• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendekatan Dan Metodologi Irigasi Air Tanah Menado

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pendekatan Dan Metodologi Irigasi Air Tanah Menado"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PENDEKATAN DAN METODOLOGI

A. Tinjauan Umum

Dalam suatu perencanaan irigasi air tanah, terlebih dahulu harus dilakukan survei dan investigasi dari daerah atau lokasi yang bersangkutan guna memperoleh data yang berhubungan dengan perencanaan yang lengkap dan teliti. Untuk mengatur pelaksanaan perencanaan perlu adanya metodologi yang baik dan benar, karena metodologi merupakan acuan untuk menentukan langkah-langkah kegiatan yang perlu diambil dalam perencanaan. Dalam perencanaan irigasi air tanah ini kami membuat metodologi penyusunan sebagai berikut:

 Survey dan Investigasi Pendahuluan  Pengumpulan Data

 Analisa Hidrologi  Analisa Kebutuhan Air  Optimasi Irigasi air tanah

 Perencanaan Konstruksi irigasi air tanah  Stabilitas Konstruksi Irigasi air tanah  Gambar Desain Konstruksi

 Rencana Kerja dan Syarat - syarat  Rencana Anggaran Biaya

Proses penyusunan tugas akhir pada perencanaan irigasi air tanah di Kota Menado

B. Pengumpulan Data

(2)

dasar yang kuat, barulah dapat dimulai kegiatan pengumpulan data yang tersedia dan informasi serta keterangan baik tertulis maupun lisan di sekitar daerah calon irigasi air tanah.

a. Data primer didapat dari hasil wawancara langsung dengan pihak-pihak yang berkepentingan dan data-data aktual lainnya yang berkaitan dengan kondisi saat ini.

b. Data sekunder yaitu data-data kearsipan yang diperoleh dari instansi terkait, serta data-data yang berpengaruh pada perencanaan.

Dalam perencanaan irigasi air tanah dikawasan Kota Menado ini data-data yang dikumpulkan adalah:

a. Data topografi

Data ini digunakan untuk menentukan elevasi dan tata letak lokasi dimana akan didirikan irigasi air tanah.

1. Data hidrologi

Data ini berupa data klimatologi, evapotranspirasi dan data-data pendukung lainnya.

Dalam proses pengumpulan data pada perencanaan irigasi air tanah di Kota Menado dapat disajikan dalam diagram alir berikut ini:

(3)

Gambar 1. Diagram Alir Pengumpulan Data

1. Analisa Hidrologi dan Kebutuhan Air

Setiap perencanaan akan membutuhkan data-data pendukung baik data primer maupun data sekunder. Setelah data yang diperlukan terkumpul, kemudian pengolahan data meliputi kegiatan pengakumulasian, dilanjutkan dengan pengolahan berdasarkan jenis data dan kemudian pengolahan hidrologi yaitu untuk mendapatkan data–data debit banjir rencana dan data debit andalan dimana kedua faktor tersebut sebagai dasar dalam perencanaan irigasi air tanah.

a. Analisa Hidrologi

Analisa Hidrologi adalah salah satu langkah yang akan membahas debit banjir dan debit andalan. Debit banjir rencana diperlukan dalam pendimensian konstruksi bendung dan tubuh irigasi air tanah, sedangkan debit andalan lebih mengarah ke optimasi penggunaan air tampungan untuk memenuhi kebutuhan air yang ada. Dalam proses analisa hidrologi

Mulai

Data Sekunder Pengumpulan data

melaui instansi

Penentuan Jenis Data yang Diperlukan

Selesai Memenu hi syarat lengkap? Tidak Data Primer Survei lapangan

Pengumpulan data keseluruhan

(4)

Gambar 3.2. Diagram Alir Analisa Hidrologi b. Gambar Desain Konstruksi

Untuk membantu proses pelaksanaan dari pekerjaan irigasi air tanah tersebut perlu dibantu dengan gambar desain konstruksi yang jelas dan benar. Proses ini tergantung dari perhitungan atau perencanaan

IV-4 Data Curah

Hujan

Perhitungan curah hujan rata - rata: + Metode thiessen + Metode aljabar rata - rata + Metode isohyet

Perhitungan Distribusi Sebaran Untuk Data Hujan + Metode normal + Metode log normal + Metode gumbel + Metode log Pearson III

