• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah K3.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah K3.pdf"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

REFERAT ALAT PELINDUNG DIRI

REFERAT ALAT PELINDUNG DIRI

Disusun Oleh : Disusun Oleh :

Ahmad Nabieh Abqory bin Rahmat Ahmad Nabieh Abqory bin Rahmat

NIM 030.06.296 NIM 030.06.296

Kepaniteraan Klinik Hiperkes dan Keselamatan Kerja Kepaniteraan Klinik Hiperkes dan Keselamatan Kerja

Pusat Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Jakarta Pusat Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Jakarta

Periode 19

Periode 19

 – 

 – 

 23 Agustus 2013 23 Agustus 2013

Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Jakarta

(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil‟alamin, puji syukur saya  panjatkan kepada Allah SWT karena rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Dalam makalah ini, sayamengangkat topik “ Penggunaan Alat Pelindung Diri ”.

Penulis menyadari bahwa tidak mungkin tugas ini dapat selesai bila dilakukan tanpa  bantuan, bimbigan, dorongan dan nasihat dari berbagai pihak yan telah membantu kami. Karena

itu kami ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang  bersangkutan dalam pembuatan tugas ini .

Dengan segala keterbatasan dan kekurangan sehingga tugas ini tidak sesempurna yang yang kira karena masih banyak kekurangannya. Terlepas dari itu , saya berharap agar tugas ini dapat bermanfaat dikemudian hari untuk segala pihak yang membutuhkan.

Sekian yang dapat saya sampaikan semoga tugas ini dapat bermanfaat. Akhir kata, „Wasalamualaikum Wr.Wb.‟

Jakarta 23 Agustus 2013 Penyusun

(3)

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Di Indonesia dewasa ini sudah mulai berkembang tingkat perindustriannya. Alat  perindustrian yang biasanya dilakukan secara manual , sudah mulai ditinggalkan dengan beralih

ke teknik yang lebih cepat dan efisien. Akan tetapi, disamping cepat dan efisien, masih ada efek  pengikut lainnya yang tidak bisa diabaikan begitu saja, seperti misalnya peluang kecelakan kerja

yang meningkat dan juga penyakit yang bisa ditimbulkan baik pada pekerja maupun lingkungan sekitarnya.

Kecelakaan kerja merupakan salah satu masalah bagi sebuah perusahaan. Kerugian yang diderita tidak hanya berupa kerugian materi namun timbulnya korban jiwa pekerjap. Kehilangan sumber daya manusia ini merupakan kerugian bagi perusahaan karena diperlukan waktu untuk mencari atau mendidik sumber daya manusia yang sesuai perusahaan. Kerugian yang langsung yang nampak dari timbulnya kecelakaan kerja adalah biaya pengobatan dan kompensasi kecelakaan. Sedangkan biaya tak langsung yang tidak nampak ialah kerusakan alat-alat produksi,  penataan manajemen keselamatan yang lebih baik, penghentian alat produksi, dan hilangnya

waktu kerja.

Oleh karena itulah diperlukan alat pelindung diri (APD) untuk mengurangi resiko kecelakaan dalam pekerjaan terutama di industry. Alat Pelindung Diri ( APD ) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerjauntuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja. APD dipakai sebagai upaya terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan dengan baik.

(4)

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :

1.2.1 Seberapa pentingkah Alat Pelindung Diri (APD) dalam pekerjaan ? 1.2.2 Apa sajakah jenis serta kegunaan APD ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dalam penulisan makalah ini antara lain :

1.3.1 Untuk memperdalam pemahaman pentingnya APD dalam melakukan pekerjaan di bidang industri

1.3.2 Untuk mengetahui fungsi dari APD

1.3.3 Untuk menambah wawasan pada masyarakat luas mengenai APD, agar kecelakaan kerja dapat berkurang

(5)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ALAT PELINDUNG DIRI

Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat-alat yang mampu memberikan perlindungan terhadap bahaya- bahaya kecelakaan (Suma‟mur, 1991). Atau bisa juga disebut alat kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan  pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya.

APD dipakai sebagai upaya terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan dengan baik. Namun pemakaian APD bukanlah pengganti dari usaha tersebut, namun sebagai usaha akhir.

Alat Pelindung Diri harus mampu melindungi pemakainya dari bahaya-bahaya kecelakaan yang mungkin ditimbulkan, oleh karena itu, APD dipilih secara hati-hati agar dapat memenuhi beberapa ketentuan yang diperlukan.

Menurut ketentuan Balai Hiperkes, syarat-syarat Alat Pelindung Diri adalah :

 APD harus dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap bahaya yang spesifik atau bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja.

 Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang berlebihan.

 Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.  Bentuknya harus cukup menarik.

 Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.

 Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya yang dikarenakan  bentuk dan bahayanya yang tidak tepat atau karena salah dalam meng gunakannya.

 Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.

 Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris pemakainya.  Suku cadangnya harus mudah didapat guna mempermudah pemeliharaannya.

(6)

2.2 DASAR HUKUM

1. Undang-undang No.1 tahun 1970

a. Pasal 3 ayat (1) butir f : Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat untuk memberikan APD

 b. Pasal 9 ayat (1) butir c : Pengurus diwajibkan untuk menunjukkan dan menjelaskanpada tiap tenaga kerja baru tentang APD

c. Pasal 12 butir b : Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau hak tenaga kerja untuk memakai APD

d. Pasal 14 butir c : Pengurus diwajibkan menyediakan APD secara Cuma-Cuma 2. Permenakertrans No.Per.01/MEN/1981

Pasal 4 ayat (3) menyebutkan kewajipan pengurus menyediakan alat pelindung diri dan wajib bagi tenaga kerja untuk menggunakannya untuk pencegahan penyakit akibat kerja 3. Permenakertrans No.Per.03/MEN/1982

Pasal 2 butir 1 menyebutkan memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat kerja, pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan, dan gizi serta  penyelenggaraan makanan di tempat kerja

4. Permenakertrans No.Per.03/MEN/1986

Pasal 2 ayat (2) menyebutkan tenaga kerja yang mengelola pestisida harus memakai alat-alat pelindung diri yang berupa pakaian kerja, sepatu lars tinggi, sarung tangan, kacamata  pelindung atau pelindung muka dan pelindung pernapasan.

(7)

2.3 TUJUAN, MANFAAT, JENIS DAN KEGUNAAN DARI ALAT PELINDUNG DIRI 2.2.1 Tujuan

 Melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak

dapat dilakukan dengan baik.

 Meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja.  Menciptakan lingkungan kerja yang aman.

2.2.2 Manfaat

 Untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi

 bahaya/kecelakaan kerja.

 Mengurangi resiko akibat kecelakaan. 2.2.3 Jenis

Alat Pelindung Diri (APD) di bagi menjadi 3 kelompok yaitu: 1. APD bagian kepala meliputi :

 Alat Pelindung Kepala : Alat ini adalah kombiansi dari alat pelindung

mata,pernapasan dan mata contohnya Topi Pelindung/Pengaman (Safety Helmet), Tutup Kepala, Hats/cap, Topi pengaman.

 Alat Pelindung Kepala Bagian Atas : Topi Pelindung/Pengaman (Safety Helmet),  Alat Pelindung Muka : Safety Glasses, Face Shields, Goggles.

 Alat Pelindung Penglihatan : Kaca Mata

 Alat Pelindung Telinga : Tutup Telinga (Ear muff ), Sumbat Telinga (Ear plugs).  Alat Pelindung Pernafasan : Masker, Respirator.

(8)

2. APD bagian badan meliputi :

 Alat Pelindung Seluruh Badan : jas laboratorium  Alat Pelindung Badan Bagian Muka : Apron  Alat Pelindung Bagian Dada : Rompi Pelindung 3. APD bagian anggota badan meliputi :

 Alat Pelindung Tangan : Sarung Tangan (Safety Gloves).  Alat Pelindung Kaki : sepatu bot.

2.2.4 Kegunaan

Alat Pelindung Kepala :

 Alat Pelindung Kepala Topi Pelindung/Pengaman (Safety Helmet) : Melindungi kepala dari benda keras, pukulan dan benturan, terjatuh dan terkena arus listrik.

 Tutup Kepala : Melindungi kepala dari kebakaran, korosif, uap-uap, panas/dingin.  Hats/cap : Melindungi kepala dari kotoran debu atau tangkapan mesin-mesin berputar.  Topi pengaman : untuk penggunaan yang bersifat umum dan pengaman dari tegangan

listrik yang terbatas. Tahan terhadap tegangan listrik. Biasanya digunakan oleh pemadam kebakaran.

Alat Pelindung Muka Dan Mata :

 Melindungi muka dan mata dari:  Lemparan benda-benda kecil.  Lemparan benda-benda panas  Pengaruh cahaya

(9)

Alat Pelindung Telinga :

 Sumbat Telinga (Ear plugs ) yang baik adalah menahan frekuensi Daya atenuasi (daya lindung) : 25-30 dB, sedangkan frekuensi untuk bicara biasanya (komunikasi) tak terganggu.

 Tutup Telinga (Ear muff ) frekuensi 2800 – 4000 Hz sampai 42 dB (35 – 45 dB) Untuk frekuensi biasa 25-30 dB. Untuk keadaan khusus dapat dikombinasikan antara tutup telinga dan sumbat telinga sehingga dapat atenuasi yang lebih tinggi; tapi tak lebih dari 50 dB,karena hantaran suara melalui tulang masih ada.

