• Tidak ada hasil yang ditemukan

Project : Version : Date : 15/05/2013 Author : F4CG Company : F4CG Comments:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Project : Version : Date : 15/05/2013 Author : F4CG Company : F4CG Comments:"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Program Keseluruhan

********************************************************************* This program was produced by the

CodeWizardAVR V1.25.8 Standard Automatic Program Generator

© Copyright 1998-2007 Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l. http://www.hpinfotech.com Project : Version : Date : 15/05/2013 Author : F4CG Company : F4CG Comments:

Chip type : ATmega8535 Program type : Application Clock frequency : 11,059200 MHz Memory model : Small

External SRAM size : 0 Data Stack size : 128

********************************************************************* #include <mega8535.h>

int frekuensi=0;

float visco, x, x0, x1, x2, x3, fx0, fx1, fx2, fx3, vis1, vis2, vis3, vis4; int putaran1, putaran2;

char data[16];

// Alphanumeric LCD Module functions #asm

.equ __lcd_port=0x15 ;PORTC #endasm

#include <lcd.h> #include <stdio.h> #include <delay.h>

// External Interrupt 0 service routine

interrupt [EXT_INT0] void ext_int0_isr(void) {

// Place your code here frekuensi++;

}

// Timer 1 overflow interrupt service routine interrupt [TIM1_OVF] void timer1_ovf_isr(void) {

// Reinitialize Timer 1 value TCNT1H=0xD5D0 >> 8; TCNT1L=0xD5D0 & 0xff;

(2)

49

putaran1=frekuensi; frekuensi=0;

}

// Declare your global variables here void main(void)

{

// Declare your local variables here // Input/Output Ports initialization // Port A initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTA=0x00;

DDRA=0x00;

// Port B initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=P PORTB=0x01;

DDRB=0x00;

// Port C initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTC=0x00;

DDRC=0x00;

// Port D initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTD=0x00;

DDRD=0x00;

// Timer/Counter 0 initialization // Clock source: System Clock // Clock value: Timer 0 Stopped // Mode: Normal top=FFh // OC0 output: Disconnected TCCR0=0x00;

TCNT0=0x00; OCR0=0x00;

// Timer/Counter 1 initialization // Clock source: System Clock // Clock value: Timer 1 Stopped // Mode: Normal top=FFFFh

(3)

// OC1A output: Discon. // OC1B output: Discon. // Noise Canceler: Off

// Input Capture on Falling Edge // Timer 1 Overflow Interrupt: On // Input Capture Interrupt: Off // Compare A Match Interrupt: Off // Compare B Match Interrupt: Off TCCR1A=0x00; TCCR1B=0x05; TCNT1H=0xD5; TCNT1L=0xD0; ICR1H=0x00; ICR1L=0x00; OCR1AH=0x00; OCR1AL=0x00; OCR1BH=0x00; OCR1BL=0x00; // Timer/Counter 2 initialization // Clock source: System Clock // Clock value: Timer 2 Stopped // Mode: Normal top=FFh // OC2 output: Disconnected ASSR=0x00;

TCCR2=0x00; TCNT2=0x00; OCR2=0x00;

// External Interrupt(s) initialization // INT0: On

// INT0 Mode: Falling Edge // INT1: Off // INT2: Off GICR|=0x40; MCUCR=0x02; MCUCSR=0x00; GIFR=0x40;

// Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initialization TIMSK=0x04;

// Analog Comparator initialization // Analog Comparator: Off

// Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1: Off ACSR=0x80;

SFIOR=0x00;

(4)

51

lcd_init(16);

// Global enable interrupts #asm("sei") lcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf("My Project"); lcd_gotoxy(0,1); lcd_putsf("Viscositas"); delay_ms(3000); lcd_clear(); putaran2=0; x0=22; x1=21; x2=17; x3=8; fx0=0.8340; fx1=3.2289; fx2=15.2179; fx3=42.3878; while (1) {

