• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. PENDAHULUAN fungsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I. PENDAHULUAN fungsi"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

I. PENDAHULUAN

Undang Undang No.18 tahun 2004 tentang Perkebunan, mengamanatkan bahwa pembangunan perkebunan harus mampu meningkatkan pemanfaatan potensi sumberdaya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat secara berkeadilan dan berkelanjutan, sehingga peran penting perkebunan sebagai penyedia devisa negara, penyerap tenaga kerja, pendorong pengembangan industri hilir perkebunan di dalam negeri, pendukung pengembangan wilayah serta pendukung kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup, akan semakin meningkat.

Dalam rangka mendukung tercapainya peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman perkebunan yang tinggi serta mencapai berbagai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan maka Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon sesuai dengan Tupoksinya telah menyusun ”Rencana Stratejik Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon Tahun 2010-2010”

Berdasarkan Permentan No.10/Permentan/OT.140/2/2008 tgl 6 Pebruari 2008, tugas BBP2TP Ambon adalah melaksanakan pengawasan, pengembangan pengujian mutu benih, dan analisis teknis dan pengembangan proteksi tanaman perkebunan, serta pember ian bimbingan teknis penerapan sistem manajemen mutu dan laboratorium. Dalam melaksanakan tugas di atas, BBP2TP Ambon menyelenggarakan fungsi :

a. pengawasan pelestarian plasma nutfah tingkat nasional;

b. pelaksanaan pengujian mutu benih perkebunan introduksi, eks impor, dan yang akan di ekspor, serta rekayasa genetika; c. pelaksanaan pengujian adaptasi (observasi) benih perkebunan dalam rangka pelepasan varietas;

d. pelaksanaan penilaian pengujian manfaat dan kelayakan benih perkebunan dalam rangka penarikan varietas; e. pelaksanaan pengujian mutu dan sertifikasi benih perkebunan dalam rangka pemberian sertifikasi layak edar; f. pelaksanaan pemantauan benih perkebunan yang beredar lintas provinsi;

g. pelaksanaan pengembangan teknik dan metode pengujian mutu benih perkebunan dan uji acuan (referee test); h. pelaksanaan identifikasi organisme pengganggu tumbuhan (OPT) perkebunan;

i. pelaksanaan analisis data serangan dan perkembangan situasi OPT serta faktor yang mempengaruhi;

j. pelaksanaan analisis data gangguan usaha perkebunan dan dampak anomali iklim serta faktor yang mempengaruhi; k. pengembangan teknik surveillance OPT penting;

l. pelaksanaan pengembangan metode pengamatan, model peramalan, taksasi kehilangan hasil, dan teknik pengendalian OPT perkebunan;

(2)

n. pelaksanaan pengembangan teknologi perbanyakan, penilaian kualitas, pelepasan dan evaluasi agens hayati OPT perkebunan; o. pelaksanaan pengembangan teknologi proteksi perkebunan yang berorientasi pada implementasi pengendalian hama terpadu; p. pelaksanaan pengujian dan pemanfaatan pestisida nabati;

q. pemberian pelayanan teknik kegiatan perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan; r. pengelolaan data dan informasi kegiatan perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan;

s. pemberian bimbingan teknis penerapan sistem manajemen mutu dan manajemen laboratorium perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan;

t. pelaksanaan pengembangan jaringan dan kerjasama laboratorium perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan; u. pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha dan rumah tangga Balai besar.

(3)

BAB II. PERENCANAAN STRATEJIK

A. Visi dan Misi

Sejalan dengan tupoksi yang diemban, maka BBP2TP Ambon mempunyai Visi tahun 2008-2013 yaitu : ” Menjadi balai acuan

yang profesional dalam pelayanan kepada masyarakat di bidang perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan”.

Misi BBP2TP Ambon adalah :

1) Mengoptimalkan pengawasan pelestarian plasma nutfah nasional sebagai sumber genetik dalam rangka penemuan varietas benih unggul dan pemanfaatan agens pengendali hayati;

2) Mengoptimalkan pengawasan mutu benih dan peredarannya serta pemanfaatan agens pengendali hayati;

3) Meningkatkan pelaksanaan uji adaptasi dan observasi dalam rangka pencarian dan pelepasan varietas serta pemanfaatan agens pengendali hayati;

4) Meningkatkan dan mengembangkan metode pengawasan mutu benih dan penerapan PHT;

5) Mengembangkan teknik identifikasi dan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT);

6) Mengoptimalkan pengendalian OPT, Penanggulangan Ganggunan Usaha Perkebunan dan Dampak Anomali Iklim; 7) Meningkatkan pelayanan teknis pengawasan mutu benih dan proteksi tanaman perkebunan;

8) Meningkatkan pengembangan jaringan dan kerjasama antar laboratorium pengujian mutu benih dan proteksi.

B. Tujuan

Dalam rangka mendukung peningkatan produktivitas tanaman dan mutu produk perkebunan yang berdaya saing tinggi, maka tujuan penyelenggaraan BBP2TP Ambon sebagai berikut :

1) Meningkatkan pengawasan pelestarian plasma nutfah nasional sebagai sumber genetik dalam rangka penemuan varietas benih unggul. 2) Meningkatkan uji observasi, uji manfaat dan uji kelayakan benih dalam rangka pelepasan dan penarikan varietas.

3) Mengembangkan teknik dan metode pengujian mutu benih perkebunan dan uji acuan (referee test).

