• Mahasiswa mampu menjelaskan
tahapan-tahapan dalam pemodelan
Management Support System.
• Mahasiswa mampu melakukan
pemodelan Management Support
System.
• Turban, Efraim; Aronson, Jay, E.; Liang,
Ting-Peng. 2005. Decision Support Systems and Intelligent Systems. International
Edition, Edisi 7. New Jersey: Pearson Prentice-Hall Education International.
Pemodelan
• Pemodelan merupakan suatu upaya untuk
melakukan analisis sistem dengan cara meniru
bentuk nyata-nya daripada melakukannya
Alasan Penggunaan Model
• Manipulasi model (seperti mengubah variabel) akan lebih mudah dilakukan daripada
melakukan-nya pada sistem nyata. • Model dapat menghemat waktu.
• Biaya untuk menganalisis model jauh lebih
murah jika dibandingkan dengan
mengaplikasikannya pada sistem nyata.
• Resiko kesalahan pada bentuk model dengan
melakukan trial & error (coba-coba) jauh lebih
Alasan Penggunaan Model
• Lingkungan bisnis yang banyak mengandung
ketidakpastian.
• Model matematika dapat menganalisis
kemungkinan solusi dalam jumlah yang lebih
banyak bahkan tidak terbatas.
• Model meningkatkan pembelajaran & pelatihan.
• Model-model dan metode-metode untuk
mendapatkan solusi telah tersedia di web. • Ada beberapa Java applet (atau
• Pemodelan pada SPK mencakup beberapa isu, antara lain:
– Identifikasi masalah dan analisis lingkungan
– Identifikasi variabel
– Forecasting
– Penggunaan beberapa model keputusan
– Seleksi kategori model yang sesuai
– Manajemen model
• Pemodelan pada SPK mencakup beberapa isu, antara lain:
– Identifikasi masalah dan analisis lingkungan
– Identifikasi variabel
– Forecasting
– Penggunaan beberapa model keputusan
– Seleksi kategori model yang sesuai
– Manajemen model
• Pada tahap ini akan dilakukan pengawasan, pelacakan, dan interpretasi terhadap
informasi-informasi yang telah terkumpul. • Pada bagian ini perlu juga diidentifikasi
budaya organisasi dan proses pengambilan keputusan.
• Analisis dilakukan dengan mempertimbangkan tahapan sbb:
– Analisis proses bisnis yang terjadi. – Analisis penyebab masalah.
• Proses bisnis (business process) adalah urutan tugas atau aktivitas yang dilakukan oleh orang atau sumber daya lain dalam rangka menyelesaikan tujuan
organisasi (Magal SR, 2009).
• Proses bisnis dapat dideskripsikan dengan berbagai cara, seperti:
– Blok diagram.
• Analisis proses bisnis dilakukan dalam rangka:
– Memahami budaya organisasi. – Mengumpulkan informasi
– Melacak dimungkinkannya masalah yang timbul dalam organisasi
Costomer service
Packaging unit, Pengecekan barcode
Picking unit Menjemput paket dari bandara Frontliner
Penerimaan order konsumen, Pemberian AWB,
Pencatatan identitas pengirim, tujuan, paket
Frontliner Pengambilan paket secara
langsung oleh konsumen
Laporan-laporan Konsumen
(pengirim)
Konsumen (penerima)
Warehouse acceptance unit Breakdown (mensortir) paket Picking unit Mengantar paket ke bandara
Atau agen tujuan
Database server
Warehouse acceptance Unit
Pengecekan barcode Mensortir paket berdasarkan tujuan
Alur proses Arus informasi
Analisis Penyebab Masalah
• Untuk mendapatkan solusi yang optimum, perlu dicari penyebab suatu masalah.
• Diagram tulang ikan (Fishbone Diagram) adalah
diagram yang digunakan untuk menganalisis
masalah dengan cara mengkategorikan penyebab utama yang sangat potensial dalam
memunculkan permasalahan tersebut.
• Diagram tulang ikan disebut juga Diagram Ishikawa atau Sebab-Akibat (cause-effect)
Analisis Penyebab Masalah
Identifikasi Variabel
• Pada tahap ini akan diidentifikasi variabel-variabel yang relevan.
• Untuk kepentingan tersebut, dapat digunakan alat bantu seperti:
– Influence Diagram – Bayesian Networks
untuk menunjukkan relasi antar variabel-variabel tersebut.
Influence Diagram
• Influence diagram adalah representasi grafis dari suatu model keputusan yang digunakan untuk membantu perancangan model
(terutama model matematis), pengembangan dan pemahaman (Turban, 2005).
