• Tidak ada hasil yang ditemukan

Koko Martono FMIPA - ITB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Koko Martono FMIPA - ITB"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Koko Martono – FMIPA - ITB

117

Persamaan diferensial Persamaan diferensial adalah suatu persamaan yang mengaitkan fungsi dan turunan atau diferensialnya. Untuk fungsi satu peubah pada persamaannya terlibat turunan biasa, sehingga disebut persamaandiferensial biasa (PDB).Untuk fungsilebih darisatu peubah padapersamaannya terlibatturunan parsial,sehingga disebut persamaan diferensial parsial (PDP).

Ilustrasi (1) 2xyy¢= -y2 x2, (2) (y¢)2-2y¢+ =y 0, (3) y¢¢-2y¢- =3y sinx

adalah PDB sedangkan (1)uxx+uyy=0, (2) uxx+ =uy u adalah PDP.

Tingkat dan derajat persamaan diferensial biasa Tingkat (orde) PDB adalah indeks tertinggi dari turunan yang terlibat pada persamaannya. Derajat (degree) PDB adalah pangkat tertinggi dari turunan yang terlibat pada persamaannya. PDB yang berderajat satu dinamakan persamaan diferensial linear.

Ilustrasi (1) (y¢)2-xy¢+ =y 0 adalah PDB tingkat satu dan derajat dua, dan (2)(y¢¢)2+2 (x y¢)3+ =2y x adalah PDB tingkat dua dan derajat tiga.

Solusi persamaan diferensial biasa Solusi PDB adalah suatu keluarga fungsi atau fungsi yang digantikan ke persamaannya merupakan pernya-taan benar (memenuhi persamaan). Solusi umum PDB adalah suatu ke-luargafungsidenganbeberapaparameteryangmemenuhi persamaannya. Solusi khusus PDB adalah suatu fungsi yang merupakan anggota dari keluargasolusiumumnya.Solusisingular PDBadalahsuatufungsiyang memenuhi persamaannya tetapi bukan anggota dari solusi umumnya.

(2)

Ilustrasi

¾ Keluargafungsiy C= 1cosx C+ 2sinx adalahsolusiumum dariy¢¢+ =y 0

karena y¢= -C1sinx+C2cosx dan y¢¢= -C1cosx C- 2sinx memenuhi

0.

y¢¢+ =y Salah satu anggota keluarga fungsiy C= 1cosx C+ 2sinx ada-lah y=cosx memenuhiy¢¢+ =y 0, (0) 1,y = y¢(0) 0= karenay¢= -sinxdan

cos

y¢¢= - x bila digantikan ke persamaannya adalah pernyataan benar. ¾ Keluarga fungsiy Cx C= - 2adalah solusi umum PDB (y¢)2-xy¢+ =y 0

karena bilay¢=Cdigantikan, maka diperoleh C2- ◊ +x C Cx C- 2=0, su-atu pernyataan yang benar. Tetapi fungsi y = 14x2 juga solusi PDB ini

y y=14x2 0 x c=1/2 c=−1/2 c=2/3 c=−2/3

karena y¢ = 12x dan

( )

12x 2- ◊ +x x12 41x2=0 pernyataan benar. Fungsi y = 14x2 yang tidak diperoleh dari so-lusiumumy Cx C= - 2adalahsolusisingularPDBini. Perhatikanbahwakurvasolusi umum PDBini selalu menyinggung solusi singularnya.

Persamaan diferensial biasa tingkat dua dengan koefisien konstan

Bentuk umum PDB tingkat dua dengan koefisien konstan adalah

( )

y¢¢+ay¢+by = f x , a,b konstanta real dan f kontinu pada selang I. Dalam kasus f x( ) 0= diperoleh PDB tingkat dua

0

y¢¢+ay¢+by = , a,b konstanta real,

yang dinamakan PDB homogen tingkat dua dengan koefisien konstan.

Solusi PDB homogen tingkat dua dengan koefisien konstan

Misalkan y¢¢+ay¢+by = 0,a,b konstanta real mempunyai persamaan

ka-rakteristik r2+ + =ar b 0 dengan akar r1 dan r2. Solusi PDB ini adalah: ¾ Jika r1πr r r2, ,1 2Œ\, maka solusinya adalah 1 2

1 2

r x r x

y = C e +C e . ¾ Jika r1= =r2 r r, Œ\, maka solusinya adalah y = (C x C e1 + 2) r x.

¾ Jika r1= +p qi dan , ,r2 = -p qi p qŒ\,i2= -1 (r1 dan r2 bilangan

kom-pleks), maka solusinya adalah y = ep x(C1cosqx C+ 2sinqx).

(3)

Contoh Tentukan solusi umum PDB tingkat dua

(a) y¢¢-2y¢-3y = 0 (b) y¢¢-4y¢+4y =0 (c) y¢¢+4y¢+13y = 0.

(a) Persamaan karakteristiknya adalah r2−2r−3=0, atau (r+1)(r−3)=0, sehingga akar karakteristiknya adalah r1 =−1 dan r2 =3. Jadi solusi

per-samaan diferensialnya adalah y =C e1 -x+C e2 3x.

(b) Persamaan karakteristiknya adalah r2−4r + 4= 0, atau (r− 2)2=0, se-hingga akar karakteristiknya adalah r1 =r2 =r=2. Jadi solusi persamaan

diferensialnya adalah y =(C x C e1 + 2) 2x.

(c) Persamaan karakteristiknya adalah r2+4r+13=0. Gunakan rumus abc, diperoleh 12 4 16 52 4 6

2 2 2 3

i

r = - ± - = - ± = - ± , sehingga akar karakteris-i

tiknyaadalah r1 =−2+3i dan r1 =−2−3i. Jadi solusi persamaan

diferen-sialnya adalah y =e-2x(C1cos3x C+ 2sin 3 ).x

Konstruksi solusi PDB homogen tingkat dua dengan koefisien konstan

¾ Tulislah persamaan diferensial y″+ay′+by=0, a, b konstanta real da-lam bentuk operator diferensial D,

2 2 2 2 ( ) 0, d dan d dx dx D +aD b y+ = D= D = .