Uji sebaran: + Metode Chi Squere Test + Metode

Smirnov Kolomogorof

Perhitungan intensitas hujan: + Metode Talbot + Metode Ishigoro + Metode Mononobe + Metode Sherman

Perhitungan debit sungai

Selesai

Pengukuran debit

Andalan: Metode FJ Mock Metode NRECA

Curah Hujan Rata - rata

Debit kebutuhan air

Perhitungan Debit Banjir: Metode rasional Metode Melchior Metode Hesper Metode Manual Jawa Sematera Metode Hidrograf Satuan Sintetik Gamma

(5)

konstruksi yang telah dicek keamanannya terhadap beberapa gaya maupun dari konstruksi itu sendiri. Adapun proses mengambar desain konstruksi dapat dijelaskan dalam bentuk diagram alir berikut ini:

Gambar 3.6. Diagram Alir Penyusunan Gambar Desain Konstruksi

c. Rencana Kerja dan Syarat – syarat

Sebelum pelaksanaan pekerjaan pada pembangunan suatu bangunan konstruksi diperlukan suatu rencana dan syarat-syarat. Hal ini membantu kelancaran proyek tersebut terutama pada syarat-syarat spesifikasi. Syarat-syarat ini terdiri dari syarat-syarat umum, syarat-syarat teknis dan syarat-syarat administrasi. Adapun proses pembuatan rencana kerja dan syarat-syarat pada laporan tugas akhir dapat dijelaskan dalam diagram alir sebagai berikut:

Mulai

Hasil Perhitungan Perencanaan Konstruksi

Gambar Desain Pada Kertas A3 Pengajuan ke direksi pekerjaan

Gambar Kalkir Selesai Memenu hi Syarat

(6)

Gambar 3.7. Diagram Alir Penyusunan Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat

d. Rencana Anggaran Biaya

Rencana ini bertujuan untuk mendapatkan nilai suatu pekerjaan. Secara umum RAB (Rencana Anggaran Biaya) merupakan rincian biaya dari setiap komponen pekerjaan yang akan berlaku di lokasi pekerjaan, analisa harga suatu pekerjaan dan volume pekerjaan dapat dijelaskan dalam bentuk diagram alir sebagai berikut:

Gambar 3.8. Diagram Alir Penyusunan Rencana Anggaran Biaya

e. Time Schedule dan Network Planning

Time Schedule adalah suatu pembagian waktu terperinci yang disediakan

untuk masing-masing bagian pekerjaan, mulai dari pekerjaan awal sampai

IV-6 Mulai

Syarat - Sayrat Umum

Syarat - Syarat Administrasi Syarat - Syarat Teknis

Selesai

Mulai

Daftar Harga Upah dan Bahan Daftar Harga Satuan Pekerjaan

Analisa Harga Satuan

Selesai

Volume Satuan Pekerjaan Rencana Anggaran Biaya Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

Mulai Jenis pekerjaan

Selesai

Penyusunan Time Schedule dan Network Planning

Gam bar Time Schedule dan Network Planning

(7)

pekerjaan akhir serta sebagai sarana koordinasi suatu jenis pekerjaan. Network Planning adalah gambar yang memperlihatkan susunan urutan pekerjaan dan logika ketergantungan antara kegiatan yang satu dengan yang lain. Adapun proses pembuatan Time Schedule dan Network Planning pada penyusunan tugas akhir dapat disajikan dalam bentuk diagram alir sebagai berikut:

(8)

BAB IV

RENCANA KEGIATAN

C. LINGKUP KEGIATAN

Secara garis besar lingkup pekerjaan yang tercakup dalam kerangka acuan kerja ini adalah:

 Pengumpulan data sekunder (hidrologi, topografi, geologi, sosial ekonomi, lingkungan RT/RW, Study terdahulu, dsb).

 Pengukuran topografi meliputi pemetaan situasi detail areal genangan, potongan memanjang dan melintang as rencana irigasi air tanah dan jaringan distribusi (dari Irigasi air tanah ke bak penampungan), potongan melintang dan memanjang rencana jalan masuk (bila diperlukan).

 Survey kondisi sosial ekonomi penduduk (termasuk didalamnya sosial ekonomi Pertaniannya)

 Analisa data hidrologi, topografi, sosial ekonomi penduduk/pertanian dan lingkungan disekitar lokasi Irigasi air tanah.

