SDM sebagai MITRA:
tantangan pengukuran
PERAN, PERILAKU SDM STRATEGIS TANTANGAN PENGUKURAN
TANTANGAN PENGUKURAN
Oleh :
Sjafri Mangkupariwa
Illah Sailah
Teaching-Learning Procces Incoming
Students
Job Market
Kondisi di Pendidikan Tinggi
Kondisi di Pendidikan Tinggi
Efficiency & Productivity Relevance
Internal Management Sustainability Academic Atmosphere L Daya saing bangsa Graduates Staff Library Physical Facilities Laboratories Funding Organization Resources Curriculum Management Leadership Quality Assurance Academic Community Job Market Community Acknowledgement Demand HE Management Leadership otonomi Kesehatan organisasi
ORGANISASI SEHAT ORGANISASI SEHAT ORGANISASI SEHAT ORGANISASI SEHAT MANAJEMEN MANAJEMEN MANAJEMEN MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN Efisien Produktif PROSES INPUT JAMINAN KUALITAS INPUT JAMINAN KUALITAS PROSES JAMINAN KUALITAS OUTPUT
PERBAIKAN TERUS MENERUS
R E L E V A N PENGHARGAAN KRITIKAN
Changes
Changes in society have led to
Changes in society have led to
changes in the economy and
education which parallel each
How the Economy has Changed
Old Industrial Economy
New Entrepreneurial Economy
Hierarchy Organization Network
Self-sufficient Structure Interdependent Security Expectations Personal Growth
Autocratic Leadership Inspirational
Homogenous Workforce Diverse
Cost Advantage Time
Profit Focus Customer
Perubahan lingkungan bisnis :
•
Perubahan Eksternal:
ekonomi,teknologi, sosial,
telekomunikasi,transportasi,konsumsi
telekomunikasi,transportasi,konsumsi
•
Perubahan Internal, meliputi :
– Tantangan kualitas
– Tantangan teknologi
1. Dekade 70-an fokus strategi pada “Cost”, yang merupakan sinergi : Product-Market-Finance
2. Dekade 80-an fokus pada “Quality”, yang merupakan sinergi : Product-Market-Finance-Productivity
Perkembangan Fokus Strategi Dunia Bisnis
3. Dekade 90-an pada “Speed” yang merupakan sinergi :
Cost-Quality-Time
4. Saat ini terfokus pada “Creativity” yang merupakan sinergi : Quality-Human Resources Management-Technology
Arah Pengelolaan Perkebunan “Makin Group” Ke Depan
Profit
GAP & BMP
Social Acceptance
Community Development
Efficient Use of Raw Material Pollution Prevention Source Reduction Waste Minimization Recycle Environmental Sound Eco-Efficiency
Enviro Friendly & Increase Profitability
Sustainability
Social Acceptability
Reuse
Reduce Cost of Business
GAP = Good Agricultural Practices, BMP = Best Management Practices
Profitability
• Able to minimize inputs of material
• Able to minimize inputs of energy
• Able to enhance material recycleability
Better
• Environmental Performance
• Business Performance
Arah Kompetensi Ke Depan
recycleability
• Able to control product durability
• Able to maximize utilization of renewable resources
• Able to minimize of toxic emission
• Able to materialize “potensi masyarakat”
Resource efficiency
Cost efficiency
Improvements
Kompetensi Non Teknis
Motivasi
: minat yang tinggi untuk bekerja diperkebunan, fokus pada pekerjaan, kedisiplinan, suka tantangan, dan siap menangani konflik
Adaptasi
: bersikap terbuka terhadap hal baru dan mampu beradaptasi terhadap lingkungan kerja/sosial
Komunikasi
: mampu menjalin komunikasi secara efektif dan efisien dengan pihak terkaitefektif dan efisien dengan pihak terkait
Kerja tim
: mampu bekerjasama dan bekerja dalam tim
Pemecahan Masalah
: mampu mengumpulkan data dan informasi dari berbagai sumber secara tepat danmampu mengidentifikasi penyimpangan yang ada serta melakukan tindakan perbaikan
Manajemen stres
Kepemimpinan
Apa yang harus dimiliki?
Intra personal skills Inter personal skills
Pegawai harus mampu membuat keadaan sekeliling menjadi:
LEBIH FOKUS, LEBIH EFISIEN DAN LEBIH PRODUKTIF
PENGHARAPAN TERHADAP
PEMIMPIN PRODUKTIF
Orang yang ditunjuk sebagai pimpinan yang dapat mengerjakan tugasnya dengan seluruh kemampuannya dan komitmen untuk
kemampuannya dan komitmen untuk menghasilkan hasil terbaik dengan
menggunakan seminimal mungkin uang, waktu dan sumberdaya dan mengikuti nilai dan norma yang dianut perusahaan
KEMAMPUAN PEMIMPIN PRODUKTIF
SIZING UP SKILLS (berinteraksi secara efektif melaluitindakan yang tepat)
COMMUNICATION SKILLS (strategi dalam
COMMUNICATION SKILLS (strategi dalam
menemukan apa yang orang lain pikirkan dan mendapatkan ide untuk menghadapinya)
MOTIVATIONAL SKILLS (memberikan dukungan kepada diri sendiri dan orang lain untuk
mengerjakan sesuatu yang terbaik)
ADAPTIVE SKILLS (menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana terjadi berbagai kemauan)
Repositioning Peran
Sumberdaya Manusia
• Repositioning Perilaku SDM berkaitandengan peningkatan inisiatif bekerja dalam diri seseorang dan untuk itu diperlukan etos kerja yang baik (Schuller & Jackson, 1996). kerja yang baik (Schuller & Jackson, 1996).
• Repositioning Kompetensi SDM berkaitan
dengan peningkatan kualitas SDM lengkap dengan SDM yang dibutuhkan (fasilitas)
Repositioning Perilaku SDM
Schuller & Jackson (1987) menjelaskan untuk mencapai strategi yang kompetitif dibutuhkan perilaku peran
tertentu dan suatu hipotesis tentang model MSDM yang dapat mencapai kondisi organisasi yang mempunyai keunggulan kompetitif.
3 Strategi untuk mencapai keunggulan kompetitif :
1. Strategi inovasi, digunakan untuk mengembangkan produk atau jasa yang berbeda dari para pesaing (Sanchez & Heine, 1997)
2. Strategi kualitas, lebih mengutamakan pada penawaran produk atau jasa yang lebih berkualitas, meskipun
produknya sama dengan pesaing (Hutton, 1987)
3. Strategi pengurangan biaya, menekankan pada usaha perusahaan untuk menjadi produsen dengan penawaran harga produk rendah (Sanchez & Heine, 1997)
Beberapa dimensi peran perilaku karyawan yang diperlukan untuk mendukung penerapan/implikasi 3 strategi keunggulan kompetitif :
1. Strategi inovasi
, perilaku karyawan
yang diperlukan adalah :
tingkat kreativitas tinggi, berfokus pada jangka tingkat kreativitas tinggi, berfokus pada jangka panjang, mempunyai tingkat kerjasama yang tinggi, perilaku mandiri,cukup memiliki
perhatian pada kualitas dan kuantitas,
seimbang dalam orientasi proses dan hasil, penerimaan resiko pada tingkat yang lebih tinggi serta toleransi yang cukup tinggi
2. Strategi kualitas :
Perilaku yang relatif berulang dan dapat
diprediksi, berfokus pada jangka menengah, cukup mau melakukan kerjasama, perilaku mandiri, perhatian yang tinggi terhadap
mandiri, perhatian yang tinggi terhadap
kualitas, fokus terhadap proses, kurang berani mengambil resiko dan cukup mempunyai
komitmen terhadap tujuan organisasi (Dyer, et al., 1988).
3. Strategi pengurangan biaya
:
dibutuhkan perilaku yang relatif berulang
dan dapat diprediksi, berfokus jangka
pendek, lebih mengutamakan pada
kegiatan individu dan otomatisasi, cukup
memberikan perhatian kualitas,
memberikan perhatian kualitas,
perhatian terhadap kuantitas output lebih
tinggi, kurang berani menanggung
resiko,dan lebih menyukai kegiatan yang
stabil (Stahl, et al., 1992).
Repositioning Kompetensi SDM
• Upaya Repositioning Kompetensi SDM
dilakukan dengan mengubah pemahaman organisasi tentang peran SDM yang semula
people issues menjadi people related business issues.
issues.
• Menurut Schuller (1990) berbagai kompetensi dari manajer terkait dengan beberapa
pengelolaan organisasi terhadap berbagai
aspek bidang pengetahuan yang harus dikuasai seorang manajer (people related business
Bidang Elemen Penting Kompetensi
tenaga kerja
Kompetensi transformasional, berbasis input dan output
Diversitas Ras, jenis kelamin, umur dan bahasa
Tabel. Pengelolaan people related business issues
Diversitas
Angkatan kerja
Ras, jenis kelamin, umur dan bahasa Dukungan
keuangan
Customer values dan kompetensi manajerial
Globalisasi tenaga kerja
Expatriate, diversitas, standarisasi SDM internasional
Implikasi Repositioning Peran
Sumberdaya Manusia :
•
Time and money management,
motivating, quality work of life and
competency
•
People is the most important factor
•
People is the most important factor
•
The right man on the right jobs
•
Large contribution to company with the
fairly competition and increase the cost
control
Pencapaian peran strategi SDM
• Dapat dilakukan dengan beberapa tahapan :
Tabel. Beberapa kategori peran SDM yang strategis
Elemen Deskripsi
Connecting role Linking the HR role to the business role
Know the needs of the business, where its going, where
it should be going and helping to get there
Increase involvement in the key issues strategy Increase involvement in the key issues strategy
direction
Enabling role Customerization : viewing everybody whether internal or extrenal to the organization as a customer and their putting first
Monitoring role Using of computer technology and HR information system Inovating role Using contribution assesment to measure efficiently and
effectiveness of HRD
Siklus manajemen kinerja
Tujuan unit Tujuan individu Umpan balik Coaching Counselling self monitoring Promosi Bonus Merit Pay Special AWARDIndividual self review Assessment Formal Feedback
Arsitektur Strategi SDM
2 dimensi: manusia teknis dan strategik (Rekruitmen, kompensasi, benefit) dan
(penyampaian pelayanan MSDM teknis utk mendukung implementasi strat. perushn.
High Performance Work System:
seleksi dan promosi
waktu untuk mengingkatkan ketrampilan
kompensasi,
manaj.kinerja, motivasi kerja Customer
Value, kemitraan
Perilaku inti (organisasi)
Pengukuran SDM
(1) Mengidentifikasi kompetensi
1. Kemampuan komputer (eksekutif lini)
2. Visi SDM (akademik)
3. Mengantisipasi perubahan (konsultan)
3. Mengantisipasi perubahan (konsultan)
4. Memberikan edukasi tentang SDM
Pengukuran SDM
(2) Pengukuran High Performance Work
System (HPWS)
•
memaksimalkan kinerja karyawan
•
organisasi bekerja melalui setiap fungsi
•
organisasi bekerja melalui setiap fungsi
Pengukuran SDM
(3) Mengukur HR system allignment
Menilai bagaimana setiap elemen melakukan pekerjaan tanpa konflik
(4) HR Efficiency (efisiensi inti dan efisiensi strategik)
strategik)
(5) HR deliverable : (HR Performance
Driver:kapabilitas atau aset yang berhubungan dengan orang: produktifits karyawan dan
kepuasan kerja) dan Enabler Performance Driver: perubahan dalam struktur reward