NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Pola up reversal bagi IHSG tercermin dari sejumlah indikator, untuk itu secara teknis indeks berpeluang bergerak positif pekan ini. Sinyal dari MACD dan Stochastic terkonfirmasi positif bagi pergerakan IHSG. Dari lagging indikator, indeks menguji MA20 di level 5287. Sedangkan dari MA5, indeks terkonfirmasi positif.
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 5321.841 +54.072 6,005.34 5,613.74
LQ-45 919.211 +11.617 2,535.75 4,032.80
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Mengawali perdagangan pada pekan ini, IHSG berhasil ditutup menguat sebesar 54,07 poin (1,03%) dari level 5.267,77 ke level 5.321,84.
Dari domestik, Bank Indonesia (BI) menilai pelebaran defisit APBN-P 2016 menjadi maksimum 2,7% terhadap produk domestik bruto (PDB) masih aman. Walaupun demikian, pemerintah memiliki konsekuensi untuk menambah pembiayaan. Namun, menurut Gubernur BI Agus Martowardojo hal tersebut bisa dipahami mengingat adanya komitmen pemerintah untuk menjaga budget sehingga defisit APBN kemungkinan dapat dijaga di bawah 2,5%. Selain itu, Gubernur BI melihat adanya upaya pemerintah untuk menjaga defisit agar tidak sampai menyentuh 2,7%. Selain menjaga belanja pemerintah, ada upaya pemerintah untuk mendorong penerimaan negara.
Seperti diketahui, selain akan melonggarkan batas defisit menjadi 2,7%, pemerintah juga dipastikan akan memangkas anggaran belanja hingga Rp 133 triliun, dan menjaga shortfall penerimaan pajak agar tidak lebih dari Rp 219 triliun.
Dari global, bursa saham Amerika Serikat memangkas kenaikan mingguan karena investor menunggu pertemuan Federal Reserve pekan ini, dengan indikator ekonomi AS menunjukkan pertumbuhan yang tidak merata. Dengan pembuat kebijakan memantau data untuk tanda-tanda pertumbuhan yang lebih kuat, laporan pekan lalu menunjukkan biaya hidup di AS naik lebih dari yang diproyeksikan pada bulan Agustus, menunjukkan inflasi terus bergerak ke target inflasi the Fed. Sementara itu, data terpisah menunjukkan kepercayaan konsumen pada bulan September berada pada di tingkat terendah sejak April. Sementara itu, harga minyak mentah dunia terpantau rebound dari pelemahan tajamnya pada perdagangan hari ini menyusul pernyataan Venezuela kemungkinan tercapainya kesepakatan oleh negara-negara produsen OPEC dan non-OPEC dalam hal menstabilkan produksi.
Dari regional, indeks Shanghai Composite berhasil ditutup menguat 23,2 poin (0,78%) ke level 3.026,05. Selanjutnya, indeks Hang Seng ditutup menguat sebesar 214,86 poin (0,92%) ke level 23.550,45.
Dari Eropa, bursa Eropa dibuka tentatif menguat.
Perhatian para pelaku pasar akan tertuju pada FOMC meeting yang digelar pada 21-22 September, yakni menantikan langkah yang akan di tempuh oleh otoritas moneter Amerika Serikat (AS) ini. Kendati ekspektasi kenaikan Fed rate minggu ini masih 20% ditengah data inflasi Agustus naik di atas perkiraan. Biaya hidup di Amerika Serikat pada Agustus naik lebih tinggi dibanding perkiraan. Hal itu mengindikasikan inflasi berlanjut dan bergerak ke arah target The Fed di 2%. Di sisi lain consumer confidence pada September berada pada level terendah sejak April, dengan pandangan kondisi ekonomi saat ini jatuh ke level rendah dalam hampir satu tahun. Kondisi itu memunculkan ketidakpastian kembali di pasar keuangan global. Selain otoritas moneter AS yang dinantikan atas kebijakannya, pelaku pasar juga diperkirakan juga akan menyikapi keputusan yang akan ditempuh oleh BoJ yang akan melakukan review pada 21 September. Investor menanti kebijakan BoJ tentang program stimulus ke perbankan
Sedangkan sentimen dari dalam negeri, berkenaan dengan kemungkinan harga premium dan solar berpeluang naik awal Oktober. Meski, kabarnya harga baru akan diputuskan akhir bulan ini dan menunggu perkembangan harga minyak dunia hingga 25 September mendatang. Kemungkinan kenaikan ini di lakukan karena harga premium dan solar yang ditetapkan selama enam bulan terakhir berdampak pada keuangan Pertamina. Terutama harga solar Rp 5.150 per liter yang dinilai tidak ekonomis. Kerugian juga dialami dalam penjualan premium di area Jawa–Madura–Bali seharga Rp 6.450 per liter. Potensi kenaikan dari harga premium dan solar diperkirakan dapat mendorong peningkatan inflasi pada bulan tersebut. Sementara itu, harga minyak mentah global rebound dari level terendah dalam lebih dari sebulan. Rebond minyak itu menyusul Venezuela menyatakan kemungkinan tercapainya kesepakatan oleh negara-negara produsen minyak dalam OPEC dan non-OPEC dalam menstabilkan produksi minyak. OPEC mungkin akan mengadakan pertemuan luar biasa jika menteri-menteri mencapai kesepakatan pada pertemuan informal minggu depan.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) pada Rapat Dewan Gubernur BI pekan ini diperkirakan cukup confidence dengan target suku bunga single digit. BI disebutkan memiliki ruang untuk melonggarkan kebijakan suku bunga menyusul inflasi yang lebih rendah. Selain itu, realisasi dana tebusan dari program tax amnesty periode berjalan di bulan September meningkat signifikan dibandingkan bulan sebelumnya, hingga 19 September 2016 mencapai Rp 23.05 triliun.
