• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Pada Juli 2017 terjadi inflasi sebesar 0,52 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar

128,44. Dari 82 kota IHK, tercatat 59 kota mengalami inflasi dan 23 kota mengalami deflasi. Inflasi

tertinggi terjadi di Bau Bau 2,44 persen dengan IHK 134,83; dan terendah terjadi di Meulaboh 0,01 persen dengan IHK 127,99. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Merauke -1,50 persen dengan IHK

133,53; dan terendah terjadi di Metro dan Probolinggo -0,07 persen dengan IHK 136,49 dan 126,10.

 Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada beberapa

kelompok pengeluaran yakni: kelompok bahan makanan 1,92 persen; kelompok kesehatan 0,33 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,21 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,04 persen; kelompok sandang 0,03 persen; serta kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,02 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan adalah kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan -0,81 persen.

Tingkat inflasi tahun kalender Juli 2017 sebesar 2,16 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2017

terhadap Juli 2016) sebesar 3,28 persen.

No. 36/08/91 Th. XI, 01 Agustus 2017

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PROVINSI PAPUA BARAT

BULAN JULI 2017, DI PROVINSI PAPUA BARAT TERJADI INFLASI SEBESAR 0,52 PERSEN

DENGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) SEBESAR 128,44

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya.

BADAN PUSAT STATISTIK

(2)

SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga.

Paket komoditas Provinsi Papua Barat hasil SBH 2012 di bentuk dari 2 kota SBH yakni Manokwari dan Kota Sorong. Di Kota Manokwari terpilih 343 komoditas dimana 137 merupakan komoditas makanan, dan 206 merupakan komoditas non makanan. Sedangkan di Kota Sorong terpilih 319 komoditas dimana 135 merupakan komoditas makanan, dan 184 merupakan komoditas non makanan.

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Juli 2017, secara umum menunjukkan kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS, dengan menggunakan penghitungan dan tahun dasar (2012 = 100), di Provinsi Papua Barat pada bulan Juli 2017 terjadi inflasi sebesar 0,52 persen, atau terjadi kenaikan IHK dari 127,77 pada bulan Juni 2017 menjadi 128,44 pada bulan Juli 2017. Tingkat inflasi tahun kalender Juli 2017 sebesar 2,16 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2017 terhadap Juli 2016) sebesar 3,28 persen.

Inflasi di Provinsi Papua Baratterjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks

pada beberapa kelompok pengeluaran yakni: kelompok bahan makanan 1,92 persen; kelompok kesehatan 0,33 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,21 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,04 persen; kelompok sandang 0,03 persen; serta kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,02 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan adalah kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan -0,81 persen.

Inflasi yang terjadi di Provinsi Papua Barat dipengaruhi oleh kenaikan indeks yang signifikan pada beberapa sub kelompok, yaitu: sub kelompok bumbu-bumbuan 7,15 persen, sub kelompok sayur-sayuran 4,67 persen; sub kelompok ikan segar 2,75 persen; sub kelompok ikan diawetkan 1,86 persen; serta sub kelompok buah-buahan 0,76 persen. Sedangkan beberapa sub kelompok yang mengalami deflasi yaitu: sub kelompok lemak dan minyak -1,56 persen; sub kelompok transpor -1,06 persen; sub kelompok daging dan hasil-hasilnya -0,72 persen; sub kelompok kacang-kacangan -0,19 persen; serta sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air -0,10 persen.