// Place your code here

sprintf(data,"put=%d",putaran1); lcd_gotoxy(0,0); lcd_puts(data); if(putaran2<=putaran1) {putaran2=putaran1;} sprintf(data,"max=%d",putaran2); lcd_gotoxy(9,0); lcd_puts(data); x=putaran2; vis1 = ((x - x1) / (x0 - x1)) * ((x - x2) / (x0 - x2)) * ((x - x3) / (x0 - x3)) * fx0; vis2 = ((x - x0) / (x1 - x0)) * ((x - x2) / (x1 - x2)) * ((x - x3) / (x1 - x3)) * fx1; vis3 = ((x - x0) / (x2 - x0)) * ((x - x1) / (x2 - x1)) * ((x - x3) / (x2 - x3)) * fx2; vis4 = ((x - x0) / (x3 - x0)) * ((x - x1) / (x3 - x1)) * ((x - x2) / (x3 - x2)) * fx3; visco = vis1 + vis2 + vis3 + vis4;

if (putaran2==0){visco=0;}

sprintf(data,"Visco=%0.04f",visco); lcd_gotoxy(0,1);

lcd_puts(data);

if (putaran2>=23) {lcd_gotoxy(0,1); lcd_putsf("Visco = ERROR ");}

if (putaran2<=7 && putaran2>=1) {lcd_gotoxy(0,1); lcd_putsf("Visco = ERROR ");}

delay_ms(300); lcd_clear(); };

(5)

DATA PENGUJIAN VISKOSITAS FLUIDA DI LABORATORIUM FISIKA PTKI (PENDIDIKAN TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI)

MEDAN

Pengujian tanggal 2 April 2013 sebagai nilai teori pada alat yaitu a. Menggunakan viskosimeter Fenske No 100 dengan:

 K1 = 0,0177

 K2 = 0,0132

 Suhu = 300C (suhu ruangan)

Sampel Pengujian t1(s) t2(s) KV1(Cst) KV2(Cst) (Cst) ŋ (cP) ŋ (cP) Air 1 50,00 60,70 0,8850 0,8144 0,8497 0,8378 0,8340 2 47,49 63,81 8,8405 0,8422 0,8413 0,8295 3 48,17 63,73 0,8520 0,8412 0,8466 0,8347 Solar 1 225,3 307,1 3,9878 4,0532 4,0207 3,2220 3,2289 2 225,8 308,9 3,9966 4,0774 4,0370 3,2336 3 227,3 306,0 4,0232 4,0392 4,0312 3,2289

Catt : massa jenis (ρ) air = 0,986 gr/ml dan massa jenis (ρ) solar = o,801 gr/ml

Perhitungan data untuk sampel air sehingga ditemukan ŋ (cP) = 0,8378 cP adalah sebagai berikut : Dik : t1 = 50,00 s t2 = 60,70 s Dit : ŋ =... ? Penyelesaian KV1 = K1. t1 = 0,0177 . 50,00 = 0,8850 Cst

(6)

KV2 = K2. T2 = 0,0132 . 60,70 = 0,8144 Cst

=

= , ,

Cst

= 0,8497 Cst

ŋ

=

. ρ

= 0,8497 Cst . 0,986 gr/ml = 0,8378 cP

Dengan melakukan perhitungan dan langkah-langkah yang sama untuk setiap pengujian maka dapat ditentukan nilai viskositas akhirnya adalah sebagai nilai

viskositas rata-rata. Dengan metode dan perhitungan serta langkah-langkah yang sama untuk menentukan nilai viskositas solar.

b. Dengan menggunakan Tabung Ostwald

Pengukuran waktu alir air sebagai pembanding pada suhu 300C (suhu ruangan) pada saat berlangsungnya pengujian.

Pengujian Waktu alir (s)

1 10,72

2 10,82

3 10,78

Catt : massa jenis (ρ) air pada suhu 300C = 0,9956 gr/ml Viskositas air pada suhu 300C (ŋ) = 0,8007 (cP)

(7)

Pengukuran waktu alir sampel pada suhu 300C (suhu ruangan) pada saat berlangsungnya pengujian.