IHSG diperkirakan memiliki peluang kembali untuk melanjutkan apresiasi, seiring dengan meningkatnya dana tebusan tax amnesty di September ini. Namun, pelaku pasar juga siap mengantisipasi hasil keputusan dari pertemuan The Fed.
DAILY REPORT
20 September 2016
• MEDC akan mengakuisisi 2 anak usaha ConocoPhillips • INCO tolak relaksasi ekspor biji nikel
• PSAB produksi emas di Malaysia
• Laba SKBM per 1H16 turun jadi Rp 12,91 miliar • Waskita Beton Precast listing dengan kode WSBP • BRNA rights issue rasio 100:29 di harga Rp 1000/saham • RALS akan konversi 10 supermarket menjadi gerai waralaba ritel • HERO realisasikan capex Rp 212 miliar hingga semester I 2016 • Unit usaha MPMX & Sojitz Corp. kerja sama terbitkan convertible bond • KAEF andalkan obat etikal, lisensi dan narkotika
• CTRA tunda emisi DIRE
• BKDP & BMRI kerja sama biayai KPA
• Pemprov Jabar tunda tambah kepemilikan dalam BJBR • BBRI akan terbitkan MTN sebesar Rp1.92 triliun • BBRI perkirakan kredit 2016 sentuh 15%
• Kredit segmen mikro BBRI hingga Agustus 2016 tumbuh 22% YoY • Pertumbuhan kredit BBCA di kuartal II 2016 masih lesu
• Uang tebusan tax amnesty BBCA capai Rp 8,7 Triliun • BSIM dan Modalku melakukan kerjasama kustodian • HK Realtindo himpun dana Rp 2,25 triliun
Support Level 5295/5267/5249
Resistance Level 5340/5359/5386
Major Trend Up
20 September 2016
20 September 2016
Medco Energi Internasional (MEDC) menandatangani perjanjian jual beli dengan perusahaan asal Amerika Serikat, ConocoPhillips. Perjanjian ini dalam rangka mengakuisisi ConocoPhillips Indonesia Inc Ltd (CIIL) dan ConocoPhillips Singapore Operations Pte Ltd (CSOP). CIIL merupakan operator dari 40% hak partisipasi blok migas PSC South Natuna Sea Block B dan operator dari West Natuna Transportation System, sedangkan CSOP mengoperasikan Onshore Receiving Facility di Singapura. Transaksi ini diharapkan selesai pada kuartal IV-2016. Setelah efektif, akuisisi ini akan memberikan tambahan cadangan minyak dan gas yang signifikan dan menambahkan produksi tahunan perseroan lebih dari 35%.
Vale Indonesia (INCO) meminta pemerintah konsisten dalam menerapkan larangan ekspor mineral mentah (ore). Dibukanya kran ekspor ore terutama nikel membuat ketidakpastian iklim investasi karena menghambat investasi pembangunan smelter nikel dalam negeri.
J Resources Asia Pasifik (PSAB) menargetkan memulai kegiatan produksi tambang emas di Sungai Terengun, Malaysia, pada semester II-2017. Saat ini, perseroan tengah melakukan kegiatan eksplorasi pada tambang tersebut. Sumber dana yang digunakan untuk kegiatan eksplorasi tambang berasal dari kas internal. Saat ini, PSAB tengah menyiapkan aksi penambahan modal tanpa HMETD dengan nilai mencapai Rp 950,44 miliar. Aksi private placement tersebut dilakukan dengan menerbitkan 2,64 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 359,2 per saham. Sekar Bumi (SKBM) mencatat pertumbuhan penjualan neto sebesar Rp 704,18 miliar hingga periode 30 Juni 2016 naik dibandingkan Rp 657,15 miliar per Juni 2015. Laba bersih Rp 12,91 miliar dari sebelumnya Rp 16,43 miliar.
Waskita Beton Precast mencatatkan saham perdana pada hari ini di BEI dengan kode saham WSBP. Diberitakan bahwa Permintaan investor terhadap saham perdana perseroan mengalami kelebihan permintaan sebanyak 3 kali dari jumlah yang ditawarkan yakni sebesar 10,5 miliar saham baru. Perseroan menawarkan harga saham perdana sebesar Rp 490 per lembar, dengan demikian total dana yang diraih sebanyak Rp 5,1 triliun. Dana itu akan digunakan untuk untuk modal kerja, investasi pembangunan pabrik baru dan meningkatkan kapasitas produksi dari pabrik-pabrik yang sudah ada. Saat ini sudah ada 8 pabrik-pabrik, sampai akhir tahun 2016 perseroan akan menambah 2 pabrik di Palembang dan Jawa Tengah. Pada tahun 2017 perseroan berencana membangun 2 pabrik di wilayah Indonesia Timur (Kalimantan atau Sulawesi) dan Sumatera bagian utara (Medan atau Sabang). Pada tahun 2018 perseroan juga berencana membangun satu pabrik di Jawa Tengah.
Waskita Beton Precast (WSBP) menyiapkan investasi sebsar Rp4 triliun selama periode 2016-2018. Dana ini dialokasikan untuk membiayai pembangunan delapan pabrik precast dan 40 batching plant. Dengan langkah ini, pada 2018, total pabrik perusahaan menjadi 13 unit, dan batching plant sebanyak 65 unit. Tahun ini, perusahaan menyiapkan belanja modal senilai Rp1,1 triliun. Kemudian sebanyak Rp1,9 triliun di 2017 dan Rp1 triliun di 2018.
Berlina (BRNA) melakukan penawaran umum terbatas II kepada pemegang sahamnya dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Perseroan menawarkan sebesar 220.110.000 saham atas nama biasa atau 22,48% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PUT II
dengan nominal Rp 50. Setiap pemegang 100 saham perseroan hingga 26 September 2016 berhak atas 29 HMETD (rasio 100 : 29), di mana 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 1.000 per saham. Dengan demikian jumlah dana yang akan diterima sebanyak Rp 220,11 miliar. Dana hasil rights issue II itu sekitar 43% akan digunakan untuk melunasi pokok pinjaman ke Bank CIMB Niaga (BNGA), 36% untuk melakukan pengembangan usaha dan 21% untuk modal kerja. Pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya setelah pelaksanaan HMETD dapat mengalami penurunan persentase kepemilikan atau dilusi maksimum 22,48%. BRNA menganggarkan belanja modal tahun 2016 sebesar Rp 150-Rp200 miliar. Sumber pendanaan akan diperoleh dari pasar modal melalui rights issue. Perseroan juga menargetkan pendapatan tahun 2016 sebesar Rp 1,4 triliun atau tumbuh dibandingkan sebelumnya Rp 1,28 triliun.
Mayoritas pendapatan Kimia Farma (KAEF) hingga akhir tahun ini ditopang oleh lini bisnis obat etikal, lisensi dan narkotika meski kontribusinya sepanjang semester I/2016 sedikit menurun dengan pertumbuhan terkecil. Penjualan KAEF dari unit usaha tersebut sepanjang semester I mencapai Rp1,30 triliun dan berkontribusi sekitar 52% terhadap total penjualan perusahaan. Adapun, obat bebas berkontribusi terhadap pendapatan terbanyak kedua pada 1H16 yaitu sebesar Rp503,33 miliar atau 21% dari total pendapatan.
Ramayana Lestasi Sentosa (RALS) siap melakukan konversi 10 supermarket menjadi gerai waralaba ritel SPAR pada paruh kedua tahun ini. Pada Oktober, RALS akan membuka toko SPAR di Parung, Samarinda, Garut, Makassar dan Pontianak. Adapun biaya investasi dalam pembukaan SPAR sekitar Rp 2 juta per meter persegi. Penjualan RALS sejak Januari-Agustus 2016 sudah mencapai 72,1% dari target senilai Rp 8,3 triliun.
Hingga semester I 2016 Hero Supermarket (HERO) telah merealisasikan belanja modal sebesar Rp 212 miliar. Sebagian besar digunakan untuk dana ekspansi pembukaan 2 gerai baru Giant Ekstra di Palembang dan Lombok. HERO juga berencana menambah 1 gerai baru di Manado, setelah empat tahun perusahaan tidak menambah gerai Hero Supermarket. Hal ini dilakukan untuk menambah ekspansi perusahaan agar dapat lebih berkembang. Perseroan rencananya merilis gerai tersebut pada Januari 2017, tetapi perusahaan berencana untuk mempercepat pembukaan gerai baru tersebut pada tahun 2016 yaitu maksimal pada Desember 2016. Rencana lainnya, perusahaan akan membuka 4-5 gerai baru Giant di beberapa kota besar, seperti Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Mitra Pinashtika Mustika (MPMX) melalui unit bisnis roda empatnya MPM Auto mengumumkan nota kesepakatan pada 15 September 2016 dengan Sojitz Corporation untuk penerbitan obligasi wajib konversi. Kupon obligasi tersebut 1% per tahun dengan jangka waktu 6 tahun dalam mata uang yen dengan jumlah setara USD 37 juta. MPMAuto berencana menggunakan hasil penerbitan obligasi dalam berbagai pelaksanaan inisitatif strategis bagi perusahaan termasuk perluasan jaringan, potensi akuisisi non organik dalam industri otomotif, serta pencapaian biaya pendanaan yang lebih murah.
Ciputra Development (CTRA) menunda rencana penggalangan dana dengan menjual sejumlah aset ke manajer dana investasi real estate (DIRE) hingga 2017. Perusahaan masih menunggu tingkat imbal hasil yang menarik di samping menunggu penurunan pajak BPHTB. Menurut perusahaan, imbal hasil dari
20 September 2016
20 September 2016
property investasi yang dilepas tidak akan menarik bagi investor selama imbal hasil surat utang negara (SUN) tenor 10 tahun masih di level 7% disebabkan oleh imbal hasil property investasi yang akan dilepas ke investor sulit melampaui 10%.
Bukit Darmo Property (BKDP) akan mendorong penjualan tahun 2016 melalui dua produk utamanya yaitu perkantoran Nine Boulevard (9BLV) dan Apartemen The Adhiwangsa. BKDP telah melakukan kerja sama dengan Bank Mandiri (BMRI) untuk kebutuhan dana pembiayaan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) atau kredit untuk 9BLV. Bank Mandiri juga berjanji untuk mendukung program BDP yang akan menghabiskan sisa 90 unit apartemen The Adhiwangsa dan perkantoran 9BLV tahun 2016 ini.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menunda rencana menambah kepemilikan saham dalam penerbitan saham baru atau rights issue Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) pada tahun ini. Hal ini dipastikan karena akan sejumlah penghematan yang dilakukan dalam APBD Perubahan 2016. Rencana pihaknya mengalokasikan dana sebanyak Rp 400 miliar untuk ikut rights issue BJBR akan digeser untuk menutupi kebutuhan anggaran yang lebih mendesak seperti dana pendidikan menengah universal (PMU) dan dana bantuan infrastruktur desa.
Bank Rakyat Indonesia (BBRI) mencatatkan pertumbuhan kredit segmen mikro cukup besar hingga Agustus 2016 sebesar 22% dibandingkan dengan periode sama 2015. Pertumbuhan segmen kredit mikro memang paling besar sekitar 22% sampai Agustus 2016. Lonjakan pertumbuhan kredit segmen mikro BBRI disokong oleh program pemerintah yaitu kredit usaha rakyat (KUR). Bila tidak memasukkan KUR, pertumbuhan segmen mikro dari BBRI sekitar 14%-15%. Sampai akhir semester I 2016 pertumbuhan kredit segmen mikro BRI sebesar 22,4% menjadi Rp 202,9 triliun dibandingkan dengan periode sama 2015.
Bank Rakyat Indonesia (BBRI) memperkirakan pertumbuhan kredit perseroan sampai akhir tahun 2016 hanya menyentuh 15%. Di sisi lain, pada Agustus 2016 perseroan mencatatkan kenaikan kredit sebesar 17% YoY. Pertumbuhan kredit perseroan sampai akhir tahun 2016 berpotensi berada pada kisaran 15% atau cenderung turun dibandingkan dengan pertumbuhan sampai bulan Agustus. Pertumbuhan kredit BBRI itu sampai semester I 2016 sebesar 17,3% menjadi Rp 590,69 triliun semester I 2015. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) berencana akan menerbitkan medium term notes (MTN) Tahap I 2016 sebesar Rp1.92 triliun dengan bunga 7.4% tenor 370 hari. Perseroan tahun 2016 ini menargetkan dapat menerbitkan MTN total senilai Rp 5 triliun guna memenuhi kebutuhan likuiditas penyaluran kredit. Selain MTN itu perseroan akan menerbitkan obligasi senilai Rp10 triliun yang merupakan bagian dari PUB sebesar Rp20 triliun hingga tahun 2017.
Pertumbuhan kredit Bank Central Asia (BBCA) pada kuartal III 2016 masih lesu. Perseroan masih berusaha mencapai besaran penyaluran kredit menyamai posisi Desember 2015. Pertumbuhan kredit pada Juni 2016 nilainya cukup baik. Namun kredit kembali turun setelah musim Lebaran. BBCA berharap Agustus dan September kredit akan membaik. Manajemen menyatakan pada tahun 2016 perusahaan cukup kesulitan mengejar target pertumbuhan. Meski begitu hingga akhir tahun BCA masih mematok target pertumbuhan kredit hingga 8%.
Bank Central Asia (BBCA) mencatat uang tebusan tax amnesty yang masuk melalui BCA mencapai Rp 8,7 triliun. Namun
perseroan masih enggan mematok target pada program
tax
amnesty
.Bank Sinarmas (BSIM) dan Modalku melakukan kerjasama kustodian. Dengan kerjasama tersebut BSIM bertindak sebagai bank kustodian menampung dana dari pemberi pinjaman pada aplikasi Modalku. Dikatakan bahwa inovasi kemitraan tersebut merupakan pertama di Indonesia.
PT MNC Asuransi Indonesia (MNC Insurance), bekerja sama dengan agen asuransi baru, yaitu PT Khrista Fasilitasindo untuk meningkatkan penjualan produk asuransi khususnya asuransi kendaraan dan bangunan. Kerja sama ini diharapkan akan mampu mendorong penjualan produk asuransi kendaraan bermotor dan bangunan MNC Insurance di seluruh Indonesia mengingat potensi pasar yang bisa digarap Khrista Fasilitasindo demikian besar.