(3)

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Gabungan Provinsi Papua Barat Juli 2017, Tahun Kalender 2017, Dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

IHK IHK IHK Inflasi Laju Inflasi Inflasi Desember 2016 Juli 2016 Juli 2017 Juli 2017 *) Tahun Kalender Tahun Ke Tahun 2017 **) 2017 ***) [2] [3] [4] [5] [6] [7] U m u m 125.72 124.36 128.44 0.52 2.16 3.28 1 Bahan Makanan 133.03 132.58 137.60 1.92 3.44 3.78

2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau

136.16 134.50 136.87 0.21 0.52 1.76

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar

120.70 118.40 124.34 0.02 3.01 5.01

4 Sandang 105.19 103.43 104.94 0.033 -0.24 1.46

5 Kesehatan 132.82 126.40 134.26 0.33 1.08 6.22

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 104.31 103.43 104.52 0.04 0.20 1.05 7 Transpor dan Komunikasi dan Jasa

Keuangan

122.62 122.21 124.89 -0.81 1.86 2.19

Kelompok Pengeluaran

[1]

Catatan : Angka diatas merupakan pembulatan

*) Persentase perubahan IHK bulan Juli 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK bulan Juli 2017 terhadap IHK bulan Desember 2016. ***) Persentase perubahan IHK bulan Juli 2017 terhadap IHK bulan Juli 2016.

Gambar 1

Perkembangan IHK Papua Barat (2012=100) Juli 2016-Juli 2017 100.00 110.00 120.00 130.00 140.00

BAHAN MAKANAN MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU

PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR SANDANG

KESEHATAN PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN

(4)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Juli 2017 mengalami inflasi sebesar 1,92 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 135,01 pada bulan Juni 2017 menjadi 137,60 pada bulan Juli 2017.

Dari sebelas sub kelompok yang ada dalam kelompok bahan makanan, delapan sub kelompok mengalami inflasi; dan tiga sub kelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok bumbu-bumbuan 7,15 persen; dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok bahan makanan lainnya 0,04 persen. Deflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok lemak dan minyak -1,56 persen; dan deflasi terendah terjadi pada sub kelompok kacang-kacangan -0,19 persen.

2.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada bulan Juli 2017 mengalami inflasi sebesar 0,21 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 136,58 pada bulan Juni 2017 menjadi 136,87 pada bulan Juli 2017.

Dari tiga sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, semua sub kelompok mengalami inflasi. Inflasi tertingi terjadi pada sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,64 persen; dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok makanan jadi 0,02 persen.

3.

Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan Juli 2017 mengalami inflasi sebesar 0,02 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 124,32 pada bulan Juni 2017 menjadi 124,34 pada bulan Juli 2017.

Dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, dua sub kelompok mengalami inflasi; dan dua sub kelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga 0,47 persen; dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok perlengkapan rumah tangga 0,09 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air -0,10 persen; dan deflasi terendah terjadi pada sub kelompok biaya tempat tinggal -0,01 persen.

4.

S a n d a n g

Kelompok sandang pada bulan Juli 2017 mengalami inflasi sebesar 0,03 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 104,90 pada bulan Juni 2017 menjadi 104,94 pada bulan Juli 2017.

Dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, tiga sub kelompok mengalami inflasi; dan satu sub kelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok barang pribadi dan sandang lain 0,06 persen; dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok sandang anak-anak 0,04 persen. Sedangkan deflasi terjadi pada sub kelompok sandang laki-laki -0,01 persen..

(5)

5.

K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada bulan Juli 2017 mengalami inflasi sebesar 0,33 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 133,81 pada bulan Juni 2017 menjadi 134,26 pada bulan Juli 2017.

Dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, dua sub kelompok mengalami inflasi; sedangkan dua sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok obat-obatan 0,66 persen; dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,42 persen.

6.

Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada bulan Juli 2017 mengalami inflasi sebesar 0,04 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 104,48 pada bulan Juni 2017 menjadi 104,52 pada bulan Juli 2017.

Dari lima sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, dua sub kelompok mengalami inflasi; dan tiga sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok jasa pendidikan 0,06 persen; dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok rekreasi 0,02 persen.

7.

Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Juli 2017 mengalami deflasi sebesar -0,81 persen atau terjadi penurunan indeks dari 125,92 pada pada bulan Juni 2017 menjadi 124,89 pada bulan Juli 2017.

Dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, dua sub kelompok mengalami deflasi; satu sub kelompok mengalami inflasi; dan satu sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Deflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok transpor -1,06 persen; dan deflasi terendah terjadi pada sub kelompok komunikasi dan pengiriman -0,06 persen. Sedangkan inflasi terjadi pada sub kelompok sarana dan penunjang transport 0,02 persen.

(6)

Tabel 2

IHK dan Tingkat Inflasi Gabungan Provinsi Papua Barat Juli 2017, Tahun Kalender 2017, Dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok dan Sub Kelompok Pengeluaran (2012=100)

IHK IHK IHK Inflasi bulan

Laju Inflasi Inflasi Desember 2016 Juli 2016 Juli 2017 Juli 2017 *) Tahun Kalender Tahun Ke Tahun 2017 **) 2017 ***) [2] [3] [4] [5] [6] [7] U M U M 125.72 124.36 128.44 0.52 2.16 3.28 I. BAHAN MAKANAN 133.03 132.58 137.60 1.92 3.44 3.78

Padi-padian, Umbi-Umbian dan Hasilnya 118.94 114.93 118.87 0.17 -0.06 3.43

Daging dan Hasil-hasilnya 166.67 159.28 161.79 -0.72 -2.93 1.58

Ikan Segar 122.08 122.88 125.97 2.75 3.18 2.52

Ikan Diawetkan 109.90 116.83 109.60 1.86 -0.28 -6.19

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 124.18 128.48 126.85 0.20 2.15 -1.27

Sayur-sayuran 126.84 126.55 142.33 4.67 12.21 12.47

Kacang-kacangan 114.59 124.52 119.23 -0.19 4.05 -4.25

Buah-buahan 125.60 125.12 127.87 0.76 1.80 2.19

Bumbu-bumbuan 169.65 176.71 187.71 7.15 10.64 6.22

Lemak dan Minyak 121.42 117.94 122.08 -1.56 0.54 3.51

Bahan Makanan Lainnya 112.93 112.02 112.03 0.04 -0.80 0.01

II. MAKANAN JADI, MINUMAN

ROKOK & TEMBAKAU

136.16 134.50 136.87 0.21 0.52 1.76

Makanan Jadi 128.91 128.01 129.72 0.02 0.63 1.34

Minuman yang Tidak Beralkohol 131.00 132.43 130.14 0.06 -0.66 -1.73 Tembakau dan Minuman Beralkohol 155.62 149.21 157.81 0.64 1.41 5.76

III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR

120.70 118.40 124.34 0.02 3.01 5.01

Biaya Tempat Tinggal 111.73 110.33 112.46 -0.01 0.66 1.94

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 148.29 142.73 162.48 -0.10 9.57 13.84

Perlengkapan Rumahtangga 118.98 116.68 118.37 0.09 -0.51 1.44 Penyelenggaraan Rumahtangga 118.46 117.06 118.94 0.47 0.41 1.61 IV. SANDANG 105.19 103.43 104.94 0.033 -0.24 1.46 Sandang Laki-laki 103.41 102.44 103.22 -0.01 -0.18 0.76 Sandang Wanita 110.94 106.91 110.94 0.05 0.00 3.77 Sandang Anak-anak 103.65 103.66 102.92 0.04 -0.70 -0.72

Barang Pribadi dan Sandang Lain 102.29 99.67 102.33 0.06 0.04 2.67

V. KESEHATAN 132.82 126.40 134.26 0.33 1.08 6.22

Jasa Kesehatan 150.73 148.12 151.48 0.00 0.50 2.27

Obat-obatan 121.90 118.19 125.38 0.66 2.85 6.08

Jasa Perawatan Jasmani 123.13 119.22 124.30 0.00 0.95 4.26

Perawatan Jasmani dan Kosmetika 131.15 121.41 132.03 0.42 0.67 8.74

Kelompok Pengeluaran

[1]

Catatan : Angka diatas merupakan pembulatan

*) Persentase perubahan IHK bulan Juli 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK bulan Juli 2017 terhadap IHK bulan Desember 2016. ***) Persentase perubahan IHK bulan Juli 2017 terhadap IHK bulan Juli 2016.