Bentuk kuadrat dalam D selalu dapat diuraikan atas dua faktor linear dalam sistem bilangan kompleks, yaitu D2+aD+b = (Dr1)(Dr2),

sehingga persamaan diferensialnya dapat ditulis (Dr1)(Dr2)y = 0.

Persamaankuadratr2+ar+b = 0 yang menghasilkan akar r1 dan r2

di-namakan persamaan karakteristik dan r1, r2 akar karakteristik.

¾ Untuk menyelesaikan (Dr1)(Dr2)y=0, misalkan u=(Dr2)y,

ma-ka (Dr1)u= 0, atau 1 0

du

dx -r u= . Pisahkan peubahnya dan selesaikan,

diperoleh u = Cer x1 . Akibatnya 1 2 (D r y- ) = Cer x, atau 1 2 . r x y¢-r y = Ce

Selesaikan ini dengan faktor integrasi 2 2

. . r dx r x f i = eÚ- = e- , diperoleh 2 2 1 2 r x r x r x e- y = C e

Ú

- ◊e dx+C atau 2 (1 2) 2 r x r r x e- y = C e

Ú

- dx+C .

(4)

¾ Kasus 1: r1πr r r2, ,1 2Œ\ (kedua akarnya bilangan real yang berbeda)

Untuk kasus ini diperoleh

2 1 2 1 2 1 2 ( ) ( ) 2 2, r x r r x C r r x r r e- y =C e

Ú

- dx+C = - e - +C

yang bentuk eksplisitnya adalah 1 2 1 2

1 2 2 1 2 . r x r x r x r x C r r y = - e +C e =C e +C e

Jadi solusi y″+ay′+by=0, r1πr r r2, ,1 2Œ\ adalah 1 2

1 2 .

r x r x

y = C e +C e ¾ Kasus 2: r1= =r2 r r, Œ\ (kedua akarnya bilangan real yang sama)

Untuk kasus ini diperoleh e-r xy =C dx

Ú

+C2 =Cx C+ 2= C x C1 + 2,

yang bentuk eksplisitnya adalah y = (C x C e1 + 2) r x.

Jadi solusi y″+ay′+by=0, r1= =r2 r r, Œ\ adalah y = (C x C e1 + 2) r x. ¾ Kasus 3: r1= +p qi dan r2= -p qi p q, , Œ\,i2= -1 (kedua akarnya

bi-langan kompleks) Untukkasus iniandaikansifat integral danpangkat

eksponenreal berlakuuntukeksponen kompleks. Karena r1 ≠ r2, maka

solusinya adalah

1 2 ( ) ( )

1 2 1 2 ( 1 2 )

r x r x p qi x p qi x px qxi qxi

y = c e +c e = c e + +c e - = e c e +c e

-dengan c1 dan c2 konstanta kompleks. Gunakan rumus Euler

cos sin

qxi

e = qx+i qx dan e-qxi= cosqx-isinqx, maka solusinya menjadi

1 2

1 2 1 2

1 2 1 2 1 2

(cos sin ) (cos sin )

( ) cos ( )sin ( cos sin )

( ) ( ) r x r x px px px y c e c e e c qx i qx c qx i qx e c c qx c c qx e C qx C qx = + = + + + = + + - = +

dengan C1 =c1 +c2danC2 =(c1 −c2)i.Nyatakan c1 dan c2 dalam C1 dan

C2, diperoleh c1 = 12(C1 − C2i) dan c2 = 12(C1 + C2i). Karena c1 dan c2

bilangan kompleks sekawan, maka C1 dan C2 adalah bilangan real.

Jadi solusi y″+ay′+by=0, r1= +p qi dan , ,r2 = -p qi p qŒ\,i2= -1

(5)

Contoh Tentukan solusi khusus (masalah nilai awal) dari PDB homogen tingkat dua 4y¢¢-4y¢+ =y 0, (0)y = -2, (0) 2y¢ =

¾ Persamaan karakteristiknya adalah 4r2−4r+1=0, atau 4(r− 12)2=0, se-hingga akar karakteristiknya adalah r = 1

2 . Jadi solusi umum persamaan diferensialnya adalah y=(C x C e1 + 2) x/2.

¾ Sekarang tentukan solusi khususnya. Dari y(0)= -2 diperoleh C2 = -2, sehingga y=(C x1 -2)ex/2. Karena y¢=(C x1 - ◊2) 12ex/2+C e1 x/2, maka dari

(0) 2

y¢ = diperoleh 2= - ◊ +2 12 C1, sehingga C1=3. Jadi solusi khusus persamaan diferensialnya adalah

/2

(3 2) x . y= x- e

Contoh Tentukan solusi khusus (masalah nilai awal) dari PDB homogen tingkat dua 9y¢¢-6y¢+5y =0, (0) 6,y = y¢(0) 0= .

¾ Persamaan karakteristiknya adalah 9r2−6r+5=0. Gunakan rumus abc, diperoleh 12 6 36 180 6 12 13 23

18 18

i

r = ± - = ± = ± i, sehingga akar karakteristik-nya adalah r1= +13 23i dan r2 = -13 23i. Jadi solusi umum persamaan dife-rensialnya adalah /3 1cos23 2sin23 ( ) x y = e C x C+ x .

¾ Sekarang tentukan solusi khususnya. Dari y(0) 6= diperoleh C1=6, se-hingga y = ex/3(6cos32x C+ 2sin32x) Karena

/3 /3

2 2

2 2 2 1 2 2

3 3 3 3 3 3

sin cos 6cos sin

( 4 ) ( )

x x

y¢ = e - x+ C x + e x C+ x

makadariy¢(0) 0= diperoleh0=32C2+ ◊ =13 6 23C2+2,sehingga C2= ◊ =32 2 3.