HK Realtindo, anak usaha Hutama Karya, berencana menggalang dana hingga Rp 2,25 triliun hingga semester I-2017. Dana tersebut akan berasal dari penerbitan medium term notes (MTN) sebesar Rp 600 miliar, pembiayaan mezzanine Rp 250 miliar, dan IPO saham senilai Rp 1,4 triliun. Aksi penggalangan dana ini akan dimanfaatkan untuk modal usaha dan akuisisi lahan.
Tiga perusahaan yang akan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada September 2016, yaitu Waskita Beton Precast, Paraminta Bangun Sarana dan Aneka Gas Industri berhasil menggalang dana publik sebesar Rp6,36 triliun. Ketiganya pun mencatatkan kelebihan permintaan pada saat awal perdagangan. Waskita Beton Precast mengumpulkan dana dari IPO saham sebesar Rp5,16 triliun. Sedangkan, Aneka Gas Industri milik Grup Samator meraup dana IPO sebesar Rp843,32 miliar. Sementara Paramita Bangun Sarana meraup hasil IPO saham sebesar Rp360 miliar.
20 September 2016
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 43.25 -0.05 TLKM (US) 64 20,892 349
Natural Gas (US$)/mmBtu 2.94 0.01 ANTM (GR) 0.03 441 59
Gold (US$)/Ounce 1314.04 0.90
Nickel (US$)/MT 10150.00 425.00
Tin (US$)/MT 19350.00 250.00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 71.25 8.85
Coal (RB) (US$)/MT* 66.40 3.04
CPO (ROTH) (US$)/MT 707.50 15.00
CPO (MYR)/MT 2833.50 17.00
Rubber (MYR/Kg) 674.50 5.50
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 664.24 -2.03
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F
Market Cap (USD
Bn)
USA DOW JONES INDUS. 18120.17 -0.02 3.99 17.06 14.99 3.09 2.90 5,416.3
USA NASDAQ COMPOSITE 5235.03 -0.18 4.55 22.36 19.06 3.51 3.17 8,209.8
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6813.55 1.54 9.15 17.34 14.87 1.78 1.74 1,698.3
CHINA SHANGHAI SE A SH 3167.63 0.77 -14.49 14.20 12.55 1.47 1.35 3,980.2
CHINA SHENZHEN SE A SH 2093.30 1.06 -13.34 24.99 19.32 3.20 2.90 3,272.1
HONG KONG HANG SENG INDEX 23550.45 0.92 7.47 12.89 11.76 1.19 1.12 1,927.6
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5321.84 1.03 15.87 17.50 14.88 2.49 2.26 435.4
JAPAN NIKKEI 225 16519.29 0.70 -13.21 16.32 15.35 1.46 1.37 2,865.4
MALAYSIA KLCI 1651.71 -0.08 -2.41 16.53 15.31 1.62 1.53 239.9
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2852.14 0.87 -1.06 13.63 13.04 1.10 1.06 336.7
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 13,152.00 -3.00 1000 IDR/ USD 0.08 0.0000
EUR/IDR 14,701.31 16.05 EUR / USD 1.12 0.0003
JPY/IDR 129.08 -0.07 JPY / USD 0.01 0.0000
SGD/IDR 9,657.88 14.77 SGD / USD 0.73 0.0000
AUD/IDR 9,917.27 -6.37 AUD / USD 0.75 0.0007
GBP/IDR 17,154.55 -6.80 GBP / USD 1.30 0.0013
CNY/IDR 1,972.26 0.94 CNY / USD 0.15 0.0001
MYR/IDR 3,178.35 -6.50 MYR / USD 0.24 -0.0004
KRW/IDR 11.76 0.04 100 KRW / USD 0.09 0.0003
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.24
BI Rate (%) Indonesia 5.25 LIBOR (GBP) England 0.27
ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.03
BOE Rate (%) England 0.25 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03
PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.70
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description August-16 July-16 Description Rate (%)
Inflation YTD % 1.74 1.76 SBI (9M) 6.40
Inflation YOY % 2.79 3.21 SBIS (9M) 6.40
Inflation MOM % -0.02 0.69 SBI (12M) 6.70
Foreign Reserve (USD) 113.54 Bn 111.41 Bn SBIS (12M) 6.70
20 September 2016
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
20 Sep US Housing Starts Turun menjadi 1193 ribu dari 1211 ribu
20 Sep US Housing Starts MoM Turun menjadi -1.5% dari 2.1%
20 Sep US Building Permits Turun menjadi 1144 ribu dari 1152 ribu
20 Sep US Building Permits MoM Turun menjadi -0.8% dari -0.1%
22 Sep Indonesia BI Rate Reverse Rate Turun menjadi 5.00% dari 5.25%
22 Sep FOMC Rate Decision Tetap 0.25%-0.50%
22 Sep US Leading Index Turun menjadi 0.0% dari 0.4%
22 Sep US Initial Jobless Claims --
22 Sep US Continuing Claims --
22 Sep US Existing Home Sales Naik menjadi 5.45 juta dari 5.39 juta
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
