• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TENTANG SIKAP SISWA SMP KELAS IX TERHADAP SEKOLAH LANJUTAN ATAS DI KECAMATAN KAMPAR KIRI HULU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS TENTANG SIKAP SISWA SMP KELAS IX TERHADAP SEKOLAH LANJUTAN ATAS DI KECAMATAN KAMPAR KIRI HULU"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS TENTANG SIKAP SISWA SMP KELAS IX

TERHADAP SEKOLAH LANJUTAN ATAS

DI KECAMATAN KAMPAR KIRI HULU

Patri Ziana1)Zulfan Saam2)Elni Yakub3)

Abstract

The purpose of this study is 1) knowing Junior Class IX student's knowledge of the high school in Kampar Kiri district 2) find a picture of the level of Class IX A junior high school students to the high school Kiri 3) find out readiness of junior high school students to Grade IX high school 4) determine the attitude of junior high school students an overview of Class IX to high school. The population is 48 students. The method used is descriptive quantitative. Data collection techniques used were questionnaires and data analysis techniques are percentages. The results of this study are: 1) that the student's knowledge or cognitive attitudes toward high school students in Kampar Kiri Hulu subdistrict showed that the average cognitive attitudes that students expressed disagreement with the percentage of 42.71% 2) that the affective attitude or junior level students' favorite Class IX to high school in Kampar Kiri Hulu subdistrict showed that the average affective attitudes that students expressed disagreement with the percentage of 40.21% 3) that the attitude of psychomotor or junior level class IX student readiness for high school in the District of Kampar Kiri Hulu shows that the average student readiness posture dominant states that agree and disagree with the percentage of 32.71% 4) that the Class IX student attitudes toward junior high school in the District of Kampar Kiri Hulu shows that the average student attitudes dominant states do not agree that the percentage 38.54%.

Keywords: Student Attitudes, High School Pendahuluan

Sekolah menengah merupakan salah satu jenis sekolah yang dapat dimasuki setelah SMP. Sekolah menengah umum mengutamakan persiapan siswa melanjutkan pendidikan pada jenjang pendidikan lebih tinggi.

Sikap mempengaruhi perilaku lewat suatu proses pengambilan keputusan yang teliti dan beralasan dan berdampak sebagai berikut: 1) Perilaku tidak banyak ditentukan oleh sikap umum tapi oleh sikap yang spesifik terhadap sesuatu. 2) Perilaku dipengaruhi tidak hanya oleh sikap tetapi juga oleh norma-norma subjektif yaitu keyakinan kita mengenai apa yang orang lain inginkan agar kita perbuat. 3) Sikap terhadap suatu perilaku bersama norma-norma subjektif membentuk suatu intensi atau niat untuk berperilaku tertentu.

1Patri Ziana adalah Mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Riau

2Prof.DR. Zulfan Saam.,M.Pdadalah Dosen Pembimbing Bimbingan konseling FKIP Universitas Riau

3

Dra. Elni Yakub, M.Si adalah Dosen Pembimbing Bimbingan Konseling FKIP Universitas Riau

(2)

2

Seorang siswa dapat mempertimbangkan bakat yang anda miliki. Bakat yang dimiliki seseorang tidak sama antara satu dengan lainnya. Ada yang berbakat pada ilmu alam, tetapi tidak berbakat pada ilmu sosial, ada yang berbakat di bidang olahraga, tetaapi tidak berbakat di kesenian, ada yang berbakat dibidang kesenian tetapi tidak berbakat pada keterampilan. Bakat yang dimiliki seseorang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar. Seseorang yang mengikuti pendidikan di sekolah menengah jika didukung dengan bakat yang dimiliki, akan lebih berhasil dibanding yang tidak didukung dengan bakat.