Alat Pelindung Pernafasan :

 Memberikan perlindungan terhadap sumber-sumber bahaya seperti:  Kekurangan oksigen

 Pencemaran oleh partikel (debu, kabut, asap dan uap logam)  Pencemaran oleh gas atau uap

Alat Pelindung Tangan :

 Sarung Tangan (Gloves) Jenis pekerjaan yang membutuhkan sarung tangan :  Pengelasan/ pemotongan (bahan kulit)

 Bekerja dengan bahan kimia (bahan karet)

 Beberapa pekerjaan mekanikal di workshop dimana ada potensi cedera bila tidak menggunakan sarung tangan (seperti benda yang masih panas, benda yang sisinya tajam dlsb.).

 Beberapa pekerjaan perawatan. Alat Pelindung Kaki :

 Untuk mencegah tusukan  Untuk mencegah tergelincir  Tahan terhadap bahaya listrik

(10)

Alat Pelindung Badan :

 Pakaian Pelindung: digunakan untuk melindungi tubuh dari benda berbahaya, misal api,

asap, bakteri, zat-zat kimia, dsb.

Safety Belt  :

 Berguna untuk melindungi tubuh dari kemungkinan terjatuh, biasanya digunakan pada

 pekerjaan konstruksi dan memanjat serta tempat tertutup atau boiler. Alat pelindung diri untuk tugas khusus :

 Apron untuk bekerja dengan bahan kimia ataupun pekerjaan pengelasan.  Full body harness untuk bekerja di ketinggian melebihi 1,24 meter.

 Tutup telinga (ear plugs) untuk bekerja di tempat dengan kebisingan melebihi 85 dB.  Sepatu boot karet (rubber boot ) untuk semua pekerjaan di kebun yang dimulai dari

(11)

2.4 KEKURANGAN DAN KELEBIHAN ALAT PELINDUNG DIRI 1. Kekurangan

 Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena memakai Alat pelindung diri yang kurang tepat

 Fungsi dari Alat Pelindung Diri ini hanya untuk menguragi akibat dari kondisi yang  berpotensi menimbulkan bahaya.

 Tidak menjamin pemakainya bebas kecelakaan  Cara pemakaian Alat Pelindung Diri yang salah,

 Alat Pelindung Diri tak memenuhi persyaratan standar)

 Alat Pelindung Diri yang sangat sensitive terhadap perubahan tertentu.

 Alat Pelindung Diri yang mempunyai masa kerja tertentu seperti kanister, filter dan  penyerap (cartridge).

 Alat Pelindung Diri dapat menularkan penyakit,bila dipakai berganti-ganti. 2. Kelebihan

 Mengurangi resiko akibat kecelakan

 Melindungi seluruh/sebagian tubuhnya pada kecelakaan

 Sebagai usaha terakhir apabila sistem pengendalian teknik dan administrasi tidak  berfungsi dengan baik.

(12)

2.5 CARA MEMILIH DAN MERAWAT ALAT PELINDUNG DIRI 1. Cara memilih

 Sesuai dengan jenis pekerjaan dan dalam jumlah yang memadai.

 Alat Pelindung Diri yang sesuai standar serta sesuai dengan jenis pekerjaannya harus selalu digunakan selama mengerjakan tugas tersebut atau selama berada di areal  pekerjaan tersebut dilaksanakan.

 Alat Pelindung Diri tidak dibutuhkan apabila sedang berada dalam kantor, ruang istirahat, atau tempat-tempat yang tidak berhubungan dengan pekerjaannya.

 Melalui pengamatan operasi, proses, dan jenis material yang d ipakai. 2. Cara merawat

 Meletakkan Alat pelindung diri pada tempatnya setelah selesai digunakan.  Melakukan pembersihan secara berkala.

 Memeriksa Alat pelindung diri sebelum dipakai untuk mengetahui adanya kerusakan atau tidak layak pakai.

 Memastikan Alat pelindung diri yang digunakan aman untuk keselamatan jika tidak sesuai maka perlu diganti dengan yang baru.

 Dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya.

 Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat helm kerja yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan

(13)

Secara spesifik sebagai berikut :  Helm Safety/ Helm Kerja ( Hard hat )

 Helm kerja dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara  penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh manajemen lini.

 Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat helm kerja yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan (retak-retak, bolong atau tanpa system suspensinya).

 Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang memiliki helm kerja dan telah mengikuti training.

Kacamata Safety (Safety Glasses)

 Kacamata safety dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara  penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh manajemen lini.

 Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan kacamata safety yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan.  Penyimpanan kacamata safety harus terjamin sehingga terhindar dari debu, kondisi yang

ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin), kelembaban atau kemungkinan tercemar  bahan-bahan kimia berbahaya.

 Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang memiliki kacamata safety dan telah mengikuti training.