TLKM IJ 4200 2.69 10.33 BBNI IJ 5300 -3.20 -3.01 ASII IJ 8225 3.13 9.43 BYAN IJ 6800 -9.33 -2.17 GGRM IJ 65025 4.04 4.52 BBRI IJ 11850 -0.63 -1.71 BBCA IJ 15250 0.99 3.41 INDF IJ 8400 -0.88 -0.61 HMSP IJ 4110 0.74 3.25 ISAT IJ 5275 -1.86 -0.51 BMRI IJ 11225 1.35 3.23 EXCL IJ 2600 -1.89 -0.50 LPPF IJ 19550 6.25 3.13 SMAR IJ 4400 -3.30 -0.40 ICBP IJ 9700 2.37 2.44 LINK IJ 4590 -2.34 -0.31 BDMN IJ 3950 6.76 2.21 SMMA IJ 8100 -0.61 -0.30 PGAS IJ 2740 3.01 1.81 SIDO IJ 510 -3.77 -0.28
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
PT Anugerah Berkah Mandiri
Property & Real Estate
800-1250 3,333.33 TBA 03 Oct’16 RHB Securities, Mandiri,
CIMB Securities PT Waskita Beton Precast Manufacturing &
Industry
490.00 10,544.46 09-14 Sep’16 20 Sep’16 Danareksa, Mandiri & Bahana Securities PT. Aneka Gas Industri Trade & Service 1100.00 766.66 19-22 Sep’16 28 Sep’16 DBS Vickers, Mandiri
Sekuritas, RHB Securities PT Paramita Bangun
Sarana
Construction & Infrastructure
1100-1300 300.00 16-20 Sep’16 26 Sep’16 Sinarmas Sekuritas
PT Buyung Poetra Sembada
20 September 2016
20 September 2016
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
PALM 42.00 Cash Dividend 13 Sep’16 14 Sep’16 16 Sep’16 30 Sep’16
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
IKBI Stock Split 1:4 -- 20 Sep’16 21 Sep’16 21 Sep’16
APIC Rights Issue 1:3 105.00 07 Sep’16 08 Sep’16 15 Sep – 21 Sep’16
BTEK Rights Issue 5:22 1000.00 08 Sep’16 09 Sep’16 16 Sep – 22 Sep’16
BABP Rights Issue 4:1 100.00 09 Sep’16 13 Sep’16 16 Sep – 29 Sep’16
BRNA Rights Issue 100:29 1000.00 21 Sep’16 22 Sep’16 28 Sep – 04 Oct’16
SRAJ Rights Issue 3:2 280.00 03 Oct’16 04 Oct’16 10 Oct – 17 Oct’16
WIKA Rights Issue TBA TBA 05 Oct’16 06 Oct’16 12 Oct – 18 Oct’16
KRAS Rights Issue TBA TBA 17 Oct’16 18 Oct’16 24 Oct – 28 Oct’16
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
TOTO RUPSLB 20-Sep-16
MCOR RUPSLB 20-Sep-16
ARTI RUPSLB 21-Sep-16
AGRO RUPSLB 22-Sep-16
BIPI RUPST 22-Sep-16
MLBI RUPSLB 23-Sep-16
SQMI RUPST 26-Sep-16
MEDC RUPSLB 26-Sep-16
HEXA RUPST 27-Sep-16
RIGS RUPST 27-Sep-16
BEKS RUPSLB 28-Sep-16
EXCL RUPSLB 29-Sep-16
CNTX RUPST 30-Sep-16
CNTB RUPST 30-Sep-16
KPIG RUPSLB 30-Sep-16
BCAP RUPSLB 30-Sep-16
BMTR RUPSLB 30-Sep-16
MNCN RUPSLB 30-Sep-16
ELTY RUPST 30-Sep-16
BHIT RUPSLB 30-Sep-16
20 September 2016
20 September 2016
TLKM
TRADING BUY
S1 4140 R1 4280 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 4060 R2 4360
Closing
Price 4200
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 4140-Rp 4280 • Entry Rp 4200, take Profit Rp 4280
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 33.08 Positif
MACD 10.07 Positif
True Strength Index (TSI) 3.86 Positif
Bollinger Band (Mid) 4161 Positif
MA5 4090 Positif 3,200 3,600 4,000 4,400 4,800 5,200
March April May Jun Jul August September
TLKM Broadening Wedge 4,200 4,161 4,108.75 4,090 3,950 3,933.5 3,933.5 4,200 4,200 4,240 4,515.24 5,191.18 5,191.18 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 TLKM - Stochastic %D(6,3,3) = 47.46, Stochastic %K = 67.86, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
47.4643 47.4643 20 67.8587 67.8587 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 0.0 TLKM - MACD (5,3) = -16.58, Signal() = -2.86 -16.5805 -2.86416 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 TLKM - TSI(3,5,3) = 3.86, Volume() = 74,240,200.00 0.00000 -12.0615 3.85847 74,240,20 TLKMWilliam's % R(14)= 13 79Volume()= 74 240 200 00 -13.7931 74,240,20
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
ASII
TRADING BUY
S1 8100 R1 8325 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 7875 R2 8550
Closing
Price 8225
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 8100-Rp 8325 • Entry Rp 8225, take Profit Rp 8325
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 34.81 Positif
MACD -7.98 Positif
True Strength Index (TSI) -2.94 Positif
Bollinger Band (Mid) 8160 Positif
MA5 8005 Positif 6,000 6,500 7,000 7,500 8,000 8,500
March April May Jun Jul August September
ASII Downward Sloping Channel
8,160 8,106.25 8,005 7,700 7,615.63 7,615.63 7,464.25 8,225 8,225 8,225 8,341.67 8,341.67 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 ASII - Stochastic %D(6,3,3) = 43.02, Stochastic %K = 64.18, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