Berdasarkan hasil survey sementara di lapangan, peneliti menemukan gejala-gejala yang ada antara lain:

1. adanya sebagian siswa yang memiliki pengetahuan yang kurang tentang sekolah lanjutan atas atas, sehingga masih bingung dalam menentukan jurusan nantinya. 2. adanya sebagian siswa yang kurang memiliki daya tarik untuk melanjutkan ke

sekolah lanjutan atas;

3. adanya sebagian siswa yang ingin melanjutkan sekolah atas tetapi keadaan ekonomi orangtua yang kurang;

Sikap merupakan bentuk keyakinan seseorang atau kepercayaan seseorang terhadap suatu obyek atau situasi tertentu (aspek kognitif) yang diserta dengan perasaan positif atau negatif yang berupa rasa suka atau tidak suka, menerima atau menolak dan sebagainya (aspek afektif). Semua ini akan menimbulkan kecenderungan bagi seseorang untuk merespon atau bertindak terhadap objek tersebut (aspek konasi).

Adapun tujuan dari penelitan ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengetahuan siswa SMP Kelas IX terhadap sekolah lanjutan atas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu.

2. Untuk mengetahui gambaran tingkat kesukaan siswa SMP Kelas IX terhadap sekolah lanjutan atas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu.

3. Untuk mengetahui gambaran kesiapan siswa SMP Kelas IX terhadap sekolah lanjutan atas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode dekriptif kuantitatif yaitu mendeskripsikan dalam bentuk angka-angka dan dengan rumus-rumus statistik.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan angket sikap (terhadap sekolah lanjutan atas) dengan kisi-kisi instrumen sebagai berikut:

TABEL 1

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

INDIKATOR SEBARAN ITEM JUMLAH

ITEM

+ -

1. Pengetahuan siswa tentang sekolah lanjutan atas (aspek

kognitif) 1,2,3,4,5 6,7,8,9,10 10

2. Tingkat kesukaan siswa terhadap sekolah lanjutan atas

(aspek afektif) 11,12,13,14,15 16,17,18,19,20 10

3. Tingkat kesiapan siswa dalam aspek psikomotor

terhadap sekolah lanjutan atas (aspek psikomotor) 21,22,23,24,25 26,27,28,29,30 10

Jumlah 15 15 30

(3)

3

Alternatif jawaban yang tersedia ada tiga alternatif yaitu “S (Setuju)”, “KS (kurang setuju)” dan “TS (Tidak setuju)” yang mana penskorannya ada dua jenis yaitu positif dan negatif. Untuk item positif alternatif jawaban “S” diberi skor 3, “KS” diberi skor 2, dan “TS” diberi skor 1 sedangkan untuk item negatif jawaban “S” diberi skor 1, jawaban “KS” diberi skor 2 dan “TS” diberi skor 3. Jumlah item pertanyaan/pernyataan dalam angket tersebut terdapat 30 item.

Untuk menganalisa data yang diperoleh pada penelitian ini digunakan Teknik persentase menurut Anas Sudijono (2001: 40) yaitu dengan rumus berikut:

𝑃 = 𝐹𝑁 𝑥 100% P = persentase (%) F = Frekuensi (orang) N = Jumlah sampel

Hasil dan Pembahasan Hasil

Hasil penelitian tentang sikap siswa SMP terhadap sekolah lanjutan atas dapat dilihat pada hasil penelitian gambaran skor pada setiap indikator.

1. Gambaran Sikap Kognitif (Pengetahuan) Siswa SMP Kelas IX Terhadap Sekolah Lanjutan di Kecamatan Kampar Kiri Hulu

Tabel 2

Sikap kognitif (pengetahuan) Siswa SMP Kelas IX Tentang Sekolah Lanjutan Atas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu

No ITEM S KS TS

F % F % F %

1 Saya tahu bahwa sekolah lanjutan atas itu adalah sangat penting 42 87.5 6 12.5 0 0 2 Saya paham bahwa sekolah lanjutan atas itu banyak ragam jurusan 48 100 0 0 0 0 3 Saya mengetahui bahwa sekolah lanjutan atas itu sangat berguna untuk

menambah ilmu 32 66.67 12 25 4 8.333

4 Setelah saya pikir-pikir, sangat penting sekolah lanjutan atas yang

kejuruan, karena untuk mendapatkan keterampilan yang siap kerja. 9 18.75 24 50 15 31.25 5 Saya yakin, sekolah lanjutan atas yang paling baik adalah SMA 5 10.42 16 33.33 27 56.25 6 Saya yakin, tanpa bersekolah ke jenjang lanjutan atas pun saya mampu

erasing di dunia kerja. 3 6.25 8 16.67 37 77.08

7 Melanjutkan sekolah lanjutan atas hanya membuang-buang dana. 6 12.5 10 20.83 32 66.67 8 Melanjutkan sekolah lanjutan atas hanya membuang-buang waktu saja. 9 18.75 17 35.42 22 45.83 9 Sekolah lanjutan atas yang jenis kejuruan, tidak mendorong siswa

berfikir idealis. 13 27.08 15 31.25 20 41.67

10 Sekolah lanjutan atas tidak penting bagi saya. 0 0 0 0 48 100

JUMLAH 167 347.9 108 225 205 427.1

RATA-RATA 34.79 22.50 42.71

Sumber : Data Penelitian

Sikap kognitif siswa terhadap sekolah lanjutan atas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu menunjukkan bahwa rata-rata sikap kognitif siswa menyatakan tidak setuju yaitu dengan persentase 42.71%, kemudian urutan kedua adalah pada jawaban setuju yaitu dengan persentase 34.79%, dan urutan ketiga adalah jawaban tidak setuju tentang sikap kognitif (pengetahuan) siswa terhadap sekolah lanjutan atas dengan persentase 22.50%. Artinya bahwa pengetahuan siswa terhadap sekolah lanjutan atas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu termasuk pada kategori rendah.

(4)

4

Dari tabel tersebut diketahui bahwa dua urutan frekuensi siswa yang paling dominan atau yang menyatakan setuju tentang pengetahuan siswa terhadap sekolah lanjutan atas di KecamatanKampar Kiri Hulu yaitu pada item nomor 2 bahwa sekolah lanjutan atas banyak macam jurusan dengan persentase 100% kemudian disusul dengan item nomor 1 bahwa siswa tahu sekolah lanjutan adalah penting dengan persentase 87.50%. Sedangkan yang paling tidak dominan atau yang menyatakan tidak setuju tentang pengetahuan siswa terhadap sekolah lanjutan atas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu yaitu pada item nomor 3 bahwa sekolah lanjutan sangat berguna untuk menambah ilmu yaitu dengan persentase 8.33%, dan item nomor 4 bahwa sekolah lanjutan atas kejuruan untuk mendapatkan keterampilan siap kerja yaitu dengan persentase 31.25%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut.

Grafik 1. Sikap Kognitif (pengetahuan) Siswa SMP Kelas IX Terhadap Sekolah Lanjutan Atas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu

2. Gambaran Sikap Afektif (tingkat kesukaan) Siswa SMP Kelas IX Terhadap Sekolah Lanjutan Atas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu

Tabel 3

Gambaran Sikap Afektif Siswa SMP Kelas IX Terhadap Sekolah Lanjutan Atas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu

No ITEM S KS TS

F % F % F %

1 Saya menyadari bahwa saya sangat memerlukan sekolah lanjutan atas. 28 58.33 12 25 8 16.67 2 Saya sadar bahwa sekolah lamjutan atas jenis kejuruan itu bagus cocok

saya 16 33.33 12 25 20 41.67

3 Saya tertarik dengan skolah lanjutan atas jenis SMA 20 41.67 14 29.17 14 29.17 4 Saya tertarik dengan sekolah lanjutan atas MAN 14 29.17 23 47.92 11 22.92 5 Saya tertarik dengan sekolah lanjutan atas SMK 15 31.25 14 29.17 19 39.58 6 Saya tidak suka dengan sekolah lanjutan atas jenis SMK 15 31.25 14 29.17 19 39.58 7 Saya tidak suka dengan sekolah lanjutan atas jenis MAN 11 22.92 23 47.92 14 29.17 8 Saya tidak tertarik dengan sekolah lanjutan atas jenis SMA 12 25 16 33.33 20 41.67 9 Sekolah lanjutan atas kejuruan tidak cocok dengan perkembangan dunia

