• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PELATIHAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PETANI SEBAGAI MITRA KERJA DI PT. EAST WEST SEED INDONESIA PADA PRIVATE SECTOR INVESTMENT PROJECT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN PELATIHAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PETANI SEBAGAI MITRA KERJA DI PT. EAST WEST SEED INDONESIA PADA PRIVATE SECTOR INVESTMENT PROJECT"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PELATIHAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PETANI SEBAGAI MITRA KERJA DI PT. EAST WEST SEED INDONESIA PADA PRIVATE SECTOR INVESTMENT PROJECT

Oleh : Siti Alfiyah NIM. 10.1041.2008 Email : alfhie_renai@live.com

Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah(1) Untuk mengetahui hubungan antara pelatihan dan motivasi secara parsial terhadap kinerja petani (2) Untuk mengetahui hubungan antara pelatihan dan motivasi secara simultan terhadap kinerja petani.

Populasi dalam penelitian ini adalah petani yang bermitra dengan PT. East West Seed Indonesia di Private Sector Investment Project sebanyak 273 orang, atas pertimbangan faktor keterbatasan yang tidak memungkinkan seluruh populasi untuk diteliti. sampel yang dibutuhkan sebanyak 82 responden, Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Stratified Proportional Random Sampling yaitu penentuan sampel dengan membagi sampel sesuai dengan proporsi populasi yang ada .

Alat uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas menggunakan korelasi product moment pearson dan uji reliabilitas menggunakan alpha concbach sebagai alat uji instrumen data. Serta menggunakan uji asumsi klasik dan uji hipotesis, analisa data menggunakan regresi linier berganda. Data diolah menggunakan program SPSS.17.00 for windows.

Hasil dari pada penelitian ini adalah diketahui bahwa uji F, diperoleh nilai probabilitasnya sebesar 0,000 (0%), angka probabilitas ini lebih kecil dari tingkat signifikasi 0,05 (5%) sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa seluruh variabel bebas yang meliputi motivasi dan pelatihan secara serentak berpengaruh terhadap variabel terikat, dan hasil uji t, diketahui bahwa seluruh variabel bebas secara terpisah berpengaruh terhadap variabel.

Kata kunci : Motivasi, Pelatihan dan Kinerja ABSTRACT

The goal of this research is (1) to determine the relationship between training and motivation on performance of farmers partially (2) to determine the relationship between the training and motivation of the simultaneous performance of farmers.

Population in this research is farmers who partnered with PT.East West seed Indonesia in private sector investment project as many as 273 people, over consideration factor limits not allowing entire population to be researched. Samples required as many as 82 respondents, technique the sample used in this research is stratified proportional sampling random sample is determination by dividing samples according to a proportion population existing.

(2)

Test instrument used in this research is test the validity of employing correlation product moment pearson test reliabilitas use alpha concbach as a test instrument data.And using test assumption classical and test hypotheses, data analysis use of multiple linear regression.Data processed using program spss.17.00 for windows.

Results than this research is known that the test f, obtained value probabilitasnya of 0,000 ( 0 % ), the probability is smaller than extent of signification 44.70 ( 5 % ) so as to be taken conclusion that all variables free covering motivation and training simultaneously effect on variable bound, and results test t, known that all variables free separately effect on variable.

Keywords: Motivation, training, and performance

PENDAHULUAN

Setiap perusahaan secara garis besar memiliki tujuan, adapun tujuan perusahaan meliputi : (1) Profitabilitas (2) Kelangsungan Hidup Perusahaan (3) Kepuasan Semua Pihak. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut diperlukan adanya koordinasi secara menyeluruh dari sumber daya yang dimiliki, diantaranya finansial, fisik, kemampuan teknologis serta sumber daya manusianya. Aspek manusia memegang peranan penting dalam kelangsungan serta perkembangan perusahaan sebab pada dasarnya setiap aktivitas perusahaan tidak pernah lepas dari elemen manusia. Kegiatan produksi, pemasaran dan teknologi tidak dapat berjalan tanpa dijalankan oleh manusia. Oleh karena itu, perlu kiranya ada sumber daya manusia yang berkualitas yang mampu menciptakan berbagai ide kreatif agar dapat mengalokasikan sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.

