• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedagogi-Pedagogik. Penulis: Dharma Kesuma Kelompok Diskusi: Tatang Syarifudin Kurniasih

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pedagogi-Pedagogik. Penulis: Dharma Kesuma Kelompok Diskusi: Tatang Syarifudin Kurniasih"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

Pedagogi-Pedagogik

Penulis: Dharma Kesuma

Kelompok Diskusi:

Tatang Syarifudin

Kurniasih

(2)

Latar Belakang

Pendidikan/pedagogi adalah

suatu fenomena sosial,

(3)

1. Pedagogi-Pedagogik,

Definisi Kamus

Etimologi

paedagogy

, dari Yunani Kuno

παιδαγωγέω (paidagōgeō; dari παίς

país

: anak dan άγω

ági

: memimpin;

secara literal, "memimpin anak”)

(Wikipedia)

“pedagogics”, kata jadian

pedagogy

+

ics,

ilmu atau seni (art) mengajar

(Merriam-Webster, 2000)

(4)

pedagogy, dari Middle French

pedagogie, dari Yunani paidagogia training, instruction, dari paidagogos pedagogue + -ia –y; artinya:

1 : INSTRUCTION 2 : the art, science, or profession of teaching; especially : the study that deals with principles

and methods in formal education : EDUCATION 3 [probably from Latin paedogogium, from Greek

paidagogeion, from paidagogos

pedagogue] : a place of instruction in medieval times : SCHOOL.

(5)

Thesaurus

Pedagogics

:

education

,

pedagogy

,

schooling

,

teaching

,

training

,

tuition

,

tutelage

,

tutoring

(6)

Definisi Rinngkas

paedagogy

: seni atau ilmu untuk

menjadi seorang guru. Istilah ini

umumnya merujuk pada

strategi-strategi pengajaran, atau

corak/gaya (style) pengajaran.

Pedagogi kadang-kadang juga

dirujuk pada suatu penggunaan

secara tepat strategi-strategi

mengajar. Misalnya, Paulo Freire

merujuk metode mengajar orang

dewasanya sebagai "critical

(7)

Pedagogy (Latin) = education

(English):

instruction, learning,

dan

operasi-operasi aktual yang

terlibat di dalamnya; sains atau

teori mendidik (

the science or

(8)

Sinonim/Thesaurus Pedagogy Education 3 Teach 2 Instruct 2 Train 1 Disciline 1 School 3/2/1 Coach 1 Tutor

biasanya berlaku untuk pengajaran berbasis individu dalam kajian

khusus 1 Sinonim Pedagogy Education 3 Teach 2 Instruct 2 Train 1 Disciline 1 School 3/2/1 Coach 1 Tutor 1

(9)

Pedagogy/ education teach train instruct tutor discipline accustom drill cultural development tutelage guide tuition school inform develop (person) supervise condition

(10)

Simpulan

Dalam bahasa Inggris pedagogy dan pedagogics

tidak terbedakan; yang satu peristiwa,

fenomena, atau realitas, dan yang satunya adalah studi atau ilmu. Pembaca harus mengidentifikasi sendiri.

Beberapa kamus dan ensiklopedi merujukkan pedagogi ke pendidikan persekolahan. Sejak industrialisasi, pendidikan maunya diserahkan ke persekolahan.

Pedagogi, education, pendidikan, adalah kata yang paling luas maknanya ketimbang kata-kata

sinonim lainnya.

Pedagogik adalah ilmu mendidik, beda dari educational sciences.

(11)

2. Pedagogik sebagai Ilmu

a. Kausa formal

Kausa formal ilmu-ilmu pendidikan

(educational sciences): pola,

struktur, esensi yang terkandung

dalam suatu objek/ fenomena/

peristiwa

Setiap fenomena memiliki sekurang-kurangnya, kausa formal dan kausa material.

Ilmu-ilmu pendidikan memiliki konsep-konsep deskriptif

(12)

Kausa Formal Pedagogik

Realitas pendidikan:

• Mendidik dan belajar (learn, study) • Mendidik sebagai upaya sengaja • Tujuan dari upaya mendidik

• Peristiwa pendidikan sebagai suatu perubahan

(13)

Realitas pendidikan

Kata jadian: Pendidikan

Kata dasar: didik

Kata kerja: mendidik, dididik

Pendidikan adalah fenomena yang

terbentuk oleh kegiatan mendidik dan kegiatan belajar (learn, study).

Fenomena ini inti dari pranata sosial

pendidikan, sebagai mode of

subsistence suatu masyarakat, yang

sejak industrialisasi maunya diserahkan ke sekolah.

(14)

Upaya sengaja

Mendidik adalah upaya sadar, sengaja, diorientasikan ke waktu yang akan datang, bertujuan.