Jadi solusi khusus persamaan diferensialnya adalah

/3 2 2 /3 2 2

3 3 3 3

6cos 3sin 2cos sin

( ) 3 ( )

x x

(6)

Solusi PDB tak homogen tingkat dua dengan koefisien konstan

¾ Akan ditentukan bentuk umum solusi PDB tak homogen

( )

y¢¢+ay¢+by = f x , a,b konstanta real dan f kontinu pada selang I. Solusi umum PDB homogen y¢¢+ay¢+by = 0 adalah

1 1( ) 2 2( )

h

y =C u x +C u x ,

dengan u1danu2berbentuk fungsieksponen, sukubanyaklinear,sinus,

dan kosinus beserta kombinasinya.

¾ Jika y dan yk adalah solusi dari y¢¢+ay¢+by = f x( ), maka diperoleh

( )

y¢¢+ay¢+by = f x dan yk¢¢+ayk¢ +byk = f x( ),

yang selisihnya memenuhi (y y- k)¢¢+a y y( - k)¢+b y y( - k) = 0. Akibat-nya y y- k adalah solusi dari y¢¢+ay¢+by = 0, sehingga y y- =k yh.Jadi solusi umum PDB y¢¢+ay¢+by = f x( ) adalah

,

h k

y = +y y

h

y ≡ solusi homogen dan yk ≡ solusi khusus yang akan dicari.

Metode koefisien tak tentu (MKT) untuk mencari solusi khusus yk

¾ Gagasan metode koefisien tak tentu adalah solusi khusus yk dari PDB

( )

y¢¢+ay¢+by = f x berbentuksama seperti f x( ) dengan koefisienyang tak tentudanakan dicari.Metode ini hanya dapat digunakan untuk ka-sus f x( ) memuat bentukserupadengan solusihomogennya, tetapi f x( )

bukan salah satu dari solusi homogennya.

¾ Metode mencari solusi khusus Pilihlah yk disertai beberapa koefisi-en, yang dicari dengan menggantikan yk,yk¢ ¢¢,yk ke PDB dan samakan koefisiennya.Pilihanykyangsesuaidiperlihatkantabel berikut.Jika yk

muncul di persamaan homogennya, kalikanyk dengan x atau x2. Bentuk f(x) Bentuk yk yang dicoba

( ) px f x = e yk=Kepx, K dicari 2 ( ) f x = x yk=Kx2+ +Lx M, K,L,M dicari ( ) cos , ( ) sin

(7)

Contoh Tentukan solusi umum PDB tingkat dua y¢¢ ¢- - =y 2y 2e3x.

¾ Persamaankarakteristiknyaadalahr2−r−2=0, atau (r+1)(r−2)=0, se-hingga akar karakteristiknya adalah r1 =−1 dan r2 =2. Jadi solusi

homo-gen persamaan diferensialnya adalah yh =C e1 -x+C e2 2x.

¾ Cobalah solusi khusus yk=Ke3x, K dicari. Turunan pertama dan kedua dari yk adalah yk¢=3Ke3x dan y¢¢k=9Ke3x. Gantikan yk ke persamaan yang diberikan dan tentukan koefisien K, diperoleh

3 2 2 x k k k y¢¢ ¢- -y y = e 3 3 3 3 9Ke x-3Ke x-2Ke x=2e x 3 3 4Ke x=2e x 4K= 2 1 2 K=

Jadi solusi khusus persamaan diferensialnya adalah yk=12e3x, sehingga solusi umumnya adalah y y= + =h yk C e1 -x+C e2 2x+ 12e3x.

Contoh Tentukan solusi umum PDB tingkat dua y¢¢ ¢- - =y 2y 2ex+4 .x

¾ Seperti soal di atas, solusi homogen persamaan diferensialnya adalah

2

1 2 .

x x

h

y = C e- +C e

¾ Cobalahsolusikhusus yk=Kex+Lx M+ , K,L,M dicari. Turunan pertama dankeduadari yk adalah yk¢=Ke3x+L dan yk¢¢=Kex.Gantikan yk ke persa-maan yang diberikan dan tentukan koefisien K, L, dan M, diperoleh

2 2 x 4 k k k y¢¢ ¢- -y y = e + x 2 2 2 2 4 x x x x Ke -Ke - -L Ke - Lx- M= e + x 2Kex 2Lx (L 2M) 2ex 4x - - - + = + -2K = 22 - = L 4 L+2M = 0 K= - 1 L= - 2 M = 1

Jadi solusi khusus persamaan diferensialnya adalah yk= - - +ex 2x 1, se-hingga solusi umumnya adalah y y= + =h yk C e1 -x+C e2 2x- - + ex 2x 1.

(8)

Contoh Tentukan solusi umum PDB tingkat dua y¢¢ ¢- - =y 2y 4 .x2

¾ Seperti soal di atas, solusi homogen persamaan diferensialnya adalah

2

1 2 .

x x

h

y = C e- +C e

¾ Cobalahsolusikhusus yk=Kx2+Lx M+ , K,L,M dicari. Turunan pertama

dan kedua dari yk adalah yk¢=2Kx L+ dan yk¢¢=2 .K Gantikan yk ke persa-maan yang diberikan dan tentukan koefisien K, L, dan M, diperoleh

2 2 4 k k k y¢¢ ¢- -y y = x 2 2 2K-2Kx L- -2Kx -2Lx-2M=4x 2 2 2Kx ( 2K 2 )L x (2K 2M L) 4x - + - - + - - = -2K= 24 - K-2L= 20 K-2M L- = 0 K= - 2 L= - = K 2 M = 12(2K L- = - ) 3

Jadi solusi khusus persamaan diferensialnya adalah yk= -2x2+ -2x 3, se-hingga solusi umumnya adalah y y= + =h yk C e1 -x+C e2 2x-2x2+ - 2x 3. Contoh Tentukan solusi umum PDB tingkat dua y¢¢ ¢- - =y 2y 10sin .x

¾ Seperti soal di atas, solusi homogen persamaan diferensialnya adalah

2

1 2 .

x x

h

y = C e- +C e

¾ Cobalah solusi khusus yk=Kcosx L+ sin ,x K,L dicari. Turunan pertama

dan kedua dari yk adalah yk¢= -Ksinx L+ cosx dan y¢¢k= -Kcosx L- sin .x

Gantikan yk ke persamaan yang diberikan dan tentukan koefisien K dan

L, diperoleh

cos sin sin cos 2 cos 2 sin 10sin

K x L x K x L x K x L x x

- - + - - - =

( 3- -K L)cosx+ -(K 3 )sinL x =10sinx

3K L 0

- - = dan K- = 3L 10

Gantikan L= - ke persamaan kedua, diperoleh3K 10K=10, sehingga

K=1 dan L=−3.