(7)

Tabel 2 (Lanjutan)

IHK dan Tingkat Inflasi Gabungan Provinsi Papua Barat Juli 2017, Tahun Kalender 2017, Dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok dan Sub Kelompok Pengeluaran (2012=100)

IHK IHK IHK Inflasi Laju Inflasi Laju Inflasi Desember 2016 Juli 2016 Juli 2017 Juli 2017 *) Tahun Kalender Tahun Ke Tahun 2017 **) 2017 ***) [2] [3] [4] [5] [6] [7]

VI. PENDIDIKAN, REKREASI DAN

OLAHRAGA 104.31 103.43 104.52 0.04 0.20 1.05 Jasa Pendidikan 97.75 96.86 97.95 0.06 0.20 1.13 Kursus-kursus/Pelatihan 111.39 111.39 111.39 0.00 0.00 0.00 Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 112.02 109.09 111.59 0.00 -0.38 2.29 Rekreasi 112.87 113.02 113.43 0.02 0.49 0.36 Olahraga 103.54 103.91 103.91 0.00 0.36 0.00

VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI &

JASA KEUANGAN

122.62 122.21 124.89 -0.81 1.86 2.19

Transpor 130.84 132.00 133.60 -1.06 2.11 1.21

Komunikasi dan Pengiriman 104.54 100.47 105.40 -0.06 0.82 4.91

Sarana dan Penunjang Transpor 104.59 103.67 110.29 0.02 5.45 6.39

Jasa Keuangan 124.13 124.13 124.13 0.00 0.00 0.00

Kelompok Pengeluaran

[1]

Catatan : Angka diatas merupakan pembulatan

*) Persentase perubahan IHK bulan Juli 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK bulan Juli 2017 terhadap IHK bulan Desember 2016. ***) Persentase perubahan IHK bulan Juli 2017 terhadap IHK bulan Juli 2016.

PERBANDINGAN ANTAR KOTA

Pada Juli 2017 terjadi inflasi sebesar 0,52 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 128,44. Dari 82 kota IHK, tercatat 59 kota mengalami inflasi dan 23 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bau Bau 2,44 persen dengan IHK 134,83; dan terendah terjadi di Meulaboh 0,01 persen dengan IHK 127,99. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Merauke 1,50 persen dengan IHK 133,53; dan terendah terjadi di Metro dan Probolinggo -0,07 persen dengan IHK 136,49 dan 126,10.

Perbandingan Antar Kota di SULAMPUA

Kota-kota IHK di wilayah Sulampua yang berjumlah 18 kota, pada Juni 2017 tercatat bahwa 16 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bau Bau 2,44 persen dengan IHK 134,83 dan terendah terjadi di Palopo dan Palu 0,05 persen dengan IHK 127,47 dan 132,16 (lihat Tabel 3).

(8)

Tabel 3

Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Juli 2017 Kota-Kota di Sulampua (2012 = 100)

No Kota Bulan Juli 2017

IHK Inflasi Peringkat

1 MANADO 129.88 0.86 6 2 PALU 132.16 0.05 15 3 BULUKUMBA 135.86 0.75 9 4 WATAMPONE 126.53 0.37 13 5 MAKASSAR 131.15 1.05 3 6 PAREPARE 125.74 0.91 5 7 PALOPO 127.47 0.05 15 8 KENDARI 128.76 0.46 12 9 BAU BAU 134.83 2.44 1 10 GORONTALO 127.44 1.03 4 11 MAMUJU 129.00 0.06 14 12 AMBON 130.75 0.86 6 13 TUAL 154.37 2.29 2 14 TERNATE 134.56 0.80 8 15 MANOKWARI 124.94 0.50 11 16 SORONG 129.60 0.53 10 17 MERAUKE 133.53 -1.50 18 18 JAYAPURA 129.59 -1.13 17 Grafik 1

Grafik Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Juli 2017 Kota-Kota di Sulampua (2012 = 100) -1.50 -1.00 -0.50 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 0.86 0.05 0.75 0.37 1.05 0.91 0.05 0.46 2.44 1.03 0.06 0.86 2.29 0.80 0.50 0.53 -1.50 -1.13

Perbandingan Inflasi di Wilayah SULAMPUA

(9)

Tabel 4

Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Juli 2017 Kota-Kota di Luar Sulampua (2012 = 100)

No Kota Bulan Juli 2017

IHK Inflasi Peringkat

1 MEULABOH 127.99 0.01 59 2 BANDA ACEH 122.60 0.32 30 3 LHOKSEUMAWE 124.32 0.34 29 4 SIBOLGA 131.61 -0.23 71 5 PEMATANG SIANTAR 133.06 0.26 37 6 MEDAN 132.46 0.31 31 7 PADANG SIDEMPUAN 126.96 -0.50 79 8 PADANG 134.73 0.54 16 9 BUKIT TINGGI 125.88 0.09 51 10 TEMBILAHAN 132.90 0.21 38 11 PEKAN BARU 131.00 0.58 13 12 DUMAI 131.95 0.05 54 13 BUNGO 128.58 0.47 21 14 JAMBI 128.23 0.30 33 15 PALEMBANG 127.56 0.13 47 16 LUBUK LINGGAU 127.07 -0.20 69 17 BENGKULU 138.59 0.35 28 18 BANDAR LAMPUNG 130.50 -0.09 62 19 METRO 136.49 -0.07 60 20 TANJUNG PANDAN 138.91 -0.12 64 21 PANGKAL PINANG 135.94 -0.32 75 22 BATAM 129.49 -0.12 64 23 TANJUNG PINANG 128.47 0.41 24 24 JAKARTA 129.71 0.40 25 25 BOGOR 130.13 0.14 45 26 SUKABUMI 129.04 -0.17 68 27 BANDUNG 127.99 -0.27 73 28 CIREBON 125.96 0.94 5 29 BEKASI 125.93 -0.14 67 30 DEPOK 128.83 0.38 26 31 TASIKMALAYA 127.93 0.03 58 32 CILACAP 132.09 -0.44 78 33 PURWOKERTO 127.47 0.19 39 34 KUDUS 135.60 -0.33 76 35 SURAKARTA 126.01 0.10 49 36 SEMARANG 128.24 0.31 31 37 TEGAL 126.42 0.15 42 38 YOGYAKARTA 127.18 0.43 23 39 JEMBER 125.87 0.07 52 40 BANYUWANGI 125.26 0.15 42 41 SUMENEP 126.16 0.17 41 42 KEDIRI 125.92 -0.11 63 43 MALANG 130.75 0.30 33

(10)

Tabel 4 (Lanjutan)

Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Juli 2017 Kota-Kota di Luar Sulampua (2012 = 100)

No Kota Bulan Juli 2017

IHK Inflasi Peringkat

44 PROBOLINGGO 126.10 -0.07 60 45 MADIUN 127.76 0.18 40 46 SURABAYA 129.76 0.15 42 47 TANGGERANG 136.45 -0.13 66 48 CILEGON 136.30 0.55 15 49 SERANG 138.48 0.60 11 50 SINGARAJA 136.59 0.10 49 51 DENPASAR 125.72 0.12 48 52 MATARAM 127.66 0.50 18 53 BIMA 131.89 0.05 54 54 MAUMERE 122.94 0.30 33 55 KUPANG 129.91 -0.22 70 56 PONTIANAK 139.61 -0.24 72 57 SINGKAWANG 130.07 0.14 45 58 SAMPIT 131.62 0.57 14 59 PALANGKA RAYA 126.94 -0.39 77 60 TANJUNG 130.11 0.28 36 61 BANJARMASIN 130.40 0.48 20 62 BALIKPAPAN 134.08 -0.52 80 63 SAMARINDA 133.25 0.60 11 64 TARAKAN 141.45 -0.27 73