Mendidik, karena itu, bukan hanya fakta-fakta yang given, yang umum dipelajari oleh ilmu-ilmu “objektif” atau deskriptif, tetapi sekaligus ongoing facts, karena bermaksud mewujudkan sebuah cita-cita (ilmu praktis-normatif).

(15)

Realitas pendidikan sebagai suatu

perkembangan

Yaitu perkembangan dari faktualitas

menuju idealitas, baik pada individu

maupun kelompok. Pendidikan

seumur hidup.

Perkembangan adalah tiada akhir,

karena idealitas tiada akhir.

(16)

Pendidikan sebagai

perkembangan

Idealitas

Individu dan kelompok

Faktualitas

(17)

Faktualitas individu

Faktualitas biologis

Faktualitas psikologis

Faktualitas sosio-budaya

Faktualitas metafisik

Faktualitas kelompok sosial

Faktualitas sosio-budaya

(18)

Idealitas, tujuan-tujuan yang

hendak diraih oleh

mendidik-belajar

Bentuknya:

Cita-cita sosial, ideologi,

keyakinan-kepercayaan,

metafisika

Sumbernya: individu,

masyarakat-budaya, agama

(19)

Proses perubahan

Proses mendidik

• Menurut kamus

• Montessori: menyediakan lingkungan

tempat anak belajar dan tumbuh.

• Langeveld: membantu anak secara

rohaniah agar menjadi dewasa.

• Dewey: mengupayakan individu

memecahkan masalah individual dan sosial

• Buber: membimbing perkembangan

individu melalui dialog yang sejati.

• Pancasila: tut wuri handayani, ing

madyo mangun karso, ing ngarso sung tulodo dalam rangka mencapai manusia seutuhnya.

(20)

Proses

learn, study

Proses kognitif, afektif,

psikomotor

Proses pengalaman empiris dan

analisis konseptual

Proses pengalaman transendental

(21)

Proses mendidik-belajar

melibatkan komunikasi:

Komunikasi antar-orang

• Intrapersonal • Interpersonal • Diri-masyarakat/budaya

Komunikasi berdasarkan potensi

insani:

• Komunikasi diskursus

(22)

Proses mendidik-belajar

melibatkan pengalaman:

• Pengalaman empiris

• Pengalaman transendental • Pengalaman intelektual

(23)

Isi pendidikan (IP)

Langeveld: IP termasuk alat

pendidikan, yaitu situasi yang

diciptakan orang dewasa untuk

kepentingan mendidik.

Jenis-jenis IP:

Facts and truths (subject matter, sciences)

Filsafat Agama

(24)

Fungsi mendidik dalam kaitannya

dengan IP:

Enkulturasi, sosialisasi,

internalisasi

Pengembangan budaya baru;

transformasi budaya

(25)

Jenis pendidikan (tahap

perkembangan &

penanggungjawabnya):

Pendidikan anak sejak bayi

hingga lepas dari tanggung

jawab orang tua (lebih sebagai

arti awal pedagogi).

Pendidikan orang dewasa

(andragogi).

(26)

Jenis pendidikan (lingkungan):

Pedagogi persekolahan (SD,

SMP, SMA/K, PT)

Pedagogi luar sekolah:

Pedagogi keluarga

Pedagogi PAUD

(27)

Jenis pendidikan (lingkup

nasional)

Pedagogi nasional Indonesia

Pedagogi nasional Amerika

Dll.

(28)

Antropologi pendidikan

Pedagogi, mendidik, ialah enkulturasi, yaitu anak

muda belajar budaya

masyarakatnya, dan

akulturasi, yaitu warga

masyarakat belajar

menciptakan budaya baru dan/atau

mengoreksi budaya lama.

Kedua peristiwa ini,

regularities-nya,

di-deskripsi-kan.

Manusia dan fakta budaya dipandang

sebagai given karena

pendekatannya yang empiris – “objektif”.

Pedagogik (ilmu

praktis-normatif)

Peristiwa pendidikan (pedagogi) tidak

hanya given, karena idealitas individual dan masyarakat

pencapaiannya tiada akhir, teori yang tentatif, dan hakikat manusia

yang dinamis (PSH). Praktek dan studi

pedagogi harus

terpadu tertuju pada

pengembangan praktek & teori.

(29)

Ilmu-Ilmu “Objektif”

• Fakta adalah given

(agar objektivitas menjadi mungkin)

• Fakta adalah

empiris-material karena pendekatan

kuantitatif yang terpilih demi

objektivitas.

• Produk ilmu adalah

deskripsi regularities of nature, atau teori.

