• Tidak ada hasil yang ditemukan

Plagiarism Checker X Originality Report

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Plagiarism Checker X Originality Report"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 23%

Date: Selasa, Mei 05, 2020

Statistics: 865 words Plagiarized / 3698 Total words

Remarks: Medium Plagiarism Detected - Your Document needs Selective Improvement. --- PENGEMBANGAN PENILAIAN AUTENTIK MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Indah Khoirrul Mutakin indahkhoirrul2@gmail.com UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Abstract This article aims to describe the development of authentic assessment of Islamic Religious Education subjects. Authentic assessment basically focuses on the balance between assessing the competence of attitudes, knowledge, and skills in accordance with the development of student characteristics.

The type of research in this article uses qualitative research with field study methods. The results of this study indicate that the obstacles in carrying out authentic assessments lie in the very diverse characteristics of students that make it difficult for teachers to provide assessments, the limited time in conducting assessments related to student activity, there are several aspects that must be assessed thoroughly, and the instruments used are more than one.

Teachers can follow up on these obstacles by planning and managing the learning process properly, participating in several training related to assessments based on the 2013 curriculum, seeking information and references related to authentic assessment, and developing self-creativity in order to find new ways to assess students. The positive contribution that is expected from this article is that authentic assessments can be developed in every educational institution to provide quality assessments and are not limited to the cognitive realm.

Keywords: Assessment, Authentic, Islamic Education Abstrak Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengembangan penilaian autentik mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Penilaian autentik pada dasarnya berfokus pada keseimbangan antara penilaian

(2)

kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang sesuai dengan perkembangan karakteristik siswa. Jenis penelitian dalam artikel ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode studi lapangan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kendala dalam pelaksanaan penilaian autentik terletak pada karakteristik siswa yang sangat beragam sehingga mempersulit guru dalam memberikan penilaian, terbatasnya waktu dalam melakukan penilaian yang berkaitan dengan keaktifan siswa, adanya beberapa aspek yang harus dinilai secara menyeluruh, serta instrument yang digunakan lebih dari satu. Guru dapat

menindaklanjuti kendala tersebut dengan merencanakan dan mengatur proses

pembelajaran dengan baik, mengikuti beberapa pelatihan terkait penilaian berdasarkan kurikulum 2013, mencari informasi dan referensi terkait penilaian autentik, dan

mengembangkan kreativitas diri agar dapat menemukan cara yang baru untuk menilai siswa.

Kontribusi positif yang diharapkan dari artikel ini ialah penilaian autentik dapat dikembangkan disetiap Lembaga Pendidikan guna memberikan penilaian yang

berkaulitas dan tidak terbatas pada ranah kognitif saja. Kata Kunci: Penilaian, Autentik, Pendidikan Agama Islam A. Pendahuluan Perubahan dan penyempurnaan pada

kurikulum 2013 meliputi standar kompetensi lulusan, standar proses, standar isi, dan standar penilaian. Pemerintah berusaha untuk terus mengambil langkah-langkah perbaikan yaitu seperti: perubahan dan penyempurnaan kurikulum, peningkatan mutu guru, serta pengadaan sarana dan prasarana pendidikan.

Keadaan ini belum berhubungan dengan masalah-masalah yang dijumpai pada pembelajaran di kelas, seperti adanya usaha untuk mengurangi kesulitan belajar yang dirasakan oleh siswa di kelas. Adapun proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk meraih tujuan yang dirumuskan dalam kurikulum. Kurikulum yang telah disusun dan dikembangkan dengan baik serta adanya sarana prasarana yang lengkap, namun jika tidak diterapkan dengan baik oleh guru dan siswa, maka proses pembelajaran yang berlangsung dan hasil yang didapatkan kurang maksimal.

Perkembangan pada kurikulum 2013 yaitu meliputi aspek penilaian. Penilaian merupakan proses sistematis dalam pengumpulan, analisis dan penafsiran informasi untuk membuktikan seberapa jauh seorang siswa dapat meraih tujuan pendidikan._ Pada dasarnya, suatu sistem penilaian yang baik dan benar yaitu tidak hanya menilai apa yang akan dinilai, tetapi juga memotivasi siswa untuk lebih bertanggung jawab terhadap hal-hal yang telah dipelajari dan mengimplementasikan materi yang telah didapatkan di lingkungan sekitar. Hal yang tidak terpisahkan dari perencanaan dan pelaksanaan proses

(3)

yang dilakukan oleh guru adalah penilaian pada proses dan hasil pembelajaran. Penilaian autentik merupakan penilaian yang difokuskan pada pembelajaran kurikulum 2013, meliputi kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan lebih diperhatikan dan disesuaikan dengan perkembangan karakteristik siswa. Penilaian autentik sering pula disebut authentic assessment yang mengajak siswa menunjukkan presentasi dan hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari. Penilaian autentik juga merupakan bagian kecil dari sistem Contextual Teaching and Learning(CTL), penilaian autentik berfokus pada tujuan, melibatkan pembelajaran secara langsung, mengharuskan membangun keterkaitan dan kerja sama, dan menanamkan tingkat berpikir yang lebih tinggi._

