• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN FILM KARTUN 2D RUNO, THE GREEN CATERPILLAR MENGGUNAKAN TEKNIK STRAIGHT AHEAD AND POSE TO POSE NASKAH PUBLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBUATAN FILM KARTUN 2D RUNO, THE GREEN CATERPILLAR MENGGUNAKAN TEKNIK STRAIGHT AHEAD AND POSE TO POSE NASKAH PUBLIKASI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBUATAN FILM KARTUN 2D “RUNO, THE GREEN CATERPILLAR”

MENGGUNAKAN TEKNIK STRAIGHT AHEAD AND POSE TO POSE

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan oleh

Puspasani

09.11.2988

Kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2013

(2)
(3)

MAKE A 2D FILM CARTOON OF “RUNO, THE GREEN CATERPILLAR” USE STRAIGHT AHEAD AND POSE TO POSE TECHNIQUE

PEMBUATAN FILM KARTUN 2D “RUNO, THE GREEN CATERPILLAR” MENGGUNAKAN TEKNIK STRAIGHT AHEAD AND POSE TO POSE

Puspasani Amir Fatah Sofyan Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Cartoons have long been known since the television show moving images. Cartoons favored by small children to teenagers. Cartoons are not only entertaining, but the audience also received education from the film. Entertaining cartoons can be said though interesting, sourced from the cartoon movie makers have creative ideas and game animation in it.

Each cartoon filmmaker, making films using different animation techniques. Animation techniques there are 12 kinds. One technique is the technique of animated straight-ahead and pose-to-pose. This technique relies on the movements of the characters are made over and over again with a coherent circulation in order to continue from the beginning until the end of the movement. Making with this technique can be done through the adobe flash professional CS3.

Based on this background, the author intends to make animated films that can be enjoyed by children and adolescents is "CARTOON FILM MAKING 2D" Runo, THE GREEN CATERPILLAR "using a technique of straight-ahead and pose-to-pose".

(4)

1 1. Pendahuluhan

Film kartun merupakan salah satu dari film animasi yaitu film yang dibuat dengan menggerakkan gambar baik gambar yang dibuat tangan atau melalui komputer. Film kartun sendiri adalah film animasi dimana ilustrasi setiap karakter dibuat dengan melebih-lebihkan penampakannya yang bertujuan untuk membuat lucu atau kharismatik.

Film animasi saat ini sudah semakin banyak macam dan jenisnya, dimulai dari penggunaan dalam penyampaian informasi, komunikasi visual berbasis multimedia, dan media penghibur. Film ini juga memiliki banyak penikmat yang dari hiburan anak-anak menjadi hiburan semua umur. Film animasi ada dua jenis, yaitu animasi 2D dan 3D. Film 2D tetap memiliki pasarannya sendiri. Film Runo, the Green Caterpillar juga menggunakan animasi 2D, dimana sang karakter utama memiliki ciri-ciri unik dibagian tubuhnya. Runo memiliki satu helai rambut di kepala, tetapi pada umumnya ulat sejenis Runo tidak memiliki satu helai pun rambut.

Film Runo, The Green Caterpillar mengoptimalkan pada gerakan tubuh karakter agar terlihat seperti gerakan ulat pada umumnya. Seperti halnya saat si ulat sedang berjalan, bagian belakang tubuh/ekor si ulat diangkat melengkung dan diluruskan kembali untuk dapat bergerak maju. Cara ini dapat dibuat melalui aplikasi Adobe Flash CS3. Dalam Flash terdapat Key motion dan In Between.Selain itu juga pembuatan film Runo, The Green Caterpillar menggunakan teknik straight-ahead and pose-to-pose.

Straight-ahead yaitu membuat animasi dengan cara seorang animator

menganimasikan gambar melalui frame by frame dari awal sampai selesai. Sedangkan

pose-to-pose, animator menggambar hanya pada keyframe tertentu saja. Jadi straight-ahead and pose-to-pose yaitu menganimasikan gambar satu per satu, baik untuk frame by frame tapi juga untuk keyframe.