Jadi solusi khusus persamaan diferensialnya adalah yk=cosx-3sin ,x se-hingga solusi umumnya adalah y y= + =h yk C e1 -x+C e2 2x+cosx-3sin .x

(9)

Contoh Tentukan solusi umum PDB tingkat dua y¢¢-2y¢+ =y 2 .ex

¾ Persamaankarakteristiknyaadalahr2−2r+1=0,atau(r−1)2=0, sehing-ga akar karakteristiknya adalah r=1. Jadi solusi homogen persamaan di-ferensialnya adalah yh = (C x C e1 + 2) .x

¾ Karenaexdan xexsudah muncul padayh (menghasilkan ruas kanan nol),

maka cobalah solusi khususyk=Kx e2 x, K dicari. Turunan pertama dan kedua dari yk adalah yk¢=Kx e2 x+2Kxex dan yk¢¢=Kx e2 x+4Kxex+2Kex. Gantikan yk kepersamaan yk¢¢-2yk¢+ =yk 2ex dan tentukan K, diperoleh

2 2 2

4 2 2 4 2

x x x x x x x

Kx e + Kxe + Ke - Kx e - Kxe +Kx e = e

2Kex= 2ex ⇒ K = 1

Jadi solusi khusus persamaan diferensialnya adalah yk=x e2 x, sehingga solusi umumnya adalah y y= + =h yk (C x C e1 + 2) x+x e2 x.

Contoh Tentukan solusi umum PDB tingkat dua y¢¢+4y¢=4 .x2

¾ Persamaan karakteristiknya adalah r2+4r =0,atau r(r+4)=0, sehingga akar karakteristiknya adalah r1 =0 dan r2 =−4. Jadi solusi homogen

per-samaan diferensialnya adalah yh = +C1 C e2 -4x.

¾ Solusi khusus berbentuk fungsi kuadrat tak dapat digunakan karena bila digantikanruas kirinyalinear dan ruas kanannya kuadrat. Cobalah solusi khusus yk=x Kx( 2+Lx M+ ), K,L,M dicari. Turunan pertama dan kedua

dari yk adalah yk¢=3Kx2+2Lx M+ dan yk¢¢=6Kx+2 .L Gantikan yk ke per-samaan yk¢¢+4yk¢=4x2dan tentukan K, L, dan M, diperoleh

2 2 6Kx+2L+12Kx +8Lx+4M = 4x 2 2 12Kx +(6K+8 )L x+(2L+4M) = 4x 1 3 12K= fi =4 K 6K+8L= fi = -0 L 14 2L+4M = fi =0 M 18

Jadi solusi khusus persamaan diferensialnya adalah yk=13x3-14x2+18x, sehingga solusi umumnya adalah y y= + = +h yk C1 C e2 -4x+13x3-41x2+81x.

(10)

Metode variasi parameter (MVP) untuk mencari solusi khusus yk

¾ Solusi homogen PDB y¢¢+ay¢+by = f x( ) adalah yh=C u x1 1( )+C u x2 2( ),

C1,C2 parameter dan u1,u2 berbentuk , , cos , sin .

px px px px

e xe e qx e qx

¾ Gagasan metode variasi parameter adalah asumsi bahwa solusi khusus k

y dari PDBy¢¢+ay¢+by = f x( ) berbentuk sama sepertiyh tetapi para-meter C1 dan C2 bervariasi dengan diganti fungsi v1(x) dan v2(x), yaitu

1( ) ( )1 2( ) ( )2

k

y =v x u x +v x u x , v1danv2 dicari.

¾ Tulis tanpa peubahnya,yk=v u1 1+v u2 2.Turunan pertama dari yk adalah

1 1 1 1 2 2 2 2 ( 1 1 2 2) ( 1 1 2 2).

k

y¢=v u¢+u v¢+v u¢+u v¢ = v u¢+v u¢ + u v¢+u v¢

Untuk mencari v1 dan v2 harus ditetapkan dua persamaan yang terkait dengan duasyarat. Karena salahsatu syarat adalahyk memenuhi PDB, maka syarat kedua ditetapkan agaryk hanya memuat v1danv2 saja, se-hingga diperoleh

1 1 2 2 0

u v¢+u v¢ = dan yk¢=v u1 1¢+v u2 2¢

Dari sini,yk¢¢= v u1 1¢¢ ¢ ¢+u v1 1 +v u2 2¢¢+u v2 2¢ ¢ . Gantikan yk,yk¢, dan yk¢¢ ke PDB ( )

y¢¢+ay¢+by = f x dan sederhanakan, maka diperoleh

1 1 2 2 ( )

u v¢ ¢ ¢ ¢+u v =f x

¾ Selesaikan sistem persamaan 1 1 2 2

1 1 2 2 0 ( ) u v u v u v u v f x + = ¢ ¢ Ï Ì ¢ ¢ ¢ ¢+ = Ó , solusinya adalah 2 1 ( ) ( ) u x f x W v¢ = - dan 2 u x f x1( ) ( ) W v¢ = , 1 2 1 2 2 1 1 2 ( ) ( )( ) u u W x u u u u x u u = = ¢- ¢ ¢ ¢ .

Darisinidiperoleh 2

1 1 ( ) ( ) ( ) u x f x W v =v x =

Ú

- dx dan 1 2 2 ( ) ( ) ( ) u x f x . W v =v x =

Ú

dx

Catatan W ≠ 0 ∀u1,u2 berbentuk epx,xepx,epxcosqx, atauepxsinqx.

¾ Kesimpulan Solusi khusus PDB y¢¢+ay¢+by = f x( ) adalah

1( ) ( )1 2( ) ( )2 k y =v x u x +v x u x dengan 2 1 1 ( ) ( ) ( ) u x f x W v =v x =

Ú

- dx dan 2 2( ) u x f x1( ) ( ) W v =v x =

Ú

dx, 1 2 2 1 ( )( ) W= u u¢-u u¢ x ≡ determinan Wronski.

(11)

Contoh Tentukan solusi umum PDB y¢¢-2y¢+ =y 2ex dengan MVP. ¾ Persamaankarakteristiknyaadalahr2−2r+1=0,atau(r−1)2=0,

sehing-ga akar karakteristiknya adalah r=1. Jadi solusi homogen persamaan di-ferensialnya adalah yh = (C x C e1 + 2) x=C xe1 x+C e2 x.

¾ Solusi khususnya adalah yk=v u1 1+v u2 2 dengan u1=xex dan u2=ex. Tu-runan pertama dari u1 dan u2 adalah u1¢=xex+ex dan u2¢ =ex, sehingga

2

1 2 2 1

( )( ) x x x( x x) x.

W= u u¢-u u¢ x =xe e◊ -e xe +e = -e

Menurut metode variasi parameter,

2 2 1 ( ) ( ) 2 2 x x x u x f x e e W e v - dx - ◊ dx x -=

Ú

=

Ú

= 1 2 2 2 ( ) ( ) 2 , x x x u x f x xe e W e v dxdx x -=

Ú

=

Ú

=

-sehingga yk=v u1 1+v u2 2 = ◊2x xex- ◊ =x e2 x x e2 x. Jadi solusi umum persa-maan diferensialnya adalah y y= + =h yk (C x C e1 + 2) x+x e2 x.

Contoh Tentukan solusi umum PDB y¢¢+ =y cscxdengan MVP.

¾ Persamaankarakteristiknyaadalahr2+1=0,atau(r+i)(ri)=0, i2 = −1, sehinggaakar karakteristiknya adalah r1 =−i dan r2 =i. Jadi solusi

homo-gen persamaan diferensialnya adalah yh=C1cosx C+ 2sinx.

¾ Solusi khususnya adalah yk=v u1 1+v u2 2 dengan u1=cosx dan u2=sin .x

Turunan pertama dari u1 dan u2 adalah u1¢= -sinx dan u2¢ =cos ,x

sehing-ga W=(u u1 2¢-u u2 1¢)( ) cosx = x◊cosx-sinx◊ -( sin ) cosx = 2x+sin2x=1. Menurut metode variasi parameter,

2 1 ( ) ( ) sin csc 1 u x f x x x W v =

Ú

- dx=

Ú

- ◊ dx= -

Ú

dx = -x 1 2

( ) ( ) cos csc cos sin

1 sin sin ln|sin |

u x f x x x x d x

W x x

v =

Ú

dx=

Ú

dx=

Ú

dx=

Ú

= x ,

sehinggayk=v u1 1+v u2 2= -xcosx+(sin ) ln|sin |.x x Jadi solusi umum per-samaan diferensialnya adalah

1cos 2sin cos (sin ) ln | sin |.

h k

(12)

Gerak harmonis sederhana partikel Suatu partikel bergerak sepanjang garis lurus dan beroskilasi sekitar x=0. Posisi partikel saat t adalah x(t) dan percepatan a(t) memenuhi a(t)=−kx(t), k>0, yang meberikan PDB

x″+kx=0, k>0. Jika persamaan diferensialnya diselesaikan, maka solu-si x=x(t) memberikan informasi kedudukan partikel pada setiap saat t. ¾ Karena a(t)=x″(t), maka diperoleh PDB x″(t)=−kx(t), k>0, yang tanpa

peubahnya dapat ditulis

x″+kx=0, k>0.

Selesaikanpersamaandiferensial homogendengan koefisienkonstanini. ¾ Persamaankarakteristikr2+k=0dengan k>0memberikan akar

karakte-ristik r1= k i dan r2= - k i, sehingga solusi umum PDB adalah

1 2

( ) cos sin

x x t= =C k t C+ k t.

¾ Misalkan k = ω2, maka solusi ini dapat ditulis

1 2

( ) cos sin sin( ), 0;

x x t= =C wt C+ wt A= w dt+ A> dengan 2 2 1 2 A= C +C , sin C1, A d = dan cos C2. A d =

¾ Solusi x x t= ( )=Asin(w dt+ adalah fungsi periodik dengan periode) 2wp , amplitudonya A, dan frekurensinya 2wp . Perhatikan kurva x = x(t) yang bentuknya sinusoidal pada gambar di bawah.

x 2π/ω A x = x(t) 0 t −A

(13)

Pegas spiral Suatu pegasspiralyang panjangnya p0 digantung vertikal. Benda yang massanya m digantungkan pada ujung bawah pegas sampai keadaan setimbang dan panjang pegas bertambah p1. Kemudian benda ditarik ke bawah sejauh x0 dan dilepaskan.

keadaan awal

m

keadaan setimbang m dengan massa m m keadaan setelah keadaan setelah benda dilepaskan benda ditarik ke bawah

Akan ditentukan persamaan diferensial beserta solusinya sebagai model matematika masalah ini bilamana (a) gerakannya tidak mengalami

ham-batan udara dan (b) gerakannya mengalami hambatan udara sebanding dengan kecepatan benda.