• Kata influence merujuk pada ketergantungan suatu variabel pada tingkatan tertentu
Influence Diagram
• Simbol yang digunakan (Lumina, 2010):
– Empat Persegipanjang, variabel keputusan, yang masih
dapat dikendalikan oleh pengambil keputusan.
– Oval, chance variable, yang mengandung ketidakpastian
dan tidak dapat dikendalikan secara langsung oleh pengambil keputusan.
– Empat Persegipanjang bersudut tumpul, variabel umum
yang dapat berupa fungsi.
– Segienam, variabel tujuan (hasil), yang menunjukkan
Influence Diagram
Variabel Keputusan Chance VariableInfluence Diagram
A
B
Influence Diagram: Contoh…
• Penentuan kapasitas produksi dan biaya produksi. Kapasitas Produk Permintaan Pasar Permintaan Pasar Persediaan Barang di Gudang Keuangan Biaya per Tenaga Kerja
Harga Bahan Baku
Harga Bahan Baku
Total Biaya Tenaga Kerja Jumlah Tenaga Kerja Biaya Produksi Operasional alat Operasional alat
Influence Diagram: Contoh…
• Pimpinan perusahaan ingin memilih alternatif terbaik berdasarkan beberapa kriteria yang
ada, yaitu:
– Harga;
– Daya dukung terhadap produktivitas perusahaan;
– Nilai investasi dalam 10 tahun ke depan; dan – Ketersediaan barang.
Harga Harga Besar Investasi Besar Investasi Jenis Barang Ketersediaan Barang Ketersediaan Barang Tingkat Kepentingan Harga Tingkat Kepentingan Nilai Investasi Tingkat Kepentingan Ketersediaan Barang Nilai Ketersediaan Barang Nilai Besar Investasi Nilai Harga Nilai Preferensi Barang
Jaringan Bayes
• Jaringan Bayes (Bayesian Network) adalah model grafis yang menunjukkan hubungan probabilitas antar variabel yang
berkepentingan dalam sistem.
• Jaringan Bayes dapat digunakan untuk menunjukkan hubungan sebab-akibat.
Jaringan Bayes: Contoh
Jaringan Bayes: Contoh
Forecasting
• Apabila suatu keputusan diambil, maka
akibatnya akan dirasakan di kemudian hari. • Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan
adanya peramalan (forecasting) untuk
Penggunaan Beberapa Model
• Suatu sistem pendukung keputusan dapat terdiri-atas beberapa model.
• Masing-masing model merepresentasikan bagian yang berbeda dari masalah
Seleksi Kategori Model
• Turban (2005) mengkategorikan model sistem pendukung keputusan dalam tujuh model,
yaitu:
– Model optimasi untuk masalah-masalah dengan alternatif-alternatif dalam jumlah relatif kecil. – Model optimasi dengan algoritma.
– Model optimasi dengan formula analitik. – Model simulasi.
– Model heuristik. – Model prediktif.
Kategori SPK
(1)• Model optimasi untuk masalah-masalah dengan alternatif-alternatif dalam jumlah relatif kecil.
– Model ini akan melakukan pencarian terhadap solusi terbaik dari sejumlah alternatif.
– Teknik-teknik untuk penyelesaian masalah ini
antara lain dengan menggunakan tabel keputusan atau pohon keputusan.
• Pada tabel keputusan, nilai kebenaran suatu kondisi diberikan berdasarkan nilai logika dari setiap atribut Ek.
• Hanya ada dua nilai kebenaran, yaitu Ek =
benar atau Ek = salah.
• Secara umum, tabel keputusan berbentuk: D = E {E1, E2, ..., EK}
dengan D adalah nilai kebenaran suatu
Variabel
Logika Ekspresi Logika
E1 Memiliki IPK > 3,00
E2 Minimal tengah duduk di semester 3
E3 Nilai matakuliah algoritma pemrograman = A E4 Nilai matakuliah kecerdasan buatan = A
E5 Nilai matakuliah basisdata = A
E6 Nilai matakuliah grafika komputer = A E7 Nilai matakuliah jaringan komputer = A
Tabel Keputusan:
Contoh
No Atribut* Laboratorium
E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8
1 Y Y Y Pemrograman & Informatika Teori
2 Y Y Komputasi & Sist. Cerdas
3 Y Y Y Sistem Informasi & RPL
4 Y Y Grafika & Multimedia
5 Y Y Y Sistem & Jaringan Komp.
6 Y Y Y Informatika Kedokteran
Pohon Keputusan:
Contoh
• Pohon keputusan adalah salah satu metode penyelesaian masalah keputusan dengan cara merepresentasikan
pengetahuan dalam bentuk pohon.
• Suatu pohon memiliki conditional node yang menunjukkan kebenaran suatu ekspresi atau atribut.
• Conditional node tersebut memberikan beberapa
kemungkinan nilai, dapat berupa nilai boolean (Benar atau Salah), atau beberapa alternatif nilai yang mungkin dimiliki oleh suatu atribut, misal untuk atribut Harga (murah, normal, mahal).
Tekanan darah TINGGI TIA Tinggi Normal Ya Tidak TINGGI Merokok Ya RENDAH Tidak Obesitas Ya Tidak
Multi-Attribute Decision Making (MADM)
• Secara umum, model Multi-Attribute Decision
Making (MADM) dapat didefinisikan sebagai
berikut (Zimermann, 1991):
– Misalkan A = {ai | i = 1,...,m} adalah himpunan
alternatif-alternatif keputusan dan C = {cj | j = 1,..., n} adalah himpunan tujuan yang diharapkan,
maka akan ditentukan alternatif x0 yang memiliki derajat harapan tertinggi terhadap tujuan–tujuan yang relevan cj.
• Janko (2005) memberikan batasan tentang adanya beberapa fitur umum yang akan
digunakan dalam MADM, yaitu:
– Alternatif, adalah obyek-obyek yang berbeda dan memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih oleh pengambil keputusan.
– Atribut, sering juga disebut sebagai karakteristik, komponen, atau kriteria keputusan. Meskipun pada kebanyakan kriteria bersifat satu level,
namun tidak menutup kemungkinan adanya sub kriteria yang berhubungan dengan kriteria yang
– Konflik antar kriteria, beberapa kriteria biasanya
mempunyai konflik antara satu dengan yang lainnya, misalnya kriteria keuntungan akan mengalami
konflik dengan kriteria biaya.
– Bobot keputusan, bobot keputusan menunjukkan kepentingan relatif dari setiap kriteria, W = (w1, w2, ..., wn). Pada MADM akan dicari bobot kepentingan dari setiap kriteria.
– Matriks keputusan, suatu matriks keputusan X yang berukuran m x n, berisi elemen-elemen xij, yang
• Masalah MADM adalah mengevaluasi m alternatif Ai
(i=1,2,...,m) terhadap sekumpulan atribut atau kriteria Cj
(j=1,2,...,n), dimana setiap atribut saling tidak bergantung satu dengan yang lainnya.
• Kriteria atau atribut dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu:
– Kriteria keuntungan adalah kriteria yang nilainya akan
dimaksimumkan, misalnya: keuntungan, IPK (untuk kasus pemilihan mahasiswa berprestasi), dll.
– Kriteria biaya adalah kriteria yang nilainya akan diminimumkan, misalnya: harga produk yang akan dibeli, biaya produksi, dll.
• Pada MADM, matriks keputusan setiap alternatif terhadap setiap atribut, X, diberikan sebagai:
dengan xij merupakan rating kinerja alternatif ke-i terhadap atribut ke-j.
• Nilai bobot yang menunjukkan tingkat kepentingan relatif setiap atribut, diberikan sebagai, W:
W = {w , w , ..., w } mn 2 m 1 m n 2 22 21 n 1 12 11 x x x x x x x x x X
• Rating kinerja (X), dan nilai bobot (W) merupakan nilai utama yang merepresentasikan preferensi absolut dari pengambil keputusan.
• Masalah MADM diakhiri dengan proses perankingan untuk
mendapatkan alternatif terbaik yang diperoleh
berdasarkan nilai keseluruhan preferensi yang diberikan (Yeh, 2002).
• Pada MADM, umumnya akan dicari solusi ideal.
• Pada solusi ideal akan memaksimumkan semua kriteria
Masalah Kriteria-1 (C1) Kriteria-2 (C2) Kriteria-m (Cn) . . . Alternatif-1 (A1) Alternatif-2 (A2) Alternatif-n (Am) . . .
Kategori SPK
(2)• Model optimasi dengan algoritma.
– Model ini akan melakukan pencarian terhadap solusi terbaik dari banyak alternatif.
– Proses pencarian dilakukan tahap demi tahap. – Teknik-teknik untuk penyelesaian masalah ini
antara lain dengan menggunakan linear
programming atau model matematika yang lainnya, atau menggunakan model jaringan.
Optimasi - contoh
• Maksimumkan 50x1 + 10x2 • dengan batasan: – 5 x1 + 7 x2 50 – 3 x1 + 5 x2 30 – x1, x2 > 0Kategori SPK
(3)• Model optimasi dengan formula analitik.
– Model ini akan melakukan pencarian terhadap solusi hanya dengan satu langkah melalui rumus tertentu.
– Model seperti ini banyak dijumpai pada masalah-masalah inventory.
Kategori SPK
(4)• Model simulasi.
– Model ini akan melakukan pencarian terhadap solusi cukup baik atau solusi terbaik pada
beberapa alternatif yang akan diuji dalam penelitian.
– Model ini lebih banyak digunakan untuk beberapa tipe simulasi.
Kategori SPK
(5)• Model heuristik.
– Model ini akan melakukan pencarian terhadap
solusi yang cukup baik melalui serangkaian aturan (rules).
– Model ini lebih banyak direpresentasikan dengan menggunakan pemrograman heuristik atau sistem pakar
Kategori SPK
(6)• Model prediktif.
– Model ini akan melakukan prediksi untuk masa depan apabila diberikan skenario tertentu.
– Model ini lebih banyak direpresentasikan dengan menggunakan model peramalan (forecasting) atau analisis Makov
Kategori SPK
(7)• Model-model yang lainnya.
– Model ini akan menyelesaikan kasus what-if menggunakan formula tertentu.
– Model ini lebih banyak digunakan pada
Kategori Model
• Model statis umumnya memberikan asumsi adanya operasi perulangan dengan
menggunakan kondisi yang identik.
• Model dinamik (time-dependent)
merepresentasikan skenario yang senantiasa berubah dari waktu ke waktu.
Manajemen Model
• Untuk menjaga integritas dan aplikabilitasnya, model perlu dikelola sebaik mungkin.
• Untuk keperluan tersebut dibutuhkan suatu
model base management system.
• Model Base Management System (MBMS) merupakan paket perangkat lunak yang
dibangun dengan kapabilitas yang mirip dengan DBMS.
Komponen DSS
• Turban, dkk (2005)
– Manajemen data – Manajemen model
– Model-model eksternal
– Subsistem berbasis pengetahuan – Antarmuka pengguna
Perusahaan
membutuhkan beberapa karyawan baru di bagian pengepakan produk. Ada beberapa calon karyawan yang telah mendaftarkan diri. Berapa banyak karyawan yang
dibutuhkan? Siapa saja yang layak diterima?
Telah dapat ditentukan jumlah karyawan yang harus diterima beserta nama-nama karyawan yang layak diterima.
Manaje me n A ntarm uka Manaje me n Mod el Manaje me n Da ta Organizational Information External Information What – If Models Optimization Models 1. Masalah 2. Pertanyaan 3. Pemilihan model 4. Informasi yang dibutuhkan 5. Model terpilih 6. Jawaban 7. Solusi
Sistem berbasis komputer lainnya Internet, intranet, ekstranet Manajemen
data Manajemen model
Model-model eksternal Subsistem berbasis pengetahuan Antarmuka pengguna Manajer Basis pengetahuan
Data: eksternal dan internal
Subsistem Manajemen Data (DMS)
• Subsistem manajemen data, terdiri-atas
basisdata yang berisi data yang terkait dengan permasalahan yang akan diselesaikan.
Subsistem Manajemen Data
Elemen-elemen pada subsistem manajemen data DSS databaseDatabase Management System Data dictionary
pengetahuan terorganisasi
Sumber data
eksternal Sumber data internal
Data pribadi, private Data warehouse perusahaan Manajemen antarmuka Manajemen model Subsistem berbasis pengetahuan Ekstraksi DSS database Database management system: Retrieval, Inquiry, Update, Report generation, Delete Query facility Data dictionary
• Subsistem manajemen model, merupakan paket perangkat lunak yang berisi statistik, ilmu manajemen, atau model kuantitatif
lainnya yang mampu memberikan kapabilitas analitik bagi sistem.
Model dictionary
• Strategik, taktik, operasional. • Statistik, keuangan, teknik,
akuntansi, dll.
• Blok-blok pembentukan model.
Data dictionary • Model creation, using subroutine,
building blocks.
• Generation new routines and reports • Model updating & changing.
• Data manipulation.
• Subsistem antarmuka, yang digunakan oleh pengguna untuk berkomunikasi dengan
sistem.
• Untuk sistem berbasis web, web browser digunakan untuk keperluan tersebut.
data & DBMS pengetahuan MBMS
Printer, Plotter Natural Language Processor
User Interface Management System (UIMS) INPUT Action Languages OUTPUT Display Languages PC display
• Subsistem manajemen berbasis pengetahuan, yang digunakan untuk mendukung subsistem-subsistem yang lainnya.
• Beberapa metode dalam kecerdasan buatan dapat digunakan untuk keperluan tersebut.
Pemodelan Berbasis Pengetahuan
• Sistem berbasis pengetahuan menggunakan sekumpulan aturan dalam menyelesaikan
permasalahannya.
• Sistem pakar merupakan salah satu model
pendukung keputusan yang bersifat kualitatif. • Sistem pakar merupakan sistem berbasis