• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDAS AN TEORI

2.1 Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

M enurut O’Brien (2003,p29) sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, melakukan kerjasama untuk mencapai suatu tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur sedangkan M enurut Turban (2003,p51) information is a collection of facts (data) organized in some manner so that they are meaningful to a recipient. Definisi tersebut dapat dijelaskan sebagai informasi adalah kumpulan dari fakta (data) yang diorganisasikan ke dalam beberapa data cara supaya dapat di mengerti oleh penerima informasi.

Sedangkan menurut Thompsom dan Cat-Baril (2003,p202), sebuah sistem informasi adalah sebuah sistem yang terintergrasi, berbasis teknologi informasi yang dirancang untuk mendukung operasi, manajemen, dan fungsi pembuatan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem informasi adalah gabungan yang terrorganisasi dan terintergrasi dari orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi dan sumber-sumber data yang

(2)

dirancang untuk mendukung operasi, manajemen, dan fungsi pembuatan keputusan dalam sebuah organisasi.

M enurut Whitten (2004,p11) information technology a contemporary term that describes the combination of computer technology (hardware and software) with the telecommunications technology (data, image, and voice networks). Teknologi informasi adalah sebuah istilah yang menjelaskan kombinasi dari teknologi informasi komputer (hardware dan software) dengan teknologi telekomunikasi (data, gambar, dan jaringan suara).

M enurut Sawyer (2005,p3) information technology is a general term that describes any tehnology that helps to produce, manipulate, store, communicate, and/or disseminate information. Definisi tersebut dapat diartikan sebagai teknologi informasi adalah istilah yang umum untuk mendeskripsikan teknologi yang membantu menghasilkan, memanipulasi, menyimpan, mengkomunikasikan dan atau menyebarkan informasi. Sedangkan M enurut Turban (2003,p15) information system collects, process, stores, analyzes and disseminates information for a specific purpose. Definisi tersebut dapat dijelaskan sebagai sistem informasi yaitu mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk sebuah tujuan spesifik.

(3)

M enurut Alter (1999,p42) adalah perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan sistem informasi. Perangkat keras merupakan sekumpulan fisik yang terlibat dalam pemerosesan informasi, seperti komputer, workstation, peralatan jaringan, tempat penyimpanan jaringan (data storage) dan peralatan transmisi (transmission devices).

Dari definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa sistem informasi adalah sistem kerja yang terdiri dari hardware, software, jaringan komputer, sumber data yang mengumpulkan, menyimpan, menampilkan informasi yang mendukung satu atau lebih sistem kerja yang lain di dalam suatu perusahaan, sedangkan teknologi informasi adalah komponen–komponen seperti hardware, software serta jaringan yang merupakan bagian dari sistem informasi.

2.1.2 Komponen S istem Informasi

M odel sistem informasi menurut James A. O’Brien (2005,p35) yang menunjukkan kerangka konsep dasar untuk berbagai komponen dan aktivitas sistem informasi. Komponen sistem informasi diperlukan pada sumber daya manusia, hardware, software, data serta jaringan yang untuk melakukan input, proses, output, penyimpanan, dan aktivitas pengendalian yang mengubah sumber daya data menjadi produk informasi.

(4)

M odel sistem informasi memperlihatkan hubungan dan memberikan kerangka kerja utama yang dapat diaplikasikan ke semua jenis sistem informasi, yaitu : M anusia, hardware, software, data, dan jaringan adalah lima sumber data dasar sistem informasi

Komponen – komponen dasar sistem informasi terdiri dari : 2.1.2.1 Sumber Daya Manusia

M anusia dibutuhkan untuk pengoperasian semua sistem informasi. Sumber daya manusia ini meliputi pemakai akhir dan pakar sistem informasi.

1. Pemakaian akhir (disebut juga orang atau klien) adalah orang-orang yang menggunakan sistem informasi atau teknologi informasi yang dihasilkan sistem untuk berkomunikasi dan bekerja sama dalam kelompok kerja yang bertujuan membuat dan menggunakan serta menyebarkan informasi.

2. Pakar sistem informasi adalah orang–orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi.

2.1.2.2 Sumber Daya Hardware

Hardware meliputi semua peralatan dan bahan fisik yang digunakan untuk memproses informasi. Secara khusus, sumber daya ini tidak hanya mesin, komputer dan pelengkapan lainnya. Contoh sumber daya hardware dalam sistem informasi berbasis komputer adalah :

(5)

1. Sistem komputer, terdiri dari unit pemrosesan pusat yang berisi proses mikro, dan berbagai periferal yang saling berhubung.