¾ Pilihlahsuatusistem koordinatdengan arah positif ke bawah. Gaya yang bekerjapada benda setelahdi tarikke bawah dan dilepaskan adalah gaya gravitasi dan gaya pegas. Gaya gravitasinya adalah

F1 = mg; m ≡ massa benda dan g ≡ percepatan gravitasi.

Gaya pegasnya adalah

F2 = −k(p1+x), k > 0; p1+x ≡ regangan pegas dan k ≡ konstanta pegas.

Gaya pegas diperoleh dari hukum Hooke (gaya pegas sebanding dengan

regangan pegas) dan arahnya berlawanan dengan arah regangan pegas.

(a) Kasus hambatan udara diabaikan

¾ Gaya total pada sistem ini adalah

1 2 ( 1 ) ( 1) . F= + =F F mg k p- + =x mg kp- -kx p1 p0 0 0 x0 x

(14)

¾ Karenadalamkeadaansetimbang setelah pegas digantung gaya gravitasi sama dengan gaya pegas untuk regangan p1, maka mgkp1 =0, sehingga

gaya totalnya adalah F=−kx,k>0. Karena F=ma=mx″ (hukum kedua Newton), maka diperoleh mx″=−kx, atau x t¢¢( )= = -x¢¢ mk x k, >0,m>0. ¾ Selesaikan PDB ini, tulislah w2= mk , maka x¢¢+w2x=0, yang solusinya

adalah x x t= ( )=C1coswt C+ 2sinwt=Asin(w dt+ ), A>0.

¾ Kesimpulan Gerakan pegasuntukhambatan udaradiabaikan adalah ge-rak harmonis sederhana.

(b) Kasus hambatan udara sebanding dengan kecepatan benda

¾ Gaya total pada sistem ini adalah F=−kxcv=−kxcx′. Karena F=ma

=mx″ (hukum kedua Newton), maka diperoleh

mx¢¢= - -cx¢ kx atau x¢¢+mc x¢+ mk x=0,k>0.

¾ Selesaikan PDB ini, persamaan karakteristiknya adalah r2+mcr+ = , mk 0 atau mr2+ + = , sehingga akar karakteristiknya cr k 0

2 4

2

c c km

m

r= - ± - .

♦Kasusc2-4km<0:Akar karakteristiknya bilangan kompleks

1 2cm r = - + dan wi r2= -2cm - , dengan wi 2 4 2 km c m w = - .

Solusi kasus ini adalah

( /2 ) ( /2 )

1 2

( ) c m t( cos sin ) c m tsin ( ), 0.

x t =e- C wt C+ wt =Ae - w dt+ A>

Gerakannyamiripharmonis sederhanadengane(-c m t/2 ) Æ0untuktÆ•,

frekuensitetapsebesar 2wp ,danamplitudo Ae(-c m t/2 ) Æ0 untuk tÆ•.

♦Kasusc2-4km>0:Akar karakteristiknya bilangan real

2 4 2 c c km m r=- + -dan 2 4 2 c c km m

r=- - - . Solusi kasus ini adalah 1 2

1 2

( ) r t r t.

x t =C e +C e Gerak- annya tak beroskilasi dan x(t)0 untuk t→∞ karena r1<0 dan r2<0.

♦Kasusc2-4km=0:Akar karakteristiknya bilangan real r = -2cm. Solusi

kasus ini adalah x t( ) (= C1+C t e2 ) (-c m t/2 ) . Gerakannya tak beroskilasi dan

(15)

R

S

L

E E(t)

C

Rangkaian listrik Rangkaian listrik pada gambar

terdiri dari daya gerak listrik E(t) volt, resistansi R

ohm, kapasitor C farad, dan induktansi L henry. Dari hukum Kirchoff ER+ + =EC EL E t( ) dengan

(1) gaya sepanjang resistor ER=RI (hukumOhm),

(2) gaya sepanjangkapasitor EC=QC , Q muatan lis-trik pada kapasitor C

(3)gaya sepanjanginduktor EL=L dIdt

diperoleh PDB tingkat dua yang solusinya adalah Q = Q(t) dan I = I(t). ¾ Karena I=dQdt , maka L dIdt d Q22

dt

E =L =L dan ER=RI =RdQdt . Dengan hu-kum Kirchoff ER+ + =EC EL E t( ) diperoleh persamaan diferensial

2 2 ( ) d Q dQ Q C dt dt L +R + =E t , atau LQ¢¢+RQ¢+ =CQ E t( ).

¾ Karena EC=QC, maka dEdtC =C1 dQdt = ◊ =C1 I CI . Akibatnya dEC = CI dt, se-hingga EC = C1

Ú

I dt. Dengan hukum Kirchoff ER+ + =EC EL E t( ) diper-oleh persamaan diferensial LdIdt +RI+C1

Ú

I dt E t= ( ), yang dapat ditulis dalam bentuk d I22 dIdt CI ( ) dt L +R + = ¢E t , atau LI¢¢+RI¢+ =QC E t¢( ). R=2ohm S L=0,1henry E E(t)volt E(t)=100sin60t C = 1/260 farad

Contoh Rangkaian listrik pada gambar di samping mempunyai daya gerak listrik se-besar E = 100sin 60t volt, resistor sebesar 2 ohm, induktor sebesar 0,1 henry, dan kapa-sitor sebesar 1/260 farad. Jika pada saat t=0 arus listrik dan muatannya nol, tentukan mu-atan listrik pada kapasitornya setiap saat t. ¾ Menurut di atas, PDB rangkaiannya LQ¢¢+RQ¢+ =QC E t( ). Gantikan

(16)

Untuk memperoleh Q = Q(t), selesaikan PDB

20 2600 1000sin 60 , (0) 0, (0) (0) 0.

Q¢¢+ Q¢+ Q= t Q = I =Q¢ =

¾ Persamaankarakteristiknyaadalahr2+20r+2600 0= dengan akar karak-teristik 12 20 400 10400

2 10 50 ,

r = - ± - = - ± i sehingga

1 10 50

r = - + i dan r2 = - -10 50i. Solusi homogen PDB adalah

10 1 2 ( cos50 sin 50 ) t h Q =e- C t C+ t

¾ Tentukan solusi khususnya dengan metode koefisien tak tentu. Misalkan cos 60 sin 60

k

Q = A t B+ t.

Turunan pertama dan kedua dari solusi khusus ini adalah 60( sin 60 cos 60 )

k

Q¢ = - A t B- t dan Qk¢¢= -3600( cos 60A t B+ sin 60 )t

Gantikan Q Q Qk, k¢ ¢¢, k ke Q¢¢+20Q¢+2600Q=1000sin 60t untuk mencari

A dan B, diperoleh A= -3061 dan B= -2561.Jadi Qk= -3061cos60t-6125sin60 .t

¾ Karena itu solusi Q sebagai fungsi dari t adalah

10

1 2 3061 2561

( ) t( cos50 sin 50 ) cos60 sin60 .

Q t =e- C t C+ t - t- t

Carilah konstanta C1 dan C2 dari syarat awal Q(0) 0, (0)= I =Q¢(0) 0= ,

di-peroleh C1= 3061 dan C2= 3661. Dengan demikian solusi PDB adalah

(

)

10 10 30 36 30 25 61 61 61 61 6 5 61 61

( ) cos50 sin 50 cos60 sin60

(5cos50 6 sin 50 ) (6cos60 5sin60 ).

t t Q t e t t t t e t t t t -= + - -= + - +

¾ Fungsi ini dapat ditulis dalam bentuk

10

6 61 5 61

61 61

( ) tcos(50 ) cos(60 ),

Q t = e- t- -f t-q

dengancosf = 5 6161 , sinf = 6 6161 , cosq = 6 6161 , dan sinq = 5 6161 , sehing- gaφ = 0,88 dan θ = 0,69.

¾ Kesimpulan Muatan listrik Q pada kapasitor pada setiap saat t adalah

10

( ) 0,77 tcos(50 0,88) 0,64cos(60 0,69).

(17)

-Soal uji konsep dengan benar – salah, berikan argumentasi atas jawaban Anda.

No. Pernyataan Jawab

1. Bentuk matematika y¢¢+ =y2 0 adalah suatu persamaan diferensial linear. B − S

2. Solusi umum dariy¢¢+ =y 0adalahy=Acos (t+ ; A, d) δ parameter. B − S

3. Jika u(x) dan v(x) solusi dari y¢¢+ay¢+ =b 0,maka c u x1 ( )+c v x2 ( ) juga solusinya. B − S

4. Jika u(x) dan v(x) solusi dari y¢¢+ay¢+ =b f x( ), maka c u x1 ( )+c v x2 ( ) juga solusinya. B − S

5. Untuk menentukan solusi khusus dari y¢¢ ¢+ -y 2y e= x,cobalahyk=Kex. B − S

6. Solusi umum dariy¢¢ ¢+ =y 4adalah y=C e1 -x+4x C+ 2. B − S

7. Solusi umum dariy¢¢-2y¢+ =y 4adalah y=C xe1 x+C e2 x+4. B − S

8. Untuk menentukan solusi khusus dari y¢¢+ =y sin ,x cobalahyk=Kcosx L+ sin .x B − S

9. Persamaany¢¢+ =y secx hanya dapat diselesaikan dengan metode variasi parameter. B − S

10. Determinan Wronski dariy¢¢+2y¢+2y=e-xsecx adalah e-x. B − S

Tentukan solusi umum persamaan diferensial homogen tingkat dua berikut. 11. y¢¢-5y¢+6y=0 12. y¢¢-8y¢+16y=0 13. y¢¢+9y=0

14. y¢¢-4y¢+13y=0 15. 4y¢¢-12y¢+5y=0 16. 4y¢¢-4y¢+ =y 0

Tentukan solusi khusus persamaan diferensial homogen tingkat dua berikut. 17. y¢¢- -y¢ 12y=0, (0)y =3,y¢(0)=5 18. y¢¢+6y¢+9y=0, (0)y =2, y¢(0)= -3

19. y¢¢-4y¢+29y=0, (0)y =0, y¢(0)=5 20. 9y¢¢+6y¢+5y=0, (0)y =6,y¢(0)=0

Tentukan solusi umum persamaan diferensial tak homogen tingkat dua berikut. 21. y¢¢+2y¢-3y=6 22. 2 x y¢¢+ y¢+ =y e 23. y¢¢- =y x 24. y¢¢+4y¢+5y= +x 2 25. 2 3 2 4 y¢¢- y¢+ y= x 26. y¢¢+ =y sinx 27. y¢¢- =y ex 28. y¢¢ ¢+ =y x 29. y¢¢- =y 4xex

Tentukan solusi khusus persamaan diferensial tak homogen tingkat dua berikut. 30. y¢¢-4y¢+3y=9x2+4, (0)y =6,y¢(0)=8 31. y¢¢-8y¢+15y=9xe2x, (0)y =5,y¢(0)=10

32. y¢¢+8y¢+16y=8e-2x, (0)y =2,y¢(0)=0 33. y¢¢+4y¢+13y=18e-2x, (0)y =0, y¢(0)=4

(18)

dasetiapsaatt.Jikapartikelbergerakdarix=0dengankecepatan awal 12 ft/sec ke kiri, tentukan posisi partikel pada setiap saat t dan waktu agar partikel berhenti kemudian bergerak lagi.

37. Sebuah pegas vertikal dengan konstanta pegas 20 pon/kaki dibebani benda seberat 10 pon dan

mencapai keadaan setimbang. Kemudian benda ditarik 1 kaki ke bawah dan dilepaskan. Tentu-kan persamaan gerak dan periodenya bilamana hambatan udara diabaiTentu-kan. TentuTentu-kan juga nilai mutlak dari kecepatan gerak benda pada saat melalui posisi setimbangnya.