43.0181 43.0181 20 64.1755 64.1755 80 -100.0 -50.0 0.0 50.0 100.0 0.0 ASII - MACD (5,3) = -20.32, Signal() = 5.78
-20.3151 5.77993 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 ASII - TSI(3,5,3) = -2.94, Volume() = 17,504,900.00
-2.93661 -12.5863 0.00000
17,504,90
ASIIWilliam's % R(14)= 25 00Volume()= 17 504 900 00 -25
17,504,90
20 September 2016
20 September 2016
AALI
TRADING BUY
S1 15625 R1 16300 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 14950 R2 16975
Closing
Price 16025
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band Prediksi • Trading range Rp 15625-Rp 16300
• Entry Rp 16025, take Profit Rp 16300
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 23.78 Positif
MACD -76.53 Positif
True Strength Index (TSI) -28.91 Positif
Bollinger Band (Mid) 16273 Negatif
MA5 15735 Positif 14,000 15,000 16,000 17,000 18,000 19,000
March April May Jun Jul August September
AALI Wedge 16,272.5 16,028.1 16,025 16,025 16,025 15,750 15,735 16,393.8 16,393.8 16,393.8 16,725 16,750 17,186.5 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 AALI - Stochastic %D(6,3,3) = 24.48, Stochastic %K = 40.02, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
24.482 24.482 20 40.0232 40.0232 80 -400 -200 0 200 400 600 0 AALI - MACD (5,3) = 19.68, Signal() = 70.97
19.6839 70.9661 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 AALI - TSI(3,5,3) = -28.91, Volume() = 1,412,900.00
-28.9106 -36.2264 0.00000
1,412,900
AALIWilliam's % R(14)= 46 77Volume()= 1 412 900 00 -46.7742
1,412,900
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
GGRM
TRADING BUY
S1 63475 R1 65825 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 61125 R2 68175
Closing
Price 65025
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 63475-Rp 65825 • Entry Rp 65025, take Profit Rp 65825
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 28.91 Positif
MACD 22.22 Positif
True Strength Index (TSI) 19.85 Positif
Bollinger Band (Mid) 63919 Positif
MA5 62205 Positif 54,000 60,000 66,000 72,000 78,000
March April May Jun Jul August September
GGRM Downward Sloping Channel
62,234.4 62,205 59,600 59,600 59,225 58,448.8 58,448.8 63,918.8 64,650 65,025 65,025 65,025 71,709.7 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 GGRM - Stochastic %D(6,3,3) = 56.61, Stochastic %K = 80.46, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
56.6142 56.6142 20 80 80.4551 80.4551 -800 -400 0 400 800 1,200 0 GGRM - MACD (5,3) = -533.77, Signal() = -214.56 -533.77 -214.564 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 GGRM - TSI(3,5,3) = 19.85, Volume() = 1,602,700.00 0.00000 -2.04224 19.8516 1,602,700 GGRMWilliam's % R(14)= 9 02Volume()= 1 602 700 00 -9.01961 1,602,700
20 September 2016
20 September 2016
ICBP
TRADING BUY
S1 9550 R1 9775 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 9325 R2 10000
Closing
Price 9700
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi • Trading range Rp 9550-Rp 10000 • Entry Rp 9700, take Profit Rp 10000
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 23.32 Positif
MACD 0.72 Positif
True Strength Index (TSI) 2.55 Positif
Bollinger Band (Mid) 9555 Positif
MA5 9415 Positif 7,000 8,000 9,000 10,000 11,000
March April May Jun Jul August September
ICBP Downward Sloping Channel
9,415 9,106.25 9,106.25 8,975 8,836.21 8,765 8,765 9,500 9,555 9,700 9,700 9,700 9,850 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 ICBP - Stochastic %D(6,3,3) = 45.80, Stochastic %K = 68.51, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
45.8011 45.8011 20 68.5056 68.5056 80 -120.0 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 120.0 0.0 ICBP - MACD (5,3) = -42.53, Signal() = -5.69
-42.5302 -5.68826 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ICBP - TSI(3,5,3) = 2.55, Volume() = 3,459,900.00
0.00000 -8.09252 2.54984
3,459,900
ICBPWilliam's % R(14)= 44 23Volume()= 3 459 900 00 -44.2308
3,459,900
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
ASRI
TRADING BUY
S1 470 R1 490 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 456 R2 505
Closing
Price 478
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi • Trading range Rp 470-Rp 490 • Entry Rp 478, take Profit Rp 490
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 27.76 Positif
MACD -2.74 Positif
True Strength Index (TSI) -8.75 Positif
Bollinger Band (Mid) 489 Negatif
MA5 465.6 Positif 360.0 420.0 480.0 540.0 600.0
March April May Jun Jul August September
ASRI Downward Sloping Channel
Bullish Breakout 472.5 467.813 467.813 465.6 436 424 424 478 478 478 489.4 510 570.442 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ASRI - Stochastic %D(6,3,3) = 47.85, Stochastic %K = 66.21, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
47.8469 47.8469 20 66.2147 66.2147 80 -15.0 -10.0 -5.0 0.0 5.0 0.0 ASRI - MACD (5,3) = -0.82, Signal() = 0.90
-0.819845 0.901766 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ASRI - TSI(3,5,3) = -8.75, Volume() = 36,190,400.00
-8.74711 -21.3038 0.00000
36,190,40
ASRIWilliam's % R(14)= 43 24Volume()= 36 190 400 00 -43.2432
36,190,40
20 September 2016
20 September 2016
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
19-09-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Buy 16025 16025 16300 14950 15625 16300 16975 Positif Positif Positif 17225 14925
LSIP Trading Buy 1570 1570 1600 1440 1520 1600 1680 Positif Positif Positif 1665 1435
SGRO Trading Buy 2090 2090 2160 1905 2030 2160 2290 Positif Negatif Positif 2180 1915
Mining
PTBA Trading Buy 9675 9675 9775 9325 9550 9775 10000 Positif Positif Positif 10900 9075
ADRO Trading Buy 1185 1185 1205 1145 1175 1205 1235 Negatif Positif Positif 1285 1050
MEDC Trading Buy 1585 1585 1645 1435 1540 1645 1750 Positif Positif Positif 1855 1365
INCO Trading Sell 2660 2660 2610 2530 2610 2690 2770 Negatif Positif Negatif 3050 2480
ANTM Trading Sell 625 625 615 595 615 635 655 Negatif Negatif Negatif 830 615
TINS Trading Sell 745 745 740 725 740 755 770 Negatif Negatif Negatif 935 720
Basic Industry and Chemicals
WTON Trading Buy 920 920 925 895 910 925 940 Positif Positif Positif 1075 840
SMGR Trading Buy 10125 10125 10225 9725 9975 10225 10475 Positif Positif Positif 11875 9625
INTP Trading Buy 17300 17300 17425 16925 17175 17425 17675 Positif Positif Positif 19400 16900
SMCB Trading Sell 1005 1005 990 965 990 1015 1040 Negatif Positif Negatif 1355 985
Miscellaneous Industry
ASII Trading Buy 8225 8225 8325 7875 8100 8325 8550 Positif Positif Positif 8650 7650
GJTL Trading Buy 1525 1525 1545 1475 1510 1545 1580 Positif Positif Positif 1755 1310
Consumer Goods Industry
INDF Trading Buy 8400 8400 8475 8225 8350 8475 8600 Positif Negatif Positif 8725 7750
GGRM Trading Buy 65025 65025 65825 61125 63475 65825 68175 Positif Positif Positif 69600 59225
UNVR Trading Sell 44350 44350 44175 43700 44175 44650 45125 Negatif Negatif Negatif 46950 44000
KLBF Trading Buy 1700 1700 1715 1665 1690 1715 1740 Positif Negatif Positif 1815 1650
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Buy 2120 2120 2140 2000 2070 2140 2210 Positif Positif Positif 2380 1965
PTPP Trading Buy 4500 4500 4540 4400 4470 4540 4610 Positif Positif Positif 4850 3950
WIKA Trading Buy 2810 2810 2840 2720 2780 2840 2900 Positif Positif Positif 3390 2680
ADHI Trading Sell 2530 2530 2480 2360 2480 2600 2720 Negatif Negatif Negatif 2850 2460
WSKT Trading Buy 2700 2700 2710 2650 2680 2710 2740 Positif Positif Positif 2860 2380
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Buy 2740 2740 2760 2620 2690 2760 2830 Positif Positif Positif 3420 2650
JSMR Trading Buy 4830 4830 4930 4350 4640 4930 5225 Positif Positif Positif 5675 4550
ISAT Trading Sell 5275 5275 5200 5025 5200 5375 5550 Positif Negatif Negatif 6700 5150
TLKM Trading Buy 4200 4200 4280 4060 4140 4280 4360 Positif Positif Positif 4430 3950
Finance
BMRI Trading Buy 11225 11225 11300 10950 11125 11300 11475 Positif Positif Positif 11950 10425
BBRI Trading Buy 11850 11850 12000 11550 11775 12000 12225 Positif Negatif Positif 12250 11475
BBNI Trading Sell 5300 5300 5225 5000 5225 5450 5675 Negatif Negatif Negatif 5975 5350
BBCA Trading Buy 15250 15250 15325 14975 15150 15325 15500 Positif Positif Positif 15500 14800
BBTN Trading Buy 1955 1955 1965 1925 1945 1965 1985 Negatif Positif Positif 2040 1835
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Buy 17825 17825 17950 17350 17650 17950 18250 Positif Positif Positif 19250 16400