2. Periferal komputer, adalah alat yang dapat digunakan untuk menginput data dan perintah, seperti : keyboard, layar video, printer dan disk magnetis.

2.1.2.3 Sumber Daya Software

Software adalah serangkaian perintah yang digunakan dalam memproses sebuah data dari informasi. Contoh sumber daya software adalah :

1. Program sistem operasi yang digunakan untuk mengendalikan serta mendukung seluruh operasi sistem.

2. Software aplikasi program sistem operasi yang digunakan oleh pemakai akhir.

3. Prosedur atau aturan yang digunakan mengoperasikan perintah dari user.

2.1.2.4 Sumber Daya Data

Data lebih daripada hanya bahan baku mentah sistem informasi. Konsep sumber daya data telah diperluas oleh para manajer dan pakar informasi. M ereka menyadari bahwa data membentuk sumber daya organisasi yang berharga. Data dapat berbentuk banyak bentuk, termasuk data alfanumberik

(6)

tradisional, yang terdiri dari angka dan huruf serta karakter lainnya yang menjelaskan transaksi bisnis dan kegiatan serta entitas lainnya.

Dalam teks, terdiri dari kalimat dan paragraph yang digunakan dalam menulis komunikasi, data, gambar, seperti gambar grafik dan angka, gambar video, serta data audio, suara manusia dan suara-suara lainnya, juga merupakan data yang penting. Sumber daya informasi umumnya diatur, disimpan, dan diakses oleh berbagai teknologi pengolahan sumber daya data kedalam :

1. Database yang menyimpan data yang telah diproses dan diatur.

2. Dasar pengetahuan yang menyimpan pengetahuan dalam berbagai bentuknya, seperti fakta, peraturan, dan contoh kasus mengenai praktek bisnis yang berhasil baik.

2.1.2.5 Sumber Daya Jaringan

Teknologi telekomunikasi dan jaringan internet, intranet, dan ekstranet telah menjadi hal yang mendasar bagi operasi e-business dan e-commerce yang berhasil, untuk semua jenis organisasi dan sistem informasi berbasis komputer. Jaringan telekomunikasi terdiri dari komputer, pemrosesan komunikasi, dan peralatan lainnya yang dihubungkan satu sama lain melalui media komunikasi serta dikendalikan melalui software komunikasi.

(7)

Orang-orang dan organisasi mengunakan jaringan dengan berbagai alasan, beberapa alasan yang paling penting yaitu Sawyer (2005,p319) :

1. Dapat berbagi alat

Alat-alat seperti printer, disk drivers, dan scanner dapat mencapai harga yang mahal. M aka dari itu, untuk memaksimalkan dari biaya yang dikeluarkan perusahaan tersebut, mereka mengunakan jaringan untuk menghubungkan alat-alat tersebut dari beberapa pengunaan komputer.

2. Dapat berbagi program dan data

Dalam organisasi, orang mengunakan software yang sama dan membutuhkan akses terhadap informasi yang sama pula. Dengan membeli program komputer yang dapat digunakan banyak karyawan akan lebih menghemat pengeluaran perusahaan. Akses yang sama terhadap data informasi yang dibutuhkan karyawan akan membuat para karyawan dapat bekerja lebih cepat karena data yang dibutuhkan mudah didapatkan.

3. Dapat berkomunikasi lebih baik

Salah satu bentuk jaringan yang digunakan adalah electronic mail. Dengan email, setiap orang akan dengan mudah berkomunikasi serta bertukar berita mengenai informasi-informasi yang penting.

(8)

4. Keamanan informasi

Sebelum jaringan dikenal secara umum, seorang karyawan biasanya hanya memiliki sedikit informasi, yang disimpan didalam komputer mereka masing-masing. Apabila karyawan tersebut sudah tidak bekerja di perusahaan tersebut, atau perusahaan mengalami kebakaran dan bencana lainnya, maka perusahaan akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan hasil kerja karyawan tersebut. Dengan adanya jaringan, data informas i akan di back up atau di copy ke dalam alat penyimpanan yang terdapat pada jaringan perusahaan. 5. Akses ke database

Dengan adanya jaringan, memungkinkan pengguna untuk dapat mengakses banyak database, database khusus karyawan ataupun database umum yang tersedia online di internet.sehingga mempermudah kinerja baik karyawan maupun para calon pelanggan

2.2 Investasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2.2.1 Pengertian Invetasi Teknologi Informasi

M enurut Fitzpartick (2005, p28), investasi teknologi informasi adalah biaya total life cycle dari keseluruhan proyek atau potongan proyek. M enurut Schiederjans (2004) investasi teknologi informasi adalah suatu keputusan

(9)

investasi dalam mengalokasikan seluruh tipe dari manajemen sistem informasi termasuk diantaranya manusia.