Penilaian autentik meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan dimulai dari masukan (input), proses (process), keluarga (output) pembelajaran dan dilakukan secara

menyeluruh serta berfokus pada kemampuan yang dimiliki siswa agar dapat

mengimplementasikan dengan baik._ Tujuan penilaian ini yaitu untuk menilai berbagai keterampilan pada konteks yang menggambarkan keadaan dan kegunaan keterampilan itu dalam kehidupan sehari-hari. Penilaian autentik tidak hanya berdasarkan hasil akhir, namun juga kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dan dinilai secara objektif. Cara penilaiannya bermacam-macam, yaitu memakai model non tes dan tes sekaligus, serta dapat dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Penilaian hasil belajar siswa ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru serta berkaitan pada penetapan

keputusan tentang kompetensi yang dicapai oleh siswa ataupun hasil belajar siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran._ Pembelajaran pada kurikulum 2013 yaitu meningkatkan kemampuan siswa sesuai dengan tujuan yang ingin diraih dalam proses pembelajaran.

Oleh karena itu, kurikulum disusun dan dikembangkan dengan baik sesuai kebutuhan siswa sesuai dan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran, sehingga

keberadaan kurikulum dapat membantu siswa dalam menguasai materi pembelajaran._ Siswa diharapkan untuk belajar secara aktif selama proses pembelajaran pada kurikulum 2013 agar siswa mendapatkan pengalaman dan materi secara langsung serta terlatih untuk menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang telah dipelajari selama proses pembelajaran. Siswa bisa menguasai konsep- konsep serta pengalaman yang didapatkan sepanjang proses pendidikan dan bisa mengaitkannya dengan konsep lain yang sudah dipahaminya dalam kehidupan sehari-hari.

Penerapan pembelajaran pada kurikulum 2013 diharapkan bisa meringankan tugas guru, akan tetapi yang terjadi yaitu guru merasa kesulitan dalam melaksanakan penilaian

(4)

hasil belajar siswa, karena pelatihan yang didapatkan oleh guru belum mendalam terkait pembelajaran kurikulum 2013. Bahkan guru harus mengevaluasi penilaian hasil belajar per tema pada setiap mata pelajaran. Permasalahan ini harus segera ditindak lanjuti supaya pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa berjalan dengan lancar dan guru tidak merasa kesulitan pada pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013._

Dan perlu adanya pemahaman yang baik pada pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa berdasarkan kurikulum 2013 yang dilakukan oleh guru di sekolah sehingga bisa

meringankan permasalahan-permasalahan yang dialami guru dan melaporkan hasil belajar siswa dengan baik. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk memecahkan masalah-masalah yang dialami guru maupun sekolah dalam pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa berdasarkan kurikulum 2013._ Pelaksanaan penilaian di kelas menjadi sangat penting dikarenakan hasil penilaian ini berpengaruh pada kualitas pendidikan, kualitas pembelajaran, program sekolah, dan prestasi siswa.

Kegiatan penilaian ini dapat digunakan oleh guru untuk memperbaiki proses pembelajaran agar mendapatkan hasil yang lebih efisien. Siswa dapat memperoleh informasi dari hasil penilaian dan dapat mengetahui materi-materi yang belum dipahami serta dapat memperbaiki hal itu dengan mempelajari kembali materi tersebut. Dan untuk sekolah, dapat meningkatkan prestasi siswa melalui program unggulan sekolah. Adapun hambatan dalam pelaksanaan penilaian autentik ialah karakteristik siswa yang sangat banyak dan beragam serta bisa mempersulit guru dalam memberikan penilaian, waktu yang terbatas dalam melakukan penilaian yang berkaitan dengan keaktifan siswa saat diskusi maupun proses pembelajaran berlangsung, adanya beberapa aspek yang harus dinilai secara menyeluruh, dan instrument yang digunakan tidak hanya satu jenis. Guru membutuhkan banyak informasi yang jelas dan relevan terkait hal itu untuk melakukan penilaian dalam proses pembelajaran di kelas.

Dari permasalahan yang ada, guru dapat melakukan beberapa hal untuk

menindaklanjuti kendala tersebut, yaitu dengan menyampaikan indikator penilaian yang akan disampaikan pada hari itu, merencanakan dan mengatur dengan baik kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas, mengikuti beberapa pelatihan terkait penilaian berdasarkan kurikulum 2013, mencari informasi dan referensi terkait penilaian autentik, mengembangkan kreativitas diri untuk menemukan cara yang baru dalam menilai siswa, serta mengubah mindset bahwa penilaian autentik dapat dilakukan dengan maksimal. Hasil penilaian dapat dipraktikkan oleh guru untuk memperbaiki dalam pemberian materi kepada siswa sehingga siswa dapat meningkatkan pencapaian hasil belajarnya. B.

(5)

Pembahasan Kajian Teori Penilaian autentik adalah pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan siswa melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan, atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran telah benar-benar dikuasai dan dicapai. Dalam proses pembelajaran, penilaian memegang peranan yang penting salah satunya untuk

mengetahui tercapai tidaknya proses pembelajaran yang telah dilakukan._ Penilaian autentik dianggap mampu untuk mengukur secara keseluruhan terkait hasil belajar dari siswa dikarenakan penilaian ini dapat digunakan untuk menilai kemajuan belajar dan bukan hanya hasil belajar tetapi juga proses belajar dengan berbagai cara.

Sistem penilaian seperti ini dianggap lebih adil untuk siswa dikarenakan setiap hal yang dihasilkan siswa dihargai dengan adanya penilaian. Penilaian autentik khususnya dalam sistem penilaian pada kurikulum 2013 memiliki ciri-ciri yaitu belajar tuntas,

berkesinambungan, menggunakan teknik bervariasi, dan berdasarkan acuan kriteria. Belajar tuntas disini maksudnya adalah siswa dapat menguasai aspek, sikap,

pengetahuan, dan keterampilan.

Berkesinambungan bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan hasil belajar siswa, memantau proses dan kemajuan siswa, serta

perbaikan hasil yang dilakukan secara terus menerus dalam bentuk penilaian. Pemilihan teknik penilaian autentik dapat dipilih secara variasi dan disesuaikan dengan

karakteristik masing-masing pencapain kompetensi yang akan dicapai. Penilaian

autentik menggunakan berbagai teknik penilaian yang meliputi penilaian tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk kerja, proyek, pengamatan, dan penilaian diri. Yaitu bisa digunakan untuk formatif dan sumatif.

Artinya, penilaian autentik dapat dilakukan untuk mengukur pencapain kompetensi terhadap satu atau beberapa kompetensi dasar (formatif) maupun pencapaian kompetensi terhadap standar kompetensi dan kompetensi inti dalam satu semester (sumatif). Adapun dengan mengukur keterampilan performansi, bukan mengingat fakta. Yaitu ditunjukkan untuk mengukur pencapaian kompetensi yang menekankan pada aspek keterampilan (skill) dan kinerja (performance), bukan hanya mengukur kompetensi yang sifatnya mengingat fakta (hafalan dan ingatan).

Dalam hal ini diharapkan dapat berkesinambungan dan terintegrasi. Artinya, pada pelaksanaan penilaian autentik harus secara berkesinambungan (terus-menerus) dan merupakan satu kesatuan secara utuh sebagai alat untuk mengumpulkan informassi terhadap pencapaian kompetensi siswa. Dan dapat digunakan sebagai feedback yang

(6)

dilakukan oleh guru-guru dapat digunakan sebagai umpan balik terhadap pencapaian kompetensi siswa secara komprehensif.

Karakteristik penilaian autentik perlu diperhatikan dengan baik pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang pertama yaitu, instrumen penilaian yang digunakan bervariasi sesuai dengan karakteristik kompetensi yang akan dicapai. Kedua, aspek kemampuan belajar dinilai secara komprehensif meliputi berbagai aspek penilaian (sikap, pengetahuan, dan keterampilan). Ketiga, penilaian dilakukan terhadap kondisi awal, proses maupun akhir, baik sikap, pengetahuan maupun keterampilan sebagai input, proses maupun output belajar siswa dalam pembelajaran.

Metode penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan atau library research, yaitu penelitian yang dilakukan melalui pengumpulan data atau karya tulis ilmiah dari sumber buku, ensiklopedia, kamus, jurnal, dokumen, majalah, dan sebagainya yang bertujuan untuk obyek penelitian. Penelitian yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu masalah pada dasarnya berpusat pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Hasil penelitian Pelaksanaan penilaian autentik dapat ditempuh dengan cara yaitu penentuan standar, penentuan tugas otentik, pembuatan kriteria, dan pembuatan rubrik.

Pada penentuan standar dimaksudkan sebagai sebuah pernyataan tentang apa yang harus diketahui dan dilakukan pembelajar. Standar dapat diobservasi dan diukur ketercapaiannya. Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sedangkan kompetensi dasar adalah kompetensi atau standar minimal yang harus tercapai atau dikuasai oleh pembelajar. Kompetensi menjadi acuan dan tujuan yang ingin dicapai dalam

keseluruhan proses pembelajaran. Oleh karena itu, kompetensi apa yang akan dicapai harus yang pertama ditetapkan.

Adapun penentuan tugas autentik yaitu tugas-tugas yang secara nyata dibebankan atau harus dilakukan oleh guru untuk mengukur pencapaian kompetensi yang diberikan kepada siswa, baik ketika kegiatan pembelajaran masih berlangsung maupun ketika sudah berakhir. Pemilihan tugas autentik yang pertama harus merujuk pada kompetensi mana yang akan diukur. Kedua, pemilihan tugas-tugas itu harus mencerminkan keadaan atau kebutuhan yang sesungguhnya di dunia nyata. Jadi, dalam sebuah penilaian

autentik terkandung dua hal yaitu: sesuai dengan standar (kompetensi) dan relevan (bermakna) dengan kehidupan nyata.

