuisioner kepada 30 responden yang tergabung dalam Masjid Panorama Al-Mukhlisin Masjid Panorama Al-Mukhlisin Kota Bengkulu yang dilakukan pada saat pengajian dengan rentang usia 17 hingga 22 tahun. Semakin sering mengikuti pengajian, semakin membentuk karakter remaja Masjid Al-Mukhlisin Panorama Kota Bengkulu.
Membaca Al-Quran merupakan kegiatan mengucapkan kalimat-kalimat Allah yang mempunyai makna dan kandungan di dalamnya. Berdasarkan hasil penelitian diatas mengenai pengaruh pembacaan Al-Quran terhadap pembentukan karakter remaja Islam di Masjid Al-Mukhlisin Jalan Merapi Panorama Kota Bengkulu dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Al-Quran – pengajian pembentukan karakter remaja Islam di Masjid Al-Mukhlisin Jalan Merapi Panorama Kota Bengkulu. “Tentang Keterampilan Membaca Al-Quran Pada Mata Pelajaran PAI Siswa Kelas VII SMP Negeri 17 Kota Bengkulu” Diss.