sekarang. 0 0 6 12.5 42 87.5

10 Sekolah lanjutan atas keagamaan seperti MAN sudah ketinggalan

zaman. 9 18.75 13 27.08 26 54.17

JUMLAH 140 291.7 147 306.25 193 402.1

RATA-RATA 29.17 30.63 40.21

Sumber : Data Penelitian (2013)

Dari tabel tersebut diketahui bahwa dua urutan frekuensi siswa yang paling dominan atau yang menyatakan setuju tentang kesukaan siswa terhadap sekolah lanjutan atas di KecamatanKampar Kiri Hulu yaitu pada item nomor 1 bahwa siswa siap mental untuk

; SETUJU; 34,79 KURANG SETUJU; 22,5 TIDAK SETUJU; 42,71

(5)

5

melanjutkan sekolah jurusan keagamaan (MAN) dengan persentase 58.33% kemudian disusul dengan item nomor 3 bahwa siswa telah siap dengan ilmu yang dimiliki sebagai bekal memasuki sekolah kejuruan dengan persentase 41.67%. Sedangkan yang paling tidak dominan atau yang menyatakan tidak setuju tentang tingkat kesukaan siswa SMP terhadap sekolah lanjutan atas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu yaitu pada item nomor 1 bahwa siswa siap mental untuk melanjutkan sekolah jurusan keagamaan (MAN) yaitu dengan persentase 16.67%, dan item nomor 4 bahwa secara fisik siswa tidak siap untuk melanjutkan sekolah pelayaran yaitu dengan persentase 22.92%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut.

Grafik 2. Sikap Afektif (Tingkat Kesukaan) Siswa SMP Kelas IX Terhadap Sekolah Lanjutan Atas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu

3. Gambaran Sikap Psikomotor (Kesiapan) Siswa SMP kelas IX Terhadap Sekolah Lanjutan Atas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu

Tabel 4

Gambaran Sikap Kognitif Siswa SMP Kelas IX Terhadap Sekolah Lanjutan Atas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu

No ITEM S KS TS

F % F % F %

1 Saya merasa sudah siap mental saya untuk melanjutkan sekolah ata

jurusan keagamaan {MAN) 13 27.08 24 50 11 22.92

2 Saya merasa sudah siap pengetahuan saya, untuk melanjutkan ke

jenjang pendidikan atas jenis SMA 31 64.58 12 25 5 10.42

3 Saya sudah merasa siap ilmu yang dimiliki sebagai bekal memasuki

sekolah lanjutan atas kejuruan. 20 41.67 15 31.25 13 27.08

4 Secara fisik, saya sudah siap untuk melanjutkan ke sekolah lanutan atas

pelayaran. 0 0 0 0 48 100

5 Secara fisik saya sudah siap untuk melnjutkan sekolah lanjutan

penerbangan 15 31.25 20 41.67 13 27.08

6 Badan saya sering sakit, oleh karena itu saya tidak siap untuk

melanjutkan kesekolah lanjutan atas jurusan mesin 14 29.17 14 29.17 9 18.75 7 Kepala saya sering pusing, makanya saya belum siap melanjutkan

sekolah atas jurusan pertanian 17 35.42 24 50 7 14.58

8 Saya belum siap untuk melanjutkan ke sekolah tingkat atas jurusan IPA

di SMA 11 22.92 21 43.75 16 33.33

9 Saya belum siap lahir dan batin, untuk melanjutkan ke sekolah

lanjutan atas jurusan keagamaan (MAN) 25 52.08 10 20.83 13 27.08 10 Saya masih ragu-ragu akan kemampuan saya belajar di sekolah

lanjutan atas jurusan IPS. 11 22.92 15 31.25 22 45.83

JUMLAH 157 327.1 155 322.92 157 327.1

RATA-RATA 32.71 32.29 32.71

Sumber : Data Penelitian (2013)