(7)

mengukur pencapaian kompetensi pembelajaran kepada siswa. Sedangkan pembuatan kriteria merupakan pernyataan yang menggambarkan tingkat pencapaian dan

bukti-bukti nyata terkait pencapaian belajar dengan kualitas tertentu yang diinginkan. Kriteria juga telah dirumuskan sebelum pelaksanaan pembelajaran. Dalam lingkup penilaian autentik, sebuah kriteria penilaian pencapaian hasil belajar harus cocok dengan kompetensi yang dibelajarkan dan sekaligus bermakna atau relevan dengan kehidupan nyata.

Jumlah kriteria yang dibuat bersifat relatif, tetapi sebaiknya dibatasi, dan yang pasti kriteria harus mengungkap pencapaian hal-hal yang esensial dalam sebuah standar (kompetensi) karena hal itulah yang menjadi inti penguasaan terhadap kompetensi pembelajaran. Pembuatan kriteria harus mengacu pada ketentuan-ketentuan yang selama ini dinyatakan baik, baik dalam arti efektif untuk keperluan penilaian hasil belajar. Ketentuan-ketentuan itu antara lain tugas harus dirumuskan secara jelas, singkat dan padat, dapat diukur, menunjuk pada tingkah laku hasil belajar, dan sebaiknya ditulis dalam bahasa yang mudah dipahami oleh siswa.

Perumusan kriteria yang jelas dan operasional akan mempermudah guru dalam melakukan kegiatan penilaian. Dan untuk pembuatan rubrik dapat dipahami sebagai sebuah skala penskoran yang digunakan untuk menilai kinerja siswa untuk setiap kriteria terhadap tugas-tugas tertentu. Rubrik digunakan untuk menentukan tinggi rendahnya pencapaian kinerja siswa. Dalam sebuah rubrik terdapat dua hal pokok yang harus dibuat, yaitu kriteria dan tingkat pencapaian kinerja tiap kriteria.

Kriteria harus dirumuskan atau dinyatakan singkat padat, komunikatif, dengan bahasa yang mudah dipahami, dan benar-benar mencerminkan kompetensi yang diukur._ Pembahasan Penilaian hasil belajar adalah penilaian merupakan penilaian yang dilakukan oleh guru dalam rangka proses pembelajaran di dalam kelas untuk

menilaiproses belajar, hasil belajar, atau proses dan hasil belajar peserta didik._ Guru dapat menilai kompetensi dan hasil belajar siswa berdasarkan level pencapaian prestasi siswa.

Peserta didik diharapkan dengan sepenuh hatinya bisa menyadari hasil-hasil pelajaran yang dicapainya, agar dapat dievaluasi dengan baik pada pembelajaran selanjutnya._ Selanjutnya sistem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untuk mengajar yang lebih baik dan memotivasi peserta didik untuk belajar yang lebih baik._ Adapun tujuan penilaian hasil belajar yaitu untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa sehingga memungkinkan dillakukannya perbaikan untuk memenuhi kebutuhan siswa,

(8)

mendiagnosa kesulitan belajar yang dialami siswa, memotivasi belajar siswa dengan cara mengenal dan memahami diri untuk melakukan perbaikan, serta memungkinkan siswa mencapai kompetensi yang telah ditentukan.

Penilaian hasil belajar juga berfungsi untuk bahan pertimbangan dalam menentukan kenaikan kelas, alat pendorong dalam meningkatkan kemampuan siswa, umpan balik dalam perbaikan program pembelajaran, meningkatkan kemampuan siswa, dan sebagai alat untuk melakukan evaluasi. Dari tujuan dan fungsi yang ada, maka perlu diperhatikan dengan baik, agar pelaksanaan penilaian hasil belajar dapat meningkatkan kemajuan dan hasil yang akan diperoleh oleh siswa dalam pembelajaran. Guru dan siswa harus berkomunikasi secara aktif agar dapat dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Guru juga harus menggunakan metode pembelajaran yang baik dalam kegiatan belajar di kelas.

Hal tersebut dilakukan guru untuk mengevaluasi proses maupun hasil pembelajaran._ Dengan demikian maka siswa diharapkan dapat memahami konsep sehingga hasil proses pembelajaran dapat masuk dalam longterm memory dan siswa dapat memahami esensi belajar _. Penilaian hasil belajar yang dilakukan pada aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan harus seimbang. Pada aspek sikap yaitu berkaitan dengan adanya perubahan tingkah laku pada siswa yang mencakup minat, emosi, perasaan, dan nilai. Penilaian sikap sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran di kelas, karena saat siswa tidak memiliki minat untuk belajar dengan baik dapat menimbulkan sikap yang tidak sesuai dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini harus diperhatikan dengan baik, agar siswa kedepannya bisa memperbaikinya dengan baik serta adanya pantauan maupun pendampingan guru. Sedangkan aspek pengetahuan lebih berfokus pada mental (otak). Segala upaya yang menyangkut aktifitas otak adalah termasuk dalam aspek

pengetahuan._ Penilaian terhadap hasil belajar pada penguasaan materi bertujuan untuk mengukur penguasaan dan pemahaman materi yang diberikan oleh guru dalam

kegiatan pembelajaran.

Untuk mengukur tingkat pemahaman materi siswa dapat dilakukan tes atau ulangan yang diberikan oleh guru. Sehingga hasil yang didapatkan bisa dijadikan perbaikan untuk kedepannya dan mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Penilaian diri sendiri juga dapat dilakukan dengan menetapkan sejauh mana kemampuan telah dimiliki seseorang dari suatu kegiatan pembelajaran atau kegiatan dalam rentan waktu tertentu, yang dapat dilakukan seseorang untuk menilai dirinya sendiri. Penilaian ini dapat

dilakukan pada jenjang pendidikan manapun, mulai jenjang pendidikan anak usia dini sampai jenjang pendidikan tinggi, di sekolah maupun jalur luar sekolah._

(9)

Dan untuk aspek keterampilan yaitu berkaitan dengan kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar ini akan terlihat setelah siswa menunjukkan perilaku atau perbuatan sesuai dengan kemampuan yang

dimilikinya. Aspek keterampilan ini jika terus dikembangkan dapat menghasilkan kemampuan yang lebih baik, sehingga dapat mendongrak prestasi siswa dari segi keterampilan. Hal ini harus diperhatiakn oleh siswa agar dapat mengenali kemampuan yang dimilikinya dan dapat mengembangkannya dengan baik. Semua aspek ini jika dilakukan dengan baik akan mendapatkan hasil yang maksimal.

Penilaian hasil belajar dapat diterapkan pada semua mata pelajaran, termasuk mata pelajaran PAI yang diterapkan pada semua jenjang. Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan siswa untuk mengenal, memahami, menghayati, dan mengimani ajaran-ajaran agama Islam diikuti dengan tuntunan untuk menghormati agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antarumat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa. Mata pelajaran PAI yang diterapkan pada semua jenjang sekolah dengan tujuan untuk menanamkan karakter yang baik serta membekali ilmu islami sejak dini.

Dengan harapan dapat membiasakan perilaku yang baik di sekolah, rumah, maupun masyarakat. Penilaian hasil belajar untuk kelompok mata pelajaran PAI dapat dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai

perkembangan sikapnya dan melalui ujian, ulangan, dan atau penugasan untuk mengukur aspek pengetahuan siswa. Dan untuk menilai sikap ataupun akhlak siswa, guru dapat melakukan pengamatan baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

Pengamatan ini maksudkan untuk menilai perilaku siswa yang menyangkut kedisiplinan, kebersihan, tanggung jawab, sopan santun, hubungan sosial, kejujuran, dan pelaksanaan ibadah. Penilaian pengetahuan dikembangkan dalam kelompok mata pelajaran PAI dapat dilakukan dengan memberikan tes penguasaan materi. Penilaian dapat

direncanakan melalui pengembangan spesifikasi tes, penulisan soal, penelaahan soal, pengujian butir-butir soal secara empirik, dan administrasi tes dalam bentuk akhir. Kelima langkah tersebut diharuskan memenuhi 3 aspek yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam pengembangan indikator keberhasilan pembelajaran. Sedangkan pengembangan keberhasilan itu terbagi menjadi dua, yaitu kemampuan untuk

mengembangkan konsep dan nilai beragama serta kemampuan menerapkan

konsep-konsep dan nilai-nilai kehidupan beragama melalui praktik dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menjadikan penilaian hasil belajar siswa sesuai dengan yang

(10)

diharapkan, maka setiap teknik penilaian harus dibuatkan instrument penilaian yang sesuai dan harus memperhatikan prinsip penilaian agar hasil yang didapatkan maksimal. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan disebutkan bahwa prinsip penilaian hasil belajar sebagai berikut yaitu Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan siswa karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.

Terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau dan menilai perkembangan kemampuan siswa. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. Dan akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari

segimekanisme, prosedur, teknik, maupun hasilnya._ Pelaksanaan penilaian hasil belajar hasil belajar dapat dilakukan oleh guru, satuan pendidikan, maupun pemerintah dengan tetap memperhatikan prinsip penilaian yang ada agar mendapatkan hasil yang maksimal dari penilaian yang dilakukan pada siswa. C. Kesimpulan Penilaian autentik adalah

pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan siswa melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan, atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran telah benar-benar dikuasai dan dicapai. Kegiatan penilaian pada pembelajaran di kelas menjadi sangat penting dikarenakan hasil penilaian ini akan berpengaruh pada kualitas pendidikan, kualitas pembelajaran, program sekolah, dan prestasi siswa.

Penilaian autentik menggunakan berbagai teknik penilaian yang meliputi penilaian tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk kerja, proyek, pengamatan, dan penilaian diri. Karakteristik penilaian autentik yaitu pertama, instrumen penilaian yang digunakan bervariasi sesuai dengan karakteristik kompetensi yang akan dicapai. Kedua, aspek kemampuan belajar dinilai secara komprehensif meliputi berbagai aspek penilaian

(11)

(sikap, pengetahuan, dan keterampilan).