 Perencanaan rinci meliputi perencanaan irigasi air tanah dan jaringan distribusinya termasuk rencana jalan masuk (bila diperlukan) beserta rencana anggaran biayanya.

D. Pelaporan

Cakup pekerjaan tersebut dapat di dibagi dalam beberapa kegiatan sebagai berikut:

a. Kegiatan A: Pekerjaan Pendahuluan A.1 Persiapan Administrasi

A.2 Mobilisasi/Demobilisasi Personil dan Alat A.3 Pengumpulan Data Sekunder

A.4 Study Pendahuluan/Awal. b. Kegiatan B: Pengukuran Topografi

(9)

B.1 Pemetaan Situasi Detail Area Genangan Skala 1 : 500

B.2 Pengukuran potongan memanjang dan melintang rencana as Irigasi air tanah, Jaringan Distribusi (dari Irigasi air tanah ke Bak Penampungan) dan rencana jalan masuk (bila diperlukan), Skala 1:2000 (h) dan 1:100 (v)

B.3 Penggambaran Peta Topografi dan situasi

c. Kegiatan C: Survey Kondisi Sosial Ekonomi Penduduk d. Kegiatan D: Analisa data

e. Kegiatan E: Penyusunan Laporan dan Diskusi 1. Laporan RMK

2. Laporan pendahuluan 3. Laporan Bulanan 4. Laporan Penunjang :

5. Laporan Hidrologi, Buku Ukur, Laporan Topografi, 6. Laporan Sosial Ekonomi,.

7. Laporan Interin 8. Nota Perencanaan 9. Draft Laporan Akhir 10.Laporan Akhir

11. Laporan Ringkasan (Executive Summary) 12.Sfesifikasi Teknis

13.Diskusi/Prasentasi

E. LAPORAN

Waktu pelaksanaan untuk pekerjaan ini adalah 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak SPMK ditandatangani. Sebagai indikator keluaran dari pelaksanaan Perencanaan pembangunan irigasi air tanah Kota Menado, dimana konsultan harus menyerahkan beberapa laporan ke Dinas Pertanian Kota Menado yang disusunselama waktu kontrak, meliputi:

(10)

Laporan Bulanan dibuat setiap bulan yang berisikan seluruh aktifitas yang dilakukan oleh konsultan. Laporan ini bermaterikan keadaan keuangan, penggunaan tenagakerja, permasalahan yang dihadapi dan langkah-langkah yang diambil. Laporan Bulanan dicetak sebanyak 5 eksemplar pada masing-masing laporan bulanan

2. Laporan Pendahuluan

Laporan pendahuluan merupakan garis besar kondisi pekerjaan, pemahaman konsultan terhadap daerah pekerjaan, rencana kegiatan dan jadwal pelaksanaan pekerjaan, jadwal penugasaan tenaga ahli yang dilibatkan, daftar data yang sudah/belum dikumpulkan, rencana kerja yang akan dilaksanakan, permasalahan dan dokumentasi kondisi eksisting. Laporan pendahuluan dicetak sebanyak 5 eksemplar.

3. Laporan Antara (Interm)

Laporan antara merupakan konsep perencanaan konsultan terhadap daerah pekerjaan.Aplikasi metode yang dipakai dan hasil perhitungan sementara berdasarkan survey dan saran tambahan. Laporan dicetak sebanyak 5 eksemplar.

4. Laporan Akhir (Final Report) Laporan ini terdiri dari :

a. Laporan Utama (Main Report) b. Laporan Ringkasan Eksekutif c. Laporan Survei Topografi d. Laporan Nota Desain e. Gambar A3

f. Foto Album

g. Hardisk eksternal kapasitas 1 TB 5. Diskusi

Diskusi pekerjaan dilakukan sebanyak 3 kali dengan rincian sebagai berikut: a. Diskusi Pendahuluan

(11)

Diskusi pendahuluan dilakukan setelah diserahkannya laporan pendahuluan oleh Konsultan kepada pihak Direksi.

b. Diskusi Laporan Interim

Diskusi ini dilakukan setelah diserahkannya laporan interim oleh konsultan kepada pihak Direksi.

c. Diskusi Draft Final Report

Diskusi ini dilakukan setelah diserahkannya draft final report oleh Konsultan kepada pihak Direksi.

(12)
(13)
(14)

F. ORGANISASI KONSULTAN

Sesuai dengan isi Kerangka Kerja (KAK) Pekerjaan PERENCANAAN PEMBANGUNAN IRIGASI AIR TANAH KOTA MENADO, maka perlu dibentuk Suatu Organisasi Kerja Konsultan yang diharapkan dapat berfungsi serta menjamin bahwa pelaksanaan pekerjaan sudah sesuai dengan Dokumen Kontrak.

Penyusunan suatu tata kerja yang jelas dan sederhana merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan Konsultan, sehingga keseragaman pengertian akan dapat ditumbuhkan, guna mencapai kelancaran pekerjaan dan hasil yang optimal.

Menyadarai bahwa keberhasilan dari pelaksanaan pekerjaan Pengawasan ini ditentukan oleh semua pihak yang terkait, maka dirasa sangat penting terjalinnya kerjasama yang baik dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Hal ini harus dilandasi oleh adanya kejelasan koordinasi dan fungsi antar pihak-pihak yang terkait, yaitu Pejabat Pembuat Komitmen dan Team Konsultan, agar masing-masing pihak dapat memahami dan menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik.

G. STRUKTUR ORGANISASI KONSULTAN

Struktur Organisasi Konsultan untuk pelaksanaan pekerjaan diperlukan untuk mengkoordinir pihak-pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung terhadap pekerjaan tersebut. Karena keberhasilan suatu pekerjaan tidak terlepas dari sistem koordinasi yang baik antara pihak-pihak yang terlibat.

(15)

H. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TENAGA AHLI

Personil Tenaga Ahli merupakan komponen pokok dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga perlu pertimbangan matang untuk menentukan posisi masing-masing personil sesuai dengan kualifikasi dan keahliannya. Sesuai dengan metodologi dan program kerja dapat diprediksi kebutuhan personil baik jumlah maupun lama penugasan. Mengacu pada kebutuhan personil serta persyaratan yang diminta dalam KAK, maka Konsultan akan menugaskan personil-personil sebagai berikut:

a. Tenaga Ahli

Ketua Team / Ahli SDA : 1 (satu) orang

Lulusan Sarjana (S1) Teknik Sipil atau Teknik Pengairan dengan pengalaman kerja Profsional Sedikitnya 10 (sepuluh) tahun dalam perencanaan Bangunan Air termasuk perencanaan Irigasi air tanah/Bendungan dan pernah menjadi Team Leader dalam Bidang Perencanaan Bangunan Pengairan. Pemimpin Tim harus dapat mengkoordinir pekerjaan dan menentukan Standar yang seragam untuk pekerjaan dan menentukan standar yang seragam untuk pekerjaan yang dilakukan oleh anggota Tim. Personil yang di usulkan untuk posisi tersebut harus mempunyai motivasi secara penuh, mempunyai kemampuan memimpin dan mampu bekerja sama dengan di Siplin Ilmu lainnya. Harus memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) yang dikeluarkan oleh Assosiasi profesi atau Sertifikat Keahlian (SKA-P) yang dikeluarkan oleh LPJK, dengan Klasifikasi Bidang Sipil, Sub Bidang Teknik Sipil atau Sumber Daya Air.

Tenaga Ahli Sipil: 1 (satu) orang.

Lulusan Sarjana (S1) Teknik Sipil atau Teknik Pengairan dengan Pengalaman kerja minimal 8 (delapan) tahun dalam perencanaan Waduk/Bendung/Bangunan Air. Ahli Perencanaan Irigasi air tanah/Waduk/Bendungan dapat bekerja sama dengan Tim Lainnya dalam perencanaan Irigasi air tanah Waduk/Bendungan dan dapat membuat Nota Desai perencanaan Irigasi air tanah/Waduk /Bendungan yang akan di rencanakan. Harus memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) yang dikeluarkan Oleh

(16)

Assosiasi Profesi atau Sertifikat Keahlian (SKA-P) yang dikeluarkan oleh LPJK dengan Klasifikasi Bidang Sipil, Sub Bidang Teknik Sipil atau Sumber Daya Air.

Kepala Juru Ukur: 1 (satu) Orang.

Melakukan Ahli Geodesi dalam membuat laporan pengukuran dan mengkoordinir Juru Ukur di Lapangan.

Juru Ukur: 3 (tiga) Orang

Melakukan pengukuran di lapangan dan membantu Juru Ukur serta Ahli Geodesi di lapangan.

Kepala Juru Gambar : 1 (satu) Orang

Membantu Ahli perencanaan dalam membantu Gambar perencanaan dan Mengoordinir Juru Gambar.

Juru Gambar : 4 (empat) Orang

Membuat Gambar dan membantu Ahli Perencanaan serta Juru Ukur.

Operator CAD (Computer Aided Design): 2 (dua) orang

Membantu Ahli perencanaan dalam mendesign gambar.

b. Tenaga Penunjang Lainnya. Tenaga Administrasi: 1 (satu) Orang

Membantu Laporan Admnistrasi

Office Boy: 1 (satu) orang.

Memberikan kantor dan Menyediakan Fasilitas yang ada dibutuhkan oleh Ahli dan Tenaga lainnya.

Tenaga Lokal

- Tenaga pembantu untuk pengukuran: 8 (delapan) Orang. - Tenaga Pembantu untuk Hidrologi: 1 (satu) Orang.

(17)

I. KOMPOSISI TIM

Komposisi Tim pada Pekerjaan PERENCANAAN PEMBANGUNAN IRIGASI AIR TANAH KOTA MENADO, ini diklasifikasikan sebagaimana pada Daftar di bawah ini

(18)

Tabel 4.2 DAFTAR PERSONIL TIM KONSULTAN

TENAGA AHLI (PERSONIL INTI)

Nama Personil Perusahaan Tenaga AhliLokal/Asing Lingkup Keahlian Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan JumlahOrang Bulan

TO BE NAME Lokal Perencana SDA Ketua Tim pada uraian poin 6.4.

TO BE NAME Lokal Perencana SDA Ahli sipil pada uraian poin 6.4

TO BE NAME Lokal Kepala Juru Ukur mengkoordinir Juru Ukur diLapangan

TO BE NAME Lokal Juru Ukur membantu Juru Ukurserta Ahli Geodesi di lapangan

TO BE NAME Lokal Kepala Juru Gambar

Membantu Ahli perencanaan dalam membantu Gambar

perencanaan dan Mengoordinir Juru Gambar

TO BE NAME Lokal (Computer AidedOperator CAD

Design)

Membantu Ahli perencanaan dalam mendesign gambar

TO BE NAME Lokal Administrasi Membantu Ketua Tim diKantor

TO BE NAME Lokal Tenaga Lokal Membantu tenaga ahli dilapangan

TO BE NAME Lokal Pesuruh Membantu Ketua Tim diKantor

(19)

Gambar

Gambar 1. Diagram Alir Pengumpulan Data
Gambar 3.2. Diagram Alir Analisa Hidrologi
Gambar 3.6. Diagram Alir Penyusunan Gambar Desain Konstruksi c. Rencana Kerja dan Syarat – syarat
Gambar 3.8. Diagram Alir Penyusunan Rencana Anggaran Biaya e. Time Schedule dan Network Planning
+2

Referensi

Dokumen terkait

Informasi ini tidak dimaksudkan untuk menyampaikan seluruh persyaratan peraturan atau operasional spesifik / informasi yang berkaitan dengan produk ini. Klasifikasi pengangkutan

Banyak dari mereka yang kurang memahami akan sejarah serta peranan Sungai Ciliwung di masa lalu sehingga mereka terkesan tidak peduli terhadap kondisi Sungai Ciliwung saat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata penurunan ureum yang tertinggi adalah pada kelompok sampel dengan QB 200 ml/menit yaitu sebesar 112,1 mg/dl.. Sedangkan rata-

pekerjaanmenggarap lahan menjadi tanggungjawab pihak pemilik lahan. Begitu juga, akad akad al-mukha>barah tidak sah jika ada ketentuan bahwa semua hasil panennya adalah

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel menggangu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji T dan F mengasumsikan

Rinitis vasomotor merupakan suatu gangguan fisiologik neurovaskular mukosa hidung dengan gejala hidung tersumbat, rinore yang hebat dan kadang – kadang dijumpai adanya bersin

Ruang lingkup pembahasan pada penulisan ini adalah menjelaskan cara implementasi konfigurasi Virtual Local Area Network ( VLAN ) pada Kantor Kecamatan Pasar Rebo

5. Kurikulum ini merupakan penyempurnaan kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang no. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Hal ini berdampak