38. Sebuah pegas vertikal dengan konstanta pegas 20 pon/kaki dibebani benda seberat 10 pon dan

mencapai keadaan setimbang. Kemudian benda ditarik 1 kaki ke bawah dan dilepaskan. Jika ga-ya hambatan pada benda dalam satuan pon adalah sepersepuluh kecepatannga-ya, tentukan persa-maan geraknya. Tentukan juga lamanya waktu agar oskilasi berkurang sepersepuluh amplitudo asalnya.

39. Sebuah pegas vertikal yang dibebani benda seberat 5-lb meregang sejauh 6 in untuk mencapai

keadaan setimbang. Kemudian benda di tarik 3 in di bawah titik setimbangnya dan bergerak ke atas denga kecepatan 6 ft/sec. Tentukan posisi benda pada setiap saat t.

40. Sebuah pegas vertikal yang dibebani benda seberat 4-lb meregang sejauh 0,64 kaki. Kemudian

benda di dorong ke atas 1/3 kaki dari titik setimbangnya dan bergerak ke bawah dengan kecepat-an 5 ft/sec. Pada gerakkecepat-an ini benda mengalami gaya hambatkecepat-an sebesar |v|/4 setiap saat. Tentukkecepat-an posisi benda pada setiap saat t.

41. Sebuah rangkaian listrik seri mempunyai daya gerak listrik tetap sebesar 40 volt, resistor sebesar

10 ohm, dan induktor sebesar 0,2 henry. Jika arus pada saat t = 0 adalah 0, tentukan besarnya arus pada setiap saat t > 0.

42. Sebuah rangkaian listrik seri mempunyai daya gerak listrik tetap sebesar 100 volt, resistor

sebe-sar 10 ohm, dan kapasitor sebesebe-sar 2 10◊ -4farad. Jika sakelar ditutup saat t = 0 dan muatan pada kapasitor saat itu 0, tentukan muatan dan arus pada setiap saat t > 0.

43. Sebuah rangkaian listrik seri mempunyai daya gerak listrik E(t)=100sin200t volt, resistor sebe-sar40ohm, induktor sebesar 0,05 henry, dan kapasitor sebesar 4 10◊ -4farad. Jika arus awal 0 dan muatan awal pada kapasitor 0,01 coulomb, tentukan arus pada setiap saat t > 0.

Kunci Jawaban 1. S 2. B 3. B 4. S 5. S 6. B 7. B 8. S 9. B 10. S 11. 1 2 2 3 x x y C e= +C e 12. ( 1 2) 4 x y= C x C e+ 13.y C= 1cos3x C+ 2sin3x 14. 2 1 2 ( cos3 sin3 ) x y e= C x C+ x 15. 1 / 2 2 5 / 2 x x y C e= +C e 16. ( 1 2) / 2 x y= C x C e+

17.y=2e4x+e-3x 18.y=(3x+2)e-3x 19. y e= 2xsin 5x 20.y=3e-x/ 2(2 cos32x+sin32x) 21. 1 2 3 2

x x y C e= +C e- - 22. ( 1 2) 14 x x y= C x C e+ - + e 23. 1 2 x x y C e= +C e- - 24.x 2 ( cos1 2sin ) 15 256 x y e= - C x C+ x + x+

25.y C e= 1 x+C e2 2x+2x2+ + 26.6x 7 y C= 1cosx C+ 2sinx-12xcosx 27.y C e= 1 x+C e2 -x+12xex

28. 1 2 12 2 x y C e= - + +C x - 29.x 1 2 ( 2 ) x x x y C e= +C e- + x +x e 30.y= -6ex+2e3x+3x2+ + 8x 10 31.y=3e3x-2e5x+(3x+4)e2x 32.y=4xe-4x+2e-2x 33.y e= -2x

(

-2cos 3x+34sin 3x

)

+2e-2x

34.y=15

(

e-2x(2 cos 3x+sin 3x)+3cos 3x+sin 3x

)

35.y= +(x 5)ex+3x e2 x+2xex-4e2x 36.x= -3e-3tsin 4 ,t

t=0, 23+14np,n=0,1, 2,3," 37.x= -cos8 ,t 14p sec, 8 ft/sec 38.x=e-0,16t(cos8t+0, 02sin 8 )t , 14,4 sec

39.x=14(cos8t-3sin 8 )t 40.x=13e-t( cos7- t+2sin7 )t 41.i=4(1-e-50t) 42.Q=501 (1-e-500t),i=10e-500t

(19)

Gambar

Ilustrasi   (1) 2xyy ¢ = - y 2 x 2 , (2) ( y ¢ ) 2 - 2 y ¢ + = y 0 , (3) y ¢¢ - 2 y ¢ - = 3 y sin x adalah PDB sedangkan (1) u xx + u yy = 0 , (2) u xx + =uy u  adalah PDP.

Referensi

Dokumen terkait

Gambaran dinamis yang sama digunakan untuk kesetimbangan kimia, dimana ikatan-ikatan akan terputus atau terbentuk seiring dengan maju mundurnya atom-atom di

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pendapatan asli daerah dan dana alokasi umum terhadap belanja modal dengan pertumbuhan ekonomi sebagai variabel

1) maksim kebijaksanaan (tact), bahwa setiap peserta pertuturan harus meminimalkan kerugian orang lain atau memaksimalkan keuntungan bagi orang lain. Semakin panjang

Pasca pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia yang kemudian pertengahan Maret 2020 untuk menekan angka penderita Covid 19, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah menghasilkan

Globalisasi sebenarnya tidak semata-mata berorientasi pada satu pihak- katakanlah sains Barat – namun lebih ideal bersifat dua belah pihak yakni disampi ada

Manusia merupakan makhluk sempurnya yang dibekali akal untuk dapat. berfikir, pendidikan merupakan perwujudan dari cita-cita hidup

Nilai tambah yang telah diperoleh praktikan selama melaksanakan PPL di SMK Negeri 3 Semarang adalah pengalaman yang sangat berharga dalam mengajar, menghadapi murid