Ketiga, penilaian dilakukan terhadap kondisi awal, proses maupun akhir, baik sikap, pengetahuan maupun keterampilan sebagai input, proses maupun output belajar siswa dalam pembelajaran. Adapun langkah yang perlu ditempuh dalam pengembangan penilaian autentik, yaitu penentuan standar, penentuan tugas otentik, pembuatan kriteria, dan pembuatan rubrik. Penilaian hasil belajar untuk kelompok mata pelajaran PAI dapat dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan sikapnya dan melalui ujian, ulangan, dan atau penugasan untuk mengukur aspek pengetahuan siswa.

DAFTAR PUSTAKA Abi Hamid, Mustofa. “Pengembangan Instrumen Penilaian Hasil Belajar Siswa Berbasis Tik Pada Pembelajaran Dasar Listrik Elektronika” 1, no. 1 (2016): 37–46. Ambawang, Kecamatan Sungai. “Penilaian Autentik Dalam Pembelajaran Tematik Di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Sungai Ambawang,” 2009. Asrul, Rusydi Ananda, and Rosinta. Evaluasi Pembajalaran. Ciptapustaka Media, 2014. Friantary, Heny, and Feny Martina. “Evaluasi Implementasi Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 Oleh Guru Bahasa Inggris Dan Bahasa Indonesia Di MTS Ja-Alhaq Kota Bengkulu.” Silampari Bisa: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia, Daerah, Dan Asing 1, no. 2 (2018): 76–95.

https://doi.org/10.31540/silamparibisa.v1i2.202. Idris, Mimi Musmiroh, and Abas Asyafah. “Penilaian Autentik Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.” Jurnal Kajian

Peradaban Islam 3, no. 1 (2020): 1–9. https://doi.org/10.47076/jkpis.v3i1.36. Juandi, Aghi. “Standar Penilaian Pendidikan,” 2019. https://doi.org/10.31227/osf.io/munp2. Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. Nurgiyantoro, Burhan. “PENILAIAN OTENTIK Burhan Nurgiyantoro FBS Universitas Negeri Yogyakarta.” Cakrawala Pendidikan 27, no. 3 (2008): 250–61. Nuriana, Didin. “Kendala Guru Dalam Memberikan Penilaian Sikap Siswa Pada Proses

Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013.”

Madrosatuna: Journal of Islamic Elementary School 2, no. 2 (2019): 51.

https://doi.org/10.21070/madrosatuna.v2i2.1970. Setiadi, Hari. “Pelaksanaan Penilaian Pada Kurikulum 2013.” Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan 20, no. 2 (2016): 166–78. https://doi.org/10.21831/pep.v20i2.7173. Shalahudin Makhfudh, Pengantar Psikologi Pendidikan, (Surabaya: Bina Ilmu, 2000), hal 12. Soewandi, A M Slamet, Fkip-program Studi Pbsid, and Universitas Sanata Dharma. “Penilaian Pembelajaran Dengan Portofolio,” no. Kurikulum 1994 (2002): 197–209. Subagia, I Wayan, and I G. L. Wiratma. “Profil Penilaian Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Kurikulum 2013.” JPI (Jurnal

(12)

Pendidikan Indonesia) 5, no. 1 (2016): 39.

https://doi.org/10.23887/jpi-undiksha.v5i1.8293.

Sudijono Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Radja Grafindo Persada, 2003), hal. 49. Ulwiyah, Nur. ‘Landasan Psikologi Dan Aktualisasinya Dalam Pendidikan Islam’. Religia: Jurnal Studi Islam Vol. 6, no. No. 1 (April 2015): 24. Umami, Muzlikhatun. “Penilaian Autentik Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti Dalam Kurikulum 2013.” Jurnal Kependidikan 6, no. 2 (2018): 222–32.

https://doi.org/10.24090/jk.v6i2.2259. Wiwin Fachrudin Yusuf, Implementasi Kurikulum 2013 (K-13) Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar (SD),

Al-Murabbi: Jurnal Pendidikan Agama Islam, Volume 3 Nomor 2, Juni 2018.

Yunita Hariyani, Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran, Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. 2, No. 2, Juli-Desember 2018. Yusuf, Achmad. ‘Pengembangan Kurikulum PAI Berbasis Multikultural (Perspektif Psikologi Pembelajaran)’. AL MURABBI 4, no. 2 (25 May 2019): 251–74.

https://doi.org/10.35891/amb.v4i2.1453. INTERNET SOURCES: --- <1% - https://doaj.org/toc/2502-3039 <1% - https://jozuboy.blogspot.com/2016/07/penilaian-autentik-pada-dasarnya.html <1% - https://saintif.com/jenis-jenis-penelitian/ <1% - https://zombiedoc.com/bagian-1-metode-pembelajaran.html <1% - http://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/sceducatia/article/download/524/464 <1% - https://www.slideshare.net/YaniPitoy/permen-19-2007-standar-pengelolaan <1% - https://psikologikreativitasump.wordpress.com/2011/12/16/ciri-ciri-kreativitas/ <1% - https://adoc.pub/seminar-nasional-pendidikan-anak-usia-dini-2015-pps-paud-une.html <1% - http://eprints.walisongo.ac.id/4553/1/113811052.pdf <1% - https://jurnal.fmipa.unila.ac.id/semirata/article/download/817/636 <1% - https://basorpoenya.blogspot.com/2015/04/masalah-masalah-dalam-pembelajaran-dan. html <1% - https://cahyadinasep.blogspot.com/2012/11/penerapan-teori-belajar-kognitif-pada.html <1% - https://pakdosen.pengajar.co.id/strategi-pembelajaran/ <1% -

(13)

https://afandimuhammad.wordpress.com/mata-kuliah/perencanaan-pembelajaran-sd/ <1% - https://www.slideshare.net/arcanth/model-penilaianhasilbelajarsma-kurikulum-2013 7% - https://sarisastra.blogspot.com/2019/12/makalah-evaluasi-pembelajaran-penilaian.html 1% - http://jkpis.com/index.php/jkpis/article/download/36/18/ <1% - https://pusmenjar.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/puspendik-public/PENULISAN %20SOAL%20HOTS%202019.pdf <1% - https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2015/12/20/penerapan-penilaian-otentik/ <1% - https://ceuceumutt3.blogspot.com/2014/05/penilaian-autentik.html 1% - https://cancer55.wordpress.com/2014/02/19/475/ <1% - https://journal.unesa.ac.id/index.php/PD/article/download/9354/4129 <1% - https://pakdosen.pengajar.co.id/media-pembelajaran-adalah/ <1% - https://gurundesoaliaskampung.blogspot.com/2015/09/peran-guru-sebagai-model-pe mbelajaran.html <1% - https://www.nafiun.com/2013/02/dinamika-dan-pewarisan-budaya-di-Indonesia-masyar akat-tradisional-modern.html <1% - https://fathorrasik.wordpress.com/2016/07/31/analisis-kritis-pelaksanaan-standar-proses -pendidikan-dalam-pembelajaran-pai/ <1% - http://staffnew.uny.ac.id/upload/198208262015041003/pendidikan/pengembangan%20 kurikulum%202013.pdf <1% - https://id.scribd.com/doc/305277339/1-Modul-Biologi-Sma-k13-2015 <1% - http://repository.unpas.ac.id/5089/ <1% - http://repository.unpas.ac.id/31003/3/bab%203%20.pdf.pdf <1% - https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2013/05/31/penilaian-berbasis-kelas/ <1% - https://civitas.uns.ac.id/NurulMuslikhah/2017/06/03/remedial-teaching-pembelajaran-re medial/ <1% - https://id.scribd.com/doc/46736249/MAKALAH-PRESTASI <1% - https://ainamulyana.blogspot.com/2015/02/model-pembelajaran-dan-model.html <1% - https://powermathematics.blogspot.com/2013/06/tantangan-dan-harapan-kurikulum-2

(14)

013.html <1% - https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2013/05/ 1% - http://eprints.ums.ac.id/42879/15/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf <1% - https://dhichie.blogspot.com/2017/05/model-pendekatan-dan-orientasi.html <1% - https://tiaraarishandy.blogspot.com/2015/04/penilaian-autentik.html <1% - https://amirulhasanbioum.blogspot.com/2010/09/makalah-assessment-autentik.html <1% - http://repository.unpas.ac.id/12514/5/BAB%20II.pdf <1% - https://www.ptnnt.co.id/2020/06/23/prinsip-penilaian-menurut-kurikulum-2013/ <1% - http://repository.unpas.ac.id/12579/5/B.%20BAB%20II.pdf <1% - http://yuliernawati07.blogs.uny.ac.id/2015/10/15/alasan-alasan-perlunya-pengembanga n-kurikulum/ <1% - http://repository.unpas.ac.id/12529/5/BAB%202%20RISMA.pdf 3% - http://repository.uinbanten.ac.id/4409/4/BAB%20II%20SKRIPSI.pdf <1% - https://penelitianilmiah.com/penelitian-kepustakaan/ <1% - https://rumthe.wordpress.com/2011/05/16/apa-itu-proposal/ <1% - http://eprints.ums.ac.id/56417/25/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf <1% - http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Makalah%20Perumusan%20Tujuan%20Pem belajaran%20MSTT%202010.pdf <1% - https://notako.wordpress.com/2013/10/03/fungsi-dan-peran-kurikulum-dalam-proses-p embelajaran/ <1% - https://mastiahumiaisyabilal.wordpress.com/2019/01/10/jenis-tes-bahasa/ <1% - https://nurdinassyifa.wordpress.com/2016/11/21/penilaian-dalam-pembelajaran-terpad u/ <1% - http://jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/F/article/download/881/786 <1% - https://www.scribd.com/document/377242484/Buku-Evaluasi-Pembelajaran 1% - http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/biotek/article/download/1772/1728 <1% - https://comsani.blogspot.com/2016/07/penilaian-pengukuran-dan-evaluasi.html <1% - https://emiliannur.wordpress.com/2010/06/20/evaluasi-penilaian-pengukuran-dan-tes/ <1% - https://evaluasipembelajaranelghazy.blogspot.com/2016/02/perencanaan-dan-pelaksan aan-evaluasi.html <1% - https://www.kompasiana.com/tryrahayu/5535a40b6ea8342612da42e5/guru-dalam-men

(15)

gevaluasi-belajar-siswa <1% - http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PGTK/196805241998021-ALI_NUGRAHA/MK_EVAL UASI_PAUD/Bahan_Ajar_Diktat_Evaluasi_Pembeajaran_PAUD.pdf 1% - https://journal.uny.ac.id/index.php/jpep/article/viewFile/7173/8446 <1% - https://www.berkasedukasi.com/2019/02/pedoman-penilaian-oleh-pendidik-dan.html <1% - https://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/minat-belajar.html <1% - https://bangfajars.wordpress.com/2010/09/25/pembahasan-soal-soal-seputar-evaluasi-p endidikan/ 1% - https://fristyblogaddress.blogspot.com/2015/01/penataan-penilaian-implementasi.html <1% - https://meldasyahputri.blogspot.com/2015/11/ranah-penilaian-kognitif-afektif-dan.html <1% - https://edhakidam.blogspot.com/2015/01/makalah-peran-guru-dalam-pendidikan.html <1% - http://septidulfa.blogs.uny.ac.id/2017/12/11/peran-guru-bidang-studi-dalam-bimbingan -konseling/ <1% - https://www.kompasiana.com/parmuji.com/54f3fd967455139f2b6c84c0/model-dan-met ode-pembelajaran-menurut-kurikulum-2013 <1% - https://www.scribd.com/document/396304630/Pembelajaran-Pendidikan-Agama-Islam <1% - https://id.123dok.com/document/z1ld613q-upaya-pembinaan-profesionalisme-guru-ru mpun-mata-pelajaran-pai-di-man-salatiga-setelah-sertifikasi-tahun-pelajaran-20162017 -skripsi.html <1% - http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/martha-christianti-mpd/aspek-perke mbangan-pembiasaan.pdf 1% - http://eprints.walisongo.ac.id/755/2/083111168_Bab1.pdf <1% - https://emtha1110.blogspot.com/2011/06/teknik-dan-instrumen-penilaian.html 2% - https://endang965.wordpress.com/peraturan-diknas/standar-penilaian/ <1% - https://ustirahmawati.wordpress.com/2010/07/28/langkah-langkah-pokok-dalam-evalua si/ <1% -

(16)

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/dr-dwi-rahdiyanta-mpd/18-pembelajar an-berbasis-kompetensi-di-smk.pdf <1% - https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2013/05/16/pembelajaran-ips-di-sd/ <1% - https://blog.igi.or.id/penerapan-model-pembelajaran-discovery-learning-untuk-mening katkan-hasil-belajar-tema-ii-siswa-kelas-v-sds-it-mutiara-tahun-pelajaran-2017-2018.ht ml <1% - https://pojokcerdas.com/soal-pat-matematika-peminatan-sma-kelas-x/ 1% - http://eprints.umm.ac.id/35635/3/jiptummpp-gdl-tuijatinan-49338-3-babii.pdf <1% - http://staffnew.uny.ac.id/upload/132296141/pengabdian/pelatihan-di-man-3-yk.pdf <1% - https://ainamulyana.blogspot.com/2016/03/contoh-laporan-pengembangan-diri.html <1% - https://id.scribd.com/doc/195485622/Doc <1% - http://garuda.ristekbrin.go.id/journal/view/12867 <1% - https://jkpis.com/index.php/jkpis/article/view/36 <1% - http://repository.unpas.ac.id/49073/11/DAFTAR%20PUSTAKA%20FAUZI.pdf <1% - http://digilib.uin-suka.ac.id/view/doctype/article.html

Referensi

Dokumen terkait

Strategi dan pendekatan yang dapat diterapkan di Kawasan Wisata Danau Ranau Lumbok Seminung dengan pendekatan Community Based Tourism (CBT) diantaranya, melibatkan

Kandungan Cr pada organ ikan di Dayeuhkolot cukup tinggi dengan rata-rata 12,38 ppm namun masih lebih rendah dibandingkan ikan di Situ Cisanti (stasiun 1) dan Sapan

Sehingga, oli peredam Shock Absorber dengan menggunakan oli CPO dengan nilai viskositas sebesar 1.28 Poise dapat dikatakan bisa digunakan sebagai oli peredam dari Shock

Dewan Kehortmatan IAI Jakarta layak mendapat apresiasi akan diumumkan pada Malam Penghargaan IAI Jakarta 2018 pada bulan Maret 2018  Karya dalam kategori Anugerah harus sudah

Penelitian yang mendukung adalah penelitian yang dilakukan oleh Sholihah (2011) dimana hasil penelitiannya menunjukkan perubahan yang signifikan (adanya penuruna

Dari data hasil pengukuran krom tersebut, dapat dibuat grafik hubungan antara konsentrasi krom dengan jarak untuk setiap interval 3 jam yang dapat dilihat pada gambar B.l sampai

Al-Raghib Al-Isfahani menjelaskan bahwa hikmah adalah perolehan kebenaran dengan perantara ilmu dan akal, yang berasal dari Allah atau manusia. Jika berasal dari

memperkuat prinsip kekuasaan kehakiman yang merdeka berarti suatu Kekuasaan yang berdiri sendiri dan tidak dalam intervensi dari kekuasaan lainya dalam menjalankan