; SETUJU; 29,17 ; KURANG SETUJU; 30,63 ; TIDAK SETUJU; 40,21

(6)

6

Berdasarkan tabel di atas maka dapat diketahui bahwa sikap psikomotor atau tingkat kesiapan siswa SMP Kelas IX terhadap sekolah lanjutan atas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu menunjukkan bahwa rata-rata sikap kesiapan siswa dominan menyatakan setuju dan tidak setuju yaitu dengan persentase 32.71%, kemudian pada jawaban kurang setuju yaitu dengan persentase 32.29%. Artinya bahwa tingkat kesiapan siswa SMP Kelas IX terhadap sekolah lanjutan atas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu termasuk pada kategori tinggi dan rendah.

Dari tabel tersebut diketahui bahwa dua urutan frekuensi siswa yang paling dominan atau yang menyatakan setuju tentang kesiapan siswa terhadap sekolah lanjutan atas di KecamatanKampar Kiri Hulu yaitu pada item nomor 2 bahwa siswa telah siap dengan pengetahuan yang dimilikinya untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan SMA dengan persentase 64.58% kemudian disusul dengan item nomor 9 bahwa siswa telah siap lahir batin untuk melanjutkan sekolah lanjutan kejurusan keagamaan (MAN) dengan persentase 52.08%. Sedangkan yang paling tidak dominan atau yang menyatakan tidak setuju tentang tingkat kesiapan siswa SMP terhadap sekolah lanjutan atas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu yaitu pada item nomor 2 bahwa siswa tidak siap dengan pengetahuan yang dimilikinya untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan SMA yaitu dengan persentase 10.42%, dan item nomor 7 bahwa tidak siap untuk melanjutkan ke sekolah jurusan pertanian karena sering pusing yaitu dengan persentase 14.58%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut.

Grafik 3. Sikap Psikomotor (Kesiapan) Siswa SMP Kelas IX Terhadap Sekolah Lanjutan Atas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu

4. Rekapitulasi Gambaran Sikap Siswa SMP Kelas IX Terhadap Sekolah Lanjutan Atas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu

Tabel 5

Rekapitulasi Gambaran Sikap Siswa SMP Kelas IX Terhadap Sekolah Lanjutan Atas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu

Indikator Indikator S KS TS F % F % F % 1 KOGNITIF 167 34.79 108 22.50 205 42.71 2 AFEKTIF 140 29.14 147 30.63 193 40.21 3 PSIKOMOTOR 157 32.71 155 32.29 157 32.71 JUMLAH 464 96.64 410 85.42 555 115.6 RATA-RATA 32.21 28.47 38.54

Sumber : Data Penelitian (2013)

Berdasarkan tabel rekapitulasi gambaran sikap siswa SMP kelas IX terhadap sekolah lanjutanatas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu dapat diketahui bahwa dari ketiga sikap tersebut yang paling dominan dalam menjawab setuju adalah pada sikap kognitif

Series1; SETUJU; 32,71 Series1; KURANG SETUJU; 32,29 Series1; TIDAK SETUJU; 32,71

(7)

7

(pengetahuan) siswa yakni dengan persentase sebesar 34.79%.Hal ini berarti bahwa siswa telah memiliki pengetahuan yang cukup dari sekolah sebelumnya dalam melangkah ke sekolah lanjutan atas. Kemudian disusul oleh sikap psikomotor (kesiapan) siswa tentang sekolah lanjutan atas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu yakni dengan persentase 32.71%. Hal ini berarti bahwa siswa dalam memilih sekolah lanjutan atas sudah memiliki kesiapan yang matang untuk menjalankan pendidikan jenjang atas. Kemudian sikap afektif (kesukaan) siswa terhadap sekolah lanjutan atas yakni sebesar 29.14%. Hal ini siswa kurang adanya minat dan kurang memiliki daya tarik dengan sekolah lanjutan atas, karena bagi siswa sekolah lanjutan atas adalah sama dengan sekolah menengah pertama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Grafik 4. Rekapitulasi Gambaran Sikap Siswa SMP Kelas IX Terhadap Sekolah Lanjutan Atas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu

Adapun pembahasan hasil dari analisis data tersebut. Gambaran sikap siswa SMP kelas IX terhadap sekolah lanjutan atas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu menunjukkan bahwa rata-rata sikap siswa dominan menyatakan tidak setuju. Artinya bahwa sikap siswa SMP Kelas IX terhadap sekolah lanjutan atas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu termasuk pada kategori rendah.

Dari ketiga indikator tentang sikap siswa SMP terhadap sekolah lanjutan atas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu dapat diketahui bahwa dari ketiga sikap tersebut yang paling dominan dalam menjawab setuju adalah pada sikap kognitif (pengetahuan) siswa yakni dengan persentase sebesar 34.79%. Hal ini berarti bahwa siswa telah memiliki pengetahuan yang cukup dari sekolah sebelumnya dalam melangkah ke sekolah lanjutan atas. Kemudian disusul oleh sikap psikomotor (kesiapan) siswa tentang sekolah lanjutan atas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu yakni dengan persentase 32.71%. Hal ini berarti bahwa siswa dalam memilih sekolah lanjutan atas sudah memiliki kesiapan yang matang untuk menjalankan pendidikan jenjang atas. Kemudian sikap afektif (kesukaan) siswa terhadap sekolah lanjutan atas yakni sebesar 29.14%. Hal ini siswa kurang adanya minat dan kurang memiliki daya tarik dengan sekolah lanjutan atas, karena bagi siswa sekolah lanjutan atas adalah sama dengan sekolah menengah pertama.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sikap afektif atau tingkat kesukaan siswa SMP Kelas IX terhadap sekolah lanjutan atas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu menunjukkan bahwa rata-rata sikap afektif termasuk pada kategori rendah. Dimana

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

SETUJU KURANG SETUJU TIDAK SETUJU

34,79 22,5 42,71 29,14 30,63 40,21 32,71 32,29 32,71 KOGNITIF AFEKTIF PSIKOMOTOR

(8)

8

siswa siap mental untuk melanjutkan sekolah jurusan keagamaan (MAN) dan siswa telah siap dengan ilmu yang dimiliki sebagai bekal memasuki sekolah kejuruan.

Sedangkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap psikomotor atau tingkat kesiapan siswa SMP Kelas IX terhadap sekolah lanjutan atas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu menunjukkan bahwa rata-rata sikap kesiapan siswa termasuk pada kategori tinggi. Artinya bahwa tingkat kesiapan siswa SMP Kelas IX terhadap sekolah lanjutan atas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu termasuk pada kategori tinggi.

Dari uraian tersebut di atas, bahwa sikap merupakan kecenderungan pola tingkah laku individu untuk berbuat sesuatu dengan cara tertentu terhadap orang, benda atau gagasan. Sikap dapat diartikan sekelompok keyakinan dan perasaan yang melekat tentang objek tertentu dan kecenderungan untuk bertindak terhdap objek tersebut dengan cara tertentu. Sikap terdiri dari tiga komponen yang dijadikan sebagai indikator dalam penelitian ini yaitu antara lain kognitif, afektif dan psikomotor.

Kesimpulan

1. bahwa pengetahuan siswa atau sikap kognitif siswa terhadap sekolah lanjutan atas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu menunjukkan bahwa rata-rata sikap kognitif siswa menyatakan tidak setuju yaitu dengan persentase 42.71%

2. bahwa sikap afektif atau tingkat kesukaan siswa SMP Kelas IX terhadap sekolah lanjutan atas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu menunjukkan bahwa rata-rata sikap afektif siswa menyatakan tidak setuju yaitu dengan persentase 40.21%

3. bahwa sikap psikomotor atau tingkat kesiapan siswa SMP Kelas IX terhadap sekolah lanjutan atas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu menunjukkan bahwa rata-rata sikap kesiapan siswa dominan menyatakan setuju dan tidak setuju yaitu dengan persentase 32.71%

Saran

1. Kepada siswa SMP Kelas IX di Kecamatan Kampar Kiri Hulu agar dapat mempertimbangkan diri secara baik dalam memilih arah sekolah lanjutan atas karena sekolah lanjutan akan menentukan masa depan siswa itu sediri.