2. Landasan Teori 2.1 Pengertian Animasi

Animasi adalah seni pengambilan sebuah gerakan individual, apakah dalam bentuk film atau dalam bentuk digital, dan memainkannya kembali dalam peralihan yang cepat untuk memberikan ilusi gerakan.1

2.2 Straight Ahead and Pose to Pose

Perencanaan gambar untuk gerakan yang berulang-ulang dibuat dengan sirkulasi runtut agar dapat terus dilanjutkan mulai dari saat awal gerakan hingga akhir gerakan.2

1

Chris Patmore, The Complete Animation Course. (Cet I;United Kingdom: Thames and Hudson, 2003) h. 10

2

M.Suyanto dan Aryanto Yuniawan, Merancang Film Kartun Kelas Dunia. (Cet I;Yogyakarta:Andi Offset) h. 68

(5)

2 2.3 Kebutuhan Dasar Peralatan Film Kartun

Dalam perancangan film kartun diperlukan beberapa persiapan awal diantaranya menyediakan peralatan untuk membuat film.

a. Drawing Table/Lightboxes b. Decent Chair c. Desk Lighting d. Mirror e. Paper f. Pencils g. Eraser h. Punch/Peghole i. Pegbar j. Scanner k. Komputer l. Komputer/Webcam 2.4 Movie Properties

Sebelum mulai membuat film dibutuhkan mengatur movie properties. Ini adalah menentukan frame rate dan aspect ratio.

a. Frame Rate b. Aspect Ratio

2.5 Pra Produksi

Pra produksi dapat dikatakan sebelum produksi yang berisi: a. Menentukan Tema b. Membuat Logline c. Penulisan Sinopsis d. Pembuatan Karakter e. Storyboard 2.6 Proses Produksi

Setelah merancang pra produksi, selanjutnya proses produksi dengan berbagai tahap sebagai berikut :

a. Drawing b. Coloring

c. Background dan Foreground d. Animating dan Editing

(6)

3 2.7 Pasca Produksi

Setelah proses produksi, tahap yang selanjutnya adalah tahap pasca produksi, yang berupa sound effect dan backsound.

Sound effect dan backsound didapat dari macam-macam sumber. Dapat dengan

cara membeli CD sound effect yang diharapkan dan pencarian di internet akan memperlihatkan secara luas koleksi suara yang dapat diunduh.

3. Perancangan 3.1 Pra Produksi

Pra produksi merupakan tahap yang penting untuk pembuatan film kartun bagi penulis. Tanpa tahap pra produksi maka hasil film setelahnya akan terlihat kurang rapi. Penulis bermaksud menguraikan apa saja yang ada ditahap pra produksi.

Penulis memilih tema perjuangan hidup dalam pembuatan film “Runo, The green caterpillar”.

Bagaimana jika Runo belum menemukan pasangan hidupnya? Dan kemudian bertemu dengan Lita yang mau menjadi pasangan Runo.

Penulis mengimplementasikan teknik straight ahead and pose to pose dalam gerakan karakter Runo, Lita dan Nobi di film Runo, The Green Caterpillar. Berikut penggambarannya:

Gambar 3.1 Sketsa Runo Bergerak maju

Storyboard memberikan kehidupan(nyawa) bagi script mengenai bagaimana

sebuah cerita akan berjalan dengan mudah dipahami. Storyboard akan memperlihatkan setiap adegan/scene dalam beberapa angle kamera kepada semua orang(pekerja film).

Berikut contoh storyboard film Runo, the green caterpillar :

S Note Gambar Dialog

1 - Pagi hari, di kebun. - Audio : Bird.mp3

River.mp3 Scene1 06.mp3

- Narasi: Berawal di pagi hari yang cerah..

(7)

4 4. Pembahasan

4.1 Proses Produksi

Tahap ini menunjukkan bagaimana cara penulis dalam membuat tokoh karakter, background, foreground, dan rumah Runo.

4.1.1 Drawing

Drawing pada pembuatan film Runo dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama

digambar secara manual yaitu menggunakan pensil (Gambar 4.1). Tahap kedua dengan cara tracing melalui Adobe Photoshop CS3 (Gambar 4.2).

Gambar 4.1 Drawing Menggunakan Pensil

Gambar 4.2 Tracing Gambar 4.1.2 Coloring

Coloring dapat dilakkukan secara analog dan dengan cara digital menggunakan

software komputer. Dalam pembuatan film Runo, coloring dikerjakan dengan software Adobe Photoshop CS3.

(8)

5

Gambar 4.3 Coloring 4.1.3 Background dan Foreground

Pembuatan background dan foreground ini sama seperti pembuatan karakter yaitu dengan cara tracing gambar.

Gambar 4.4 Hasil Penggabungan Background dan

Foreground

4.1.4 Animating dan Editing

Animating dalam pembuatan film Runo menerapkan teknik straight ahead and pose to pose dimana penulis menganimasikan gambar satu per satu baik untuk frame by frame tapi juga untuk keyframe.

(9)

6

Proses editing dalam pembuatan film Runo, The Green Caterpillar tidak hanya pada file scene per scene saja, tapi juga pada file sound. File sound yang masih dalam format .wav diubah ke dalam format .mp3. Penulis mengubah format format file sound menggunakan Adobe Soundbooth CS3. Dalam mengubah format file hanya dengan menyimpan kembali file .wav ke dalam format .mp3 (Save As).

Gambar 4.6 Tampilan Open Sound 4.2 Pasca Produksi

Tahap Pasca Produksi ini merupakan tahap merangkai dan menggabungkan file-file scene dan sound ke dalam Adobe Premier Pro. Sebelum menggabungkan file-file-file-file tersebut, penulis mengatur Available Presetnya yaitu DV-PAL, standard 48 kHz yang berarti Penulis memilih standard PAL video(4:3 interfaced) dan 48 kHz(16 bit) audio.

Gambar 4.7 Tampilan Editing 4.3 Hasil Desain Akhir

Hasil desain akhir pada film Runo, The Green Caterlpillar disesuaikan dengan storyboard yang telah dibuat. Berikut adalah contoh gambar dari hasil desain akhir :

(10)

7

Gambar 4.8 Gambar Hasil Desain Akhir

5. Penutup 5.1 Kesimpulan

Dari uraian penjelasan dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, serta penyelesaian dalam pembuatan film Runo, The Green Caterpillar dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Animasi gambar per scene dan penerapan teknik straight ahead and pose to

pose diolah dalam software Adobe Flash CS3.

2. Penggabungan/import scene-scene, import suara, membuat teks dikerjakan menggunakan Adobe Premier Pro CS3.

Film Runo, The Green Caterpillar memiliki pesan moral dalam menjalani hidup itu perlu perjuangan.

5.2 Saran

Pembuatan film Runo, The Green Caterpillar diharapkan dapat dinikmati oleh penonton. Maka, ada beberapa saran yang diberikan, yaitu:

1. Dalam pembuatannya dilakukan perancangan terlebih dahulu dengan tahapan pra produksi, proses produksi, dan pasca produksi agar mendapatkan hasil yang maksimal.

2. Keterampilan dalam pembuatan karakter, background, foreground, dan penerapan tekniknya harus sesuai.

3. Pembuatan gambar melalui komputer dengan teknik tracing agar lebih cepat prosesnya.

4. Kesulitan dalam pembuatan film ada dalam penerapan teknik yang digunakan yang mengharuskan membuat gambar lebih banyak dan memperhitungkan

timing yang pas.

5. Perencanaan pemilihan klimaks cerita, volume suara, dan sudut kamera diperhitungkan dengan baik.

(11)

8 Daftar Pustaka

Hinkel, Brad. 2006. Focal Easy Guide to Photoshop CS2:Editing for New Users and

Professionals. Oxford: Focal Press.

Patmore, Chris. 2003. The Complete Animation Course. United Kingdom: Thames and Hudson.

Peaty, Kevin dan Glenn Kirkpatrick. 2002. Flash Cartoon Animation. UK: Friends of ED. Perkins, Todd. 2008. Adobe Flash CS3 Professional Hands-On Training. CA: Peachpit

Press.

Sofyan, Amir Fatah dan Agus Purwanto. 2008. Digital Multimedia:Animasi, Sound

Editing, & Video Editing. Yogyakarta: Andi Offset.

Suyanto, M. dan Aryanto Yuniawan.2006. Merancang Film Kartun Kelas Dunia. Yogyakarta: Andi Offset.

Vaughan, Tay. 2004. Making It Work Sixth Edition. Burr Ridge: McGraw-Hill Technology Education.

Gambar

Gambar 3.1 Sketsa Runo Bergerak maju
Gambar 4.1 Drawing Menggunakan Pensil
Gambar 4.4 Hasil Penggabungan Background dan  Foreground
Gambar 4.6 Tampilan Open Sound  4.2  Pasca Produksi
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Tunjangan Kinerja, Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai pada Pusat Keuangan Polri Hasil pengujian terhadap Full Model diperoleh hasil bahwa variabel

Dari hasil penelitian sistem pengolahan data yang ada di SPBU Banyuraden, maka untuk dapat membuat suatu program aplikasi dengan Visual Basic dibutuhkan struktur file

うケースである。第三節では、国有企業の株式化の過程において、経営者がMBO方式によ

Hasil kuesioner terkait keefektifan EXOKID-10 dalam meningkatkan ketertarikan dan minat pembelajaran pengkodean cedera akibat penyebab luar menunjukkan bahwa 48% responden

Sebagian besar wanita menikah tidak bekerja memiliki tingkat keharmonisan keluarga yang sedang, hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh bahwa 29 orang wanita

Di tengah-tengah persaingan yang semakin ketat di era otonomi pendidikan, bagian public relation di lembaga pendidikan haruslah mampu membangun jaringan komunikasi yang

Bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000

Determinan adalah pemetaan domain berupa matriks bujur sangkar .Determinan matriks sering digunakan dalam pengecekan atau pemerikasaan suatu matriks seperti