(11)

Grafik 2

Grafik Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Juli 2017 Kota-Kota di Luar Sulampua (2012 = 100)

-0.60 -0.40 -0.20 0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 M EU LA BO H BA N D A A C EH LH O K SE U M A W E SI BO LGA P E M A TA N G S IA N T A R M ED A N P A D A N G SI D EM P U A N P A D A N G BU K IT T IN GG I TE M BI LA H A N P E K A N BA RU D U M A I BU N GO JA M BI P A LE M BA N G LU B U K L IN GGA U BE N GK U LU BA N D A R LA M P U N G M ET R O TA N JU N G P A N D A N P A N GK A L P IN A N G BA T A M TA N JU N G P IN A N G JA K A RT A BO GO R SU K A BU M I BA N D U N G C IRE BO N BE K A SI D EP O K TA SI K M A LA YA C IL A C A P P U RW O K ERT O K U D U S SU RA K A RT A SE M A RA N G TE GA L YO GY A K A RT A JE M BE R BA N YU W A N GI SU M EN EP K ED IRI M A LA N G P ROBO LI N GG O M A D IU N SU RA BA YA TA N GG ERA N G C IL E GO N SE RA N G SI N GA RA JA D EN P A SA R M A TA RA M BI M A M A U M ERE K U P A N G P O N TI A N A K SI N GK A W A N G SA MP IT P A LA N GK A RA YA TA N JU N G BA N JA RM A SI N BA LI K P A P A N SA M A RI N D A TA RA K A N 0.28

Perbandingan Inflasi di Luar Wilayah SULAMPUA

KOTA

Diterbitkan oleh :

Bidang Statistik Distribusi

Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat

Jalan Trikora – Sowi IV, Manokwari 98315.

Telp. (0986) 2702414, Fax. (0986) 213038

Contact Person :

Hendra Wijaya, S.ST, M.Si (08114857341)

Muhammad Rizqon A, S.ST (081388944266)

Kristin P Bakara, S.ST (081291780147)

Email : papuabarat@bps.go.id

Gambar

Grafik Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Juli 2017  Kota-Kota di Sulampua (2012 = 100)  -1.50-1.00-0.500.000.501.001.502.002.50 0.86 0.05 0.75 0.37 1.05 0.91 0.05 0.46 2.44 1.03 0.06 0.86 2.29 0.80 0.50 0.53 -1.50 -1.13
Grafik Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Juli 2017  Kota-Kota di Luar Sulampua (2012 = 100)

Referensi

Dokumen terkait

Nilai moral “ sopan santun “ terdapat dalam film La Vie En Rose. Sikap dan perilaku yang tertib sesuai dengan adat istiadat atau norma – norma yang berlaku didalam masyarakat.

x Produk model TASC untuk meningkatkan kemampuan mencipta peserta didik dalam fisika yang dihasilkan telah memenuhi kategori valid, terbaca, dan praktis namun belum

 Melaksanakan administrasi aktiva tetap dan penyusutan.  Mereview harga pokok dan proyek-proyek di Galangan maupun Cabang.  Monitoring, menyiapkan dan melaporakan

Desain Perangkat Lunak (Lanjutan) Struktur Navigasi adalah alur dari suatu program yang merupakan rancangan hubungan (rantai kerja) dari beberapa area yang berbeda

Menurut Ibnu Maskawaih, akhlak merupakan bentuk jamak dari khuluq yang berarti keadaan jiwa yang mengajak seseorang melakukan perbuatan-perbuatan tanpa memikirkan

Pengembangan kurikulum diarahkan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten sebagai guru kelas Sekolah Dasar yang berkemampuan mengajar dari kelas 1-6 SD, yang mempunyai

Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Sosial Responsibility (CSR) merupakan komitmen perusahaan atau dunia usaha untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi yang

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada atau tidaknya korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan