• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kegiatan Operasi Dan Produksi Minyak Dan Gas Bumi Di

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kegiatan Operasi Dan Produksi Minyak Dan Gas Bumi Di"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KEGIATAN OPERASI DAN PRODUKSI MINYAK DAN GAS BUMI DI PT. MEDCO E&P INDONESIA ( S&C SUMATERA ) FIELD SOKA

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Permohonan Kuliah Kerja Lapangan

O l e h

Veto Octavianus ( 03111002051 ) Wafiakmal Miftah ( 03111002057 ) Yoga Abrian ( 03111002065 )

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014

(2)

IDENTITAS DAN PENGESAHAN USULAN KULIAH KERJA LAPANGAN

1. Judul : Kegiatan Operasi Dan Produksi Minyak Dan Gas Bumi Di PT. Medco E&P Indonesia ( S&C Sumatera ) Field SOKA

a. Pengusul :

Nama / NIM : Veto Octavianus ( 03111002051 ) Wafiakmal Miftah ( 03111002057 ) Yoga Abrian ( 03111002065 ) b. Institusi : Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya 2. Tempat : PT. Medco E & P Indonesia ( S&C Sumatera ) 3. Waktu : 11 Agustus – 30 Agustus 2014

Palembang, Juli 2014

Pemohon 1, Pemohon 2, Pemohon 3,

Veto Octavianus Wafiakmal Miftah Yoga Abrian NIM. 03111402051 NIM. 03111402057 NIM.03111002065

Mengetahui :

Ketua Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya,

Hj. Rr. Harminuke Eko Handayani, ST, MT NIP. 196902091997032001

(3)

A. Judul Proposal Kuliah Kerja Lapangan :

”Kegiatan Operasi Dan Produksi Minyak Dan Gas Bumi Di PT. Medco E&P Indonesia (S&C Sumatera Field SOKA )”

B. Bidang Ilmu : Teknik Pertambangan (Opsi/Konsentrasi Migas) C. Latar Belakang

Minyak dan gas bumi merupakan bahan yang paling penting di dunia dewasa ini sebagai sumber energi. Penurunan produksi minyak bumi telah mengakibatkan timbulnya krisis di seluruh dunia dan memberikan pengaruh politik ataupun ekonomi. Dari sini dapat dilihat, bahwa minyak bumi merupakan salah satu sumber kekayaan yang sangat penting, yang berpengaruh ataupun yang merupakan salah satu faktor peradaban manusia (R.P.Koesoemadinata, 1980).

Berdasarkan data dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengklaim cadangan minyak bumi Indonesia saat ini tersisa sekitar 4,4 miliar barel atau 0,2 persen dari cadangan minyak dunia (investor.co.id, 2013).

Cadangan minyak dan gas bumi di Indonesia tersebar hampir di seluruh penghujung negeri. Sumatera bagian selatan menjadi penyumbang sumber daya dan cadangan batubara nasional yang cukup besar. Cadangan minyak bumi yang terdapat di Provinsi Jambi termasuk ke dalam Cekungan Sumatera bagian Selatan. Salah satu sebarannya diproduksi oleh PT. Pertamina EP Asset 1 Field Jambi.

Metode produksi yang biasa digunakan dalam kegiatan produksi minyak bumi di Indonesia adalah natural flow, metode arthificial lift, maupun metode Enchanted Oil Recovery (EOR). Kondisi dan tekanan pada reservoir akan mempengaruhi metode produksi yang akan digunakan.

Untuk menambah wawasan dan aplikasi kegiatan pembelajaran secara teori mengenai kegiatan operasi dan metode produksi maka Penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kegiatan operasi dan metode produksi yang ada di PT. Medco E&P Indonesia (S&C Sumatera Field SOKA )”

(4)

D. Tujuan

Tujuan dilakukannya Kuliah Kerja Lapangan mengenai kegiatan operasi produksi minyak dan gas bumi dijabarkan sebagai berikut.

1. Tujuan umum : untuk mengamati dan mempelajari proses operasi dan produksi minyak dan gas bumi yang ada di lapangan, khususnya di PT. Medco E&P Indonesia (S&C Sumatera Field SOKA)Tujuan khusus:

a. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan operasi produksi minyak dan gas bumi di PT. Medco E&P Indonesia (S&C Sumatera Field SOKA)dan mengetahui metode yang digunakan oleh PT. Medco E&P Indonesia (S&C Sumatera Field SOKA)dalam memproduksi minyak dan gas bumi.

b. Mengamati dan mengetahui alat-alat produksi yang digunakan oleh PT. Medco E&P Indonesia (S&C Sumatera Field SOKA) dalam memproduksi minyak dan gas bumi, baik dengan metode natural flow, metode arthificial lift, maupun metode Enchanted Oil Recovery (EOR), serta faktor yang mempengaruhi pemilihan alat tersebut.

c. Mengetahui dan mempelajari proses produksi minyak dan gas bumi yang dilakukan oleh PT. Medco E&P Indonesia (S&C Sumatera Field SOKA) serta masalah-masalah yang sering dihadapi dalam memproduksi minyak dan gas bumi dan solusi penyelesaiannya.

E. Ruang Lingkup Pengamatan

Ruang lingkup pengamatan pada kuliah kerja lapangan ini dibatasi pada masalah kegiatan operasi dan aktivitas produksi pada PT. Medco E&P Indonesia (S&C Sumatera Field SOKA) Termasuk hal yang mempengaruhi pemilihan alat serta masalah-masalah yang sering dihadapi dalam memproduksi minyak dan gas bumi dan solusi penyelesaiannya, secara khusus hal yang akan diamati pada Kuliah Kerja Lapangan ini adalah :

1 . Bagaimana proses produksi minyak dan gas bumi yang dilakukan Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi kegiatan operasi produksi minyak dan gas bumi di PT. Medco E&P Indonesia (S&C Sumatera Field SOKA)?

2 . Metode apakah yang digunakan oleh PT. Medco E&P Indonesia (S&C Sumatera Field SOKA) dalam memproduksi minyak dan gas bumi?

(5)

F. Hasil Yang Diharapkan

Adapun hasil yang diharapkan dari kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini adalah agar mahasiswa mendapatkan pengalaman praktek dan pengetahuan secara langsung dalam kondisi nyata lapangan mengenai kegiatan operasi produksi minyak dan gas bumi, khususnya di PT. Medco E&P Indonesia (S&C Sumatera Field SOKA).

Hasil kegiatan disajikan dalam bentuk laporan dan hasil analisis dengan data-data yang terkait. Semua hasil laporan akan diberikan dalam susunan laporan tertulis yang sistematis dan teratur sesuai kode etik tulisan ilmiah, serta akan dipresentasikan di PT. Medco E&P Indonesia (S&C Sumatera Field SOKA) dan Lingkungan Akademik Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan.

G. Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diberikan dengan dilaksanakannya program Kuliah Kerja Lapangan ini adalah sebagai berikut:

1.Bagi Perguruan Tinggi

Sebagai tambahan referensi khususnya mengenai perkembangan teknologi dan industri perminyakan di Indonesia yang dapat digunakan oleh pihak-pihak yang memerlukan, serta mampu menghasilkan sarjana-sarjana yang handal dan memiliki pengalaman di bidangnya dan dapat membina kerja sama yang baik antara lingkungan akademis dengan lingkungan kerja.

2. Bagi perusahaan

Hasil analisa dan pengamatan yang dilakukan selama kuliah kerja lapangan atau kerja praktek dapat menjadi bahan masukan bagi perusahaan untuk menentukan kebijakasanaan perusahaan di masa yang akan datang.

3. Bagi mahasiswa

Mahasiswa dapat mengetahui secara lebih mendalam gambaran tentang kondisi nyata dunia kerja sehingga nantinya diharapkan mampu menerapkan ilmu yang telah didapat dalam aktivitas industri itu sendiri.

(6)

H. Dasar Teori

Menurut R.P Koesoemadinata (1980), pada prinsipnya minyak bumi terdapat dalam 2 cara utama yaitu :

1. Pada permukaan bumi, terutama sebagai rembesan (seepages atau seeps), kadang-kadang juga sebagai suatu danau, sumber atau sebagai pasir yang dijenuhi minyak bumi.

2. Di dalam kerak bumi, yaitu sebagai suatu akumulasi yaitu suatu penjenuhanbatuan yang sebetulnya hanyalh satu-satunya cara terdapat yang mempunyai arti ekonomi. Dimana pada penjenuhan batuan seperti itu maka minyak bumi terdapat didalam rongga-rongga atau pori-pori batuan dan menjenuhi seluruh batuan tersebut.

Pada minyak bumi terdapat suatu sistem , dimana sistem ini menentukan mengenai keberadaan dan kondisi suatu hidrokarbon dan sistem ini disebut dengan Petroleum System. Adapun yang termasuk di dalam Petroleum System yaitu :

1. Source Rock yaitu butiran halus yang cenderung berawrna hitam yang memiliki kandungan zat oragnik yang dapat menjadi sumber dihasilkannya hidrokarbon.

2. Reservoir yaitu tempat terakumulasinya hidrokarbon.

3. Migration yaitu proses berpindahnya hidrokarbon karena beberapa faktor seperti karena bocornya reservoir.

4. Trap yaitu perangkap yang menyebabkan minyak terperangkap dan tidak dapat lagi melakukan migrasi, dimana perangkap ini dapat berupa perangkap struktur ataupun perangkap stratigrafi.

5. Cap rock yaitu lapisan atau batuan penutup yang impermeable yang berada diatas reservoir sehingga menghalangi hidrokarbon untuk keatas.

Secara umum naiknya minyak ke permukaan dipengaruhi oleh dua metode pengangkatan, yaitu mengalir dengan sendirinya atau alami (natural flow) dan pengangkatan buatan (artificial lift).

1. Natural Flow

Natural Flow yaitu sumur-sumur produksi yang tekanannya dinilai bagus dan kuat untuk mengangkat fluida ke permukaan. Sehingga pihak engineer memutuskan untuk memproduksinya secara alami

(7)

2. Artificial Lift

Artificial lift well, yaitu sumur-sumur yang dipasangi peralatan pengangkatan buatan. Salah satu pertimbangan untuk memasang alat bantu tersebut adalah karena faktor kecilnya tekanan reservoir. Reservoir yang telah diproduksikan akan mengalami penurunan tekanan reservoir, dimana akan tercapai suatu harga dimana perbedaan tekanan reservoir dengan tekanan hidrostatik sumur tidak dapat mengangkat fluida ke permukaan secara alami. Untuk itulah metode artificial lift digunakan. Tetapi selain itu, bisa juga karena alasan untuk meningkatkan target produksi, sehingga sumur-sumur yang memiliki tekanan bagus pun bisa di pasang peralatan artificial. Jenis-jenis artificial lift method antara lain:

a. Gas Lift

Gas lift pada prinsipnya adalah mencampurkan gas ke dalam sistem fluida agar didapat densitas sistem yang lebih ringan sehingga memberikan tekanan alir (Pwf) yang kecil agar didapat drawdown yang besar.

b. Electric Submersible Pump (ESP)

ESP adalah pompa elektrik yang menggunakan prinsip sentrifugal, dimana rotor melemparkan fluida ke samping, kemudian ditangkap oleh sudu-sudu stator yang diarahkan kembali ke bagian tengah yang diterima di sebelah atas. Demikian seterusnya, sehingga fluida tersebut mempunyai energi untuk mengalir ke permukaan. c. Pumping Unit (Sucker Rod Pump)

Untuk mengatasi terjadinya penurunan tekanan dari beberapa sumur produksi pada Area Operasi Timur, Sucker Rod Pump merupakan metode yang paling banyak digunakan. Sucker Rod Pump banyak digunakan dari jenis lainnya karena lebih sederhana penggunaan dan perawatannya jika dibandingkan dengan metode yang lainnya.

Pada proses produksi minyak, sumur minyak akan mengalami penurunan tekanan seiring dengan berjalannya proses produksi. Untuk dapat meningkatkan recovery minyak, maka digunakanlah metoda enhanced oil recovery (EOR). Jenis jenis dari metode ini di antaranya :

(8)

1. Injeksi Air (Water Flood)

Injeksi air merupakan salah satu metoda EOR yang paling banyak dilakukan sampai saat ini. Biasanya injeksi air digolongkan ke dalam injeksi tak tercampur. 2. Injeksi Air Ditambah Dengan Zat Tertentu

Setelah injeksi air telah maksimum diaplikasikan, terdapat beberapa cara untuk menambah efisiensi injeksi dengan cara menambahkan zat-zat kimia tertentu kedalam air injeksi yang akan diinjeksikan.

1. Surfactant

Surfactant berfungsi untuk menurunkan tegangan pcrmukaan, tekanan kapiler campuran polimer, alkohol, sulfonate), menaikkan efesiensi pendesakan dalam skala pori, mikropis.

2. Polymer

Polymer berfungsi untuk memperbaiki perbandingan mobilitas minyak-air. Untuk menaikkan efesiensi pengurasan secara luas, makrokopis. Sering dipakai berselang-seling dengan surfactant. Injeksi Polymer efektif untuk reservoir dengan viskositas minyak tinggi (sampai 200 cp).

3. Injeksi Termal

Injeksi termal dilakukan dengan menginjeksikan fluida panas yang temperatur jauh lebih besar jika dibandingkan temperatur fluida reservoir. Injeksi Termal berfungsi menurunkan viskositas minyak atau membuat minyak berubah ke fasa uap, juga mendorong minyak ke sumur-sumur produksi.

(9)

J. Waktu Pelaksanaan

Kuliah kerja lapangan ini diusulkan dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2014- 30 Agustus 2014 atau mungkin dapat memakan waktu lebih sesuai dengan kondisi yang diperlukan.

K. Jadwal Kegiatan

Berikut merupakan tahapan pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan yang akan dilaksanakan di PT. Medco E&P Indonesia (S&C Sumatera Field SOKA).

1. Pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan akan dibagi dalam beberapa tahapan kegiatan antara lain:

a. Pengarahan pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan oleh dosen pembimbing. b. Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan di lapangan (perusahaan). c. Pembuatan laporan Kuliah Kerja Lapangan beserta bimbingan laporan. d. Penyerahan laporan Kuliah Kerja Lapangan di perusahaan.

2. Pada proses pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan di lapangan pihak perusahaan mempunyai wewenang penuh terhadap proses pendidikan mahasiswa, terutama penyerapan pengetahuan aplikatif di perusahaan.

3. Setelah Kuliah Kerja Lapangan di lapangan selesai, mahasiswa wajib membuat laporan Kuliah Kerja Lapangan yang dibimbing oleh dosen pembimbing Kuliah Kerja Lapangan. 4. Penilaian Kuliah Kerja Lapangan terdiri dari dua unsur, yaitu penilaian dari pihak

instansi atau perusahaan dimana Kuliah Kerja lapangan dilaksanakan dan pihak Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya, yang akan dilakukan oleh seorang dosen penguji.

Setelah mempertimbangkan tahap pelaksaan yang telah ditetapkan oleh Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya, berikut ini merupakan Tabel Perencanaan Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktek sebagai pertimbangan untuk pelaksanaan di PT. Medco E&P Indonesia (S&C Sumatera Field SOKA)

(10)

L. Penutup

Demikian proposal ini kami buat dengan sebenar-benarnya, besar harapan kami untuk dapat melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan di PT. Medco E&P Indonesia (S&C Sumatera Field SOKA) ini. Kami menyadari bahwa pada saat pelaksanaan kerja praktek akan sedikit mengganggu kegiatan perusahaan dan untuk itu sebelumnya kami meminta maaf yang sebesar-besarnya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat dan petunjuk-Nya kepada kita semua. Atas bantuan dan perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

M. Daftar Pustaka

Koesoemadinata, R.P. 1980. Geologi Minyak Dan Gas Bumi Edisi Kedua. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

No. Jenis Kegiatan

Agustus 2014 Minggu ke - I Minggu ke -II Minggu ke - III Minggu ke- IV 1. Orientasi Lapangan 2. Pengamatan dan Observasi 3. Pengumpulan Data 4. Penyusunan Laporan

Referensi

Dokumen terkait

Stratum 1 yang terdiri dari rumput dan legum unggul menyediakan hijauan makanan ternak pada 4 bulan musim hujan; stratum 2 yang terdiri dari semak legum menyediakan hijauan

Namun pada kenyataannya berdasarkan hasil observasi kedua yang dilakukan oleh peneliti selama prariset di kelas XII IIS 2 SMA Muhammadiyah 1 Pontianak pada tanggal 11

Hasil uji reliabilitas angket kualitas produk yang terdiri dari 10 soal yang di uji cobakan kepada pelanggan Counter Andris Reload Cellular Madiun yang berjumlah

Dari hasil observasi yang peneliti lakukan di lapangan, sebagian besar responden menilai peningkatan motivasi dengan memberikan Penghargaan kepada karyawan front office Hotel

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kekerabatan genetik antara jagung Lokal Bebo asal Sangalla Tana Toraja Sulawesi Selatan dengan jagung Carotenoid Syn 3

- Pasal 196: Setiap orang yang dengan sengaja memproduksi/ mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standard dan/ persyaratan

yan ang g ak akan an se seiim mba bang ng de deng ngan an ar arus us k kas as m mas asuk uk y yan ang g dihasilkan dari in!estasi" rus kas yang mengambil