Pedagogik, Ilmu

Praktis-Normatif

• Fakta adalah ongoing

tertuju pada idealitas individual dan sosial.

• Fakta adalah totalitas

empiris-material-rohaniah.

• Produk ilmu adalah

perkembangan teori dan praktek.

(30)

Irisan Antropologi Pendidikan-Pedagogik Peda-gogi sbg. fenomena multi-dimensi Antropologi ialah studi deskriptif tentang dimensi budaya pedagogi yang given

Studi deskriptif & preskriptif tentang pedagogi sbg. Fenomena multidimensi (yang

given dan yang

ongoing); pedagogik

tetuju pada pedagogi ideal.

Ilmu

(31)

Irisan Antropologi Pendidikan-Pedagogik Perbuatan mendidik Antropologi: pengungkapan pola-pola perbuatan mendidik secara deskriptif. Filsafat/ideologi diperlakukan sebagai fakta empiris

Studi deskriptif & preskriptif tentang perbuatan mendidik. Filsafat/ideologi dihampiri secara empiris dan filosofis. Ilmu

(32)

Study of Teaching

• Fakta adalah given (agar objektivitas menjadi

mungkin)

• Fakta adalah empiris-material. Kandungan rohaniah dan konteks filosofis dari peristiwa pengajaran luput dari perhatian.

• Produk ilmu adalah deskripsi

regularities of nature, atau teori; dan pengembangan teori dan praktek teaching.

• Pemanfaatan produk: teknik atau teknologi pendidikan, dan modifikasi atau rekayasa tingkah laku.

Pedagogik, Ilmu

Praktis-Normatif

• Fakta adalah ongoing

tertuju pada idealitas individual dan sosial.

• Fakta adalah totalitas

empiris-material-rohaniah.

• Produk ilmu adalah

perkembangan teori dan praktek pedagogi.

• Pemanfaatan produk:

perbuatan mendidik,

membantu/mempengaruhi individu tumbuh sesuai

dengan kediriannya tertuju pada cita-cita

kemanusiaan, sosial, dan agama.

(33)

Otonomi Pedagogik

• Terbentuk oleh

jurisdiksinya, yaitu (studi) fakta yang

ongoing yang tertuju pada idealitas

individual dan sosial.

• Harus banyak

mempelajari hasil-hasil studi ilmu-ilmu lainnya. Terbuka bagi banyak ilmu.

Otonomi Pedagogi

• Terbentuk oleh titik tolak orang dalam

mendidik yang selalu suatu sistem filsafat yang dinilainya

terbaik; karena itu

sistem filsafat lainnya dibatasi untuk

kepentingan

memperjelas atau memperkaya sistem filsafat yang menjadi titik tolaknya dalam berpedagogi.

(34)

The Regularies :

hukum, prinsip,

konsep.

The Regularities

yang deskriptif

adalah hasil dari studi ilmu-ilmu

pendidikan.

The Regularities

yang preskriptif

adalah hasil dari studi filosofis.

(35)

Pedagogik mengombinasikan

pendekatan ilmiah dan filosofis

dalam studi tentang suatu

pedagogi.

Inilah otonomi pedagogik. Mirip

ilmu sejarah, isinya sudah digarap

oleh banyak ilmu. Akan tetapi

pemahaman tentang masa kini

bergantung pada pemahaman

masa lalu.

(36)

Otonomi sejarah sebagai ilmu

terbentuk oleh “wilayah

khusus”-nya: studi

peristiwa-peristiwa dalam lintasan waktu.

Otonomi pedagogik terbentuk

oleh studi tentang fakta (fakta

manusiawi) yang sedang

direalisasikan terarah pada

suatu tujuan (

ongoing facts

).

(37)

Pedagogi, karena tujuannya

tertentu, melakukan pemilihan

atas preskripsi-preskripsi yang

tersedia. Pedagogi nasional

Indonesia akan beda dari

pedagogi nasional Amerika

(38)

Herbart: pedagogi terbentuk

berdasarkan konsep-konsep

psikologi dan filsafat. Pedagogik

terbentuk oleh studi psikologi dan

filsafat.

Dewey: pedagogi adalah realisasi

filsafat menjadi

living facts.

Pedagogik terbentuk melalui

problem solving

masalah-masalah

(praktis). Ini semacam

action

research

atau

developmental

(39)

Langeveld: pedagogi dilakukan berdasarkan konsep-konsep fenomenologis. Pedagogik ialah studi kualitatif-fenomenologis

terhadap fenomena pendidikan.

Gramsci: pedagogi adalah conformity,

dilakukan dengan meng-hegemoni (bukan dominasi), directive, intelectual leadership

demi partisipasi warga dalam

pembangunan msyarakat. Pedagogik

adalah filsafat praksis; ideologi yang kritis, bahkan terhadap dirinya sendiri; metode

untuk mengadaptasikan teori dan praktek satu sama lain secara berkelanjutan. Ini mirip action research atau developmental research.

(40)

Montessori: pedagogi

dilaksanakan berdasarkan

konsep-konsep ilmiah dan

religius.

Casa dei bambini

(Children’s House)

adalah

tempat pemaduan praktek

pedagogi dan studi pedagogik.

(

Action research,

(41)

Kausa Formal Pedagogik

Peristiwa pendidikan

Dalam konteks suatu masyarakat-budaya

Faktualitas Individu & sosial Idealitas: Cita-cita sosial, kemanu-siaan, agama Mendidik Komunikasi, pengalaman, isi pendidikan/alat pendidikan learn, study, enkulturasi, perkembangan budaya, transformasi budaya, koreksi budaya

(42)

Sistem Pedagogi

Sebuah Masyarakat-Budaya

Pedagogi • Mendidik-belajar/studi • Upaya sengaja, bertujuan • Komunikasi • Pengalaman Masukan: • Individu dan kelompok secara faktual • Isi pendidikan • Alat bantu Idealitas: Ideologi, keyakinan-kepercayaan, filsafat, agama Luaran : Orang/ masya-rakat terdidik/ dewasa

(43)

Given fact:

• Fakta tersedia, reguler,

dimasa depan pun akan demikian. • Hukum universal menjadi mungkin diungkap oleh riset ilmiah. • Fakta sepenuhnya material.

• Realitas seperti mesin raksasa.

• Realitas dapat disalin menjadi angka-angka. • Riset harus kuantitatif. • Observasi harus impartial. • Kebenaran adalah final. Multi-dimensional fact:

• Fakta tidak hanya

tersedia dan reguler, juga

ongoing.

• Tidak ada jaminan hukum

ilmiah adalah universal.

• Fakta material dan rohaniah. • Realitas sering

unpredictable.

• Realitas tidak sepenuhnya

dapat dikuantifikasi.

• Riset Kuantitatif dan

kualitatif.

• Observasi partisipatif.

• Kebenaran harus diuji terus.

PE

DA

GO

(44)

Kerugian mengabaikan

pedagogi-pedagogik:

Wacana pedagogi subbudaya

dan nasional Indonesia kurang

tersedia.

Penomorsatuan ilmu-teknologi

sambil mengabaikan hal-hal

yang kultural, filosofis, dan

rohaniah.

Wawasan ideologis pedagogis

akan miskin

(45)

Filsafat-Filsafat Ilmu-ilmu Kehidupan & Humaniora Cita-cita Hidup: Agama, Budaya, Hukum, dll. Pendidikan Sekolah & Luar Sekolah Pedagogik Teoritis: • Filsafat-Filsafat Pendidikan • Pedagogik Sistematis • Antropologi Pendidikan – Pendidikan Komparatif – Studi Pendidikan Luar Negeri

• Sejarah Pendidikan

• Studi Politik Pendidikan-Studi Ekonomi Pendidikan-Perundang-undangan Pendidikan • Sosiologi Pendidikan • Psikologi Pendidikan Pedagogik Praktis:

Metodologi Pengajaran Umum:

oPendidikan Membaca oPendidikan Berhitung oPPKN

oPendidikan Kesehatan oPendidikan Kesenian oPendidikan Disiplin Ilmu

Administrasi Sekolah atau Teknik-teknik Manajemen Sekolah

Penganggaran Pendidikan (APBN, APBD) Pembangunan Kurikulum Studi PLS Studi B&K Studi PLB Pedagogik Prasekolah, SD, SM

Action Research Politik Pendidikan

Referensi

Dokumen terkait

Kabupaten Nias adalah kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 7 Drt Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonomi Kabupaten-kabupaten di Lingkungan Daerah

Besaran pokok Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 dengan dasar pengenaan pajak

Pemahaman akan aktivitas produktif dan ekonomis pada orang tua ini penting dalam pengembangan sikap yang dapat mendorong pencapaian efektifitas dan efisiensi atas aktivitas

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Penentu Sektor

 Mengulas secara singkat apa yang telah siswa pelajari  Feedback untuk mengetahui daya serap siswa1.  Memberi

Kondisi tersebut kemudian direspon oleh Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang dengan melakukan pemberdayaan masyarakat secara mandiri lewat penerapan pembangkit listrik

Serta juga menjelaskan hasil komersialisasi produk yang mendorong kemandirian PTV dalam mendukung penyelenggaraan pembelajaran yang mendukung keberlanjutan teaching

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung keberhasilan shuttle diplomacy Indonesia dalam menyatukan pandangan negara-negara