Didalam masyarakat yang selalu berkembang, manusia senantiasa mempunyai kedudukan yang makin penting. Meskipun kita berada dalam masyarakat yang berorientasi kerja (work oriented), yang memandang kerja adalah sesuatu yang mulia bukan berarti lantas kita mengabaikan manusia yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Manusia bukan hanya sebagai konsumen produk, tetapi juga merupakan bagian yang utama dalam pemrosesan input menjadi output. Maka dapat dikatakan bahwa manusia menjadi komponen utama dalam sebuah perusahaan.

Adanya persaingan dalam dunia usaha yang semakin kompetitif mendorong perusahaan untuk lebih meningkatkan daya saingnya. Dalam memenuhi tuntutan keinginan pasar yang semakin selektif dan variatif, perusahaan harus mampu memenuhi dengan perbaikan di berbagai bidang serta pengelolaan sumber daya manusia yang optimal. Kesuksesan perusahaan dimasa yang akan datang tergantung seberapa baik pengelolaan sumber daya manusianya.

Salah satu cara yang dapat ditempuh oleh perusahaan dalam usaha perolehan dan peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas adalah dengan program pelatihan dan motivasi terhadap sumber daya manusianya. Menurut Simamora (2001:345) pelatihan adalah serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian-keahlian, pengetahuan, pengalaman ataupun perubahan sikap seseorang. Program pelatihan akan sangat bermanfaat untuk

(3)

menciptakan sikap, loyalitas, dan peningkatan kinerja petani. Menurut Mangkunegara (2005:9) kinerja adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai seseorang per satuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Umar dalam Mangkunegara (2005:18) aspek – aspek yang terdapat dalam kinerja antara lain mutu pekerjaan, kejujuran karyawan, inisiatif, kehadiran, sikap, kerja sama , keandalan, pengetahuan tentang pekerjaan,tanggung jawab dan pemanfaatan waktu kerja. Beberapa hal tersebut menjadi tolak ukur kinerja mitra kerja dalam perusahaan.

PT. East West Seed Indonesia merupakan sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang pertanian. Sebagai organisasi yang memiliki komitmen bahwa apabila petani sebagai mitra kerjanya mempunyai rasa senang terhadap pekerjaannya yang dalam hal ini perasaan puas dalam bekerja maka petani akan menghasilkan pekerjaan secara optimal sesuai dengan tujuan organisasi dan manajemen. Untuk itu, perlu adanya perhatian dan upaya dari pihak perusahaan untuk senantiasa memberikan pelatihan dan motivasi dalam upaya meningkatkan kinerja petani. Seperti halnya perusahaan lain, untuk mencapai tujuan perusahaan, pimpinan selaku pemegang kontrol perusahaan berupaya untuk mengadakan pelatihan dan motivasi untuk meningkatkan kinerja petani sebagai mitra kerjanya, hal ini dilakukan agar petani dapat semangat bekerja dan tidak malas. Berdasarkan pengamatan peneliti,teknologi yang diterapkan di PT. East West Seed Indonesia pada Private Sector Investment sudah lebih maju dengan menggunakan nethouse dan shelter, tetapi dengan adanya teknologi ini pengetahuan petani masih minim untuk pengaplikasiannya, petani masih memerlukan training hama, penyakit dan hibridisasi, maka dari itu untuk menopang itu semua perlu penerapan teknik budidaya yang lebih disiplin, teliti seperti pemupukan, perangkap hama, drip irigasi dan meningkatkan pengetahuan manajemen nethouse dan shelter.Terkait dengan peningkatan kinerja petani sebagai mitra kerjadi PT. East West Seed Indonesia pada Private Sector Investment Project, maka perusahaan dituntut untuk melakukan upaya – upaya agar dapat meningkatkan kinerja mitra kerjanya dengan memberikan pelatihan dan motivasi pada petani, karena bagian tersebut ujung tombak dari pencapaian tujuan perusahaan. Program tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas kerja petani yang akan diikuti peningkatan profit perusahaan.

Perencanaan pelatihan oleh Private Sector Investment Project dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Financial Management direncanakan satu kali pelatihan untuk petani yang tujuannya untuk melatih dan membantu petani bagaimana cara mengelola keuangan sehingga petani mampu mempersiapkan modal usaha untuk masa tanam berikutnya. Dan sudah terealisasi satu kali sesuai rencana yaitu pada tahun 2012, sedangkan ditahun 2013 dan 2014 masih akan direncanakan di semester pertama tahun 2014.

2. Pest and Disease Management on Tomato, Pepper ang Egplant direncanakan dua kali pelatihan di tahun 2012 dan 2013 yang tujuannya untuk meningkatkan skill petani dalam hal menganalisa dan melakukan pengendalian hama dan penyakit secara benar, karena masih banyak petani yang belum tahu

(4)

penanganan yang baik dan benar. Perencanaan pelatihan selanjutnya akan diplanning di semester pertama tahun 2014.

3. Emasculation, Pollination, and Flower Development direncanakan dua kali sudah terealisasi ditahun 2012 dan 2013 yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan petani dan pollinator dalam proses perkawinan tanaman / hibridisasi sehingga dihasilkan benih dengan kualitas standart / baik dan kuantitas sesuai target produksi , perencanaan pelatihan selanjutnya akan dilakukan di pertengahan 2014.

4. Pepper Seed Production under Nethouse direncanakan dua kali sudah terealisasi di tahun 2012 dan 2013, pelatihan ini bertujuan untuk memberikan gambaran teknis produksi benih cabe dalam nethouse secara komprehensif / menyeluruh dari pra tanam sampai dengan penanganan benih, perencanaan pelatihan selanjutnya akan dilakukan di tahun 2014 awal.

5. Growth Subtrate, Irrigation and Fertigation direncanakan satu kali ditahun 2012 yang bertujuan untuk memberikan pemahaman yang benar meliputi media tanam, pengairan dan pemupukan meliputi tepat fase tanaman, tepat umur tanaman maupun interval aplikasi dosis pemupukan sehingga hasil meningkat tapi di sisi biaya produksi bisa diminimalkan karena terhindar dari pemborosan biaya baik pupuk maupun tenaga kerja.

Berdasarkan penjelasan dari tabel diatas diketahui bahwa pelatihan yang telah direncanakan mempunyai peranan penting dalam peningkatan kinerja petani sebagai mitra kerjanya, dan hal ini harus lebih diperhatikan kembali guna mencapai profit perusahaan.

METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel

Identifikasi variabel merupakan definisi yang dilaksanakan atau sifat atau hal yang didefinisikan yang dapat diamati atau diobservasi. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu :

1. Independen Variabel (variabel bebas) Merupakan variabel yang memberikan pengaruh pada variabel lain, yaitu :

X1 = Variabel Pelatihan X2 = Variabel Motivasi

2. Dependen Variabel (variabel terikat) Merupakan variabel yang keberadaannya dipengaruhi oleh variabel bebas, yaitu :

Y = Kinerja Petani

Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini diamati variabel-variabel yang mempengaruhi kinerja petani antara lain :

1. Pelatihan (X1). Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Fasilitas dan sarana pelatihan

b. Keterampilan c. Materi pelatihan

(5)

d. Perubahan sikap

e. Peningkatan kemampuan untuk lebih mandiri

2. Motivasi (X2). Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Dorongan mencapai tujuan

b. Semangat kerja

c. Inisiatif dan kreativitas d. Tanggung jawab

3. Kinerja (Y) . Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Kemampuan

b. Lingkungan

c. Kualitas dan kuantitas d. Ketepatan waktu e. Komitmen

Metode Pengumpulan Data

Metode yang dipakai untuk memperoleh data antara lain : 1. Interview

Yaitu metode pengumpulan data yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan pimpinan maupun obyek langsung penelitian.

2. Observasi

Metode pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan baik secara langsung maupun tidak langsung oleh peneliti terhadap obyek penelitian. 3. Studi Pustaka

Yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan membaca literatur atau buku-buku yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti.

Metode Analisis Data Uji Validitas

Uji validitas adalah data yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana validitas data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner, uji validitas data dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan atau pernyataan dengan skor total pengamatan (Arikunto, 1996:202). Dasar pengambilan keputusan dari uji Validasi :

a. Jika r hasil positif dan r hasil > r Tabel, maka butir atau variabel tersebut valid.

b. Jika r hasil negative dan hasil < r Tabel, maka butir atau variabel tidak valid. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran tertentu. Menurut (Gozali:2006) jika jumlah butir pertanyaan untuk masing-masing variabel kurang dari sepuluh item, maka angka kriteria untuk mengukur reliabilitas instrumen adalah 0,60. Jadi keputusan yang digunakan untuk menguji reliabilitas ini adalah:

(6)

a. Jika nilai α > 0,60, maka seluruh butir pertanyaan adalah reliabel. Dengan kata lain instrumen layak dan dapat digunakan.

b. Jika nilai α < 0,60, maka seluruh butir pertanyaan adalah tidak reliabel. Dengan kata lain instrumen tidak layak dan tidak dapat digunakan.

Analisis Regresi Linear Berganda

Digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pelatihan dan motivasi terhadap kinerja karyawan dalam hal ini petani (J. Supranto, 2001:204). Dengan rumus : Y = a + b1X1 + b2X2 + e Di mana : Y = Kinerja Petani a = Bilangan Konstanta X1 = Pelatihan X2 = Motivasi

b1,b2 = Koefisien Regresi dari masing – masing variabel independen X1,X2 e = error

Uji Asumsi Klasik

Agar model analisis regresi yang digunakan dapat menjadi penaksiran yang baik dan tidak bias, maka diuji dengan ekonometrika, yaitu :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. (Ghozali, 2001 : 74). Penulis melakukan uji normalitas data dengan uji grafik probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2001 : 74).

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah pengujian dari asumsi terkait bahwa antara variabel bebas dalam suatu model tidak saling berkorelasi satu dengan yang lainnya. Kolinearitas ganda terjadi apabila terdapat hubungan tiap – tiap variabel secara individu terhadap variabel terikat.Mengukur multikolinearitas dilihat dari nilai tolerance atau VIF (Variance Inflation Factor) dari masing – masing variabel. Apabila nilai tolerance TOL > 0,1 atau VIF < 1 maka terjadi multikolinearitas sehingga variabel tersebut harus dibuang atau sebaliknya (Yarnest, 2004:68). Apabila terjadi multikolinearitas, maka ada beberapa cara untuk mengatasinya yaitu (Umar, 2003 : 205) :

(7)

b. Pemakaian informasi sebelumnya c. Menambah ukuran sampel / data baru c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan data cross section mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, besar). Sedangkan dasar dari pengambilan keputusan dengan melihat grafik scatterplot pada table SPSS dengan komputerisasi SPSS for Windows release 17, dengan dasar analisis.

d. Jika ada pola tertentu, seperti titik – titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas

e. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2001:69)

Uji F (Simultan)

Digunakan untuk mengetahui signifikan tidaknya faktor bebas (X) terhadap faktor terikat (Y) secara bersama-sama (J. Supranto, 2001 : 260).

 Formulasi hipotesis uji F :

Ho : b1,b2 = 0 ada pengaruh secara simultan antara varibel bebas X1, X2 terhadap varibel terikat Y.

Ha : b1, b2 ≠ 0 tidak ada pengaruh simultan antara varibel bebas X1, X2 terhadap varibel terikat Y.

 Tingkat signifikan yang diharapkan adalah α = 5% atau confident interval 95%.

 Membandingkan nilai F hitung dengan F tabel kriteria uji F.

Jika F hitung ≤ F tabel maka Ho diterima artinya tidak ada pengaruh dari Variabel bebas secara simultan terhadap Variabel terikat.

Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak artinya ada pengaruh dari Variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat.

Uji t (Parsial)

Digunakan untuk mengetahui signifikan atau tidaknya pengaruh antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) secara individual (J. Supranto, 2001:247)

Formulasi hipotesis uji t 1. Ho : bi = 0, i = 1, 2, 3,

(8)

ada pengaruh secara parsial (individu) antara Variabel bebas (X) terhadap Variabel terikat (Y).

2. Ha : bi  0, i = 1, 2, 3,

Tidak Ada pengaruh secara parsial (individu) antara Variabel bebas (X) terhadap Variabel terikat (Y).

3. Tingkat signifikansi yang diharapkan adalah =5 % atau confident interval 95 %.

4. Kriteria pengambilan keputusan :

jika –ttabel ≤ thitung ≤ ttabel : Ho diterima berarti tidak ada pengaruh secara parsial

antara variabel bebas terhadap variabel terikat

jika t hitung > t tabel atau t hitung <-t tabel : Ho ditolak berarti ada pengaruh secara

parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis Koefisien Determinasi

Pengertian determinasi adalah digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi variabel independent (X) terhadap variabel dependent (Y). Jadi determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya persentase sumbangan X1, X2,

dan X3 secara bersama-sama terhadap naik turunnya Y. Besarnya sumbangan ini

disebut koefisien determinasi. Formulasinya adalah : (Supranto, J, 2001 : 259). Dengan rumus : R2=b1Y1 + b2Y1 + b3Y1 + b4Y1 + b5Y1

YI

Di mana :

R2 = Koefisien determinasi berganda b = Koefisienan regresi linier

Kriteria pengujian determinasi berganda adalah sebagai berikut : R2 = 0, berarti sumbangan tidak ada atau kecil

R2 = 1, berarti sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat cukup besar HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Validitas

Mengukur tingkat validitas dengan menghitung korelasi masing-masing skor pertanyaan terhadap skor total konstruk. Apabila korelasi masing-masing skor pertanyaan dengan skor total menunjukan hasil yang signifikan (kurang dari 0,05) maka kuisioner dikatakan valid. apabila nilai korelasi hitung (r) lebih besar dari angka kritis sebesar 0,2162 maka pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan signifikan/valid (Imam Ghozali, 2005:45).

Uji Reliabilitas

Jika jumlah butir pertanyaan untuk masing-masing variabel kurang dari sepuluh item, maka angka kriteria untuk mengukur reliabilitas instrumen adalah 0,60. Jadi keputusan yang digunakan untuk menguji reliabilitas ini adalah :

a. Jika nilai α > 0,60, maka seluruh butir pertanyaan adalah reliabel. Dengan kata lain instrumen layak dan dapat digunakan.

(9)

b. Jika nilai α < 0,60, maka seluruh butir pertanyaan adalah tidak reliabel. Dengan kata lain instrumen tidak layak dan tidak dapat digunakan.

Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan pengujian diperoleh hasil yang dapat disajikan dalam tabel berikut :

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 8,641 2,216 3,899 0,000

X1.pelatihan 0,248 0,109 0,296 2,283 0,025

X2.motivasi 0,351 0,172 0,266 2,047 0,044

Berdasarkan hasil tersebut dapat diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y = 8,641 + 0,248 X1 + 0,351 X2

Persamaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

Konstanta sebesar 8,641 menunjukkan Kinerja petani pada saat variabel pelatihan, dan motivasi sama dengan nol. Dalam hal ini kinerja petani masih tercapai meskipun tanpa keduan variabel tersebut yang disebabkan oleh faktor lain.

1. b1 = 0,248, artinya apabila variabel motivasi sama dengan nol, maka

peningkatan variabel produk sebesar satu satuan akan meningkatkan kinerja petani sebesar 0,213 satuan. Dengan arti lain apabila variabel motivasi dianggap tidak ada atau diabaikan maka dengan adanya peningkatan pelatihan, kinerja petani akan meningkat.

2. b2 = 0,351, artinya apabila variabel pelatihan sama dengan nol, maka

peningkatan variabel motivasi sebesar satu satuan akan meningkatkan kinerja petani sebesar 0,351 satuan. Dengan arti lain apabila variabel motivasi dianggap tidak ada atau diabaikan maka dengan adanya peningkatan pelatihan, kinerja petani akan meningkat.

Uji Asumsi Klasik Multikolinearitas

Multikolinearitas berarti terjadi interkorelasi antar variabel bebas yang menunjukkan adanya lebih dari satu hubungan linier yang signifikan. Apabila koefisien korelasi variabel yang bersangkutan nilainya terletak di luar batas-batas penerimaan (critical value) maka koefisien korelasi bermakna dan terjadi multikolinearitas. Apabila koefisien korelasi terletak di dalam batas-batas

(10)

penerimaan maka koefisien korelasinya tidak bermakna dan tidak terjadi multikolinearitas.

Model

Correlations Collinearity Statistics Zero-order Partial Part Tolerance VIF

1 X1,pelatihan 0,474 0,249 0,220 0,553 1,810

X2,motivasi 0,464 0,224 0,198 0,553 1,810 Dilihat dari tabel diatas bisa di katakana bhwa model yang digunakan tidak terkena multikolinieritas karena tolerance lebih dari 0,5 dan VIF nya lebih dari 1 sesuai dengan teori (Yarnest, 2004:68).

a. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Prosedur dilakukan adalah mendeteksi dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatter plot pada lampiran 6, dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu Y adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

 Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (points) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka telah terjadi heteroskedastisitas.

 Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

(11)

Hasil analisis dari grafik scatterplots diatas terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

b. Uji Normalitas

Dari grafik hasil uji normalitas terhadap model regresi terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Maka model regresi layak dipakai karena telah memenuhi asumsi normalitas.

Secara ringkas hasil uji normalitas dapat dilihat pada gambar berikut :

Uji F (Simultan)

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel pelatihan dan motivasi terhadap kinerja petani sebagai mitra kerja di PT. East West Seed Indonesia pada Private Sector Investment Project secara bersama-sama. Secara bersama-sama variabel pelatihan kerja dan motivasi akan terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan konsumen jika Fhitung > Ftabel. Sebaliknya jika

Fhitung ≤ Ftabel maka variabel pelatihan kerja dan motivasi tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kinerja petani sebagai mitra kerja di PT. East West Seed Indonesia pada Private Sector Investment Project. Adapun besarnya nilai Ftabel

(12)

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig,

1 Regression 121,616 2 60,808 14,164 0,000a

Residual 339,164 79 4,293

Total 460,780 81

a. Predictors: (Constant), X2.motivasi, X1.pelatihan b. Dependent Variable: Y.KINERJA

Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa Fhitung > Ftabel pada (k – 1) (n – k)

(14,164 > 3,1123) maka pelatihan kerja dan motivasi secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja petani sebagai mitra kerja di PT. East West Seed Indonesia pada Private Sector Investment Project pada tingkat signifikan 5%, dalam hal ini H0 ditolak. Sehingga, hipotesis yang

menyatakan bahwa variabel pelatihan kerja dan motivasi berpengaruh secara simultan terhadap kinerja petani sebagai mitra kerja di PT. East West Seed Indonesia pada Private Sector Investment Project terbukti kebenarannya (Ha1

diterima). Uji t (Parsial)

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan nilai statistik thitung dengan nilai statistik ttabel dengan

tingkat signifikan (α) yang digunakan yaitu 5%. Masing-masing variabel bebas dikatakan mempunyai pengaruh yang signifikan (nyata) apabila thitung lebih besar

dari ttabel atau apabila probabilitas < 5% (α). Nilai ttabel pada n = 82, k = 3, dan (n –

k) = (82 – 3) = 79 adalah 1,9905.

Hasil perhitungan uji t dengan menggunakan program SPSS for Windows

17.00 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Model t Sig.

1 (Constant) 3.899 .000

X1.pelatihan 2.283 .025

X2.motivasi 2.047 .044

(13)

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat sebagai berikut :

1. Pengaruh variabel pelatihan (X1) terhadap kinerja petani (Y)

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa thitung > ttabel yaitu 2,283 > 1,9905 dan

signifikansi < α yaitu 0,025 < 0,05. Karena thitung lebih besar dari ttabel dan tingkat

probabilitasnya lebih kecil dari 5%, maka H0 ditolak, berarti secara parsial

variabel pelatihan (X1) mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja petani

sebagai mitra kerja di PT. East West Seed Indonesia pada Private Sector Investment Project (Y).

2. Pengaruh variabel motivasi (X1) terhadap kinerja petani (Y)

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa thitung > ttabel yaitu 2,2047 > 1,9905

dan signifikansi < α yaitu 0,044 < 0,05. Karena thitung lebih besar dari ttabel dan

tingkat probabilitasnya lebih kecil dari 5%, maka H0 ditolak, berarti secara parsial

variabel motivasi (X1) mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja petani

sebagai mitra kerja di PT. East West Seed Indonesia pada Private Sector Investment Project (Y).

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya yang menggunakan SPSS ver. 17 dapat diambil beberapa kesimpulan, diantaranya sebagai berikut :

a. Hipotesis pertama yang menyatakan bahwa variabel pelatihan dan motivasi sebagai variabel independen mempunyai pengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap kinerja petani terbukti, Hal tersebut dapat diketahui dengan melihat perbandingan antara F hitung dengan F tabel, Pada bab sebelumnya diketahui bahwa F hitung lebih besar dari F tabel (14,164 > 3,1123) sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa seluruh variabel bebas secara serentak berpengaruh terhadap variabel terikat. Selain itu diketahui bahwa probabilitas F hitung adalah sebesar 0,000. Nilai tersebut masih dibawah nilai  (0,000 < 0,05) maka disimpulkan bahwa variabel bebas secara bersama–sama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

b. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan uji t (t-test) menunjukkan bahwa variabel motivasi dan pelatihan kerja berpengaruh secara parsial terhadap kineja petani terbukti hal ini dapat diketahui dengan uji t pada regresi linier berganda yaitu untuk uji motivasi setelah dihitung mendapatkan t hitung lebih besar dari pada t tabel ( 2,047 > 1,9905) dan untuk pelatihan kerja juga berpengaruh terhadap kinerja secara parsial dengan bukti t hitunf lebihbesar daripada t tbel (( 2,283 > 1,9905).

(14)

Saran

Berdasarkan dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya dan kesimpulan yang telah ditetapkan diatas maka penulis dapat memberikan beberapa saran khususnya kepada pihak di PT. East West Seed Indonesia pada Private Sector Investment Project yaitu :

1. Berdasarkan hasil penelitian diatas diketahui pelatihan berpengaruh terhadap kinerja petani sebagai mitra kerja di PT. East West Seed Indonesia pada Private Sector Investment Project dituntut untuk selalu memberikan pelatihan secara kesinambungan kepada para petani sehingga hasil mereka terus semakin meningkat sehingga hasilnya semakin baik.

2. Berdasarkan hasil penelitian diatas diketahui motivasi berpengaruh terhadap kinerja petani sebagai mitra kerja di PT. East West Seed Indonesia pada Private Sector Investment Project dituntut untuk selalu memberikan motivasi lebih kepada para petani. sehingga hasil mereka terus semakin meningkat sehingga hasilnya semakin baik dan maju terus meningkatkan hasil dari pertaniannya.

3. Untuk peneliti yang akan datang dengan obyek dan topik yang sama hendaknya menambah variabel bebas karena dalam penelitian ini masih ada 34% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang dimasukkan dalam model penelitian misalnya kompensasi.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : RinekaCipta.

. 1999. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek .ed Rev.IV. Yogyakarta : Rineka Cipta.

. 2002. Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal.Jakarta : PT. Rineka Cipta.

As’ad, Mohammad. 1998. Psikologi Industry. Yogyakarta : Liberty.

Cascio, Wayne F. 1995. Managing Human Resources: Productivity, Quality of worklife, Profits. Fourth Edition. Singapore : Mc Graw Hill Inc.

Farhan, Moh Ali 2007. “Hubungan Pelatihan Kerja dan Penempatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada UD. Gunawan motor Jember”, Skripsi Universitas Jember.

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi 3, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hanafi. M. Mamduh. 2003. Manajemen. Edisi Revisi. Yogyakarta, UPP AMP YKPN.

Jefri, Dani Faizal, 2010 "Pengaruh Jamsostek, Stres Kkerja, Pelatihan Kerja, Kondisi Tempat Kerja dan Hubungan Kerja Sama terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Roda Sakti Surya Raya Jember", Skripsi Universitas Muhammadiyah Jember.

Malayu,S.P.Hasibuan. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan kesembilan, Jakarta :PT.BumiAksara.

Mangkunegara, AA. Anwar Prabu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung. PT. Remaja Rosda Karya.

.2005. Menejemen Personalia; Edisi Revisi, PT. Refika Aditama, Bandung.

Mangkuprawira, TB. Syafri. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Manullang, Marihot. 2004. Dasar - Dasar Manajemen. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Munadar, Anshar Sunyoto. 2008. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Miller. 2005 . Produktivitas Kerja Karyawan, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta. Nawawi, Hadari. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang

Kompetitif, Yogyakarta, Penerbit Gajah Mada University Press. Nitisemito , Alex S. 1999. Manajemen Personalia, Ghalia Indonesia, Jakarta. Pasaribu, Amudi. 1998. PengantarStatistik. Jakarta. Ghalilia Indonesia.

Robert L. Mathis & John H. Jackson. 2006. Human Resources Management, Edisi sepuluh, Penerbit Salemba Empat. Jakarta

Soeprihantono, Jhon. 1993. PengantarBisnis. Yogyakarta : Liberty.

. . 1998, Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan dan Pengembangan Karyawan. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Simamora, Henry. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi ke-2. Yogyakarta : YKPN.

(16)

.2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit STIE YKPN, Yogyakarta.

Suit,Jusuf dan Almasdi, 1996. Aspek Sikap Mental .Jakarta :Ghalia Indonesia.

Supranto,Johannes.2000. STATISTIK TeoridanAplikasiJilid 1&2. PenerbitErlangga.

. .2001. Statistik “Teori dan Aplikasi”, Cetakan Kelima, Jilid Dua, Jakarta ; Erlangga.

Suryadi,Muhammad.2012.Pengaruh Pelatihandan Kepuasan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Muamalat Indonesia CabangSemarang ”, Skripsi UniversitasJember.

Referensi

Dokumen terkait

Buku Teks pelajaran Pendidikan Agama kristen kelas XII Kurikulum 2013. Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penambahan vitamin E dan bakteri asam laktat berpengaruh nyata (P&lt;0,05) terhadap kecernaan lemak kasar pada ayam kedu

Teori graf adalah salah satu cabang dari matematika yang pertama kali diperke- nalkan oleh seorang matematikawan Swiss yang bernama Leonard Euler pada tahun 1736, sebagai

Proses hidrolisis dan fermentasi pada penelitian ini dilakukan menggunakan metode Simultan Saccharification Fermentation (SSF) , yang memiliki keunggulan

Dalam bab II (Dasar Teori) diuraikan mengenai penelitian sejenis yang telah dipublikasikan, rnengenai dasar-dasar teori yang digunakan yang berhubungan dengan

Beraz, kontalariak zati honetan erabiltzen duen batez besteko abiada 1,2380 hitz/seg dira, ipuinaren batez besteko abiadura baino astiroagoa.. Kontalariak zati honetan erabiltzen

Dari definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa sistem informasi adalah sistem kerja yang terdiri dari hardware, software, jaringan komputer, sumber data yang mengumpulkan,

Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin responden terbanyak dalam penelitian pengaruh pemberian sari buah labu siam ( Sechium Edule ) terhadap perubahan