4) Meningkatkan ketersediaan data organisme pengganggu tumbuhan (OPT) perkebunan dan musuh alaminya.

(4)

6) Mengembangkan teknik dan metode surveillance, pengamatan, model peramalan, taksasi kehilangan hasil, dan teknik pengendalian OPT perkebunan.

7) Mengembangkan teknologi perbanyakan, penilaian kualitas, pelepasan dan evaluasi agens hayati OPT perkebunan serta PHT. 8) Meningkatkan uji pemanfaatan pestisida.

9) Meningkatkan pemberian pelayanan teknik kegiatan perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan. 10) Terwujudnya sistem manajemen informasi perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan.

11) Meningkatkan penerapan sistem manajemen mutu dan manajemen laboratorium perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan. 12) Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan pihak terkait.

13) Meningkatkan pelayanan organisasi.

C. Sasaran dan Indikator Kinerja

Sasaran dan indikator kinerja dalam pembangunan perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan adalah :

TUJUAN SASARAN KETERANGAN

URAIAN INDIKATOR

1 2 3 4

1. Meningkatkan pengawasan pelestarian plasma nutfah nasional sebagai sumber genetik dalam rangka penemuan varietas benih unggul

Meningkatnya eksplorasi dan pengujian mutu benih tanaman perkebunan.

1. Jumlah eksplorasi klon unggul lokal spesifik lokasi.

2. Jumlah hasil pengujian laboratorium mutu benih hasil eksplorasi.

2. Meningkatkan uji observasi, uji manfaat dan uji kelayakan benih dalam rangka pelepasan dan penarikan varietas.

Meningkatnya uji observasi, uji manfaat dan uji kelayakan benih

1. Jumlah uji observasi klon unggul lokal spesifik lokasi

2. Jumlah uji manfaat dan kelayakan benih 3. Mengembangkan teknik dan metode pengujian mutu benih

perkebunan dan uji acuan (referee test)

Berkembangnya teknik dan metode pengujian mutu benih

Jumlah teknik dan metode pengujian mutu benih yang baru

4. Meningkatnya ketersediaan data organisme pengganggu tumbuhan (OPT) perkebunan dan musuh alaminya

Tersedianya data identifikasi OPT dan eksplorasi musuh alaminya

1. Data jumlah dan jenis OPT. 2. Data jumlah dan jenis musuh alami. 5. Meningkatnya analisis data serangan dan perkembangan

situasi OPT dan non OPT serta faktor yang mempengaruhi

Tersedianya data analisis serangan dan perkembangan situasi OPT serta non OPT

1. Data serangan dan prakiraan sebaran OPT.

2. Data gangguan usaha dan dampak anomali iklim (non OPT)

(5)

TUJUAN SASARAN KETERANGAN

URAIAN INDIKATOR

1 2 3 4

6. Mengembangkan teknik dan metode surveillance,

pengamatan, model peramalan, taksasi kehilangan hasil, dan teknik pengendalian OPT perkebunan

Berkembangnya teknik dan metode surveillance, pengamatan, model peramalan, taksasi kehilangan hasil, dan teknik pengendalian OPT perkebunan

1. Jumlah teknik surveillance OPT penting yang baru.

2. Jumlah metode pengamatan, model peramalan, taksasi kehilangan hasil, dan teknik pengendalian OPT yang baru. 7. Mengembangkan teknologi perbanyakan, penilaian kualitas,

pelepasan dan evaluasi agens hayati OPT perkebunan serta PHT

Berkembangnya teknologi perbanyakan, penilaian kualitas, pelepasan dan evaluasi agens hayati OPT perkebunan serta PHT

1. Jumlah teknologi perbanyakan, penilaian kualitas, pelepasan dan evaluasi agens hayati OPT perkebunan yang baru. 2. Jumlah teknologi pengembangan

penerapan PHT yang baru. 8. Meningkatkan uji pemanfaatan pestisida nabati Meningkatnya uji pemanfaatan

pestisida nabati

Data hasil uji pemanfaatan pesnab 9. Meningkatkan pemberian pelayanan teknik kegiatan

perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan

Meningkatnya pemberian pelayanan teknik kegiatan perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan

Jumlah dan jenis pelayanan

10. Terwujudnya sistem manajemen informasi perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan

Tersedianya data dan informasi perbenihan dan proteksi

Data base perbenihan dan proteksi 11. Meningkatkan penerapan sistem manajemen mutu dan

manajemen laboratorium perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan

Meningkatnya pemberian bimbingan teknis penerapan sistem manajemen mutu dan manajemen laboratorium perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan

Jumlah dan jenis bimbingan teknis

12. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan pihak terkait

Meningkatnya koordinasi dan kerjasama antar laboratorium perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan

Jumlah koordinasi dan kerjasama

13. Meningkatkan pelayanan organisasi Meningkatnya kuantitas dan kualitas pelayanan organisasi

Jumlah pelayanan internal dan eksternal

D. Strategi

Dengan memperhatikan kondisi dan keterbatasan yang ada maka strategi yang ditempuh adalah :

1) Meningkatkan kualitas SDM Balai antara lain melalui pelatihan, magang, dan studi banding serta rekruitmen tenaga fungsional sesuai kebutuhan.

(6)

3) Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan pihak terkait dalam pengawasan dan pengembangan mutu benih serta pengendalian OPT dan penanganan non OPT.

4) Mengoptimalkan petugas fungsional POPT, PBT, dan PPNS perkebunan.

5) Pengembangan dan pemantapan informasi perbenihan dan perlindungan tanaman perkebunan. 6) Pengembangan jaringan dan kerjasama antar laboratorium pengujian mutu benih dan proteksi.

E. Kebijakan

Untuk melaksanakan visi, misi dan strategi pembangunan yang telah ditetapkan maka Kebijakan Umum BBP2TP Ambon adalah : “Memperkuat SDM dan fasilitas laboratorium perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan serta fasilitas pendukung lainnya guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bidang perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan”.

Kebijaksanaan dasar tersebut dijabarkan dalam kebijakan teknis yaitu :

1) Kebijakan Peningkatan Kemampuan Sumber Daya Manusia Perkebunan

Dimaksudkan untuk menjadikan SDM yang profesional sehingga mampu melaksanakan pelestarian dan perkayaan sumberdaya genetik, pengembangan dan pengawasan mutu benih serta pengembangan dan pemanfaatan agensia hayati dalam penerapan PHT yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Kebijakan ini dilaksanakan melalui peningkatan pendidikan dan pelatihan petugas serta pendampingan bagi petani.

2) Kebijakan Pengembangan Kelembagaan

Kebijakan ini dalam rangka mewujudkan kelembagaan balai besar yang profesional dalam pengembangan perbenihan dan proteksi tanaman melalui pengembangan jejaring dan kerjasama dengan pihak terkait serta penguatan sarana dan prasarana balai besar.

3) Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Memanfaatkan sumber daya alam secara optimal, sehingga pelaksanaan pelestarian dan perkayaan sumberdaya genetik, pengembangan dan pengawasan mutu benih serta pengembangan dan pemanfaatan agensia hayati dalam penerapan PHT dapat dilaksanakan secara berkelanjutan. Dalam rangka pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup tersebut ditempuh upaya sebagai berikut :

(7)

- Meningkatkan kesadaran konsumen, produsen/pengedar benih dan pihak terkait terhadap pentingnya penggunaan benih bermutu.

- Meningkatkan upaya penerapan teknologi ramah lingkungan pada kegiatan PHT.

- Membantu upaya meningkatkan pengertian dan kesadaran untuk penerapan pengembangan PHT ramah lingkungan bagi petani.

4) Kebijakan Pengembangan Sistem Informasi

Menyediakan pelayanan informasi perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan yang akurat, tepat dan cepat bagi semua pihak yang membutuhkan. Dalam rangka pengembangan sistem informasi ini upaya yang ditempuh adalah sebagai berikut :

- Peningkatan kemampuan SDM dibidang pengelolaan sistem informasi. - Pengembangan dan pemantapan data base perbenihan dan proteksi.

F. Program

Program Utama BBP2TP Ambon mengacu kepada program Ditjen Perkebunan, yaitu Program Pengembangan Agribisnis dan Program Penerapan Kepemerintahan Yang Baik.

G. Rencana Stratejik

(8)

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2010-2014

Instansi : BBP2TP AMBON

Visi : Menjadi balai acuan yang profesional dalam pelayanan kepada masyarakat di bidang perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan.

Misi :

a Mengoptimalkan pengawasan pelestarian plasma nutfah nasional sebagai sumber genetik dalam rangka penemuan varietas benih unggul dan pemanfaatan agens pengendali hayati;

b Mengoptimalkan pengawasan mutu benih dan peredarannya serta pemanfaatan agens pengendali hayati;

c Meningkatkan pelaksanaan uji adaptasi dan observasi dalam rangka pencarian dan pelepasan varietas serta pemanfaatan agens pengendali hayati;

d Meningkatkan dan mengembangkan metode pengawasan mutu benih dan penerapan PHT; e Mengembangkan teknik identifikasi dan pengendalian OPT;

f Mengoptimalkan pengendalian OPT, Penanggulangan gangguan usaha perkebunan dan dampak anomali iklim; g Meningkatkan pelayanan teknis pengawasan mutu benih dan proteksi tanaman perkebunan;

h Meningkatkan pengembangan jaringan dan kerjasama antar laboratorium pengujian mutu benih dan proteksi.

TUJUAN SASARAN CARA MENCAPAI

TUJUAN/SASARAN

KET

URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM

1 2 3 4 5 6

1. Meningkatkan pengawasan pelestarian plasma nutfah nasional sebagai sumber genetik dalam rangka penemuan varietas benih unggul Meningkatnya eksplorasi dan pengujian mutu benih tanaman perkebunan.

1. Jumlah eksplorasi klon unggul lokal spesifik lokasi.

2. Jumlah hasil pengujian laboratorium mutu benih hasil eksplorasi.

Memperkuat SDM dan fasilitas laboratorium perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan serta fasilitas pendukung lainnya guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bidang perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan. 1. Pengembangan Agribisnis. 2. Penerapan Kepemerintahan yang baik Pihak terkait : Lingkup Deptan : Pusat Perlindungan Varietas, Komisi Plasma Nutfah, Badan Karantina, Puslit, Balit, dan Badan PSDM.

(9)

TUJUAN SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN

KET

URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM

1 2 3 4 5 6

2. Meningkatkan uji observasi, uji manfaat dan uji kelayakan benih dalam rangka pelepasan dan penarikan varietas.

Meningkatnya uji observasi, uji manfaat dan uji kelayakan benih

1. Jumlah uji observasi klon unggul lokal spesifik lokasi

2. Jumlah uji manfaat dan kelayakan benih

Kebijakan umum di atas dijabarkan dalam kebijakan teknis yang meliputi : 1. Kebijakan peningkatan kemampuan SDM perkebunan. Luar Deptan : BSN, KAN, Kepolisian, Disbun, UPTD, Kantor Meteorologi dan Geofisika, Perguruan Tinggi, dan Produsen/ penangkar benih.

3. Mengembangkan teknik dan metode pengujian mutu benih perkebunan dan uji acuan (referee test)

Berkembangnya teknik dan metode pengujian mutu benih

Jumlah teknik dan metode pengujian mutu benih yang baru

2. Kebijakan pengembangan kelembagaan dan ketatalaksanaan. 4. Meningkatnya ketersediaan

data organisme pengganggu tumbuhan (OPT) perkebunan dan musuh alaminya

Tersedianya data identifikasi OPT dan eksplorasi musuh alaminya

1. Data jumlah dan jenis OPT. 2. Data jumlah dan jenis musuh alami.

3. Kebijakan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup. 5. Meningkatnya analisis data

serangan dan perkembangan situasi OPT dan non OPT serta faktor yang mempengaruhi

Tersedianya data analisis serangan dan perkembangan situasi OPT serta non OPT

1. Data serangan dan prakiraan sebaran OPT. 2. Data gangguan usaha dan dampak anomali

iklim (non OPT)

4. Kebijakan pengembangan sistem informasi.

6. Mengembangkan teknik dan metode surveillance,

pengamatan, model peramalan, taksasi kehilangan hasil, dan teknik pengendalian OPT perkebunan

Berkembangnya teknik dan metode surveillance, pengamatan, model peramalan, taksasi kehilangan hasil, dan teknik pengendalian OPT perkebunan

1. Jumlah teknik surveillance OPT penting yang baru.

2. Jumlah metode pengamatan, model peramalan, taksasi kehilangan hasil, dan teknik pengendalian OPT yang baru.

(10)

TUJUAN SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN

KET

URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM

1 2 3 4 5 6

7. Mengembangkan teknologi perbanyakan, penilaian kualitas, pelepasan dan evaluasi agens hayati OPT perkebunan serta PHT Berkembangnya teknologi perbanyakan, penilaian kualitas, pelepasan dan evaluasi agens hayati OPT perkebunan serta PHT

1. Jumlah teknologi perbanyakan, penilaian kualitas, pelepasan dan evaluasi agens hayati OPT perkebunan yang baru. 2. Jumlah teknologi pengembangan

penerapan PHT yang baru.

8. Meningkatkan uji pemanfaatan pestisida nabati

Meningkatnya uji pemanfaatan pestisida nabati

Data hasil uji pemanfaatan pesnab

9. Meningkatkan pemberian pelayanan teknik kegiatan perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan Meningkatnya pemberian pelayanan teknik kegiatan perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan

Jumlah dan jenis pelayanan

10. Terwujudnya sistem manajemen informasi perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan

Tersedianya data dan informasi perbenihan dan proteksi

Data base perbenihan dan proteksi

11. Meningkatkan penerapan sistem manajemen mutu dan manajemen laboratorium perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan Meningkatnya pemberian bimbingan teknis penerapan sistem manajemen mutu dan manajemen laboratorium perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan

(11)

TUJUAN SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN

KET

URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM

1 2 3 4 5 6

12. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan pihak terkait

Meningkatnya koordinasi dan kerjasama antar laboratorium perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan

Jumlah koordinasi dan kerjasama

13. Meningkatkan pelayanan organisasi Meningkatnya kuantitas dan kualitas pelayanan organisasi

Jumlah pelayanan internal dan eksternal

(12)

III. AKUNTABILITAS KINERJA

A. Hasil Pengukuran Kinerja BBP2TP Ambon Tahun 2010

Ringkasan hasil Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) BBP2TP Ambon Tahun 2010 untuk fisik dan keuangan sebagai berikut :

Tabel 1. Ringkasan Hasil Pengukuran Kinerja (PKK) Kegiatan BBP2TP AMBON Tahun 2010

PROGRAM KEGIATAN

FISIK KEUANGAN (RP.JUTA)

KET RENCANA/ TARGET REALISASI CAPAIAN (%) RENCANA/ TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pengembanga n Agribisnis

1 Eksplorasi dan inventarisasi benih unggul tanaman perkebunan (kakao, pala, cengkeh, dan kelapa)

7 kab 7 kab 100,0 226,9 226,8 99,9

2 Uji Observasi klon unggul lokal 0 0 0 0 0 0 Mulai

th.2011

3 Uji manfaat dan kelayakan benih 0 0 0 0 0 0 Mulai

th.2013 4 Pengujian mutu benih (daya perkecambahan, kadar

air, dan kemurnian benih)

3 komoditi 3 komoditi 100,0 125,2 125,1 99,9

5 Pengembangan teknik dan metode pengujian mutu benih

0 0 0 0 0 0 Mulai

th.2013 6 Sosialisasi peraturan

perbenihan/pengawasan/pemeriksaan sumber benih pada penangkar/produsen benih

12 kab 12 kab 100,0 108,6 108,6 100,0

7 Bimbingan tehnik penyerapan sistim mutu dan menejemen laboratorium

25 orang 25 orang 100,0 33,9 33,8 99,7

8 Pertemuan teknis pengembangan sistem pengawasan benih tanaman

25 Org 25 Org 100,0 33,9 33,7 99,4

9 Pengawasan peredaran benih dan operasional PPNS 8 Kab 6 Kab 75,0 77,4 77,4 100,0

10 Identifikasi dan koleksi OPT Penting 1 paket 1 paket 100,0 17,0 17,0 100,0

11 Eksplorasi dan pengembangan musuh alami 4 OPT 4 OPT 100,0 26,5 26,5 100,0

12 Eksplorasi dan pengembangan agens hayati 4 AH 4 AH 100,0 26,5 26,3 99,0

(13)

PROGRAM KEGIATAN

FISIK KEUANGAN (RP.JUTA)

KET RENCANA/ TARGET REALISASI CAPAIAN (%) RENCANA/ TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9

14 Analisa gangguan usaha perkebunan (non OPT) 1 Paket 1 Paket 100,0 68,0 68,0 100,0

15 Pengembangan teknik surveillance OPT penting 1 Paket 1 Paket 100,0 48,0 48,0 100,0

16 Pengamatan dan peramalan OPT serta fenomena iklim

10 Prop 10 Prop 100,0 140,0 140,0 100,0

17 Uji Coba PHT pada tanaman kakao 15 Org 15 Org 100,0 67,9 67,9 100,0

18 Uji Coba PHT pada tanaman Cengkeh 5 Org 5 Org 100,0 67,9 67,9 100,0

19 Uji Coba PHT pada tanaman kelapa 18 Org 18 Org 100,0 67,9 67,9 100,0

20 Uji Coba PHT pada tanaman Pala 30 Org 30 Org 100,0 67,9 67,9 100,0

21 Eksplorasi dan pengembangan pestisida nabati 15 Pesnab 15 Pesnab 100,0 141,5 141,5 100,0

22 Perbanyakan agens hayati di lab dan di lapangan 4 Paket 4 Paket 100,0 33,2 33,2 100,0

23 Perbanyakan dan uji terap musuh alami dilab dan dilapangan

1 Paket 1 Paket 100,0 33,2 33,2 100,0

24 Uji nutrisi/kandungan karbohidrat pada media jamur HP

1 Paket 1 Paket 100,0 3,5 3,5 100,0

25 Uji lama penyimpanan agen hayati 2 Paket 2 Paket 100,0 3,2 3,2 100,0

26 Pemantapan pengembangan stabilisai isola 2 Paket 2 Paket 100,0 5,2 5,2 100,0

27 Identifikasi dan koleksi musuh alami 1 Paket 1 Paket 100,0 6,0 6,0

28 Eksplorasi dan pengembangan nematode parasitoid 1 Paket 1 Paket 100,0 26,5 26,5 100,0

29 Kaji terap Pengendalian Hama Oriyctec Rhinoceros dengan Bocolovirus

12 Org 12 Org 67,5 67,5 100.0

30 Kaji terap teknologi terpadu untuk pengendalian PBK

20 Org 20 Org 100,0 81,4 81,4 100,0

31 Penyusunan leaflet/brosur/banner 1 Paket 1 Paket. 100,0 14,0 14,0 100,0

32 Pembuatan film dokumenter PHT 8 judul 8 judul 100,0 226,0 196,8 87,0

33 Penyusunan data base perbenihan dan proteksi 1 paket 1 paket 100,0 3,0 3,0 100,0

34 Pengusulan akreditasi laboratorium perbenihan dan proteksi

2 paket 2 paket 100,0 100,0 100,0 100,0

35 Pertemuan evaluasi dan tukar informasi/ teknologi antara POPT dan PBT

1 paket 1 paket 100,0 131,5 131,5 100,0

36 Koordinasi dan konsultasi dengan Puslit, Balit, Ditjenbun, Perguruan Tinggi dan Instansi terkait lainnya

1 paket 1 paket 100,0 775,5 775,5 100,0

(14)

PROGRAM KEGIATAN

FISIK KEUANGAN (RP.JUTA)

KET RENCANA/ TARGET REALISASI CAPAIAN (%) RENCANA/ TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9

39 Pelatihan Fungsional Perbenihan 5 orang 5 orang 100,0 21,0 20,9 99,5

40 Pelatihan Fungsional Proteksi 11 orang 11 orang 100,0 32,0 31,9 99,6

41 Pelatihan PPNS 1 orang 1 orang 100.0 3,0 3,0 100,0

42 Ujian Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa 6 orang 6 orang 100,0 30,0 30,0 100,0

43 Kursus Bendaharawan 1 orang 1 orang 100,0 8,0 7,6 95,0

44 Peningkatan caracter building SDM petugas 10 orang 10 orang 100,0 45,0 45,2 99,5

45 Diklat/Magang teknis dibidang perbenihan dan proteksi

21 orang 21 orang 100,0 178,5 179,1 99,6

46 Diklat/magang non teknis 6 orang 6 orang 100,0 26,3 26,3 100,0

47 Rekruitmen tenaga fungsional PBT 4 orang 4 orang 100,0 6,0 5,9 98,33

48 Pengadaan peralatan pengolah data 21 unit 21 unit 100,0 241,0 240,9 99,96

49 Pengadaan peralatan kantor 1 paket 1 paket 100,0 348,0 304,5 87,5

50 Pengadaan buku perpustakaan 100 buah 100 buah 100,0 10,0 10,0 100,0

51 Pemeliharaan lingkungan kantor BBP2TP Ambon 1 paket 1 paket 100,0 24,1 24,1 100,0

52 Peningkatan prasarana pelayanan publik 1 paket 1 paket 100,0 122,1 122,1 100,0

53 Penyusunan RKAKL dan Musrenbangtan 1 paket 1 paket 100,0 90,0 90,0 100,0

54 Pertemuan Koordinasi & sinkronisasi prog. kegiatan perbenihan & proteksi

1 paket 1 paket 100,0 129,2 129,2 100,0

55 Evaluasi nasional 1 paket 1 paket 100,0 24,0 24,0 100,0

56 Workshop monev 1 paket 1 paket 100,0 24,0 24,0 100,0

57 Workshop SAI dan SIMAK 1 paket 1 paket 100,0 36,0 36,0 100,0

58 Penyusunan SPI 1 paket 1 paket 100,0 38,5 38,5 100,0

59 Penyusunan SOP 1 paket 1 paket 100,0 3,0 3,0 100,0

60 Penyusunan juklak/juknis 1 paket 1 paket 100,0 18,5 18,5 100,0

61 Penyusunan rencana program tahunan 1 paket 1 paket 100,0 5,0 5,0 100,0

62 Penyusunan laporan SAI 1 paket 1 paket 100,0 2,5 2,5 100,0

63 Pengelolaan adminstrasi keuangan BBP2TP Ambon 1 paket 1 paket 100,0 194,6 194,6 100,0

64 Penataan administrasi pengelolaan kepegawaian 1 paket 1 paket 100,0 59,5 59,5 100,0

65 Penyusunan LAKIP tahunan 1 paket 1 paket 100,0 5,0 5,0 100,0

66 Rapat koordinasi dan evaluasi bulanan dengan staf 1 paket 1 paket 100,0 24,0 24,0 100,0

(15)

PROGRAM KEGIATAN

FISIK KEUANGAN (RP.JUTA)

KET RENCANA/ TARGET REALISASI CAPAIAN (%) RENCANA/ TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Penerapan Kepemerintah an Yang Baik

68 Adminstrasi dan pelaporan perangkat daerah 1 paket 1 paket 100,0 72,0 72,0 100,0

69 Pengadaan perlengkapan perkantoran 1 paket 1 paket 100,0 156,0 156,0 100,0

70 Pembayaran listrik, air, telp, gas, sewa rumah kepala balai, internet

1 paket 1 paket 100,0 157,3 153,2 97,39

71 Perawatan sarana kantor, laboratorium, rumah kaca 1 paket 1 paket 100,0 74,4 74,4 100,0

72 Rehabilitasi dan pemeliharaan gedung kantor, asrama, laboratorium, dan rumah kaca.

1 paket 1 paket 100,0 77,4 77,4 100,0

73 Eksploitasi kendaraan roda 2 52 unit 52 unit 100,0 156,0 156,0 100,0

74 Eksploitasi kendaraan roda 4 7 unit 7 unit 100,0 114,5 114,5 100,0

75 Rehabilitasi BPT dan UPPT 5 unit 5 unit 100,0 32,0 32,0 100,0

76 Pengutuhan prasarana dan sarana laboratorium 1 paket 1 paket 100,0 510,0 499,4 97,92

77 Peningkatan kesejahteraan pengelola anggaran 12 orang 12 orang 100,0 55,0 55,0 100,0

78 Langganan majalah/buletin/ surat kabar dll 1 paket 1 paket 100,0 3,0 3,0 100,0

79 Komunikasi lewat surat menyurat,fax dan email 1 paket 1 paket 100,0 17,2 17,2 100,0

80 Pembayaran gaji, lembur, honorarium, insentif, vakasi (224 pegawai)

224 org 217 org 96,88 8.698,6 8.287,0 95,27

Rincian Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) BBP2TP Ambon Tahun 2010 disajikan pada Lampiran 3.

B. Evaluasi Kinerja

Dari 76 kegiatan tersebut berdasarkan Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK), untuk kegiatan fisik diperoleh hasil sebagai berikut :

a. Inputs, diperoleh capaian kinerja rata-rata 96,66 %; b. Out-puts, capaian kinerjanya rata-rata 99,60 %; c. Out-comes, capaian kinerjanya rata-rata 95,66 %;

d. Manfaat (Benefit), capaian kinerjanya rata-rata 74,62 %; dan e. Dampak (Impact), capaian kinerjanya rata-rata 51,14 %.

(16)

Dari data tersebut di atas terlihat bahwa out-puts 99,60 % dengan input 96,66 %, yang artinya pelaksanaan kegiatan BBP2TP Ambon efisien.

Seluruh kegiatan BBP2TP tahun 2010 didukung oleh dana APBN, sebesar Rp.15.121.119.000,- dengan realisasi sampai akhir Desember 2009 sebesar Rp.15.504.657.352,- atau 96,66 % dibanding total anggaran. Efisiensi sebesar Rp.492.327.644,- yang berasal antara lain dari sisa kegiatan pengadaan barang/jasa, dan pembayaran gaji.

Dibandingkan dengan kinerja tahun 2009 nilai capaian kinerja rata-rata 2010 sebagai berikut :

URAIAN 2009 2010 PENINGKATAN/PENURUNAN (%) Inputs 96,00 96,66 0,66 Out-puts 99,56 99,60 0,04 Out-comes 85,00 95,66 10,66 Manfaat (Benefit) 68,96 74,62 7,65 Dampak (Impact) 44,30 51,14 6,84 -20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00

Inputs Outputs Outcomes Benefits Impact

2009 2010

(17)

Seluruh nilai capaian kinerja rata-rata tahun 2010 diatas tahun 2009, hal ini disebabkan karena kegiatan baru yang dimulai pada tahun 2009 dilanjutkan pada tahun 2010 antara lain seperti pengujian mutu benih, eksplorasi benih unggul spesifik lokasi, analisa pola sebaran dan daerah sebaran OPT namun dampak kegiatan tersebut relatif masih sedikit.

C. Pencapaian Sasaran

Pencapaian sasaran kegiatan BBP2TP Ambon 2010 sebagai berikut :

Tabel 2. Ringkasan Hasil Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) BBP2TP AMBON Tahun 2010

SASARAN INDIKATOR RENCANA TINGKAT CAPAIAN (TARGET) REALISASI PERSENTASE PENCAPAIAN RENCANA TINGKAT CAPAIAN KET 1 2 3 4 5 6

Meningkatnya uji observasi, uji manfaat dan uji kelayakan benih

1. Jumlah uji observasi klon unggul lokal spesifik lokasi. 2. Jumlah uji manfaat dan kelayakan benih

0 0 0 0 0 0 Mulai tahun 2012

Berkembangnya teknik dan metode pengujian mutu benih

Jumlah teknik dan metode pengujian mutu benih yang baru 0 0 0 Mulai tahun 2013

Tersedianya data identifikasi OPT dan eksplorasi musuh alaminya

1. Data jumlah dan jenis OPT. 2. Data jumlah dan jenis musuh alami.

1 paket 4 OPT 1 paket 4 OPT 100 100

Tersedianya data analisis serangan dan perkembangan situasi OPT serta non OPT

1. Data serangan dan prakiraan sebaran OPT.

2. Data gangguan usaha dan dampak anomali iklim (non OPT) 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 100 100

Berkembangnya teknik dan metode surveillance, pengamatan, model peramalan, taksasi kehilangan hasil, dan teknik pengendalian OPT perkebunan

1. Jumlah teknik surveillance OPT penting yang baru. 2. Jumlah metode pengamatan, model peramalan, taksasi

kehilangan hasil, dan teknik pengendalian OPT yang baru.

1 paket 10 prov 1 paket 10 prov 100 100

(18)

SASARAN INDIKATOR RENCANA TINGKAT CAPAIAN (TARGET) REALISASI PERSENTASE PENCAPAIAN RENCANA TINGKAT CAPAIAN KET 1 2 3 4 5 6

Berkembangnya teknologi perbanyakan, penilaian kualitas, pelepasan dan evaluasi agens hayati OPT perkebunan serta PHT

1. Jumlah teknologi perbanyakan, penilaian kualitas, pelepasan dan evaluasi agens hayati OPT perkebunan yang baru.

2. Jumlah teknologi pengembangan penerapan PHT yang baru. 4 paket 90 org 4 paket 90 org 100 100

Meningkatnya uji pemanfaatan pestisida nabati

Data hasil uji pemanfaatan pesnab 5 pkt 5 pkt 100

Meningkatnya pemberian pelayanan teknik kegiatan perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan

Jumlah dan jenis pelayanan 7 jenis 7 jenis 100

Tersedianya data dan informasi perbenihan dan proteksi

Data base perbenihan dan proteksi 1 paket 1 paket 100

Meningkatnya pemberian bimbingan teknis penerapan sistem manajemen mutu dan manajemen laboratorium perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan

Jumlah dan jenis bimbingan teknis 25 org 25 org 100

Meningkatnya koordinasi dan kerjasama antar laboratorium perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan

Jumlah koordinasi dan kerjasama 1 pkt 1 pkt 100

Meningkatnya kuantitas dan kualitas pelayanan organisasi

Jumlah pelayanan internal dan eksternal 46 pkt 46 pkt 100

Dari Tabel 2 tersebut di atas terlihat bahwa rata-rata hasil pengukuran pencapaian sasaran untuk kegiatan yang sudah masuk dalam perencanaan tahun 2010 dan teralokasi dananya dalam DIPA tahun yang sama hasilnya mencapai 100 % karena seluruh kegiatan terlaksana, meskipun secara kualitas belum maksimal. Sulit untuk mengukur dampak suatu kegiatan karena kemungkinan faktor lain ikut mempengaruhi keberhasilan sangat memungkinkan, disamping faktor subyektifitas dalam penilaian yang sulit dihindarkan karena tidak ada standar bakunya.

(19)

D. Hambatan/Kendala dan Strategi Pemecahannya

Hambatan/kendala yang masih dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan antara lain :

a. Memperhatikan perkembangan perkebunan di wilayah timur yang cukup pesat dan beban kerja yang cukup besar yang harus diemban oleh BBP2TP Ambon serta luasnya wilayah kerja/binaan untuk bidang proteksi yang meliputi 10 provinsi yang ada di Pulau Sulawesi, Kep. Maluku dan Papua serta untuk bidang perbenihan yang meliputi 2 provinsi yang ada di Kep. Maluku dan Maluku Utara, maka untuk mendukung pelaksanaan kerja yang optimal sangat dirasakan bahwa struktur organisasi yang ada kurang memadai. Idealnya dalam struktur organisasi BBP2TP Ambon terdapat 2 bidang yaitu bidang perbenihan dan bidang proteksi dimana masing-masing membawahi 2 seksi sebagaimana struktur yang ada di BBP2TP Medan dan Surabaya. Mengingat Sub Bagian Tata Usaha beban kerjanya sangat berat mulai dari perencanaan, monev, dan pelaporan serta kegiatan kesekretariatan lainnya, seyogyanya eseloneringnya ditingkatkan menjadi setara eselon III agar lebih memperlancar dalam menjalankan fungsi koordinasi dengan unit kerja lainnya;

b. Terkait dengan proses akreditasi laboratorium sebagaimana dipersyaratkan dalam ISO 17025 tentang Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi yaitu agar dalam struktur organisasi balai ada manajer mutu dan manajer teknis laboratorium yang langsung dibawah Kepala Balai Besar;

c. Belum adanya tenaga laboran yang sangat dibutuhkan terkait dengan akreditasi laboratorium akan menjadi hambatan dalam proses perolehan akreditasi. Selain itu belum ada metode acuan mengenai pengujian mutu APH

Berkenaan dengan hambatan yang dihadapi, telah diusulkan penyempurnaan organisasi BBP2TP Ambon kepada Ditjen Perkebunan sesuai surat nomor 4158/OT.130/E9/12/2010 tanggal 27 Desember 2010 dan permohonan usulan tenaga fungsional analis laboratorium kepada Ditjen Perkebunan sesuai surat usulan rencana kebutuhan pegawai BBP2TP Ambon tahun 2010 – 2015 tanggal 7 Juli 2010.

Untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas telah dikirim beberapa petugas guna mengikuti pelatihan secara berjenjang dan berkelanjutan serta mendatangkan nara sumber yang berkompeten sesuai kebutuhan dari perguruan tinggi dan instansi terkait. Untuk mengatisipasi belum tersedianya metode pengujian APH maka digunakan metode yang ditetapkan sesuai instruksi kerja dari produsen alat.

(20)

IV. PENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja BBP2TP Ambon tahun 2010 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan tugas dan fungsi yang diemban selama periode tahun 2010. Selama periode 2010 ini telah dilaksanakan berbagai kegiatan yang terkait dengan fungsi pelayanan dalam rangka menjadikan BBP2TP Ambon sebagai Balai yang profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan. Kegiatan tersebut pada hakikatnya dilakukan sebagai upaya untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai.

Berdasarkan hasil penilaian kinerja yang berpedoman pada Surat Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia Nomor : 239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang perbaikan pedoman penyusunan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, bahwa rata-rata Capaian Kinerja untuk keluaran/Outputs kegiatan pembangunan mencapai 99,60 % dengan inputs 96,66 %, yang artinya efisien. Sedangkan capaian Outcomesnya sebesar 95,66 %, Benefit 74,62 %, dan Impact 51,14 % dibanding target.

Secara umum, hambatan/kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan adalah struktur organisasi yang belum memadai, terbatasnya tenaga PBT, belum adanya tenaga sarjana laboran dan kurang memadainya kualitas tenaga fungsional PBT dan POPT. Untuk mengantisipasinya dilakukan pelatihan-pelatihan teknis terhadap petugas dan mendatangkan nara sumber yang berkompeten dari perguruan tinggi dan instansi terkait untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas.

Dokumen ini juga sekaligus sebagai umpan balik bagi pengelola program dan kegiatan disetiap tingkatan untuk memastikan apakah penggunaan input, jadual kerja, dan hasil yang ditargetkan sudah berjalan sesuai rencana dan dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien atau belum.

(21)

Gambar

Tabel 1. Ringkasan Hasil Pengukuran Kinerja (PKK) Kegiatan BBP2TP AMBON Tahun 2010
Gambar 1.  Perbandingan Nilai Capaian Kinerja Rata-rata Tahun 2011 dibanding Tahun 2010
Tabel 2. Ringkasan Hasil Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) BBP2TP AMBON Tahun 2010

Referensi

Dokumen terkait

Dari konsep kebijakan publik yang telah dikemukan diatas dapat disimpulkan bahwa kebijakan publik merupakan suatu keputusan yang dibuat dan di implementasikan oleh

Dengan demikian untuk mendukung berjalannya proses pembelajaran diperlukan adanya pengembangan LKS IPA berbasis Contextual Teaching and Learning materi Cermin yang

Berdasarkan perubahan-perubahan yang telah terjadi tersebut, maka permasalahan yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah mengenai ketentuan-ketentuan yang

Membangun sebuah firewall dengan sistem operasi Linux CentOS 7 dan mengimplementasikan IPTables dan Squid sebagai rules untuk firewall yang berada di dalam

Kad marksistinė estetika turi tam tikrą dalį teorinių problemų, kurios gali būti sprendžiamos, interpretuojamos ir vertinamos pažinimo teorijos ir istorinio

Menurut Fajaroh dan Fiva (2005) bahwa kualitas pembelajaran tercermin dari segi proses dan hasil. Dari segi proses pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas

Berdasarkan pengertian tanah Hak Guna Usaha, asal tanah Hak Guna Usaha adalah tanah negara, apabila Hak Guna Usaha berupa tanah hak terlebih dahulu harus dilakukan penyerahan

Double D Jacket merupakan sebuah usaha yang memproduksi berbagai macam jenis jaket dengan motif glow in the dark, terbagi menjadi beberapa jenis jaket bomber, jaket hoodie dan