Pengujian Sampel Waktu alir (s) ŋ (cP) ŋ (cP)

1 Minyak Goreng “Sania” 648,4 43,5352 43,3871 2 648,0 43,1462 3 651,2 43,4800 1 Minyak Rem “Top 1” 189,2 15,1872 15,2179 2 190,7 15,1802 3 191,5 15,2864

Catt : massa jenis (ρ) minyak goreng “sania” = 0,895 gr/ml massa jenis (ρ) minyak rem “top 1” = 1,070 gr/ml

Perhitungan data untuk sampel minyak goreng “sania” sehingga ditemukan ŋ (cP) = 43,5352cP adalah sebagai berikut :

Dik : viskositas air (ŋ2) = 0,8007 cP

massa jenis minyak goreng “sania” (ρ1)= 0,895 gr/ml

massa jenis air (ρ2) = 0,9956 gr/ml

waktu alir minyak goreng “sania” (t1) = 648,4 s

waktu alir air (t2) = 10,72 s

Dit : viskositas minyak goreng “sania” (ŋ2)

Penyelesaian.

Pengukuran dengan menggunakan viskosimeter Ostwald digunakan persamaan berikut ini :

ŋ ŋ

=

(8)

Dengan : ŋ1 = viskositas yang dicari

ŋ2 = viskositas air

ρ1 = massa jenis fluida yang dicari viskositasnya

ρ2 = massa jenis air

t1 = waktu alir fluida yang dicari viskositasnya

t2 = waktu alir air.

Sehingga dapat ditentukan hasil viskositas minyak goreng “sania” yaitu :

ŋ ,

=

, . , , . ,

ŋ ,

=

, ,

ŋ

1 = 43,5352 cP

Dengan melakukan perhitungan dan langkah-langkah yang sama untuk setiap pengujian maka dapat ditentukan nilai viskositas akhirnya adalah sebagai nilai viskositas rata-rata. Dilakukan perhitungan dengan langkah-langkah yang sama untuk pengujian sampel minyak rem “top 1”

Medan, 20 Juni 2013

Ka. Lab Fisika PTKI

(Evi Christiani Sitepu, S.Si. MSi)

(9)

DATA PENGUJIAN VISKOSITAS FLUIDA

Data pengujian hasil pengukuran viskositas di laboratorium Fisika PTKI sebagai data pembanding (kalibrasi) pengukuran pada alat. Waktu pengujian pada tanggal 17 Juni 2013

Pengujian dilakukan dengan menggunakan Tabung Ostwald

Pengukuran waktu alir sampel pada suhu 300C (suhu ruangan) pada saat berlangsungnya pengujian.

Pengujian Sampel Waktu alir (s) ŋ (cP) ŋ (cP)

1 Oli Kotor 412,0 25,7175 25,8890 2 418,9 25,9294 3 419,2 26,0202 1 Sirup 1.410 124,3939 123,8343 2 1.415 123,6862 3 1.408 123,4230

Catt : massa jenis (ρ) oli kotor = 0,832 gr/ml massa jenis (ρ) sirup = 1,176 gr/ml

untuk waktu alir air dan metode pengukuran disesuaikan dengan pengujian sebelumnya yakni pada tanggal 2 April 2013.

Medan, 20 Juni 2013 Ka. Lab Fisika PTKI

(Evi Christiani Sitepu, S.Si. MSi)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap Ibu SHT sebagai guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Kepala Sekolah SDN 2 Bapinang Hilir Laut, bahwa faktor-faktor

Iniurong ni Padre Camorra ang kanyang katawan na wari’y may pagkasuklam, 13 si Padre Salvi ay tuminging malapit na wari’y nakaaakit sa kanya ng mga bagay na ukol sa libingan; 14

Pelatih memberikan suatu makalah tertentu dan peserta pengembangan ikut serta berpastisipasi dalam memecahkan makalah tersebut. Mereka harus mengemukakan ide dan sarannya

a) Mengajak para siswa agar memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan sekolah dari hati nuraninya sendiri. Membuang sampah bekas jajan ke tempat sampah. Membersihkan ruangan

adalah karya tulis ilmiah berupa paparan hasil penelitian yang membahas suatu masalah dalam bidang ilmu hukum untuk mencari pemecahan masalahnya dengan menggunakan teori-teori,

Komunikasi organisasi yang dimaksud oleh peneliti merupakan sebuah interaksi atau penyampaian informasi dari pimpinan atau atasan kepada para pegawai secara timbal

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan umpan balik dan variasi pekerjaan perawat di unit rawat inap terhadap mutu asuhan keperawatan (standar asuhan

tidak terdapat perbezaan yang signifikan antara markah pencapaian pelajar kumpulan eksperimen yang menggunakan strategi peta konsep dengan pelajar kumpulan kawalan