2. Kepada guru dan pihak sekolah lainnya agar dapat membantu anak dalam memilih sekolah lanjutan atas dengan memberikan pengetahuan tentang sekolah lanjutan atas dan sesuai dengan apa yang disukai siswa tersebut.

3. Kepada para siswa yang akan melanjutkan ke sekolah lanjutan agar dapat

mempersiapkan diri baik secara mental maupun secara fisik karena hal tersebut akan berpengaruh pada kecerdasan atau kemampuan berfikir siswa dalam menjalankan pendidikan di sekolah lanjutan.

4. Kepada peneliti berikutnya agar dapat melakukan penelitian lanjutan tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi siswa dalam memilih sekolah lanjutan atas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu.

(9)

9 Daftar Pustaka

Anas Sudijono (2003). Statistik Pendidikan. Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Depdikbud (2012). Bagaimana Cara Memilih Sekolah lanjutan atas (SMA/SMK). Internet. Google penelusuran.

Jhon F. Calhoun (2001). Mengukur Sikap Manusia. Bumi Aksara: Jakarta.

Kademun (2002). Perbedaan Persepsi Dalam Memilih Jenjang Pendidikan Lanjutan Pada Siswa Kelas III SLTP Negeri 1 Tenggarong. Skripsi. Internet: google penelusuran.

Sarlito Wirawan Sarwono (2000). Ilmu-Ilmu Perilaku. CV Rajawali : Jakarta.

Singgih Syahputra (2008). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Putra Bahari: Surabaya. Wakhinuddin S (2009). Persepsi Siswa SMP Melanjutkan ke SMK. Skripsi.

Yulianto (2010). Minat dan Bakat Siswa ke Sekolah Menengah Kejuruan Elektronika

Gambar

Grafik 1. Sikap Kognitif (pengetahuan) Siswa SMP Kelas IX Terhadap Sekolah Lanjutan   Atas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu
Grafik  2.  Sikap  Afektif  (Tingkat  Kesukaan)  Siswa  SMP  Kelas  IX  Terhadap  Sekolah  Lanjutan Atas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu
Grafik 3. Sikap Psikomotor (Kesiapan) Siswa SMP Kelas IX Terhadap Sekolah Lanjutan  Atas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu
Grafik  4.  Rekapitulasi  Gambaran  Sikap  Siswa  SMP  Kelas  IX  Terhadap  Sekolah  Lanjutan Atas di Kecamatan Kampar Kiri Hulu

Referensi

Dokumen terkait

Hasil respon pada Gambar 4.4 terlihat bahwa pada fuzzy disturbance observer , setelah bergerak ada jalan lurus sepanjang 38,9 m, kecepatan aktual mempunyai respon

Penelitian ini secara khusus dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh suhu reaksi dan kadar katalis CaO yang digunakan dalam proses transesterifikasi dan

menghasilkan enzim selulase dengan mendegradasi dinding sel tumbuhan yang dominan mengandung selulosa (Kaga dkk., 2009). Peneliti sebelumnya telah melakukan isolasi dari

Harga merupakan variabel penelitian yang pertama dimana suatu harga sangat berpengaruh terhadap produksi karet, karena ketika suatu harga meningkat maka tingkat

 Terima berkas, hasil analisis kredit dan putusan pemberian kredit atau penolakan kredit dari manajer consumer untuk dibuatkan surat permohonan kredit kepada

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa umur simpan keripik pisang pada suhu ruang (25 0 C) yaitu 107,19 hari dalam kemasan polietilen,