Investasi M enurut Sutojo (2000,p1) adalah upaya menanamkan faktor-faktor produksi langka (dana, sumber alam, tenaga ahli dan teknologi) pada proyek tertentu. Investasi bertujuan utama untuk berbagai macam keuangan baik dalam segi kuantatif (keuntungan financial dan ekonomi makro) dan kualitatif (keuntungan, politis, sosial, dan budaya) atau kombinasi keduanya.

Pertimbangan yang perlu diperhatikan oleh perusahaan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi sistem informasi dan teknologi informasi :

a) Strategis bisnis organisasi secara keseluruhan,

b) Posisi organisasi pada pasar termasuk menganalisa fasilitas yang ada untuk persaingan dan pelayanan yang diharapkan oleh pelanggan, c) Situasi keuangan organisasi,

d) Keahlian TI yang dimiliki oleh organisasi e) Analisa trend dan standart TI

2.2.2 Tujuan Investasi Teknologi Informasi

Tujuan dilakukan investasi dalam bidang teknologi informasi adalah sebagai berikut Richardus Eko Indrajit (2004, p30) :

(10)

a) Adanya alasan kelangsungan hidup perusahaan melihat bahwa keberadaan teknologi informasi dalam bisnis terkait sifatnya adalah mutlak.

b) Untuk memperbaiki efisiensi dan efektifitas perusahaan.

c) Keinginan perusahaan untuk mendapatkan suatu loncatan keunggulan kompetitif agar dapat meninggalkan para pesaing bisnisnya dengan mengembangkan teknologi yang belum dimiliki perusahaan lain.

2.2.3 Manfaat Investasi Teknologi Informasi

M anfaat dilakukan investasi dalam bidang teknologi informasi adalah sebagai berikut Richardus Eko Indrajit (2004, p41) :

a) M ereduksi biaya yang harus dikeluarkan (cost displacement) b) M enghindari biaya yang harus dikeluarkan (cost avoidance) c) M emperbaiki kualitas yang diambil (decision analysis)

d) M enghasilkan dampak positif yang diperoleh perusahaan (impact analysis)

M enurut Remenyi (2000, p7) terdapat dua jenis manfaat dari investasi, yaitu :

a) Tangible Benefit (keuntungan berwujud) disebut juga Hard Benefit, adalah manfaat yang dihasilkan dari investasi yang dapat

(11)

diidentifikasi atau diukur secara langsung dari segi finansial dan dapat secara langsung meningkatkan kinerja perusahaan seperti : 1. Pengurangan biaya.

2. Peningkatan penjualan.

b) Intangible Benefit (keuntungan tak berwujud) disebut juga Soft Benefit, adalah manfaat yang dihasilkan dari investasi yang tidak dapat secara langsung diidentifikasi atau diukur. Umumnya intangible benefit sulit untuk diukur, namun dapat memberikan kontribusi yang penting terhadap keberhasilan perusahaan. contoh intangible benefit dari investasi terhadap perusahaan :

a. M eningkatkan kepuasan pelangganan.

b. Peningkatan pengambilan keputusan manajemen yang lebih baik diperusahaan.

2.2.4 Karakteristik Khusus Investasi Teknologi Informasi

Karakteristik khusus dari investasi menurut Remenyi (2001) dalam bidang teknologi informasi adalah sebagai berikut :

a) Teknologi informasi membawa resiko yang tinggi, biaya yang tinggi, tetapi memungkinkan membawa keuntungan yang besar. b) Pengeluaran dalam teknologi informasi merupakan hal yang

(12)

c) Laju dari perubahan teknologi dan macam-macam pengunaannya, mendatangkan kesulitan bagi manajer untuk mengenalnya dengan semua aspek dalam pengambilan keputusan.

d) Dalam kebanyakan organisasi tidak ada kepercayaan terhadap pencatatan dalam anggaran belanja, ukuran biaya, dan keuntungan. 2.2.5 Kategori Pengujiaan Kelayakan

Kelayakan adalah ukuran seberapa besar manfaat pengembangan sistem informasi bagi suatu organisasi, sedangkan studi kelayakan adalah proses yang kita lakukan untuk mengukur kelayakan (Whitten, Bentley dan Dittman,2004, p402)

M enurut O’Brien (2005, p515), studi kelayakan adalah studi awal untuk merumuskan informasi yang dibutuhkan oleh pemakai akhir, kebutuhan sumber daya, biaya, manfaat, dan kelayakan proyek yang diusulkan.

M enurut Whitten (2004,p382), ada empat kategori pengujian kelayakan :

2.2.5.1 Operational Feasibility/ Kelayakan Operasional

Ukuran sebaik apa solusi tersebut akan bekerja dalam organisasi. Juga ukuran pendapat orang tentang sistem/proyek tersebut. Aspek kelayakan operasional yang harus dipertimbangkan adalah :

(13)

1. Apakah masalah itu cukup berharga untuk diselesaikan, atau apakah solusi itu bermanfaat untuk menyelesaikan suatu masalah?

2. Bagaimana pendapat pengguna akhir dan manajemen mengenai masalah (solusi) itu?

2.2.5.2 Technical Feasibility/ Kelayakan Teknis

Ukuran kepraktisan solusi teknis tertentu dan ketersediaan sumber dan pakar teknis. Aspek Kelayakan teknis ditujukan pada tiga masalah pokok :

1. Apakah teknologi atau solusi yang diajukan cukup praktis? 2. Apakah saat ini kita telah mempunyai teknologi yang memadai? 3. Apakah kita mempunyai pakar teknis yang memadai?

2.2.5.3 Schedule Feasibility/ Kelayakan Jadwal

Ukuran kelayakan daftar pelaksanaan proyek tersebut. Kelayakan jadwal ditujukan pada masalah “Apakah tenggang waktu proyek cukup masuk akal?” M elewati tenggang waktu merupakan hal yang problematis, namun mengembangkan sistem yang tidak memadai dapat menjadi malapetaka karena dengan mengembangkan sistem yang tidak memadai akan sama saja membuat kerugian yang lebih bagi perusahaan.

2.2.5.4 Economic Feasibility/ Kelayakan Ekonomis

Ukuran efektivitas biaya sebuah proyek atau solusinya. Kelayakan ekonomis didefinisikan sebagai Analisis Cost Benefit. Bagaimana biaya dan

(14)

keuntungan dibandingkan untuk menentukan kelayakan ekonomis yang melibatkan teknologi informasi, termasuk didalamnya biaya operasi setelah proyek dari sistem yang telah diimplementasikan. Investasi dapat diberhentikan bila telah digantikan atau dieleminasi untuk berbagai alas an seperti kekeliruan yang meengakibatkan perusahaan mengalami kerugian yang serius.

Berdasarkan teori, dapat disimpulkan bahwa investasi teknologi informasi menjembatani celah dalam komunikasi dan memperlihatkan bagaimana kita bekerjasama untuk membuat sebuah keputusan investasi, dimana investasi yang dilakukan didukung oleh total life cycle dari keseluruhan atau potongan proyek yang mendukung organisasi untuk mencapai tujuan bisnis.

2.2.6 Metode Penilaian Kelayakan Investasi Ekonomi S I/TI 2.2.6.1 Net Present Value

M enurut Schniederjans, M arc J., Hamaker, Jamie L., Schniederjans, Ashlyn M . (2004, p90) Net Present Value (NPV) adalah suatu metode yang berdasarkan pada nilai waktu uang. Net Present Value adalah salah satu cara untuk menyelesaikan analisis nilai sekarang. Net Present Value yaitu nilai sekarang dari arus kas dikurang dengan biaya investasi awal sedangkan menurut Chui (2010, p379) Net Present Value is relate the concepts of divisor, quotient, and remainder to concepts in cash flow analysis -- future

(15)

value, present value, interest rate, account balance, and internal rate(s) of return -- establishing a remainder theorem for the future value of a cash flow. Definisi tersebut adalah konsep yang berkaitan dengan

 

pembagi, hasil bagi, dan sisanya untuk konsep dalam analisis arus kas nilai masa depan, nilai sekarang, tingkat bunga, saldo rekening, dan tingkat internal kembali - membangun teorema sisanya untuk nilai masa depan dari arus kas

Rumus Net Present Value (NPV), yaitu :

)

1

(

)

1

(

.... 1 2 2 1 0

r

C

r

C

C

C

n n r NPV

+

+

+ + + + = Keterangan :

C0 = Initial Investment atau investasi awal

C1…Cn = Expected Cash Flow atau arus kas yang diharapkan

r = Discount rate

n = Sejumlah periode waktu

Langkah-langkah dalam penerapan metode NPV yaitu hitung nilai sekarang dari setiap arus kas, baik arus kas masuk maupun arus kas keluar, dengan faktor diskonto sebesar biaya modal proyek.

(16)

a. Jumlahkan arus kas yang telah didiskontokan tersebut. Hasil dari penjumlahan inilah yang disebut NPV proyek.

b. Jika NPV positif, proyek harus disetujui, jika NPV negatif, proyek harus ditolak, dan jika proyek – proyek yang dikaji bersifat mutually exclusive (M emilih proyek 1 di antara beberapa proyek), maka proyek yang meghasilkan NPV terbesar harus dipilih.

Kelebihan NPV

a. M emperhitungkan nilai waktu uang dari uang atau arus kas b. M emperhitungkan arus kas selama usia ekonomis proyek c. M emperhitungkan nilai sisa proyek

Kelemahan NPV

a. Lebih sulit dalam menggunakan

b. M anajemen harus dapat menaksir tingkat biaya modal yang relevan

c. Selama usia ekonomis proyek 2.2.6.2 Payback Period

M enurut Schniederjans, M arc J., Hamaker, Jamie L., Schniederjans, Ashlyn M . (2004, p88) Metodologi Payback period adalah suatu teknik penganggaran modal secara tradisional yang digunakan untuk mengevaluasi

(17)

modal investasi dimana periode tingkat pengembalian dari sebuah investasi dibandingkan dengan beberapa jangka waktu yang dispesifikasi sebagai waktu cutoff. Cutoff Period adalah lamanya waktu spesifikasi dimana sebuah investasi harus memulihkan investasi awalnya yang dapat dianggap sebagai alternatif terbaik.

Payback Rumus dari payback period, yaitu :

Period Flow AnnualCash ect Costofproj =

Apabila periode payback kurang dari suatu periode yang telah ditentukan maka proyek diterima apabila tidak maka proyek tersebut ditolak. Kelemahan dari metodologi payback adalah tidak memperhatikan aliran kas masuk setelah periode payback.

Disisi lain, menurut Garrison (2003, p653) sendiri, metode payback period merupakan jangka waktu berapa tahun yang dibutuhkan untuk sebuah proyek untuk mengembalikan biaya awal yang dikeluarkan dari penerimaan kas yang dibuat, atau bisa juga disebut sebagai “waktu yang dibutuhkan sebuah investasi untuk membayar investasi tersebut”. Dasar pikiran dari metode payback period ini adalah semakin cepat biaya investasi dapat dikembalikan, semakin cepat titik balik keuntungan bagi perusahaan sedangakan menurut Chen (Financial management, 2006) Payback period is

(18)

technique uses cash flows instead of accounting income and aims to determine the time it will take for the investment to be recouped. It considers neither the time value of money nor cash flows after the payback period. Definisi tersebut adalah Teknik yang menggunakan arus kas, bukan laba perusahaan dan bertujuan untuk menentukan waktu yang dibutuhkan untuk investasi dapat diperoleh kembali. Ini mempertimbangkan baik nilai waktu dari uang atau arus kas setelah payback period.

Untuk menerima atau menolak proyek dalam pengembalian keputusan berdasarkan payback period, maka dibutuhkan beberapa ketentuan berikut :

1. Jika payback period lebih kecil dari batas maksimum payback period yang masih dapat diterima, maka keputusan adalah menerima proyek.

2. Jika payback period lebih besar dari batas maksimum payback period yang masih dapat diterima, maka keputusan adalah menolak proyek. Lama dari batas maksimum payback period yang masih dapat diterima ditentukan oleh pihak manajemen. Nilai ini ditetapkan secara subjektif berdasarkan sejumlah faktor meliputi tipe proyek (expansion, replacement, renewal), resiko yang diperkirakan dari proyek tersebut, dan keterikatan yang diperkirakan antara payback period dengan nilai yang dibagikan.

(19)

2.2.6.3 Return On Investment (ROI)

Return On investment (ROI) atau Rate of Return adalah rasio atau perbandingan dari uang yang diperoleh atau yang hilang dari sejumlah dana yang diinvestasikan. Sejumlah uang yang diperoleh atau yang hilang dapat diidentifikasikan sebagai bunga, laba / rugi atau pendapat bersih atau rugi. Sejumlah dana yang diinvestasikan dapat berupa harta, modal, atau dasar biaya investasi. ROI biasanya lebih sering dalam bentuk presentase daripada nilai desimal. Sedangkan menurut Eklund (The Real Estate Finance Journal, 2009) “Funds can be powerful tools but they also can take considerable time to raise and often provide greater returns to investors than the developer.” Definisinya tersebut adalah dana bisa menjadi alat yang kuat tetapi juga dapat memakan waktu yang cukup untuk meningkatkan dan sering memberikan keuntungan lebih besar kepada investor dari pengembang .

ROI =

Profit initial investment

2.2.6.4Profitability Index

Profitability index merupakan perbandingan antara nilai investasi yang akan datang dengan nilai investasi awal.

Kelebihan M etode PI :

(20)

b. M emperhitungkan seluruh arus kas selama usia ekonomis proyek c. M emperhitungkan nilai sisa

Kelemahan M etode PI :

M etode ini harus didahului dengan aplikasi metode NPV sehingga pemakaiannya memerlukan perhitungan ganda.

Dapat di hitungan dengan menugunakan rumus

2.2.6.5 Cost And Benefit Analysis

Cost and Benefit analysis disebut juga metodologi keuangan Teknologi Informasi klasik. M etodologi ini mencari beberapa pengatasan keterbatasan dari metodologi Return on Investment (ROI). Cost and Benefit Analysis melibatkan estimasi dan evaluasi dari net benefit yang diasosiasikan dengan alternative arah dari tindakan. Teknik ini jarang mengakibatkan perbandingan dengan keuntungan nilai sekarang yang diasosiasikan dengan sebuah investasi dari biaya nilai sekarang dari investasi yang sama.

M enurut M . J. Schiederjans; J. Hamaker; A.M . Shniederjans (2004, p140), dalam bukunya, Cost benefit analysis yaitu secara lebih luas digunakan sebagai alat pengambilan keputusan baik pada pengaturan publik maupun swasta dan untuk berbagai masalah yang berbeda, termasuk pengambilan

PI =

Net Present Value initial investment

(21)

keputusan investasi dalam Teknologi Informasi. Cost and Benefit Analysis dapat digunakan untuk mengevaluasi sebuah investasi Independent dan memilih satu atau beberapa diantara sejumlah investasi independent atau dependent. M etodologi ini juga bisa digunakan untuk ex ante (sebelum menganalisis proyek), ex post (setelah menganalisis proyek) dan median res (analisis proyek berjalan) dalam evaluasi investasi.

Sebuah keuntungan adalah konsekuensi yang positif dari melakukan sebuah investasi teknologi informasi. Keuntungan, pada umumnya dapat diklasifikasikan dalam lima kategori :

1. Penghematan biaya atau penghindaran biaya 2. Pengurangan error

3. M eningkatkan kinerja operasional 4. M eningkatkan fleksibilitas

5. M eningkatkan perencanaan dan pengawasan  

Referensi

Dokumen terkait

KETUBAN PECAH DINI KESEIMBANGAN ASAM BASA KESEIMBANGAN ASAM BASA KDK II METODE PENCATATAN PATOFISIOLOGI TINGKAT SEL PATOFISIOLOGI TINGKAT SEL PATOFISIOLOGI KARDIOVASKU LER SEL

Klausa adjektif dan klausa adverbia yang mulai dengan “wh-”(adjective and adverb clause.  beginning

Tabel 10.. Hasil analisis secara biologis berdasarkan nilai RP, bahwa perawat dengan tingkat pendidikan D III berpeluang untuk tidak mengendalikan INOS sebesar 0,542

Berdasarkan Gambar 4.11 plot korespondensi dipandang dari dimensi 1 dan dimensi 2 yang dapat menjelaskan total keraga- man data sebesar 73,4%, lewat dimensi 1 terlihat

Parameter harga makanan temak yang telah dinormalisasi temyata bertanda negatif pada semua model yang berarti adanya hubungan yang negatif antara harga makanan temak

Di samping karena faktor letak yang tidak strategis secara ekonomi dan kondisi tanah yang gersang, hambatan yang cukup mencolok untuk mengolah tanah wakaf secara

Hasil menunjukkan bahwa faktor yang berperan pada status gizi balita menurut kelompok pembangunan wilayah seperti bidang ekonomi dan sosial yaitu jumlah penduduk miskin