Sepatu Safety (Safety Shoes)

 Sepatu safety dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara  penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh manajemen lini.

 Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan sepatu safety yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan.  Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang memiliki sepatu

(14)

Masker/ Perlindungan Pernafasan ( Mask/ Respiratory Protection)

 Pelindung pernafasan dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya.

 Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat pelindung pernafasan yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan.

 Kondisi dan kebersihan alat pelindung pernafasan menjadi tanggung jawab karyawan yang bersangkutan,

 Kontrol terhadap kebersihan alat tersebut akan selalu dilakukan oleh managemen lini. Sarung tangan

 Sarung tangan dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara  penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh manajemen lini.

 Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan sarung tangan yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan.  Penyimpanan sarung tangan harus terjamin sehingga terhindar dari debu, kondisi yang

ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin), kelembaban atau kemungkinan tercemar  bahan-bahan kimia berbahaya.

(15)

BAB III

PENUTUP

A .Kesimpulan

Alat Pelindung Diri atau APD sangat penting dan diperlukan oleh pegawai,karyawan, engineering , administratif atau siapapun yang memiliki resiko kecelakaan atauapun bahaya dalam bekerja. Oleh karena itu APD harus benar-benar di pelajari dan di pahami baik dalam  penggunaannya ataupun pemeliharaannya agar APD bias berfungsi dengan baik. Berikut  pembahasan mengenai Alat Pelindung Diri :

 Alat Perlindungan Diri merupakan alat yang digunakan untuk mengurangi resiko akibat kecelakaan, bukan menghilangkan kecelakaan itu sendiri.

 Alat Perlindungan Diri dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat.

 Alat Perlindungan Diri harus sesuai dengan jenis kegiatan dan tempat pekerjaan.

 Alat Perlindungan Diri harus selalu dirawat agar dapat digunakan sesuai dengan ketentuan.

B.Saran

 Setiap pekerja sebaiknya menggunakan Alat Pelindung Diri.

 Penyuluhan tentang Alat Pelindung Diri kepada semua masyarakat agar dapat mengurangi angka kecelakaan.

 Penggunaan Alat Pelindung Diri sebaiknya sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja.

 Pemantauan terhadap Alat Pelindung Diri harus rutin dilakukan, agar dalam penggunaan lebih optimal.

(16)

LAMPIRAN

Safety helmet Safety helmetdengan pelindung wajah

Safety helmet pemadam kebakaran Safety glasses

(17)

 Ear plug Ear muff

 Hand glovesuntuk panas  Hand gloveskaret Safety belts

(18)

DAFTAR PUSTAKA

1.Suma‟mur, P. K. 1987. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan, Cetakan Pertama. CV. Haji Mas Ahung. Jakarta

2. Silalahi, Bennet MA, DR & Silalahi, Rumondang B. MPH, 1985. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, PT. Pustaka Binaman Pressindo.Jakarta.

3. Budiono, A.M. 1992. Hiperkes dan Keselamatan Kerja. PT. Tri Tunggal Tata Fajar. Jakarta. 4. Gill F.S 2003, Buku Saku Kesehatan Kerja, EGC, Jakarta

5. Teja H. MT et al Konsul Sehat Divisi Kesehatan Sutera Foundation; Alat Pelindung Diri; 4 April 2008 hiperkes.wordpress.com accessed 23 Agustus 2013

Referensi

Dokumen terkait

Bab ini menjelaskan hasil penelitian hubungan antara quick of blood dengan penurunan nilai ureum dan kreatinin pada pasien CKD yang menjalani hemodialisis di RSUD

menyenangkan, atau berjumpa, menemui, berkumpul dengan, bercampur dengan mereka yang berharap kepadanya yg baik, bermanfaat, nyama dan aman: ibu atau ayah atau kakak laki2 atau

Nilai ini berarti bahwa sebesar 20,7% Pertumbuhan Ekonomi pada Provinsi Gorontalo dipengaruhi oleh Belanja Modal yang dialokasikan oleh Pemerintah untuk

Dan dengan hal itu mereka mencoba untuk mempengaruhi anggota keluarga yang lain.Berdasarkan pemaparan di atas, jelaslah bahwa dari beberapa bentuk perkawinan lintas agama

Keselamatan kerja berpengaruh juga dengan jenis industri atau jenis tehnologi yang dipakai , disamping itu faktor yang paling menentukan adalah faktor sikap , pandangan

Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui peranan fungsi Bimbingan Konseling Islam dalam upaya mengembangkan religiusitas remaja dan menekan atau mengontrol kenakalan remaja

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan hasil implementasi PPR dalam pembelajaran Matematika 2 pada aspek-aspek competence (kompetensi), conscience (hati nurani), dan

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44 Tahun 2019 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak - kanak , Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama,